Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 207688 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rokky Oliviano
"Kasus HIV dan AIDS di Indonesia khususnya untuk kalangan remaja cukup tinggi, dibuktikan pada data kasus HIV baru tahun 2011, 18% merupakan anak kelompok usia 15-24 tahun. Berdasarkan data KPAD Kota Bogor, jumlah penderita HIV dan AIDS hingga tahun 2013 tercatat sebanyak 2.015. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan dalam peningkatan pengetahuan dan sikap terhadap isu HIV dan AIDS pada siswa/i kelas XI di SMA Negeri 1 Ciomas. Penelitian ini menggunakan desain studi intervensi dengan One Group Only Pre-test Post-test. Hasilnya rata-rata peningkatan pengetahuan 175% pada post-test pertama dan 85% pada post-test kedua. Rata-rata peningkatan sikap 120% pada post-test pertama dan 162% pada post-test kedua. Diperlukan penyuluhan atau pendidikan kesehatan secara berkala dan berkesinambungan agar pengetahuan siswa/i meningkat dan stabil atau tidak mengalami penurunan tentang kesehatan, khususnya HIV dan AIDS

HIV and AIDS cases in Indonesia, especially for teenagers is quite high, evidenced in the data of new HIV cases in 2011, 18% are people of age group 15-24 years. Based on data KPAD Bogor, number of people living with HIV and AIDS by the year 2013 were 2,015. The purpose of this study was to determine the effect of health education in improving knowledge and attitudes towards HIV and AIDS issues on the 2nd year students in SMA I Ciomas. This study used a design intervention studies with only one group pre-test post-test. The result is an average 175% of increase in knowledge in the first post-test and 85% in the second post-test. Average increase 120% of attitude on the first post-test and 162% on the second post-test. Required counseling or health education regularly and continuously to increase and stabilize the knowledge of students in health, especially HIV and AIDS.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Risma Fadillah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang PMS dan HIV/AIDS terhadap perilaku berisiko PMS dan HIV/AIDS. Penelitian dilakukan di SMA Negeri I Wundulako, Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2013. Desain penelitian adalah cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif pada 189 remaja SMA. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar remaja memiliki perilaku tidak berisiko, berumur 16,22 tahun, perempuan, beragama Islam, pengetahuan cukup baik (mean), sikap negatif (mean), terpapar informasi media, dan kontak personal yang kurang aktif. Hasil uji statistik membuktikan terdapat hubungan bermakna antara umur, jenis kelamin (OR=2,18), pengetahuan (OR=2,16), sikap (OR=2,19), sumber informasi media (OR=2,5) dan kontak personal (OR=2,19) dengan perilaku berisiko PMS dan HIV/AIDS.

This research aim to know the description of the knowledge and attitudes of teenagers about PMS and HIV/AIDS with risk behavior of PMS and HIV/AIDS. Research conducted in SMA Negeri 1 Wundulako, Kolaka, Southeast Sulawesi in 2013. Design research was a cross-sectional with a quantitative approach in high school teenagers (189). The results showed most of the teens have no behavior was risk, 16,22 years, male, Moslem, knowledge is quite good (mean), negative attitude (mean), exposure to media information, and personal contacts that are less active. Results of statistical tests proved there was a meaningful relationship between age, sex (OR = 2.18), knowledge (OR = 2.16), attitude (OR = 2,19), sources of information media (OR = 2.5) and personal contacts (OR = 2,19) with risk behavior of PMS and HIV/AIDS.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45885
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yati Rochdiyawati Hadiyat
"Meningkatnya temuan kasus HIV-AIDS di Kabupaten Kuningan dari tahun ke tahun, menunjukkan bahwa perilaku seksual berisiko di Kabupaten Kuningan mengalami peningkatan. Peningkatan ini menunjukkan bahwa belum dilakukannya upaya pencegahan penularan HIV-AIDS. Tujuan dari penelitian ini, untuk mengetahui besarnya bentuk hubungan antara pengetahuan komprehensif HIV-AIDS terhadap perilaku seksual berisiko ditinjau dari aspek penularan dan pencegahan HIV-AIDS dan sikap terhadap perilaku seksual pranikah berisiko pada remaja di SMA Negeri I Garawangi Kabupaten Kuningan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif melalui pendekatan yang bersifat cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret - Mei 2013 di SMA Negeri I Garawangi Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Besar sampel yang diambil sebanyak 200 orang, pengumpulan data dilakukan sekaligus pada satu waktu secara bersamaan (point time approach) dengan menggunakan kuesioner, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Jenis uji statistik yang digunakan yaitu pengujian statistic chi square dengan batas kepercayaan (α=0,05); dengan estimasi confidential interval/tingkat kepercayaan (CI) 95%. Hasil uji statistik hubungan antara pengetahuan komprehensif HIV-AIDS dengan perilaku seksual pranikah remaja, diperoleh nilai p = 0,755 maka dapat disimpulkan tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara pengetahuan komprehensif HIV-AIDS dengan perilaku seksual remaja. Hasil uji statistik hubungan antara sikap dengan perilaku seksual remaja diperoleh nilai p= 0,019 maka dapat disimpulkan bahwa ditemukan hubungan yang signifikan antara sikap dengan perilaku seksual remaja.

The findings of increasing cases of HIV-AIDS in Kuningan district from year to year, suggesting that sexual risk behavior in Kuningan has increased. This increase suggests that prevention efforts of HIV-AIDS have not done. The purpose of this study, to determine the relationship between comprehensive knowledge of HIV-AIDS to adolescent sexual behavior in terms of aspects of transmission and prevention of HIV-AIDS and attitudes toward adolescents premarital sexual behavior in SMA Negeri I Garawangi Kuningan. This study uses descriptive research method through a cross sectional approach, was conducted in March-May 2013 in the SMA Negeri I Garawangi Kuningan regency of West Java. Samples taken by 200 respondents, as well as the data collection is done at the same time (time point approach) by using a questionnaire,. with sampling techniques using simple random sampling. Type of statistical test used is the chi square test with statistical confidence limits (α = 0.05), with an estimated confidential interval / confidence level (CI) 95%. Results of statistical tests the relationship between comprehensive knowledge of HIV-AIDS with adolescent premarital sexual behavior, the value of p = 0.755, it can be concluded there is no significant relationship between a comprehensive knowledge of HIV-AIDS with. Results of statistical tests the relationship between attitudes to adolescent premarital sexual behavior obtained p value = 0.019, it can be concluded that there is a significant relationship between attitudes and adolescent premarital sexual behavior."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T38652
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Latar Belakang: Persentase infeksi HIV pada kelompok umur 20-24 tahun (14%) dan Persentase kumulatif kasus AIDS tertinggi pada kelompok umur 20-29 tahun (30,7%), kemudian pada kelompok umur 15-19 tahun (3,3%). Angka kejadian pada anak gan sekolah atau mahasiswa sebanyak 1.086 orang dan HIVmAIDS terjadi pada remaja yang berusia 15-29 tahun. Prevalensi kasus AIDS per 100.000 penduduk berdasarkan propinsi, Propinsi Bengkulu menduduki peringkat ke-19 dari 33 provinsi di Indonesia, di mana terdapat angka prevalensi kasus AIDS 9,33 bahwa(Kemenkes, 2013). Data ini mengindikasikan usia muda, 15-29 tahun merupakan populasi yang rentan dan perlu menjadi sasaran dalam program HIV/AIDs di Indonesia. Metode penanggulangan pan Penelitian ini merupakan penelitian Pre eksperimen bayi aitu dengan Design One Group Pretest Posttest. Sampel penelitian ini menggunakan Total Sampling, seluruh mas ang siswa kelas XI SMA Negeri 1 Selupu Rejang sebanyak 167 orang. Pengumpulan data diperoleh dari data primer langsung dari obyek penelitian, ban mas melalui kuesioner. Untuk menguji hasil penelitian menggunakan uji statistik non parametrik yaitu uji baik yang wilcoxon dengan taraf kepercayaan a 0,05. Hasil perbedaan rerata nilai pengetahuan r ini menunjukkan han siswa tentang HIV/AIDS sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kesehatan dengan nilai p value agar 0,000. Hal ini berarti penyuluhan kesehatan tentang suai HIV/AIDS berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan siswa."
BULHSR 17:3 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Gunawan
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan peran
teman sebaya terhadap perilaku seksual pra-nikah remaja pada siswa kelas XI di
SMA Negeri X Batanghari tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional dengan menggunakan populasi
sebagai sampel yaitu, 104. Hasil dari penelitian ini menemukan sebagian besar
responden mempunyai tingkat pengetahuan yang baik mengenai kesehatan
reproduksi (76%), dan 60% responden mempunyai sikap positif terhadap perilaku
seksual pra-nikah. Penelitian ini juga menemukan sebagian responden (50%)
mendapat pengaruh positif oleh teman sebayanya, serta didapatkan responden
yang berperilaku seksual pra-nikah sebesar 31,7%. Hasil uji chi-square
mendapatkan variabel jenis kelamin dan pengetahuan ada hubungan yang
bermakna dengan perilaku seksual pra-nikah pada siswa kelas XI SMA Negeri X
Batanghari dengan P Value = 0,033 pada variabel jenis kelamin terhadap perilaku
seksual pra-nikah dan P value = 0,041 pada variabel pengetahuan terhadap
perilaku seksual pra-nikah. Perlu perhatian yang serius dengan ditemukannya
tidak semua siswa kelas XI yang mengetahui adanya PIK-R di sekolah (8%), dan
baru sebagian (50%) siswa yang memanfaatkan sarana PIK-R untuk mendapat
informasi dan konseling. Serta diperlukan upaya-upaya lain untuk meningkatkan
jangkauan kegiatan PIK-R agar bisa di manfaatkan secara maksimal oleh semua
siswa di sekolah.

ABSTRACT
This study aims to determine the level of knowledge, attitude and role of
peers toward premarital sexual behavior in class XI student teen in SMA X
Batang 2014. This study uses quantitative methods with cross-sectional approach
using a sample of the population, 104 . The results of this study found the
majority of respondents have a good level of knowledge about reproductive health
(76%), and 60% of respondents have a positive attitude toward premarital sexual
behavior. The study also found the majority of respondents (50%) had a positive
influence by peers, as well as respondents obtained pre-marital sexual behavior of
31.7%. The results of chi-square test to get the variables gender and knowledge
was no significant association with pre-marital sexual behavior in class XI SMA
X Batang with P Value = 0,033 on gender variable against pre-marital sexual
behavior and P value = 0.041 in variable knowledge of the pre-marital sexual
behavior. Need serious attention with the discovery that not all students of class
XI were aware of the PIK-R in school (8%), and only partially (50%) of students
who take advantage of the means PIK-R to get information and counseling. As
well as other necessary measures to increase the range of activities of PIK-R that
can be utilized to the maximum by all students in the school."
2015
S58151
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oon Fatonah Akbarini
"[ABSTRAK
Peer education lebih efektif dibanding dengan program lainnya dalam
meningkatkan pengetahuan mahasiswa, dan memberikan nilai yang positif dalam
meningkatkan pengetahuan siswa dalam mencegah dan menanggulangi
HIV/AIDS. Penelitian bertujuan Untuk mengetahui pengaruh Peer Education
terhadap pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS pada siswa SMA di Kota
Pontianak Propinsi Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
Pre-Eksperimental Design dengan rancangan One Group Pre-Test, Post Test
Design. Analisis, uji t-test dependen dan regresi linier.
Hasil penelitian menunjukkan gambaran skor tingkat pengetahuan
sebelum Peer Education nilai skor terendah adalah 12 dan nilai skor tertinggi
adalah 30. Pada setelah diberikan peer education, nilai skor terendah adalah 13
dan nilai skor tertinggi adalah 36. Nilai skor rata?rata sebelum diberikan peer
education adalah 19,85, sementara nilai skor rata?rata setelah diberikan peer
education adalah 27,0. Terdapat perbedaan yang signifikan antara skor
pengetahuan sebelum diberikan peer education dengan setelah diberikan peer
education dengan selisih mean 7,1 dan standar deviasi 5,2. Pada analisis
multivariate tidak ada interaksi peningkatan skor pengetahuan setelah dikontrol
sumber informasi (p value = 0,138).
Saran yang diperlukan kerjasama yang lebih kuat antara seluruh
pengelola, pendidik sebaya, konselor sebaya, stakeholder, LSM
Kepemudaan/Keagamaan dan mitra kerja terkait demi terciptanya
remaja/mahasiswa yang berperilaku sehat dalam rangka mewujudkan Generasi
Berencana (GenRe). Meningkatkan kualitas modul dan materi pelatihan peer
education (pendidik sebaya). Memberikan wadah kegiatan untuk siswa dalam
menuangkan kreatifitas remaja dalam mengembangkan pendidikan sebaya terkait
dengan pencegahan dan penanggulangan penyakit HIV/AIDS.

ABSTRACT
Peer education is more effective than other programs in improving
student knowledge, and give a positive value in improving students' knowledge in
preventing and combating HIV / AIDS. The study aims to determine the effect of
Peer Education on comprehensive knowledge about HIV / AIDS in high school
students in the city of Pontianak, West Kalimantan Province. This research uses
research Pre-Experimental Design with the design of One Group Pre-Test, Post
Test Design. Analysis, dependent t-test and linear regression.
The results showed balanced picture of the level of knowledge before the
Peer Education lowest score is 12 and the value of the highest score is 30. In the
following peer education is given, the lowest score was 13 and the highest score
value is 36. Values the average score before the given peer education is 19.85,
while the value of the average score after given peer education is 27.0. There are
significant differences between the scores of knowledge before being given after a
given peer education with peer education with a mean difference of 7.1 and a
standard deviation of 5.2. In the multivariate analysis no interaction increase in
knowledge scores after controlling resources (p value = 0.138).
Advice needed stronger cooperation between all managers, peer
educators, peer counselors, stakeholders, NGO Youth / Religious and related
partners for the creation of adolescent / student healthy behaviors in order to
realize Generation Planning (genre). Improving the quality of modules and
training materials peer education (peer educators). Providing a forum for student
activities in the pouring creativity youth in developing peer education related to
prevention and control of HIV / AIDS., Peer education is more effective than other programs in improving
student knowledge, and give a positive value in improving students' knowledge in
preventing and combating HIV / AIDS. The study aims to determine the effect of
Peer Education on comprehensive knowledge about HIV / AIDS in high school
students in the city of Pontianak, West Kalimantan Province. This research uses
research Pre-Experimental Design with the design of One Group Pre-Test, Post
Test Design. Analysis, dependent t-test and linear regression.
The results showed balanced picture of the level of knowledge before the
Peer Education lowest score is 12 and the value of the highest score is 30. In the
following peer education is given, the lowest score was 13 and the highest score
value is 36. Values the average score before the given peer education is 19.85,
while the value of the average score after given peer education is 27.0. There are
significant differences between the scores of knowledge before being given after a
given peer education with peer education with a mean difference of 7.1 and a
standard deviation of 5.2. In the multivariate analysis no interaction increase in
knowledge scores after controlling resources (p value = 0.138).
Advice needed stronger cooperation between all managers, peer
educators, peer counselors, stakeholders, NGO Youth / Religious and related
partners for the creation of adolescent / student healthy behaviors in order to
realize Generation Planning (genre). Improving the quality of modules and
training materials peer education (peer educators). Providing a forum for student
activities in the pouring creativity youth in developing peer education related to
prevention and control of HIV / AIDS.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriyani Prihatiningsih
"Pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi masih sangat kurang. Hal ini terbukti dengan munculnya beberapa perilaku seksual berisiko yang ditunjukkan oleh remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dan sikap remaja terhadap perilaku seksual berisiko. Penelitian ini menggunakan rancangan pre-experimental design (One Group Pretest-Postes Design).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan yang diberikan dengan pengetahuan responden (p=0,000) dan ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan sikap remaja terhadap perilaku seksual berisiko (p=0,000). Hal ini membuktikan bahwa Ho ditolak, atau ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. Dan ada pengaruh pendidikan kesehatan pada sikap terhadap perilku seksual berisiko.

The purpose of this study was to investigate the effect of health education on knowledge of adolescents about reproductive health and adolescents attitudes toward risk of sexual behavior. This study uses the design of pre-experimental design (One Group Pretest-Postes Design).
The results showed that there was the influence of health education given to the respondents knowledge (p = 0.000) and there is influence health education with the attitudes adolescents respond risk sexual behavior (p = 0.000). It is proved that Ho is rejected, or no effect on the level of knowledge of health education on reproductive health. Knowledge of adolescents about reproductive health stillvery lacking. This is evident by the emergence of several sexual risk behaviors indicated by the adolescents. And there is the influence of health education on attitudes toward risk of sexual behaviors.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Hayati Ifroh
"Pemerintah Indonesia menargetkan standar pengetahuan remaja tentang HIVAIDS di Kabupaten/Kota sebesar 95%. Kalimantan Timur sebagai salah satu provinsi di Indonesia berdasarkan data Dinas Kesehatannya tahun 2012, menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan remaja di Kota Samarinda baru mencapai 25,5%. Sehubungan dengan hal tersebut Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur melaksanakan kampanye kesehatan Aku Bangga Aku Tahu di Kota Samarinda dengan menggunakan media bantu KIE.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kombinasi media audiovisual berupa film animasi Aku Bangga Aku Tahu dan diskusi kelompok dalam meningkatkan pengetahuan HIV-AIDS pada remaja di SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 3 Samarinda. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen yang terdiri dari 80 subjek penelitian. Penelitian dilakukan pada Bulan Januari 2014 menggunakan kuesioner yang diisi sendiri oleh subjek penelitian. Analisis yang dilakukan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji Wilcoxon dan Mann Whitney.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah kegiatan intervensi, kelompok intervensi dan kontrol mengalami peningkatan pengetahuan tentang HIV-AIDS. Peningkatan pengetahuan remaja tentang HIVAIDS pada kelompok intervensi adalah sebesar 22,41% dan peningkatan pengetahuan remaja tentang HIV-AIDS pada kelompok kontrol adalah sebesar 21,6%. Selain itu, tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik pada perubahan nilai pengetahuan tentang HIV-AIDS antara kelompok intervensi (melalui pemutaran film dan diskusi kelompok) dan kelompok kontrol (melalui pemutaran film).

The Indonesian government has a target of 95% adolescents to have knowledge about HIV-AIDS throughout Indonesia. East Kalimantan, as one of the provinces in Indonesia, based on data from The Departement of Health in 2012 showed that the level of adolescent's knowledge Samarinda reached 25.5%. Based on these data, the Department of Health in East Kalimantan implemented the health campaign Aku Bangga Aku Tahu in Samarinda by using teaching aids.
This study aims to determine the effectiveness a combination of audiovisual media Aku Bangga Aku Tahu and discussion groups to improve knowledge about HIV-AIDS among adolescents in SMAN 1 and SMAN 3 Samarinda. The study design used was quasi experimental on the primary data consisted of 80 research subjects. The study was conducted on January 2014 using self administered questionnaire by research subjects. Data analysis are univariate and bivariate analysis by using the Wilcoxon and Mann Whitney.
The results showed that after the intervention, both intervention and control groups experienced an increase in knowledge about HIVAIDS. The increase of adolescent's knowledge about HIV-AIDS in the intervention group amounted to 22,41% and the increase of adolescent's knowledge about HIV-AIDS in the control group was 21,6%. In addition, there is no statistically significant difference in the change in the value of knowledge of HIV-AIDS among the intervention group (film screening and group discussion) and control group (film screening).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T39290
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selita Restuningtyas
"Pengetahuan tentang HIV / AIDS perlu diberikan kepada remaja untuk mengurangi terjadinya perilaku berisiko oleh remaja. Penelitian deskriptif analitik korelatif ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan HIV / AIDS dan perilaku berisiko dengan pendekatan cross-sectional yang melibatkan 418 siswa dari 10 SMA Negeri di Kota Bogor dengan menggunakan teknik proporsional stratified random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner IAQ-E (International AIDS Questionnaire English Version) untuk mengukur tingkat pengetahuan dan kuesioner YRBS (Youth Risk Behavior Survey) tentang perilaku berisiko pada remaja. Hasil analisis bivariat dengan uji Spearman menunjukkan bahwa pengetahuan HIV / AIDS berhubungan bermakna dengan perilaku berisiko (p = 0,009 α = 0,05; r = 0,128). Pendidikan kesehatan perlu dimasukkan dalam kurikulum pendidikan di sekolah untuk mengembangkan pengetahuan remaja tentang informasi kesehatan khususnya HIV / AIDS sehingga dapat mengurangi perilaku berisiko HIV / AIDS sejak usia dini.

Knowledge about HIV / AIDS needs to be given to adolescents to reduce the occurrence of risky behavior by adolescents. This descriptive correlative analytic study aims to determine the relationship between HIV / AIDS knowledge and risky behavior using a cross-sectional approach involving 418 students from 10 public high schools in Bogor City using proportional stratified random sampling technique. The research instrument used the IAQ-E (International AIDS Questionnaire English Version) questionnaire to measure the level of knowledge and the YRBS (Youth Risk Behavior Survey) questionnaire about risk behavior in adolescents. The results of the bivariate analysis using the Spearman test showed that knowledge of HIV / AIDS was significantly associated with risky behavior (p = 0.009 α = 0.05; r = 0.128). Health education needs to be included in the education curriculum in schools to develop youth knowledge about health information, especially HIV / AIDS so that it can reduce HIV / AIDS risk behavior from an early age."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Suciati
"Meningkatnya jumlah kasus HIV/AIDS telah masuk ke dalam lingkup keluarga, dimana salah satu penyebabnya akibat kurangnya pengetahuan dan melemahnya ketahanan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan, sikap, dan ketahanan keluarga pada ibu rumah tangga dalam mencegah HIV/AIDS di Pekanbaru. Disain penelitian adalah kuasi eksperimen rancangan one group pretest posttest. Penelitian dilakukan di Pekanbaru bulan Maret-Mei 2013 dengan menyebar angket pada 139 ibu rumah tangga. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan 39,2% yang bermakna pada pengetahuan sesudah penyuluhan (p value 0,001), peningkatan 10,9% yang bermakna pada sikap sesudah penyuluhan (p value 0,001), serta peningkatan 1,25% yang bermakna pada ketahanan keluarga sesudah penyuluhan (p value 0,002).

The growing number of cases of HIV/AIDS has entered into the scope of family, where one of the cause is due to a lack of knowledge and the weakening of family resilience. This study aims to know how far the influence of education on knowledge, attitudes, and family resilience in housewives in preventing HIV/AIDS in Pekanbaru. The research design is quasi experiment one group pretest posttest. Research was conducted in Pekanbaru March-May 2013 with spread questionnaires on 139 housewives. The results showed there was increase significant 39.2% in knowledge after education (p value 0.001), increase significant 10.9% in attitude after education (p value 0.001), and increase significant 1.25% in family resilience after education (p value 0.002)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S53313
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>