Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99385 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Herry Oktadinata
"Baja SM570-TMC untuk aplikasi struktural membutuhkan kekuatan, ketangguhan, dan umur fatik tinggi. Namun pengelasan fusi pada baja ini dapat menyebabkan ketangguhan turun dan muncul tegangan sisa yang disinyalir sebagai salah satu penyebab kegagalan pada sambungan las. Beberapa hasil penelitian menunjukkan penambahan sedikit nikel dapat meningkatkan ketangguhan impak weld metal (WM) namun sifatnya kondisional sehingga masih perlu penelitian lebih lanjut. Disisi lain, untuk mengantisipasi kegagalan akibat tegangan sisa maka penting mendeteksi keberadaan tegangan sisa dan mengukur nilainya meskipun tidak mudah. Difraksi neutron adalah metode pengukuran tegangan sisa yang paling maju, namun teknik ini belum banyak dieksplorasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh nikel terhadap struktur mikro, ketangguhan impak dan tegangan sisa pada hasil pengelasan multi-pass baja SM570-TMC. Metode pengelasan busur inti fluks (FCAW) dan kawat las mengandung nikel 0,4%, 1%, dan 1,5% digunakan untuk fabrikasi sampel las LNi-04, LNi-10 dan LNi-15. Struktur mikro diobservasi menggunakan mikroskop optik, scanning electron microscope (SEM), energy dispersive x-ray spectroscopy (EDS), dan electron probe micro analyzer (EPMA). Ketangguhan impak diuji pada temperatur 25 °C, 0 °C, dan -20 °C. Tegangan sisa di sekitar sambungan las diukur menggunakan teknik difraksi neutron di kedalaman 3 mm dan 8 mm pada tiga arah sumbu: normal, transversal dan longitudinal.
Hasil pengamatan struktur mikro menunjukkan kehadiran acicular ferrite (AF) di LNi-10 lebih dominan dibandingkan LNi-04 dan LNi-15. AF ditemukan ternukleasi pada oksida kompleks yang tersusun atas Ti-Si-Al-Mn-Mg-O berukuran 1-2 μm. Keberadaan AF berperan menghasilkan ketangguhan impak tinggi pada sampel LNi-10. Ketangguhan impak LNi-04 sedikit lebih rendah dari LNi-10, sedangkan ketangguhan impak LNi-15 paling rendah karena sedikitnya AF dan segregasi mikro. Hasil pengukuran tegangan sisa pada LNi-10 dan LNi-04 menunjukkan tegangan sisa di WM LNi-10 lebih tinggi daripada LNi-04. Penambahan nikel hingga 1% di WM meningkatkan kekuatan dan ketangguhan, namun tegangan sisa naik karena meningkatnya solid solution strengthening. Kedua sampel LNi-04 and LNi-10 menunjukkan tegangan sisa longitudinal lebih tinggi dibandingkan normal dan transversal. Tegangan sisa longitudinal maksimum LNi-10 ditemukan di WM, sementara pada LNi-04 terdeteksi di HAZ. Tegangan sisa longitudinal pada kedalaman 8 mm dari permukaan lebih rendah dibandingkan pada kedalaman 3 mm karena efek tempering dari pengelasan multi-pass. Dengan demikian, tegangan sisa kritis terdapat di dekat permukaan atas WM dan HAZ pada arah longitudinal.

SM570-TMC steel for structural application needs excellent impact toughness, strength and fatigue life. However, fusion welding on this steel may affect to decrease impact toughness and initiate residual stresses which contribute to the failure of welded joints. Based on reports from the earlier studies, the toughness of weld metal (WM) can be improved by adding small amount of nickel, but it’s conditionally so that further investigation still required. On the other hand, the residual stress and its value need to be detected in regard to anticipate the failure, however it’s not easy. Neutron diffraction is the advance method for residual stress measurement, but this technique is not much to be explored.
The purpose of this study is to evaluate effect of nickel on the microstructure, impact toughness and residual stresses of the multi-pass welding of SM570-TMC steel. The flux-cored arc welding (FCAW) and wires containing 0.4%, 1% and 1.5% Ni were employed to fabricate the welded samples of LNi-04, LNi-10, and LNi-15. Microstructure was observed using optical microscopy, scanning electron microscope (SEM), energy dispersive x-ray spectroscopy (EDS), and electron probe micro analyzer (EPMA). Impact toughness was measured at temperature of 25 °C, 0 °C, and -20 °C. The residual stresses around welded joint were measured using neutron diffraction technique at 3 mm and 8 mm depth and three directions: normal, transverse, and longitudinal.
Microstructure observation results showed the acicular ferrite (AF) was much found in LNi-10 compared to LNi-04 and LNi-15. AF was nucleated at complex oxydes which consist of Ti-Si-Al-Mn-Mg-O with diameter of 1-2 μm. Impact toughness of LNi-10 is superior to the other as AF present. Impact toughness of LNi-04 is a bit lower than LNi-10, however impact toughness of LNi-15 is the lowest due to less AF and microsegregation present. Residual stress measurement result at LNi-04 and LNi-10 revealed residual stresss of WM at LNi-10 was higher than LNi-04. It seems that 1% of nickel addition in WM has increased strength and toughness, but the residual stress was also increased as effect of solid solution strengthening. Both LNi-04 and LNi-10 demonstrated the longitudinal residual stress was higher than normal and transverse. Maximum longitudinal residual stress of LNi-10 was found in WM, while maximum longitudinal residual stress of LNi-04 was detected in HAZ. Longitudinal residual stresses at 8 mm depth were lower than 3 mm depth due to tempering effect of multi-pass welding. It can be concluded that critical residual stresses were around WM and HAZ near top surface at longitudinal direction.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriella Gracia
"Tujuan dari penelitian ini adalah melihat peran mediasi pemisahan psikologis dalam hubungan antara kesadaran penuh dengan keseimbangan pekerjaan-keluarga. Ibu bekerja memiliki tanggung jawab yang besar dalam keluarga dan pekerjaan. Menjalankan kedua peran tersebut, peneliti melihat pentingnya keseimbangan pekerjaan-keluarga pada ibu bekerja yaitu efektivitas dan kepuasan dari peran yang dijalankan. Berdasarkan data dari ibu bekerja yang memiliki anak berusia 6 tahun ke bawah di Jabodetabek N = 312 , ditemukan bahwa kesadaran penuh memiliki hubungan signifikan dengan keseimbangan pekerjaan-keluarga r = 0,33, p < 0,01 , kesadaran penuh tidak memiliki hubungan dengan pemisahan psikologis r = 0,05, ns , dan pemisahan psikologis tidak memiliki hubungan dengan keseimbangan pekerjaan-keluarga r = 0,07, ns . Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa peran pemisahan psikologis tidak memediasi hubungan antara kesadaran penuh dan keseimbangan pekerjaan-keluarga pada ibu bekerja. Peneliti melihat bahwa ada kemungkinan responden menyerahkan tanggung jawab keluarga pada orang lain seperti pada orang tua sehingga kondisi tidak mengharuskan ibu memunculkan pemisahan psikologis. Di sisi lain, ada kemungkinan bahwa responden memiliki pandangan bahwa ibu memiliki tanggung jawab utama mengurus keluarga sehingga responden tidak dapat membuat batasan antara keluarga dan pekerjaan.

The purpose of this research is to establish the role of psychological detachment as a mediator in the relationship between trait mindfulness and work family balance. Working mothers have huge responsibility in family and work. Work family balance, which is the effectiveness and satisfaction in roles becomes important in working mothers. Data from working mothers who have children below 6 years old in Jabodetabek N 312 shows a significant correlation between trait mindfulness and work family balance r .33, p .01 , however there is no significant correlation between trait mindfulness and psychological detachment r .05, ns , so does the correlation between psychological detachment and work family balance r .07, ns . Therefore, we can conclude that psychological detachment does not mediate the relationship between trait mindfulness and work family balance among working mothers. There is a possibility where working mothers share family responsibilities to other people like her parents. In the other hand, there is another possibility for a view that a mother's main responsibility is to take care of the family which make her not able to make boundary between family and work."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufiqurrachman
"Sebuah studi dilakukan untuk mengetahui hubungan struktur mikro dan ketangguhan impak dengan berbagai kandungan unsur nikel di dalam elektroda pada pengelasan baja SM570-TMC dengan multi-pass flux-cored arc welding. Logam induk yang digunakan adalah plat baja SM570-TMC dengan ketebalan 16 mm. Pengelasan dilakukan dengan metode flux-cored arc welding (FCAW) dengan posisi datar (1G). Tiga buah plat SM570-TMC dilas dengan elektroda-eletroda yang memiliki kandungan nikel yang bervariasi: 0,4%, 0,8%, dan 1,4% nikel. Efek dari kandungan nikel terhadap plat hasil pengelasan dipelajari pada studi ini. Inverstigasi terdiri dari observasi struktur mikro dan pengujian mekanik. Hasilnya menunjukkan pada temperatur 25 dan 0 oC tidak ada perbedaan kekuatan impak logam las yang signifikan antara 0,4% Ni dan 0,8% Ni. Akan tetapi pada -20 oC, logam las dengan elektroda 0,8% Ni menunjukkan kekuatan impak yang jauh lebih baik. Hal ini karena pembentukan ferit asikular (AF) pada logam las 0,8% Ni mampu meningkatkan ketangguhan impaknya pada temperatur rendah. Di satu sisi, logam las dengan 1,4% Ni menunjukkan ketangguhan impak yang rendah pada semua temperatur pengujian. Adanya segregasi mikro akibat tingginya konsentrasi Ni mampu menurunkan ketangguhan impaknya.
A study was carried out to evaluate the relationship of microstructure and impact toughness for different nickel level of electrodes in multi-pass flux-cored arc welded SM570-TMC steel joint. The base metal used in this study was SM570-TMC plate with 16 mm thickness. The multi-pass welds were run by using flux-cored arc welding (FCAW) with the flat position (1G). Three SM570-TMC welded plates were fabricated with varying amount of nickel content of electrodes, 0.4%, 0.8% and 1.4% nickel. The effects of nickel were studied on the weld metals. The investigations consist of observation on the microstructure and mechanical tests. The results showed that there are no significant differences of impact energy at 25 and 0 oC between weld metal using 0.4% Ni and 0.8% Ni electrode. However, at -20 oC, the impact energy of 0.8% Ni weld metal is far more superior than the other. The formation of acicular ferrite (AF) on 0.8% Ni weld metal seems effetively improve its low temperature impact toughness. On the other hand, 1.4% Ni weld metal has the lowest impact toughness at all temperature. The higher Ni content caused microsegregation and significantly lower its impact toughness."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aufira Utami
"[ABSTRAK
Perkembangan kognitif manusia mengalami perkembangan yang pesat pada usia 3-5 tahun. Perkembangan kognitif yang terjadi pada rentang usia tersebut antara lain adalah pemahaman mengenai konsep waktu. Dalam kehidupan manusia, perkembangan pemahaman konsep waktu termanifestasi dalam dua bentuk yaitu kemampuan mengingat masa lalu dan memprediksi masa depan, yang disebut dengan Mental Time Travel, dan kemampuan Bahasa khususnya pada pemahaman terhadap temporal term. Kedua kemampuan ini berkembang secara bersamaan sehingga diduga terdapat hubungan antara perkembangan keduanya pada rentang usia 3-5 tahun. Untuk melihat hubungan perkembangan mental time travel dan pemahaman temporal term, dilakukan eksperimen menggunakan box task dan puppet task sebagai alat ukur mental time travel dan empat pertanyaan yang masing-masing memuat 1 jenis temporal term. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa kemampuan mental time travel berhubungan positif dengan pemahaman temporal term ke masa depan, khususnya kata ?nanti? dengan nilai korelasi sebesar 0,232.

ABSTRACT
Human cognition develops rapidly between the age of 3-5. One of the cognitive ability that develops in that age is the understanding of temporal dimension. In daily life, developmental of temporal dimension understanding manifested in two things, mental time travel ability and language ability especially comprehension of temporal term. Both ability are develop altogether is this developmental period, therefore their development are assumed to be correlated to each other. In order to see how mental time travel ability correlated to comprehension of temporal term, researcher did experiment using box task and puppet task to asses mental time travel ability, and four questions each consists one kind of temporal term. Data analysis shown that mental time travel ability positively correlated to comprehension of temporal term to the future, especially term ?nanti? (later today) with correlation value 0,232.;Human cognition develops rapidly between the age of 3-5. One of the cognitive ability that develops in that age is the understanding of temporal dimension. In daily life, developmental of temporal dimension understanding manifested in two things, mental time travel ability and language ability especially comprehension of temporal term. Both ability are develop altogether is this developmental period, therefore their development are assumed to be correlated to each other. In order to see how mental time travel ability correlated to comprehension of temporal term, researcher did experiment using box task and puppet task to asses mental time travel ability, and four questions each consists one kind of temporal term. Data analysis shown that mental time travel ability positively correlated to comprehension of temporal term to the future, especially term ?nanti? (later today) with correlation value 0,232., Human cognition develops rapidly between the age of 3-5. One of the cognitive ability that develops in that age is the understanding of temporal dimension. In daily life, developmental of temporal dimension understanding manifested in two things, mental time travel ability and language ability especially comprehension of temporal term. Both ability are develop altogether is this developmental period, therefore their development are assumed to be correlated to each other. In order to see how mental time travel ability correlated to comprehension of temporal term, researcher did experiment using box task and puppet task to asses mental time travel ability, and four questions each consists one kind of temporal term. Data analysis shown that mental time travel ability positively correlated to comprehension of temporal term to the future, especially term “nanti” (later today) with correlation value 0,232.]"
2015
T43158
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurulhuda Annisa
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara dimensi trait kepribadian dan state of anxiety pada wanita dengan endometriosis. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 26 orang wanita yang sudah diberikan diagnosis oleh dokter ahli kebidanan dan ginekologi terkena endometriosis dengan rentang usia 20-45 tahun. Penelitian menggunakan alat ukur NEO-PI yang dikembangkan oleh McCrae dan Costa dan telah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia oleh Sholiha (2010) untuk mengukur trait kepribadian. Lalu, penelitian ini juga menggunakan STAI form Y-1 untuk mengukur state of anxiety dengan melakukan adaptasi terlebih dahulu kepada penderita penyakit kronis di Indonesia oleh peneliti. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara trait kepribadian dan state of anxiety pada wanita penderita endometriosis. Meskipun demikian, penelitian ini menunjukkan arah hubungan yang positif antara neuroticism dan state of anxiety sedangkan extraversion, openness to experience, agreeableness, dan conscientiousness menunjukkan arah hubungan yang negatif dengan state of anxiety. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan endometriosis memiliki state of anxiety yang tinggi.

The research was conducted to see the relationship between dimension of personality trait and state of anxiety among women with endometriosis. This research is using quantitave approach. The participants in this research were 26 women who had been diagnosed with endometriosis by a doctor of obstetric and gynecology, aged 20-45 years old. The NEO-PI instrument that has been adapted by Sholiha (2010) was used to measure the personality trait. Also, the STAI form Y-1 was used to measure the state anxiety that has been adapted first by the researcher on patient with chronic illnesses. The result showed that there are no significant correlation between personality trait and state of anxiety among women with endometriosis. Another result showed that there is a positive relationship between neuroticism and state of anxiety. Meanwhile, extraversion, openness to experience, agreeableness, dan conscientiousness showed a negative relationship with state of anxiety. The result also showed that women with endometriosis have a high state of anxiety."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S44509
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pattinama, Marcus J.
"Dalam kajian ini dilakukan studi literatur mengenai konsep kemiskinan dan pengamatan ke lokasi penelitian untuk
mendeteksi siapakah penduduk miskin itu? Kemudian mencari alternatif kebijakan yang sesuai dengan kondisi spesifik
lokal untuk menanggulangi kemiskinan, dan akhirnya menggali serta memahami kearifan penduduk lokal dalam
hubungannya dengan upaya preventif untuk menanggulangi kemiskinan. Penelitian ini menggunakan metode survei
dengan observasi langsung, in-depth interview dan diskusi kelompok fokus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
konsep kemiskinan bersifat banyak sisi (multifaset). Orang Bupolo dan petani Surade sama-sama mengolah lahan
sempit. Petani Surade miskin karena tidak mempunyai lahan atau memiliki lahan tetapi dengan skala usaha yang relatif
kecil. Orang Bupolo memiliki tanah yang relatif luas tetapi mempunyai keterbatasan akses pada teknologi, hidup
terisolasi karena tidak mempunyai akses terhadap sarana dan prasarana sosial ekonomi maupun komunikasi, sehingga
mereka hidup miskin dan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. Jadi definisi kemiskinan perlu
diperluas meliputi akses terhadap infrastruktur sosial ekonomi, keluar dari keterisolasian, ketidakberdayaan, dan
kebebasan mengeluarkan pendapat, serta memperoleh keadilan dalam pembangunan. Kemiskinan tidak bisa
didefinisikan secara tunggal yakni dari kacamata pemenuhan kebutuhan kalori semata sebagaimana yang dilakukan
Biro Pusat Statistik (BPS) selama ini, karena pada hakekatnya definisi kemiskinan tidak hanya bersifat relatif tetapi juga
dinamis.
Literature reviews on the concept of poverty and local observation on the field study were employed to investigate who
the poor are, in order to seek alternative policies according to specific local conditions to combat poverty, and to see
local wisdom in a preventive effort to reduce poverty. Survey methodology, in-depth interviews and focus groups
discussions were used in this study. The findings suggest that the concept of poverty is multifacet. Both Bupolo people
and Surade farmers cultivate small land. While Surade farmers are poor with no or limited land size and with relatively
small scales' business, Bupolo people have relatively larger land size but have limited technology access, and less
access to social economic infrastructure, making them poor and only able to survive with food daily. The concept of
poverty needs to be extended to include access to social economic infrastructure, remoteness, disempowerment,
freedom of speech, and fairness in development. Poverty cannot be defined individually solely from the context of the
calorie fulfilment as a standard used by BPS. However, in principle, the concept of poverty cannot only be defined as a
relative, but also dynamic concept."
Universitas Pattimura. Fakultas Pertanian, 2009
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adisti Sekar Palupi
"Diskusi politik yang kini bergeser menjadi aktivitas daring menghadapi tantangan berupa polarisasi yang tinggi akibat ketidakadaban dalam konten komentar. Ketidakadaban komentar digunakan sebagai ekspresi emosi negatif dan penolakan keras terhadap pendapat yang berbeda. Studi ini bertujuan untuk menjelaskan peran sensitivitas jijik dan pola pikir militan ekstremis (Militant Extremist Mindset/MEM) sebagai prediktor ketidakadaban komentar opini politik. Desain penelitian eksperimen between subject dengan randomisasi direkrut secara daring menggunakan kuesioner kepada 150 mahasiswa berusia di atas 18 tahun. Manipulasi sensitivitas jijik dilakukan dengan metode recall pengalaman yang menjijikkan. Analisis menggunakan t-test menunjukkan perbedaan skor ketidakadaban komentar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang menunjukkan adanya pengaruh sensitivitas jijik pada ketidakadaban. Analisis lanjutan menggunakan regresi menunjukkan general MEM tidak berkorelasi dengan ketidakadaban, hanya komponen excuse ditunjukkan berkorelasi secara positif dengan ketidakadaban komentar opini politik. Penelitian ini berkontribusi menjelaskan pengaruh ketidakadaban, khususnya berkaitan dengan ekstremitas sikap pada opini politik pada interaksi daring.

Political discussions that have shifted into online activity face the challenge of high polarization due to comments incivility. Incivility contained comment is used as an expression of negative emotions and a strong rejection of different opinions. The study aims explain the role of disgust sensitivity and Militant Extremist Mindset (MEM) as predictors of commentary incivility. A between subjects 2x1 design experiment with randomization was recruited online through a questionnaire for 150 university students over the age of 18. Disgust sensitivity manipulated by recalling a disgusting experience. T-test analysis shows a significantly different comment incivility scores on experiment and control group which indicate a present effect of disgust sensitivity on incivility. Further analysis using regression showed that general MEM has no correlates with comment incivility, only excuse component that shows significant positive correlation with comment incivility. This research contributed on explaining incivility, especially its relation to extreme attitude on political opinion online."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rully Adriana Swarnaputra
"ABSTRAK
Komitmen perubahan merupakan hal yang dibutuhkan dalam implementasi perubahan organisasi. Dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi komitmen perubahan, resiliensi merupakan salah satunya (Langvardt, 2007). Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah resiliensi merupakan salah satu faktor yang berkontribusi dan seberapa besar pengaruhnya terhadap komitmen perubahan. Responden dari penelitian ini adalah karyawan yang berasal dari dua perusahaan asuransi (BUMN dan swasta) di Indonesia. Alat ukur yang dipakai dalam penelitian ini adalah C2C Inventory (Herscovitch & Meyer, 2002) untuk mengukur komitmen perubahan dan Modified CD-RISC (Frank Dong et al., 2013) untuk mengukur resiliensi. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa terdapat pengaruh yang siginifikan dari resiliensi terhadap komitmen perubahan (β = .317, p = .000, p<.01), komitmen perubahan afektif (β = .402, p = .000, p<.01), dan komitmen perubahan normatif (β = .340, p = .000, p<.01), namun tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara resiliensi dengan kontinuans (β = .042, p = .537, p<.01). Peneliti merekomendasikan penelitian selanjutnya dapat melihat perbandingan antara perusahaan asuransi BUMN dengan swasta karena terdapat perbedaan budaya dan nilai-nilai perusahaan yang berkemungkinan besar dapat mempengaruhi hasil penelitian.

ABSTRACT
Employee’s commitment to change is one of important factors that contributes to organizational change successful implementation. Among those factors that can influence employee’s commitment to change, resilience is one of them (Langvardt, 2007). Current research aims to prove that resiliency is indeed one of the contributing factors and how can it affect commitment to change. The respondent of current research is consisted of employees from two insurance company in Indonesia (one being state owned and the other being private owned). This research used C2C Inventory (Herscovitch & Meyer, 2002) to measure commitment to change and Modified CD-RISC (Frank Dong et al., 2013) to measure resilience. Results found that there is significant effect between resiliency and commitment to change (β = .317, p = .000, p<.01), affective commitment to change (β = .402, p = .000, p<.01), and normative commitment to change (β = .340, p = .000, p<.01), but there is no significant effects found between resiliency and continuance commitment to change (β = .042, p = .537, p<.01). Researcher recommends that future research can be done by comparing state owned insurance company and private owned insurance company, since there are some different culture and values between those company that can affect the results of research."
2015
S60014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Herlina Magdalena
"Penelitian ini berfokus pada pemahaman mengenai gambaran resiliensi yang remaja yang memiliki adik penyandang autis. Mengingat dampak dari faktor risiko pada remaja yang memiliki adik penyandang autis ini dapat berbeda-beda, maka dibutuhkan penelitian yang dapat menggali subyektifitas penghayatan, variasi serta kedalaman resiliensi yang dimiliki oleh partisipan. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif.
Proses pengambilan data dilakukan dengan metode open ended interview dan metode observasi. Wawancara sendiri akan dilakukan pada tiga partisipan yang memenuhi syarat partisipan pada penelitan ini.
Dari analisis data didapatkan bahwa: 1) Perasaan malu, perhatian orang tua yang berkurang, keterlibatan pengasuhan, kesulitan bergaul, serta tuntutan untuk berakademis adalah dampak yang dialami oleh ketiga partisipan. 2) Partisipan kedua dan ketiga justru menganggap keluarga adalah tekanan. Pada partisipan ketiga, keluarga merupakan faktor protektif. 3)Dimensi regulasi emosi pada ketiga partisipan belum berkembang dengan baik. Sedangkan dimensi empati, efikasi diri dan optimis belum berkembang secara optimal pada partisipan pertama dan ketiga. Sedangkan pada partisipan kedua dapat dilihat bahwa hampir semua dimensi telah berkembang dengan baik.

The study focused on understanding about resiliency in adolescence who have brother with autism. Considering the impact of risk factor happened differently to each participants, this study conducted qualitative method so that researcher can explore the subjectivity, variety, and depth of resiliency each participant.
The information is acquired using open-ended interview and observation methods. The interview is conducted to three adolescence who have brother with Autism.
The study shows theree results : 1) humility, decreasing in parent attention, involving in nurturing, difficulting socializing and high demand for academic achievement are effect of brother with autism in three participants, 2) family are pressure to second and third participants. But are protectif factor to third participant, 3) regulation emotion are still not well developed on each participant. Emphaty, self efficacy, and optimism are not well developed on first and three participants and there is no dimension have already develop in first participant.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dixie Rinanti Nugita
"Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif ini dilakukan untuk melihat hubungan antara trait kepribadian dan strategi coping pada penerbang sipil. Jumlah partisipan yang mengikuti penelitian ini berjumlah 57 orang dengan seluruh partisipan berjenis kelamin laki-laki dan mempunyai rentang usia 20-64 tahun. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah NEO FFI untuk mengukur trait kepribadian dan Brief COPE untuk mengukur strategi coping yang telah diadaptasi oleh peneliti ke dalam Bahasa Indonesia. Pengolahan data dilakukan dengan teknik statistik Pearson Product-Moment Correlation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara trait kepribadian extraversion dan emotion focused coping, trait kepribadian extraversion dan problem focused coping, serta antara trait kepribadian conscientiousness dan problem focused coping.

This research which uses quantitative approach is done to see the relationship between personality trait and coping strategy among civil pilot. There are a total of 57 participants, all of which is male, ranging from the age of 20 to 64. The instruments used in this research is NEO FFI to measure personality trait and Brief COPE to measure coping strategy which had been adapted into Indonesian language. The data analysis is done using Pearson Product-Moment Correlation statistical technique. The research show that there are positively significant relationship between extraversion personality trait and emotion focused coping, extraversion personality trait and problem focused coping, and between conscientiousness personality trait and problem focused coping."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S44501
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>