Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 39267 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farah Nabilah
"Apotek Roxy Poltangan merupakan perusahaan ritel farmasi yang bertujuan untuk memberikan pelayanan obat yang berkualitas kepada pasien atau masyarakat. Pelayanan farmasi klinis merupakan pelayanan langsung yang diberikan Apoteker kepada pasien untuk meningkatkan outcome terapi dan meminimalkan risiko efek samping karena obat. Pelayanan farmasi klinis dapat dilakukan dengan kegiatan konseling, PIO, Home Pharmacy Care, atau PTO. Sistem Informasi Monitoring dan Pembinaan Fasilitas Pelayanan Kefarmasian (SIMONA) merupakan sistem yang telah dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang dilakukan untuk monitoring dan pembinaan fasilitas pelayanan kefarmasian di fasilitas kesehatan. Tujuan pembuatan laporan tugas khusus ini adalah untuk mengetahui manfaat dari laporan bulanan pelayanan kefarmasian yang dilakukan oleh Apotek Roxy Poltangan melalui SIMONA. Pembuatan laporan tugas khusus ini dilakukan dengan cara mengisi formulir Pelayanan Informasi Obat (PIO) dan konseling, sesuai dengan resep yang diterima pada bulan November. Resep dikaji dan dilakukan penelusuran literatur untuk pengisian formulir PIO dan konseling. Formulir PIO dan konseling pada bulan November kemudian dilakukan pelaporan melalui laman SIMONA. Pada bulan November, jumlah pelayanan informasi obat (PIO) yang didokumentasikan Apotek Roxy Poltangan adalah sebanyak 42 resep. Sedangkan, untuk total konseling yang berhasil didokumentasikan oleh Apotek Roxy Poltangan adalah sebanyak 15 konseling. Berdasarkan hasil tersebut, Apotek Roxy Poltangan telah melakukan pelaporan pelayanan farmasi klinik melalui laman SIMONA, dimana hal tersebut dilakukan untuk penjaminan mutu pelayanan kefarmasian sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Roxy Poltangan Pharmacy is a pharmaceutical retail company that aims to provide quality drug services to patients or the public. Clinical pharmacy services are direct services provided by pharmacists to patients to improve therapeutic outcomes and minimize the risk of side effects due to drugs. Clinical pharmacy services can be provided through counseling, PIO, Home Pharmacy Care, or PTO activities. The Monitoring and Development Information System for Pharmaceutical Service Facilities (SIMONA) is a system that has been developed by the Ministry of Health of the Republic of Indonesia and is carried out for monitoring and developing pharmaceutical service facilities in health facilities. The purpose of making this special assignment report is to find out the benefits of the monthly report on pharmaceutical services carried out by Roxy Poltangan Pharmacy through SIMONA. This special assignment report is made by filling out the Drug Information Service (PIO) and counseling form, according to the prescription received in November. Prescriptions are reviewed, and literature searches are carried out for filling out PIO and counseling forms. PIO and counseling forms in November are then reported via the SIMONA page. In November, the number of drug information services (PIO) documented by Roxy Poltangan Pharmacy was 42 prescriptions. Meanwhile, the total counseling that was successfully documented by Roxy Poltangan Pharmacy was 15 counseling sessions. Based on these results, Roxy Poltangan Pharmacy has reported clinical pharmacy services via the SIMONA page, which is done to guarantee the quality of pharmaceutical services in accordance with applicable regulations."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Qisti Mathriul
"SIMONA (Sistem Informasi Monitoring dan Pembinaan Fasilitas Pelayanan Kefarmasian) merupakan sistem monitoring yang digunakan untuk mengawasi dan membina fasilitas pelayanan kefarmasian, termasuk apotek. SIMONA membantu penyedia layanan kefarmasian untuk menilai kesesuaian dirinya terhadap standar pelayanan kefarmasian yang berlaku. Pada laporan ini dilakukan pembuatan laporan pelayanan farmasi klinis Apotek Roxy Poltangan periode Desember 2022. Laporan ini dibuat dengan menginput data laporan pelayanan kefarmasian bulan Desember 2022 Apotek Roxy Poltangan ke dalam sistem SIMONA. Hasil laporan pelayanan kefarmasian menunjukan bahwa telah dilakukan sebanyak 29 kali pengkajian dan pelayanan resep, 29 kali pemberian pelayanan informasi obat, 13 kali konseling, dan belum dilakukan telefarmasi. Hasil ini menunjukan bahwa Apotek Roxy Poltangan telah melakukan pelayanan kefarmasian yang sesuai dengan standar yang berlaku.

SIMONA (Sistem Informasi Monitoring dan Pembinaan Fasilitas Pelayanan Kefarmasian) is a monitoring system used to supervise and develop pharmaceutical service facilities, including pharmacies. SIMONA helps pharmaceutical service providers to assess their conformity with the applicable pharmaceutical service standards. In this study, Report of Clinical Pharmacy Service at Roxy Pharmacy Poltangan branch on December 2022 was prepared. This report was prepared by inputting data for the December 2022 pharmaceutical service report for the Roxy Pharmacy Poltangan branch into the SIMONA system. The report show that there have been 29 assessments and prescription services, 29 times providing drug information services, 13 times counseling, and tele-pharmacy has not been performed. These results indicate that the Roxy Pharmacy Poltangan branch has provided pharmaceutical services in accordance with applicable standards.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Chrisandy Ramadhanti
"Pelayanan kefarmasian (pharmaceutical care) kini mulai mengacu pada pelayanan kesehatan yang berorientasi kepada pasien (patient oriented). Tanggung jawab apoteker untuk melakukan pekerjaan kefarmasian menjadi bagian integral dalam upaya meningkatkan kualitas hidup pasien dan meningkatkan kepercayaan pasien terhadap apoteker. Upaya tersebut dapat dilakukan apoteker di apotek dengan menerapkan konsep pelayanan kefarmasian. Konsep pelayanan kefarmasian yang ada di apotek meliputi beberapa aspek yaitu pengkajian resep, dispensing, pelayanan informasi obat (PIO), konseling, pelayanan kefarmasian di rumah (home pharmacy care), pemantauan terapi obat (PTO), dan monitoring efek samping obat (MESO). Pelayanan kefarmasian di rumah (home pharmacy care) yang didefinisikan sebagai pelayanan kepada pasein yang dilakukan di rumah khususnya dengan kriteria pasien penderita penyakit kronis dan memerlukan perhatian khusus; pasien dengan terapi jangka panjang seperti penggunaan obat-obat kardiovaskuler, diabetes, asma, TB, HIV-AIDS, dan lain-lain; pasien lanjut usia; hingga pasien dengan polifarmasi. Tujuan dari pelayanan ini adalah agar pasien memperoleh perawatan terbaik di rumah dalam upaya mencapai kemandirian maupun menjaga kualitas hidup, pasien juga dapat memperoleh kenyamanan baik secara fisik maupun mental. Melalui tugas khusus ini dapat diketahui bahwa edukasi penerapan program home pharmacy care telah dilakukan, secara garis besar 4 (empat) pasien yang bersedia diedukasi memiliki pengetahuan umum sangat baik mengenai pengobatan.

."
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nafayta Sekar Amalina
"Pelayanan kefarmasian merupakan proses pelayanan dengan tanggung jawab langsung kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan tujuan meningkatkan mutu kehidupan pasien. Pelayanan kefarmasian di Indonesia terbagi menjadi tiga ranah, yakni pelayanan kefarmasian di rumah sakit, apotek, dan puskesmas. Salah satu cakupan pelayanan farmasi klinik di apotek merupakan pengkajian resep. Kesalahan penulisan resep dapat menimbulkan masalah pengobatan (medication error) pada pasien, sehingga perlu dilakukan pengkajian resep. Tugas khusus ini disusun menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan studi literatur, observasi, dan pengkajian secara langsung terhadap resep dari Tn. H dan Ny. J di Apotek Kimia Farma 005 Cikini. Studi literatur dilakukan untuk melihat aspek telaah administrasi, farmasetika, dan klinis yang disesuaikan dengan Permenkes No. 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Berdasarkan pengkajian resep yang telah dilakukan, pengkajian resep terhadap resep pasien Tn. H dan Ny. J belum memenuhi aspek administratif tetapi memenuhi aspek farmasetika dan aspek klinis. Terdapat potensi interaksi dari penggunaan obat pasien Tn. H sehingga diperlukan pemantauan lebih lanjut.

Pharmaceutical service is a service process with direct responsibility to patients related to pharmaceutical preparations with the aim of improving the quality of life of patients. Pharmaceutical services in Indonesia are divided into three domains, namely pharmaceutical services in hospitals, pharmacies and health centers. One of the scope of clinical pharmacy services in pharmacies is prescription review. Error prescription writing can cause medication errors in patients, so it is necessary to review the prescription. This assignment was prepared using a qualitative method using literature studies, observation, and direct assessment of the recipe from Mr. H and Mrs. J at Apotek Kimia Farma 005 Cikini. A literature study was conducted to look at aspects of administration, pharmaceuticals, and clinical studies that were adjusted to Permenkes No. 73 of 2016 concerning Pharmaceutical Service Standards at Pharmacies. Based on the prescription review that has been carried out, the prescription review of the patient's prescription, Mr. H and Mrs. J has not fulfilled the administrative aspect but fulfills the pharmaceutical and clinical aspects. There is a potential for interactions with the patient's drug use. H so that further monitoring is needed."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Dewi Alya
"Laporan tugas khusus ini merekap kegiatan Praktik Kerja Profesi Apoteker yang penulis lakukan di Apotek Roxy Poltangan. Karya ini dibuat dengan tujuan untuk menambah wawasan penulis mengenai kegiatan pengkajian resep dan pelayanan konseling yang merupakan tanggung jawab dari seorang apoteker di apotek. Kegiatan pembelajaran dan praktik kerja dilakukan dengan observasi, pelaksanaan kegiatan dengan pengawasan, dan pelaksanaan kegiatan mandiri. Penulis berkesempatan untuk mengkaji dan melayani resep harian serta melakukan pencarian resep tertentu dan kemudian memberikan pelayanan konseling untuk pasien Apotek Roxy Poltangan yang bersangkutan.

This special assignment report summarizes the Pharmacist Professional Internship Program that the author carried out at Apotek Roxy Poltangan. This work was created with the objective of broadening author’s insight regarding prescription review and counseling services, which are the responsibilities of a pharmacist in a pharmacy. The internship program was accomplished through observation, implementation of activities with supervision, and independent or direct activities of pharmaceutical services. The author had the opportunity to review and serve daily prescriptions as well as compiling certain prescriptions and then providing counseling services for the corresponding Apotek Roxy Poltangan patients.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Fathur Rifqy
"Profesi apoteker mempunyai peran penting dalam pekerjaan kefarmasian. Salah satu hal penting yang harus dilakukan untuk menjadi seorang apoteker profesional adalah berpartisipasi langsung dalam melakukan praktik kefarmasian. Maka dari itu, calon apoteker dituntut untuk menjalani prktik profesi sebagai bekal dan pengalaman untuk memahami peran apoteker dan meningkatkan kompetensi sebelum memasuki dunia kerja. Praktik Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di PT Takeda Indonesia periode Januari – Maret 2022 dan Apotek Roxy Poltangan periode Mei 2022. Melalui proses PKPA di industri farmasi, pedagang besar farmasi, dan apotek tersebut, calon apoteker diharapkan mampu memperoleh wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang sesuai untuk melakukan pekerjaan kefarmasian.

Pharmacists have important role in pharmacy practice. One of important things that must be done to become a professional pharmacist is participate directly in the practice of pharmacy. Therefore, prospective pharmacists are required to undergo professional practice as a provision and experience to understand the role of pharmacists and increase competence before entering the world of work. The Professional Practice of Pharmacist is held at PT Takeda Indonesia for the period January – March 2022 and Apotek Roxy Poltangan for the May 2022 period. Through the activities in the pharmaceutical industry, distributor, and pharmacy, prospective pharmacists are expected to be able to obtain appropriate insight, knowledge, skills, and experience to perform pharmaceutical practice. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eza Muthia Silparensi
"Profesi apoteker memiliki peran penting dalam bidang industri farmasi, rumah sakit, pelayanan, dan pemerintahan. Untuk menjadi apoteker yang professional, seorang calon apoteker harus melakukan Praktik Kerja Profesi Apoteker agar mendapatkan bekal dan pengalaman yang diperlukan untuk memasuki dunia pekerjaan. Praktik Kerja Profesi Apoteker kali ini dilaksanakan di PT. Forsta Kalmedic Global periode Januari – Februari 2022 dan Apotek Roxy Pondok Labu periode Maret 2022. Dengan dilaksanakannya Praktik Kerja Profesi Apoteker di industri farmasi dan apotek, calon apoteker diharapkan mendapatkan pengalaman dan gambaran mengenai pekerjaan yang akan dilakukan oleh seorang apoteker di dunia kerja terlebih di bidang industri farmasi dan pelayanan di apotek.

The pharmacy profession plays an important role in the pharmaceutical industry, hospitals, healthcare services, and government. In order to become a professional pharmacist, a prospective pharmacist must undertake a Professional Pharmacy Work Practice to gain the necessary skills and experience to enter the workforce. This Professional Pharmacy Work Practice was conducted at PT. Forsta Kalmedic Global from January to February 2022, and at Roxy Pondok Labu Pharmacy in March 2022. By participating in this work practice in the pharmaceutical industry and pharmacy, prospective pharmacists are expected to gain experience and an understanding of the work performed by a pharmacist in the professional field, particularly in the pharmaceutical industry and pharmacy services."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sita Ayu Lestari
"Pemberian antibiotik pertama kali pada pasien pediatri umumnya hanya diberikan antibiotik empiris sehingga kemungkinan penggantian antibiotik tinggi, terutama jika pemberian antibiotik tidak mengatasi keluhan pasien sehingga dapat menyebabkan peningkatan risiko resistensi pengobatan antibiotik. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan infeksi yang diderita oleh pasien, waktu pengobatan pasien menjadi lebih lama, meningkatkan risiko kematian, dan meningkatkan biaya pengobatan pasien Peresepan dan penggunaan antibiotik perlu diperhatikan dan dikaji dengan tepat agar tercapainya kerasionalan penggunaan obat. Berdasarkan PMK 73 tahun 2016, salah satu peran apoteker yang dapat dilakukan adalah melakukan pengkajian efek samping antibiotik pada resep agar tidak terjadi efek yang tidak diinginkan atau membahayakan pasien dari pengobatan yang dijalani sehingga tujuan pengobatan dapat tercapai. Dari hasil pengkajian 4 resep yang diterima oleh Apotek Roxy Pondok Labu di bulan Oktober - November 2022 didapatkan bahwa Gentamisin Sulfat, Amoksisilin, Sefadroksil, dan Sefiksim memiliki efek samping yang dapat fatal apabila penggunaan antibiotik tidak rasional.

The initial administration of antibiotics in pediatric patients typically involves empirical antibiotics, leading to a high likelihood of antibiotic replacement, especially when the initial antibiotic fails to address the patient's symptoms. This can result in an increased risk of antibiotic treatment resistance, leading to heightened infection rates, prolonged treatment durations, elevated mortality risks, and increased treatment costs. The prescription and use of antibiotics require careful consideration and precise evaluation to ensure rational drug utilization. According to PMK 73 of 2016, one crucial role for pharmacists is to assess the side effects of prescribed antibiotics to prevent undesired or hazardous effects on patients' treatment outcomes. An analysis of four prescriptions received by Roxy Pondok Labu Pharmacy in October - November 2022 revealed that Gentamicin Sulfate, Amoxicillin, Cefadroxil, and Cefixime may have potentially fatal side effects if antibiotics are used irrationally. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Puteri Almadhiya Siti Nurhadi
"Profesi apoteker memiliki tanggung jawab menyeluruh dalam praktik kefarmasian. Sebelum terjun langsung, calon apoteker memerlukan persiapan sebelum menghadapi dunia kerja profesional. Praktik Kerja Profesi Apoteker merupakan salah satu upaya agar dapat memberikan gambaran mengenai dunia kerja profesional untuk calon apoteker. Pelaksanaan Praktik Kerja Profesi Apoteker penting sebagai bekal pengetahuan dan keterampilan mengenai peran dan tanggung jawab apoteker bagi calon apoteker. Praktik Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di Apotek Roxy periode bulan Februari 2022, PT. Hexpharm Jaya Laboratories periode bulan Maret – April 2022, dan Puskesmas Kecamatan Jagakarsa periode bulan Mei – Juni 2022. Harapannya agar calon apoteker mendapatkan wawasan dan pengalaman untuk terjun dalam praktik kefarmasian.

Pharmacist has overall responsibilities in the practice of pharmacy. Before going directly, prospective pharmacists need preparation before facing the professional world of work. The Professional Practice of Pharmacist is one of the efforts to provide an overview of the professional world of work for prospective pharmacists. The implementation of the Professional Practice of Pharmacist is important as a provision of knowledge and skills regarding the roles and responsibilities of pharmacists for prospective pharmacists. The Professional Practice of Pharmacist is held at the Roxy Pharmacy for the period of February 2022, PT. Hexpharm Jaya Laboratories for the period March – April 2022, and the Jagakarsa District Health Center for the period May – June 2022. It is hoped that prospective pharmacists will gain insight and experience to engage in pharmaceutical practice."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Firly Nur Fadlila
"Peran apoteker dalam menjalankan pelayanan farmasi klinik di apotek salah satunya adalah pelayanan dan pengkajian resep. Salah satu terapi penyakit yang yang dilayani resep obatnya di Apotek Kimia Farma 202 adalah terapi penyakit hiperplasia prostat jinak. Pengkajian resep yang dilakukan meliputi kajian administratif, kesesuaian farmasetika, dan pertimbangan klinis. Adapun obat yang digunakan untuk terapi hiperplasia prostat jinak yang ditemukan adalah kombinasi dutasteride dan tamsulosin, monoterapi tamsulosin, dan monoterapi silodosin. Berdasarkan empat resep yang dikaji, seluruh resep tidak memenuhi kajian administratif sehingga dilakukan konfirmasi kembali ke pasien dan dokter penulis resep. Seluruh obat dari resep 1 sampai 4 memenuhi kesesuaian farmasetika dan pada pertimbangan klinis dilakukan pemberian informasi obat mengenai efek samping dan penggunaan pada saat penyerahan obat.

One of the roles of pharmacists in clinical pharmacy at pharmacy is drug prescription service and review. One of the disease therapies served by drug prescriptions at Apotek Kimia Farma 202 is the therapy of benign prostatic hyperplasia. The prescription review carried out includes administrative studies, pharmaceutical suitability, and clinical considerations. The drugs used for the therapy of benign prostatic hyperplasia found are a combination of dutasteride and tamsulosin, tamsulosin monotherapy, and silodosin monotherapy. Based on the four prescriptions reviewed, all prescriptions did not meet the administrative review so that confirmation was made back to the patient and the prescribing doctor. All drugs from prescriptions 1 to 4 have met pharmaceutical suitability and for clinical considerations have provided drug information about side effects and usage of the drugs when pharmacist delivered the drugs to the patients."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>