Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 210862 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sylvia Lioner
"Sistem distribusi rantai dingin yang efektif sangat penting untuk memastikan keamanan dan efikasi obat selama proses pengiriman hingga sampai ke konsumen. Validasi suhu pengiriman berperan penting dalam memastikan bahwa proses pengangkutan dan penyimpanan produk mampu menjaga suhu dalam batas yang ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konfigurasi ice pack yang diperlukan agar suhu dalam kemasan tetap terjaga dalam rentang 2-8℃ selama waktu tertentu. Validasi ini dilakukan dengan melakukan pemantauan suhu menggunakan ice pack selama 8 jam dalam styrofoam box. Hasil grafik validasi konfigurasi 6 menunjukkan bahwa kotak styrofoam mampu mempertahankan suhu dalam rentang 2-8℃ selama lebih dari 7 jam, dengan rentang suhu antara 1,4 dan 7,0℃. Namun, hasil grafik validasi konfigurasi 7 menunjukkan bahwa suhu berada di luar rentang 2-8℃ selama 8 jam pengukuran. Suhu tertinggi yang tercapai pada konfigurasi 7 adalah 0,7℃ dengan rerata suhu -0,3℃. Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa konfigurasi menggunakan 6 ice pack efektif dalam menjaga suhu dalam rentang 2-8℃. Sementara itu, konfigurasi menggunakan 7 ice pack tidak dapat digunakan untuk distribusi karena tidak mampu mencapai suhu di atas 2℃ selama 8 jam pengukuran.

Effective cold chain distribution systems are crucial for ensuring the safety and efficacy of drugs during the delivery process until they reach consumers. Temperature validation during transportation plays a vital role in ensuring that the transportation and storage processes can maintain the temperature within the specified limits. This study aims to determine the necessary ice pack configuration to maintain the temperature within the range of 2-8℃ inside the packaging for a specific duration. The validation was conducted by monitoring the temperature using ice packs for 8 hours inside styrofoam boxes. The validation graph results for configuration 6 show that the styrofoam box can maintain the temperature within the 2-8℃ range for over 7 hours, with a temperature range between 1.4 and 7.0℃. However, the validation graph for configuration 7 indicates that the temperature falls outside the 2-8℃ range during the 8-hour measurement period. The highest temperature reached in configuration 7 is 0.7℃ with an average temperature of -0.3℃. Based on the data analysis, it can be concluded that the configuration using 6 ice packs is effective in maintaining the temperature within the 2-8℃ range. On the other hand, the configuration using 7 ice packs cannot be used for distribution as it fails to reach temperatures above 2℃ during the 8-hour measurement period."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Kamila
"Produk rantai dingin atau Cold Chain Product (CCP) merupakan produk yang harus disimpan dalam kisaran suhu yang telah ditetapkan karena produk bersifat sensitif terhadap suhu. Dalam proses distribusi produk, tentu tidak hanya menjangkau jarak antar yang dekat saja namun, distribusi produk jarak jauh juga dilakukan. Selama proses distribusi baik pada jarak dekat maupun jarak jauh suhu produk harus berada pada rentang suhu stabilitasnya. Validasi proses pengiriman perlu dilakukan untuk memastikan suhu pengiriman tidak menyimpang dari yang dipersyaratkan. Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk membuktikan konfigurasi 4 dan 5 pendingin (ice pack) mampu menjaga suhu dalam kemasan tetap pada rentang 2-8oC selama waktu tertentu dan menentukan konfigurasi ice pack terbaik untuk pengiriman produk rantai dingin di PT. Era Caring Indonesia. PT. Era Caring Indonesia merupakan salah satu pedagang besar farmasi di Indonesia. Validasi dilakukan pada produk dummy dengan menggunakan bahan pengemas berupa box styrofoam dan alat ukur berupa thermometer data logger. Pendingin (ice pack) disusun berdasarkan konfigurasi yang telah ditentukan dan dilakukan pengamatan suhu selama 8 jam. Dari hasil validasi ini dapat disimpulkan bahwa konfigurasi dengan menggunakan 4 ice pack dan 5 ice pack dapat menjaga suhu produk tetap berada pada rentang yang telah ditentukan yaitu, 2-8oC selama 8 jam dan konfigurasi dengan menggunakan 4 ice pack lebih memiliki kelebihan dibandingkan dengan 5 ice pack.

A cold chain product (CCP) is a product that must be stored within a certain temperature range as the product is temperature sensitive. During the distribution process, it does not only reach close distances but also long-distance product distribution. Both at short and long distances distribution, the product temperature must be within its stability temperature range. Validation of the delivery process is required to ensure the delivery temperature does not deviate from the specified range. The purpose of this study is to prove the configuration of 4 and 5 coolers (ice packs) can maintain the temperature in the range of 2-8oC during a certain time and determine the best ice pack configuration for cold chain product delivery at PT. Era Caring Indonesia. PT Era Caring Indonesia is one of the pharmaceutical wholesalers in Indonesia. Validation was conducted on a dummy product using styrofoam box as the packaging material and thermometer data logger to observe the temperature. The ice pack was arranged based on a specified configuration and the temperature was observed for 8 hours. From the validation results, it can be concluded that the configuration using 4 ice packs and 5 ice packs can maintain the product temperature within the range of 2-8oC for 8 hours and the configuration using 4 ice packs has more advantages compared to 5 ice packs.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Rifqa An Nuura
"Cold Chain Product (CCP) atau Produk Rantai Dingin memiliki umur simpan yang pendek, penyimpanan yang rumit, penanganan dan sistem distribusi yang harus memenuhi syarat, dan kebutuhan akan suhu lingkungan dingin yang terkontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas penggunaan kombinasi waterpack dalam mempertahankan suhu produk selama proses pengiriman. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen simulasi pengiriman dengan memonitor suhu produk yang dikemas dalam styrofoam dengan 4 dan 5 waterpack selama periode pengiriman yang ditentukan. Data suhu dicatat secara berkala menggunakan alat pemantau suhu otomatis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi 5 waterpack lebih efektif dalam menjaga suhu produk dalam rentang yang diinginkan selama proses pengiriman dibandingkan dengan kombinasi 4 waterpack. Implikasi dari penelitian ini adalah rekomendasi untuk PT. Era Caring Indonesia agar mempertimbangkan penggunaan kombinasi waterpack yang lebih optimal untuk memastikan keamanan dan kualitas produk CCP selama distribusi.

Cold Chain Products (CCP) or Cold Chain Products have a short shelf life, complicated storage, handling and distribution systems that must meet requirements, and the need for controlled cold environmental temperatures. This research aims to evaluate the effectiveness of using a waterpack combination in maintaining product temperature during the shipping process. The research method used is a shipping simulation experiment by monitoring the temperature of products packaged in styrofoam with 4 and 5 waterpacks during the specified shipping period. Temperature data is recorded periodically using an automatic temperature monitoring device. The research results show that the combination of 5 waterpacks is more effective in maintaining product temperature within the desired range during the shipping process compared to the combination of 4 waterpacks. The implications of this research are recommendations for PT. Era Caring Indonesia should consider using a more optimal waterpack combination to ensure the safety and quality of CCP products during distribution.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfiah Septiana
"Pengiriman produk rantai dingin, terutama produk farmasi yang memerlukan suhu terkontrol, merupakan tantangan yang signifikan dalam memastikan kualitas dan keselamatan produk selama transportasi. Penggunaan kotak styrofoam dan ice pack telah menjadi metode yang umum digunakan untuk menjaga suhu yang sesuai selama pengiriman yakni pada rentang suhu +2 s/d +8oC. Namun, efektivitas penggunaan kombinasi ini sangat dipengaruhi oleh konfigurasi ice pack yang digunakan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan validasi terhadap pengiriman produk rantai dingin menggunakan styrofoam dengan variasi konfigurasi ice pack. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimental dengan melakukan simulasi pengiriman dengan berbagai konfigurasi ice pack dalam styrofoam. Konfigurasi yang dibandingkan antara lain konfigurasi dengan jumlah ice pack sebanyak 3 dan 5 buah. Parameter yang diukur meliputi suhu internal styrofoam, suhu produk yang dikirim, dan lamanya suhu dapat dipertahankan dalam kisaran yang diinginkan. Analisis juga dilakukan terhadap perbedaan kinerja antara setiap konfigurasi ice pack termasuk perbedaan dalam jumlah, ukuran, dan penempatan ice pack. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah kedua konfigurasi ice pack yang digunakan dapat mempertahankan suhu pengiriman produk sama baiknya. Akan tetapi, konfigurasi dengan jumlah ice pack sebanyak 3 buah dapat mempertahankan suhu dalam rentang lebih lama dibandingkan konfgurasi dengan 5 buah ice pack. Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal salah satunya adalah durasi pengkondisian ice pack dan peletakan temperature data logger yang tidak seragam di setiap styrofoam. Untuk itu, perlu dilakukan validasi pengiriman produk rantai dingin yang terjadwal dan pengawasan ketat dalam pengiriman produk rantai dingin sehingga dapat meningkatkan keandalan dan kualitas produk yang dikirimkan ke konsumen.

Cold chain product shipments, especially pharmaceutical products that require controlled temperatures, pose a significant challenge in ensuring product quality and safety during transport. The use of styrofoam boxes and ice packs has become a commonly used method to maintain the appropriate temperature during shipment, namely in the temperature range of +2 to +8oC. However, the effectiveness of using this combination is greatly influenced by the configuration of the ice pack used. Therefore, this study aims to validate the delivery of cold chain products using styrofoam with various ice pack configurations. This study uses an experimental approach by simulating delivery with various configurations of ice packs in styrofoam. The configurations compared included configurations with 3 and 5 ice packs. The parameters measured included the internal temperature of the styrofoam, the temperature of the product being sent, and the length of time the temperature could be maintained within the desired range. An analysis was also performed of performance differences between each ice pack configuration including differences in the number, size, and placement of ice packs. The results obtained from this study are that the two ice pack configurations used can maintain the product delivery temperature equally well. However, a configuration with 3 ice packs can maintain a longer temperature range than a configuration with 5 ice packs. This can be caused by several things, one of which is the duration of the ice pack conditioning and the placement of the temperature data logger which is not uniform in each styrofoam. For this reason, it is necessary to validate the scheduled delivery of cold chain products and strict supervision in the delivery of cold chain products so as to increase the reliability and quality of the products sent to consumers."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zahidah Raihanah
"Penyaluran obat dari PBF dimulai dari industri farmasi ke pelayanan kefarmasian. Produk rantai dingin (Cold Chain Product—CCP) harus disimpan dan dikirim dengan suhu yang tepat untuk menjaga kualitasnya. PT Era Caring Indonesia akan menyediakan produk rantai dingin untuk Apotek Wellings, sehingga dilakukan validasi pengiriman untuk memastikan suhu tetap terjaga selama proses distribusi. Validasi dilakukan dengan memasukkan water pack yang telah dibekukan ke dalam kotak styrofoam dengan 2 konfigurasi berbeda, yaitu konfigurasi A dan B. Suhu dalam styrofoam direkam setiap 10 menit menggunakan temperature data logger. Kotak styrofoam dikemas dengan lakban, kemudian diserahkan ke driver untuk dilakukan validasi pengiriman selama 8 jam. Data diambil dari masing-masing alat temperature data logger dalam format excel untuk dianalisis lebih lanjut. Data konfigurasi A menggunakan 5 water pack dapat mempertahankan suhu dalam rentang 2,0-8,0oC setelah 8 jam perjalanan yaitu pada suhu 2,6-6,7oC dengan rata-rata 4,6oC. Sedangkan pada konfigurasi B menggunakan 6 water pack rentang dipertahankan pada suhu 1,3-7,7oC dengan rata-rata 1,8oC. Konfigurasi A menggunakan 5 water pack mampu menjaga suhu pada rentang 2-8°C selama 8 jam transportasi, dengan rentang suhu 2,6-6,7oC. Sedangkan, konfigurasi B menggunakan 6 buah water pack tidak dapat digunakan untuk distribusi produk rantai dingin karena suhu selama 8 jam distribusi dibawah rentang yang ditentukan. Validasi pengiriman berulang dengan konfigurasi yang sama untuk mendapatkan data yang lebih akurat.

Distribution of drugs from PBF starts from the pharmaceutical industry to pharmaceutical services. Cold chain products (CCP) must be stored and shipped at the right temperature to maintain their quality. PT Era Caring Indonesia will provide cold chain products for Wellings Pharmacy, so delivery validation is carried out to ensure the temperature is maintained during the distribution process. Validation was carried out by inserting frozen water packs into styrofoam boxes with 2 different configurations, namely configurations A and B. The temperature in the styrofoam was recorded every 10 minutes using a temperature data logger. The Styrofoam box is packed with duct tape, then handed over to the driver for delivery validation for 8 hours. Data is taken from each temperature data logger tool in Excel format for further explanation. Data configuration A using 5 water packs can maintain a temperature in the range of 2.0-8.0oC after 8 hours of travel, namely at a temperature of 2.6-6.7oC with an average of 4.6oC. Meanwhile, in configuration B, using 6 water packs, the distance is maintained at a temperature of 1.3-7.7oC with an average of 1.8oC. Configuration A uses 5 water packages capable of maintaining a temperature in the range of 2-8°C during 8 hours of transportation, with a temperature range of 2.6-6.7°C. Meanwhile, configuration B using 6 water packs cannot be used for cold chain product distribution because the temperature during the 8 hours of distribution is below the specified range. Validate repeated deliveries with the same configuration to get more accurate data.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Valentina Novita Sari Bago
"PBF harus memiliki sertifikat CDOB CCP untuk memastikan bahwa kualitas obat CCP ketika proses distribusi sudah sesuai persyaratan. Dalam rangka memastikan proses distribusi Cold Chain Product (CCP) yang baik dan benar, maka perlu dilakukan validasi pengiriman Cold Chain Product (CCP). Pada PT Era Caring Indonesia, dilakukan validasi pengiriman CCP sesuai dengan Pedoman CDOB menggunakan kotak berbahan styrofoam yang didalamnya diletakkan 5 buah water pack untuk menjaga suhu, dan temperature data logger untuk mencatat suhu selama pengiriman. Tujuan dari penulisan tugas khusus ini adalah untuk mengetahui kemampuan 5 water pack untuk mempertahankan suhu 2-8℃ pada proses pengiriman Cold Chain Product (CCP) selama waktu tertentu. Berdasarkan data hasil validasi pengiriman dengan menggunakan styrofoam box yang diisi dengan 5 water pack, menunjukkan suhu rereta yang tercatat selama 8 jam yaitu 4,82℃. Dengan suhu terendah tercatat pada 3,8℃ dan suhu tertinggi pada 5,9℃. Dari data ini menunjukkan bahwa hasil validasi pengiriman produk rantai dingin menggunakan styrofoam box yang diisi dengan 5 water pack memenuhi syarat CDOB yaitu suhu produk dapat dipertahankan pada rentang suhu 2 - 8℃ selama waktu pengiriman terjauh PT. Era Caring Indonesia adalah 2-3 jam. Dengan terjaganya suhu produk rantai dingin selama pengiriman pada 2 - 8℃ dapat dipastikan bahwa kualitas produk rantai dingin tetap terjaga.

PBF must have a CDOB CCP certificate to ensure that the quality of CCP drugs during the distribution process is in accordance with the requirements. In order to ensure a good and correct Cold Chain Product (CCP) distribution process, it is necessary to validate the delivery of Cold Chain Product (CCP). At PT Era Caring Indonesia, validation of CCP shipments is carried out in accordance with the CDOB Guidelines using a styrofoam box in which 5 water packs are placed to maintain temperature, and a temperature data logger to record the temperature during shipment. The purpose of writing this special assignment is to determine the ability of 5 water packs to maintain a temperature of 2-8 ℃ in the process of shipping Cold Chain Product (CCP) for a certain time. Based on the validation data of the shipment using a styrofoam box filled with 5 water packs, the average temperature recorded for 8 hours is 4.82℃. With the lowest temperature recorded at 3.8℃ and the highest temperature at 5.9℃. From this data, it shows that the validation results of cold chain product delivery using styrofoam boxes filled with 5 water packs meet the CDOB requirements, namely that the product temperature can be maintained at a temperature range of 2 - 8 ℃ during the furthest delivery time of PT Era Caring Indonesia is 2-3 hours. By maintaining the temperature of cold chain products during delivery at 2 - 8 ℃, it can be ensured that the quality of cold chain products is maintained.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Nurhayati
"Pedagang Besar Farmasi (PBF) berperan penting menangani hingga mendistribusikan sediaan, termasuk sediaan yang sensitif terhadap lingkungan sekitar seperti produk CCP. Salah satu cara memastikan kualitas cold chain product ketika proses distribusi adalah dengan melakukan validasi proses pendistribusian itu sendiri dengan tujuan untuk mengamati suhu yang dihasilkan pada pengemasan cold chain product. Validasi pendistribusian cold chain product dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan pengemas berupa styrofoam serta 6 water pack dan diamati suhunya menggunakan data logger. Pengemasan cold chain product dengan styrofoam menggunakan 6 water pack belum mampu menjaga suhu pada rentang suhu 2-8ºC selama proses pendistribusiannya sehingga perlu dilakukan validasi kembali untuk memastikan kualitas cold chain product.

Pharmaceutical wholesalers (PBF) play an important role in handling and distributing preparations, including preparations that are sensitive to the surrounding environment such as CCP products. One way to ensure the quality of cold chain products during the distribution process is to validate the distribution process itself with the aim of observing the temperature produced in the packaging of cold chain products. The validation of the distribution of cold chain products was carried out experimentally using a packaging in the form of styrofoam and 6 water packs and the temperature was observed using a data logger. Cold chain product packaging with styrofoam using 6 water packs has not been able to maintain the temperature in the temperature range of 2-8ºC during the distribution process, so it needs to be re-validated to ensure the quality of the cold chain product.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Shafira Apriyani
"Pedagang Besar Farmasi (PBF) memiliki peran yang sangat penting dalam menangani, menyimpan, dan mendistribusikan suatu obat, terutama pada pendistribusian produk rantai dingin atau cold chain product (CCP). Salah satu contoh dari produk CCP adalah vaksin. Rantai dingin (cold chain) merupakan sistem yang digunakan untuk menyimpan vaksin dalam kondisi baik dimulai dari pabrik pembuat vaksin sampai pada unit pelayanan vaksin. Peralatan rantai dingin berfungsi untuk menjaga kualitas vaksin tetap baik sejak diterima sampai dengan sasaran. Tugas khusus ini akan melakukan pengamatan mempertahankan integritas rantai dingin untuk memastikan bahwa produk diangkut dan disimpan sesuai dengan kisaran suhu yang disarankan yaitu 2 – 8? hingga ke sasaran. Validasi pengiriman telah dilakukan dengan menggunakan ice water pack 5 (lima) buah, untuk periode waktu pengiriman 5 jam. Waktu pengiriman ditentukan dalam 5 jam adalah sebagai asumsi jarak terjauh yang ditempuh oleh pihak distributor dalam wilayah Kimia Farma Trading and Distribution Jakarta 3. Dalam proses validasi pengiriman ini dilakukan untuk pengiriman Cold Chain Produk dengan aturan suhu penyimpanan 2 – 8 0C. Pemantauan suhu menggunakan Thermometer data logger yang terkalibrasi dan diletakkan diatas cool box. Berdasarkan hasil pengamatan, validasi pengiriman CCP sesuai dengan suhu yang disyaratkan, yaitu dalam rentang 2 – 8 ?. Berdasarkan data yang didapatkan 5 jam ditemukan suhu paling tinggi atau kenaikan suhu paling tinggi dalam rentang 5 jam waktu validasi, terjadi pada pukul 15.04.09 WIB. Untuk hasil pengamatan suhu hari pertama diperoleh rata-rata suhu penyimpanan yaitu 4,7 0C. Untuk hasil pengamatan suhu hari kedua diperoleh rata-rata suhu penyimpanan yaitu 4,63 ?. Untuk hasil pengamatan suhu hari ketiga diperoleh rata-rata suhu penyimpanan yaitu 4,74 ?. Suhu rata-rata mengalami kenaikan seiring berjalannya waktu.

Pharmaceutical Distributors (PBF) are significant in handling, storing, and distributing a drug, especially in distributing cold chain products or cold chain products (CCP). One example of a CCP product is a vaccine. Cold chain (cold chain) is a system used to store vaccines in good condition, starting from the vaccine manufacturing factory to the vaccine service unit. Cold chain equipment functions to maintain good vaccine quality from the time it is received to the target. This assignment will observe maintaining the integrity of the cold chain to ensure that the product is transported and stored within the recommended temperature range of 2 – 8? to the destination. Delivery validation has been carried out using 5 (five) pieces of ice water packs for a delivery period of 5 hours. The delivery time is determined within 5 hours as the assumption of the furthest distance traveled by the distributor within the Kimia Farma Trading and Distribution Jakarta 3 area. In the delivery validation process, Cold Chain Product shipments are carried out with a storage temperature of 2 – 8 0C. Monitoring temperature using a calibrated thermometer data logger placed on top of the cool box. Based on the observation results, the validation of CCP delivery is in accordance with the required temperature, which is in the range of 2 – 8 ?. Based on the data obtained for 5 hours, it was found that the highest temperature or the highest temperature increase in the 5-hour validation period occurred at 15.04.09 WIB. For the first day, temperature observations obtained an average storage temperature of 4.7 0C. For the results of temperature observations on the second day, the average storage temperature was 4.63 ?. For the results of temperature observations on the third day, the average storage temperature was 4.74 ?. The average temperature increases over time."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Juise Fennia Putri
"Penyimpanan termasuk ke dalam salah satu dari sembilan aspek CDOB yaitu operasional. Penyimpanan yang tidak tepat atau tidak efektif membuat obat kedaluwarsa tidak terdeteksi dan dapat merugikan rumah sakit, apotek, dan perusahaan besar farmasi. Salah satu obat yang membutuhkan kondisi penyimpanan khusus adalah produk rantai dingin. Suhu penyimpanan merupakan salah satu parameter kritis pada penyimpanan sediaan CCP (Cold Chain Product), hal ini merupakan faktor yang sangat berpengaruh pada kestabilan obat untuk mempertahankan atau menjaga khasiat, mutu dan efikasi. Data yang digunakan diperoleh dari penelusuran pustaka, wawancara, dan observasi terhadap kondisi gudang PT. Kimia Farma Trading & Distribution cabang Jakarta 2. Penelusuran pustaka diperoleh dari peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang cara distribusi obat yang baik dan pedagang besar farmasi. Sistem penyimpanan cold chain produk di PT Kimia Farma Trading & Distribution cabang Jakarta 2 mayoritas telah sesuai dengan CDOB. Kata Kunci : Penyimpanan, Produk Rantai Dingin, Cara Distribusi Obat yang Baik dan Benar.

Storage is included in one of the nine aspects of CDOB, namely operations. Improper or ineffective storage allows expired medications to go undetected and can be detrimental to hospitals, pharmacies, and large pharmaceutical companies. One drug that requires special storage conditions is cold chain products. Storage temperature is one of the critical parameters in storing CCP (Cold Chain Product) preparations, this is a factor that greatly influences the stability of the drug to maintain or maintain efficacy, quality and efficacy. The data used was obtained from literature searches, interviews, and observations of PT warehouse conditions. Kimia Farma Trading & Distribution Jakarta branch 2. The literature search was obtained from applicable laws and regulations regarding proper distribution of medicines and pharmaceutical wholesalers. The majority of product cold chain storage systems at PT Kimia Farma Trading & Distribution, Jakarta 2 branch are in accordance with CDOB.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal Abdullah
"PT Enseval Putera Megatrading Tbk. menyediakan jasa distribusi dan perdagangan produk farmasi, termasuk diantaranya produk rantai dingin. Produk rantai dingin merupakan produk yang sensitif terhadap suhu sehingga suhu penyimpanan dan pengiriminnya perlu untuk dikontrol secara tidak terputus mulai dari pabrik sampai didistribusikan ke pengguna akhir. Untuk menjaga kualitas produk rantai dingin yang didistribusikan maka diperlukan suatu fasilitas seperti freezer untuk membekukan material pendingin, seperti ice gel dan water pack dalam pengemasan produk rantai dingin. Dalam rangka menjamin bahwa freezer yang digunakan menunjukkan kinerja yang telah sesuai dengan spesifikiasi maka perlu dilakukan proses kualifikasi kinerja (KK). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa freezer yang digunakan telah sesuai dengan spesifikasi sehingga suhu pada freezer untuk membekukan material pendingin (ice gel) untuk pengemasan produk rantai dingin memenuhi persyaratan. Penelitian dilakukan dengan mengikuti prosedur pengujian kualifikasi kinerja freezer mengikuti protokal yang berlaku di PT Enseval Putera Mega Trading DC 1 Jakarta. Hasil pengujian kualifikasi kinerja freezer yang telah dilakukan, ditemukan beberapa data distribusi suhu dari termometer yang berada diluar rentang suhu yang dipersyaratkan yaitu -25°C s/d -15°C. Suhu yang didapatkan cenderung lebih dingin dari rentang suhu yang dipersyaratkan. Walaupun begitu pendistribusian suhu pada kinerja freezer terbilang sudah merata sehingga kualifikasi kinerja ini dinyatakan lulus. Selain itu, tidak ada ice gel yang mencair pada pengaturan suhu -18°C sehingga freezer tersebut dapat digunakan lebih lanjut untuk membuat material pendingin (ice gel) dengan pengaturan suhu -18°C. Hasil laporan ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi dalam melakukan proses Kualifikasi Kinerja (KK) untuk fasilitas pendingin seperti freezer oleh pedagang besar farmasi atau distributor farmasi.

PT Enseval Putera Megatrading Tbk. provides distribution and trading services for pharmaceutical products, including cold chain products. Cold chain products are products that are sensitive to temperature so the storage and shipping temperatures need to be controlled continuously from the factory until distribution to the end user. To maintain the quality of distributed cold chain products, facilities such as freezers are needed to freeze cooling materials, such as ice gel and water packs in cold chain product packaging. In order to guarantee that the freezer used shows performance that meets specifications, it is necessary to carry out a Performance Qualification (PQ) process. This research aims to find out that the freezer used meets the specifications so that the temperature in the freezer for freezing cooling material (ice gel) for packaging cold chain products meets the requirements. The research was carried out by following freezer performance qualification testing procedures following the applicable protocols at PT Enseval Putera Mega Trading DC 1 Jakarta. As a result of the freezer performance qualification tests that had been carried out, it was found that several temperature distribution data from the thermometer were outside the required temperature range, namely -25°C to -15°C. The temperature obtained tends to be colder than the required temperature range. However, the temperature distribution in the freezer performance is fairly even so this performance qualification is declared passed. Apart from that, no ice gel melts at a temperature setting of -18°C so that the freezer can be further used to make cooling material (ice gel) with a temperature setting of -18°C. The results of this report can be used as a source of information in carrying out the Performance Qualification (PQ) process for cooling facilities such as freezers by pharmaceutical wholesalers or pharmaceutical distributors."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>