Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156669 dokumen yang sesuai dengan query
cover
I Gde Reza Rizky Margana
"Secara umum karakteristik utama dari emerging markets mengimplikasikan likuditas memiliki peran yang lebih penting pada emerging markets dibandingkan pada developed markets. Penelitian ini1bertujuan untuk mengidentifikasi1pengaruh Covid-19 dan kebijakan pemerintah terhadap likuiditas Bursa Efek Indonesia. Pengukuran likuiditas pada penelitian ini menggunakan Amihud Illiquidity. Sampel penelitian ini1adalah seluruh saham tercatat pada Bursa Efek Indonesia periode 02 Maret – 02 Juni 2020. Hasil1penelitian ini menunjukan variabel-variabel independen secara simultan1berpengaruh1terhadap likuiditas Bursa Efek Indonesia, sedangkan variabel-variable independen yang secara parsial berpengaruh terhadap likuiditas Bursa Efek Indonesia adalah pembatasan kegiatan instansi pendidikan, pembatasan kegiatan workplace, pengendalian international travel, volume transaction, dan BI rate.

Generally, the main characteristics of emerging markets imply that liquidity has a more important role in emerging markets than in developed markets. This study aims to identify the effect of Covid-19 and government policies on the liquidity of the Indonesia Stock Exchange. Measurement of liquidity in this study using Amihud Illiquidity. The sample of1this1research is all stocks listed on the Indonesia1Stock1Exchange for the period 02 March – 02 June 2020. The results of this study indicate that the independent1variables simultaneously1affect the liquidity of the emerging stock market of the Indonesia Stock1Exchange, while the independent1variables that partially affect1the liquidity of the Indonesia Stock Exchange are restrictions on the activities of educational institutions, restrictions on workplace activities, control of international travel, transaction volume, and BI rate."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Carolina Yulianti
"Studi ini bertujuan untuk menyelidiki apakah apakah teori Market Timing berlaku pada perusahaan-perusahaan go public di negara Indonesia dan bagaimana pengaruh Market Timing terhadap return saham pada perusahaan-perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2007 sampai dengan 2013. Selain itu penelitian ini juga ingin melihat bagaimana apakah terdapat pengaruh struktur kepemilikan perusahaan yang dikendalikan oleh controlling shareholder terhadap return saham tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika perusahaan menerbitkan saham, controlling shareholder dapat mempertahankan atau mengubah struktur kepemilikan sahamnya tergantung dari berapa banyaknya saham yang diterbitkan. Penerbitan saham memprediksi bahwa return setelah adanya penerbitan akan rendah akan tetapi kondisi tersebut terjadi bilamana kepemilikan oleh controlling shareholder mengalami penurunan.

This study investigated whether the effect of Market Timing theory applies to listed companies in Indonesia and the influence of Market Timing on stock returns during the period 2007 to 2013. In addition, this study also examine how if there is influence of corporate ownership structure controlled by the controlling shareholder on stock returns.
The results show that when a company issues shares, the controlling shareholder can maintain or change the ownership structure based onthe number of shares being issued.Furthermore, the issuance predicts that returns will be lower when the number of shares issued declined.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T45446
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carolina Yulianti
"Studi ini bertujuan untuk menyelidiki apakah apakah teori Market Timing berlaku pada perusahaan-perusahaan go public di negara Indonesia dan bagaimana pengaruh Market Timing terhadap return saham pada perusahaan-perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2007 sampai dengan 2013. Selain itu penelitian ini juga ingin melihat bagaimana apakah terdapat pengaruh struktur kepemilikan perusahaan yang dikendalikan oleh controlling shareholder terhadap return saham tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika perusahaan menerbitkan saham, controlling shareholder dapat
mempertahankan atau mengubah struktur kepemilikan sahamnya tergantung dari berapa banyaknya saham yang diterbitkan. Penerbitan saham memprediksi bahwa return setelah adanya penerbitan akan rendah akan tetapi kondisi tersebut terjadi bilamana kepemilikan oleh controlling shareholder mengalami penurunan.
This study investigated whether the effect of Market Timing theory applies to listed companies in Indonesia and the influence of Market Timing on stock returns during the period 2007 to 2013. In addition, this study also examine how if there is influence of corporate ownership structure controlled by the controlling
shareholder on stock returns. The results show that when a company issues shares, the controlling shareholder can maintain or change the ownership structure based on the number of shares being issued. Furthermore, the issuance predicts that returns will be lower when the number of shares issued declined."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salastin Afriliyati
"Tesis ini membahas analisis Value at Risk dan Expected Shortfall menggunakan model volatilitas GARCH terhadap indeks saham dan nilai tukar local currency terhadap US dollar pada delapan negara emerging market Asia. Periode perkiraan penilaian risiko antara 01 Januari 1997 sampai dengan 31 Desember 2009 dan periode validasi out of sample 01 Januari 2010 sampai dengan 31 Maret 2014. Penilaian model menggunakan back testing terhadap data in sample dan out of sample.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pengukuran volatilitas return indeks saham dan nilai tukar dengan model GARCH dianggap tepat. Perkiraan risiko kerugian indeks saham menggunakan Value at Risk berdasarkan model volatilitas GARCH dapat digunakan pada confidence level 95%, sementara Expected Shortfall dapat digunakan sebagai alternatif pengukuran risiko pada confidence level 99%. Sedangkan untuk memperkirakan risiko kerugian nilai tukar dapat menggunakan Expected Shortfall pada confidence level 99%.

This thesis describes the analysis of Value at Risk and Expected Shortfall using GARCH volatility models of the stock indices and exchange rate of local currency against the U.S. dollar in eight Asian emerging market countries. The estimation period of risk measurement is between January 1, 1997 until December 31, 2009 and out of sample validation period is January 1, 2010 until March 31, 2014. Assessment model using back testing in sample and out of sample data.
The analysis showed that the measurement of return volatility of stock indices and exchange rates by the GARCH model is appropriate. Estimating loss using Value at Risk based on GARCH volatility models of stock indices is appropiate to be applied at 95% confidence level, while the Expected Shortfall can be used as an alternative of risk measurement at the 99% confidence level. Whereas estimating the risk of exchange rate losses can use the Expected Shortfall at 99% confidence level.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samitra Rismadani
"

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya perubahan arah kausalitas nilai tukar dan indeks saham negara Emerging Market (EM) saat periode kebijakanQuantitative Easing(QE) dan Tapering Off(TO) oleh The Fed. Negara EMdalam penelitian ini dipilih berdasarkan hubungan perdagangan dengan Amerika Serikat, yaitu China, India, Korea Selatan, Taiwan, Indonesia, Argentina, Brazil, Meksiko, Rusia dan Turki. Adapun dari hubungan perdagangan ini dapat dilihat apakah suatu negara memiliki ketergantungan ekonomi dengan negara lainnya (Park, 2018). Penelitian ini sendiri dilakukan dengan membandingkan arah kausalitas masing-masing variabel (indeks S&P 500, indeks saham dan nilai tukar negara EM) sebelum dan sesudah implementasi kebijakan QE dan TO (1 Januari 2008 - 31 Desember 2017). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji kausalitas Granger dan Vector Auto Regression(VAR). Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa hubungan kausal sebagian besar negara cenderung mengalami perubahan arah saat periode QE ke TO. 


This study was conducted to know the causality change of Emerging Market (EM) capital market and United States (US) capital market in the periods of the Quantitative Easing (QE) and Tapering Off (TO) policies by the Fed. The EM countries in this study were selected based on trade relations with the US, those are China, India, South Korea, Taiwan, Indonesia, Argentina, Brazil, Mexico, Russia and Turkey. From this trade relationship, it can be seen whether a country has an economic interdependence with other countries (Park, 2018). The study itself was conducted by comparing the causal direction of each variable (S & P 500 index, EM’s stock index and exchange rate) before and after the implementation of QE and TO policy (January 1st, 2008 - December 31st, 2017). The method used in this study is by using Granger causality test and Vector Auto Regression (VAR) model. The results of this study found that the causal relationships of most countries was changed during the period of QE to TO.

"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feby Widyatantri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode optimasi mean-variance Markowitz (1952) dengan menetapkan konstrain durasi untuk portofolio investasi yang terdiri dari indeks obligasi Pemerintah negara-negara emerging market Asia dalam mata uang lokal. Adapun data return historis yang digunakan berasal dari indeks obligasi (bond index) harian negara Indonesia, Malaysia, Thailand, Philippines dan Korea dari index provider (dengan ijin) untuk periode tahun 2010-2019. Penelitian ini memperlihatkan bahwa strategi komposisi portofolio yang dihasilkan dari proses optimasi tersebut memberikan Sharpe ratio tertinggi untuk data indeks obligasi harian periode bulan Januari sampai dengan Juni 2020 (out-of-sample) dibandingkan dengan beberapa strategi tanpa konstrain durasi, seperti capitalization-weighted dan equally-weighted, maupun beberapa strategi lainnya dengan konstrain durasi. Dari hasil pemantauan kinerja akhir bulan pada periode Januari sampai dengan Juni 2020, kinerja Sharpe ratio dengan strategi optimal tersebut mulai mengalami peningkatan setelah volatilitas pergerakan pasar akibat kekhawatiran terhadap dampak pandemi COVID-19 mencapai puncaknya sekitar bulan Maret 2020. Strategi optimasi yang dihasilkan penelitian ini dapat menjadi alternatif bagi investor institusi yang konservatif dalam menetapkan alokasi aset sebagai kebijakan investasi (investment policy) dalam jangka panjang untuk mendapatkan eksposur di emerging market Asia sebelum menambah eksposur ke asset class lainnya seperti obligasi korporasi dan saham di emerging market Asia.

This study applies Markowitzs mean-variance optimization method (1952) by setting duration constraint for investment portfolio consisting of Asian emerging market local currency government bond indexes. The historical return data used in this study are obtained from daily bond indexes of Indonesia, Malaysia, Thailand, the Philippines, and Korea provided by an index provider (with permission) for the period of 2010-2019. This study shows that the portfolio composition strategy resulting from the optimization provides the highest Sharpe ratio for the period of January to June 2020 (out-of-sample) compared to several other strategies without any duration constraint, such as capitalization-weighted and equally-weighted, as well as other strategies with duration constraint. End-of-month performance monitoring between January 2020 and June 2020 indicates that the Sharpe ratio of the optimal strategy began to increase after market volatility due to COVID-19 pandemic anxieties which peaked around March 2020. The optimization strategy in this study would be an alternative strategy for conservative institutional investors to perform asset allocation as a long-term investment policy to have exposure to Asian emerging market before adding other asset classes, such as Asian emerging market corporate bonds and stocks."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lullafayza Maharani
"Emerging adulthood merupakan periode transisi dari usia remaja ke usia dewasa, di mana individu berada di masa eksplorasi diri yang dipenuhi dengan berbagai perubahan, tantangan, dan ketidakpastian dalam banyak area di kehidupan. Demi keberlangsungan perkembangan individu di masa emerging adulthood, emerging adults membutuhkan nilai sebagai pedoman dalam berperilaku dan menjalankan peran. Nilai tersebut dapat dipelajari di lingkungan sosial terdekatnya, terutama keluarga yang memiliki fungsi sebagai agen sosialisasi utama individu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran keberfungsian keluarga terhadap tipe nilai Schwartz pada emerging adults, dan melihat nilai apa yang diprediksi oleh keberfungsian keluarga. Tipe nilai Schwartz terdiri dari nilai self-direction, stimulation, hedonism, achievement, power, security, conformity, tradition, benevolence, dan universalism. Pengambilan data dilakukan menggunakan alat ukur Family Assessment Device (FAD) untuk mengukur variabel keberfungsian keluarga dan alat ukur Portrait Values Questionnaire (PVQ) untuk mengukur variabel tipe nilai Schwartz. Partisipan penelitian ini adalah 309 emerging adults berusia 18 s.d. 25 tahun (M = 21.68, SD = 1.856) dan merupakan warga negara Indonesia. Hasil analisis regresi multivariat menunjukkan bahwa keberfungsian keluarga (t(309) = 4.864) secara signifikan dapat memprediksi nilai tradition pada emerging adults (F = 23.660, p < 0.05, R² = 0.072, adjusted R² = 0.069). Penemuan ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat keberfungsian keluarga, maka akan semakin tinggi prioritas nilai tradition yang dimiliki individu. Oleh karena itu, keluarga dihimbau untuk menanamkan dan mempertahankan nilai tradition dalam keluarga sebagai bekal pedoman emerging adults dalam menjalankan perannya dan ketika memasuki usia dewasa nantinya.

.Emerging adulthood is a transitional period from adolescence to adulthood, where individuals are in a phase of self-exploration filled with various changes, challenges, and uncertainties in many areas of life. In order for individuals to develop successfully during emerging adulthood, emerging adults need values as guidelines for their behavior and role fulfillment. These values can be learned in their immediate social environment, especially within the family, which serves as the primary agent of socialization for individuals. This study was aimed to examine the role of family functioning in Schwartz's value types among emerging adults and identify which value types are predicted by family functioning. Schwartz’s value types include self-direction, stimulation, hedonism, achievement, power, security, conformity, tradition, benevolence, and universalism. Data was collected using the Family Assessment Device (FAD) to measure family functioning and the Portrait Values Questionnaire (PVQ) to measure Schwartz's value types. The participants of this study were 309 emerging adults aged 18 to 25 years (M = 21.68, SD = 1.856) and citizens of Indonesia. The result of the multivariate regression analysis showed that family functioning (t(309) = 4.864) significantly predicts the value of tradition in emerging adults (F = 23.660, p < 0.05, R² = 0.072, adjusted R² = 0.069). This finding suggests that the higher the level of family functioning, the higher the priority given to the value of tradition by individuals. Therefore, families are encouraged to instill and maintain the value of tradition within the family as a guide for emerging adults in fulfilling their roles and as they enter adulthood."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Nurmaryadi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko pasar yang dihadapi emiten sektor transportasi di negara-negara emerging market Asia serta korelasi risiko antara emiten yang bersangkutan serta simulasi peramalan harga saham. Kami menggunakan data historis harga saham harian pada periode sebelum dan sesudah pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan dengan pemodelan GARCH normal untuk volatilitas, sedangkan risiko pasar dihitung menggunakan pendekatan expected shortfall (ES). Korelasi risiko antar emiten dihitung dengan menggunakan metode Pearson. Simulasi peramalan disediakan oleh pendekatan GARCH(1,1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa respons emiten di sektor transportasi terhadap pandemi Covid-19 berbeda-beda tergantung dari sub sektor tempat perusahaan menjalankan usahanya. Korelasi antar emiten menunjukkan angka yang cukup rendah, namun pasar saham China dan Taiwan menunjukkan korelasi positif yang kuat pada sub sektor yang sama. Pergerakan harga saham dalam 100 hari ke depan cenderung mengikuti tren periode akhir tahun 2022. Ke depan, dapat dilakukan penelitian lebih lanjut terkait pengukuran risiko dengan pendekatan lain pada sektor lain dengan objek penelitian yang lebih luas secara lebih komprehensif.

This study aims to determine the market risks faced by issuers in the transportation sector in Asian emerging market countries as well as the risk correlation between the issuers concerned and stock price forecasting simulations. We use historical data on daily stock prices in the period before and after the Covid-19 pandemic. The research method used is normal GARCH modeling for volatility, while market risk is calculated using the expected shortfall (ES) approach. The risk correlation between issuers is calculated using the Pearson method. Forecasting simulation is provided by the GARCH(1,1) approach. The results of the study show that the response of issuers in the transportation sector to the Covid-19 pandemic varies depending on the sub-sector where the company runs its business. The correlation between issuers shows a fairly low number, but the Chinese and Taiwanese stock markets show a strong positive correlation in the same sub-sector. Stock price movements in the next 100 days tend to follow the trend for the end of 2022 period. In the future, further research can be carried out regarding risk measurement using other approaches in other sectors with a broader research object in a more comprehensive manner."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samuel Wiranto
"Dengan menggunakan regresi data panel 14 negara yang terdaftar di indeks MSCI Emerging Market (2016) dan periode 2002-2014, skripsi ini menunjukkan bahwa dalam memprediksi return ekspektasi pasar saham satu tahun kedepan, pertumbuhan ekonomi kuartal IV mempunyai kekuatan prediktor yang signifikan lebih baik daripada pertumbuhan kuartal lainnya termasuk pertumbuhan secara annual yang ditemukan lemah. Pertumbuhan ekonomi kuartal I mempunyai kekuatan prediktor yang lebih lemah, tetapi menariknya pertumbuhan ekonomi kuartal lainnya tidak memilikki kekuatan prediktor yang berarti. Walaupun demikian, nilai Adj. R-Square yang relatif rendah dengan nilai maximum hanya 11.07% menunjukkan bahwa kekuatan prediktor dari variabel makroekonomi yang digunakan dalam skripsi ini tetap tidak terlalu kuat.

By using panel data regression with 14 emerging countries listed in MSCI Emerging Market Index (2016) over the period 2002-2014, this paper shows that fourth quarter economic growth is a far better predictor of one-year-ahead stock market?s expected return than economic growth during the rest of the year, including annual economic growth which this paper found to be a very weak predictor. First quarter economic growth has smaller predictive power but for the rest of the year, this predictive power does not exist. However, low Adj R-Square (with a maximum of only 11.07%) suggest that the macroeconomic variables used in this paper are still not strong predictor of one-year-ahead stock market?s expected return."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62905
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>