Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34192 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rudy Irawan
"Metode mean-variance yang diperkenalkan Markowitz dianggap sebagai dasar fundamental mengenai teori portofolio akan tetapi metode yang diperkenalkan oleh Markowitz tersebut hanya digunakan untuk single period sedangkan pada kenyataanya lembaga Dana Pensiun harus melakukan aktifitas investasi secara multiperiod. Melihat keterbatasan metode mean-variance yang diperkenalkan Markowitz tersebut muncul pembahasan dan penelitian mengenai optimalisasi portofolio untuk multiperiode yang dikenal multiperiod mean-variance. Berdasarkan kondisi tersebut maka pada penelitian ini membahas mengenai aplikasi metode multiperiod mean-variance pada Dana Pensiun yang dilakukan oleh Yao, Lai, Ma & Jian (2014) yang memperhitungkan risiko mortality dan perubahan iuran. Pada penelitian ini menggunakan 4 skenario dengan menggunakan aset yang termasuk dalam index LQ45 sebagai aset berisiko dan SPN 3 bulan sebagai aset bebas risiko selama periode 2014-2018. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa expected wealth terminal paling kecil dimiliki oleh model alokasi aset tanpa iuran (skenario 2) hal ini dikarenakan tanpa adanya tambahan iuran kepesertaan maka menyebabkan jumlah dana yang bisa diinvestasikan lebih terbatas sehingga expected wealth terminal lebih kecil dibandingkan model alokasi aset lainnya. Kemudian model alokasi aset tanpa faktor mortality (skenario 3) memberikan expected wealth terminal paling tinggi dibandingkan model alokasi aset lainnya hal ini dikarenakan tanpa adanya faktor mortality maka investasi Dana Pensiun tidak akan dipaksa berhenti sebelum masa pensiun berakhir sehingga return portofolio yang diperoleh lebih tinggi sebanding dengan model lainnya. Sedangkan model alokasi aset dengan menggunakan referensi aset bebas risiko (skenario 4) memiliki risiko yang lebih tinggi dengan return yang sama apabila dibandingkan dengan alokasi aset menggunakan referensi aset berisiko (skenario 3) hal ini menunjukkan bahwa referensi aset yang digunakan mempengaruhi terhadap return dan risiko pada alokasi aset Dana Pensiun pada akhir periode investasi.

The mean-variance method introduced by Markowitz is considered as the fundamental basis of portfolio theory but the method introduced by Markowitz is only used for single periods while in reality Pension Fund institutions must carry out multi-period investment activities. Looking at the limitations of the mean-variance method introduced by Markowitz, research on portfolio optimization for multiperiods known as multiperiod mean-variance emerged. Based on these conditions, this study discusses about the application of the mean-variance multiperiod method carried out by Yao, Lai, Ma & Jian (2014) which considered mortality risk and changes in contributions. In this study using 4 scenarios using assets included in the LQ45 index as risk assets and T-Bill 3 months as risk-free assets during the 2014-2018 period. The results of this study indicate that the smallest return is owned by the asset allocation model without contributions (scenario 2) because there is no additional membership fee, so the amount of funds that can be invested is more limited so the expected wealth terminal is smaller than other asset allocation models. Then the asset allocation model without mortality (scenario 3) provides the highest expected terminal wealth compared to other asset allocation models, this is because in the absence of mortality factors the Pension Fund investment will not be forced to stop before the retirement period ends so that the portfolio return is higher than other models. While the asset allocation model using risk free asset references (scenario 4) has a higher risk with the same return when compared to asset allocation using reference to risk assets (scenario 3) this shows that the asset reference used affects the return and risk in allocation of Pension Fund assets at the end of the investment period."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maha, Elisabeth
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tata kelola yang dilakukan oleh Dana Pensiun AKM dan proses alokasi aset investasinya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan metode analisis dokumen dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas Dana Pensiun AKM belum sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola dana pensiun yang baik yang diatur pada POJK. Dana Pensiun AKM masih memiliki kelemahan dalam pelaksanaan prinsip III G20/ OECD 2015 dan stewardship code.  Tahap perencanaan dan pelaksanaan proses alokasi aset Dana Pensiun AKM masih belum sesuai dengan teori.

This study aims to evaluate the governance carried out by the AKM Pension Fund in managing investment funds and process of allocating its investment asset. The method used in this research is a case study. Data collection was carried out by document analysis and interview methods. The results of this study show that the application of the principles of transparency and accountability of the AKM Pension Fund is not in accordance with the principles of good pension fund governance stipulated in POJK. The AKM Pension Fund still has weaknesses in implementing the III G20/ OECD 2015 principles and the stewardship code. The planning and implementation stages of the pension fund asset allocation process are still not in accordance with the theory."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elisabeth Maha
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tata kelola yang dilakukan oleh Dana Pensiun AKM dan proses alokasi aset investasinya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan metode analisis dokumen dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas Dana Pensiun AKM belum sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola dana pensiun yang baik yang diatur pada POJK. Dana Pensiun AKM masih memiliki kelemahan dalam pelaksanaan prinsip III G20/ OECD 2015 dan stewardship code. Tahap perencanaan dan pelaksanaan proses alokasi aset Dana Pensiun AKM masih belum sesuai dengan teori

This study aims to evaluate the governance carried out by the AKM Pension Fund in managing investment funds and process of allocating its investment asset. The method used in this research is a case study. Data collection was carried out by document analysis and interview methods. The results of this study show that the application of the principles of transparency and accountability of the AKM Pension Fund is not in accordance with the principles of good pension fund governance stipulated in POJK. The AKM Pension Fund still has weaknesses in implementing the III G20/ OECD 2015 principles and the stewardship code. The planning and implementation stages of the pension fund asset allocation process are still not in accordance with the theory."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia
"Tesis ini membahas tentang Analisis Mean Variance Portofolio Investasi yang dimiliki Dana Pensiun X periode 2006-2010. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mean Variance yang diperkenalkan oleh Markowitz. Dalam analisis ditemukan bahwa selama periode berlangsung, Portofolio Dana Pensiun X belum merupakan portofolio yang efisien dan optimal. Untuk itu, selanjutnya pengurus Dana Pensiun dapat menggunakan Pendekatan efficient Frontier untuk menemukan portofolio yang optimal.

This thesis focused on Mean Variance Analysis of Investment Portfolio of Pension Funds owned X period 2006-2010. This research applied Mean Variance Model proposed by Markowitz. Based on analysis, It has found that during the period, X Pension Fund?s Portfolio has not been an efficient and optimal portfolio. Therefore, in the next period, pension fund can utilize the Frontier efficient approach to find the optimal portfolio."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T30418
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Bunga Anggraini
"Aging population dan perlambatan ekonomi global serta tren rendahnya suku bunga selama ini menjadi tantangan bagi dana pensiun khususnya terkait dengan kemampuan dana pensiun untuk membayarkan kewajiban yang menjadi lebih besar. Pandemi Covid-19 tentunya menjadi tambahan tantangan bagi dana pensiun mengingat suku bunga diperkirakan akan masih berada di level rendah dalam jangka panjang sehingga secara otomatis mengurangi potensi dana pensiun untuk memperoleh imbal hasil yang mampu berada diatas target. Penelitian ini akan bertujuan untuk mengembangkan metode optimasi mean-variance Markowitz (1952)terhadap alokasi aset dana pensiun yang terdiri dari multi aset. Penelitian ini juga akan menerapkan model Black and Litterman (1992)sebagai pembanding dan pelengkap dari metode Markowitz. Adapun data historis yang digunakan dalam penelitian ini adalah JIBOR 1-week, indeks obligasi baik itu pemerintah maupun korporasi, indeks saham dan reksadana saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alokasi aset dengan komposisi yang dihasilkan dari model Black-Litterman memberikan ekspektasi annual return dan sharpe ratio lebih baik dibandingkan dengan Markowitz model. Selain itu, komposisi model B-L sejalan dengan komposisi portofolio eksisting dan batasan investasi yang dimiliki Dana Pensiun Bank Indonesia (DAPENBI). Oleh karena itu, alokasi yang dihasilkan dari model B-L akan diusulkan untuk diimplementasikan oleh DAPENBI atau dana pensiun lainnya dengan risk appetite yang sama.

Aging populations and the low growth and interest rate environment have weighed heavily on retirement savings arrangements. Covid -19 pandemic will certainly compound those challenges for pension fund, as we expect interest rates and investment returns to stay low for some time. This study applies Markowitz’s mean-variance optimization method (MVO) for Indonesian pension fund asset allocation. This study also using Black-Litterman model as comparison and complement the Markowitz’s. The historical return and risk data used in this study are obtained from daily bond and stock indexes of Indonesia also 1-week Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR). This study shows that the asset allocation composition using Black-Litterman generates higher expected return and Sharpe Ratio than MVO model. Furthermore, asset allocation generated by Black-Litterman model also in line with existing composition and investment guideline of Dana Pensiun Bank Indonesia (DAPENBI). Therefore, asset allocation suggested to DAPENBI as one of the biggest Indonesian pension fund and others who has same risk appetite, is the optimum weight using Black-Litterman model."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Adiyansyah
"Manusia memiliki kebutuhan untuk melangsungkan hidupnya. Seiring waktu harga-harga kebutuhan akan naik dikarenakan inflasi. Untuk mengantisipasi inflasi, manusia melakukan investasi. Investasi dapat bermacam-macam seperti membeli aset-aset riil (tanah, emas, dsb), ataupun membeli surat-surat berharga (efek) di pasar modal. Saham merupakan jenis efek yang paling sering diperjualbelikan. Dalam melakukan investasi saham, seorang investor memiliki permasalahan untuk memilih saham-saham yang dapat menghasilkan nilai imbal balik yang diharapkan. Permasalahan ini akan coba dijawab oleh Support Vector Machine (SVM) dengan mengklasifikasikan saham-saham apa saja yang menghasilkan imbal hasil ≥1%, dan imbal hasil <1%. Atribut yang digunakan terdapat 22, terdiri dari indikator teknikal dan nilai yang diolah dari data historis saham. Data historis saham yang digunakan adalah data perdagangan harian 30 saham dari indeks IDX30 pada jangka waktu 1 September 2020 hingga 31 Agustus 2021. Data historis saham dari 1 September 2020 hingga 5 Juni 2021 digunakan sebagai data training, dan data historis saham dari 6 Juni 2021 hingga 31 Agustus 2021 digunakan sebagai data testing. Model SVM yang dihasilkan memiliki akurasi sebesar 99,44%. Setelah didapatkan saham-saham yang berpotensi menghasilkan keuntungan yang diharapkan melalui SVM, selanjutnya akan dibuat sebuah portofolio investasi dari kumpulan saham tersebut dengan metode Mean Variance (MV). Bobot tiap saham yang dipilih adalah bobot saham yang meminimalkan variansi dari portofolio. Sebagai pembanding digunakan model pembentukan portofolio Equal Weight Portofolio (EWP) dan kinerja dari indeks IDX30. Imbal hasil dari portofolio yang dibentuk oleh SVM+MV dan SVM+EWP jauh lebih baik dari indeks IDX30. Variansi portofolio dari SVM+MV lebih kecil daripada portofolio dari SVM+EWP.

Human must has basic need to survive. The price of basic need will increase over time because the effect of inflation. To anticipate the inflation, human tend to invest. There are two kind of investment, real asset such as land and gold, and securities such as stock and obligation. Stock is the most actively traded. When an investor decide to invest on stock, investor have to choose which stocks that will generate enough return for himself. This problem would be solved by using Support Vector Machines. SVM is one of the machine learning technique for classification, in this case we will classify the the stock based on the return ≥1% or <1%. There are 22 attribute that used for SVM. Data come from historical stock data of 30 stocks from IDX30 index. The range is from 1 September 2020 untill 31 August 2021. Data from 1 September 2020 through 5 June 2021 would be training data and data from 6 June 2021 untill 31 August 2021 would be testing data. The result from SVM model has accuracy of 99,44%. The next thing to fo after we have which stock that will be choose is to build a portofolio from it. The portofolio theory of Mean Variance will be used to build portofolio from the result of prediction stock SVM. Mean Variance method will determine how much the portion of respective stock to be invested that would be maximize returns and also minimize investment risk. For measure how well the model perform, we used Equal Weight Portofolio (EWP) method and return of IDX30 index. The result is SVM+MV model and SVM+EWP model generate more return than the underlying index. The variance of portofolio that generated from SVM+MV are smaller than portofolio generated from SVM+EWP."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iswardi
"Dalam Karya Akhir ini akan dibahas bagaimana suatu portofolio investasi dan kewajiban dari Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) ABC akan diimunisasi sehingga akan terproteksi dari adanya perubahan tingkat suku bunga. Untuk tercapainya aset dan kewajiban yang terimunisasi, nilai wajar dari aset investasi harus sama atau lebih besar dari nilai sekarang kewajiban, durasi aset (DA) = durasi kewajiban (DL) dan dispersi aset investasi lebih besar dari dispersi kewajiban. Aset investasi yang terimunisasi mempunyai potensi imbal hasil yang lebih tinggi dibanding dengan aset investasi yang tidak terimunisasi.

In this final task, will show how the investment portfolio and the liability of DPPK ABC will immune so that will protected from the changing of interest rate. In order to immunize asset and liability, market value of assets is greater than or equal to present
value of liability, assets duration (DA) = liability duration (DL) and assets dispersion is greater than liability dispersion. Immunized assets have potensial return, where this potensial return will be higher than not immunize assets."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25753
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jap Harry Wijaya
"Investasi merupakan salah satu cara untuk menghindari inflasi dan menumbuh-kembangkan kekayaan yang kita miliki_ Saat ini banyak sekall instrumen investasi yang dapat digunakan baik oleh individu maupun perusahaan. Salah satunya adaJah saham. Instrumen ini banyak disukai investor karena saham begitu mudah diperjualbelikan dan saham mampu memberikan tingkat pengembalian yang cukup tinggi. Satu atau sekumpulan sabam yang dibeli investor untuk berinvestasi disebut portofolio. Untuk dapat rnemaksimalkan tingkat pendapatan portofolio dengan tingkat resiko yang tetapdapat dipergunakan metode Mean"Variance, dimana rnetode ini mernakai tingkat pengembalian (pendapatan) atau tingkat resik:o (standar deviasi) saham lalu metode ini akan mengeiuarkan sek:umpulan set portofolio yang akan membentuk sebuah kurva yang disebut efficient frontier. Untuk mernillh portofotio yang optimal dipergunakan Sharpe Ratio terbesar, yaitu rasio tingkat pengembalian terhadap tingkat resiko terbesar. Penelitian ini dilakukan untuk melihat saham apa saja yang Iayak digunakan sebagai sarana berinvestasi. Untuk itu pencJitian ini akan memakai sanam - saham yang tercatat pada LQ-45 pada Bursa Efuk Jakarta dengan memakai data historis selama tiga tahun (Februari :;?.003 ~ Januari 2005). Simulasi Monte Carlo dipergunakan untuk 2 hal yaitu untuk memprediksi kinerja saham di ma.<;a datang dengan mengeluarkan nilal tingkat pcngembalian harlan setiap saham secara acal4 namun masih sesuai dengan poia distribusi tingkat pengembalian saham di masa lalu; dan untuk melihat pola dlstribusi tingkat pengembaJian dan tingkat resiko portofolio yang sudah dibentuk sebagai bentuk evaluasinya. Hasil penelitian ini menunjukkan 3 set portofolio optimal berdasarkan Sharpe Ratio. yang dibentuk berdasarkan data historis satu tahun, dna tahun, dan tiga tahun terakhir. Diluar 3 set tersebut, penelitian ini menernukan 3 saham superior, yang sela1u digunakan untuk mmbcntuk 3 set portofolio tersebuL

Investments is one of many metllnds, can be used to minimize the effect of inflation. It can also be used to accumulate your wealth. Nowadays, there are so many instruments for an individual or corporate to invest their riches ia One of them is stock Stock is preffered by many investor because of ifs liquidity and capability to generate much return. One or more stocks purchased by investor is called a portfolio. To generate maximal return for a certain risk of a portfolio, one can use mean-variance method. This method use stock return and standard deviation as an input,. and than generate a set of feasible portfolio as an output. That set of portfolio can be plotted to build a efficient frontier curve. For choosing one of many portfolio generated, Sharpe ratio is used. This research is conducted to select the most feasible stocks for investor to put their money in. Based on stocks listed on LQ-45 in Bursa Efek Jakarta) and using last three years time series data, this research is done. Monte Carlo Simulation is also used here for two purpose, which is for predicting the stock and portfolio performance in the future. For this reason monte carlo simulation will generate random expected return for each stock, based on that stock hilitorical return. Another purpose is for evaluating portfolio's expected return and standard deviation distribution pattern. Result of the research shows 3 sets of optimal portfolio~ based on Sharpe Ratio, constructed using one year, t\vo yearsl three years historical data. This research a)so show 3 superior stocks. which is alyways used in constructing the 3 sets of portfolio above."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49967
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Valentina Dina Pujiastuti
Depok: Universitas Indonesia, 2001
S9269
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prita Ayu Setiyandari
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk dapat memberikan alternatif pembentukan portofolio investasi di PT XYZ. Proporsi alokasi yang dihasilkan dari penelitian ini diharapkan memberikan return yang optimal dengan tingkat risiko yang dapat ditolerir. Tesis ini membandingkan metode Efficient Frontier Markowitz dan metode yang telah digunakan PT XYZ. Periode penelitan yang digunakan adalah data portofolio investasi dari tahun 2011 sampai dengan 2013. Dari portofolio optimal yang dibentuk kemudian dilakukan perbandingan kinerja antara kedua metode tersebut. Digunakan perhitungan reward to variability ratio dengan metode Sharpe untuk lebih meyakinkan hasil yang telah diperoleh. Hasil menunjukkan bahwa portofolio hasil optimasi metode Efficient Frontier Markowitz memberikan kinerja (reward to variability ratio) ekspektasi lebih baik dibandingkan portofolio hasil optimasi metode yang telah digunakan PT XYZ dengan selisih sebesar 12,99%. Return yang dihasilkan oleh Efficient Frontier Markowitz adalah sebesar 2,62% dengan tingkat risiko sebesar 1,17%, sedangkan metode yang digunakan oleh PT XYZ menghasilkan return sebesar 2,89% dengan tingkat risiko sebesar 1,42%. Tetapi pada kenyataannya alokasi portofolio dengan metode Efficient Frontier Markowitz murni sulit untuk diterapkan, dikarenakan kondisi PT XYZ sebagai perusahaan dana pensiun yang memiliki kewajiban jangka panjang, sehingga alokasi portofolio terbesar tidak mungkin pada instrumen pasar uang. Namun demikian metode Efficient Frontier Markowitz layak untuk dipertimbangkan dalam membentuk portofolio optimal bisa dengan asumsi tertentu yang telah disesuaikan dengan situasi dan kondisi PT XYZ. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan return investasi PT XYZ

ABSTRACT
This study aims to provide an alternative investment portfolio conformation in PT XYZ. The allocation results from this study are expected to provide optimal returns with a level of risk that can be tolerated. This thesis uses the Markowitz Efficient Frontier method and Current Method of PT XYZ. For research period uses the PT XYZ investment portfolio from 2011 to 2013. From established optimal portfolio, the peformance is compared between the two models. To convice the result then used reward to variability ratio by Sharpe method. The results showed that the portfolio from Efficient Frontier method optimization provide better expected performance (reward to variability ratio) than the Current Method of PT XYZ optimization with spread of 12,99%. Return generated by the Efficient Frontier method is at 2.62% with a risk level of 1.17%, while the Current Method of PT XYZ generates a return of 2.89% with a risk level of 1.42%. But in reality the portfolio allocation method Markowitz Efficient Frontier purely difficult to implement, due to the condition of PT XYZ as a pension fund company that has a long-term liability, so the largest portfolio allocation is not possible in money market. However, the method Markowitz Efficient Frontier eligible to be considerated in forming the optimal portfolio, with certain assumptions that have been adapted to the circumstances of PT XYZ . Which is expected to increase investment returns PT XYZ."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>