Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169486 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nelda Amir
"Remaja putri merupakan kelompok yang rentan terkena anemia karena menstruasi tiap bulan. Anemia mempunyai dampak yang serius terutama pada ibu hamil, oleh sebab itu remaja putri harus mempunyai status besi yang baik untuk mencegah anemia, salah satunya dengan mengonsumsi tablet tambah darah (TTD). Tesis ini membahas faktorfaktor yang berhubungan dengan niat konsumsi TTD pada remaja putri di dua sekolah menengah atas di kota Pariaman tahun 2019. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara manfaat yang dirasakan (perceived benefit), hambatan yang dirasakan (perceived barrier), dukungan keluarga, dan dukungan teman dengan niat konsumsi TTD pada remaja putri. Faktor dominan pada penelitian ini adalah hambatan yang dirasakan (perceived barrier) dengan Odds Ratio (OR) sebesar 6,910.

An adolescent girl is a group that more affected by anemia due to menstruation every month. Anemia has a serious impact especially in pregnant women, therefore adolescent girls must have a good iron status to prevent anemia, one of which is by taking iron tablets (TTD). This study aims to discuss the factors associated with the intention of consumption TTD in Adolescent girls in two high schools in Pariaman in 2019. This research is a quantitative study with a cross-sectional design. The results showed a significant relationship between perceived benefits, perceived barriers, family support, and friend support to consume TTD in adolescent girls. The dominant factor in this study is the perceived barrier with an Odds Ratio of 6,910."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhiyatma Nizar Fuaddy
"Untuk memenuhi kebutuhan asupan besi remaja putri dan mengatasi anemia, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencanangkan program pemberian tablet tambah darah (TTD) untuk remaja putri. Akan tetapi, cakupan program ini pada tahun 2018 hanya sebesar 22,9% dan masih di bawah target nasional yaitu 25%. Berdasarkan penelitian Ismah (2019), 54,9% siswi SMAN 34 Jakarta mengalami anemia. Evaluasi program dengan pendekatan process evaluation dilakukan untuk mengevaluasi aspek input, proses, dan output program. Aspek input yang dievaluasi adalah kebijakan dan regulasi terkait dan sumber daya. Aspek proses yang dievaluasi adalah advokasi dan sosialisasi, jejaring yang efektif dan komunikasi optimal, pengelolaan program, peningkatan kapasitas petugas, dan penelitian dan pengembang. Aspek output yang dievaluasi adalah cakupan pemberian TTD dan tingkat kepatuhan meminum TTD. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain Rapid Assessment Procedure (RAP). Sintesis permasalahan berdasarkan data yang diperoleh mengerucut kepada tiga variabel antara lain sosialisasi program, proses pemberian TTD, dan pencatatan.

The Indonesian Ministry of Health initiated an iron-supplementation program for female adolescents in order to fulfill their needs in iron intake. However, in 2018 only 22.9% female adolescents received said supplementation from 25% of coverage target. According to Ismah (2019), 54.9% female students at 34 State Senior High School Jakarta suffered from anemia. Program evaluation conducted with process evaluation approach to evaluate program input (includes policies, regulations, and resources), process (includes) advocacy and socialization, effective communication, program management, capacity building for officers, and research and development), and output aspects (includes iron-supplementation coverage and compliance). This qualitative research used Rapid Assessment Procedure (RAP) design. The synthesized problems deducted from the data acquired includes program socialization, delivery of iron pills, and data recording. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amirania Alita Paramayra Firmanauda
"Anemia adalah suatu kondisi ketika konsentrasi hemoglobin dalam darah berada di bawah titik batas normal, dan rentan dialami oleh remaja putri karena rematri sedang dalam proses pertumbuhan yang pesat. Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa kejadian anemia di Indonesia termasuk dalam masalah kesehatan masyarakat tingkat sedang (26,8%) sementara kepatuhan konsumsi TTD pada remaja putri sangatlah rendah (1,4%). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi konsumsi TTD dan anemia serta faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi TTD dan anemia pada remaja putri usia 10-18 tahun di Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini menggunakan data sekunder Riskesdas 2018 dengan desain studi cross sectional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada remaja putri usia 10-18 tahun di Nusa Tenggara Timur sebesar 13,9%. Hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan yang signifikan pada konsumsi TTD berdasarkan usia (p value = 0,000), tingkat pendidikan (p value = 0,030), dan tempat tinggal (p value = 0,000). Sementara itu, variabel yang berhubungan dengan anemia pada penelitian ini adalah konsumsi TTD (p value = 0,030). Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan pemantauan konsumsi TTD, pengecekan kadar Hb, dan edukasi gizi pada remaja putri untuk dioptimalkan.

Anemia is a condition in which the haemoglobin (Hb) concentration in the blood is lower than normal cut-off values, which young women are prone to experience it because they are experiencing a process of rapid growth. The results of Riskesdas 2018 show that the incidence of anemia in Indonesia is a moderate public health problem (26.8%), while the compliance with iron supplement consumption in adolescent girls is very low (1,4%). The purpose of this study was to determine the prevalence of iron supplement consumption and anemia, and the factors associated with iron supplement consumption and anemia in young women aged 10-18 years in East Nusa Tenggara. This study used secondary data from the Riskesdas 2018 with a cross-sectional study design. The results of this study indicate that the prevalence of anemia in young women aged 10-18 years in East Nusa Tenggara is 13,9%. The results of the statistical tests showed that there were significant differences in the consumption of iron tablets by age (p value = 0,000), level of education (p value = 0,000), and place of residence (p value = 0,000). Meanwhile, the variable associated with anemia in this study was the consumption of iron tablets. From the study result, the writer suggests to optimizes iron supplement consumption monitoring, Hb levels checking, and nutrition education for adolescent girls."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Rana Nabila
"Suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) sebanyak minimal satu kali per minggu merupakan suatu bentuk usaha pemerintah dalam penanggulangan anemia pada remaja putri. Meski demikian, konsumsi TTD pada remaja putri masih rendah. Terlebih pada kalangan mahasiswi karena mereka tidak lagi menerima TTD program seperti saat di bangku sekolah. Penelitian ini membahas faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi TTD pada mahasiswi di Rumpun Ilmu Kesehatan UI tahun 2022. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain potong-lintang yang melibatkan 115 mahasiswi berusia 18-19 tahun yang aktif berkuliah pada tahun ajaran 2021/2022. Mahasiswi yang sedang hamil dan/atau tidak dapat mengonsumsi TTD karena kondisi kesehatan dikeluarkan dari penelitian. Responden dipilih melalui sampel acak sederhana. Hubungan antara sikap, pengetahuan, perceived threat, perceived benefit, perceived barrier, self-efficacy, dukungan keluarga, dukungan sebaya, dan pekerjaan orang tua dianalisis menggunakan analisis bivariat dan multivariat. Penelitian ini menemukan adanya hubungan yang signifikan antara perceived benefit (P-value=0,01; OR=2,72) dan dukungan keluarga (P-value=0,00; OR=4,19) dengan konsumsi TTD pada mahasiswi. Dukungan keluarga ditemukan paling berhubungan dengan konsumsi TTD pada mahasiswi RIK (P-value=0,00; OR=4,01). Hasil penelitian menyarankan perlu dilaksanakannya sosialisasi TTD kepada orang tua, pembentukan kelompok sebaya untuk saling mengingatkan konsumsi TTD, dan sosialisasi TTD kepada mahasiswi melalui organisasi mahasiswa di kampus.

Supplementation of iron tablets (TTD) at least once per week is a form of government effort in overcoming anemia among adolescent girls in Indonesia. However, iron tablets consumption in adolescent girls is still low. Especially among female college students because they no longer receive the TTD program like when they were in high school. This study discusses the factors related to TTD consumption among female students at the University of Indonesia Health Sciences Cluster in 2022. This study is a quantitative study with a cross-sectional design involving 115 female students aged 18-19 years who are actively studying in the 2021/2022 academic year. Students who are pregnant and/or cannot consume TTD because of their health condition are excluded from the study. Respondents were chosen through simple random sampling. Relation between attitude, knowledge, perceived threat, perceived benefit, perceived barrier, self-efficacy, family support, peer support, parent’s occupation and TTD consumption were analyzed using bivariate and multivariate analysis. This study found that perceived benefit (P-value=0,01; OR=2,72) and family support (P-value=0,00; OR=4,19) were significantly related to TTD consumption in female students. Family support was found to be most associated with iron tablets consumption (P-value=0,00; OR=4,01). Study result suggests that it is necessary to socialize TTD to parents, form peer groups to remind each other to consume iron tablets, and socialize TTD to female students through student organizations in campus."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Basuki Dwi Lestari
"Anemia gizi merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia yang harus ditanggulangi secara serius. Terjadinya anemia gizi biasanya disebabkan karena jumlah zat besi yang dikonsumsi tidak sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan. Di samping itu berbagai faktor juga dapat mempengaruhi terjadinya anemia gizi antara lain kebiasaan makan, kurangnya konsumsi zat gizi lain misalnya vitamin A, vitamin C, protein, infeksi, sanitasi lingkungan, investasi cacing, dan sosial ekonomi. Konsekuensi yang timbul akibat terjadinya anemia gizi adalah produktivitas rendah, terhambatnya perkembangan mental dan kecerdasan, menurunnya kekebalan terhadap penyakit infeksi, morbiditas dll.
Prevalensi anemia gizi remaja putri berdasarkan beberapa hasil penelitian ternyata cukup tinggi, sementara upaya penanggulangan anemia belum mengarah kepada sasaran remaja ini.
Penelitian ini merupakan suatu studi analisis yang menggunakan data sekunder dari Pusat Penelitian dan' Pengembangan Gizi, Departemen Kesehatan RI. Jenis penelitian ini termasuk penelitian observasional tipe potong lintang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia gizi remaja putri. Variabel dependen penelitian ini adalah status anemia remaja putri, sedangkan variabel independen meliputi investasi cacing, tingkat konsumsi energi, protein, vitamin A, vitamin C dan zat besi, status Cu, pendidikan ayah, pendidikan ibu, dan kebiasaan minum teh. Analisa data meliputi univariat dengan distribusi frekuensi, bivariat dengan uji kai kuadrat, dan multivariat dengan regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi anemia gizi remaja putri sebesar 41.54 %, Disamping itu variabel yang berhubungan berrnakna secara statistik (p < 0.05) dengan kejadian anemia gizi remaja putri adalah variabel investasi cacing, tingkat konsumsi energi, protein, dan vitamin C. Dan variabel yang paling berhubungan secara bersama-sama terhadap kejadian anemia gizi adalah variabel tingkat konsumsi vitamin C (p < 0.0383, OR = 2.71, CI 95 % = 1.76614 - 3.65i 66).
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, disarankan agar penangguulangan anemia gizi pada remaja putri sudah harus mulai diprioritaskan sehingga perlu adanya program khusus penanggulangan anemia gizi pada remaja putri ini. Disarankan pula dilaksanakannya penyuluhan kepada ibu-ibu mengenai pengetahuan tentang anemia sebab dan akibatnya serta perlunya makanan seimbang kepada remaja putri. Disamping itu perlu adanya penelitian lain mengenai anemia gizi remaja putri sehingga informasi yang didapat bisa saling melengkapi.

Nutritional anemia is one of the major nutritional problems in Indonesia that must be seriously tackled. Nutritional anemia normally occurs when the amount of the iron consumed does not equal to the requirements. Besides, several other factors also contribute to the incidence of nutritional anemia such as, among other things, eating habits, lack of consumption of other nutrients including vitamins A and C, a lack of protein, infection, environmental sanitation, worms infestation, social economic conditions, etc. The consequences arising from nutritional anemia include low productivity, disturbance in mental and intelligence development, decreasing immunity against infectious diseases, morbidity, etc.
According to the results of the research, the prevalence of nutritional anemia among female adolescence is relatively high, whereas the efforts taken to combat anemia have not been directed to' this specific target population.
This research is an analytical study using secondary data from Nutritional Research and Development Centre, Department of Health of the Republic of Indonesia. This is an observational research of a cross-sectional type. The objective of the research is to study the factors relating to the incidence of the nutritional anemia among female adolescence. The dependent variable of the research is the status of anemia among female adolescence, while the independent variables include worms investation, the level of energy, protein, vitamin A, vitamin C and iron consumptions, the status of Cu, educational background of the girls' parents and the habits of tea drinking. Analysis of the data is carried out using univariate method by frequency distribution, bivariate method by chi square test, and multivariate method by logistical regression.
The results of the research have demonstrated that the prevalence of nutritional anemia among female adolescence reaches as high as 41.54 %. In addition, the variables having statistically significant relationship (p < 0.05) with the incidence of nutritional anemia among female adolescence include the investation of worms, and the level of energy, protein, and vitamin C consumptions. And the variable having the closest bearing to the incidence of nutritional anemia is the level of vitamin C consumption (p = 0.0383, OR = 2.71, 95 % CI = 1.76614 - 3.65166).
Based on the results of the research, it is recommended that the handling of nutritional anemia among female adolescence should be prioritized by commencing a special improvement program. Another recommendation is given for the implementation of guidance and education campaign to the mothers on the causes and consequences of anaemia, and the need of providing a balanced diet for their daughters. Further researches and studies on nutritional anemia among female adolescence are deemed necessary, so that all the information obtained will complement each other.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirza Apriani
"ABSTRAK
Nama : Mirza AprianiProgram Studi : Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul : ldquo;PENGARUH SMS REMINDER DAN WHATSAPPGROUP REMINDER TERHADAP KEPATUHANREMAJA PUTRI DALAM KONSUMSI TABLETTAMBAH DARAH PADA DUA SEKOLAH MENENGAHATAS DI KABUPATEN BOGOR TAHUN 2018 rdquo;Pembimbing : Ir. Ahmad Syafiq, M.Sc., PhDKepatuhan merupakan salah satu kunci utama keberhasilan suplementasi TTD padaremaja putri. Kegiatan pemberian distribusi TTD kepada remaja putri SMP/SMA diIndonesia khususnya di Kabupaten Bogor sudah berjalan, namun baru sebatas kuantitassaja distribusi TTD , belum sampai pada kualitas termasuk kepatuhan konsumsinya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepatuhan remaja putri dalam konsumsi TTDpada dua SMA di Kabupaten Bogor berdasarkan kelompok yang mendapatkan SMSreminder, WA group reminder dan kelompok kontrol dengan jumlah sampel 132 orang.Hasil penelitian menunjukkan kepatuhan konsumsi TTD pada kelompok perlakuanterbukti lebih tinggi daripada kelompok kontrol dan perlakuan SMS reminder terbuktilebih berdampak dalam meningkatkan kepatuhan konsumsi TTD dibandingkan WAgroup reminder. Pemberian reminder kepada kedua kelompok perlakuan terbukti efektifdengan peluang 2,8 kali lebih patuh saat diberi perlakuan dibandingkan saat perlakuandihentikan. Hasil analisis menunjukkan perlakuan berinteraksi dengan motivasisehingga hubungan perlakuan berbeda menurut motivasi remaja, pada kelompokperlakuan WA group reminder yang memiliki motivasi tinggi berpeluang 1,85 kali lebihpatuh dibandingkan kelompok kontrol. Setelah dikontrol dukungan keluarga danmotivasi, kelompok perlakuan SMS reminder berpeluang 5,6 kali lebih patuhdibandingkan kelompok kontrol. Variabel dukungan teman, pengetahuan dan selfefficacy terbukti berhubungan signifikan terhadap kepatuhan konsumsi TTD p value0,012; 0,004 dan 0,003 dan variabel selain perlakuan yang paling dominan adalahmotivasi OR 18,26 . Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagaimasukan dan pertimbangan dalam program penanggulangan dan pencegahan anemiabagi remaja putri untuk memutus mata rantai kasus kematian ibu.Kata kunci:Kepatuhan, Remaja Putri, Tablet Tambah Darah, SMS reminder, WA Group reminder

ABSTRACT
Name Mirza AprianiStudy Program Public HealthTitle THE EFFECT OF SMS REMINDER AND WHATSAPPGROUP REMINDER ON ADOLESCENT GIRL rsquo SCOMPLIANCE IN IRON TABLET CONSUMPTION AT TWOSENIOR HIGH SCHOOLS IN BOGOR DISTRICT IN 2018 Counsellor Ir. Ahmad Syafiq, M.Sc., PhDCompliance is one of the main keys to the success of iron tablet supplementation inadolescent girls. The distribution of iron tablet activities to high school girls inIndonesia, especially in Bogor District has been running, but only limited quantity, notto quality including compliance. This study aims to determine adolescent girlscompliance in the consumption of iron tablet at two Senior High Schools in BogorDistrict based on groups receiving SMS reminder, WA group reminder and controlgroup with total sample of 132 respondent.The results showed that compliance to iron tablet consumption in the intervention groupis higher than the control group and the SMS reminder intervention is proved give moreimpact in improving compliance than WA group reminder. Reminder to bothintervention groups proved to be effective with an opportunity of 2.8 times morecompliance when treated than when intervention was discontinued. The results of theanalysis showed that intervention interacted with motivation so that the interventionrelationships were different according to the motivation of the adolescents, in the highmotivated group group WA reminders were 1.85 times more compliant than the controlgroup. After controlled family support and motivation, SMS reminder group was 5.6times more compliant than the control group. The variables of friend support,knowledge and self efficacy proved to be significantly related to compliance p value0,012, 0,004 and 0,003 and the most dominant variable beside intervention wasmotivation OR 18,26 . The results of this study are expected to be used as input andconsideration in anemia prevention programs for young women to cut women deathcases.Keywords Compliance, Adolescent girls, Iron tablet, SMS Reminder, WA group reminder"
2018
T50943
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhanifah
"Anemia masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat, termasuk anemia di kelompok remaja. Selain berdampak terhadap fungsi kognitif dan memori, juga menurunkan kapasitas kerja, sehingga dapat menurunkan konsentrasi dan prestasi sekolah. Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 1995 prevalensi anemia remaja putri masih sangat tinggi yaitu 51,7%.
Tujuan penelitian ini adalah ontuk menilai pengaruh perubahan Hb siswi anemia pada kelompok yang mendapatkan TID multi zat gizi mikro dan kelompok yang mendapatkan TTD program Depkes dan faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhinya. Penelitian ini merupakan studi analisis yang menggooakan data primer, dengan disain penelitian quasi exsperiment. Data diperoleh dengan cara pemeriksaan hemoglobin dengan metode cyanmethemoglobin menggooakan alat Spectrofotometer, wawancara dengan kuesioner, formulir FFQ. Penelitian ini dilakukan pada siswi di 3 Madrasah Tsanawiyah Kota Bekasi dengan jumlah sampel 90 orang. Variabel dependen adalah perubahan konsentrasi Hb dan variabel independen adalah suplementasi TTD dengan variabel konfonding : Hb awal, umur menarche, lama haid, kebiasaan makan sumber makanan hem, non hem, peningkat absorpsi Fe, penghambat absorpsi Fe, pengetahuan anemia siswi, pendidikan ayah dan ibu siswi. Analisis data dilakukan dengan Paired t test, Independent t test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase anemia pada 358 siswi di tiga Madrasah Tsanawiyah Kota Bekasi sebanyak 90 siswi (25,1%)$. Setelah dilakukan pemberian TID selama 6 minggu dengan 3 kali seminggu pemberian pada siswi anemia temyata hanya tinggal 17 siswi (18,9"/o) yang masih anemia. Rata-rata perubahan konsentrasi Hb sebelum dan sesudah suplementasi adalah bennakna. Rata-rata perubahan konsentrasi Hb pada kelompok TID program Depkes 2,444 gr/dl dan perubahan konsentrasi Hb pada kelompok multi zat gzi mikro sebesar 2,555 gr/dl, tetapi perbedaan perubahan konsentrasi Hb antara kelompok TID program Depkes dan TId multi zat gizi mikro adalah tidakbermakna (p > 0,05). Variabel yang paling berpengarubterhadap perubahan konsentrasi Hb siswi adalah status konsentrasi Hb awal.
Dari hasil penelitian disimpulkan temyata suplementasi TID menurunkan prevalensi secara bennakna walaupun secara statistik TID program multi zat gizi mikro dan TID program Depkes tidak berbeda secara bennakna Saran kepada Dinas Kesehatan Kota Bekasi menjalankan program penyuluhan kepada masyarakat terutarna kepada remaja putri untuk mengonsumsi makan gizi seimbang terutama yang bersumber zat besi. Kepada pihak sekolah untuk mengembangkan program pencegahan dan penanggulangan anemia melalui pendidikan kesehatan dan gizi, pemberian tablet tarnbah darah hagi siswi haid dan anemia bekerjasama dengan puskesmas melalui program UKS.

Anemia still become public health problem, especially in teenage girl. Beside its impact on cognitive functions and memories, it also decreasing working capacity, so that decrease concentration and achievement. SKRT Household Health Survey, 1995 showed that prevalence of anemia. Was 51,7%.
The study aimed to assessing the effect of changing in anemia student in group obtained multi micro nutrient and group obtained iron supplemental from Depkes and internal and external factors that influenced. This study used primary data and quasi experiment design. The data obtained from Hb test with Cyanmethemoglobin methode using spectrophotometer, interview, and FFQ. This study was conducted in 90 student at 3 Madrasah Tsanawiyah, Bekasi City. Dependent variable is changed Hb concentration and independent variable are iron supplement and then confounding variable consist of first Hb, age of menarche duration of menstruation, food habits on heme, non heme , increasing absorption Fe, student's knowledge of anemia, father's education, and mother's education. Data analyzed with pained t test and independent t test.
The tesult showed that percentage of anemia in 358 studets at 3 Madrasah Tsanawiyah Bekasi City were 90 student (25,1%). After giving iron supplement along 6 weeks and 3 times in week remain 17 student (18,9%) still anemia. Mean of changing Hb concentration before and after supplementation is significant. Mean of changing Hb concentration in group of iron supplement from was 2,444 grid! and changing Hb concentration in group of multi micro nutrient was 2,555 grid!, but the difference of changing Hb concentration between iron supplement from Depkes and multi micro nutrient were not significant (p > 0,05). The most influence variable to changing Hb concentration was First Hb concentration status.
I summary iron supplement can decreased the prevalence although in Statistic is not significant. To prevent and treatment anemia some effort like communication, information and education meet to be done.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T29165
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Anugraheni
"Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi di Indonesia, yaitu 22 pada perempuan tidak hamil. Anemia merupakan salah satu penyebab tidak langsung kematian ibu yang tersering di Indonesia. Dalam rangka membantu upaya pencegahan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan anemia pada remaja perempuan di Depok. Penelitian ini dilakukan dengan desain penelitian analitik menggunakan studi cross-sectional menggunakan data sekunder pemeriksaan kesehatan pada 2112 mahasiswa baru perempuan Universitas X tahun ajaran 2015/2016 di Depok.
Hasil penelitian menunjukkan prevalensi anemia pada remaja perempuan di Depok adalah 10,8 9,4 -12,1. Melalui analisis bivariat, didapatkan asal daerah p=0,038 dan dismenorrhea p=0,001 berhubungan dengan anemia. Pada analisis multivariat, didapatkan variabel yang memiliki hubungan yang signifikan dengan anemia adalah dismenorrhea OR, 0,617; IK 95 , 0,467-0,815; p:0,001 , dengan hubungan terbalik bahwa kejadian anemia 1,6 kali lebih banyak pada remaja perempuan yang tidak dismennorhea.

Anemia is one of the health problem with high prevalence in Indonesia. It accounts for 22 proportion in non pregnant women. Anemia is one of the most common indirect cause of maternal death in Indonesia. In order to assist prevention efforts, this study aimed to determine the factors associated with anemia in adolescent girls in Depok. A cross sectional study using secondary data from medical checkup results was performed on 2112 female freshman of University X academic year 2015 2016 in Depok.
The results showed that the prevalence of anemia among adolescent girls in Depok was 10.8 9.4 12.1. Through the bivariate analysis, it was found that the freshman's hometown p 0.038 and dysmenorrhea p 0.001 were associated with anemia. On multivariate analysis, it was found that dysmenorrhea was associated with anemia OR, 0.617 CI 95, from 0.467 to 0.815 p 0.001, with an inverse association that the incidence of anemia 1,6 times greater among gilrs without dysmenorrhea.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tenri Yamin
"Anemia merupakan salah satu masalah gizi yang perlu mendapat perhatian khusus. Remaja putri termasuk golongan yang rawan menderita anemia karena mengalami menstruasi setiap bulannya dan sedang dalam masa pertumbuhan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan, asupan zat gizi (energy, protein dan zat besi) dan faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Kab. Kepulauan Selayar.
Rancangan penelitian cross sectional. Jumlah sampel 173 orang dipilih secara sistematik random sampling dari seluruh siswi kelas X dan XI di masing-masing SMA. Data asupan zat gizi diperoleh dengan kuesioner food recall, pola menstruasi melalui kuesioner terstruktur, dan kadar hemoglobin dengan Hb Sahli. Data dianalisis secara Univariat dan Bivariat dengan Chi Square.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pengetahuan (p=0,000), asupan energi (p=0,023), asupan protein (p=0,003), dan zat besi (p=0,049), pekerjaan ayah (p=022), pekerjaan ibu (p=0,001), tingkat pendidikan ayah (p=0,025), tingkat pendidikan ibu (p=0,032) dengan kejadian anemia. Tidak terdapat hubungan menstruasi (p=0,930), siklus menstruasi (p=513), lama menstruasi (p=0,076), volume menstruasi (p=1,000) dengan kejadian anemia.

Anemia is one of the nutritional problems, which needs to be highly concerned. Adolescent girls are included to a group which is susceptible to anaemia because of their monthly menstruation and growth periods. Purpose of the study to determine the relationship of knowledge, nutrient intake (energy, protein and iron) and other factors associated with the incidence of anemia in adolescent girls in the school district. Selayar Islands.
The design of this study was cross sectional. The amount of the sample was 173 people selected by systematic random sampling of the entire X and XI grade student at each high school. Nutrient intake data obtained with the food recall questionnaire, menstrual patterns through structured questionnaires, and levels of hemoglobin by Sahli hemoglobin. Data were analyzed with univariate and Bivariate Chi Square.
The results showed no relationship of knowledge (p = 0.000), energy intake (p = 0.046), protein intake (p = 0.005), and iron (p = 0.000), father's work (p = 022), maternal employment ( p = 0.001), father's education level (p = 0.025), maternal education level (p = 0.032) with the incidence of anemia. There is no menstrual relationship (p = 0.930), menstrual cycle (p = 513), long periods (p = 0.076), menstrual volume (p = 1.000) with the incidence of anemia.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhisa Zalfa
"

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan anemia remaja pada siswi SMA Negeri 3 Depok tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode cross-sectional menggunakan data primer yang diselenggarakan di SMA Negeri 3 Depok pada bulan Oktober dan November 2023 dengan sampel berjumlah 110 responden. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah perilaku pencegahan anemia dengan variabel independen yaitu pengetahuan, sikap, keterlaksanaan program pencegahan anemia di sekolah, ketersediaan sarana kesehatan sekolah, dan dukungan teman sebaya. Data berupa hasil pengisian kuesioner yang diisi secara langsung oleh responden dan dianlisis dengan uji chi-square. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan bahwa sebanyak 69 responden (62,7%) sudah menunjukkan perilaku pencegahan anemia yang baik. Secara statistik, terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan perilaku pencegahan anemia (p-value = 0,006). Hasil penelitian menyarankan untuk sekolah agar meningkatkan pemantauan terhadap konsumsi TTD oleh siswi, bekerja sama dengan fasilitas kesehatan setempat untuk mengadakan skrining atau deteksi dini anemia yang menyeluruh, serta meningkatkan lagi edukasi melalui anemia dan pencegahannya melalui media informasi dan pelatihan peer education.


The purpose of this study is to explore and confirm the factors related to behaviors in anemia prevention by female students at SMA Negeri 3 Depok in 2023. This is a quantitative study with a cross-sectional method with the usage of primary data, held at SMA Negeri 3 Depok in October and November of 2023 with a sampel size of 110 respondents. The dependent variable is the behaviors in anemia prevention, with knowledge, attitude, implementation of the school’s anemia prevention programs, availability of the school’s health infrastructure and resources, and peer social support as the independent variables. The data includes results from questionnares the respondents answered themselves and analyzed with the chi-square test. Analysis shows that 69 respondents (62,7%) has shown good behaviors in anemia prevention. Statistically, there’s a significant relation between attitude and good behaviors in anemia prevention (p-value = 0,006). Study results suggest that the school escalates their monitoring on the students’ monthly consumption of iron supplements, work together with local health facilities to organize an exhaustive screening for anemia in students, and improve education of anemia and its prevention methods through informative media and peer education training.

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>