Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 218866 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Sakinah Qur`ani
"Suplemen makanan banyak digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan zat gizi yang kurang seimbang dalam tubuh. Melihat semakin banyak jenis suplemen, membuat masyarakat untuk lebih bijak dalam memilih suplemen yang akan dibelinya. Oleh karena itu, pada tugas khusus ini membahas mengenai analisis terkait keamanan, efikasi, dan cost-benefit dari dua suplemen yang terdapat di Apotek Roxy Rawakalong, yaitu suplemen yang mengandung Moringa oleifera dan Tribulus terrestris. Metode pelaksanaan yang dilakukan untuk tugas khusus ini adalah studi literatur dan observasi di Apotek Roxy Rawakalong. Berdasarkan studi literatur dan observasi, diperoleh hasil yaitu herbana daun kelor (suplemen yang mengandung Moringa oleifera) tidak menyebabkan hipoglikemia sedangkan wellness tribulus stack (suplemen yang mengandung Tribulus terrestris) pada salah satu literatur menyebutkan bahwa perlu adanya peringatan jika digunakan untuk jangka panjang sedangkan literatur lainnya menyebutkan aman. Herbana daun kelor memberikan efikasi yaitu menurunkan kadar gula darah sedangkan wellness tribulus stack mampu meningkatkan fungsi ereksi dan libido pada laki-laki. Manfaat bersih yang diperoleh setiap harinya dari herbana daun kelor yaitu Rp 1946,67 dan untuk metformin yaitu Rp 428 sedangkan manfaat bersih yang diperoleh dari wellness tribulus stack yaitu Rp 2946,67 dan untuk sildenafil 50 mg yaitu Rp 678,67.

Dietary supplements are widely used by the public to fulfill the nutritional requirements that may be lacking in their bodies. With an increasing variety of supplements available, it becomes essential for consumers to make informed choices before purchasing any supplement. Therefore, this specific study focuses on the analysis of safety, efficacy, and cost-benefit of two supplements found at Roxy Rawakalong Pharmacy, namely the supplements containing Moringa oleifera and Tribulus terrestris. The methods employed for this study were literature review and observation at Apotek Roxy Rawakalong. Based on the literature review and observation, it was found that herbana daun kelor (supplement containing Moringa oleifera) does not cause hypoglycemia, whereas wellness tribulus stack (supplement containing Tribulus terrestris) has conflicting information in the literature, with one source suggesting the need for caution in long-term use, while another claims it is safe. Herbana daun kelor demonstrated efficacy in lowering blood sugar levels, while wellness tribulus stack was found to improve erectile function and libido in males. The net benefits obtained daily from herbana daun kelor amount to Rp 1946.67, whereas for metformin, it is Rp 428. On the other hand, the net benefits obtained from wellness tribulus stack are Rp 2946.67, and for sildenafil 50 mg, it is Rp 678.67. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Michicho Citra Zhangrila
"Diabetes dan penyakit tukak lambung atau maag secara berturut-turut menempati peringkat 3 dan 46 di antara 50 penyakit penyebab kematian terbanyak di Indonesia menurut data terbaru WHO pada tahun 2020. Perburukan kondisi diabetes maupun maag dapat dicegah dengan mengonsumsi obat, dengan atau tanpa suplemen makanan tambahan yang sesuai. Untuk memastikan bahwa suplemen yang direkomendasikan oleh apoteker di apotek dapat bermanfaat bagi pasien, perlu dilakukan evaluasi dasar terlebih dahulu. Pada penelitian ini, dilakukan analisis keamanan, efikasi, dan cost-benefit terhadap suplemen untuk kesehatan lambung dan penderita diabetes di Apotek Roxy Rawakalong. Analisis keamanan dan efikasi dilakukan dengan studi literatur, sementara analisis cost-benefit ditentukan dengan melakukan perbandingan keuntungan yang diperoleh untuk setiap butir suplemen terhadap keuntungan yang diperoleh untuk setiap butir obat generik yang umumnya dikonsumsi oleh pasien. Berdasarkan analisis terhadap suplemen Health+Care Dancare dan Health+Care Sinachol yang tersedia di Apotek Roxy Rawakalong, ditemukan bahwa efikasi suplemen tersebut sesuai dengan klaim yang tertera pada kemasan. Analisis keamanan menunjukkan bahwa kedua suplemen tersebut aman digunakan bersama obat rutin lainnya meskipun studi mengenai penggunaan jangka panjang masih terbatas. Analisis cost-benefit menunjukkan bahwa setiap butir Health+Care Dancare dan Health+Care Sinachol yang terjual dapat menghasilkan keuntungan berturut-turut sebesar Rp2.320 dan Rp1.160 bagi Apotek Roxy Rawakalong.

Diabetes and peptic ulcers consecutively rank 3rd and 46th among Indonesia's top 50 causes of death, according to the latest data from the WHO in 2020. The worsening of both diabetes and peptic ulcers can be prevented by taking medication, with or without appropriate dietary supplements. A baseline evaluation is necessary to ensure that the supplements recommended by pharmacists in the pharmacy are beneficial for patients. This study conducted a safety, efficacy, and cost-benefit analysis on supplements for gastric health and patients with diabetes at Apotek Roxy Rawakalong. Safety and efficacy analyses were performed through literature studies. In contrast, the cost-benefit analysis was determined by comparing the benefits obtained for each supplement item with those obtained for each commonly consumed generic drug by patients. Based on the analysis of Health+Care Dancare and Health+Care Sinachol supplements available at Apotek Roxy Rawakalong, it was found that the efficacy of these supplements aligns with the claims stated on their packaging. The safety analysis indicates that both supplements can be safely used alongside other routine medications, although long-term usage studies are still limited. The cost-benefit analysis shows that each sold item of Health+Care Dancare and Health+Care Sinachol can generate consecutive profits of Rp2,320 and Rp1,160 for Apotek Roxy Rawakalong."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Syafira
"Suplemen makanan merupakan produk yang dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi makanan, mengandung satu atau lebih vitamin, mineral, asam amino atau bahan lain (berasal dari tumbuhan atau bukan tumbuhan) yang mempunnyai nilai gizi dan atau efek fisiologis dalam jumlah terkonsentrasi. Suplemen makanan dapat berupa produk padat meliputi tablet, tablet hisap, tablet efervesen, tablet kunyah, serbuk, kapsul lunak, granula, pastiles, atau produk cair berupa tetes, sirup, larutan.”
“Di zaman era globalisasi persaingan bisnis menjadi semakin ketat. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus mampu untuk mengantisipasi persaingan agar dapat terus bertahan. Kondisi ini juga terjadi di industri farmasi, tidak
dipungkiri dunia kesehatan di Indonesia semakin berkembang. Berbicara mengenai industri farmasi tidak terlepas dari kesehatan masyarakat di Indonesia. Kesehatan menjadi hal yang terpenting dalam kehidupan manusia. Seiring dengan perkembangan zaman, produk-produk kesehatan juga semakin dibutuhkan oleh masyarakat. Perusahaan harus dapat untuk membujuk konsumen supaya bersedia untuk membeli produk. ialah Keputusan pembelian adalah keputusan yang dibuat untuk membeli barang atau jasa dari suatu perusahaan (Prahastika dan Wahyuni, 2018)”
Jumlah suplemen yang kian beragam menuntut Apotek untuk dapat terus mencari tahu mengenai evidence base pada setiap keputusan penggunaan suplemen tersebut yag diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas hidup pasie atupunmenjadi terapi obat komplementer. Sehingga perlu dilakukannya review efikasi, keamanan dan manfaat biaya dalam suplemen erta studi kasus pasien di apotek.

Food supplement is a product intended to supplement the nutritional needs of food, containing one or more vitamins, minerals, amino acids or other ingredients (of plant or non-plant origin) that have nutritional value and/or physiological effects in concentrated amounts. Food supplements can be in the form of solid products including tablets, lozenges, effervescent tablets, chewable tablets, powders, soft capsules, granules, pastilles, or liquid products in the form of drops, syrups, solutions.
"In the era of globalization, business competition is becoming increasingly stringent. Business competition is getting tougher, companies must be able to anticipate competition in order to survive. This condition also occurs in the pharmaceutical industry, no
It is undeniable that the world of health in Indonesia is growing. Talking about the pharmaceutical industry is inseparable from public health in Indonesia. Health is the most important thing in human life. Along with the times, health products are also increasingly needed by the community. Companies must be able to persuade consumers to be willing to buy products. namely Purchase decisions are decisions made to buy goods or services from a company (Prahastika and Wahyuni, 2018)”
The number of supplements that are increasingly diverse requires pharmacies to be able to continue to find out about the evidence base for each decision to use these supplements which are expected to help improve the patient's quality of life or become complementary drug therapy. So it is necessary to review the efficacy, safety and cost benefits of supplements as well as case studies of patients in pharmacies.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Fancia Utari Sunny
"Pelayanan kefarmasian dari seorang profesi apoteker dapat diinterpretasikan sebagai suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Peran tersebut merupakan peran yang penting sebagai wujud aplikatif dari sistem pembelajaran yang telah didapatkan pada program sarjana. Calon apoteker dituntut untuk melaksanakan program Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) yang dilakukan sebagai wadah untuk memberi gambaran terhadap calon apoteker akan dunia kerja yang sebenarnya. PKPA dilaksanakan di apotek yang bersifat wajib sebagai penunjang farmasi komunitas dan pilihan industri sebagai penunjang untuk industri farmasi. PKPA dilaksanakan di Apotek Roxy Rawakalong periode Januari 2022 dan PT. Integrated Healthcare Indonesia periode April - Mei 2022. Kegiatan PKPA ini diharapkan dapat memberikan pengalaman dan keterampilan yang lebih untuk calon apoteker sehingga dapat mengaplikasikan serta menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, serta selanjutnya akan siap untuk melakukan pekerjaan kefarmasian dibidangnya masing-masing.

Pharmaceutical practice from a pharmacist profession can be interpreted as a direct and responsible service to patients related to pharmaceutical preparations with the aim of achieving definite results to improve the quality of life of patients. This role is an important role as an applicative form of the learning system that has been obtained in the undergraduate program. Prospective pharmacists are required to carry out the Pharmacist Professional Practice (PKPA) program which is carried out as a forum to give prospective pharmacists an overview of the real world of work. PKPA is implemented in pharmacies that are mandatory as a support for community pharmacy and industry choices as a support for the pharmaceutical industry. PKPA was held at Roxy Rawakalong Pharmacy for the period of January 2022 and PT. Integrated Healthcare Indonesia for the period April - May 2022. This PKPA activity is expected to provide more experience and skills for prospective pharmacists so that they can apply and add insight and knowledge, and will then be ready to do pharmaceutical work in their respective fields."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anindya Larasati Diva Putri
"

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh formula matriks terapung kitosan-alginat-Aloe vera yang mengandung kurkumin (KUR) dan Moringa oleifera (MO) dengan sifat fisikokimia dan profil rilis obat yang baik di dalam lambung untuk dimantfaatkan dalam pengobatan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Matriks kitosan-alginat-Aloe vera yang mengandung KUR dan MO dibuat menggunakan metode freeze-drying. Solubilitas KUR dan MO ditingkatkan dengan penambahan hydroxypropyl-β-cyclodextrin (HPβCD) pada ekstrak. Komposisi Aloe vera serta rasio polimer kitosan dan alginat divariasikan untuk mengetahui formulasi matriks terapung yang paling baik. Didapatkan formulasi matriks terbaik adalah KA2, dengan rasio kitosan:alginat sebesar 3:1, kandungan Aloe vera sebesar 16,6% (per total polimer, w), kandungan dispersi padat KUR-MO sebesar 20% (per total polimer, w), yield 74%, loading capacity 5,72 mg GAE/g matriks, persentase rilis kumulatif fenolik 65% pada jam keempat, dan persentase kapasitas mengapung 12% setelah empat jam. Matriks juga dimasukkan ke dalam kapsul HPMC sebagai alternatif bentuk sediaan obat oral, di mana kapsul mampu mengapung lebih dari empat jam dalam media Simulated Gastric Fluid (SGF) dan memiliki persentase rilis kumulatif fenolik tertinggi 43% pada jam keempat. Evaluasi karakteristik fisikokimia lainnya meliputi Scanning Electron Microscopy (SEM) serta Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR).


This study aims to obtain a formulation of a floating matrix of chitosan-alginate-Aloe vera containing curcumin (CUR) and Moringa oleifera (MO) with good physicochemical properties and drug release profiles in the stomach for the treatment of Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). The chitosan-alginate-Aloe vera matrix containing CUR and MO was prepared using the freeze-drying method. The solubility of CUR and MO was enhanced by adding hydroxypropyl-β-cyclodextrin (HPβCD) to the extract. The composition of Aloe vera and the ratio of chitosan to alginate polymer were varied to determine the optimal floating matrix formulation. The best matrix formulation obtained was KA2, with a chitosan:alginate ratio of 3:1, Aloe vera content of 16.6% (based on total polymer, w), solid dispersion content of CUR-MO of 20% (based on total polymer, w), yield of 74%, loading capacity of 5.72 mg GAE/g matrix, cumulative phenolic release percentage of 65% at the fourth hour, and floating capacity percentage of 12% after four hours. The matrix was also encapsulated in HPMC capsules as an alternative oral dosage form, where the capsules were able to float for more than four hours in Simulated Gastric Fluid (SGF) and exhibited the highest cumulative phenolic release percentage of 43% at the fourth hour. Other physicochemical characterizations included Scanning Electron Microscopy (SEM) and Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) evaluations

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Radiks
Jakarta: Rineka Cipta, 1997
658.155 4 RAD a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Radiks
Jakarta: Rineka Cipta, 1997
658.155 4 RAD a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Carlita Rozetta
"Berdasarkan survei survei awal yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa sebanyak 56% siswa SMA di salah satu sekolah swasta di Tangerang menggunakan suplemen makanan. Angka ini ternyata lebih tinggi jika dibandingkan dengan prevalensi penggunaan suplemen makanan di dunia (31%). Dari hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui proporsi penggunaan suplemen makanan pada siswa SMA serta menilai hubungan antara status kesehatan dan faktor lainnya dengan konsumsi suplemen makanan.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional yang dilakukan pada bulan April di SMA Islamic Village Tangerang. Sampel yang digunakan sebanyak 135 responden yang dipilih secara systematic random sampling. Konsumsi suplemen makanan merupakan variabel terikat dalam penelitian ini. Sedangkan variabel bebas terdiri dari status gizi (Indeks Massa Tubuh), riwayat si, riwayat penyakit kronis, jenis kelamin, pengetahuan gizi, asupan karbohidrat, asupan protein, konsumsi sayur, konsumsi buah, praktek konsumsi suplemen orang tua, keterpaparan media promosi, dan pengaruh teman sebaya. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi kuesioner, form FFQ-SQ, timbangan seca, microtoise, dan food model. Penelitian ini melibatkan analisis univariat dan analisis bivariat berupa uji chi square.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan proporsi pengguna suplemen makanan pada siswa SMA Islamic Village Tangerang Tahun 2012 sebesar 53,3%. Selain itu, terdapat hubungan yang bermakna antara riwayat penyakit kronis, praktek konsumsi suplemen orang tua, keterpaparan media massa, dan pengaruh teman sebaya dengan konsumsi suplemen makanan. Hubungan yang bermakna antara riwayat penyakit kronis dengan konsumsi suplemen makanan (p value = 0,020) sejalan dengan penelitian yang dilakukan Rock (2007). Hubungan yang bermakna antara praktek konsumsi suplemen orang tua dengan konsumsi suplemen makanan (p value = 0,000) juga didukung dengan penelitian Ramadani (2005). Adanya hubungan antara keterpaparan media promosi dengan konsumsi suplemen makanan (p value = 0,000) juga sejalan dengan penelitian Putri (2004). Sedangkan hubungan yang bermakna antara pengaruh teman sebaya dengan konsumsi suplemen makanan (p value = 0,000) didukung oleh penelitian O’Dea (2003).
Dari penelitian ini diketahui bahwa terdapat hubungan antara riwayat penyakit kronis dengan faktor lingkungan sosial dengan konsumsi suplemen makanan. Selain itu, diperoleh saran bagi pihak siswa dan orang tua agar lebih selektif dalam memilih produk suplemen makanan yang sesuai dengan kebutuhannya, serta bagi pihak sekolah dan pihak pemerintah (dinas kesehatan dan pendidikan Kabupaten Tangerang) agar lebih mensosialisasikan informasi terkait gizi kepada masyarakat.

There has been 56% of private high school students in Tangerang using food supplement based on the early survey that has been made. It was higher than the number of food supplement users in the world (31%) so that the researcher was interested to find out the proportion of the food supplement users in senior high students and also to evaluate the association between health status and the other factors with food supplement consumption.
This study used a cross sectional design study. It was held in April 2012 at Islamic Village Tangerang Senior High. There were 135 respondents which was selected by systematic random sampling. The food supplement consumption was a dependent variable of this study, meanwhile the body mass index, infectious disease history, chronic disease history, gender, nutrition knowledges, carbohydrate intake, protein intake, vegetable consumption, fruit consumption, supplement consumption by parents, media exposure, and also peers influences were independent variable. Questionnaire, FFQ-SQ form, seca scale, microtoise, and food model were used as the instruments of this study. This study used two kind of analysis, there were univariate analysis and bivariate analysis which was chi square test.
The result of this study was showed that there were 53,3% food supplement users among Islamic Village Tangerang students in 2012. Besides, there were a significant assocation between chronic disease history, supplement consumption by parents, media exposure, and also peers influences with food supplement consumption. A significant association between a chronic disease history and food supplements consumption (p value = 0.020) was in line with research by Rock (2007). A significant association between supplement consumption by parents with food supplements consumption (p value = 0.000) are also supported Ramadani's research in 2005. An association between media exposure with the food supplements consumption (p value = 0.000) also in line with research by Putri (2004). While a significant association between peers influences with the food supplements consumption (p value = 0.000) supported by O'Dea’s research in 2003.
In conclusion, this study showed that there are a significant association between chronic disease history and social environment influences with food supplements consumption. Besides, it was obtained the suggestions for the students also the parents to be more selective in choosing food supplements product that suit their needs and for the school and government to socialize nutrition information to society, especially for high school students.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ghaisani Fadiah Qisthina
"ABSTRAK
Daun kelor (Moringa oleifera Lam.) berpotensi sebagai tanaman obat. Daun kelor mengandung senyawa flavonoid yang dapat beraktivitas sebagai antiinflamasi, maka dari itu daun kelor dapat dikembangkan sebagai antiinflamasi. Obat antiinflamasi baik golongan non-setroid maupun steroid memiliki banyak efek samping apabila dipakai dalam jangka panjang. Banyak masyarakat menggunakan sedian bahan alam sebagai alternatif pengobatan inflamasi, antara lain sediaan ekstrak daun kelor. Tujuan penulisan review ini untuk mengkaji pengembangan sediaan gel dan krim ekstrak daun kelor antiinflamasi. Berdasarkan beberapa penelitian saat ini, sediaan antiinflamasi yang ada berbentuk gel dan krim. Artikel yang direview diperoleh dari penelusuran literatur pada platform seperti Google Scholar, PubMed, dan NCBI, yaitu artikel ilmiah yang melaporkan hasil formulasi sediaan gel dan formulasi sediaan krim antiinflmasi, evaluasi sediaan, dan pengujian daya antiinflamasi. Dari hasil review didapatkan formulasi yang sesuai untuk dikembangkan pada pembuatan sediaan gel dan krim ekstrak daun kelor antiinflamasi.

ABSTRACT
Moringa oleifera Lam. (Moringa oleifera) leaves have potential as medicinal plants. Moringa leaves contain flavonoid compounds that can act as an anti-inflammatory, therefore Moringa leaves can be developed as an anti-inflammatory. Anti-inflammatory both steroid and steroids have many side effects when used in the long run. Many people use natural dosage form as an alternative for inflammatory medication, such as Moringa leaf extract preparations. The aim of this review is to examine the development of anti-inflammatory Moringa leaf extract gel and cream. Based on some current research, existing anti-inflammatory preparations are gels and creams. The articles reviewed was obtained from literature searches on platforms such as Google Scholar, PubMed, and NCBI, namely scientific articles that report the results of formulataion of gel and cream anti-inflammatory, evaluation of preparation, and testing of anti-inflammatory activity. From the results of the review, it was found that a suitable formulation was developed for the preparation of anti-inflammatory Moringa leaf extract gel and cream."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krisna Melinda
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada siswa di SMP Negeri 28 Jakarta dan SMP Negeri 1 Jakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2013. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan instrument penelitian berupa kuesioner dan FFQ. Hasil penelitian menunjukkan 50,3% responden sering mengonsumsi buah dan sayur. Hasil bivariat menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara frekuensi makan pagi (p-value 0,028; OR 3,054) dan contoh dari orangtua (p-value 0,002; OR 2,785).
Analisis multivariat menunjukkan bahwa contoh dari orangtua menjadi faktor yang paling berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur. Walaupun responden sering mengonsumsi buah dan sayur tetapi rata-rata buah dan sayur yang dikonsumsi setiap harinya masih sangat sedikit. Oleh karena itu, dibutuhkan contoh yang baik dari orangtua dalam hal mengonsumsi buah dan sayur serta lebih mengajak anaknya untuk teratur dalam makan pagi.

The purpose of this study was to determine factors associated with fruit and vegetable consumption among student in SMPN 28 Jakarta and SMPN 1 Jakarta. This study was held in April until May 2013. The method used in this study was cross sectional design with questionnaire and FFQ as an instrument. The result of this study showed that 50,3% respondent often consumed fruit and vegetable. From analyses data used chi-square, there were significant association between breakfast frequency and parents modeling.
Multivariate analysis showed that the strongest correlations fruit and vegetable consumption was parents modeling. Eventhough, they often consumed fruit and vegetable, the mean of fruit and vegetable which consumed everyday is so little. So that, parents must be a good models for their teenagers and ask their teenager to breakfast regularly.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>