Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124553 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khoeruni Aulia Saida
"Spondilitis tuberkulosis manifestasi tuberkulosis ekstrapulmoner hasil dari penyebaran hematogen tuberkulosis ke vertebral melalui aliran darah dan paling sering melibatkan persimpangan thorakolumbar. Tanda-tanda lanjutan penyakit ini adalah paraparesis dan paraplegia, kejadian ini dilaporkan pada 4% sampai 30% kasus. Pasien spondilitis tuberkulosis mengalami gangguan neuromuskuler sehingga mengalami gangguan mobilitas dan sangat rentan terhadap perkembangan ulkus dekubitus akibat jaringan terlalu lama terpapar oleh tekanan. Analisis dilakukan pada pasien laki-laki berusia 55 yang mengalami paraparesis akibat spondilitis tuberkulosis sehingga muncul ulkus dekubitus dan menjalani operasi debridement ulkus. Masalah keperawatan yang muncul adalah risiko infeksi, risiko ketidakseimbangan elektrolit, ketidakseimbangan nutrisi:kurang dari kebutuhn tubuh. Tujuan penulisan ini yaitu memaparkan hasil analisis asuhan keperawatan dengan perawatan luka menggunakan honey dressing pada pasien spondilitis tuberkulosis dan post debridement ulkus dekubitus. Penerapan perawatan luka dengan honey dressing ini dilakukan dari tanggal 18-20 April 2023, balutan diganti sehari sekali. Dari penerapan intervensi ini, terbukti menurunkan skor PUSH tool (Pressure Ulcer Scale for Healing) namun, perlu penilaian dengan durasi lebih lama untuk melihat kemajuan luka. Kesimpulannya perawatan luka dengan honey dressing dapat dilakukan untuk meningkatkan kesembuhan luka, selain itu honey dressing ini mudah dicari, efektif, dan ekonomis.

Tuberculosis spondylitis is manifestations of extrapulmonary tuberculosis result from hematogenous spread of tuberculosis to the vertebrae via the bloodstream and most commonly involve the thoracolumbar junction. Later signs of the disease are paraparesis and paraplegia, which have been reported in 4% to 30% of cases. Patients with tuberculosis spondylitis have neuromuscular disorders that cause impaired mobility and are highly susceptible to the development of decubitus ulcers due to prolonged tissue exposure to pressure. The analysis was performed on a 55-year-old male patient who had paraparesis due to tuberculosis spondylitis resulting in decubitus ulcers and underwent ulcer debridement surgery. The problems that arise are the risk of infection, the risk of electrolyte imbalance, nutritional imbalance: less than the body's needs. The purpose of this paper is to present the results of an analysis of wound care using honey dressing in patients with tuberculosis spondylitis and decubitus ulcer post debridement. The implementation of wound care with honey dressing is carried out from April 18-20 2023, the dressing is changed once a day. From the implementation of this intervention, it is proven to reduce the score of the PUSH (Pressure Ulcer Scale for Healing) tool but requires an assessment with a longer duration to see the progress of the wound. In conclusion, wound care with honey dressing can be done to improve wound healing, besides that honey dressing is easy to find, effective, and economical."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asiandi
"Lingkup permasalahan luka tekan belum dapat diketahui dengan pasti sehingga sulit menentukan biaya sesungguhnya untuk penatalaksanaannya. Luka tekan merupakan kondisi yang belum biasa dilaporkan dan institusi meyakini keberadaan luka tekan adalah gambaran negatif dari mutu perawatan. Penggunaan skala risiko luka tekan adalah cara untuk mencegah terjadinya luka tekan sehingga mutu perawatan tarhadap klien dapat ditingkatkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui skala pengkajian risiko luka tekan yang paling sesuai digunakan dalam praktik keperawatan. Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif perbandingan untuk mengetahui kesesuaian pengkajian risiko luka tekan dinilai dengan skala Norton, skala Braden, dan skala Gosnell. Penelitian ini dilakukan terhadap 30 responden klien fraktur (n = 30) di RSUP Fatmawati Jakarta dengan cara melakukan satu kali observasi dan penilaian langsung dengan skala Norton, skala Braden, dan skala Gosnell.
Hasil observasi dan penilaian menunjukkan 7 klien berisiko dan 23 klien berisiko tinggi dinilai dengan skala Norton, 7 klien berisiko dan 23 klien berisiko tinggi dinilai dengan skala Braden, Serta 30 klien berisiko dan tidak ada klien yang berisiko tinggi dinilai dengan skala Gosnell. Koefisien reliabilitas skala ditentukan dengan teknik reliabilitas konsistensi internal menggunakan rumus Alfa Cronbach. Koefisien reliabilitas skala Norton r = 0,13, skala Braden r = 0,46, skala Gosnell r = 0,59. Hasil uji hipotesa dengan derajat kebebasan dk=2 dan tarap kesalahan 0,05 diperoleh harga Chi Kuadrat tabel (5,591) lebih kecil daripada harga Chi Kuadrat hitung (47,08). Kesimpulan, terdapat perbedaan kesesuaian pengkajian risiko luka tekan dinilai dengan skala Norton, skala Braden, dan skala Gosnell. Reliabilitas skala Gosnell lebih tinggi daripada dua skala pembanding lainnya, sehingga skala Gosnell paling sesuai digunakan dalam praktik keperawatan."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5206
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Melva Monika
"Penelitian tentang sejauhmana efektifitas penggunaan kasur dekubitus terhadap pencegahan Iuka dekubitus di RS. Siloam Karawaci dengan jumlah responden 30 orang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi dengan tujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan efektifitas penggunaan kasur dekubitus terhadap pencegahan Iuka dekubitus. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi Iangsung terhadap responden dengan 3 kali pengumpulan data.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata usia responden 30-60 tahun (76,7 %). Jenis kelamin terbanyak adaIah Iaki-laki dengan persentase 56,7 %. Responden yang obesitas memiliki persentase 43,3 % sedangkan angka kejadian luka dekubitus sebanyak 70 % responden tidak terjadi luka, 26,7 % tenjadi Iuka dekubitus stadium 1, dan sebanyak 3,3 % responden terjadi Iuka dekubitus stadium 2 dengan tingkat ketergantungan total. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan penggunaan kasur dekubitus terhadap pencegahan Iuka dekubitus."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5498
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Komarudin
"ABSTRAK
Diabetes Mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekres Diabetes Mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya dan bisa menyebabkan ketidakseimbangan gula darah. Ketidakseimbangan glukosa darah yang berdampak pada neuropati dan menimnbulkan luka. Modern dressing adalah perawatan luka mampu untuk mempertahankan lingkungan lembab yang seimbang dengan permukaan luka, pemilihan dressing yang tepat seperti hidrogel, absorban, hydrocolloids, foams, alginates, and hydrofibers. Proses analisis menggunakan Bates Jensen Wound assessment tool. Hasil analisa terhadap intervensi yang dilakukan selama 7 hari berturut-turut didapatkan pertumbuhan jaringan granulasi pada luka yang dimiliki pasien dari nilai awal menjadi 24 setelah dilakukan perawatan dengan modern dressing. Penelitian selanjutnya bisa melakukan analisis lebih lanjut terhadap luka dengan jenis balutan modern dressing lainnnya.

ABSTRACT
Diabetes Mellitus is a group of metabolic diseases with characteristics of hyperglycemia that occur due to abnormal insulin secretion, insulin work or both and can cause blood sugar imbalances. Blood glucose imbalances that affect neuropathy and cause injury. Modern dressing is wound care capable of maintaining a moist environment that is balanced with the wound surface, choosing the right dressing such as hydrogels, absorptions, hydrocolloids, foams, alginates, and hydrofibers. The analysis process uses the Bates Jensen Wound assessment tool. The results of the analysis of the interventions carried out for 7 consecutive days obtained growth of granulation tissue in the wounds of the patients from the initial value to 24 after treatment with modern dressings. Future studies can further analyze the wound with other types of modern dressing.
"
2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
London: Mosby , 2001
616.545 PRE
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nandang Ahmad Waluya
"Ulkus diabetik merupakan salah satu komplikasi kronis diabetes melitus (DM). Terjadinya ulkus diabetik diawali dengan adanya neuropati dan penyakit vaskular perifer sebagai dampak hiperglikemia serta adanya trauma akibat kurangnya pasien melakukan perawatan kaki. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kepatuhan pasien dengan kejadian ulkus diabetik dalam konteks asuhan keperawatan pada pasien DM di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Penelitian ini menggunakan rancangan crossectional study. Jumlah sampel penelitian 88 responden terdiri dari 44 orang pasien DM dengan ulkus dan 44 orang pasien DM tanpa ulkus. Teknik pengambilan sampel yaitu consecutive sampling dan acak sederhana. Analisis statistik yang digunakan yaitu uji Chi Square dan regresi logistik ganda.
Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara kepatuhan pasien DM (p=0,000), kepatuhan memonitor glukosa darah (p=0,000), diet (p=0,000), aktivitas (p=0,023), perawatan kaki (p=0,000), kunjungan berobat (p=0,000) dengan kejadian ulkus diabetik. Kepatuhan kunjungan berobat merupakan faktor paling dominan berhubungan dengan kejadian ulkus diabetik (OR=8,95). Karakteristik demografi jenis kelamin merupakan faktor pengganggu. Sedangkan umur, tingkat pendidikan dan status ekonomi bukan faktor pengganggu. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara ketidakpatuhan pasien DM dengan kejadian ulkus diabetik. Saran peneliti yaitu pasien perlu mendapat pendidikan kesehatan, pemeriksaan kaki secara teratur, pasien harus mematuhi terhadap saran petugas kesehatan. Perlu dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan ketidakpatuhan pasien DM.

Diabetic ulcer is one of chronic complications of Diabetes Mellitus. Neuropathy and peripheral vascular disease are the beginning of ulcer, as the result of hyperglycemia condition, and a trauma caused by lack of foot care. The aim of this study is to identify the relation of patient adherence with diabetic ulcer occurance in the context of nursing care of patient with diabetes mellitus at Dr. Hasan Sadikin Hospital, Bandung. Crossectional study design was used in this study. The samples size were 88 patients with diabetes mellitus, consisted of 44 patients with diabetic ulcer and 44 patients without diabetic ulcer. Samples were selected by simple random and consecutive sampling technique. Chi Square and a multiple logistic regression were used to examine the relation of patient adherence with occurrence diabetic ulcers.
The result showed that there was a significant corelation of diabetes mellitus patient adherence (p=0,000), adherence of monitoring blood glucose level (p=0,000), diet (p=0,000), activities (p=0,023), foot care (p=0,000), and visiting health care provider (p=0,000) with diabetic ulcer occurence. Adherence of visiting health care provider was the most dominant factor related to diabetic ulcer occurence (OR=8,95). Sex was confounding factor. Whereas age, education and economic level were not confounding factors. It is concluded that there was a relationship between patient adherence and the occurance of diabetic ulcer. Recommendations of this research were patient need to get health education, regular foot examination, patient adherence to recommendations health care provider. Further research about factors related to nonadherence in diabetes mellitus patients need to be done.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Lisa Indra
"Cairan NaCl 3% pada penelitian sebelumnya terbukti mampu menarik kelebihan eksudat dan mengurangi bau luka karena bersifat hipertonik. Penelitian eksperimen dengan penyamaran ganda dilakukan untuk mengetahui efektivitas perawatan luka dengan cairan NaCl 3% terhadap penurunan jumlah eksudat dan bau ulkus diabetik. Intervensi dilakukan selama 14 hari terhadap 15 sampel yang dibagi menjadi kelompok NaCl 0,9% dan NaCl 3% melalui randomisasi blok.
Tidak terdapat perbedaan signifikan jumlah eksudat setelah intervensi antara kedua kelompok namun terdapat perbedaan signifikan pada skor bau luka. Perawatan ulkus diabetik dengan NaCl 3% tidak lebih efektif dalam menurunkan jumlah eksudat luka dibandingkan NaCl 0,9% namun lebih efektif NaCl 3% dalam menurunkan skor bau.

Previous studies on wound care had proved that NaCl 3% solution able to absorbs the wound exudate and reduces the odor because it is hypertonic. A randomized controlled trial with double blinded technique was conducted to determine the effectiveness of wound care using NaCl 3% solution to decrease amount of exudate and odor of diabetic ulcers. Interventions performed for 14 days on 15 subjects blocked randomly allocated to NaCl 0,9% and NaCl 3% groups.
The result showed that there was no significant difference in the amount of exudate between the groups, however there was significant difference in the odor score. Wound care using NaCl 3% is no more effective to reduce the amount of exudate than NaCl 0,9%, however NaCl 3% is effective to reduce the odor score of diabetic ulcer.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T44545
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Sri P. Ningsih
"ABSTRAK
Ulkus kaki merupakan salah satu komplikasi kronis pada pasien diabetes mellitus. Ulkus
kaki diabetes ini tidak hanya berdampak secara fisik bagi pasien, namun juga berdampak
bagi kehidupan psikososialnya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman
yang mendalam tentang pengalaman psikososial pasien dengan ulkus kaki diabetes.
Desain penelitian ini adalah fenomenologi deskriptif dengan metode wawancara
mendalam. Partisipan adalah pasien DM yang mengalami ulkus kaki diabetes, diambil
dengan cara purposive sampling. Data yang dikumpulkan berupa rekaman hasil
wawancara dan catatan lapangan yang dianalisis dengan teknik Collaizi. Hasil penelitian
ini menunjukkan berbagai pengalaman psikososial pasien ulkus kaki diabetes
digambarkan dalam 11 pernyataan tematik. Penelitian ini menyimpulkan setiap pasien
ulkus kaki diabetes mengalami berbagai respon psikologis yang teridentifikasi dalam 4
tema yaitu menghadapi berbagai ketakutan, menjadi tidak berdaya, menjadi beban
keluarga dan menyalahkan diri sendiri. Terdapat 2 tema dari respon sosial yang dialami
yaitu menjadi tidak sebebas/tidak seaktif dulu dan menjadi tidak percaya diri dalam
bergaul. Terdapat 3 tema tentang mekanisme koping pasien dalam menghadapi ulkus
kaki diabetes yaitu menjalani kehidupan dengan pasrah pada keadaan, banyak
mendekatkan diri pada Tuhan dan tetap memiliki pandangan positif terhadap diri sendiri
meskipun mempunyai ulkus kaki diabetes. Setiap pasien ulkus kaki diabetes
memperoleh berbagai macam dukungan dan memiliki berbagai harapan/kebutuhan
terhadap pelayanan keperawatan. Berdasarkan hal tersebut perawat seharusnya dapat
lebih memperlihatkan sikap caring dan menyediakan waktu khusus untuk mendiskusikan
berbagai perasaan negatif akibat ulkus kaki yang dialaminya serta para perawat perlu
mengembangkan kemampuan koping dan adaptasi pasien terhadap ulkus kaki diabetes
agar pasien dapat lebih baik mengelola stress psikososial yang dialaminya.

ABSTRACT
Ulcer is one of the chronic complications of diabetes. Diabetic leg ulcer does not only
affects the patient physically but also affects patient’s psychosocial life. This research
was aimed to explore deeper understanding of psychosocial experiences of patients with
diabetic leg ulcer. The participant was diabetic leg ulcer patient choosen by using
purposive sampling. The design was descriptive phenomenological using indepth
interview and field notes, using Collaizi technique to analized. The results showed some
psychosocial experiences of patients with diabetic leg ulcer found 11 themes. This
research concluded that every patients with diabetic leg ulcer had variety psychological
responds that were identified in 4 themes including fears, being powerless, being family
burden and blame themself. There were 2 themes for social responds, namely not as
active as before and loss self confidence. There were 3 themes for coping mechanisms
thatwere continuing their normally daily life, faith to God and having positive thinking
about themselves, eventhought they have a diabetic leg ulcer. Every patients with
diabetic leg ulcer got various supports and had various expectations and needs more
support from nurse. It was suggested that nurses have to spending more time to discuss
negative feeling of diabetic leg ulcer and also help patient in enhancing coping
mechanism in adjust with their diabetic leg ulcer. This action will improve better health
outcome of diabetes mellitus patient and they can manage their psychosocial stress
better."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Mawaddah
"Luka tekan merupakan fenomena umum yang sering terjadi pada pasien tirah baring dengan tingkat kejadian yang tinggi. Dampak negatif luka tekan meliputi penurunan kualitas hidup pasien, peningkatan angka kesakitan, perpanjangan lama rawat serta peningkatan biaya perawatan. Oleh karena itu, perlu dilakukan strategi pencegahan dengan intervensi kombinasi pengaturan posisi dan penggunaan pelembab minyak zaitun pada bagian tubuh yang berisiko mengalami luka tekan. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian intervensi kombinasi pengaturan posisi dan penggunaan pelembab minyak zaitun sebanyak 2 kali sehari setiap sehabis mandi pagi dan sore selama masa perawatan di rumah sakit. Evaluasi kondisi kulit dipantau setiap hari dengan hasil terdapat perbaikan kondisi kulit meliputi perbaikan warna kulit, suhu kulit, kelembaban, dan tekstur kulit. Perawat disarankan untuk menerapkan intervensi kombinasi pengaturan posisi dan penggunaan pelembab minyak zaitun secara topikal sebagai intervensi mandiri keperawatan dalam pencegahan luka tekan.

Pressure ulcers are a common phenomenon that often occurs in bed rest patients with a high incidence rate. The negative impacts of pressure sores include decreasing the patient's quality of life, increasing morbidity, extending the length of stay and increasing treatment costs. Therefore, it is necessary to carry out a prevention strategy with a combination of positioning interventions and the use of olive oil moisturizer on parts of the body that are at risk of developing pressure sores. This writing aims to determine the effectiveness of providing a combination of positioning interventions and the use of olive oil moisturizer twice a day after showering in the morning and evening during the hospital treatment period. Evaluation of skin condition is monitored every day with the result that there is improvement in skin condition including improvement in skin color, skin temperature, moisture and skin texture. Nurses are advised to implement a combination intervention of positioning and topical use of olive oil moisturizer as an independent nursing intervention in preventing pressure ulcers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Odetta Natatilova Halim
"Latar belakang: Perforasi tukak peptik PTP merupakan komplikasi penyakit tukak peptik yang memiliki angka morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi. Luaran pasien yang maksimal dapat dicapai dengan perawatan optimal disertai alokasi sumber daya yang sesuai dengan statifikasi pasien berdasarkan kelompok risikonya. Skor peptic ulcer perforation PULP merupakan sistem penilaian terbaru untuk prediksi prognosis pasien PTP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan skor PULP dalam prediksi mortalitas pasien PTP di Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo RSCM.
Metode penelitian: Studi potong lintang analitik dilakukan dengan mengambil total sampel 52 pasien PTP yang datang ke RSCM pada periode Januari 2011-Juni 2015. Pasien perforasi gaster/duodenum akibat trauma dan keganasan gaster/duodenum, pasien yang tidak menjalani pembedahan dan pasien yang sudah menjalani pembedahan di luar RSCM dieksklusi. Analisis statistik diolah dengan program SPSS 20 for windows, untuk menilai variabel apa yang secara independen memengaruhi mortalitas pasien PTP dan bagaimana akurasi skor PULP dalam prediksi mortalitas pasien PTP.
Hasil penelitian: Variabel syok saat masuk rumah sakit dan awitan penyakit >24 jam merupakan prediktor independen mortalitas pasien PTP dengan nilai kemaknaan masing-masing 0,04 dan 0,03. Nilai area under the curve skor PULP dalam prediksi mortalitas pasien PTP mencapai 71,60 95 IK 53,80 -89,40.
Kesimpulan: Penggunaan skor PULP dinilai cukup baik untuk prediksi mortalitas pasien PTP di RSCM. Kata kunci: Perforasi tukak peptik, skor peptic ulcer perforation PULP , mortalitas, syok, awitan penyakit.

Background: Perforated peptic ulcer PPU is a complication of peptic ulcer disease with high rates of morbidity and mortality. Maximum outcomes could be achieved by optimal care combined with allocation of resources in accordance with patient's risk stratification. Peptic ulcer perforation PULP score is the newest scoring systems for predicting the prognosis of PPU patients. This study aims to determine the application of PULP score in predicting mortality of PPU patient in Cipto Mangunkusumo Hospital.
Method: A cross sectional analytical study carried out by taking the total sample of 52 patients who came with PPU to Cipto Mangunkusumo Hospital in the period of January 2011 June 2015. Those with perforation at stomach duodenum due to trauma and malignancy, those who did not undergo surgery and those who have undergone surgery outside Cipto Mangunkusumo Hospital were excluded. Statistical analysis is processed with SPSS 20 for windows, to determine which variables independently afffect the mortality of PPU patients and how is the accuracy of PULP score in predicting mortality of PPU patients.
Results: Shock on admission and onset of disease 24 hours were independent predictors of mortality in PPU patients p value 0.04 and 0.03 respectively. The value of area under the curve of PULP score in predicting mortality in PPU patients was 71.60 95 CI 53.80 89.40.
Conclusions: PULP score is considered good enough to predict mortality of PPU patients in Cipto Mangunkusumo Hospital. Keywords Perforated peptic ulcer, peptic ulcer perforation PULP score, mortality, shock, onset of disease.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T55626
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>