Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119607 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Athifah Chairunnisah
"Penelitian ini mengkaji bagaimana pemaknaan sukses pemuda modern di Indonesia, khususnya Generasi Milenial, diproduksi melalui tren hustle culture di media sosial. Media sosial memiliki peran yang penting dalam memengaruhi aspirasi dan gaya hidup pemuda di era modern. Tren hustle culture dipilih sebagai fokus penelitian karena merepresentasikan pandangan yang kuat mengenai kerja keras, ambisi, dan produktivitas yang sering dipromosikan oleh pemuda-pemuda ini sebagai gaya hidup mereka. Penelitian ini mengumpulkan data melalui konten-konten teks, gambar, maupun multimedia, yang berkenaan dengan hustle culture atau gaya hidup pemuda urban modern di Indonesia di Instagram, Twitter, dan TikTok serta wawancara bersama 6 responden dari Generasi Milenial. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan pendekatan Ethnography Content Analysis (ECA) sembari terus berefleksi terhadap berbagai konsep teori mengenai pemuda, kota, media sosial, dan hustle culture. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tren ini merepresentasikan citra dan gaya hidup pemuda modern-urban yang modern, produktif, dan inspiratif sebagai gambaran kesuksesan yang diimajinasikan. Dengan begitu, citra yang sukses di media sosial telah menjadi kesuksesan itu sendiri. Penelitian ini menawarkan perspektif baru yang relevan dalam pemetaan pemahaman sukses pemuda Indonesia di era modern, khususnya dengan mempertimbangkan praktik media sosial dalam kehidupan sehari-hari.

This study examines how the notion of success among modern Indonesian youth, particularly the millennial generation, is constructed through the hustle culture trend on social media. With social media playing a significant role in shaping the aspirations and lifestyles of young individuals, the study centers on the hustle culture trend due to its strong promotion of values such as hard work, ambition, and productivity as integral to their way of life. Data was collected from various platforms including Instagram, Twitter, and TikTok, comprising textual, visual, and multimedia content related to hustle culture and the modern urban youth lifestyle in Indonesia. Additionally, interviews were conducted with six millennial respondents. The collected data is analyzed using the Ethnography Content Analysis (ECA) approach while reflecting on various theoretical concepts regarding youth, urban, social media, and hustle culture. The findings demonstrate that the hustle culture trend constructs an idealized image and lifestyle of modern urban youth, portraying them as modern, productive, and inspirational, thereby equating the social media image of success with actual success. This research provides a fresh perspective on understanding success among Indonesian youth in the modern era, specifically by examining the influence of social media practices in their daily lives."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Agustine
"Makalah ini mengkaji hubungan antara fitur-fitur da konsep sosial media yang memiliki peran penting dalam pembentukan perilaku remaha dewasa pada internet, khususnya pada situs jejaring sosial. Sebagaimana dalam tujuan terbentuknya pada November 2010, Path dikenal sebagai sebuah situs jejaring sosial ekslusif yang memiliki visi dan misi yang mengatasnamakan privasi, dimana hanya pengguna yang telah diterima pertemanannya saja yang dapat mengakses pengikut akun path mereka. Namun demikian, penulis berpikir bahwa nilai privasi dalam Path sebenarnya telah terabaikan selama para penggunanya (yang umumnya adalah remaja dewasa) terbiasa mengimplementasikan dan mengaplikasikan konsep sosial media yang terdapat di dalam lingkungan dan kelompok sosialnya.
Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelbagai fitur dan konsep sosial media pada umumnya mengabaikan konsep privasi yang ditawarkan oleh Path. Untuk mengetahui seberapa jauh keterikatan para pengguna remaja dewasa pada akun Path mereka dan apa alasan di balik kegiatan tersebut, jurnal ini menggunakan kombinasi dua metode, yakni metode kualitatif dan kualitatif. Setelah mengetahui beberapa hal dari perumusan masalah di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa tiga fitur Path dan dua tipe pengguna Path dalam kelompok sosialnya saling berperan dalam melemahkan konsep privasi di dalam Path. Oleh karena itu, penulis berargumen bahwa kedua hal tersebut adah faktor utama dari sebuah pemikiran baru bahwa Path bukan lagi menjadi sebuah situs jejaring sosial yang bersifat ekslusif.

This paper examines the relations between the variety of features and the concept of social media as the important roles of shaping youth behavior in the internet, specifically on Social Networking Sites (SNS). As the goal of its establishment on November 2010, Path is known as an exclusive social networking site that has a platform on behalf of seeking privacy that only the accepted-friends can access their friend‟s Path activity. However, I reckon that the privacy value of Path is forgotten as long as gen Y‟ers implement social media concept of their community to the given features on Path.
This study aims to examine how the variety of features and the concept of social media violate the privacy concept offered by Path. To see further how deep gen Y‟ers engage on their Path and what the reasons behind their practices are, this study applied the combination of quantitative and qualitative methods. Finally, I can conclude that three features of Path and two types of Path users in this social group interplay to undermine the privacy concept of Path. Thus, I argue that these are main factors of a non-mainstream notion that Path is no longer an exclusive social networking site.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Anggia Paramitha Putri
"Social media addiction can be described as a type of Internet addiction, in which individuals are compelled to use social media excessively (Griffiths, 2000; Starcevic, 2013). This research emphasizes more on the younger generation of social media users, which is often characterized by the combination of excessive media use, growing social media dependence as a way to feel better, and the failure to avoid or prevent this behavior, although relationship losses have been suffered, diminished social involvement and a detrimental effect on education. The purpose of this study is to raise awareness and provide knowledge for the readers with possible discoveries from this study regarding social media addiction among the youth generation in Indonesia. The objective of this study is to examine how other research in Indonesia analyze the occurrence of social media addiction within the youth generation of Indonesian society and how other research in Indonesia analyze the impact of social media addiction on the youth generation of Indonesian society. To collect the data, this study will be using qualitative research obtained through a meta-analysis of other researchers' findings, journals, news 5 articles, and research articles. This research found that social media addiction within the youth generation of Indonesian society is categorized in the moderate category with whatsapp being the most commonly used application. Virtual information is the most common component of social media addiction in adolescents (Sarwono, 2011). The impacts of social media addiction includes decreased direct social interaction with friends because when gathering, people feel like their friends play more on their phones than chatting directly, often procrastinating on work, delaying doing school and home assignments, adolescents neglect worship activities, experiencing insomnia or difficulty sleeping, disruption of the subject's eye health, and decreased learning achievement of individuals because while playing the internet people tend to feel lazy to learn, and potentially having resulting in youth activities that are unproductive and can affect their future (Wulandari & Netrawati, 2020).

Kecanduan media sosial dapat digambarkan sebagai jenis kecanduan internet, di mana individu dipaksa untuk menggunakan media sosial secara berlebihan (Griffiths, 2000; Starcevic, 2013). Penelitian ini lebih menekankan pada generasi muda pengguna media sosial, yang sering ditandai dengan kombinasi penggunaan media yang berlebihan, ketergantungan media sosial yang semakin meningkat sebagai cara untuk merasa lebih baik, dan kegagalan untuk menghindari atau mencegah perilaku ini, meskipun kehilangan hubungan telah telah diderita, berkurangnya keterlibatan sosial dan efek yang merugikan pada pendidikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan memberikan pengetahuan bagi para pembaca dengan kemungkinan penemuan dari penelitian ini mengenai kecanduan media sosial di kalangan generasi muda di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana penelitian lain di Indonesia menganalisis terjadinya kecanduan media sosial pada generasi muda masyarakat Indonesia dan bagaimana penelitian lain di Indonesia menganalisis dampak kecanduan media sosial pada generasi muda masyarakat Indonesia. Untuk mengumpulkan data, penelitian ini akan menggunakan penelitian kualitatif yang diperoleh melalui meta-analisis temuan peneliti lain, jurnal, artikel berita, dan artikel penelitian. Penelitian ini menemukan bahwa kecanduan media sosial pada generasi muda masyarakat Indonesia termasuk dalam kategori sedang dengan aplikasi whatsapp yang paling banyak digunakan. Informasi virtual merupakan komponen yang paling umum dari kecanduan media sosial pada remaja (Sarwono, 2011). Dampak kecanduan media sosial antara lain berkurangnya interaksi sosial secara langsung dengan teman karena saat berkumpul, orang merasa temannya lebih banyak bermain ponsel daripada mengobrol langsung, sering menunda-nunda pekerjaan, menunda mengerjakan tugas sekolah dan rumah, remaja melalaikan kegiatan ibadah, mengalami insomnia. atau sulit tidur, terganggunya kesehatan mata subjek, dan menurunnya prestasi belajar individu karena saat bermain internet orang cenderung merasa malas untuk belajar, dan berpotensi mengakibatkan aktivitas remaja yang tidak produktif dan dapat mempengaruhi masa depannya (Wulandari & Netrawati, 2020)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Nandita Istiqomah
"Popularitas internet di Indonesia semakin meningkat dan terjadi pergeseran konsumsi konten, dari TV konvensional menjadi internet melalui video on demand. Di Indonesia, penyedia layanan video on demand juga semakin banyak. Hampir semua penyedia layanan menggunakan media sosial untuk mempromosikan layanannya, salah satunya adalah Netflix Indonesia. Pemasaran melalui media sosial lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan khalayaknya. Media sosial yang masih aktif dan digunakan oleh Netflix Indonesia hingga saat ini adalah Instagram dan Twitter.
Makalah ini akan menganalisis mengenai strategi pemasaran media sosial yang digunakan berdasarkan fitur-fiturnya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pengambilan data menggunakan desk research melalui akun media sosial Netflix Indonesia. Dari analisis yang dilakukan, ditemukan fitur-fitur yang digunakan dalam strategi pemasaran media sosial Netflix Indonesia, yaitu tone positif, selebriti, humor, promosi konten, dan relevansi kultural. Secara umum, strategi yang digunakan adalah dalam bentuk humor dengan memasukkan budaya lokal."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Azzahra Banilia Janata
"Artikel ini mengkaji tentang hubungan antara individu yang lahir setelah tahun 2000-an dan para selebriti yang mempengaruhi mereka dengan menelusuri tagar #ootd atau yang biasa disebut outfit of the day di media sosial Instagram. Pada masa ini, influencer memainkan peran penting dalam aliran pendapatan/revenue streams untuk merek lokal karena mereka dianggap sebagai sumber yang terpercaya di era digital ini. Peran influencer telah mengambil alih industri pemasaran, hal ini disebabkan oleh para influencer yang menghasilkan lebih banyak gerakan/dampak dibandingkan dengan iklan tradisional. Konsumen saat ini lebih mengandalkan ulasan yang terkesan jujur, testimoni, dan rekomendasi word-of-mouth dari influencer sosial favorit mereka (Henderson, 2017). Melalui teori pemasaran media sosial Chaffey (2012), tulisan ini akan menyelami lebih dalam mengenai konteks pemasaran influencer di Indonesia. Tidak sedikit orang yang menerapkan bentuk pemasaran ini untuk meningkatkan kesadaran merek, menarik pelanggan dengan potensial baru serta membantu meningkatkan pertumbuhan bisnis mereka (Garnes, 2021). Studi ini menguraikan dampak besar influencer bahwa pemasaran influencer telah mengambil alih industri pemasaran untuk merek fashion dengan mempromosikannya melalui tagar #OOTD di Instagram.

This article examines the relationship between those born after the 2000s and the celebrities who influence them by tracing the hashtag #ootd (outfit of the day) on social media Instagram. Influencers today play a significant role in ensuring revenue streams for local brands since they are considered credible sources in this digital era. Influencer marketing generates more online movements than other forms of traditional advertisement. Consumers today rely more on authentic reviews, testimonials, and word-of-mouth recommendations from their favorite social influencers (Henderson, 2017). Through Chaffey’s (2012) social media marketing theory, this paper will dive deeper into the context of influencer marketing in Indonesia. Many brands have enforced this form of marketing to increase brand awareness, attract new potential customers, and help boost their business growth (Garnes, 2021). This study elaborates on the current impact of influencers on fashion brands by promoting the #OOTD hashtag on Instagram.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Nila Anggia Rini
"Media Sosial merupakan aplikasi berbasis internet yang saat ini yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Banyak studi kasus media sosial tidak hanya digunakan untuk bersosialisasi saja namun juga digunakan untuk strategi pemasaran. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mencari strategi media sosial yang dapat diterapkan ke dalam bisnis keluarga sehingga dapat memperluas daerah pemasaran. Penelitian ini akan mengambil kasus pada bisnis keluarga yaitu Mebel Karitas yang bergerak di bidang industri furniture. Proses pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan studi literature di mana langkah-langkahnya menggunakan Lardi Social Media Strategy Framework. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan strategi media sosial yang dapat diterapkan pada bisnis keluarga sehingga dapat memperluas daerah pemasaran.

Social Media is an internet-based application that is currently the most widely used by the people of Indonesia. Many cases state that social media not only used for socializing but also used for marketing strategies. The purpose of this paper is to find a social media strategy that can be applied to the family business so as to expand the marketing area. This study will take the case to the family business is Karitas Furniture that engaged in the furniture industry. The process of data collection is by interview, observation, and literature studies in which steps using Lardi Social Media Strategy Framework. This research is expected to generate a social media strategy that can be applied to the family business so as to expand the marketing area."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Sundawa
"Pisang Cokelat Cakra atau disingkat Piscok Cakra merupakan usaha yang bergerak di bidang kuliner dengan produk utama pisang cokelat. Piscok Cakra mengembangkan usaha dengan membuka gerai di Kota Bandung setelah sebelumnya mempunyai gerai di Kota Sukabumi dan Kabupaten Bogor. Gerai di Kota Bandung mengalami masalah yaitu sulit bersaing dan penjualan yang tidak sesuai harapan. Untuk mengatasi masalah tersebut, business coaching pada Piscok Cakra untuk penulisan karya tulis ini setelah dilakukan pemetaan dan analisisi kondisi pada gerai di Kota Bandung berfokus pada Penetrasi pasar melalui peningkatan pelanggan 'dine-in', pengembangan rasa produk Piscok Cakra dan makanan serta minuman lain bagi pelanggan 'dine-in', dan pengembangan promosi melalui media sosial. Setelah dilakukan business coaching, Piscok Cakra mempunyai rancangan gerai dan pemanfaatan lokasi yang lebih efektif, pengembangan rasa produk makanan minuman, dan perencanaan pelaksanaan promosi melalui media sosial akan dilaksanakan dengan menggunakan platform Instagram dan akan dilaksanakan pada saat yang dianggap paling efektif.

Pisang Cokelat Cakra or Piscok Cakra is a culinary business with the main products of Fried Banana with liquid chocolate filling. Piscok Cakra expand the business by opening outlets in the city of Bandung after previously having outlets in the city of Sukabumi and Bogor District. Outlet in Bandung encountered problems that is difficult to compete and below-expectations sales. After the mapping and the analysis of condition, to overcome these problems, business coaching on Piscok Cakra at Bandung outlet focus on market penetration through increased customer at "dine-in" service, the development of Piscok Cakra's product (foods and drinks), and the promotion through social media Having done business coaching, Piscok Cakra have a booth design and more effective utilization of the location, product development, and plan of promotion implementation through social media will be on Instagram platform and will be held at the time considered the most effective.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Holloman, Christer
""The inside information that marketers and social media practitioners have been dying to get hands onIt seems like every day another self-appointed social media "guru" appears on the scene, offering to sell you his or her "surefire" cure for what ails you. Don?t you think it?s time you heard from the real experts--i.e., folks like you who are responsible for delivering their companies? social media strategies? Based on extensive interviews with marketing, media and networking professionals at many of today?s most admired brands and companies, this book provides you with detailed examples of the social media strategies in place at, among others, Virgin Atlantic, Barclays, Skype, Dell, John Lewis, Ranstad, Honda, HP, E.con, and Chevrolet. The most comprehensive set of "blueprints" available in one book for delivering social media strategies more successfully Includes in-depth case studies packed with hand-on-advice that you can put to work in your company immediately Covers all-important strategic social media activities--from improving relationships with customers to generating more sales, product testing to team building The Companion Website features a gold mine of additional material, updates, war stories and much more"-- Provided by publisher."
New Yok: John Wiley & Son, 2013
658.872 HOL s (1);658.872 HOL s (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Meiftia Eka Puspasari
"Organisasi kepemudaan Indonesia Future Leader (IFL) memanfaatkan media sosial yaitu Twitter sebagai instrumen organisasi dan melalui tweet dari akun @ifutureleaders, IFL mengkonstruksikan pemuda sebagai agen perubahan. Dengan menggunakan teori wacana Foucault serta konsep imagined community, peneliti menganalisis tweet dari akun tersebut selama bulan April-Mei 2013. Proses analisis terbagi menjadi 3 level yaitu: profil IFL, pemanfaatan Twitter untuk pengembangan kepemudaan, dan analisis wacana kritis terhadap tweet.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa IFL memanfaatkan media sosial untuk promosi dan membangun jaringan berbentuk imagined community. Sedangkan dalam pengembangan kepemudaan, akun @ifutureleaders cenderung fokus pada pengembangan kepemudaan yang bersifat individualistik dan berorientasi global. Hasil analisis wacana kritis model Sara Mills menunjukkan bahwa IFL dalam tweet mereka memposisikan pemuda Indonesia secara general yaitu menjadi objek dalam citra negatif.

Indonesian Future Leader (IFL), an Indonesian youth organization, utilizes social media, Twitter, as their organization instrument. Through tweets from account @ifutureleaders, IFL constructed youth as agent of changes. By using Foucault discourse theory and imagined community concept, reseacher analyzed tweets from that account within April – May 2013. The analysis process was divided into 3 level : IFL profile, Twitter utilization for youth development and critical discourse for tweet analysis.
The result showed that IFL utilized social media for promoting and developing imagined community network. On the other hand, for youth development, account @ifutureleaders tended to focus on individualistically and globally oriented youth development. The result of Sara Mills critical discourse analysis showed that IFL, in their tweets, placed Indonesia Youth generally as object in negative imaged.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Cyrilla Imani
"Layanan video-on-demand di Indonesia merupakan pendatang baru di industri penyiaran Indonesia. Akan tetapi, situs free-to-access dan situs ilegal penyaji konten masih menjadi pilihan hiburan utama dari target konsumen di Indonesia. Kedatangan Netflix di Indonesia juga diikuti dengan persaingan yang semakin ketat di antara merekmerek layanan video on-demand lain. Maka dari itu, target konsumen tidak hanya perlu mengetahui merek Netflix Indonesia, tetapi juga bagaimana cara menggunakan, mengakses, dan memilih tontonan yang tersedia di Netflix.
Dalam mencapai objektif pemasarannya, Netflix Indonesia menggunakan media sosial sebagai medium utama dari strategi pemasaran digital mereka. Netflix Indonesia menggunakan cara yang unik dalam mengoptimalkan utilitas media sosial yaitu membuat dan membagikan internet meme sebagai konten pemasaran.
Tujuan dari makalah ini adalah untuk melihat bagaimana penggunaan internet meme dalam konten media sosial Netflix Indonesia dapat menumbuhkan interaksi dengan konsumen dan menyebarkan electronic Word-of-Mouth (e-WOM).
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu desk research. Penemuan yang didapatkan adalah penggunaan internet meme dalam konten pemasaran media sosial cukup efektif dalam timbulnya interaksi dan penyebaran e-WOM.

Video-on-demand service is a newcomer of the broadcasting industry in Indonesia. However, free-to-access sites and illegal content provider sites are still the main entertainment choices of Netflixs target consumers in Indonesia. Netflixs arrival in Indonesia was also followed by increasing competition among other on-demand video service brands. Therefore, the target consumers not only need to know the Netflix brand in Indonesia, but also how to use, access, and choose which shows are available on Netflix.
In achieving its marketing objectives, Netflix Indonesia uses social media as the primary medium of their digital marketing strategy. Netflix Indonesia uses a unique way to optimize social media utilities by creating and sharing internet memes as their content marketing.
The purpose of this paper is to see how the use of internet memes in Netflix Indonesias social media content can foster interaction with consumers and disseminate electronic Word-of-Mouth (e-WOM).
This research used a qualitative method with desk research as data collecting. The findings obtained are that the use of internet memes in social media marketing content is quite effective in the emergence of interaction and dissemination of e-WOM.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>