Ditemukan 64986 dokumen yang sesuai dengan query
Assyifa Faradita
"Kota Banda Aceh merupakan kota yang sempat dijadikan kota garnisun pada masa Belanda dan menyimpan bukti sejarah terkait Perang Aceh. Perang Belanda di nusantara terlama yang menghabiskan banyak biaya dalam proses penaklukkan dan pembangunannya. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perkembangan tata Kota Banda Aceh 1873-1942 beserta faktor-faktor yang memengaruhinya. Penelitian ini merupakan kajian arkeologi sejarah dengan teori urban morphology, yang berfokus pada persebaran unsur-unsur fisik pembentuk tata kota Banda Aceh. Tahapan dalam penelitian ini terdiri atas pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, dan interpretasi data. Pengumpulan data meliputi data primer bangunan-bangunan kolonial dan peta-peta lama, data sekunder berupa sejarah dan gambar-gambar lama. Pengolahan data dilakukan dengan mengklasifikasikan bangunan ke dalam beberapa kategori fungsi. Penelitian ini menggunakan analisis komparatif komponen kota dengan pendekatan keruangan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa sejak Belanda mendarat di kota Banda Aceh terdapat dua corak kebudayaan pada tata Kota Banda Aceh. Corak tradisional Islam sederhana yang terlihat sejak abad 16 M-tahun 1874 dan corak kota kolonial yang semakin kompleks pada tahun 1874 -1942. Perkembangan ini muncul dari arah selatan kediaman gubernur ke berbagai arah. Perkembangan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, faktor politik, ekonomi, lingkungan, dan sosial kebudayaan.
The city of Banda Aceh is a city that was used as a garrison city during the Dutch era and has historical evidence related to the Aceh War. The longest Dutch war in the archipelago which cost a lot of money in the process of conquest and development. This study aims to explain the development of urban planning in Banda Aceh from 1873 to 1942 and the factors that influenced it. This research is a study of historical archeology with the theory of urban morphology, which focuses on the distribution of physical elements forming the urban planning of Banda Aceh. The stages in this study consisted of data collection, data processing, data analysis, and data interpretation. Data collection includes primary data on colonial buildings and old maps, secondary data in the form of history and old pictures. Data processing is done by classifying buildings into several function categories. This study uses a comparative analysis of city components with a spatial approach. The results of the study explain that since the Dutch landed in the city of Banda Aceh, there have been two cultural patterns in the layout of the city of Banda Aceh. The simple traditional Islamic style that was seen since the 16th century AD-1874 and the increasingly complex colonial city style in 1874-1942. These developments emerged from the south of the governor's residence in various directions. This development was influenced by several factors, namely, political, economic, environmental, and socio-cultural factors."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Kamal A. Arif
Bandar Baru: Pustaka Bustanussalatin, 2008
729 KAM r
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Rusdi Sufi
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1986
909.080 7 RUS t
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Thaharatul Huda
"Tesis ini membahas tentang pemaknaan perubahan perayaan Thaipusam bagi masyarakat Tamil di Banda Aceh. Tujuannya adalah untuk melihat perayaan keagamaan sebagai sebuah upaya atau strategi masyarakat Tamil Banda Aceh untuk mempertahankan budaya leluhur serta mempertahankan keberadaan mereka sebagai kelompok minoritas di Banda Aceh. penelitian kualitatif ini menggunakan metode etnografi dengan pendekatan Cultural Studies. Dengan menggunakan konsep artikulasi dari upacara keagamaan sebagai perayaan atau festival kebudayaan, dapat dilihat pemaknaan masyarakat Tamil Banda Aceh terhadap Thaipusam melalui ingatan sejarah dan kondisi sosial yang harus mereka hadapi sebagai kelompok minoritas yang membuat perayaan Thaipusam berubah dari ruang privat menjadi perayaan budaya di ruang publik. Hasil yang diperoleh ialah terdapat pemaknaan yang lebih luas dari tranformasi perayaan Thaipusam sebelum dan sesudah Tsunami Aceh. Sebelum Tsunami Aceh, perayaan Thaipusam hanya dirayakan sebagai sebuah upacara keagamaan yang dilakukan di dalam kuil namun setelah Tsunamni Aceh terjadi, perayaan Thaipusam menjadi sebuah perayaan kebudayaan yang dilakukan di ruang terbuka dan dapat disaksikan oleh masyarakat sekitar. Minimnya jumlah anggota Tamil akibat dari bencana Tsunami membuat pemuka agama Hindu Aceh menyadari dampak akan hilangnya budaya Tamil dan keberadaan mereka yang semakin termarjinalkan, sehingga timbul keinginan dari pemuka agama Hindu Aceh untuk terus menjaga budaya dan agama Tamil agar tidak hilang melalui perayaan Thaipusam. Di samping itu, perayaan Thaipusam juga dapat diterima oleh masyrakat sekitar sehingga keberadaan mereka mulai terlihat kembali di kalangan masyarakat luas. Bagaimanapun, perayaan Thaipusam di Banda Aceh tidak hanya dimaknai sebagai sebuah upacara agama saja namun juga sebagai sebuah upaya atau strategi kelompok minoritas untuk bertahan hidup.
This thesis discusses the meaning-making of the Tamil community Banda Aceh toward the transformation of Thaipusam celebration. By conducting an ethnographic method with a Cultural Studies approach, this qualitative research aims to see religious ritual as an effort or strategy of the Tamil community in Banda Aceh to maintain their ancestral culture and maintain their existence as a minority group. The concept of articulation from religious ceremonies as a cultural celebration or festival was used in this study to see the meaning of the Tamil people of Banda Aceh towards Thaipusam through historical memories and the social conditions they had to face as a minority group that made Thaipusam celebrations change from a private space to a cultural celebration in public spaces. The findings show that there is a deeper meaning of the transformation of the Thaipusam celebration before and after the Aceh Tsunami. Before the Aceh Tsunami in 2004, the Thaipusam celebration was held as a religious ceremony carried out inside the temple yet after the Aceh Tsunami happened, the Thaipusam celebration became a cultural celebration that was carried out in an open place and could be witnessed by the surrounding community. After the tsunami in Aceh, there were only a few Hindu communities left. This could make their culture disappear and their existence even more marginalized. Therefore, the Tamil religious leaders in Aceh wanted to protect their religion and traditions through Thaipusam celebrations. Besides, the surrounding community can also accept Thaipusam celebrations so that their existence has begun to be seen again in the wider community. However, the Thaipusam celebration in Banda Aceh is not only interpreted as a religious ceremony but also as an effort or strategy for minority groups to survive."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
"Penelitian ini mengambil tema pembangunan infrastruktur dan perkembangan Kota Semarang pada periode awal abad ke-20 sampai pascakemerdemakaan....."
PATRA 10(1-2) 2009
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Ati Solechati
"
ABSTRAKTulisan ini membahas latar sejarah dalam novel Kuantar ke Gerbang karya Ramadhan K.H. Latar sejarah dalam novel ini ditunjukkan melalui berbagai peristiwa yang dialami oleh tokoh Soekarno melalui sudut pandang tokoh Inggit Garnasih. Tujuan penulisan ini adalah untuk menunjukkan latar sejarah dalam novel Kuantar ke Gerbang yang dilihat dari biografi Soekarno. Pembahasan dilakukan dengan menggunakan beberapa sumber sejarah seperti buku Soekarno: Biografi 1901?1950 karya Lambert Giebels. Berdasarkan analisis pada novel Kuantar ke Gerbang terlihat bahwa ada tempat-tempat bersejarah, antara lain Jakarta sebagai tempat lahirnya Sumpah Pemuda dan berdirinya PNI, Solo sebagai tempat penangkapan Soekarno, Banceuy dan Sukamiskin sebagai tempat penahanan Soekarno, serta Ende dan Bengkulu sebagai tempat pembuangan Soekarno.
ABSTRACTThis article discussed historical background from the Kuantar ke Gerbang by Ramadhan K.H. This book showed some events experienced by Soekarno through Inggit Garnasih‟s point of view. The purpose of this article is to analyze historical background from Kuantar Ke Gerbang compare to Lambert Giebels book Soekarno: Biografi 1901?1950. The analysis shows that there are some historical places, for example Jakarta as a birth place of Sumpah Pemuda and PNI; Solo as a Soekarno‟s arrested place; Banceuy and Sukamiskin as a Soekarno‟s prisoner; and also Ende and Bengkulu as a Soekarno‟s banishment."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Medan: Balai Arkeologi , 2015
930.159 811 ACE
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Luthfi Abdul Rochman
"
ABSTRAKSkripsi ini membahas perkembangan lembaga amil zakat Dompet Dhuafa periode 1993-2001. Penelitian difokuskan terhadap tiga hal, pertama gagasan dilanjutkan dengan proses pembentukan Dompet Dhuafa serta perkembangan Dompet Dhuafa era sebelum dan sesudah reformasi. Kedua, aktivitas Dompet Dhuafa di bidang penghimpunan dan pemanfaatan dana ziswaf pada periode tersebut. Ketiga, pemaparan mengenai keisitimewaan Dompet Dhuafa yang meliputi penerapan manajemen yang amanah dan profesional serta prinsip transparansi dan akuntabilitas. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis dengan menggunakan metode sejarah. Hasil dari penelitian ini menerangkan bahwa Dompet Dhuafa merupakan lembaga amil zakat yang pertama kali serta berhasil dalam menerapkan konsep manajemen filantropi modern di Indonesia.
ABSTRACTThis thesis discusses the development of "amil zakat" institutions "Dompet Dhuafa" period 1993-2001. The study focused on three things, first idea of continuing with the process of formation and development of ""Dompet Dhuafa"" before and after the reform era. Second, activity in the field of ""Dompet Dhuafa"" in raising and utilization of funds ""ZISWAF"" in that period. Third, the presentation of excellence of ""Dompet Dhuafa"" which includes the implementation of a trustworthy and professional management as well as t he principles of transparency and accountability .This study is a descriptive analysis using the historical method. Results of this study explain that "Dompet Dhuafa" is "amil zakat" institutions as well as the first time succeeded in applying the concept of modern philanthropy management in Indonesia."
2014
S54156
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Lapian, Adrian Bernard
"Empat kata yang membentuk judul uraian kami terdiri dari dua bagian, yaitu "Sejarah Nusantara" dan "Sejarah Bahari". Dengan adanya penyejajaran demikian hendak dibuat suatu persamaan, yakni bahwa yang kami maksudkan sebagai "Sejarah Nusantara" adalah sama dengan "Sejarah Bahari", walaupun pada hakekatnya pengertian nusantara bukanlah sinonim dengan kata bahari, dan memang tidak ada kamus yang mengatakan bahwa nusantara adalah sama dengan bahari.
Kedua kata ini masing-masing telah mengalami perkembangan arti. Istilah nusantara yang sudah ditemukan dalam beberapa naskah kuno, mula-mula dalam Nagarakertagama dan kemudian pula dalam naskah yang lebih belakangan seperti Kidung Sunda, digunakan untuk menyebut pulau-pulau di luar Pulau Jawa: sebuah ungkapan yang terdiri dari kata Jawakuna nusa (pulau) dan antara (lain), jadi yang dimaksudkan adalah pulau-pulau lain. Akan tetapi pada zaman pergerakan kebangsaan sebelum Perang Dunia II nama ini diperluas artinya dan mencakup seluruh kepulauan Indonesia. Barangkali dalam hal ini kata antara kini telah dipahami dalam arti lainnya, yaitu ruang atau jarak di sela-sela dua benda."
Jakarta: UI-Press, 1992
PGB 0525
UI - Pidato Universitas Indonesia Library
"This book is a collection of articles from journals Essex Institute historical collection. This article compiled an article in April, July and October 1956. This book describes, among others, Sumatra-America's pepperpot, 1784-1973, part I by James W. Gould, Prologue to reform-Garrison's early career by Walter M. Merrill, etc."
Massachusetts: The Essex Institute, 1956
K 900 ESS
Buku Klasik Universitas Indonesia Library