Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183615 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nabilla Aini Zahra
"Wabah mpox (monkeypox) dinyatakan sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional. Virus ini dapat menyebar kepada siapa saja, salah satunya anak-anak sebagai kelompok rentan. Mempertimbangkan peran penting orang tua dalam pencegahan infeksi mpox pada anak, peneliti menilai pengetahuan dan persepsi orang tua terhadap kejadian mpox pada anak di DKI Jakarta. Penelitian cross-sectional berbasis kuesioner ini dilakukan pada 18 Maret hingga 14 April 2023. Sebanyak 442 orang tua di DKI Jakarta terlibat dalam penelitian ini melalui teknik convenience sampling. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa dari 442 orang tua hanya 8,1% yang memiliki pengetahuan baik dan 66,7% dari mereka memiliki pengetahuan yang kurang. Namun sebaliknya, mayoritas orang tua di DKI Jakarta memiliki persepsi positif terhadap kesadaran, tindakan pencegahan, dan rekomendasi terhadap penyakit mpox. Temuan ini menyoroti kebutuhan terhadap pendidikan publik terkait wabah mpox. Meningkatkan pengetahuan tentang mpox akan menjadi kunci untuk meningkatkan kapasitas orang tua dalam menanggapi dan mencegah penularan virus mpox pada anak.

The outbreak of mpox (monkeypox) has been declared a public health emergency of international concern. This virus can spread to anyone, one of which is children as a vulnerable group. Considering the important role of parents in the prevention of mpox in children, the researchers sought to assess parents' knowledge and perceptions of the incidence of mpox in children in DKI Jakarta. This questionnaire-based cross-sectional study was conducted from March 18 to April 14, 2023. A total of 442 parents in DKI Jakarta were involved in this study by convenience sampling. The results of the univariate analysis showed that of the 442 parents, only 8.1% had good knowledge and 66.7% of them had less knowledge toward mpox in children. However, parents in DKI Jakarta have a positive perception of awareness, preventive measures, and recommendations against mpox. The findings highlighted the need for public education related to the mpox outbreak. Increasing knowledge about mpox will be the key to improving the capacity of parents to respond to and prevent transmission of the mpox virus."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Kinstania Yumna Artanti
"Mpox (Monkeypox) merupakan infeksi emerging zoonosis yang mulai meluas di Indonesia pada tahun 2023. Kasus terbanyak berada di Provinsi DKI Jakarta. Hingga saat ini penelitian yang secara spesifik meneliti faktor risiko infeksi Mpox di Provinsi DKI Jakarta masih terbatas. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor risiko Mpox di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2023. Penelitian ini merupakan studi kasus kontrol yang memanfaatkan data Penyelidikan Epidemiologi Mpox Provinsi DKI Jakarta yang diperoleh dari Dinkes Provinsi DKI Jakarta. Sampel terdiri atas 49 kasus dan 109 kontrol. Analisis bivariat menunjukkan bahwa infeksi Mpox ditemukan berasosiasi dengan usia 25-39 tahun, orientasi homoseksual/biseksual, riwayat aktivitas seksual, status HIV, dan status bersamaan dengan IMS lain. Kolaborasi dengan organisasi dan tokoh yang dekat populasi kunci dalam edukasi dan pelacakan kontak erat mungkin bermanfaat dalam mencegah penularan Mpox. Edukasi tentang gejala dan faktor risiko Mpox, penyelidikan epidemiologi, dan pelacakan kontak yang dilaksanakan secara kolaboratif dengan organisasi dan tokoh di populasi kunci mungkin bermanfaat dalam mencegah penularan Mpox.

Mpox (Monkeypox) is an emerging zoonotic infection that begins to spread in Indonesia in 2023. Indonesia’s confirmed cases are mainly from DKI Jakarta. Until now, research examining Mpox risk factors infection DKI Jakarta is still limited. This study aims to determine the risk factors for Mpox in DKI Jakarta Province in 2023. This is a case control study that utilizes Mpox Epidemiology Investigation data for DKI Jakarta Province obtained from the DKI Jakarta Provincial Health Office. The sample consisted of 49 cases and 109 controls. Bivariate analysis showed that Mpox infection is associated with age 25-39 years, homosexual/bisexual orientation, history of sexual activity, HIV status, and concurrent status with other STIs. Education on the sign and risk factor of Mpox, epidemiological investigation, and contact tracing collaboration with organizations and popular opinion leaders of the key populations may be beneficial in preventing Mpox transmission.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah H H Hassan
"

Tesis ini menyajikan pendekatan model ganda terhadap dinamika penularan dan pengendalian cacar monyet (Mpox), menekankan pengaruh yang berbeda dari permukaan terkontaminasi dan mobilitas manusia. Model pertama, "Kontrol Optimal dan Analisis Stabilitas Dinamika Penularan Cacar Monyet dengan Dampak Permukaan Terkontaminasi," menganalisis dinamika penularan Mpox dengan mempertimbangkan permukaan yang terkontaminasi. Model ini menghitung angka reproduksi dasar (R0) dan mengeksplorasi sifat stabilitas dari kedua keadaan keseimbangan bebas penyakit dan endemik. Sebuah bifurkasi maju teridentifikasi pada R0 = 1, menandai ambang kritis untuk penyebaran penyakit, tanpa bifurkasi mundur yang diamati. Analisis sensitivitas menyoroti parameter kunci, dan model ini direkonstruksi sebagai masalah kontrol optimal. Simulasi numerik menilai dampak langkah-langkah pengendalian, menekankan peran permukaan yang terkontaminasi dan memberikan strategi berbasis bukti untuk mitigasi penyakit.

Model kedua, "Kontrol Optimal Dinamika Penularan Cacar Monyet dengan Pertimbangan Mobilitas Manusia," menggabungkan mobilitas manusia ke dalam kerangka deterministik untuk memodelkan dan mengendalikan penyebaran Mpox. Keseimbangan bebas penyakit dianalisis, dan R0 dihitung. Model ini juga merumuskan masalah kontrol optimal, mengidentifikasi strategi efektif untuk mengendalikan Mpox melalui manajemen mobilitas, perawatan, dan pengendalian hewan. Estimasi parameter dan penyesuaian model memastikan keselarasan dengan data dunia nyata, sementara analisis sensitivitas global menggunakan Koefisien Korelasi Peringkat Parsial (PRCC) dan pengambilan sampel hypercube mengidentifikasi parameter kritis yang mempengaruhi R0. Simulasi numerik dari tujuh skenario kontrol menggambarkan potensi dampaknya terhadap dinamika penyakit.

Dengan mengintegrasikan model-model ini, tesis ini menyediakan kerangka kerja komprehensif untuk memahami dan mengendalikan penularan Mpox. Penelitian ini menyoroti pentingnya permukaan yang terkontaminasi dan mobilitas manusia, menawarkan wawasan praktis dan strategi yang kuat untuk intervensi kesehatan masyarakat guna mengurangi dampak Mpox dan penyakit menular serupa.


This thesis presents a dual-model approach to the transmission dynamics and control of monkeypox (Mpox), emphasizing the distinct influences of contaminated surfaces and human mobility. The first model, ”Optimal Control and Stability Analysis of Monkeypox Transmission Dynamics with the Impact of Contaminated Surfaces,” analyzes the transmission dynamics of Mpox considering contaminated surfaces. It calculates the basic reproduction number (R0) and explores the stability properties of both disease-free and endemic equilibrium states. A forward bifurcation is identified at R0 = 1, marking a critical threshold for disease spread, with no backward bifurcation observed. Sensitivity analysis highlights key parameters, and the model is reconstructed as an optimal control problem. Numerical simulations assess the impact of control measures, emphasizing the role of contaminated surfaces and providing evidence-based strategies for disease mitigation.

The second model, ”Optimal Control of Monkeypox Transmission Dynamics with Human Mobility Considerations,” incorporates human mobility into the deterministic framework to model and control Mpox spread. The disease-free equilibrium is analyzed, and R0 is computed. This model also formulates an optimal control problem, identifying effective strategies for controlling Mpox through mobility management, treatment, and animal control. Parameter estimation and model fitting ensure alignment with real-world data, while global sensitivity analysis using Partial Rank Correlation Coefficient (PRCC) and hypercube sampling identifies critical parameters influencing R0. Numerical simulations of seven control scenarios illustrate their potential impact on disease dynamics.

By integrating these models, the thesis provides a comprehensive framework for understanding and controlling Mpox transmission. The research highlights the significance of both contaminated surfaces and human mobility, offering practical insights and robust strategies for public health interventions to mitigate the impact of Mpox and similar infectious diseases."

Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruth Theresia Virginia
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat kontribusi dukungan sosial dan status sosial-ekonomi terhadap kesiapan orang tua mengajar literasi saat PJJ. Seperti yang diketahui, akibat pandemi COVID-19 tanggung jawab orang tua lebih besar dibutuhkan karena harus mendampingi pembelajaran anak di rumah. Penelitian ini melibatkan 298 partisipan yaitu orang tua yang memiliki anak di kelas SD awal (kelas 1-3) dari wilayah JABODETABEK. Penelitian ini menggunakan alat ukur HBL-Teacher Readiness (Mansor et al, 2021) yang diadaptasi untuk mengetahui kesiapan orang tua mengajar literasi saat PJJ. Kedua, menggunakan alat ukur Interpersonal Support Evaluation List (Cohen et al, 1985) untuk mengukur dukungan sosial dan alat ukur Kuppuswamy Socio-economic Scale (Saleem, 2020) untuk mengukur status sosial-ekonomi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan analisis multiple regression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial dan status sosial-ekonomi secara simultan berkontribusi terhadap kesiapan orang tua mengajar literasi anak SD awal saat PJJ (F = 33,362 > F Distribution, two tailed). Implikasi dalam penelitian ini diharapkan tidak hanya bermanfaat untuk orang tua, melainkan untuk pihak sekolah, keluarga, dan rekan kerja yang turut terlibat dalam membantu kesiapan orang tua.

The purpose of this study is to determine the role of social support and socioeconomic status in parents' readiness to teach literacy during PJJ. As is well known, the COVID-19 pandemic necessitates increased parental responsibility because they must accompany their children's learning at home. This study included 298 participants, all of whom were parents of children in the early elementary grades (grades 1-3) in the JABODETABEK area. This study employs the HBL-Teacher Readiness measuring instrument (Mansor et al, 2021), which was modified to assess parents' readiness to teach literacy during PJJ. Second, the Interpersonal Support Evaluation List (Cohen et al, 1985) was used to assess social support, and the Kuppuswamy Socio-economic Scale (Saleem, 2020) was used to assess socioeconomic status. A quantitative approach and multiple regression analysis are used in this study. The findings revealed that social support and socioeconomic status both contributed to parents' readiness to teach literacy to early elementary school children during PJJ (F = 33,362 > F Distribution, two tailed). The implications of this research are expected to be useful not only for parents, but also for schools, families, and coworkers who are involved in assisting parents in preparing."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pinontoan, Petro Mario
"Skripsi ini membahas peran orangtua asuh dalam merubah perilaku Anak Berhadapan Hukum (ABH), selama berjalannya masa kepengasuhan ABH oleh Orang Tua Asuh yang menjadi orang tua pengganti ABH di masing-masing asrama Sentra Handayani. Penelitian yang dilaksanakan ini bertujuan untuk melihat peran orang tua asuh dalam merubah perilaku ABH, dan kendala-kendala apa saja yang dihadapi oleh orang tua asuh dalam merubah perilaku ABH. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan desain deskriptif. Pengambilan data yang ditetapkan dengan purposive sampling yang mana penetapan sampel yang akan dijadikan informan penelitian merupakan sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian, dan sampel tersebut sudah ada di lapangan dengan menyesuaikan data apa saja yang dicari. Maka dari itu, peneliti langsung menetapkan informan penelitian, dengan kriteria informan berjumlah 11 informan secara keseluruhan yang mana informan penelitian itu dibagi menjadi 3 macam, yaitu informan orang tua asuh, informan anak asuh atau ABH, informan pekerja sosial. Informan orang tua asuh sejumlah 4 orang tua asuh laki-laki dari masing-masing asrama yang memiliki Anak asuh (ABH) untuk memenuhi kriteria tujuan penelitian, sama halnya dengan 6 informan ABH laki-laki yang tinggal di asrama yang berbeda sebagai pemenuhan data atas tujuan penelitian, dan 1 informan laki-laki yang menjadi pekerja sosial sebagai informan pendukung.
Hasil dari penelitian ini mengungkapkan adanya Peran Orang Tua Asuh dalam Merubah Perilaku dan adanya Perubahan perilaku yang dimiliki ABH baik dari awal menempati lembaga sampai dengan saat ini, upaya pemenuhan peran orang tua asuh ada, karena orang tua asuh memenuhi kebutuhan ABH dengan mengembangkan kedisplinan diri dan mengajarkan keterampilan diri. Sehingga ABH menjadi disiplin atas waktu dan kegiatan yang dijalani, pada hasil penelitian ini pun kendala dari orang tua asuh adalah orang tua asuh selama berjalannya kepengasuhan memerlukan kesabaran dan perlahan dalam mengasuh ABH, sehingga orang tua asuh dapat menangani dengan baik, ketika ABH atau anak asuhannya bosan dan malas.

The focus of this study is discusses about the role of foster in changing child in conflict with law, during the nurturing course of child in conflict with law’s care by foster parents who become the subtitute of child in conflict with law’s biological parents, that nurturing care in each dormitory in Sentra Handayani. This research aimed to look at the role of foster parents in changing behavior child in contact with law and what kind of obstacles that foster parents felt in changing their foster child (child in contact with law) behavior. This is research is qualitative research with descriptive design. The collection of research’s data was determined by purposive sampling in which the determination of the sample that would be used as informant was a sample that was in accrodance with the research objectives, and the sample was already in the filed by adjusting what data was sought. Therefore, the researcher immediately determined informants within, criteria of informants as per as total 11 informants in which the research’s informant were divided into 3 types, namely foster parent informants, foster child informants or child in contact with law, and social worker informant. Foster parent informants were 4 male foster parent informants from each dormitory who had foster children (child in contact in law) to fulfill the research objective criteria, as well as 6 male child in contact with law informants living in different dormitories as fata fulfillment for research purposes, and 1 male social worker informant as a supporting informant.
The result of this study reveal that, there is a role for foster parents in changing behavior and there is a change in behavior that child in contact with law had from beginning occupy in Sentra Handayani until now, after that the existing of foster parents’s role that fulfilled, because foster parents fulfill their foster child needs by developing self discipline and taught their foster child a skill. Then child in contact with law becomes disciplined over the time and activities undertaken, in the results of this study there, foster parent’s obstacle during parenting require patience and slowly in caring child in contact in law, so that foster parents can handle it well, when child in contact in law bored and lazy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellizah Adam
"Pengasuhan anak merupakan suatu proses yang penuh stres (stressful) namun juga membawa kepuasan emosional bagi pasangan suami istri (Carter & Mc Goldrick, 1982). Berbagai masalah yang ditemui dalam mengasuh anak dapat membuat kedua orang tuanya mengalami konflik baik di antara mereka berdua maupun dengan orang sekitarnya. Masalah-masalah yang dialami oleh orang tua anak dengan gangguan perkembangan tertentu biasanya lebih besar dari orang tua dengan anak normal (Mangunsong, 1998).
Dalam penelitian ini, penulis tertarik untuk meneliti mengenai orang tua anak penyandang autisma Autisma adalah suatu gangguan perkembangan yang dialami oleh anak sejak tiga tahun awal kehidupannya. Gangguan ini bersifat menetap dan mempengaruhi semua aspek kehidupan anak. Gejala pada anak adalah kesulitan berkomunikasi verbal, kesulitan menjalin hubungan dengan orang lain, serta obsesi kuat terhadap rutinitas. Pada umumnya anak penyandang autis tidak memperlihatkan ciri-ciri penampilan fisik yang menunjukkan kelainannya itu, sehingga terkadang orang tua mengalami kesulitan menerima diagnosa anak. Selain itu, para orang tua juga merasakan berbagai perasaan negatif yang diakibatkan diagnosa autisma anak. Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran proses stres dan coping pada orang tua anak penyandang autisma.
Dalam menggambarkan proses stres yang dialami oleh para orang tua penyandang autisma, akan digunakan model appraisal yang dikembangkan oleh Lazarus (dalam Cooper & Pavne, 1991). Proses ini terdiri dari dua tahap yaitu primary dan secondary appraisal. Dari hasil appraisal individu terhadap situasi yang dihadapinya maka individu akan menentukan bermasalah atau tidaknya situasi tersebut. Bila suatu situasi dirasa bermasalah, maka individu akan memunculkan respon untuk mengatasinya {coping). Model strategi coping yang digunakan adalah dari Carver, Wientraub & Scheier (1989) dengan skala COPE.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif yaitu melalui metode wawancara dan observasi. Yang menjadi subyek adalah tiga pasang suami-istri yang memiliki anak penyandang autisma. Semua subyek berdomisili di DKI Jakarta dengan tingkat pendidikan antara SMEA dan Strata-2 (pasca saijana). Tingkat sosial ekonomi subyek adalah menengah sampai menengah ke atas.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa sebelum mendapat diagnosa autisma anak, dua pasang orang tua tidak pernah mengetahui sama sekali tentang autisma sedangkan satu pasang sudah mengetahui dari media massa Ketidaktahuan mengenai autisma ini menyebabkan dalam penanganan anak menjadi kurang terarah dan juga kurang efektif. Di samping itu.diagnosa yang tidak pasti mengenai kondisi anak menimbulkan keresahan dan tekanan emosional pada kedua pasangan tersebut. Perilaku anak yang sulit dipahami dan tidak wajar juga menimbulkan masalah yang dirasa berat oleh semua subyek. Coping yang dilakukan pada saat ini biasanya berupa mencari informasi dan juga melampiaskan perasaan sedih dengan menangis atau berdoa.
Setelah mendapat diagnosa, ketiga pasangan mengaku merasakan berbagai emosi negatif seperti sedih, kasihan pada anak, tidak percaya, dan sebagainya. Untuk mengatasi ini, para orang tua selain berusaha mencari informasi dan penanganan bagi anak, juga mencari dukungan dari orang sekitar seperti keluarga, teman dan rekan keija. Sesudah mengetahui diagnosa anak, masalah yang dihadapi antara lain masalah keuangan kesulitan menemukan fasilitas terapi yang cocok dan juga memberikan penjelasan pada keluarga besar agar dapat menerima autisma anak mereka. Dalam pembagian tanggung jawab pengasuhan anak, dua pasangan memiliki bentuk keluarga tradisional di mana suami bekerja dan istri mengurus anak sedangkan satu pasangan memiliki bentuk keluarga di mana suami dan istri sama-sama beker]a dan pengasuhan anak di siang hari diserahkan kepada baby sitter dan orang tua dari istri.
Ditemukan adanya perbedaan di mana pada keluarga tradisional, istri yang lebih banyak terlibat dalam pengasuhan anak cenderung lebih mengetahui cara mendidik anak dan juga lebih tahu cara menerapkan hal-hal yang diajarkan pada terapi. Para suami dalam keluarga tradisional ini berusaha untuk mengikuti perkembangan anak namun banyak terhambat oleh kesibukan pekerjaan. Karena ketidaktahuan mereka, kedua orang ayah terkadang inkonsisten dalam mendidik anak sehingga melanggar aturan pengasuhan yang ditetapkan oleh istri mereka. Inkonsistensi ini dirasakan sebagai masalah yang amat besar oleh satu pasangan sedangkan tidak oleh pasangan yang lain. Pada keluarga yang kedua orang tuanya bekerja, pengetahuan dan perlakuan terhadap anak relatif sama meski sang istri mengakui bahwa suaminya lebih tegas.
Setahun terakhir, para subyek merasakan kepuasan yang berbeda terhadap berbagai penanganan yang mereka lakukan terhadap anak mereka Dua orang pasangan mengaku sudah melihat banyak kemajuan pada anaknya dan bahwa sebagian besar cara yang mereka pilih membawa hasil yang positif sementara satu pasangan merasa sangat tidak puas. Ketidakpuasan ini diakibatkan oleh inkonsistensi dari suami dan juga karena kurang intensifnya terapi pada tahuntahun awal diagnosa karena hambatan biaya Penelitian ini menemukan bahwa ada beberapa gejala coping yang tidak diungkap oleh Skala COPE yaitu perbandingan keberhasilan diri sendiri dengan orang lain (socicil comparison). Skala ini juga tidak membahas mengenai pemberian dukungan sosial kepada orang lain sebagai sebuah strategi coping."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3456
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helena Taruli
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas attachment dengan orang tua (parent attachment) dan resiliensi remaja yang tinggal di permukiman kumuh dalam pasca relokasi ke Rusunawa Jatinegara. Parent attachment diukur dengan menggunakan alat ukur The Inventory Parent Peer Attachment (IPPA-Parent) milik Armsden & Greenberg (1987). Resiliensi remaja diukur dengan menggunakan Resilience Scale yang diadaptasi dari Wagnild and Young (1990).
Penelitian menggunakan metode kuantitatif melalui survey dengan pemberian kuesioner kepada 97 responden remaja berumur 11-18 di Kampung Pulo. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan cukup signifikan antara parent attachment dan resiliensi remaja.

This research is aimed at knowing the correlation between attachment quality with parent and resilience of adolescence in slum areas in post relocation to Rusunawa Jatinegara. Parent attachment is measured using The Inventory of Parent Peer Attachment (IPPA) of Armsden & Greenberg (1987). Resilience of adolescence is measured using Resilience Scale adapted from Wagnild and Young (1990).
The research is conducted using survey quantitative method by handing out questionnaires to 97 adolescents aged 11-18 of Kampung Pulo, East Jakarta. The result shows that there is a good enough correlation coefficient between parent attachment and resilience of adolescence.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriastuti Kusumawardhani
"ABSTRAK
penelitian ini berupaya untuk mengidentifikasi faktor-faktor persepsi risiko dan preferensi orang tua yang memilih sekolah dasar (SD) untuk anak mereka. penelitian ini bertujuan untuk melihat signifikansi hubungan antara faktor persepsi risiko keuangan, persepsi risiko fisik, persepsi risiko psikologis dan persepsi risiko sumber daya ( yang teridentifikasi), dengan preferensi orang tua dalam memilih SD. pendekata inimenggunakan pendekatan kuantitatif. hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi risikokeuangan orang tua dengan preferensi terhadap sarana-prasaran sekolah dan antar persepsi risiko keuangan orang tua dengan persepsi terhadap biaya pendidikan.

ABSTRACT
this study attempts to identify factors of risk perception and preferences of parents who choose primary school (SD) for their children. This study aims to see the significance of the relationship between financial risk perception factors, physical risk perception, psychological risk perception and resource risk perception (identified), with parents' preference in choosing elementary school. This approach uses a quantitative approach. The results of this study indicate that there is a significant relationship between perceptions of parents' financial risk with preferences for school facilities and between financial risk perceptions of parents with perceptions of education costs."
[, ], 2010
T38514
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Anggraini
"Parent involvement adalah bagian dari elemen family centered care yang terdapat pada elemen partisipasi. Parent involvement merupakan salah satu bentuk partisipasi aktif orang tua dalam perawatan. Orang tua menjadi orang pertama yang berperan penting dalam perawatan anak ketika sakit. Namun perawatan anak di PICU dapat mengubah peran orang tua karena sistem pembatasan kunjungan sehingga dapat menyebabkan stres dan kecemasan pada orang tua.
Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh parent involvement dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak terhadap stres dan kecemasan orang tua di PICU. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment pre and posttest yang melibatkan masing-masing 20 responden untuk kelompok kontrol dan intervensi. Pemilihan responden dilakukan dengan teknik consecutive sampling.
Hasil penelitian ini menggunakan uji T-Independent untuk melihat adanya perbedaan rerata antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol. Hasil uji statsitik T-Independent diketahui bahwa parent involvement dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak berpengaruh signifikan terhadap stres orang tua (p<0,001) dan juga berpengaruh signifikan terhadap kecemasan orang tua (p = 0,002).
Penelitian ini merekomendasikan penerapan parent involvement dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak agar dapat meringankan stres dan kecemasan orang tua di PICU.

Parent involvement is part of the family-centered care element contained in the participation element. Parent involvement is a form of active participation of parents in care. Parents are the first people who play an essential role in caring for children when sick. However, child care in the PICU can change the role of parents because of the visit restriction system that can cause stress and anxiety for parents.
The purpose of this study was to identify the influence of parent involvement in fulfilling children's basic needs on the stress and anxiety of parents in the PICU. This study used a quasi-experimental pre and post-test design involving 20 respondents each for the control and intervention groups. The selection of respondents was carried out using consecutive sampling techniques.
The results of this study used the T-Independent test to see that there was a mean difference between the intervention group and the control group. The results of the T-Independent statistical showed that parent involvement in fulfilling children's basic needs has a significant effect on parental stress (p <0.001) and also has a significant effect on parental anxiety (p = 0.002).
This study recommends implementing parental involvement in fulfilling the basic needs of children to relieve parents' stress and anxiety in PICU.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Ayu Rahmadiyanti
"

Latar Belakang: Orang tua yang merawat anak dengan kanker sering mengalami tingkat stres yang tinggi dan gejala depresi. Koping religius berfungsi sebagai metode bagi orang tua mengelola beban emosional mereka. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dnegan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini menggunakan kuesioner demografi, Perceived Stress Scale (PSS), dan BRIEF R-COPE. Hasil: Analisis data dari 154 responden orang tua yang mengisi kuesioner mengungkapkan tujuh variabel yang secara signifikan terkait stress orang tua: koping religius, status pernikahan, tingkat pendidikan pendapatan bulanan, tempat tinggal saat ini, lama rawat inap di rumah sakit, dan terutama jenis kanker. Kesimpulan: Koping religius yang positif menunjukkan korelasi positif dengan tingkat stres orang tua yang tinggi. Hal ini menggaris bawahi pentingnya memasukkan pendekatan religius ke dalam asuhan keperawatan, terutama bagi family caregivers.<


Background: Parents caring for children with cancer often experience high levels of stress and symptoms of depression. Religious coping serves as a method for parents to manage their emotional burden. Methods: This study employed quantitative methods with a cross-sectional approach. It utilized demographic questionnaires, the Perceived Stress Scale (PSS), and BRIEF R-COPE. Results: Analysis of data from 154 parent respondents completing the questionnaires revealed seven variables significantly associated with parental stress: religious coping, marital status, education level, monthly income, current residence, length of hospital stay, and notably, the type of cancer. Conclusion: Positive religious coping shows a positive correlation with high levels of parental stress. This underscores the importance of incorporating religious approaches into nursing care, particularly for family caregivers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>