Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69353 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Akmal Zulfikar Ardhani
"Pengajaran bahasa Belanda pada era digital telah mengalami cara yang berbeda dengan era sebelumnya. Kemajuan teknologi membuat cara belajar alternatif menjadi lebih fleksibel dan menyenangkan. Salah satu media digital yang digunakan sebagai sarana belajar adalah YouTube. Pada penelitian ini, peneliti membahas mengenai kesesuaian tiga video pengajaran perfectum pada kanal YouTube “The Dutch Online Academy” pada playlist “Perfectum in Dutch” dengan teori Input Processing (IP) dan Structured Input Activities (SI). Metode yang digunakan adalah deskriptif dan kualitatif dengan melihat penggunaan teori Input Processing dan Structured Input Activities pada video pengajaran perfectum. Kalimat Perfectum merupakan bentuk kalimat yang menjelaskan mengenai kejadian di masa lampau yang telah terjadi dan sudah berakhir. Teori Input Processing dan Structured Input Activities merupakan teori yang dikemukakan oleh Bill VanPatten. Hasil dari penelitian ini adalah pengajaran perfectum di kanal YouTube “The Dutch Online Academy” tidak memenuhi teori Input Processing, karena video pengajaran pada kanal YouTube “The Dutch Online Academy” tidak menjelaskan keutamaan makna kata pada suatu kalimat yang merupakan inti dari teori Input Processing dan Structured Input Activities.

Teaching Dutch in the digital era has experienced a different way from the previous era. Advances in technology make alternative ways of learning more flexible and fun. One of the digital media used as a learning tool is YouTube. In this study, researchers discussed the suitability of three perfectum teaching videos on the YouTube channel "The Dutch Online Academy" in the "Perfectum in Dutch" playlist with the theory of Input Processing (IP) and Structured Input Activities (SI). The method used is descriptive and qualitative by looking at the use of Input Processing theory and Structured Input Activities in the perfectum teaching video. Perfectum sentences are sentences that describe past events that have occurred and have ended. The theory of Input Processing and Structured Input Activities is a theory put forward by Bill VanPatten. The result of this study is that teaching perfectum on the YouTube channel "The Dutch Online Academy" does not fulfill the Input Processing theory, because the teaching videos on the YouTube channel "The Dutch Online Academy" do not explain the primacy of the meaning of words in a sentence which is the core of Input Processing theory and Structured Input Activities."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sofina Putri Srisantoso
"Interaksi antara pembelajar dan pengajar merupakan hal yang penting dalam pengajaran bahasa asing, termasuk pembelajaran kosakata. Pada saat pandemi Covid-19, cara berinteraksi ini harus berubah menjadi daring. Hingga kini pengajaran Bahasa asing dengan metode ajar daring menjadi semakin berterima. Oleh karena itu penelitian yang  membandingkan metode ajar daring dan luring pada pengajaran kosakata bahasa Belanda penting untuk dilakukan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dari eksperimen yang dilakukan pada dua kelas mahasiswa tingkat I Program Studi Belanda Universitas Indonesia. Kedua kelas tersebut masing-masing menerima pembelajaran kosakata dengan metode ajar daring melalui video konferensi dan luring di kelas seperti biasa. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pembelajaran daring melalui video konferensi dan luring tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Hasil belajar dipengaruhi oleh banyak faktor lainnya seperti waktu pembelajaran, motivasi belajar mahasiswa, dan lain-lain.
Interaction between learners and teachers is important in foreign language teaching, including vocabulary learning. During the Covid-19 pandemic, this way of interaction had to change to online. Until now, teaching foreign languages using online teaching methods has become increasingly acceptable. Therefore, it is important to conduct a study comparing online and offline teaching methods in Dutch vocabulary teaching. This research is a quantitative study of an experiment conducted on two classes of first-year students of the Dutch Studies Program at the University of Indonesia. The two classes received vocabulary learning using online and offline teaching methods respectively. The hypothesis applied in this study is if H0 is accepted then class X is not better than class Y and if H1 is accepted then class X is better than class Y. The results of this study show that the effectiveness of the application of online through the usage of video conference and offline methods has no significant difference. Effectiveness is influenced many other factors such as learning time, student learning motivation, and others."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Shaliena Salsabilla
"Kata slang merupakan ragam bahasa informal bersifat tidak baku dan hanya terjadi dalam kurun waktu tertentu. Pemakaian bahasa ini mempunyai fungsi internal yang hanya digunakan oleh kelompok sosial tertentu yang membuat kelompok sosial lain tidak memahaminya. YouTube menjadi salah satu media sosial yang menyediakan informasi berupa tontonan video-video secara praktis dapat diakses oleh pengguna YouTube. Saluran YouTube Dutchies to Be memuat video-video yang mengajarkan bahasa Belanda dengan Kim Jautze sebagai pengajar. Salah satu materi ajar dalam video tersebut adalah pengenalan kata slang dalam bahasa Belanda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengajaran kata slang bahasa Belanda oleh Kim Jautze melalui video ajar saluran YouTube Dutchies to Be - Learn Dutch with Kim sesuai dengan model pembelajaran Input Processing (IP) dan Structured Input Activities (SI). Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, hasil yang ditemukan adalah bahwa pengajar yakni Kim Jautze tidak secara menyeluruh mengikuti teori IP dan SI.

Slang is a variety of informal language that is not standard and only occurs within a certain period of time. The use of this language has an internal function that is only used by certain social groups that make other social groups do not understand it. YouTube is one of the social media that provides information in the form of watching videos that can be practically accessed by YouTube users. The Dutchies to Be YouTube channel contains videos that teach Dutch with Kim Jautze as a teacher. One of the teaching materials in the video is the introduction of slang words in Dutch. This study aims to determine whether the teaching of Dutch slang words by Kim Jautze through the YouTube channel Dutchies to Be - Learn Dutch with Kim is in accordance with the Input Processing (IP) and Structured Input Activities (SI) learning models. By using a qualitative descriptive method, the results found are that the teacher, namely Kim Jautze, does not completely follow the IP and SI theory."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Benita Alia Amiartapura
"Setiap bahasa memiliki sistem yang berbeda dalam menyusun kalimat kala lampau. Dalam bahasa Belanda terdapat seperangkat aturan linguistik yang perlu diperhatikan untuk dapat membuat kalimat kala lampau dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan kalimat kala lampau bahasa Belanda imperfectum dan perfectum oleh mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan data berupa transkrip hasil berbicara 8 mahasiswa semester 4 tahun ajar 2021/2022 Program Studi Belanda FIB UI, yang dianalisis menggunakan teori surface strategy taxonomy oleh Dulay, dkk (1982) beserta aturan pembentukan kalimat imperfectum dan perfectum oleh Ridwansyah (2008). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 tipe kesalahan yang dilakukan yaitu kesalahan penghilangan, penambahan, dan kesalahan bentuk, dengan frekuensi kesalahan terbanyak berupa kesalahan bentuk. Faktor yang mempengaruhi terjadinya kesalahan adalah kecenderungan mahasiswa yang mengacu pada aturan tata bahasa ibu yaitu bahasa Indonesia dan bahasa asing pertama yaitu bahasa Inggris, serta kurangnya perhatian pada kata kerja tidak teratur dan kesesuaian kata kerja bantu.

Every language has a set of distinguished systems in constructing past tense sentences. There’s a set of linguistic rules that need to be considered in order to produce a correct form of past tense sentences in Dutch language. This study aims to understand the usage of imperfectum and perfectum of students in the Dutch past tense sentences. Using a descriptive method with data in the form of speaking transcripts by 8 students of the 4th semester Dutch Study Program FIB UI academic year 2021/2022, analyzed using the surface strategy taxonomy theory by Dulay, et al (1982) along with the rules of imperfectum and perfectum sentence formation by Ridwansyah (2008). The results showed that there were 3 types of errors, namely omission, addition, and misformation, with the highest frequency of errors in the form of misformation. Factors that influence the occurrence of errors are the tendency of students to refer to the grammar rules of the mother tongue, namely Indonesian and the first foreign language, namely English, as well as the lack of attention to irregular verbs and the suitability of auxiliary verbs.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Septi Amalia
"Youtube merupakan salah satu web yang menawarkan video-video interaktif untuk berbagai kalangan. Tidak hanya sebagai sarana hiburan, tetapi juga sebagai sarana belajar berbagai bahasa dunia. Learn Dutch with Bart de Pau menjadi salah satu contoh dari beberapa kanal Youtube yang mengajarkan Bahasa Belanda secara daring mulai dari level dasar hingga menengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah repetisi nomina, verba dan adjektiva yang ditawarkan oleh kanal Youtube Learn Dutch with Bart de Pau sesuai dengan 60 daftar kata berfrekuensi tinggi dari buku Handboek Nederlands als Tweede Taal in het volwassenenonderwijs karya Bart Bossers (2015). Repetisi dihitung berdasarkan teori Stuart Webb (2007) yaitu pengulangan kata sebanyak sepuluh kali. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan data yang digunakan bersumber dari serial Heb je zin? musim satu level 0/A1/A2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga kategori kata ini mengalami repetisi lebih dari sepuluh. Akan tetapi hanya kategori adjektiva dan verba yang sesuai dengan 60 daftar kata berfrekuensi tinggi. Konteks cerita menjadi alasan mengapa kategori nomina yang diulang tidak sesuai dengan daftar kata dari Bart Bossers (2015).

YouTube is one of the websites that offers interactive videos for various groups. Not only as a means of entertainment, but also as a means of learning various world languages. Learn Dutch with Bart de Pau is one example of several YouTube channels that teach Dutch online from basic to intermediate levels. This research aims to determine whether the repetition of nouns, verbs, and adjectives presented in the YouTube channel Learn Dutch with Bart de Pau aligns with the 60 high-frequency word lists from the book Handboek Nederlands als Tweede Taal in het volwassenenonderwijs by Bart Bossers (2015). Repetition is calculated based on Stuart Webb's (2007) theory of repeating a word ten times. The method is descriptive qualitative and the data comes from the series Heb je zin? season one level 0/A1/A2. The results show that these three categories of words experience more than ten repetitions. However, the analysis reveals that only adjectives and verbs align with the 60 high-frequency words list. The context of the story is the reason why the repeated nouns do not match the word list from Bart Bossers (2015)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Burgess, Jean
Cambridge, Massachusetts: Polity, 2018
302.231 BUR y
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"ABSTRAK
Analisis Situasi
Kualitas berita pada portal berita online begitu
memprihatinkan. Informasi yang disampaikan seringkali sulit
dipahami karena tidak kronologis, tak akurat dan kurang
mendalam, karena terlalu mengejar kecepatan. Jenis media
online lain seperti e-magazine belum mampu mengatasi
permasalahan tersebut karena interval terbitnya yang terlalu
lama meskipun kualitas beritanya sudah baik. Kanal berita
YouTube Singkat Kata mencoba menjawab permasalahan
tersebut dengan menjadi platform yang menjelaskan beritaberita
secara mendalam, mendidik dan berkualitas dengan
waktu yang relatif cepat dibandingkan e-magazine.
Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototipe
Manfaat bagi khalayak: Media informasi bagi masyarakat
untuk mendapatkan penjelasan berita yang bersifat mendidik,
menghibur dan edukatif.
Manfaat bagi pengelola: menjadi pelopor pada bidang
jurnalisme yang mendidik di Indonesia
Tujuan: Memnyajikan berita yang mencerdaskan dan
mendidik bagi publik.
Prototipeyang Dikembangkan
Kanal YouTube Singkat Kata menyajikan video berdurasi
dibawah 5 menit dengan target 3 video perminggunya. Video
berisikan penjelasan tentang isu atau peristiwa terkini
sehingga mudah diikuti dan dipahami oleh khalayak. Target
khalayak adalah pengguna internet yang aktif membaca berita
online,berusia 18-45 tahundengan SES A dan B.
Evaluasi
 Riset Pasar Khalayak (Input) dilakukan dengan menyebar
kuesioner online kepada 30 responden dengan metode
purposive sampling
 Media pre-test dilakukan menyebar kuisioner online
kepada 50 responden setelah menyaksikan prototipe.
 Evalusi media, berupa analisis traffic (internal) dan
pengisian kuisoner online (eksternal)
 Evaluasi output dilakukan dengan menyebarkan
kuesioner online kepada 50 responden yang sudah
menonton konten dari Kanal YouTube Singkat Kata.
Selain itu dilakukan juga analisis melalui YouTube
analytics.
 Evaluasi outcome dilakukan dengan menyebarkan kuesioner online kepada 50 responden yang sudah
menonton konten dari Kanal YouTube Singkat Kata.
Anggaran
Anggaran pembuatan prototipe: Rp60.000
Rencana anggaran operasional perbulan: Rp48.200.000
Perkiraan rugitahun pertama: (Rp382.221.250)
Perkiraan laba tahun kedua: Rp838.387.500
Perkiraan laba tahun ketiga: Rp3.976.205.000
BEP (Break Even Point) akan dicapai pada tahun kedua bulan
keempat

ABSTRACT
Situation Analysis
The quality of online news portal is concerning. Presentation
of information often hard to understand because not
chronologically served, not accurate and have minimum
depth, because they prefer speed over quality. Another online
news type, like e-magazine still hasn’t answered the problem,
because although the quality is good, but their publishing
interval often too long, compared to online news portal.
YouTube Channel Singkat Kata try to answer the problem, by
being the platform that explains news educationally, in-depth
and with quality content, that publishes content faster than emagazine.
Benefit and Objective of Prototype Development
Benefit for public: source of information to get the
explanation of news that educate and entertain the public.
Benefit for: become a pioneer of explanatory journalism in
Indonesia.
Objective: to educate the public with delivery of high quality
news.
The Developed Prototype
YouTube Channel Singkat Kata serve under 5 minute videos
with the target of 3 videos released each week. The video will
contain explanation of latest news so it could be easier for
public to follow and understand the latest news. The target
audience is internet user in Indonesia that active reading
online news and aged between 18-45. The SES are A and B.
Evaluation
 Audience Market Research (Input) will be done by online
questionnaire to 30 respondents with purposive sampling
method.
 Media pre-test will be done by online questionnaire to 50
respondents after watching the prototype.
 Media evaluation will be done by traffic analysis
(internal) and online questionnaire (external).
 Output evalution will be done by online questionnaire to
50 respondents after watching the contents of Singkat
Kata YouTube channel.Other than that, there will be
analysis by using YouTube analytics.
 Outcome evaluation will be done by online questionnaire to 50 respondents after watching the contents of Singkat
Kata YouTube channel.
Budget
Prototype production cost: Rp60.000
Monthly operational budget: Rp48.200.000
Estimated loss for the first year: Rp-382.221.250
Estimated profit for the second year: Rp838.387.500
Estimated profit for the third year: Rp3.976.205.000
BEP (Break Even Point) will be achieved at fourth month in
second year."
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Raras Tri Hapsari W
"ABSTRAK<>br>
Kanal media YouTube beberapa tahun belakangan ini semakin menjadi populer untuk dijadikan sebagai sarana informasi. YouTube sendiri merupakan salah satu bentuk dari New Media atau media baru yang merupakan tanda masuknya era media sosial. Hadirnya Web 2.0 dalam media baru membuat pergeseran fungsi konsumen dalam mengkonsumsi media yang tadinya hanya mengkonsumsi saja menjadi ikut menjadi distributor dan produsen, atau biasa kita sebut juga sebagai prosumer. Dengan menjadi prosumer para pengguna media sosial berfungsi sebagai pengawas dari media masa yang ada, bukan hanya sebagai konsumen saja. Perusahaan besar yang memiliki konsep prosumer dalam mengisi konten di dalamnya adalah Facebook, Twitter, Flickr, dan YouTube. YouTube sendiri merupakan kanal media yang menyebarkan informasi khususnya dalam bentuk video. Konten-konten yang berada di YouTube dibuat oleh konsumen yang membuat pengguna YouTube menjadi prosumer. YouTube membuat konsumen menjadi tidak hanya melihat video yang dibuat oleh pengguna YouTube lainnya, tetapi juga ikut memproduksi video yang dapat dilihat oleh para pengguna YouTube Dalam hal ini Kok Bisa memanfaatkan YouTube sebagai kanal media publikasi konten edukasi untuk menambah konten positif yang ada di Indonesia. Kok Bisa merupakan kanal YouTube edukasi terbesar di Indonesia. Dengan menggunakan animasi, Kok Bisa berusaha membuat penjelasan mengenai fenomena sains sehari-hari menjadi lebih mudah dan menarik untuk dinikmati. Kok Bisa adalah salah satu kanal YouTube yang memanfaatkan media sebagai sarana demokrasi untuk menyampaikan pendapatnya mengenai konten-konten yang ada di Indonesia, khususnya seperti yang kita temukan di televisi. Keberhasilan Kok Bisa menunjukan bahwa Indonesia memiliki kemauan untuk mendukung konten positif yang bermanfaat bagi penontonnya.

ABSTRACT<>br>
In the recent years, YouTube channel have increased popularly as an information medium. YouTube itself is one of the New Media that signal the beginning of social media era. The appearance of Web 2.0 in the new media result in a shifting of media consumer function from only consuming to take part of distribution and producing, or oftenly called as prosumer. Being a prosumer, social media user also act as a watcher for mass media, not only as a consumer. Large company such as Facebook, Twitter, Flickr, and YouTube fill their content with the concept of prosumer. YouTube itself is one of the media canal that spreads information specifically in the form of a video. Contents in YouTube are produced also by the consumer which make Youtube user are prosumer. YouTube makes the consumer also involve not only in watching the videos produced by other YouTube user but also in producing the video itself. In this case, Kok Bisa use YouTube as a media canal to publish educational content in the purpose of improving positive content in Indonesia. Kok Bisa is the largest Indonesian YouTube educational channel. By using animation, Kok Bisa tries to explain daily science phenomenon more easier and interesting to watch. Kok Bisa is one of YouTube channel that use media as a democracy tools to express their opinion of the contents in Indonesia, especially the one that we found on Television. The success of Kok Bisa shows that Indonesia have a strong will to support positive content that are useful for their viewers"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Minofa Nur Aziza
"Masa kanak-kanak adalah saat di mana kita merasakan kebebasan dan kebahagiaan tanpa batas, penuh dengan petualangan dan tawa. Melalui kenangan ini, kita belajar untuk menghargai hubungan yang mendalam dan menjaga kepercayaan yang telah terbangun sejak dulu. Nostalgia kanak-kanak salah satunya dapat ditinjau dari iklan Youtube Haribo Deutschland. Iklan Haribo Deutschland menggunakan strategi nostalgia yang cerdas untuk menghidupkan kembali kenangan masa kecil yang indah dan membuat hubungan dengan produk permen mereka. Korpus data yang digunakan yaitu dua iklan dengan voice over anak kecil di playlist Haribo TV Spots im Laufe der Zeit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja unsur dalam iklan Haribo Deutschland yang membangun antara nostalgia orang dewasa dan anak-anak dalam isu masyarakat Jerman. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan teori semiotika Roland Barthes menggunakan unsur penanda (signifier) dan pertanda (signified), serta teori mengenai nostalgia. Hasil penelitian menunjukan iklan Haribo memanfaatkan nostalgia masa kanak-kanak untuk membangun koneksi emosional dengan konsumen dewasa. Strategi ini memposisikan Haribo sebagai kebahagiaan masa kecil konsumen dan loyalitas merek. Visual menarik dan suara anak-anak ceria dalam iklan ini mengingatkan konsumen pada kebahagiaan masa lalu, sehingga meningkatkan kepercayaan dan hubungan emosional dengan merek.
Childhood is a time where we experience unlimited freedom and happiness, full of adventure and laughter. Through these memories, we learn to appreciate deep relationships and maintain the trust that has been built long ago. One of the childhood nostalgia can be seen from the Haribo Deutschland YouTube advertisement. Haribo Deutschland's advertising uses a clever nostalgic strategy to bring back fond childhood memories and create a connection with their candy products. The data corpus used is two advertisements with voice overs of young children in the Haribo TV Spots im Laufe der Zeit playlist. This research aims to find out what elements in the Haribo Deutschland advertisements build nostalgia between adults and children regarding issues in German society. The research method used in this research is qualitative, with Roland Barthes' semiotic theory using signifier and signified elements, as well as the theory of nostalgia. The research results show that Haribo advertisements utilize childhood nostalgia to build childhood happiness. This strategy positions Haribo as an emotional connection with adult consumers and brand loyalty. The attractive visuals and cheerful children's voices in this ad remind consumers of past happiness, thereby increasing trust and emotional connection with the brand."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rama Shellarasa
"ABSTRACT
Dalam era informasi, informasi berkembang sedemikian cepat dan beragam. Namun, informasi tersebut kurang menarik dan bermutu sehingga masyarakat sulit memahami informasi tersebut. Kondisi ini disadari oleh salah satu penyedia layanan informasi daring Kanal Youtube Kok Bisa? untuk mengemas ulang informasi menjadi lebih menarik dan memiliki nilai edukatif. Penelitian ini bertujuan melakukan penilaian kepuasaan pengguna terhadap kemas ulang informasi yang ada di Kanal Youtube Kok Bisa?. Penelitian ini menggunakan metode SERVQUAL yang dilihat dari lima dimensi yaitu Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Empathy. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantiatif deskriptif. Hasil penelitian menemukan hanya satu dimensi yang telah memenuhi kepuasaan pengguna yaitu Responsivenees, sedangkan Tangibles, Reliability, Assurance, dan Empathy belum memenuhi kepuasan pengguna. Penelitian menyarankan bahwa perlu adanya ilustrasi yang bersifat umum pada setiap ilustrasi, menggunakan Bahasa yang lebih mudah dipahami, adanya referensi dan rujukan pada setiap video, meningkatkan interaksi pengguna, dan mengadakan acara-acara sains yang lebih interaktif untuk meningkatkan rasa keingintahuan pengguna.

ABSTRACT
In the information age, information grows and varies rapidly. However, the information is less interesting and has low quality. So that, people find it difficult to understand the content of the information. Then, this condition is realized by one of the information service providers within Kok Bisa? Youtube channel. The channel initiates to repackage the information in order to become more interesting and has educational value. This study aims to assess the user satisfaction against repackaging information in Kok Bisa? Youtube portal. This study uses SERVQUAL method which consist five dimensions: Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance, and Empathy. This research uses the quantitative approach with descriptive method. The results showed that only Responsiveness has met above user satisfaction score. However, Tangibles, Reliabilty, Assurance, and Empathy havent yet met the criteria. This study finds that the product is not yet optimal and need to be improved. This study suggests that there should be general illustrations and using more understandable language in the video, there should be references in every video, improved more user interaction and provider, and made more variety of scientific events to increase users curiousity."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>