Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97388 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Luthfi Azmaiza Hadsyah
"

Riset ini dilakukan di perusahaan yang bergerak di bidang industri teknologi telekomunikasi yang memproduksi telepon seluler dan menjual telepon seluler dengan merek dagang sendiri. Perusahaan ini menggunakan perangkat lunak manufaktur Manufacturing Execution System (MES) dalam proses manufakturnya. Perangkat lunak manufaktur harus selalu dikembangkan dan kinerjanya ditingkatkan. Perusahaan perlu melakukan pendekatan dan penilaian untuk meningkatkan kapabilitas dan kematangan proses manufaktur digital. Capability Maturity Model (CMM) digunakan sebagai dasar model pengukuran kematangan perangkat lunak manufaktur yang digunakan dalam proses manufaktur. Model kematangan kapabilitas menentukan tingkat kematangan digital perusahaan saat ini. Kemudian berdasarkan analisis celah, dibuat peta untuk peningkatkan kematangan digital pada proses manufaktur. Pada tingkat 2 berulang, perusahaan mencapai tingkat kematangan 2,23, kemudian pada tingkat 3 didefinisikan mencapai tingkat kematangan 2,17. Berdasarkan tingkat kematangan saat ini, dilakukan pembuatan profil KPA dan dirancang peta untuk meningkatkan tingkat kematangan digital perusahaan.


The research was conducted at a telecommunications technology company that manufactures mobile phones. The company uses Manufacturing Execution System (MES) manufacturing software in its manufacturing processes. Manufacturing software should always be developed and improved. Companies need to carry out approaches and assessments to increase the capability and maturity of digital manufacturing processes. Capability Maturity Model (CMM) is used as the basis for measuring the maturity of manufacturing software used. The capability maturity model determines the company's current level of digital maturity. Then based on the gap analysis, a map is created to increase digital maturity in the manufacturing process. At level 2 repeated, the company reaches a maturity level of 2,23, then at level 3 it is defined as reaching a maturity level of 2,17. Based on the current maturity level, a KPA profile is created and a map is designed to increase the company's digital maturity level.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Andriyani
"Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling dasar. Salah satu teknologi yang digunakan untuk membantu kelancaran komunikasi adalah telepon seluler. Namun, pada kenyataannya ada faktor ? faktor yang dapat menghalangi kelancaran proses telekomunikasi seluler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kuat sinyal dengan faktor ? faktor yang mempengaruhinya seperti ketinggian tempat, tinggi BTS, arah hadapan lereng, dan jarak dari BTS. Penggunaan analisis keruangan secara kuantitatif menghasilkan suatu model keruangan kualitas sinyal telepon seluler di Kabupaten Temanggung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas sinyal yang baik terdapat pada daerah yang dekat dengan BTS dengan lereng yang menghadap BTS.

Communication is one of the most basic human needs. One of the technology that are used to help smooth communication is mobile phone. However, in reality there are many factors that can obstruct the smooth process of mobile telecommunications. This study aims to determine the relationship between a signal strength by the influencing factors such as altitude, elevation of BTS, the direction of the level before the slope, and the distance from the base stations. The use of quantitative spatial analysis produced a spatial model of cell phone signal quality at Temanggung Regency. The results showed that the good signal quality present in the area near the BTS with a slope overlooking the BTS.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S59414
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuar Setio Laksono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
TA3240
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Darudjati D.B.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
TA3243
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arga Bimadi
"Karya akhir ini membahas perancangan Prosedur Operasional Standar POS dalam melakukan penentuan alokasi memory pada aplikasi registrasi paket di salah satu operator seluler di Indonesia. Karya akhir ini dikerjakan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana menentukan alokasi memory aplikasi dengan motivasi untuk menyelesaikan permasalahan penurunan success rate aplikasi registrasi paket. Menurunnya success rate aplikasi registrasi paket berdampak pada menghilangnya potensi pendapatan organisasi sebesar 16 miliar rupiah.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan analisis studi kasus dimana objek penelitian merupakan perusahaan operator seluler di Indonesia. Penelitian ini menggunakan modifikasi dari Soft System Methodology SSM. Perancangan POS dalam menentukan alokasi memory pada aplikasi merupakan salah satu solusi dalam menyelesaikan masalah penurunan success rate layanan registrasi paket.
Hasil dari penelitian selain menghasilkan POS dalam melakukan penentuan alokasi memory juga memberikan saran kepada organisasi, contohnya dalam memastikan prosedur dapat berjalan dengan benar maka organisasi perlu memastikan komunikasi antar unit dapat berjalan dengan baik kemudian perlu melakukan pelatihan kepada engineer agar dapat menjalankan prosedur dengan benar.

This final project examine the design of standard operating procedure SOP of application memory allocation setting in package registration service in one of cellular operator in Indonesia. This research is executed with motivation to explore the way of application memory setting. The background of this research is to solved success rate decrease in package registration service. There are billions of company's revenue which lost caused by this issue.
This research is qualitative research with case study analysis where use cellular operator as the object of research. It use modification of Soft System Methodology SSM. The produced SOP is one of possible solution to resolved success rate decrease issue of package registration service.
The result of this research besides to produce the SOP also give recommendation to company to be good in run the SOP. Some example are company has to makesure communication among the team is established well and also held training to engineer so that fluent to run the SOP.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Binarlyn Indri Rahayu
"Usaha non-pertanian di perdesaan semakin memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi bagi negara berkembang. Kinerja usaha non-pertanian di perdesaan tersebut diduga makin membaik seiring dengan pemanfaatan teknologi telekomunikasi dalam usaha tersebut. Hal ini karena pemanfaatan teknologi telekomunikasi seperti telepon seluler dan internet dapat menekan biaya pencarian informasi dan memperluas informasi pasar. Studi ini menganalisis peran pemanfaatan telepon seluler dan internet terhadap kinerja usaha non-pertanian di perdesaan. Dengan menggunakan data tingkat rumah tangga yang bersumber dari Indonesian Family Life Survey gelombang lima (IFLS5) tahun 2014 dan metode Propensity Score Matching, kajian menemukan bahwa penggunaan telepon seluler dan internet dalam usaha non-pertanian memiliki peran positif terhadap kinerja usaha non-pertanian rumah tangga perdesaan. Hasil ini menunjukan bahwa kebijakan pembangunan infrastruktur telekomunikasi di wilayah perdesaan mampu memberikan peningkatan ekonomi bagi rumah tangga desa.

Non-farm businesses in rural areas have increasingly an important role in economic development in developing countries. The performance of non-farm businesses in rural area is expected to have improved in line with the use of telecommunications technology in business. This is due to the use of communication technologies such as mobile phones and internet be able to shortened the cost of information and the expand market information. This study analyzes the role of mobile phone and internet utilization to the performance of non-farm businesses in rural areas. By using data sourced household level from Indonesian family life survey part 5 (IFLS 5) in 2014 and the propensity score matching method, the study found that the use of mobile phones and the internet in non-agricultural businesses has a positive impact on the performance of rural non-farm household businesses . This shows that the telecommunications infrastructure development policy in rural areas is able to provide economic improvement for rural households."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54902
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartato
"Optimalisasi penggunaan teknologi berperan dalam industri manufaktur agar mampu mencapai potensi produktifitas yang penuh di era ekonomi digital. Adanya transformasi teknologi digital ini dapat memberikan kontribusi besar pada struktur pendapatan pekerja industri manufaktur. Sementara itu, industri manufaktur yang merupakan leading sector perekonomian nasional dalam kurun waktu 2014 hingga 2018. Namun didominasi dengan pekerja berkarakteristik vertical mismatch (ketidaksesuaian antara tingkat pendidikan dengan jenis pekerjaan) yakni diatas 90 persen dan Indonesia menempati posisi tertinggi diantara negara Asia Pasifik lainnya untuk proporsi pekerja vertical mismatch. Resiko tenaga kerja yang berkarakteristik vertical mismatch, khususnya bagi pekerja overqualified adalah upah di bawah standar yang dikarenakan investasi mereka pada tingkat pendidikan tidak dipakai secara optimal. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh teknologi digital dan vertical mismatch terhadap pendapatan pekerja industri manufaktur di Indoensia menggunakan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2019. Hasil regresi linier berganda menunjukkan bahwa teknologi digital dan vertical mismatch berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan. Pekerja underqualified cenderung memperoleh pendapatan lebih besar dibandingkan mereka yang tergolong well-matched sedangkan pekerja overqualified akan dihadapkan dengan wage penalthy atau upah yang rendah. Adanya kemampuan menguasai teknologi digital seperti komputer, smartphone, dan teknologi digital lainnya mampu menambah pendapatan pekerja vertical mismatch dengan kecenderungan lebih tinggi.

Optimizing the use of technology has a role in the manufacturing industry in order to be able to reach its full productivity potential at this digital economy era. The existence of this digital technology transformation impacts on a major contribution toward income structure of manufacturing industry labors. Meanwhile, the manufacturing industry was the leading sector of the national economy from 2014 to 2018. However, it is dominated by workers with vertical mismatch characteristics (the mismatch between the level of education and the type of work) which is above 90 percent. Furthermore, Indonesia occupied the highest position among other Asia Pacific countries in terms of vertical mismatch worker proportion. The risk of labor which is characterized by a vertical mismatch, especially for overqualified workers, is wages that are below standard because their investment in education level is not used optimally. This research aims to study the effect of digital technology and vertical mismatch on the income of manufacturing industry labors in Indonesia using data from the National Labor Force Survey (Sakernas) August 2019. The results of multiple linear regression indicate that digital technology and vertical mismatch have a significant effect on income. Underqualified labors tend to earn more than those who are classified as well-matched, while overqualified labors will be faced with wage penalthy or low wages. The ability to master digital technology such as computers, smartphones and other digital technologies is able to increase the income of vertical mismatch labors with a higher tendency."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andari Cita Candrika
"Telepon seluler dan internet adalah salah satu bentuk dari ICT yang dapat dijadikan alat dalam meningkatkan inklusi keuangan. ICT dapat meningkatkan inklusi keuangan melalui dua cara, yaitu: peningkatan sisi supply (penyediaan jasa keuangan digital) sehingga dapat mengurangi biaya transaksi lembaga keuangan formal dan peningkatan pada sisi demand berupa meningkatkan arus informasi dan pengetahuan akan keuangan (Sarma & Pais, 2008; Ouma, Odongo & Were, 2017; Kabakova & Plaksenkov, 2018). Indonesia merupakan negara dengan basis digital yang terus berkembang. Walau pun dinilai memiliki kualitas internet yang buruk, penduduk yang memiliki koneksi sangat aktif di dunia maya, terutama pada media sosial (McKinsey, 2016). Dengan tujuan untuk menganalisis hubungan antara ICT dan inklusi keuangan, penelitian ini tertarik untuk melihat apakah penggunaan telepon seluler dan internet pada rumah tangga di Indonesia dapat meningkatkan arus informasi dan edukasi akan keuangan. Penelitian ini menggunakan data Susenas 2017 dan Podes 2018 dengan data berada pada tingkat rumah tangga untuk seluruh kota/kabupaten di Indonesia. Pengolahan data pada penelitian menggunakan metode Poisson Regression dan Logistic Regression. Penelitian ini menemukan bahwa kepemilikan telepon seluler dan akses internet pada rumah tangga di Indonesia secara signifikan dapat meningkatkan kepemilikan akun tabungan di lembaga keuangan formal sebagai proksi dari inklusi keuangan.

Mobile phone and internet are form of ICT that can be used as a tool in increasing financial inclusion. ICT can improve financial inclusion in two ways: increasing the supply side (providing digital financial services) so that it can reduce transaction costs of formal financial institutions and increasing the demand side in the form of increasing information flows and knowledge of finance (Sarma & Pais, 2008; Ouma, Odongo & Were, 2017; Kabakova & Plaksenkov, 2018). Indonesia is a country with a digital base that continues to grow. Even though it is considered to have poor internet quality, Indonesian is very active in cyberspace, especially on social media (McKinsey, 2016). With the aim of analyzing the relationship between ICT and financial inclusion, this study is interested in seeing whether households mobile phone and internet use in Indonesia can improve the flow of information and financial education. This study uses Susenas 2017 data and 2018 Podes with data at the household level for all cities / districts in Indonesia. The method use in this research are Poisson Regression and Logistic Regression methods. This study found that ownership of mobile phones and internet access in Indonesian households can significantly increase ownership of savings accounts in formal financial institutions as a proxy for financial inclusion."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beti Agustina
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Average Collection Period, Inventory Turnover in Days dan Average Payable Period terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur listed BEI tahun 2010-2011. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Average Collection Period, Inventory Turnover in Days dan Average Payable Period terbukti berpengaruh negatif secara signifikan terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur di Indonesia. Melalui hasil yang diperoleh, sangat disarankan bagi perusahaan ? perusahaan terbuka di Indonesia untuk lebih memperhatikan dan serius dalam perihal pengelolaan modal kerja perusahaan, dimana terbukti dapat membantu dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan.

This study aims to examines the Influence of Average Collection Period, Inventory Turnover in Days and Average Payable Period on Manufacturing Firm?s Profitability, Evidence from Indonesia listed manufacturing company 2010-2011. The findings indicate that Average Collection Period, Inventory Turnover in Days and Average Payable Period are negatively related to Manufacturing Firm?s Profitability. Thus, the results strongly suggest that working capital management practices work favorably to higher the manufaturing fim?s profitability."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46135
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafika Farah Maulia
"Sebagian besar produk elektronik saat ini memiliki masa guna yang lebih pendek dari beberapa waktu lalu. Keusangan produk merupakan isu yang melatarbelakangi hal tersebut. Keusangan produk merupakan suatu kondisi di mana barang-barang menjadi usang atau sudah tidak relevan baik secara teknis maupun estetika. Hal ini menyebabkan siklus hidup barang-barang semakin cepat sehingga sampah yang dihasilkan dan sumber daya produksi yang digunakan lebih banyak. Sayangnya, hanya ada sedikit penelitian di negara berkembang yang mempelajari fenomena ini sehingga data empiris yang tersedia sangat terbatas.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyediakan data empiris tentang perilaku konsumen dan produsen di pasar telepon seluler Indonesia guna mempelajari fenomena keusangan produk. Data diperoleh dari survey online pada 13 kota besar di Indonesia untuk analisa konusmen dan in depth interview kepada dua perusahaan yaitu media dan perusahaan telepon seluler untuk analisa produsen. Regresi data panel dengan model common effect dan uji staistik digunakan sebagai metode analisa data.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa baik konsumen dan produsen sama-sama mendorong pasar telepon seluler untuk bergerak lebih cepat. Masa guna telepon seluler terbukti semakin pendek dari tahun ke tahun. Sementara itu, produsen mendorong pasar dengan mengeluarkan produk secara lebih cepat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Keusangan produk menjadi fenomena yang tidak hanya ditujukan bagi produsen tetapi juga merupakan tanggung jawab konsumen.

Most of todays electronic products are used shorter than ever before. Obsolescence becomes the issue behind this phenomenon. Obsolescence is the wearing out of technical and esthetical product. The problems are obsolescence creates more waste and excessive use of natural resources to produce goods. Unfortunately, this issue is not well captured and not realized in the developing counties. There is only a few studies and data which concerns to the issue.
The objective of this study is to provide data about consumer and producer behavior in the cellular phone market in Indonesia to analyze obsolescence fenomena. Data is gained from online survey in 13 most populous cities of Indonesia for consumer analysis and in depth interview to two cellular phone companies for produsen analysis. Panel regression common effect model and statistical correlation test was applied as the analysis tools.
The result shows that both consumer and producer push the cellular phone market to run faster overtime. It is confimed that the lifespan of cellular phone getting shorter by the year and the ownership order. Meanwhile, producer drives the market by releasing product rapidly in recent time than some couple years ago. Obsolescence is not only an issue that should be addressed to the manufacturers, but also as a responsibility for the consumers.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>