Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130696 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vica Asrianti Dwiputri
"Populasi di Kota Depok pada tahun 2021 mencapai 2.085.935 jiwa, dengan tingkat laju pertumbuhan penduduk sebesar 1.92% per tahun. Tingginya laju pertumbuhan penduduk ini menghasilkan efek ledakan penduduk yang berdampak pada kualitas kelestarian dan keseimbangan lingkungan di suatu daerah. Sanitasi lingkungan adalah upaya untuk mengendalikan semua faktor yang berpengaruh terhadap fisik lingkungan dan memiliki dampak berbahaya pada perubahan keseimbangan lingkungan, kesehatan dan kelangsungan hidup manusia. Rata-rata ketercapaian lima pilar STBM di Kota Depok baru mencapai 79.12 persen. Tujuan dari penelitian ini adalah Merentangkan faktor yang mempengaruhi ketercapaian lima pilar STBM di Kota Depok dengan kurun waktu hampir 10 tahun, sebagai Lessons Learned dalam mengintervensi STBM. Metode penelitian ini menggunakan (Analytical Hierarchy Process) dan wawancara yang dibandingkan dengan penelitian terdahulu. Sehingga hasil penelitiannya adalah faktor- faktor yang mempengaruhi ketercapaian STBM di Kota Depok ditinjau dari 3 Aspek, yaitu aspek kontekstual, aspek psikososial dan aspek teknologi. Pada aspek kontekstual faktor kebijakan, faktor akses ke sumber daya dan faktor latar belakang individu memiliki pengaruh yang sama-sama kuat. Pada aspek psikososial faktor yang berpengaruh adalah pengetahuan pentingnya sanitasi masyarakat dan inisiatif masyarakat, berikutnya pada aspek teknologi faktor yang berpengaruh adalah kepemilikan dan pemeliharaan fisik produk. Hal ini bisa dilihat dari pengaruh faktor terhadap satu pilar maupun beberapa pilar secara bersamaan.

The population in Depok City in 2021 is projected to reach 2,085,935 people, with a population growth rate of 1.92% per year. The high population growth rate has led to a population explosion effect, which impacts the quality of environmental sustainability and balance in the area. Environmental sanitation is an effort to control all factors that affect the physical environment and hurt the balance of the environment, health, and human life sustainability. The average achievement of the five STBM pillars in Depok City has only reached 79.12 per cent. This study explores the factors influencing the achievement of the five STBM pillars in Depok City for nearly ten years, providing valuable lessons in intervening STBM. This research method utilizes the Analytical Hierarchy Process (AHP) and interviews compared to previous studies. The results of this research identify the factors influencing the achievement of STBM in Depok City across three aspects: contextual, psychosocial, and technological. Regarding contextual aspects, policy factors, access to resources, and individual background factors have an equally strong influence. Regarding psychosocial aspects, knowledge of the importance of community sanitation and community initiatives plays a significant role. Regarding technological aspects, ownership and physical maintenance of the product has an influence. This influence can be observed simultaneously in the impact on one or multiple pillars."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Kabisat
"Tesis ini membahas tentang analisis perkembangan sanitasi lingkungan di Kota Depok, analisis faktor - faktor yang menentukan perkembangan sanitasi lingkungan di Kota Depok dan analisis efektifitas pelaksanaan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Kota Depok. Yang diharapkan dari adanya program STBM adalah menurunnya kejadian diare dan penyakit berbasis lingkungan yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku melalui penciptaan kondisi sanitasi total. Penelitian ini merupakan kajian empiris yang lebih banyak menggunakan data kuantitatif, baik sekunder maupun primer.
Hasil penelitian melihat perkembangan sanitasi di Kota Depok dan Daerah Survey, efektivitas pelaksanaan STBM terjadi penurunan dari persentase rata ? rata kasus diare tahun 2007 ? 2011 sebesar 1,95% menjadi sebesar 1,52% pada tahun 2012 - 2014. Jadi program STBM cukup efektif menurunkan angka kasus diare. Terdapat peningkatan dalam efektivitas pelaksanaan STBM di Kota Depok, yang tadinya hanya mencakup 1 lokasi (1,59%) pada tahun 2012 menjadi 32 lokasi pada tahun 2013 (50,79%) dan pada tahun 2014 menjadi 60 lokasi (95,24%).
Berdasarkan pengumpulan data primer, ditunjukkan bahwa rata-rata lama sakit akibat diare adalah 5 hari, dengan kerugian akibat kehilangan pendapatan sekitar Rp. 500.000,-. Karena itu benefit dari perbaikan sanitasi lingkungan adalah amat besar. Hampir seluruh rumah tangga, menggunakan dana sendiri untuk membuat jamban, tetapi umumnya tidak memiliki dana untuk membuat septic tank karena 61,1% responden tidak memiliki septic tank. Faktor yang mempengaruhi adalah kebijakan pemerintah, tingkat pendapatan dan kebiasaan.

This thesis discusses the analysis of the development of environmental sanitation in the city of Depok, analysis of factors that determine the development of environmental sanitation in Depok and analysis of the effectiveness of the implementation of the Community Based Total Sanitation program in the city of Depok. Expected from the program CBTS is decreasing the incidence of diarrhea and disease based on environment related to sanitation and behavior through the creation of sanitary conditions in total. This research is more empirical studies using quantitative data, both secondary and primary.
Results of the study saw the development of sanitation in the city of Depok and Regional Survey, effectiveness of implementation CBTS decrease of the percentage of the averages incidence of diarrhea in 2007 - 2011 of 1.95% to 1.52% in 2012 - 2014. So the program is quite effective CBTS reduce the number of cases of diarrhea. There is an increase in the effectiveness of the implementation of CBTS in Depok, which was only includes 1 location (1.59%) in 2012 to 32 locations in 2013 (50.79%) and in 2014 to 60 locations (95.24%).
Based on primary data collection, indicated that the average length of illness due to diarrhea was 5 days, with losses due to lost revenues of approximately Rp. 500.000,-. Therefore benefit from the improvement of environmental sanitation is enormous. Almost all households use their own funds to make a latrine, but generally do not have the funds to make the septic tank because 61.1% of respondents do not have a septic tank. Factors that influence the government policy, the level of revenue and habits."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T44798
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mandagie, Christal Fransisca
"Skripsi ini menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi implementasi Program Depok Cyber City di Kota Depok. Penelitian dalam skripsi ini bertujuan memberikan gambaran analisis faktor-faktor tersebut dengan menggunakan metode kualitatif melalui teknik pengumpulan data dan wawancara yang mendalam yang disertai pula oleh studi kepustakaan. Penelitian menemukan bahwa Program Depok Cyber City belum berjalan dengan baik karena, secara teoritis dan berdasarkan hasil wawancara tersebut, terdapat beberapa faktor yang memengaruhinya seperti komunikasi antar pihak yang terlibat dan dengan masyarakat, sumber daya manusia dan anggaran, dan dukungan publik terhadap program.

This thesis analyzes the factors which affect the implementation of Depok Cyber City program in the city which bears its name. The objective of the research within is to define an analytic image of those factors by using qualitative methode through data collection and in-depth interviews which also supported by literature study. In the end, the research found out that the Depok Cyber City implementation has not going well , theoritically and based upon those interviews, because several affecting factors such as communication between the involved parties and between government and the public, human and monetary resources, and society support for it."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S57426
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Bunga Ayu Putri
"Skripsi ini membahas tentang Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Implementasi Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) oleh Pemerintah Kota Depok. Penelitian ini menggunakan teori George Edward III mengenai faktor-faktor yang memengaruhi implementasi kebijakan publik. Hasil dari penelitian ini adalah implementasi program PAUD di Kota Depok telah cukup baik, meskipun terdapat hambatan-hambatan dalam pelaksanaannya. Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan ditemukan pada faktor komunikasi dan sumber daya. Pemerintah Kota Depok harus dapat memberikan komunikasi dan penjelasan mengenai alasan mengapa Dinas Pendidikan Kota Depok belum melaksanakan sepenuhnya pembinaan PAUD formal dan nonformal satu atap kepada pendidik dan tenaga kependidikan PAUD di Kota Depok. Pemerintah Kota Depok juga harus memperhatikan sumber daya yang tersedia untuk pelaksanaan program PAUD secara kualitas dan kuantitas.

The focus of this paper is Analysis on factors influencing the government of Depok City early childhood education program implementation. The study based on George Edward III’s theory related to factors influencing public policy implementation. The result of this study indicates that the government’s programs are well implemented although there are some obstacles related in communication and resources in the process. The government of Depok City should explain why District Education Office not entirely conducting the formal and informal Early Childhood Education guidance for teachers and educators in Depok City under one roof. The government of Depok City should also consider the number and quality of human resources available needed to the program implementation. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S45642
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diyan Mailita Sari
"Pemerintah sebagai aktor pembangunan, dalam menjalankan perannya sebagai pelayan publik akan dihadapkan pada berbagai masalah yang ada, baik masalah dari masyarakat maupun masalah dari alam. Sebagai peran dan tanggung jawabnya, maka pemerintah mengeluarkan kebijakan atau program-program pembangunan untuk mencapai tujuan tersebut. Implementasi kebijakan merupakan caraagar sebuah kebijakan dapat mencapai tujuannya. Pelaksanaan program PPSP dilaksanakan di berbagai kota, salah satunya Kota Depok karena mengingat Kota Depok merupakan kota yang berkembang pesat sehingga sedang giat melakukan pembangunan kota dan tidak lepas dari dampak negatif yaitu sanitasi. Sanitasi kurang mendapatkan perhatian yang lebih, sehingga pemerintah mengikuti program PPSP. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskripsi. Informasi yang diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam dengan narasumber yang mempunyai pengetahuan tentang pelaksanaan program PPSP. Program PPSP ini dilakukan oleh Tim Pokja Sanitasi/ AMPL Kota Depok beserta OPD-OPD terkait dengan koordinasi lintas dinas untuk mencapai percepatan pembangunan sanitasi dengan target pelaksanaan per 5 tahunan untuk pembangunan sanitasi yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk membahas pelaksanaan program PPSP di Kota Depok. Dari hasil penelitian, pelaksanaan program PPSP di Kota Depok baru sampai tahap perencanaan danbelum berjalan maksimal karena masih ada berbagai kendala.

In their role as public servants, government as development actors faced with various problems that exist, both problems of society and the problem of nature. As roles and responsibilities, the government issued a policy or development programs to achieve these goals. Implementation of the policy is a way for a policy to achieve its objectives. PPSP program implementation conducted in various cities, one of them for remembering Depok Depok is a rapidly growing city that is actively and urban development can not be separated from the negative impacts of sanitation. Sanitation less get more attention, so that the government follow the PPSP program. This study uses qualitative research approach to the description. Information obtained by conducting in-depth interviews with sources who have knowledge of the implementation of the PPSP program. PPSP program is conducted by the Implementation Team Sanitation / AMPL and its Depok-OPD OPD associated with inter-agency coordination to achieve accelerated development of sanitation with a target of 5 per year for the implementation of sustainable sanitation development. This study aims to discuss the implementation of the PPSP program in Depok. From the research, the implementation of the program in Depok PPSP new to the planning stage and has not gone up because there are still many obstacles."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S53028
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septi Dewi Kurnia
"Kota Depok sebagai Kota Hinterland merupakan wilayah yang sedang tumbuh dan berkembang sejak pemekaran dari Kabupaten Bogor pata tahu 1999. Akibat dari perkembangan dan pertumbuhan yang semakin pesat maka Kota Depok juga mengalami peningkatan guna memenuhi berbagai kebutuhan kota dan penduduknya. Jumlah penduduk Kota Depok yang saat ini dengan jumlah penduduk 1.738.570 juta jiwa per tahun 2010 dan lahan yang seluas 118,50 km², tergolong padat yang cukup padat. Dengan jumlah penduduk dan luas wilayah tersebut maka kondisi RTH sudah mulai jauh dari kata cukup untuk perbandingan kebutuhan RTH dengan jumlah wilayah dan jumlah penduduk. Dalam meningkatkan kualitas hidup Kota Depok perlu peningkatan luas RTH. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kurang tersedianya RTH Publik di Kota Depok.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan wawancara terstruktur yang dilakukan pada dinas-dinas yang terkait, faktor-faktor yang diidentifikasi sebagai penyebab kurang tersedianya RTH Publik adalah faktor keterbatasan lahan, faktor lemahnya pengawasan, faktor keterbatasan dana, faktor fokus perencanaan, faktor implementasi perencanaan, faktor peraturan yang menjadi acuan, faktor kinerja kelembagaan.

City of Depok city as a Hinterland region growing and evolving since the expansion of the Bogor Regency pata know 1999. As a result of the development and rapid growth of the city of Depok also increased in order to meet the various needs of the city and its inhabitants. The population of the city of Depok is currently with a population of 1,738,570 million people per year in 2010 and a land area of 118.50 km ², which is relatively dense solid enough. With the population and the area of the green space conditions have started far from enough for comparison with the amount of green space needs of area and population. Improve the quality of life in the city of Depok need vast improvement RTH. Therefore this study aimed to determine the factors that influence the lack of public green space in the city of Depok.
Based on the results of research conducted structured interviews were conducted with the relevant agencies, the factors that were identified as the cause of the lack of public green space is a factor of limited land, weak supervision factors, factors limited funds, focus factor of planning, implementation planning factors, factors regulations to be a reference, institutional performance factor.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52436
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuke Ardiaria Finola Ivani
"Perilaku merokok diketahui memiliki dampak yang bersifat merugikan bukan hanya bagi perokok aktif, melainkan juga pada perokok pasif. Meskipun begitu, prevalensi perokok aktif di Indonesia terus mengalami peningkatan jumlah setiap tahunnya. Pada tahun 2021 diketahui jumlah perokok aktif di Indonesia sudah mencapai 69,1 juta orang. Kota Depok menjadi salah satu kota yang mengalami peningkatan perokok aktif secara signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang memengaruhi motivasi berhenti merokok pada perokok aktif di Kota Depok. Tingkat motivasi berhenti merokok diukur menggunakan Richmond’s Motivation Assessment Test versi Bahasa Indonesia. Desain penelitian yang digunakan yaitu cross sectional dengan metode sampling purposif. Sampel yang terkumpul pada penelitian ini berjumlah 110 orang. Namun, hanya 9 dari total 110 orang responden yang dinyatakan memiliki motivasi berhenti merokok yang tinggi. Analisis bivariat dengan uji chi square memperlihatkan bahwa hanya usia pertama kali merokok yang berhubungan signifikan dengan motivasi berhenti merokok (p = 0,002).

Smoking behaviour is known to harm not only active smokers, but also passive smokers. However, the prevalence of active smokers in Indonesia continues to rise every year. By 2021, the number of active smokers is expected to reach 69.1 million. Depok is one of the cities where active smoking has increased significantly. This study aims to find out what factors influence motivation to quit smoking among active smokers in Depok City. Motivation to quit smoking was measured using the Indonesian version of Richmond's Motivation Assessment Test. The research design used was cross section with purposive sampling method. The sample collected in this study was a total of 110 people. However, high motivation to quit smoking was reported by only 9 of the total 110 respondents. Bivariate analysis using chi-squared test showed that only age of first smoking was significantly associated with quit motivation (p=0.002)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriana Rahayu
"Pendahuluan: Keberadaan pondok pesantren yang ada di Indonesia maupun di Kota Depok khususnya di Kecamatan Sawangan masih belum diimbangi dengan tingkat sanitasi lingkungan yang memadai, tentunya hal ini akan menjadi risiko ancaman terhadap kesehatan anak-anak yang mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren. Rendahnya perilaku santri dalam pemeliharaan sanitasi lingkungan dapat menjadi penyebab terhadap pembentukan kondisi sanitasi lingkungan tersebut. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi santri dalam melakukan pemeliharaan sanitasi lingkungan asrama khususnya di Pondok Pesantren X Sawangan Depok Tahun 2020. Metode: Desain studi yang digunakan adalah studi cross-sectional dengan jumlah sampel sebesar 173 santri. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan stratified proportionate random sampling serta kuesioner yang digunakan sebagai alat ukur penelitian. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 84 santri (48,0%) memiliki perilaku sanitasi lingkungan yang kurang baik. Berdasarkan hasil analisis bivariate perilaku pemeliharaan sanitasi lingkungan memiliki hubungan yang signifikan dengan pengetahuan (p-value = 0,007), sikap (p-value = 0,000), persepsi (p-value = 0,000), keterpaparan informasi (p-value = 0,010), dan dukungan ustadz/ustadzah (p-value = 0,000). Hasil multivariate, factor yang paling dominan yang memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku pemeliharaan sanitasi lingkungan adalah dukungan ustadz/ustadzah, didapatkan p-value = 0,000 dengan nilai OR = 71,442 (95% CI: 21,562-236,709). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara factor predisposisi (pengetahuan, sikap, persepsi), factor pemungkin (keterpaparan informasi) dan factor penguat (dukungan ustadz/ustadzah) dengan perilaku pemeliharaan sanitasi lingkungan asrama. Kemudian, factor yang paling dominan yang mempengaruhi terhadap perilaku pemeliharan sanitasi lingkungan santri adalah factor penguat yaitu dukungan ustadz/ustadzah. Saran: Upaya peningkatan sanitasi lingkungan asrama perlu dilakukan oleh pihak pondok pesantren melalui upaya peningkatan peran ustadz/ustadzah dalam memberikan bimbingan, edukasi, dan juga pengawasan terhadap penerapan perilaku santri dalam memelihara sanitasi lingkungan asrama.

Introduction: The existence of Islamic boarding schools in Indonesia and in Depok City, especially in Sawangan District, has not been matched by an adequate level of environmental sanitation, this will pose a threat to the health of children who receive education at the Islamic Boarding School. The low behavior of students in maintaining environmental sanitation can be the cause of the formation of these environmental sanitation conditions. Purpose: This study aims to determine the factors that influence the students in maintaining the sanitation of the dormitory environment, especially in X Boarding School in Sawangan Depok in 2020. Methods: The study design used was a cross-sectional study with a sample size of 173 students. Sampling was done using a stratified proportionate random sampling and a questionnaire used as a measuring tool for the study. Results: The results of this study indicate that 84 students (48.0%) have poor environmental sanitation behavior. Based on the results of the bivariate analysis, environmental sanitation maintenance behavior has a significant relationship with knowledge (p-value = 0.007), attitude (p-value = 0.000), perception (p-value = 0.000), information exposure (p-value = 0.010), and support from the religious teacher (p-value = 0,000). The multivariate result, the most dominant factor that has a significant relationship with environmental sanitation maintenance behavior is support from the religious teacher, obtained p-value = 0.000 with an OR = 71,442 (95% CI: 21,562-236,709). Conclusion: There is a relationship between predisposing factors (knowledge, attitudes, perceptions), enabling factors (information exposure), and reinforcing factors (support from the religious teacher) with the behavior of maintaining sanitation in the dormitory environment. Then, the most dominant factor that influences the behavior of maintaining environmental sanitation of students is the reinforcing factor, namely support from the religious teacher. Suggestion: Efforts to improve dormitory environmental sanitation need to be carried out by the boarding schools through increasing the role of the religious teacher in providing guidance, education, and also monitoring the implementation of student's behavior in maintaining dormitory environmental sanitation."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriana Rahayu
"Pendahuluan: Keberadaan pondok pesantren yang ada di Indonesia maupun di Kota Depok khususnya di Kecamatan Sawangan masih belum diimbangi dengan tingkat sanitasi lingkungan yang memadai, tentunya hal ini akan menjadi risiko ancaman terhadap kesehatan anak-anak yang mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren. Rendahnya perilaku santri dalam pemeliharaan sanitasi lingkungan dapat menjadi penyebab terhadap pembentukan kondisi sanitasi lingkungan tersebut. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi santri dalam melakukan pemeliharaan sanitasi lingkungan asrama khususnya di Pondok Pesantren X Sawangan Depok Tahun 2020. Metode: Desain studi yang digunakan adalah studi cross-sectional dengan jumlah sampel sebesar 173 santri. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan stratified proportionate random sampling serta kuesioner yang digunakan sebagai alat ukur penelitian. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 84 santri (48,0%) memiliki perilaku sanitasi lingkungan yang kurang baik. Berdasarkan hasil analisis bivariate perilaku pemeliharaan sanitasi lingkungan memiliki hubungan yang signifikan dengan pengetahuan (p-value = 0,007), sikap (p-value = 0,000), persepsi (p-value = 0,000), keterpaparan informasi (p-value = 0,010), dan dukungan ustadz/ustadzah (p-value = 0,000). Hasil multivariate, factor yang paling dominan yang memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku pemeliharaan sanitasi lingkungan adalah dukungan ustadz/ustadzah, didapatkan p-value = 0,000 dengan nilai OR = 71,442 (95% CI: 21,562-236,709). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara factor predisposisi (pengetahuan, sikap, persepsi), factor pemungkin (keterpaparan informasi) dan factor penguat (dukungan ustadz/ustadzah) dengan perilaku pemeliharaan sanitasi lingkungan asrama. Kemudian, factor yang paling dominan yang mempengaruhi terhadap perilaku pemeliharan sanitasi lingkungan santri adalah factor penguat yaitu dukungan ustadz/ustadzah. Saran: Upaya peningkatan sanitasi lingkungan asrama perlu dilakukan oleh pihak pondok pesantren melalui upaya peningkatan peran ustadz/ustadzah dalam memberikan bimbingan, edukasi, dan juga pengawasan terhadap penerapan perilaku santri dalam memelihara sanitasi lingkungan asrama.

Introduction: The existence of Islamic boarding schools in Indonesia and in Depok City, especially in Sawangan District, has not been matched by an adequate level of environmental sanitation, this will pose a threat to the health of children who receive education at the Islamic Boarding School. The low behavior of students in maintaining environmental sanitation can be the cause of the formation of these environmental sanitation conditions. Purpose: This study aims to determine the factors that influence the students in maintaining the sanitation of the dormitory environment, especially in X Boarding School in Sawangan Depok in 2020. Methods: The study design used was a cross-sectional study with a sample size of 173 students. Sampling was done using a stratified proportionate random sampling and a questionnaire used as a measuring tool for the study. Results: The results of this study indicate that 84 students (48.0%) have poor environmental sanitation behavior. Based on the results of the bivariate analysis, environmental sanitation maintenance behavior has a significant relationship with knowledge (p-value = 0.007), attitude (p-value = 0.000), perception (p-value = 0.000), information exposure (p-value = 0.010), and support from the religious teacher (p-value = 0,000). The multivariate result, the most dominant factor that has a significant relationship with environmental sanitation maintenance behavior is support from the religious teacher, obtained p-value = 0.000 with an OR = 71,442 (95% CI: 21,562-236,709). Conclusion: There is a relationship between predisposing factors (knowledge, attitudes, perceptions), enabling factors (information exposure), and reinforcing factors (support from the religious teacher) with the behavior of maintaining sanitation in the dormitory environment. Then, the most dominant factor that influences the behavior of maintaining environmental sanitation of students is the reinforcing factor, namely support from the religious teacher. Suggestion: Efforts to improve dormitory environmental sanitation need to be carried out by the boarding schools through increasing the role of the religious teacher in providing guidance, education, and also monitoring the implementation of student's behavior in maintaining dormitory environmental sanitation."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ilham Akbar
"Skripsi ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi program rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni di Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis oleh Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Depok dengan menggunakan konsep implementasi kebijakan publik dari George C. Edwards III (1980). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah post positivist sehingga penelitian akan disusun dengan data, bukti, dan pertimbangan ilmiah yang mempunyai dasar teori dan bersifat logis. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan teknik pengumpulan kualitatif melalui wawancara mendalam dan studi kepustakaan (library research). Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi rehabilitasi rumah tidak layak huni di Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis oleh Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Depok berdasarkan empat faktor yang mempengaruhi implementasi program menurut George Edwards III belum diterapkan dengan baik oleh para pelaksana. Terdapat permasalahan pada indikator kejelasan komunikasi dan tidak adanya SOP pada pelaksanaan program rehabilitasi rumah tidak layak huni. Saran yang dapat diberikan mengenai proses implementasi program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni di Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis oleh Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Depok adalah dengan memperbaiki beberapa kekurangan terkait dengan proses transmisi dalam mengkomunikasikan isi pesan kebijakan dan penerapan SOP pada pelaksanaan program rehabilitasi rumah tidak layak huni agar menciptakan keseragaman cara kerja antar pelaksana program.

This thesis discusses about the factors that affecting the implementation of the rehabilitation program for Uninhabitable Houses in Mekarsari Sub-District, Cimanggis District by the Depok City Housing and Settlements Department by using the concept of implementing public policies from George C. Edwards III (1980). The approach used in this research is post positivist so that the research will be arranged with data, evidence, and scientific considerations that have a theoretical basis and are logical. The data used in this study were obtained by qualitative collection techniques through in-depth interviews and library research. The results showed that the implementation of rehabilitation of uninhabitable houses in Mekarsari Subdistrict Cimanggis District by the Department of Housing and Settlements of the City of Depok based on four factors that influenced the implementation of the program according to George Edwards III had not been implemented well by the implementers. There are problems with communication clarity indicators and the absence of Standard Operating Procedures (SOP) on the implementation of an uninhabitable housing rehabilitation program. Suggestions that can be given regarding the implementation process of the Uninhabitable Housing Rehabilitation Program in the Mekarsari Sub-District Cimanggis District by the Depok City Housing and Settlements Department is to correct some of the deficiencies associated with the transmission process in communicating the contents of the policy message and the application of Standard Operating Procedures (SOP) in the implementation of the uninhabitable housing rehabilitation program in order to create a uniformity way of working between program implementers.

"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>