Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143291 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alvaro Rahman Hakim
"Surga adalah sebuah konsep yang berbeda di berbagai sistem kepercayaan dan interpretasi pribadi, tetapi secara umum, surga dipandang dengan alam atau keadaan kehidupan yang ditandai dengan tingkat kepuasan, kebahagiaan, dan ketenangan tertinggi. Skripsi ini memiliki tujuan untuk mengeksplorasi arsitektur sublim, yang berupaya untuk memberikan tanggapan atas fenomena tersebut. Tanggapan tersebut bertujuan untuk menawarkan pendekatan terstruktur, ke tingkat ketenangan dan kedamaian dalam kematian, dengan memanfaatkan tata ruang dan desain kontekstual berbasis penelitian untuk lingkungan binaan masyarakat (Perth Central Business District, Australia Barat). Penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif dan kualitatif. “Personalized Heaven” menghadirkan keterlibatan arsitektural dalam pemahaman individu terhadap surga, dengan mengembangkan solusi dalam bentuk sublim, multi-hunian, personalisasi, melalui gagasan dari berbagai pemahaman kepuasan diri. Melalui pengembangan dari keinginan setiap individu, hipotesis arsitektur ini membantu dalam menaungi kematian yang tenang dan damai bagi mereka yang terkena penyakit terminal.

Heaven is a concept that differs across various belief systems and personal interpretations, but generally speaking, it corresponds to a realm or state of life characterized by the highest levels of fulfillment, happiness, and serenity. This undergraduate thesis aims to explore sublime architecture, which seeks to provide responses to this phenomenon. Such responses aim to offer an integrated approach, to the level of the serenity of a peaceful passing, by utilizing spatial and research-based contextual design for a community's built environment (Perth Central Business District, Western Australia). The research uses both quantitative and qualitative techniques. “Personalized Heaven” delivers an architectural engagement within the individual's interpretations of heaven, by developing a solution in the form of sublime, multi-residential, personalized, and inspired by the various understanding of self-fulfillment. Through fostering each individual desires, this architectural hypothesis helps shelter a serene and peaceful passing for the terminally ill."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albert Chandra
"Berjalan kaki merupakan salah satu cara berpindah tempat yang dilakukan oleh manusia setiap saatnya, baik berjalan di dalam suatu ruangan (misalnya di dalam kamar tidur) sampai berjalan untuk mencapai suatu tujuan, dari tempat asal ke tempat yang ingin dicapai. Untuk memfasilitasi kegiatan ini, maka perlu disediakan jalur untuk pejalan kaki/ jalur pedestrian yang layak supaya pejalan kaki dapat berjalan dengan nyaman. Selain jalur pedestrian yang layak, pejalan kaki juga membutuhkan akses transportasi umum yang baik supaya dapat berpindah tempat yang lebih jauh dan mengurangi ketergantungan terhadap kendaraan pribadi.
Skripsi ini membahas mengenai adaptasi jalur pedestrian secara fisik yang diadopsi oleh Jakarta dan Singapura, supaya kegiatan berjalan kaki dapat dilakukan dengan nyaman juga di negara yang mempunyai suhu rata-rata tahunan yang cukup tinggi dan terekspos sinar matahari sepanjang tahunnya. Ruang lingkup yang dibahas dalam skripsi ini adalah di pusat kota atau CBD (Central Business District) Jakarta dan Singapura yang menerapkan atau berencana menerapkan sistem Transit Oriented Development dan mempunyai iklim tropis sepanjang tahunnya.

Walking is one of human’s way to mobilize themselves anytime, such as moving inside a space/ room (e.g. inside a bedroom), moving inside a building (from room to room) or even in bigger context, like moving from starting point to the destination point, from one building to another, and etc. Facilitating this activity needs a descent pedestrian lane in order to achieve the maximum convenient for user. Apart from pedestrian lane, pedestrians also need accessible public transport to move farther and reduce dependence on private automobile.
This undergraduate thesis will be about adaptation of pedestrian lane in Jakarta and Singapore so that walking activity can also be convenient at tropical countries with high annual temperature and high exposure of sunlight all year round. The scope of this thesis is the downtown or Central Business District at Jakarta and Singapore that apply or try to apply Transit Oriented Development and have tropical climate all year round.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S58695
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cassandra Putri
"Peran arsitektur diakui memiliki kapabilitas untuk menjadi solusi bagi permasalahan urban baik dalam skala kecil maupun besar, untuk mempertahankan sisi positif yang telah ada, dan untuk mengisi kekurangan di lingkungan itu sendiri. Tujuan utama dari proyek ini adalah untuk membantu mengurangi krisis urban di Australia, dan meminimalisasi efeknya dikemudian hari. Sebagai isu utama yang telah menyebar pada kota-kota besar di Australia, ekspansi area urban yang tidak terkontrol dapat dipecahkan dengan pengadaan perumahan berpopulasi tinggi yang berlokasi tidak jauh dari pusat perkotaan, juga untuk mengurangi kepemilikan dan penggunaan kendaraan pribadi. Isu lokal di lokasi tapak yaitu kota Perth Timur yang perlahan berubah pada sisi demografis, dari komunitas yang berasal dari berbagai kelas sosial menjadi komunitas yang homogen dan ekslusif untuk kelas menegah keatas. Salah satu solusi pada isu tersebut adalah dengan pengadaan mixed-use development yang terdiri dari perumahan terjangkau dan area komersil. Observasi lebih dalam terhadap kawasan Goderich (lokasi tapak) adalah kurangnya interaksi sosial, sehingga menghasilkan intensi desain pada proyek ini yaitu untuk meningkatkan interaksi sosial antar komunitas. Desain dari perumahan ini adalah hasil dari eksplorasi tipologi spasial courtyard, dengan menciptakan pengalaman yg majemuk dalam melakukan interaksi sosial pada courtyard yang berlapis, tersedia untuk penggunaan privat ataupun publik tanpa mengabaikan batas privasi penghuni dengan menciptakan batas wilayah yang jelas antara area publik dan privat.

Architects are believed as a profession capable to ease faults in urban living, both in big and smaller scopes, as well as to maintain the positives and to fill in the absence. Major intention is to play big role in Australian urban crisis, or help to reduce the current issue and possible impact to the future for the least. As the issue of urban sprawl arises in major cities of Australia including Perth, one potential solution is by the provision of high population density housing with a close proximity to the city centre, as an attempt to reduce the vehicular possession and usage. Another local issue of the chosen site, East Perth, that it has seemingly alters in its demographic, from a diversely vibrant community into an exclusive area for people with higher socio-economic status. It has become a subject of main consideration to mitigate the issue of social mix decline by the provision of mixed-use development consisting of affordable housing and commercial. Further observation is focused on the precinct that showed its lack of social interaction within a neighbourhood, contrasting with the bigger scope of East Perth which happen to be a community of suburban style of living, leading to another design intention to increase the sense of community in the precinct. The design is the result of a courtyard exploration, creating a multi-layered experience of performing social interaction shaped by a vibrant multi-layered courtyard in the centre available for both public and private use, thus with such circumstances the project has paid a careful consideration to set a clear boundaries between public and private areas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S54654
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lalu Suhaimi
"ABSTRAK
Seng oksida (ZnO) telah diaplikasikan sebagai pemanas transparan. Namun, penelitian tentang mikrorod ZnO sebagai pemanas transparan belum dikembangkan. Pada penelitian ini dilakukan fabrikasi lapisan tipis mikrorod ZnO dengan metode chemical bath deposition. Material yang digunakan yaitu zinc nitrate tetrahydrate dan heksametilentetramine. Varibel pada penelitian ini yaitu konsentrasi larutan bibit sebesar 0.005, 0.010, 0.015, 0.025, dan 0.050 M serta perlakuan hidrotermal pada sampel 0.015 M. Karakterisasi mikrorod ZnO dilakukan dengan menggunakan XRD, FESEM, UV-Vis dan four point probe. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan konsentrasi larutan mampu menurunkan celah pita energi, Eg mikrorod ZnO yaitu 3.60 menjadi 3.18 eV dan meningkatkan ukuran kristalit yaitu 41.541 hingga 95.076 nm. Diameter terbesar mikrorod ZnO yaitu 288.252 nm pada konsentrasi 0.015 M. Selain itu, peningkatan konsentrasi larutan menyebabkan transmitansi dan resistivitas turun yaitu masing-masing sebesar 72% menjadi 35% dan 0.787 x10-4 menjadi 0.013 x 10-4 Ωcm. Perlakuan hidrotermal pada sampel 0.015 M menyebabkan penurunan diameter dari 288. 252 menjadi 125.824 nm dan meningkatkan ukuran kristalit serta menurunkan Eg yaitu masing-masing 71.198 menjadi 165.696 nm dan 3.25 menjadi 3.19 eV. Selain itu, perlakuan hidrotermal menurunkan transmitansi dan resistivitas  yaitu masing-masing sebesar  50.5% menjadi 38% dan  1.126 x 10-4 menjadi 0.833 x 10-4 Ωcm. Perlakuan hidrotermal menghasilkan pemanas transparan yang optimum.


Zinc oxide (ZnO) has been applied as a transparent heater. However, research on ZnO microrod as transparent heaters has not been developed. In this study, the fabrication of microrod ZnO was carried out by using the chemical bath deposition method. The material used is zinc nitrate tetrahydrate and hexamethylentetramine. The variables in this study were the concentration of seed solutions of 0.005, 0.010, 0.015, 0.025, and 0.050 M and the hydrothermal treatment in the sample 0.015 M. The characterization of ZnO microrod was carried out using XRD, FESEM, UV-Vis and four point probes. The results showed an increase in solution concentration was able to reduce the energy band gap, Eg of ZnO microrod which is 3.60 to 3.18 eV and increase the size of the crystallite which is 41.541 to 95.076 nm. The largest diameter of ZnO microrod is 288.252 nm at a concentration of 0.015 M. In addition, an increase in the concentration of the solution causes transmittance and resistivity to decrease, from 72% to 35% and from 0.787 x10-4 to 0.013 x 10-4 Ωcm, respectively. The hydrothermal treatment of 0.015 M sample caused a decrease in diameter from 288. 252 to 125.824 nm and increased the size of the crystallite and lowered Eg, from 71.198 to 165.696 nm and from 3.25 to 3.19 eV, respectively. In addition, it has decreases transmittance and resistivity from 50.5% to 38% and from 1.126 x 10-4 to 0.833 x 10-4 Ωcm, respectively. The hydrothermal treatment produces optimum transparent heaters.

"
2019
T52368
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yowaldi
"ABSTRAK
Tulisan ini bertujuan untuk mengamati hubungan antara harga tanah dan
jarak ke CBD di Bekasi. Asumsi yang digunakan adalah bahwa hubungan antara
harga tanah dan jarak ke CBD adalah negatif dan signifikan. Data yang digunakan
dalam analisis pada tesis ini adalah data harga tanah yang bersumber dari Dinas
Tata Kota Bekasi pada tahun 2011 yang terdiri dari 12 kecamatan. Dari hasil
analisis, di dapatkan hubungan antara harga tanah dan jarak ke CBD adalah
negatif dan signifikan. Selain itu juga diketahui faktor-faktor lainnya yang dapat
mempengaruhi harga tanah di Bekasi selain dari lokasi ke CBD. Kami
menggunakan kondisi infrastruktur di sekitar daerah penelitian sebagai factor lain
yang mempengaruhi harga lahan. Untuk infrastruktur jalan, hasilnya adalah
signifikan dan negatif dan untuk infrastruktur pipa air, hasilnya adalah positif dan
signifikan.
Tesis ini juga membandingkan hasil dari analisis dengan hasil dan kondisi
pada kota Jakarta, karena Jakarta memiliki hubungan dan keterkaitan erat dengan
perkembangan dan pembangunan di Kota Bekasi. Hasil yang didapatkan bahwa
Jakarta dan Bekasi memiliki hubungan yang sama antara harga tanah dan jarak,
yang berbeda adalah hanya pada koefisiennya. Kami juga mencoba untuk
mengaitkan hasil analisis ini ke RTRW 2010 - 2030 Kota Bekasi. Dalam RTRW
Kota Bekasi 2010 - 2030, perencanaan perkotaan di Bekasi dikembangkan
menjadi 3 sistem hirarki yaitu 1 CBD, 4 sub CBD dan 7 sub CBD dengan tingkat
layanan lingkungan. Berdasarkan analisis hubungan antara harga tanah dan jarak
ke CBD di Kota Bekasi bahwa penerapan sistem hirarki 3 belum mempengaruhi
pola harga lahan di Bekasi dan Pusat Kota atau CBD masih sebagai inti dan pusat
kegiatan di Bekasi.

ABSTRACT
This paper aims to observe the relationship between land price and distance
to CBD in Bekasi. The assumption is that the relationship between land price and
distance to CBD is negative and significant. In the analysis, we use data from city
and regional planning in 2011 that consist of 12 sub district in Bekasi. From the
statistical analysis result, the relationship between land price and distance to CBD
is negative and significant. Furthermore, there are other factors that can influence
the land price in Bekasi besides the location. We use infrastructure condition
surrounding area of observation. For road infrastructure, the result is significant
and negative and for water pipe infrastructure, the result is positive and
insignificant.
In addition, this paper is also comparing the result from the Jakarta. The
result is almost similar and the different is only on the coefficient. We also try to
relate the result of this paper to the master plan 2010 – 2030 of Bekasi. In master
plan Bekasi 2010 – 2030, urban planning in Bekasi is developed into 3 hierarchy
systems which are 1 CBD, 4 sub CBD and 7 sub CBD with neighbourhood
services level. Based on the analysis of the relationship between land price and
distance to CBD, the implementation of the 3 hierarchy system are not yet effect
the land price pattern in Bekasi and CBD is still as the core and centre of activity
in Bekasi."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wongkaren, Vannya Istarinda
"ABSTRACT
The planet earth we inhabit is frankly one that is not permanent. Its well-being and deterioration corresponds to our daily actions, decisions and how we take care of our surrounding environment. The earth will eventually become unstable when it is stripped away from its natural resources and polluted by activities caused by humanity.  Climate change and natural disasters signals an urgency to act upon it by preserving its natural resources, reducing energy consumption, reusing and recycling materials. The condition of the environment reflects our quality of living , thus  affecting our health and eventually the economy. Architects have been designing with the idea of sustainability and ecological design that minimises damage on the environment and integrates the design with living processes, connecting green architecture, sustainable agriculture, ecological engineering, ecological restoration and other fields. From the study of sustainable practices and theories, research of precedents and case studies and direct observation this report will incorporate sustainable and ecological design ideas to maximise efficiency in the mixed-use project portrayed through diagrammatic sketches applied to the site.

ABSTRACT
Bumi yang kita huni adalah dengan terus terang planet yang tidak permanen. Kesejahteraan dan kemerosotannya mencerminkan tindakan dan keputusan kita sehari-hari dan cara kita menjaga lingkungan sekitar kita. Bumi pada akhirnya akan menjadi tidak stabil ketika dilucuti dari sumber daya alamnya dan tercemar oleh kegiatan manusia yang merusak alam. Perubahan iklim dan bencana alam menandakan urgensi untuk bertindak atasnya dengan melestarikan sumber daya alamnya, mengurangi konsumsi energi, menggunakan kembali dan mendaur ulang bahan. Kondisi lingkungan mencerminkan kualitas hidup kita, sehingga mempengaruhi kesehatan kita dan akhirnya berdampak kepada ekonomi. Arsitek telah merancang dengan gagasan keberlanjutan dan desain yang meminimalkan kerusakan pada lingkungan dan mengintegrasikan desain dengan memikirkan proses hidup, menghubungkan arsitektur hijau, pertanian berkelanjutan, rekayasa ekologi, restorasi ekologi dan bidang lainnya. Dari studi tentang praktik dan teori yang berkelanjutan, penelitian preseden dan studi kasus dan pengamatan langsung, laporan ini akan menggabungkan ide-ide desain yang berkelanjutan dan ekologis untuk memaksimalkan efisiensi dalam proyek mixed-use yang digambarkan melalui sketsa diagram yang diterapkan ke proyek."
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devindra Hananbayu Tarunokusumo
"Perkembangan artificial intelligence serta implementasi komersialnya yang cepat telah menghasilkan banyak manfaat dan nilai ekonomi bagi produsen dan konsumen di seluruh dunia. Salah satu manfaat tersebut adalah kemampuan bagi perusahaan untuk terlibat dalam penetapan harga yang dipersonalisasi, atau personalized pricing, yang merupakan bentuk strategi first-degree price discrimination yang sangat akurat, di mana perusahaan menetapkan harga yang berbeda untuk setiap pelanggan individu berdasarkan data pribadi mereka dan ditentukan oleh algoritme yang kompleks. Meskipun hal ini juga menghasilkan banyak manfaat yang meningkatkan efisiensi pasar, seperti membebankan harga yang lebih rendah untuk konsumen yang tidak mampu membeli produk tertentu, hal ini juga dapat membebankan harga yang terlalu tinggi kepada konsumen yang oleh algoritme dianggap sesuai untuk mereka. Dengan demikian, penetapan harga yang dipersonalisasi menimbulkan masalah antimonopoli yang serius, karena berpotensi membahayakan consumer welfare.
Melalui tinjauan pustaka yang sistematis, makalah penelitian ini bertujuan untuk menguji kelayakan penggunaan Pasal 102 TFEU sebagai alat utama untuk mengatasi potensi dampak merugikan dari penetapan harga yang dipersonalisasi dengan menganggapnya sebagai penyalahgunaan dominasi yang eksploitatif jika dilakukan oleh perusahaan dengan dominasi yang dominan. posisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hal ini dapat dicapai dengan dua cara, pertama dengan secara eksplisit menangani pembebanan harga yang berlebihan sebagai pengenaan “harga yang tidak wajar”, ​​dan kedua, jika pembebanan harga yang berlebihan dibarengi dengan adanya biaya pencarian dan switching yang tinggi. biaya, maka dapat dianggap sebagai pengenaan "kondisi perdagangan yang tidak adil" oleh perusahaan dominan, jika pendekatan pertama tidak cukup untuk campur tangan otoritas persaingan nasional (NCA). Selain itu, makalah penelitian menyarankan alternatif hukum lain untuk Pasal 102 TFEU untuk mengatasi dampak buruk dari personalized pricing.

The recent acceleration in the development of artificial intelligence and its rapid commercial implementation has yielded a great number of benefits for producers and consumers around the world. One such benefits is the ability for firms to engage in personalized pricing, which is a form of highly accurate first-degree price discrimination strategy, whereby firms charge different prices for each individual customer based on their personal data and determined by complex algorithms. While this, too, yields many benefits in regard to market efficiency, such as charging lower prices for consumers who are otherwise unable to afford certain products, it can also charge excessively high prices to consumers that the algorithms deem to be appropriate for them. Thus, personalized pricing raises serious antitrust concerns, as it may potentially harm consumer welfare.
Through a systematic literature review, this research paper aims to examine the feasibility of using Article 102 TFEU as a key tool for addressing the potential adverse effects of personalized pricing by deeming it an exploitative abuse of dominance if it is conducted by a firm with a dominant position. The results show that this can be achieved in two ways, first by explicitly addressing the charging of excessive prices as an imposition of “unfair prices”, and second, if the charging of excessive prices is coupled with the presence of high search costs and switching costs, then it can be deemed as an imposition of “unfair trading conditions” by the dominant firms, should the first approach not suffice for national competition authorities (NCAs) to intervene. Moreover, the research paper suggests other legal alternatives to Article 102 TFEU to address the adverse effects of personalized pricing.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Wini Permatasari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S47983
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, J. F. Thomas
"ABSTRAK
Menyongsong diberlakukannya AFTA tahu 2003 dan perdagangan
bebas tahun 2010 akan memberikan kesempatan dan tantangan bagi dunia
bisnis pada umumnya, khususnya dunia penerbangan berjadwal. Beberapa
negara dalam menyongsong era tersebut telah mutai menerapkan open sky
policy yang akan meningkatkan persaingan antaroperator penerbangan. tetapi di
sisi lain, membuka peluang urduk mengembangkan sayap ke mancanegara.
Kondisa poltik ekonomi dan sosìal lndonesa yang kurang
menguntungkan saat ini sangat berpengaruh terhadap bisnis penerbangan
secara keseluruhani dan merupakan kendala yang saigat besar dalam bisnis
penerbangan.
Merpati sebagai perusahaan penerbangan melihat adanya peluang untuk
memperluas jangkauan pasamya ke pasar intemasional. khususnya pasar Perth.
Australia Untuk hat tersebut perlu dilakukan analisis dalam menetapkan suatu
strategi yang paling sesuai dengan kondisi Merpati.
Berdasarkan analisis SWOT yang dilakukan penulis, diperoleh posisi yang
kurang menguntungkan bagi Merpati, yaitu adanya kendala faktor ekstemal yang
besar dan kelemahan dalam bidang internal yang dihadapi. Berdasarkan analisis
Boston Consulting Group didapati posisi Merpati pada kuadran Question Marks.
diindikasikan adanya kesulitan cash flow untuk memperluas market share
dengan pertumbuhan pasar yang cukup menjanjikan untuk dikembangkan Iebih
lanjut, sehingga memerlukan investasi baru (penambahan modal), tetapi di sisi
lain, hal ini tidak memungkinkan dengan kondisi keuangan Merpati saat ini.
Berdasarkan analisis tersebut, Merpati harus menetapkan strategi untuk
memasuki pasar Perth, Australia dan bertahan pada pasar tersebut Adapun
strategi yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
? Strategi korporasi dilakukan dengan cara kerja sama aliansi untuk
menghindari beban keuangan yang ada;
? Strategi Generik unit bisnis dilakukan dengan pola persaingan
menurunkan harga jual produk. Hal ini menyebabkan Merpati harus
melakukan efisiensi yang tinggi, agar dapat menghasilkan low-cost.
? Penentuan posisi pada strategi pemasaran dilakukan dengan
penekanan yang berbeda, yaitu : untuk pasar domestik lebih
ditekankan pada posisi fungsional dan untuk pasar internasional pada
posisi pengalaman.
? Pemilihan program strategi pemasaran (bauran pemasaran), yaitu:
? strategi produk/jasa dilakukan dengan meningkatkan pelayanan
dalam preflight, in flight dan postflight, yaitu dengan menerapkan
suatu standarisasi serta melakukan adaptasi terhadap Iingkungan
lokal;
? strategi harga dilakukan dengan menekankan pada strategi harga
penetrasi, yaitu dengan menetapkan harga yang lebih murah
dibandíngkan dan pesaing;
? strategi untuk saluran distribusi dan promosi dilakukan dengan
menggunakan jasa agen perjalanan yang ada, Serta mengambil
alih agen perjalanan yang ditinggal operator sebeumnya
(Sempati), sehingga dapat memanfaatkan jalur distnbusi yang telah
ada khususnya di Perth, Australia.
Berdasarkan analisis yang dilakukan dan penerapan strategi di atas
diharapkan Merpati dapat memasuki pasar intemasional dan bertahan pada
pasar tersebut khususnya pasar Perth, Australia, bahkan secara perlahan-lahan
dapat meningkatkan posisinya ke arah yang lebih baik.
"
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumatul Lulu
"Tingkat mobilitas baik kendaraan dan pejalan kaki di pusat kota cukup tinggi. Oleh karena itu diperlukan jalan untuk menampung sirkulasi kendaraan maupun pejalan kaki. Jalan tidak hanya digunakan untuk sirkulasi saja, namun jalan juga dapat digunakan sebagai tempat untuk berinteraksi sehingga menjadikan jalan sebagai ruang publik. Jalan sebagai tempat untuk interaksi terjadi pada jalan yang terdapat tempat pejalan kakinya, dimana terdapat aktivitas manusia disana. Central Bussines District CBD yang merupakan bagian dari pusat kota memiliki intensitas tinggi terhadap perpindahan dari satu tempat ke tempat lainnya, terutama dengan cara berjalan kaki. Untuk mencapai kenyamanan pejalan kaki pada CBD, dibutuhkan tempat pejalan kaki yang ramah pejalan kaki sehingga tercipta kawasan yang walkable. Kenyamanan pejalan kaki tidak hanya didapat dari lebarnya tempat pejalan kaki dan banyaknya pepohonan, tetapi lantai dasar bangunan di sebelah tempat pejalan kaki juga dapat berpengaruh. yang akan menjadi pembahasan dalam skripsi ini. Berjalan di sebelah pertokoan, restoran, dan caf mempunyai pengalaman yang berbeda dibandingkan berjalan di sebelah dinding kosong. Oleh karena itu, pada skripsi ini akan memaparkan hubungan lantai dasar bangunan dan tempat pejalan kaki, apakah hubungan tersebut mempunyai dampak terhadap pengalaman berjalan pejalan kaki. Dan juga tempat berjalan kaki seperti apa yang diperlukan dalam kawasan CBD untuk menjadikan kawasan tersebut walkable.

The mobility level of vehicles and pedestrians in the city center has a high intensity. Therefore, street is required in order to accommodate both vehicles and pedestrians circulation. Street is not only used for the circulation, but it also can be used for interaction itself which makes the street a public space. Street as a place to interact takes place on the street which has a pedestrian street and there are human activities there. Central Bussines District CBD as a part of the city center also has a high intensity for the mobility level, especially for the pedestrian mobility. To achieve pedestrian comfort in the CBD, pedestrian friendly streets are required to create a walkable area. Pedestrian comfort is not only obtained from the width of the pedestrian streets and the number of trees. The ground floor next to the pedestrian streets also can affect the pedestrian comfort which will be discussion in this thesis. Walking besides the window shopping, restaurant, and caf has a different experience compared to walking besides the blank wall. Therefore, this thesis will explain the relationship between ground floor and pedestrian street, will that relationship affect the walking experience Also what kind of the pedestrian street is required in the CBD area in order to create walkable area in CBD. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>