Ditemukan 158786 dokumen yang sesuai dengan query
Ashfa Khalida Shahira
"Makalah ilmiah ini merupakan refleksi saya sebagai mahasiswa yang terlibat menjadi aktor pembangunan dalam Program Desa Cemara (Cerdas, Mandiri, Sejahtera). Program yang dirancang oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas RI bertujuan untuk mengurangi kemiskinan melalui melalui kolaborasi bersama perguruan tinggi, pemerintah daerah, pemerintah desa, dan masyarakat desa. Upaya tersebut dilakukan dengan melakukan pemutakhiran data bagi masyarakat yang tidak kunjung mendapatkan bantuan sosial di Desa Sukahaji, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut. Dalam prosesnya, mahasiswa sebagai aktor pembangunan mengalami beragam tantangan emosional berupa penolakan, tuduhan, dan keluhan. Kemampuan untuk langsung bangkit kembali ketika menghadapi situasi sulit merupakan bentuk affective resilience dan affective privilege yang dimiliki oleh aktor pembangunan Desa Cemara yang memudahkan penyusunan kembali rencana intervensi. Pada sisi lain, kedua aspek afektif tersebut menjadi penghalang aktor pembangunan dalam menilik kebutuhan masyarakat yang sebenarnya. Makalah ilmiah ini mengeksplorasi bagaimana arena pembangunan tidak hanya dilihat sebagai proses yang serba teknis, tetapi juga dikelilingi oleh aspek afektif yang memengaruhi keputusan aktor pembangunan dalam membentuk program intervensi.
This scientific paper is my reflection as a student involved as a development actor in the Desa Cemara (Cerdas, Mandiri, Sejahtera) Program. The program designed by the National Development Planning Agency/Bappenas RI aims to reduce poverty through collaboration with universities, local governments, village governments, and village communities. This effort was carried out by updating data for people who did not receive social assistance in Sukahaji Village, Sukawening District, Garut Regency. During the process, students as development actors experienced various emotional challenges in the form of rejection, accusations, and complaints. The ability to immediately bounce back when facing difficult situations is a form of affective resilience and affective privilege possessed by the development actors of Desa Cemara. These two affective aspects made it easier for development actors to reorganize the intervention plan, but on the other hand it is also become a challenge in recognizing the real needs of the community. This paper explores how the development arena can be seen not only as a technical process, but also surrounded by affective aspects that influence development actors' decisions in shaping intervention programs."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
New York: Oxford University Press, 2003
152.4 HAN
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Lina Iffata Fauziya
"
ABSTRAKPaska terjadinya bencana, penyintas mengalami beberapa fase bencana yang dapat mengarah pada masalah psikologis akibat peristiwa traumatik. Kondisi resiliensi dengan peranan kecerdasan emosi penyintas diperlukan dalam fase pemulihan bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik dan kecerdasan emosi dengan resiliensi pada penyintas banjir. Penelitian deskriptif analitik ini dilakukan di desa Cemara Kulon dengan stratified random sampling pada 122 penyintas bencana banjir Indramayu dengan menggunakan instrumen Schutte Self-Report Emotional Intelligence Test dan Connor-Davidson Resilience Scale. Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan antara pendidikan (p = 0,033) dan kecerdasan emosi (p = 0,000) dengan resiliensi. Penyintas dengan kecerdasan emosi tinggi memiliki peluang lebih besar untuk beresiliensi dengan baik. Oleh karena itu, asuhan keperawatan jiwa dengan mengacu pada kecerdasan emosi penyintas diharapkan dapat membuat penyintas dalam kondisi yang resilien di fase pemulihan bencana. Kesegeraan asuhan keperawatan jiwa dan edukasi kesehatan jiwa paska bencana juga diharapkan dapat menurunkan angka kejadian dampak psikologis paska bencana.
ABSTRACTPost-occurrence of disaster makes survivors experienced several phases of disaster that could lead to mental health problems as a result of traumatic event. Resilience with the role of emotional intelligence is needed in post-disaster recovery phase. This study aims to determine the relationship between the characteristics of the flood survivors and their emotional intelligence with resilience. Analytic descriptive study was conducted in Cemara Kulon with stratified random sampling on 122 flood Indramayu survivors. The instruments used in this study were Schutte Self-Report Emotional Intelligence Test and Connor-Davidson Resilience Scale. The result showed there were relationship between education (p = 0.033) and emotional intelligence (p = 0.000) with resilience. Survivors with high emotional intelligence have greater opportunities to resilience well. Therefore the mental health nursing care shall refer to the survivors’ emotional intelligence so that survivors will be resilient in the recovery phase of disaster. The urgency of mental health nursing care and education on post-disaster is expected to reduce the incidence of post-disaster psychological impact.
"
2015
S59561
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Reivich, Karen
New York: Broadway Books, 2002
155.24 REI r
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Sihite, Lucyana Margareth
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara resiliensi dan nilai pada pengungsi Halmahera di Bitung. Menurut Connor dan Davidson (2003) resiliensi adalah kualitas personal yang memampukan seseorang untuk berjuang menghadapi kesulitan. Pengertian nilai menurut Schwartz (2006) adalah tujuan abstrak yang ingin dicapai dan memiliki tingkat kepentingan yang bervariasi dan digunakan sebagai prinsip dasar yang menuntun kehidupan seseorang. CD-RISC 10 (Connor Davidson Resilience Scale 10 Items) dipakai untuk mengukur resiliensi sedangkan PVQ (Portrait Value Questionnaire) untuk mengukur nilai. Partisipan dalam penelitian adalah 58 orang pengungsi dari Halmahera yang saat ini tinggal di Bitung, Sulawesi Utara. Hasil penelitian terhadap resiliensi menunjukkan terdapat perbedaan resiliensi yang signifikan antara laki-laki dan perempuan. Untuk nilai, ditemukan perbedaan yang signifikan pada nilai security, hedonism dan power antara laki-laki dan perempuan. Selain itu, ada hubungan yang signifikan antara resiliensi dengan nilai security, conformity dan tradition. Tiga urutan nilai yang paling penting adalah security, tradition, conformity dan benevolence sedangkan tiga nilai yang kurang penting adalah power, hedonism dan achievement. Nilai security, tradition dan conformity sebagai nilai yang berhubungan secara signifikan dengan resiliensi pengungsi Halmahera di Bitung sebaiknya dijaga dan dikembangkan untuk menjaga dan meningkatkan resiliensi mereka.
This research is intended to find out the description of resilience, values and the relationship between resilience and values of IDPs from Halmahera who lives in Bitung, North Sulawesi. Connor and Davidson (2003) theorized that resilience embodies the personal qualities that enable one to thrive in the face of adversity. The Values Theory defines values as desirable, trans-situational goals, varying in importance that serves as guiding principles in people’s lives (Schwartz, 2006). This research used CD-RISC 10 (Connor-Davidson Resilience Scale 10 Items) to measure resilience and PVQ (Portrait Values Questionnaire) to measure values. Participants of this research are 58 IDPs who live in Bitung, North Sulawesi. The results show that there are significant differences between males and females n resilience. There are significant differences of security, hedonism and power values between males and females. There are significant relationships between resilience and security, between resilience and conformity and between resilience and tradition values. Furthermore, the most important values of IDPs from Halmahera in Bitung are security, tradition, benevolence and conformity while the most unimportant values are power, hedonism and achievement. Security, tradition and conformity as some values which have significant relationship with resilience should be kept and developed among IDPs to enhance their resilience. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56798
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Jane Nurhanifah
"Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki peran religiositas sebagai moderator hubungan antara resiliensi dan subjective well-being pada penduduk miskin di Jakarta. Hasil penelitian pada 181 partisipan (114 laki-laki, 67 perempuan) menunjukkan bahwa effect size pada analisis regresi sederhana sebesar 15,3%, dan dilanjutkan dengan melakukan analisis regresi moderasi menjadi sebesar 22,1%. Hal ini menunjukkan bahwa religiositas dapat memperkuat hubungan resiliensi dan subjective well-being pada penduduk miskin di Jakarta. Hasil penelitian ini menambah pengetahuan mengenai peran religiositas sebagai moderator hubungan resiliensi dan subjective well-being.
This study is aimed to investigate the role of religiosity as a moderator of the relationship between resilience and subjective well-being of the poor in Jakarta. The results of the study on 181 participants (114 males, 67 females) showed that the effect size in the simple regression analysis was 15.3%, and the result followed by moderation regression analysis was 22.1%. This shows that religiosity could strengthen the relationship between resilience and subjective well-being of the poor in Jakarta. The results of this study enhance the knowledge of the role of religiosity as a moderating variable of the relationship between resilience and subjective well-being."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sugiyanto Harjo Semangun
"
ABSTRAKAnalisa data Badan Pusat Statistik BPS terkait angka kemiskinan, kesejahteraan, dan pembangunan manusia untuk Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta DIY terdapat anomali. Angka kemiskinan yang tinggi tidak menghalangi DIY memiliki Indeks Kesejahteraan dan Indeks Pembangunan Manusia IPM nomor dua secara nasional setelah DKI Jakarta. Anomali tersebut juga terjadi dalam memotret dampak investasi pembangunan pada sektor pertanian di Kabupaten Sleman. Pengukuran melalui data Input-Output I-O Kabuapten Sleman dari tahun 2010 s.d 2015 menghasilkan bahwa sektor pertanian tidak menjadi sektor kunci karena koefesien backward linkage-nya lebih kecil dari satu, padahal Kabupaten Sleman menjadi salah satu lumbung padi di DIY dan lebih dari 43 wilayahnya adalah lahan sawah basah wed land . Hal tersebut terjadi karena unsur kearifan lokal tidak dianggap, padahal budaya menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan suatu pembangunan. Pengaruh kearifan lokal pada pembangunan sektor pertanian di Kabupaten Sleman sangat bermakna atau signifikan.
ABSTRACTData analysis of the Central Bureau of Statistics BPS on poverty, welfare and human development for the Special Province of Yogyakarta DIY is anomalous. A high poverty rate does not prevent DIY from having a second nationwide Human Development Index HDI after DKI Jakarta. The anomaly also occurs in analyzing the impact of development investment on the agricultural sector in Sleman District. Measurement through Input Output I O data from 2010 until 2015 resulted in the agriculture sector not being a key sector, because the backward linkage coefficient was smaller than one, as we know Sleman is one of the rice granaries in DIY and more than 43 of its area was wetland. This happens because the local wisdom is not considered, whereas culture becomes one of the determinants of the success of a development. The influence of local wisdom on agricultural development in Sleman Regency is very significant. "
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Nina Supit
"Tujuan penelitian ini adalah membuktikan tokoh utama dalam roman Le Vivier, Karya Henri Troyat adalah seorang yang bersifat nonchalant dan mendeskripsikan unsur-unsur struktur mana saja yang mendukungnya. Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan struktural dan teori yang digunakan adalah teori Roland Barthes mengenai hubungan sintagmatik dan paradigmatik. Analisis sintagmatik, yaitu pengaluran dan alur, dilakukan dengan menyusun usic (urutan satuan isi cerita) terlebih dahulu. Pengelompokan usic membuktikan bahwa tokoh utama adalah Philippe dengan banyaknya keterlibatannya pada peristiwa dalam roman. Setelah itu, disusun fungsi-fungsi utama beserta bagan untuk menemukan logika cerita. Analisis alur ini memperlihatkan sifat nonchalant tokoh utama memulai konflik dan mendorong penyelesaian cerita."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S14528
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Herdiana Hakim
"Penelitian ini adalah sebuah studi pustaka terhadap buku harian Virginia Woolf. Di abad ke-20, buku harian perempuan pengarang banyak diterbitkan dan dianalisis, sehingga buku harian semakin mendapat tempat tersendiri di dunia kesusastraan. Penokohan atau karakter menjadi permasalahan yang paling kuat yang dapat diangkat dari sebuah buku harian. Oleh karena itu, skripsi ini menganalisis karakter Virginia Woolf di dalam buku hariannya, khususnya buku harian volume Ill. Buku harian tersebut meliputi masa jaya Woolf sebagai seorang penulis. Tinjauan psikologis Abraham Maslow menjadi atas bantu analisis yang paling tepat dalam hal ini karena teori tersebut memuat konsep aktualisasi diri, yaitu puncak hidup manusia. Penulis bertujuan mengaitkan konsep Maslow tersebut dengan masa puncak Woolf untuk melihat apakah buku harian Woolf turut memperlihatkan bahwa ketika ia sedang berada di masa sukses, ia telah mencapai aktualisasi diri. Penulis menyimpulkan bahwa karakter Woolf di dalam buku harian tersebut ternyata belum mencapai tingkat aktualisasi diri, walaupun ia sedang berada di puncak kesuksesan sebagai penulis. Ini menunjukkan bahwa seseorang yang sudah mencapai sukses belum tentu sukses juga dalam kehidupan psikologisnya, dan untuk rnelihat hal ini, tulisan pribadi orang tersebut penting untuk diperhatikan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S13977
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Soroy Lardo
"The endurance of the nation means the concept and strength of maintaining national resilience that covers its existence in the midst of civilization and strategic environmental changes, towards the dynamic conditions of national resilience for maintaining order, stability and the potential for change (the stability idea of changes). The challenges and problems of national resilience are dynamic variants that require comprehensive thinking on systems, policies and the strategy on national behavior (behavior science), which supported by patriotism and the energy of national health security towards the role of the TNI to fill the zones and accumulation of health development that illustrate the performance of national self-sufficiency and national. The struggle of the nation’s health in the perspective of structural and participatory strength starts with the ability to drive leadership, metabolic health community and agent of change that meets the reliability value of High Reliability Organization (HRO). The reliability that is formed will trigger the innovation and out of the box spirit to assemble a network (networking) for change, so that it is manifested as a performance of professional reliability that heightens the potential of the nation’s health and national resilience. Synergy of the National Health System (SKN) and the Defense Health System (Siskeshan) is a web of links to support the effort on the empowerment of the strategic value of national health.This strategy strengthens the national health network (one health) against the global health threats complexity that threaten the national resilience. The existence of Public Health Emergency global challenges in a form of outbreaks which spreads rapidly with unpredictable problematic, that triggers every nation to strengthen the nation struggle for synergizing the health development under the basis of national defense system."
Bogor: Universitas Pertahanan, 2020
355 JDSD 10:1 (2020)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library