Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 210588 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Allisa Amelia Santoso
"Imunisasi merupakan upaya untuk mencegah penyakit menular mulai dari bayi baru lahir hingga dewasa. Hingga saat ini imunisasi merupakan cara yang efektif untuk mencegah penyebaran dan eradikasi penyakit menular. Pandemi COVID-19 memberikan dampak pada berbagai sektor, termasuk pelayanan imunisasi anak. Berdasarkan data tahun 2021, Kecamatan Limo memiliki cakupan imunisasi dasar lengkap sebesar 78,5%. Berbagai faktor berkontribusi pada ibu untuk melakukan imunisasi dasar bagi bayi mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam melakukan imunisasi dasar lengkap pada bayi di Kecamatan Limo Kota Depok menggunakan teori Health Belief Model (HBM). Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan teknik quota sampling. Data didapatkan dengan melakukan wawancara pada 212 ibu yang memiliki anak usia 13-24 bulan yang datang ke Posyandu di Kecamatan Limo Kota Depok menggunakan kuesioner dan selanjutnya dianalisis dengan uji logistik regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan proporsi ibu yang memberikan imunisasi dasar lengkap pada bayi mereka sebesar 74,5% dan persepsi hambatan merupakan faktor paling berhubungan dengan perilaku ibu. Ibu yang tidak memiliki persepsi hambatan berpeluang melakukan imunisasi dasar lengkap 3,5 kali dibandingkan ibu yang memiliki hambatan dalam melakukan imunisasi bagi anaknya setelah dikontrol dengan persepsi keparahan (nilai p = 0,048, OR = 3.496, 95%CI = 1.010-12.104).

Immunization is an effort to prevent infectious diseases from newborns to adults. Until now, immunization has been an effective way to prevent spreading and eradicate infectious diseases. The COVID-19 pandemic has impacted various sectors, including child immunization services. Based on data for 2021, Limo District has complete basic immunization coverage of 78.5%. Various factors contribute to mothers carrying out basic immunization for their babies. This study aims to determine the factors related to maternal behaviour in completing the basic immunization of infants in Limo District, Depok City using the theory of the Health Belief Model (HBM). This study used a cross-sectional design with a quota sampling technique. Data were obtained by conducting interviews with 212 mothers with children aged 13-24 months in Limo District, Depok City using a questionnaire and then analyzed with multiple regression logistic. The results showed that 74,5% of mothers gave complete basic immunization to their babies, and the perceived barriers was the factor most related to the mother's behavior. Mothers who did not have perceived barriers had the opportunity to carry out complete basic immunization 3.5 times compared to mothers who had barriers in immunizing their children after being controlled by perceived severity (p-value=0.048, OR=3,496, 95% CI=1,010-12,104)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pad Yadipa Nasrul Khatab
"Hepatitis B merupakan penyakit peradangan hati yang disebabkan virus Hepatitis B, menduduki peringkat kedua di dunia sebagai agent penyebab kanker pada manusia setelah tembakau sedang di Indonesia peringkat ketiga terbesar di dunia dengan prevalensi 2,50%-36,17%. Angka cakupan imunisasi Hepatitis B 0-7 hari di Propinsi Sumatera Barat tahun 2005 adalah 42,2%, di Kabupaten Padang Pariaman 23,86% dan di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Alung mencapai 1,07% dari 80% target Nasional.
Tujuan penelitian untuk memperoleh informasi mendalam tentang perilaku ibu dan faktor yang menunjang dan menghambat dalam pemberian imunisasi Hepatitis 13 pada bayi 0-7 hari di Puskesmas Lubuk Alung. Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam terhadap informan kunci (seorang Kasie P2M, seorang Wasor Imunisasi, seorang Kepala Puskesmas, seorang Juru Imunisasi, tiga bidan, tiga kader posyandu dan dua dukun bersalin) dan informan (enam ibu yang bayinya diimunisasi Hepatitis B pada umur 0-7 hari, enam ibu yang bayinya diimunisasi Hepatitis B di atas tujuh hari dan tujuh ibu yang bayinya belum diimunisasi Hepatitis B)
Hasil penelitian menunjukkan karakteristik (umur dan paritas), pengalaman masa lalu, tempat persalinan, penolong persalinan, media infomasi dan dukungan keluargalmasyarakat sangat mempengaruhi perilaku ibu terhadap pemberian imunisasi Hepatitis B pada bayi 0-7 hari. Selain itu pengetahuan semua informan ibu masih kurang tentang imunisasi Hepatitis B pada bayi 0-7 hari. llmumnya intorman hersikap positif terhadap pemberian imunisasi. Adanya kepercayaan masyarakat setempat kalau bayi yang berumur dibawah umur 40 hari tidak botch dibawa keluar rumah karena dipercaya bayi bisa terkena Palasik. Pengalaman imunisasi ibu, persepsi terhadap jarak tempat pelayanan imunisasi dan biaya imunisasi tidak mempengaruhi perilaku ibu dalam pemberian imunisasi Hepatitis B pada bayi 0-7 hari.
Dari hasil penelitian disarankan perlunya pembinaan terhadap bidan balk yang ada di puskesmas maupun di desa serta koordinasi dengan 113I, 1DAI dan POGI yang berperan sebagai orang yang kontak pertama terhadap bayi barn lahir, meningkatkan sosialisasi pentingnya melaksanakan KNI, meningkatkan advokasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman dan Pemda untuk memperoleh dukungan politis, bantuan teknis dalam pencarian dana yang mendukung kelangsungan program imunisasi Hepatitis B pada bayi 0-7 hari, melaksanakan pelatihan imunisasi Hepatitis B kepada petugas kesehatan dan penyebarluasan informasi tentang imunisasi Hepatitis B pada bayi 0-7 hari dengan meningkatkan wawasan dan pengetahuan semua pihak terutama masyarakat melalui televisi dan poster.

Hepatitis B is a liver inflammatory disease that caused by Hepatitis B virus, which sat in world second rank as agent that cause cancer on human after tobacco, while Indonesia sat as world third rank with prevalence 2,50% - 36,17%. Range number of Hepatitis B immunization 0-7 days in West Sumatra Province year 2005 is 42,2%, in Padang Pariaman Regency 23,86% and in Lubuk Alung Puskesmas working area reach 1,07% from 80% National target.
Research objective is getting circumstantial information toward mother behavior and factor that supporting and pursuing in giving Hepatitis B immunization to 0-7 days baby in Lubuk Aiung Puskesmas. This research is Qualitative research using circumstantial interview toward key informants (a P2M Kasie, a Immunization Wasor, a Puskesmas Chief, a Immunization Worker, three midwife, three posyandu cadre and two give birth shaman) and informants (six mother with baby that Hepatitis B immunized in 0-7 day's, six mother with 0-7 day's baby that not yet Hepatitis B immunized).
Research result shows characteristic (age and parity), past experience, give birth place, give birth helper, information media and public/family support that was very influencing mother behavior toward giving Hepatitis B immunization to 0-7 day's baby.
Commonly, informant act positively toward giving immunization. The existence of local public believe that baby under 40 days age should not brought out from home because believed that the baby could got Palasik. Mother immunization experience, perception toward immunization service distance, and immunization cost not affecting mother behavior in giving Hepatitis B immunization to 0-7 day's baby.
From research result, suggest improvement toward midwife whether in Puskesmas and in village and coordination with IBI, IDAI, and POGI that role as first person do contact with newborn baby, to improve the importance of socialization KN1 conducted, improving advocate from Health Agency of Padang Pariaman Regency and Pemda to get political support, technical support in searching fund that support Hepatitis B immunization to 0-7 day's baby occurrence, do Hepatitis B immunization training to health officer and spreading information toward Hepatitis B immunization to 0-7 day's baby by improving perception and knowledge of all people thorough television and poster.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T19109
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mashoedojo Pranotodihardjo
"Imunisasi merupakan salah satu upaya kesehatan yang dilakukan untuk menurunkan angka kematian bayi, diantaranya adalah imunisasi campak. OCI minimal 30% sampai akhir Desember 1990 untuk imunisasi campak merupakan tantangan yang harus dicapai, dipertahankan, ditingkatkan dan juga diratakan sampai kepada daerah tingkat administrasi yang paling rendah.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai faktor-faktor yang berpengaruh pada ibu dalam melaksanakan imunisasi campak di wilayah Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Pada penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah ibu dari anak berusia 9-11 pada Januari-Desember 1990 yang seharusnya melaksanakan imunisasi campak pada wilayah kerja Puskesmas Duri Kepa, Jakarta Barat.
Jenis penelitian ini adalah Cross Sectional Study dan analisa data digunakan adalah distribusi frekuensi, analisa presentase, tabulasi silang dan uji Chi-square.
Dari enam faktor yang berpengaruh pada ibu ternyata hanya dua faktor yang terbukti mempunyai hubungan yang bermakna dengan pelaksanaan imunisasi campak, yaitu faktor pengetahuan dan faktor pendorong pada ibu. Dan didapatkan kenyataan bahwa media TV/radio menduduki urutan terbesar sebagai sumber informasi imunisasi campak dan menyusul peranan petugas dan kader kesehatan.
Disarankan dari segi pengelolaan program ini perlunya mengembangkan peta wilayah kerja menjadi peta data sasaran. Dan perlunya peningkatan penyuluhan dan materi penjelasan pada saat pelayanan imunisasi campak dilaksanakan. Serta sebagaimana dikemukakan didepan bahwa subyek penelitian ini adalah ibu-ibu, maka diharapka akan dilakukan penelitian juga terhadap petugas kesehatan maupun kader kesehatan beserta sarana/prasarana pendukungnya dihadapkan dengan pelaksanaan imunisasi campak."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Afriani
"Imunisasi merupakan upaya pencegahan primer yang sangat efektif untuk menghindari terjangkitnya penyakit infeksi pada anak. Belum ada data yang jelas mengenai cakupan Imunisasi dasar di Puskesmas dan Posyandu Kecamatan Beji Kota Depok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar anak serta pengelolaan vaksin di Puskesmas dan Posyandu Kecamatan Beji Kota Depok.
Metode penelitian Cross-sectional dengan sampel sebesar 140 orang tua anak umur lebih 9 bulan, alat pengumpul data adalah kuesioner dan KMS, data dikumpulkan pada bulan Desember 2012-Mei 2013. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-square dan analisis regresi logistic bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase terbesar orang tua adalah berumur <30 tahun, berpendidikan lanjutan, tidak bekerja, memiliki pengetahuan yang rendah mengenai imunisasi. Kelengkapan imunisasi dasar sebesar (82.9%), tidak lengkap terbesar pada imunisasi campak (15%). Faktor-faktor karakteristik orangtua yang diteliti menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna dengan kelengkapan imunisasi dasar anak. Pengelolaan vaksin di puskemas dan posyandu untuk penyimpanan setelah penggunaan vaksin di posyandu tidak dikembalikan ke Puskesmas, pencatatan dan pelaporan tidak dilakukan pada buku pencatatan sehingga besar kemungkinan tercecer atau hilang, penannggungjawab dan pengelola vaksin tidak dikerjanakan oleh Apoteker ataupun tenaga kefarmasian.

Immunization is an effective efforts to prevent vaccines preventable diseases. There is no clear data on the scope of the basic immunization in Beji public health care Depok. This study was to determine the related factors to the Complete of Basic Immunization on children and vaccine management at Beji public primary health care Depok.
Methods Cross-sectional study with a sample of 140 parents of children aged over 9 months, the data collection tool was a questionnaire and KMS, the data collected in December 2012-May 2013.
Data analysis was performed the largest percentage of respondents were aged <30 years, advanced education, it does not work, have a low knowledge about immunization. Completeness of basic immunization in chikdren (82.9%), incomplete biggest measles immunization (15%). With Chi-square test and logistic regression analysis of bivariate factors examined respondent characteristics there was no statisticacally significant correlation with the completeness of basic immunization in chikdren.Vaccine management for storage after use of vaccines in Posyandu not be returned to the Public Primary Health Care, recording and reporting is not done on the book of the records so that the possibility of scattered or lost, and the manager in charge of the vaccine was not done by a pharmacist or pharmacy personnel.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T36051
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enung Hani Susilawati
"Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Data yang dikumpulkan berupa data primer, diperoleh dengan wawancara terhadap ibu-ibu yang melahirkan pada tahun 2008/2009. Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa pendidikan, pendapatan, sikap, pengetahuan, dan dukungan suami berhubungan secara signiiilcan dengan perilaku ibu dalam pemilihan penolong persalinan, sedangkan umur, paritas, pekerjaan, riwayat ANC dan Jarak tidak berhubungan secara signifikan. Pendidikan merupakan faktor dominan setelah dikontrol oleh sikap, dukungan suami dan riwayat ANC, (P = 0,001,011 = 4,555). Puskesmas disarankan untuk menlngkatlcan kualitas layanan konseling kepada ibu hamil dan pcmberian pendidikan kesehatan mengenai pentingnya pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.

This research is a quantitative design with a cross sectional study. Data collected as primary data, obtained with the interviews of the mothers who give birth in the year 2008/2009. From the research results obtained the conclusion that education, income, attitudes, knowledge, and support the husband is significantly associated with maternal behavior in the selection of auxiliary labor, while age,parity, employment, ANC history and distance does not significantly related. Education is a factor controlled by the dominant attitude, support her husband and ANC history, (P = 0.00 l , OR = 4.555). Publik health centre recommended to improve the quality of counseling services to pregnant women and providing health education about the importance of labor by the help of health workers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T32327
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Djohari
"Kematian bayi dan anak di Indonesia masih tinggi. Sekitar 25% dari bayi yang lahir meninggal sebelum mencapai ulang tahunnya yang kelima. Angka ini di negara-negara yang sudah maju hanya sekitar 4% (Mosley, 1984). Hasil Survei Kesehatan Rumah tangga tahun 1980 yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan R.I. menunjukkan bahwa 45% dari seluruh kematian merupakan kematian bayi dan balita; dari kematian balita, 61% merupkan kematian bayi (Budiarso, 1983).
Salah satu penyebab kematian yang terpenting pada balita adalah tetanus neonatoruin (20,2%), yang dapat dicegah dengan immunisasi. Di samping itu ada penyakit-penyakit menular lain yang dapat dicegah dengan immunisasi yaitu campak, difteridan pertusis yang dapat mengakibatkan penyakit infeksi saluran pernafasan akut termasuk radang paru-paru,yang menyebabkan22,1% kematian balita. Dengan demikian jelas bahwa keberhasilan pelaksanaan immunisasi dalam masyarakat berkontribusi cukup penting dalam penurunan mortalitas bayi dan anak.
Immunisasi yang terorganisasi telah dilakukan sejak sebelum Perang Dunia II, yaitu immunisasi terhadap pencegahan ca-car. Pada tahun 1952 telah dicoba vaksinasi gabungan cacar/PCG. Pada tahun 1976 mulai dikembangkan immunisasi DPT untuk mencegah penyakit difteria, pertusis dan tetanus. Pada tahun 1977 dan 1978 mulai dipersiapkan pelaksanaan Pengembangan Program Immunisasi (PPI). Pada tahun 1980 mulai dikembangkan pemberian antigen campak dan polio secara terbatas.
Penilaian baik secara rutin ataupun dengan penelitian khusus terhadap pelaksanaan immunisasi telah dilakukan. Hasilnya adalah bahwa cakupan immunisasi masih rendah dan ketidak sinambungannya masih tinggi. Hal ini mungkin disebabkan antara?"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1985
LP 1985 3
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Ayu Ningrum
"Masalah status gizi merupakan permasalahan besar yang terjadi pada balita. Salah satu cara untuk meningkatkan status gizi adalah dengan terapi komplementer pijat balita. Pijat balita adalah suatu tindakan keperawatan berupa sentuhan lembut yang diberikan ibu kepada balita. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku ibu tentang pijat balita terhadap status gizi balita di Kelurahan Jurang Mangu Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan desain cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 107 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan yang bermakna antara perilaku ibu tentang pijat balita dengan status gizi balita yaitu dengan hasil yang diperoleh p value 0,053> 0,05 . Penelitian selanjutnya diharapkan mampu mengembangkan keefektifan terapi komplementer untuk meningkatkan status gizi balita.

The problem of nutritional status is a major problem that occurs in toddler. One way to improve nutritional status with complementary massage therapy. Toddler massage is a nursing action in the form of a gentle touch that a mother gives to a toddler. The purpose of this research to know relationship of mother behavior about toddler massage and nutritional status of toddler in Kelurahan Jurang Mangu Timur. The study design was descriptive with cross sectional approach and total sample of 107 respondents. The results showed that there was no significant relationship between mother 39 s behavior about toddler massage with nutritional status of toddler p value 0,053 0,05 . The research is expected to develop the effectiveness of complementary therapies to improve the nutritional status of toddler."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69288
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mei Sarah Nurkhalizah
"Rencana strategis bidang kesehatan menargetkan indikator cakupan imunisasi dasar
lengkap dapat mencapai 93% tahun 2019. Tetapi, berdasarkan SDKI 2017 cakupannya
masih rendah, yaitu 59%, terutama cakupan vaksin multidosis seperti vaksin pentavalen
dan polio. Padahal, imunisasi dinilai sebagai salah satu upaya kesehatan yang costeffective
karena dapat mencegah beberapa penyakit infeksi. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan status
imunisasi dasar lengkap berdasarkan SDKI 2017. Penelitian ini menggunakan desain
cross sectional dan menganalisis sampel 3376 anak hidup umur 12-23 bulan di
Indonesia tahun 2017 yang terpilih dalam SDKI 2017. Analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah univariat, bivariat dengan uji chi-square, dan regresi logistik.
Temuan dari studi ini adalah cakupan imunisasi dasar lengkap sebesar 44,3%. Faktorfaktor
yang berhubungan secara statistik dengan imunisasi dasar lengkap adalah
kunjungan ANC (OR=1,74), tempat persalinan (OR=2,43), kepemilikan kartu imunisasi
(OR=1,85), umur ibu (OR=1,73), status pernikahan (OR=1,69), pekerjaan ibu
(OR=1,30), indeks kekayaan (OR=1,27), dan jumlah anak hidup (OR=1,35). Peneliti
menyarankan kepada tenaga kesehatan untuk menguatkan sistem pencatatan riwayat
imunisasi anak dan memberikan edukasi terkait imunisasi melalui layanan maternal
seperti kunjugan ANC dan pascapersalinan.

The strategic plan of the health sector targets the complete basic immunization coverage
indicator to reach 93% by 2019. However, based on the 2017 IDHS, the coverage is still
low, which is 59%, especially in mutidose vaccines such as pentavalent and polio
vaccine. In fact, immunization is considered as one of the a cost-effective public health
intervention because it can prevent some infectious diseases. This study aims to
determine coverage and factors associated with complete basic immunization based on
the 2017 IDHS. This study use a cross-sectional study design and analyzed 3376 sample
of living children aged 12—23 months in Indonesia. The analyses used in this study was
univariate, bivariate with chi-square test, and logistic regression. The findings of this
study is complete basic immunization coverage was 44,3%. Factors associated with
complete basic immunization were ANC visits (OR=1,74), place of birth (OR=2,43),
possession of immunization cards (OR=1,85), maternal age (OR=1,73), marital status
(OR=1,69), wealth index (OR=1,30), maternal occupation status (OR=1,27), and
number of living children (OR=1,35). Researcher suggest to health workers to
strengthen the system of recording children’s immunization history and provide
education related to immunization through maternal services such as ANC and
postpartum visits
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luriana Nur Pratiwi
"Imunisasi mencegah 2-3 juta kematian anak di dunia akibat penyakit infeksi seperti difteri, tetanus, pertusis, dan campak sehingga imunisasi merupakan salah satu upaya intervensi kesehatan masyarakat yang paling berhasil dan cost-effective, terutama bagi negara berkembang. Indonesia telah berhasil mencapai Universal Child Immunization (UCI) namun berdasarkan data WHO pada Weekly Epidemiological Record (No.46, 2011, 86, 509-520, 11 November 2011), Indonesia masih menempati peringkat ke-4 di dunia untuk undervaccination children dalam cakupan imunisasi DPT. Tujuan penelitian ini yaitu untuk
mengetahui gambaran imunisasi dasar lengkap dan faktor-faktor yang
berhubungan dengan status imunisasi dasar lengkap pada balita berusia 12-23 bulan di Indonesia tahun 2010, dengan menganalisis data Riskesdas 2010. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni tahun 2012 dan desain penelitian yang digunakan yaitu cross sectional, dengan populasi ibu yang memiliki balita usia 12-23 bulan di Indonesia tahun 2010. Hasil dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji chi square, independent sample T-test, dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukan bahwa proporsi imunisasi dasar pada balita usia 12-23
bulan di Indonesia tahun 2010 sebesar 36,8%. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa 8 variabel dinyatakan berhubungan secara statistik, yaitu daerah tempat tinggal, pendidikan ibu, pendidikan ayah, kunjungan neonatus, periksa kehamilan K4 ibu, penimbangan berat badan balita ke pelayanan kesehatan, penolong persalinan ibu, dan kepemilikan KMS/buku KIA/catatan kesehatan
lainnya. Diperlukan upaya dan peran serta aktif berbagai pihak untuk
meningkatkan cakupan imunisasi dasar lengkap pada balita di Indonesia.

Abstract
Immunization prevent 2-3 millions child mortality in the world caused by
infectious disease such as diphteria, tetanus, pertusis, and measles, furthermore immunization is one of the most succsessful and cost-effective intervention in public health. In 1990, Indonesia ever reached Universal Child Immunization (UCI), however in Weekly Epidemiological Record of WHO (No.46, 2011, 86, 509-520, November 11th, 2011), Indonesia still in rank 4 for undervaccination children of three doses DTP vaccine in the world. Research objective is to know description and factors related to complete basic immunization in children under
five age 12-23 months in Indonesia in 2010 by analyzing data of Riskesdas 2010. Research was done in June, 2012 and design of this study is cross sectional, with mothers who have children under five age 12-23 months in Indonesia at 2010 as its population. Data was analyzed in univariate and bivariate using chi square test, independent sample T-test, and logistic regression. Result indicates that prevalence of complete immunization in children under five age 12-23 months in
Indonesia at 2010 is 36.8%. Result from the study shows 8 significant relationship between living area, education of mother, education of father, neonatal care, antenatal care, under five child?s weight measurement, childbirhts helper, and ownership of child health report. Active participation from various parties is needed to increase the prevalence of complete basic immunization status in Indonesia."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fergy Desi Puspita
"Penelitian ini membahas tentang identifikasi tingkat pengetahuan ibu dan karakteristik lain, pelaksanaan Lima Imunisasi dasar Lengkap anak balita, dan pengaruh karaktristik ibu terhadap pelaksanaan Lima Imunisasi dasar Lengkap anak balita. Sampel penelitian berjumlah 93 orang dengan metode Purposive Sampling. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan instrumen penelitian benipa kuesioner.
Hasil penelitian berdasarkan analisis Chi Square menyimpulkan bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu terhadap pelaksanaan Lima lmunisasi dasar Lengkap (p-vaIue= 0,04; a= 0,05 ) dan terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu terhadap pelaksanaan Lima Imunisasi dasar Lengkap (p-value= 0,035 ; a=0,05).
Hasil penelitian merekomendasikan optimalisasi peran perawat dan kader Posyandu dalam memotivasi dan menjelaskan pentingnya lima imunisasi dasar lengkap pada anak balita.

This research focused on identification of mother level of knowledge and other characteristic along with implementation of Five Complete Basic Immunization for children under tive. A sample of 93 women was selected by Purposive Sampling method. This research is a descriptive correlation interpretive and is using questionnaire as instrument.
The research result is that there is correlation between education level of mother with implementation of five complete basic immunization (p-vaIue= 0,04 ;a= 0,05) and there is correlation between mother level of knowledge with implementation of five complete basic immunization (p-value= 0,035; a=0, 05).
The researcher recommends nurses and cadre Posyandu to motivate and explained the importance of tive complete basic immunization for children under five.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5809
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>