Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 44357 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irfansyah Izzul Haq
"Pengotoran membran telah menjadi tantangan utama dalam penerapan praktis teknologi membran untuk pengolahan dan pemurnian air limbah. Dalam penelitian ini, membran oksida grafena (GO) terinterkalasi g-C3N4@TiO2-nanowire (GO/CN@TNW) yang dapat didaur ulang berhasil dibuat melalui interaksi elektrostatik dan proses bantuan filtrasi vakum. Membran yang dipreparasi memiliki aktivitas respon cahaya yang lebih tinggi daripada TNW murni, yang disebabkan oleh pengenalan GO dengan penyerapan dan mobilitas pembawa yang tinggi, dan efek sinergis dari TNW dan CN. Selain itu, interaksi penumpukan π - π antara GO dan molekul pencemar organik berkontribusi pada efisiensi adsorpsi yang sangat baik dari membran GO/CN@TNWs (91,25%) terhadap tetrasiklin hidroklorida (TCH). Kemampuan degradasi fotokatalitik membran juga didapatkan baik, dengan efisiensi fotodegradasi dari membran GO/CN@TNW terhadap tetrasiklin hidroklorida sebesar 86,825%. Oleh karena itu disimpulkan bahwa membran GO/CN@TNWs dapat digunakan untuk menghilangkan TCH dari air limbah. Kinerja fotokatalitik komposit membran tersebut dapat diaktifkan oleh cahaya matahari, memberikan potensi membran adsorpsi berbasis GO/CN@TNW dengan kemampuan daur ulang untuk realisasi pemurnian air limbah skala besar.

Membrane fouling has been a significant challenge in applying membrane technology for wastewater treatment and purification. This study successfully prepared a recyclable g-C3N4@TiO2-nanowire (GO/CN@TNW) intercalated graphene oxide (GO) membrane through electrostatic interaction and vacuum filtration-assisted processes. The prepared membranes had higher light response activity than pure TNW due to the introduction of GO with high absorption and carrier mobility and the synergistic effect of TNW and CN. In addition, the π - π stacking interactions between GO and organic pollutant molecules contributed to the excellent adsorption efficiency of GO/CN@TNWs (91.25%) membranes against tetracycline hydrochloride (TCH). The ability of photocatalytic degradation of the membrane was also found to be good, with a photodegradation efficiency of the GO/CN@TNW membrane against tetracycline hydrochloride of 86.825%. Therefore it was concluded that GO/CN@TNWs membranes could be used to remove TCH from wastewater. The photocatalytic performance of these composite membranes can be activated by sunlight, giving potential GO/CN@TNW-based adsorption membranes with recyclability to realize large-scale wastewater purification."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bima Setyaputra
"Batik merupakan warisan budaya yang diwariskan kepada para pengrajinnya di Indonesia, bahkan kini sudah diakui oleh UNESCO sebagai salah satu warisan dunia. Dengan makin meningkatnya sektor industri batik yang didominasi industri kecil, semakin meningkatkan resiko tercemarnya lingkungan sekitarnya dengan air limbah dari industri batik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja modul membran berbasis serat polypropylene (PP) dalam pengolahan air limbah industri batik. Limbah batik tersebut sebelumnya diolah melalui kombinasi ozonasi (O3) dan flokulasi, kemudian disaring dengan modul membran PP pada berbagai tekanan membran trans (TMP). Konduktivitas, total padatan tersuspensi (TSS), kebutuhan oksigen kimia (COD) dan warna (Pt / Co) merupakan variabel yang diamati untuk menguji kinerja proses pengolahan air limbah batik.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa TSS, COD dan Pt / Co dapat diturunkan masing-masing sekitar 99,8%, 24% dan 57%. Sedangkan fluks permeat dari modul membran adalah 141.3, 182.0, 243.9, 264.7 dan 290.88 L.m-2.h-1 pada TMP masing-masing sebesar 3, 5, 7, 9 dan 11 bar.

Batik is a cultural heritage that was passed down to the craftsmen in Indonesia, even now it has been recognized by UNESCO as one of the world heritages. With the increase in the batik industry sector which is dominated by small industries, the risk of contamination of the surrounding environment with wastewater from the batik industry increases. This study aims to determine the performance of polypropylene (PP) fiber-based membrane modules in batik industry wastewater treatment. The batik waste was previously treated through a combination of ozonation (O3) and flocculation, then filtered with PP membrane modules at various trans membrane pressures (TMP). Conductivity, total suspended solids (TSS), chemical oxygen demand (COD) and color (Pt/Co) were observed variables to test the performance of batik wastewater treatment processes.
The experimental results showed that TSS, COD and Pt/Co could be reduced by about 99.8%, 24% and 57%, respectively. Meanwhile, the permeate flux of the membrane module was 141.3, 182.0, 243.9, 264.7 and 290.88 L.m-2.h-1 at TMP of 3, 5, 7, 9 and 11 bar, respectively.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denar Zuliandanu
"Industri nata de coco merupakan salah satu agroindustri yang menghasilkan limbah cair bersifat asam, berbau tidak sedap, dan mengandung polutan organik konsentrasi tinggi. Pendekatan biological treatment menggunakan lumpur aktif pada pengolahan limbah terkadang menjadi masalah yakni mikroba yang digunakan mati/inaktif dan memerlukan penyesuaian pH. Degradasi fotokatalitik diyakini mampu memperbaiki kekurang pengolahan limbah dengan cara lumpur aktif atau menjadi komplemen dalam sistem gabungan beberapa cara pengolahan. Titanium dioksida (TiO2) banyak digunakan sebagai fotokatalis karena memiliki sifat yang stabil, ramah lingkungan, dan murah. Kombinasi TiO2 bulky diubah ke dalam bentuk nanotube yang lebih baik secara morfologi kemudian dilakukan modifikasi dengan logam platina (Pt) agar pita serapan bergeser ke daerah sinar tampak serta dilekatkan pada film gelas konduktif FTO (fluorine-doped tin oxide). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi Pt pada katalis membuat kinerja fotokatalitik yang lebih baik. Hasil ini juga didukung oleh data fotoelektrokimia yang menghasilkan densitas arus tertinggi oleh fotokatalis Pt-TNT/FTO 65 mM yakni 0,0031 mA/cm2. Variasi suhu kalsinasi memberikan respon fotokatalitik yang berbeda. Fotokatalis Pt-TNT/FTO-450 menunjukkan kinerja paling baik dengan densitas arus puncak 0,0123 mA/cm2 serta nilai reflektan paling rendah dari data spektrum UV-Vis DRS. Sejalan dengan karakterisasi, hasil aplikasi fotodegradasi terhadap air limbah produksi nata de coco berhasil diturunkan. Laju fotodegradasi terbesar dihasilkan oleh fotokatalis Pt-TNT/FTO 65 mM yang mampu mendegradasi asam asetat, COD, dan amonia berturut-turut yakni 49,16%, 59,09%, 70,08% pada lama penyinaran 8 jam
.....The nata de coco industry is one of the agro-industries that produce acidic liquid waste, have a terrible smell, and contain high concentrations of organic pollutants. The biological treatment approach using activated sludge in wastewater treatment sometimes becomes a problem; namely, the microbes used are dead/inactive and require pH adjustment. Photocatalytic degradation is believed to be able to improve the lack of wastewater treatment by using activated sludge or be a compliment in a combined system of several treatment methods. Titanium dioxide (TiO2) is widely used as a photocatalyst because it is stable, environmentally friendly, and inexpensive. The combination of bulky TiO2 was converted into a morphologically better nanotube form and then modified with platinum metal (Pt) so that the absorption band shifted to the visible light region and was attached to a conductive glass film FTO (fluorine-doped tin oxide). The results showed that the higher the concentration of Pt in the catalyst. Evidence shows a shift in photocatalyst absorption from UV to visible light. Photoelectrochemical data supported this result. The “Pt-TNT/FTO 65 mM” photocatalyst produces the highest current density (0.0031 mA/cm2). In addition, the Pt-TNT/FTO-450 photocatalyst showed the best performance with a peak current density of 0.0123 mA/cm2 and showed the lowest bandgap. The developed photoelectrode showed an excellent result in degrading the organic pollutants from Nata De Coco wastewater. The highest photodegradation rate was produced by Pt-TNT/FTO 65 mM photocatalyst. It eliminated acetic acid, lowered COD value, and eliminated ammonia, respectively, namely 49.16%, 59.09%, 70.08% at 8 hours of irradiation time"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ersyam Kelana Natsir
"Tingkat pencemaran air limbah domestik terus naik secara signifikan melihat banyaknya daerah aliran sungai yang tercemar. Pencemaran air limbah domestik mayoritas dipengaruhi oleh aktivitas domestik masyarakat dan rumah tangga. Saat ini telah terdapat upaya penegakan hukum mengenai pengendalian pencemaran dan juga pengelolaan yang ideal, akan tetapi pelaksanaan upaya tersebut belum dapat mengimbangi kerusakan dan pelanggaran yang sudah terjadi. Instrumen hukum juga berkontribusi dalam lemahanya penegakan hukum karena belum cukup dalam mengakomodir kebutuhan hukum. Penelitian ini berfokus untuk menjelaskan dan menganalisis alasan-alasan upaya pengendalian pencemaran dan pengelolaan air limbah domestik masih tergolong lemah dari perspektif instrumen dan penegakan hukumnya. Penelitian ini akan meninjau kondisi yang saat ini tejadi kemudian dihubungkan dengan metode penerapan instrumen dan penegakan hukum yang dapat dipergunakan dalam menciptakan pengendalian pencemaran dan pengelolaan air limbah domestik secara lebih baik lagi. Penelitian ini juga akan menunjukkan bagaimana penegakan hukum akan berjalan lebih baik dengan adanya instrumen yang sifatnya komprehensif

The level of domestic wastewater pollution continues to increase significantly considering the number of polluted river basin. Domestic wastewater pollution is majorly influenced by domestic activities of the community and households. Currently there have been law enforcement efforts regarding pollution control as well as ideal management, but the implementation has not been able to compensate for the damage and violations that have occurred. Legal instruments also contribute to the feeble law enforcement because they are not sufficient to accommodate legal needs. This study focuses on explaining and analyzing the reasons that efforts to control pollution and manage domestic wastewater are still feeble whence the perspective of instruments and law enforcement. This study will examine the current conditions which are then linked to the method of implementing instruments and law enforcement that can be used in creating better pollution control and domestic wastewater management. This research will also show how law enforcement will work better with a comprehensive instrument.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Purnawan
"Pencemaran air dan udara menjadi tantangan utama dalam pengelolaan lingkungan saat ini, karena membahayakan kehidupan manusia dan kehidupan lainnya. Limbah cair industri tahu, sebagai studi kasus penelitian ini, adalah salah satu limbah berbahaya karena banyak mengandung bahan yang membahayakan lingkungan dan kehidupan air serta menghasilkan bau yang menyengat. Sedangkan NOx (NO dan NO2) adalah salah satu pencemar udara yang membahayakan kehidupan dan dapat mengakibatkan terjadinya infeksi pernapasan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat membran datar berbasis Polivinilidena Fluorida (PVDF) menggunakan aditif Polivinilpirolidona (PVP) dengan variasi komposisi 14,9/0,1; 14,85/0,15 dan 14,8/0,2 gram PVDF/gram PVP. Membran datar dimanfaatkan untuk mengolah limbah cair industri tahu dengan proses ultrafiltrasi (UF) yang sebelumnya diolah dengan proses koagulasi-flokulasi melalui jar tester menggunakan poli aluminium klorida (PAC) sebagai koagulan. Penelitian ini juga bertujuan untuk membuat membran serat berongga berbasis PVDF tanpa aditif untuk penyisihan gas NOx menggunakan berbagai senyawa absorben, yaitu larutan hidrogen peroksida dan asam nitrat (H2O2-HNO3), natrium klorit dan natrium hidroksida (NaClO2-NaOH), serta natrium klorat dan natrium hidroksida (NaClO3-NaOH). Untuk memahami dan membandingkan perubahan sifat fisik dan kimia yang terjadi, dilakukan karakterisasi membran diantaranya pemindaian mikroskop elektron (SEM), sudut kontak air, dan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR). Berdasarkan karakterisasi membran datar berbasis PVDF untuk pengolahan limbah cair industri tahu, penambahan aditif PVP memperbesar ukuran dan distribusi pori serta membuat membran bersifat lebih hidrofilik sehingga meningkatkan permeabilitas serta nilai fluks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh PVP terhadap fluks yang paling besar yaitu pada membran PVDF/PVP 0,15 baik air maupun limbah cair industri tahu. Persentase rejeksi tertinggi untuk TSS, TDS dan kekeruhan diamati pada membran PVDF/PVP 0,1 secara berturut-turut besar 99,11%, 23,49% dan 96,67%. Pada penyisihan gas NOx didapatkan bahwa kekuatan oksidan mempengaruhi efisiensi penyisihan NOx. Larutan penyerap yang mengandung hidrogen peroksida memiliki efisiensi penyisihan tertinggi karena merupakan oksidan yang paling kuat, diikuti oleh natrium klorit dan natrium klorat dengan nilai secara berturut-turut sebesar 99,7%, 99,2% dan 99,3%. Ketiga senyawa absorben memberikan efisiensi penyisihan NOx yang tinggi (di atas 90%), yang berarti bahwa semua absorben yang digunakan dalam penelitian ini sangat potensial digunakan untuk mereduksi NOx melalui proses basah. Efisiensi penyisihan NOx pada laju aliran gas umpan yang sama meningkat seiring dengan peningkatan jumlah serat dan konsentrasi penyerap. Namun, efisiensi penghilangan NOx berkurang karena laju aliran gas umpan meningkat pada modul membran dan konsentrasi penyerap yang sama.

Water and air pollution have become significant challenges in current environmental management, posing threats to human life and other organisms. Wastewater from the tofu industry, as the case study in this research, is one hazardous waste due to its high content of environmentally harmful substances, affecting aquatic life and emitting a pungent odor. Meanwhile, nitrogen oxides (NOx), including NO and NO2, are air pollutants that endanger life and can lead to respiratory infections. This research aims to develop a flat sheet membrane based on Polyvinylidene Fluoride (PVDF) using Polyvinylpyrrolidone (PVP) as an additive with various composition of 14.9/0.1; 14.85/0.15; and 14.8/0.2 grams of PVDF/gram of PVP. The flat sheet membrane is utilized for tofu wastewater from the tofu industry using the ultrafiltration (UF) process, preceded by coagulation-flocculation through jar testing using poly aluminum chloride (PAC) as a coagulant. Additionally, the study aims to create a hollow fiber membrane based on PVDF without additives for NOx gas removal using various absorbent compounds, namely hydrogen peroxide and nitric acid (H2O2-HNO3), sodium chlorite and sodium hydroxide (NaClO2-NaOH), and sodium chlorate and sodium hydroxide (NaClO3-NaOH). To understand and compare the physical and chemical property changes, membrane characterization was conducted, including scanning electron microscopy (SEM), water contact angle, and Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR). Based on the characterization of the PVDF-based flat sheet membrane for treating wastewater from the tofu industry, the addition of PVP enlarges pore size and distribution, making the membrane more hydrophilic, thereby increasing permeability and flux. The research results indicate that the most significant impact of PVP on flux is observed in the PVDF/PVP 0.15 membrane, both for water and wastewater from the tofu industry. The highest rejection percentages for TSS, TDS, and turbidity are observed in the PVDF/PVP 0.1 membrane, with values of 99.11%, 23.49%, and 96.67%, respectively. In NOx gas removal, it is found that the oxidizing strength influences the efficiency of NOx removal. The absorbent solution containing hydrogen peroxide shows the highest removal efficiency as it is the strongest oxidizer, followed by sodium chlorite and sodium chlorate with values of 99.7%, 99.2%, and 99.3%, respectively. All three absorbent compounds exhibit high NOx removal efficiency (above 90%), suggesting their great potential for NOx reduction through the wet process. The efficiency of NOx removal at the same feed gas flow rate increases with the rising number of fibers and absorbent concentration. However, the removal efficiency decreases as the feed gas flow rate increases for the same membrane module and absorbent concentration."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachmi Azhar Aji
"PT X merupakaan perusahaan penetasan telur ayam yang menerapkan sistem daur ulang air limbah untuk mengurangi pengambilan air tanah dan pembuangan air limbah. Sistem daur ulang air limbah yang berkelanjutan harus layak secara teknologi, ekonomi dan sosial. Namun masalah dalam penelitian ini adalah ketiadaan informasi kelayakan dan strategi pengembangannya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi keberlanjutan penerapan sistem daur ulang air limbah di PT X dan merumuskan strategi pengembangannya. Metode penelitian yang digunakan diantaranya mengevaluasi efisiensi penggunaan air tanah, penurunan konsentrasi pencemar air limbah, analisis biaya manfaat, analisa persepsi & tingkat pengetahuan masyarakat kemudian pengembangan strategi dengan metode SWOT. Hasil penelitian menunjukkan sistem daur ulang air limbah mampu meningkatkan efisiensi penggunaan air tanah secara rata-rata sebesar 30,18%, performa penurunan konsentrasi pencemar untuk parameter BOD5, COD, TSS, Minyak dan lemak diatas 70% dan mampu memenuhi baku mutu yang diharapkan, dan memiliki kelayakan ekonomi dengan nilai NPV positif dan BCR>1. Selain itu mayoritas masyarakat sekitar perusahaan memiliki pengetahuan lingkungan lebih dari cukup dan perspektif positif terhadap daur ulang air limbah PT X. Strategi peningkatan kekuatan & peluang cocok diterapkan untuk pengembangan berkelanjutan. Secara umum daur ulang air limbah layak diterapkan dalam industri sejenis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sistem daur ulang air limbah yang diterapkan PT X memiliki kelayakan teknologi, ekonomi dan sosial dan dapat dikembangkan melalui peningkatan teknologi daur ulang air limbah dan pemanfaatan peluang eksternal

PT X is a poultry hatchery company that implements a wastewater recycling system to reduce groundwater extraction and wastewater disposal. The sustainable wastewater recycling system must be technologically, economically, and socially feasible. However, the problem in this research is the lack of feasibility information and development strategies. The objective of this research is to evaluate the sustainability of implementing the wastewater recycling system at PT X and formulate development strategies. Research methods include evaluating the efficiency of groundwater use, reducing pollutant concentrations in wastewater, cost-benefit analysis, analyzing community perceptions and knowledge levels, and developing strategies using the SWOT method. The research results indicate that the wastewater recycling system can improve the efficiency of groundwater use by an average of 30.18%. The performance in reducing pollutant concentrations for parameters such as BOD5, COD, TSS, oil, and fat is above 70%, meeting the expected quality standards. It is economically viable with a positive NPV and BCR > 1. Additionally, the majority of the community around the company has sufficient environmental knowledge and a positive perspective on PT X's wastewater recycling. Strengthening internal strengths and capitalizing on external opportunities are suitable strategies for sustainable development. In conclusions, wastewater recycling is feasible for similar industries. The conclusion of this research is that PT X's implemented wastewater recycling system is technologically, economically, and socially feasible and can be developed through improved wastewater recycling technology and leveraging external opportunities."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andiny Widya Utari
"Permukiman kumuh muncul salah satunya disebabkan kondisi sanitasi yang buruk. Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) adalah salah satu upaya pemerintah untuk melakukan pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh yang berbasis masyarakat dan partisipasi pemerintah daerah. Salah satu kegiatannya adalah perbaikan sanitasi. Salah satu lokasi penerima program KOTAKU adalah kelurahan Sungai Bilu, yang mana pada salah satu wilayahnya yang semula kumuh saat ini menjadi destinasi wisata susur sungai, yaitu Kampung Hijau. Namun, masih terdapat masyarakat Kampung Hijau yang tidak menyadari perannya pada pengelolaan limbahnya. Tujuan penelitian adalah menganalisis sistem pembuangan limbah, kondisi sosial dan ekonomi, tingkat motivasi masyarakat, dan merancang model konseptual pengelolaan limbah berbasis komunitas. Metode penelitian adalah mixed methods, yaitu observasi, wawancara, dan kuesioner. Hasil penelitian yaitu pembuangan limbah di Kampung Hijau menggunakan sistem biofilter yang sudah sesuai dengan pedoman pembangunan, tetapi sering muncul bau yang mengganggu. Masyarakat sudah mengetahui bahwa limbah tinja yang langsung dibuang ke sungai adalah salah satu penyebab pencemaran, dan mengetahui cara untuk mengelola fasilitas pengelolaan limbah. Sikap masyarakat menerima dengan baik pembangunan fasilitas pengelolaan limbah di tempat tinggalnya. Masyarakat belum memiliki kesadaran pada pemeliharaan fasilitas pengelolaan limbah, menganggap bahwa masyarakat hanya sebagai penerima manfaat. Pendidikan terendah yang pernah ditempuh masyarakat adalah tidak tamat SD. Kemudian, perekonomian masyarakat Kampung Hijau didominasi oleh masyarakat dengan pendapatan dibawah upah minimum provinsi (UMP). Mayoritas masyarakat tidak bersedia jika dibebankan biaya untuk pembangunan atau perawatan fasilitas pengelolaan limbah. Kemudian, motivasi sudah mulai terbentuk, terlihat dari masyarakat yang bersedia untuk bergotong-royong membangun fasilitas pengelolaan limbah. Pada model konseptual yang dirancang, intervensi yang dapat diberikan agar pengelolaan limbah berbasis komunitas dapat berkelanjutan adalah mengadakan sosialisasi, edukasi, pelatihan secara rutin, dan pengawasan langsung oleh perangkat pemerintah.

Slums emerged due to poor sanitation conditions. Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) program was one of the government's efforts to prevented and improved the quality of community-based slum settlements and local government participation. One of the activities was improving sanitation. One of the locations for the program was the Sungai Bilu sub-district, which is one of its slum areas was now a riverbank tourism destination, namely Kampung Hijau. However, there were still people in Kampung Hijau who did not realize their role in wastewater management. The research objectives were to analyze the wastewater disposal system, social and economic conditions, the level of community motivation, and to build a conceptual model for community-based wastewater management. The research method was mixed methods, namely observation, interviews, and questionnaires. The results of this research were the wastewater disposal in Kampung Hijau used a biofilter system that was in accordance with the development guidelines, but a bad smell often appeared. The community has already known that feces that were directly disposed to the river was one of the causes of pollution, and they knew how to managed sanitation facilities. The attitude of the community welcomed the construction of sanitation facilities in their houses. The community had no awareness of maintaining sanitation facilities yet, considering that the community was only the beneficiary of it. The lowest education that the community had taken was not completing SD. Then, the economic status of the Kampung Hijau community was dominated by people with incomes below the provincial minimum wage (UMP). The majority of the community was not willing to be charged with building or maintaining sanitation facilities. Then, motivation has begun to form, it could be seen from the community that willing to work together to build sanitation facilities. In the designed conceptual model, interventions that could be provided so that community-based wastewater management could be sustainable were holding outreach, education, routine training, and direct supervision by government officials."
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sucipta Laksono
"Limbah pewarna batik berbahaya bila dibuang ke badan sungai tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu, konsentrasi Chemical Oxygen Demand (COD) pada air buangan limbah batik 1332-3192 mg/L. Pengolahan fisika, kimia, dan biologis dapat mengurangi kandungan kimia berbahaya air limbah batik. Untuk mengetahui kriteria desain dari pengolahan biologis maka diperlukan laju kinetika penguraian substrat. Laju kinetika penguraian substrat berpengaruh terhadap efisiensi dari pengolahan biologis dengan media biofilter. Reaktor biofilter dengan skala lab pada penelitian ini memiliki volume 36 liter, dan air limbah yang dipergunakan merupakan air yang telah melalui proses fisika dan kimia. Proses penelitian ini meliputi seeding yaitu proses pembiakan bakteri yang berasal dari air limbah perut sapi, aklimatisasi yang merupakan proses adaptasi bakteri rumen, dan feeding merupakan proses penguraian konsentrasi senyawa kimia pada air limbah batik. Proses penelitian ini berlangsung selama 68 hari. Waktu tinggal pada penelitian adalah 8 jam dengan debit 1,25 mL/s. Diperoleh laju kinetika penguraian yang diperoleh berkisar 0,174-0,244 hari-1, laju pertumbuhan sebesar 0,03584 hari-1, dan biomassa dengan nilai 0,2088 gVSS/gCOD. Penyisihan COD 60 - 90%, Suhu pada proses ini berkisar antara 27oC-30oC sedangkan pH pada penelitian antara 6,5-8,5.

Batik wastewater can damage the river ecosystem when discharged into water bodies without any prior treatment, Chemical Oxygen Demand (COD) content of the wastewater batik of 1332-3192 mg/L. Physical, Chemical, and Biological treatment can reduce the hazardous chemical constituents of wastewater batik. To determine the design criteria of the biological treatment, the kinetics rate of substrate decomposition is needed. The rate of decomposition kinetics of the substrate affect the efficiency of the biological treatment especially biofilter process. Lab-scale biofilter reactor in this research had a volume of 36 liters and the wastewater used in this research is water that has been through physics and chemical process. The research process includes seeding process, acclimatization, and feeding process. Seeding is the process of culturing rumen bacteria, Acclimatization is the process of adaptation of rumen bacteria in media biofilter, and feeding is the decomposition of chemical compounds in watewater batik by rumen bacteria. This research process lasted for 68 days. Residence time in the study was 8 hours with a flow rate of 1.25 mL/s. Decay rate from rumen bacteria between 0,174-0,244 Day-1, rumen bacteria growth rate is 0.03584 day-1, and biomass of 0.2088 gVSS / gCOD. COD removal 60-90%, the temperature in this process ranges from 27oC-30oC while the pH between 6.5 to 8.5."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35629
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meta Pradoningrum
"Berdasarkan hasil pemantauan kualitas air permukaan tahun 2021 yang diterbitkan oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Situ Manggabolong diklasifikasikan tercemar berat. Untuk menjaga kelestarian ekosistem Situ Manggabolong, maka Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta merencanakan pembangunan IPAL Domestik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merekomendasikan teknologi IPAL domestik di Situ Manggabolong, dengan target pengolahan adalah untuk mengolah air limbah domestik (grey water) sesuai dengan bakumutu air limbah domestik pada Permen LH No. 68 Tahun 2016. Untuk mengetahui karakteristik air limbah yag akan diolah, dilakukan uji laboratorium terhadap 10 sampel grey water dengan uji parameter pH, BOD, COD, TSS, NH3, minyak & lemak dan total coliform. Didapatkan nilai rata-rata untuk parameter pH 7, BOD 124,03 mg/L, COD 385,6 mg/L, TSS 66,8 mg/L, minyak & lemak 355 mg/l, amoniak 26,5 mg/l, dan total coliform 5490,8 jml/100 ml. Dari karakteristik air limbah tersebut, diketahui bahwa parameter BOD, COD, TSS, NH3, minyak & lemak dan total coliform di atas baku mutu air limbah domestik. Daerah pelayanan IPAL adalah seluas 53,16 Ha dengan jumlah penduduk 8248, sehingga kepadatan penduduk adalah 155 jiwa/Ha. Metode yang digunakan untuk menentukan teknologi IPAL adalah metode ANP, dengan menganalisa hasil kuesioner dari 10 expert teknik lingkungan dengan profesi dosen, pegawai pemerintah, dan kontraktor/konsultan. Kriteria yang ditentukan untuk menjadi indikator dalam menentukan teknologi IPAL Domestik adalah kriteria lingkungan, teknik, ekonomi dan sosial. Tiga alternatif teknologi yang ditentukan adalah teknologi biofilter aerob, teknologi Anaerobic Baffle Reactor (ABR) + Biofilter Aerob dan teknologi Upflow Anaerobic Sludge Blanket (UASB) + Biofilter Aerob. Teknologi IPAL yang disarankan dari penelitian ini adalah teknologi ABR+Biofiter Aerob.

Based on the results of surface water quality monitoring in 2021 published by the DKI Jakarta Provincial Environmental Agency, Situ Manggabolong is classified as heavily polluted. To preserve the Situ Manggabolong ecosystem, the DKI Jakarta Provincial Natural Resources Office plans the construction of a Domestic WWTP. The purpose of this study is to recommend domestic WWTP technology in Situ Manggabolong,, with the treatment target being to treat domestic wastewater (gray water) in accordance with the domestic wastewater quality standards in Permen LH No. 68 of 2016. To determine the characteristics of raw wastewater, laboratory tests were carried out on 10 gray water samplings with parameter tests including pH, BOD, COD, TSS, NH3, oil & fat and total coliform. From the results of laboratory tests, the average values for the parameters of pH 7, BOD 124.03 mg / L, COD 385.6 mg / L, TSS 66.8 mg / L, oil & fat 355 mg / l, ammonia 26.5 mg / l, and total coliform 5490.8 jml / 100 ml. From the characteristics of rawwastewater, it is known that the parameters of BOD, COD, TSS, NH3, oil & fat and total coliform are above the domestic wastewater quality standards. The WWTP service area is 53.16 Ha with a population of 8248, so the population density is 155 people / Ha. The method used to determine WWTP technology is the ANP method, by analyzing the results of questionnaires from 10 environmental engineering experts with the professions of lecturers, government employees, and contractors/consultants. The criteria specified to be an indicator in determining domestic WWTP technology are environmental, engineering, economic and social criteria. The three specified technology alternatives are aerobic biofilter technology, Anaerobic Baffle Reactor (ABR) technology + Aerobic Biofilter and Upflow Anaerobic Sludge Blanket (UASB) technology + Aerobic Biofilter. Based on result of the study, the recommended WWTP technology is Anaerobic Baffle Reactor + Aerobic Biofiter."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadine Septia Nugraha
"Pabrik pengolahan air limbah ini berada di 594 km timur dari Perth di kota Kalgoorlie. Region ini dikenal dengan industri pertambangan emas, yang diketahui mengggunakan jumlah air yang besar dan jejak lingkungan yang ditinggalkan. Hasil riset dari CSIRO mengatakan bahwa operasional tambang emas membutuhkan lebih dari 250ML air untuk memproduksi 1 ton emas. Selain itu, situasi pertambangan emas saat ini di Kalgoorlie meninggalkan efek yang cukup drastic pada lingkungan sekitar. Di Kalgoorlie terdapat 26 sumber air yang dipergunakan untuk industri pertambangan. Selain itu, bendungan yang dipergunakan untuk menyimpan air hasil proses berbahaya bagi lingkungan sekitar. Tujuan utama dari pabrik ini merupakan untuk mendapatkan air proses pertambangan dari industri pertambangan emas untuk diolah kembali agar dapat dipergunakan kembali. Air yang dihasilkan akan menjadi 80% kelas C dan 20% kelas B.

The wastewater treatment plant (WWTP) is located 594km east of Perth in the town of Kalgoorlie. This region has a prolific gold mining industry, an industry well known for its large water consumption and large environmental footprint. Research from CSIRO found that a gold mine operation requires over 250ML of water to produce a single tonne of gold. Moreover, current gold mining operations over the last few decades have devastated the natural landscape and quality of local waterways through the excessive sourcing of water from ground water reserves. There are a total of twenty-six operational bore fields in Kalgoorlie to supply water to all mining operations. Furthermore, tailing dams used to store processed mine water have caused further damage to waterways through the continual seepage back into underground reserve which has affected drinking water supplies. The sum of this reported damage over many years, further exacerbated by the call for more sustainable mining operations has allowed Gold Wastewater to see the benefits and longevity of investing in the area. Ultimately, the main purpose of the plant is to receive mine tailings from local gold mining operations, to process the tailings water up to re-use quality, and to return this water to the same mine operations in large quantities thus reducing the load on local water supplies. The water to be returned to mining operations will fall under Class C and will make up 80% of the water produced. The remaining 20% of water will undergo further processing to Class B, available for watering of parks, gardens and sports facilities, supporting the green vision of Kalgoorlie’s community."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>