Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164805 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dina Widiana
"Munculnya Pandemi Covid-19 di penghujung tahun 2019 secara tak terduga menempatkan dunia dalam era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) yang membuat banyak organisasi berjuang untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan bangkit kembali untuk mendapatkan keunggulan kompetitif. Studi penelitian terdahulu menunjukkan resiliensi memainkan peran penting dalam kelangsungan hidup organisasi, terutama di era VUCA. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi resiliensi organisasi, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari peran modal psikologis, kepercayaan, ketangkasan, fleksibilitas strategis terhadap resiliensi organisasi dan keberlansungan hidup organisasi dalam menghadapi pandemi Covid-19. Kami menguji hipotesis kami pada dataset 100 industri ritel convenience store, Bright Store milik PT Pertamina Retail dengan mengambil data dari kepala toko dan karyawannya melalui survei online. Hasil penelitian menunjukkan peran kepercayaan dan fleksibilitas strategis berpengaruh positif terhadap ketahanan organisasi dan kelangsungan hidup organisasi.

The emergence of the Covid-19 Pandemic at the end of 2019 unexpectedly put the world in an era of VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) which made many organizations struggle to maintain their survival and bounce back to gain competitive advantage. Previous research studies shown resilience plays an important role in organizational survival, especially in the VUCA era. Many factors can affect organizational resilience, this research aims to study the role of psychological capital, trust, agility, strategic flexibility on organizational resilience and organizational survival in the face of the Covid-19 pandemic. We tested our hypothesis on a dataset of 100 retail industry convenience stores, PT Pertamina Retail Bright Store by taking data from store heads and employees through an online survey. The results showed that the role of trust and strategic flexibility had a positive effect on organizational resilience and organizational survival."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michael Surya Gunawan
"Tujuan Penelitian: Covid-19 (coronavirus) secara signifikan mempengaruhi komunitas dan industri usaha, termasuk juga industri mikro dan kecil. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu dilakukan transformasi perilaku di dalam berwirausaha dari Lembaga Keuangan Mikro (LKM) untuk menghadapi persaingan yang ketat di tengah situasi kondisi pemulihan sosial-ekonomi karena perubahan yang dramatis. Oleh karena itu, pemimpin dan individu di LKM harus memiliki perilaku kewirausahaan transformasional untuk membawa pertumbuhan organisasi secara berkesinambungan
Orisinalitas: Makalah ini termasuk salah satu tulisan yang pertama menyarankan bagaimana perilaku kewirausahaan transformasional diterapkan kepada Lembaga Keuangan Mikro (LKM) berbadan hukum koperasi untuk mendorong pertumbuhan sosial-ekonomi dan pengembangan lingkungan secara optimal seimbang kepada para debitur Usaha Mikro dan Kecil (UMK).
Metode: Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada 223 Lembaga Keuangan Mikro berbadan hukum koperasi Swamitra di seluruh Indonesia
Hasil: Ekosistem internal, yakni ketahanan organisasi, ambidexterity dan strategi keunggulan daya saing, memberikan pengaruh positif kepada perilaku kewirausahaan transformasional. Peranan ketahanan organisasi menjadi kurang menonjol di dalam memberikan pengaruh positif kepada perilaku kewirausahaan transformasional.
Kontribusi: Strategi keunggulan daya saing dan ambidexterity lebih baik langsung menuju ke perilaku kewirausahaan transformasional daripada melalui ketahanan organisasi.
Limitasi: Penelitian untuk LKM Swamitra dapat dilakukan dengan model longitudinal secara time-series sampai dalam periode tertentu selama pandemi dan setelah pandemi berakhir. Sementara itu, penelitian ini bersifat cross-sectional selama pandemi Covid-19 berlangsung dan mendekati akhir. Keterbatasan penelitian berikutnya adalah faktor R2 = 0,55 pada ketahanan organisasi / organisational resilience (OR) dan R2 = 0,626 untuk perilaku kewirausahaan transformasional (TEB), walaupun dilihat sudah memenuhi syarat. Oleh karena penelitian ini ke dalam kategori social-science, masih ada ruang untuk perbaikan, dan antecedent atau faktor penentu yang mempengaruhi ketahanan organisasi (OR) dan perilaku kewirausahaan transformasional (TEB) di luar penelitian ini.

Research Objectives: Covid-19 (coronavirus) has significantly affected communities and the business industry, including micro and small industries. In this regard, it is necessary to transform behavior in entrepreneurship from Microfinance Institutions (LKM) to face intense competition in the midst of a situation of socio-economic recovery due to dramatic changes. Therefore, leaders and individuals in MFIs must have transformational entrepreneurship behavior to bring about sustainable organizational growth.
Originality: This paper is one of the first to suggest how transformational entrepreneurship behavior is applied to Micro Finance Institutions (MFIs) incorporated as cooperatives to encourage socio-economic growth and environmental development in an optimally balanced manner for Micro and Small Enterprises (UMK) debtors.
Methods: This research was conducted quantitatively by distributing questionnaires to 223 Microfinance Institutions incorporated as Swamitra cooperatives throughout Indonesia.
Results: Internal ecosystems, namely organizational resilience, ambidexterity and competitive advantage strategies, have a positive influence on transformational entrepreneurship behavior. The role of organizational resilience is becoming less prominent in providing a positive influence on transformational entrepreneurship behavior.
Contribution: Strategies of competitive advantage and ambidexterity are better directed towards transformational entrepreneurship behavior rather than through organizational resilience.
Limitations: Research for Swamitra's MFIs can be conducted using a time-series longitudinal model up to certain periods during the pandemic and after the pandemic ends. Meanwhile, this research is cross-sectional during the Covid-19 pandemic and is nearing its end. The next research limitation is the factor R2 = 0.55 for organizational resilience (OR) and R2 = 0.626 for transformational entrepreneurship behavior (TEB), even though it is seen as meeting the requirements. Because this research is in the social-science category, there is still room for improvement, and the antecedents or determinants that influence organizational resilience (OR) and transformational entrepreneurship behavior (TEB) are beyond this research.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Sulistyo
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh dari persepsi politik organisasi, knowledge sharing dan resilience terhadap organizational citizenship behavior pegawai di Unit Strategis Presiden. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada seluruh 129 pegawai Unit Strategis Presiden, dengan jumlah responden yang memberikan jawaban sebesar 56 responden. Variabel persepsi politik organisasi diukur menggunakan Perception of Organizational Politics Scale (POPS) yang dikembangkan oleh Kacmar dan Carlson, variabel organizational citizenship behavior diukur dengan skala yang dikembangkan Podsakoff, variabel knowledge sharing diukur dengan menggunakan skala yang digunakan pada penelitian Evans, sedangkan variabel resilience diukur menggunakan skala yang dikembangkan oleh Näswall, Kuntz, & Malinen. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat hubungan positif yang signifikan antara knowledge sharing dengan organizational citizenship behavior. Hubungan positif dan signifikan juga ditemukan antara resilience dengan organizational citizenship behavior. Namun tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara persepsi politik organisasi dengan organizational citizenship behavior di Unit Strategis Presiden.

ABSTRACT
This study analyzes the effects of perceived organizational politics, knowledge sharing and resilience to the organizational citizenship behavior in President's Strategic Unit. Data was collected by distributing questionnaires to all 129 Presidential Strategic Unit employees, with respondents giving answers was 56 respondents. The Perceived Organizational Politics variable was measured using Perception of Organizational Politics Scale (POPS) developed by Kacmar and Carlson, organizational citizenship behavior variable was measured using scale developed by Podsakoff, the knowledge sharing variable was measured using the scale used in Evans research, while the resilience variable was measured using the scale developed by Näswall, Kuntz, and Malinen. The results of this study show there is a significant positive relationship between knowledge sharing and organizational citizenship behavior. A positive and significant relationship was also found between resilience and organizational citizenship behavior. However, there is no significant relationship between organizational political perception and organizational citizenship behavior in The President's Strategic Unit."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50436
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Prabu Tejonugroho
"Tingkat kegagalan perusahaan rintisan berbasis teknologi di Indonesia masih sangat tinggi. Semakin banyaknya tantangan dan ancaman disrupsi, membuat perusahaan harus merancang strategi agar perusahaan rintisan berbasis teknologi masih bisa bertahan di masa yang akan datang. Penelitian ini menghasilkan alat ukur resiliensi organisasi yang dapat digunakan perusahaan untuk merancang strategi keberlanjutan organisasi. Penelitian ini menghasilkan 12 variabel dimensi kemampuan organisasi dan 9 variabel dimensi kerentanan organisasi yang valid dan reliabel untuk digunakan. Pengukuran resiliensi organisasi yang dilakukan dengan alat ukur ini menunjukkan kondisi resiliensi organisasi pada perusahaan rintisan berbasis teknologi di Indonesia masih ada dalam kondisi Buruk dan diperlukan strategi agar kerentanan perusahaan dapat diturunkan.

The failure rate of new technology-based firms in Indonesia is still quite high. The future business environment is more challenging dan disruptive, so the new technology-based firms in Indonesia need develop strategy to be sustain and viable in business. This research aims to develop resilience measurement tool which can be used by organization to develop strategy to be sustain in the future. 12 variable of organization vulnerability dimension and 9 variable of organization capability proved valid and reliable to be used. Based on this measurement tool, the resilience profiling of new technology-based firms in Indonesia are in Bad conditions, and there are needs to develop strategy so the vulnerability can be decreased."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T55065
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novardha Handiantyo
"Pandemi Covid-19 mendorong bisnis untuk berjalan dengan cara baru tentang kemampuan organisasi dalam bertahan dalam situasi apapun. Penelitian ini mengkaji bagaimana jaringan bisnis dan kapabilitas platform digital menjadi faktor yang berpengaruh terhadap kapasitas ketahanan organisasi dan di saat yang sama tetap menjaga kinerjanya. Menggunakan data yang dikumpulkan dari 241 perusahaan properti di Indonesia yang diolah menggunakan analisis Structural Equation Modelling (SEM), hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jaringan bisnis memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap ketahanan dan kinerja organisasi. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa peran kapabilitas platform digital tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi dalam konteks sektor properti di Indonesia. Penelitian ini memberikan kontribusi empiris yang menunjukkan bahwa jaringan bisnis dapat berpengaruh secara langsung terhadap kinerja organisasi dan memberikan wawasan baru tentang bagaimana jaringan bisnis perusahaan dan kapabilitas platform digital, dalam konteks sektor properti, dapat mempengaruhi pengembangan kapasitas ketahanan organisasinya, yang membantu untuk bertahan dari krisis dan berkinerja baik secara berkelanjutan.

Covid-19 pandemic is driving businesses to grow and run in new ways about an organization's ability to survive in any situation. This study examines how business networks and digital platform capabilities are factors that affect the resilience capacity of organizations and at the same time maintain their performance. Using data collected from 241 property companies in Indonesia processed using Structural Equation Modelling (SEM) analysis, the results of this study show that business networks have a positive and significant influence on the resilience and performance of organization. This study also reveals that role of digital platform capabilities has no significant effect on organizational performance in the context of the property sector in Indonesia. This research provides empirical contributions that business networks can have a direct effect on organizational performance and provides new insights into how a company's business networks and digital platform capabilities, in the context of the property sector, can influence the development of its organizational resilience capacity, which helps it to survive crises and perform well sustainably."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sesilia Dhea Ajeng Arsanti
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh employer brand attractiveness terhadap intensi untuk melamar pekerjaan dengan menggunakan reputasi organisasi sebagai variabel mediasi. Variabel employer brand attractiveness diukur dengan beberapa indikator dari Berthon, untuk variabel reputasi organisasi diukur menggunakan indikator dari Bergammi dan Bagozzi, dan yang terakhir untuk variabel intensi untuk melamar pekerjaan diukur menggunakan beberapa indikator dari Lievens et al. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner dengan jumlah responden terkumpul sebanyak 425 responden. Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan analisis deskriptif, analisis regresi sederhana dan analisis regresi berganda, analisis mediasi (causal step), dan analisis sobel test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya tarik merek perusahaan mempengaruhi intensi untuk melamar pekerjaan secara signifikan; employer brand attractiveness mempengaruhi reputasi organisasi secara signifikan; dan reputasi organisasi mempengaruhi intensi untuk melamar pekerjaan secara positif. Hasil analisis mediasi menunjukkan bahwa reputasi organisasi tidak memediasi pengaruh employer brand attractiveness terhadap intensi untuk melamar pekerjaan dalam penelitian ini.
This study aims to examine of Employer Brand Attractiveness on Intention to Apply by considering organizational reputation as a mediating variable. Employer Brand Attractiveness variable is measured by several indicators from Berthon, for organizational reputation measured by several indicators by Bergammi and Bagozzi, and the last for intention to apply variable measures by several indicators from Lievens et al. The study uses quatitative approach, collecting data by distributing questionnaires with 425 respondents collected. Data analysis was done by descriptive analysis, regression analysis, mediation analysis (causal step) and sobel test analysis. The results showed that employer brand attractiveness affect intention to apply significantly; employer brand attractiveness affects organizational reputation significantly; and organizational reputation affects intention to apply significantly. Based on mediation analysis, organizational reputation does not mediate the effect of employer brand attractiveness on intention to apply."
Depok: Fakultas Ilmu Adminstrasi Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adela Nurroza Witami
"Kapasitas resiliensi keluarga menjadi poin penting dalam menghadapi Pandemi Covid-19. Selama situasi krisis berlangsung, resiliensi berguna untuk membantu keluarga dalam beradaptasi dan bangkit dari berbagai kesulitan yang hadir. Perubahan akibat efek domino dari Pandemi Covid-19 telah dirasakan dalam berbagai aspek kehidupan. Banyaknya dampak negatif dari segi kesehatan, ekonomi, sosial, hingga kesehatan mental menjadi stressor bagi individu sebagai anggota keluarga dalam menjalani Pandemi Covid-19. Oleh karena itu, diperlukan adanya kemampuan strategi coping yang berguna dalam mengelola stres yang dirasakan selama masa Pandemi Covid-19. Adanya kemampuan strategi coping pada anggota keluarga diketahui dapat membantu timbulnya resiliensi keluarga di masa Pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi strategi coping pada individu yang tinggal bersama keluarganya pada masa Pandemi Covid-19 di kawasan DKI Jakarta. Konstruk resiliensi keluarga diukur oleh Family Resilience Questionnaire (WFRQ), sedangkan strategi coping diukur menggunakan Brief COPE. Berdasarkan hasil analisis dari 322 partisipan berusia 17-64 tahun di DKI Jakarta, ditemukan bahwa terdapat 6,3% kontribusi strategi coping terhadap pembentukan resiliensi keluarga.

The capacity of family resilience is an important point in dealing with the Covid-19 Pandemic. During this crisis, resilience is helpful to help families adapt and rise from the various difficulties that arise. Changes due to the domino effect of the Covid-19 pandemic have been felt in various aspects of life. The many negative impacts of health, economy, social, and mental health are stressors for individuals as family members undergoing the Covid-19 Pandemic. Thus, it is necessary to have the ability to use coping strategies that are useful in managing the stress felt during the Covid-19 pandemic. The coping strategies in family members are known to help the emergence of family resilience during the Covid-19 pandemic. This study aims to determine the contribution of coping strategies to individuals living with their families during the Covid-19 pandemic in the DKI Jakarta area. The Family Resilience Questionnaire (WFRQ) measured the family resilience construct, while the coping strategy was measured using the Brief COPE. Based on the analysis of 322 participants aged 17-64 years in DKI Jakarta, it was found that there was a 6,3% contribution of coping strategies to the formation of family resilience."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Adi Pradana
"Mayoritas aliansi strategis yang direncanakan pada akhirnya menghasilkan pemutusan kontrak yang disepakati. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa terdapat faktor-faktor yang menentukan tingkat keberhasilan suatu aliansi strategis, salah satunya adalah tingkat kepercayaan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana identitas organisasi kolektif dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan dalam aliansi strategis. Dengan meninjau artikel yang dipilih di bawah topik ini, ini menanyakan: sejauh mana identitas organisasi kolektif mempengaruhi tingkat kepercayaan dalam aliansi strategis? Dalam penelitian ini, saya mengulas 25 artikel peer-review yang diterbitkan dari tahun 1988 - 2019 meliputi identitas organisasi kolektif, kepercayaan pada aliansi strategis dan juga interaksi antar pribadi — dimana terdapat penekanan interaksi antar pribadi dalam membangun kepercayaan di konteks aliansi strategis. Temuan menunjukkan bahwa identitas organisasi kolektif mempengaruhi tingkat kepercayaan melalui teori identifikasi sinyal kepercayaan, keterikatan antarpribadi dan persepsi optimis mitra lain untuk budaya kolektivisik.

The majority of planned strategic alliances eventually result in the termination of an agreed contract. Prior studies have shown that there are factors which determine the success level of a strategic alliance, one of them being trust level. This study aims to understand how collective organizational identity could affect the level of trust in a strategic alliance. By reviewing selected articles under this topic, it asks: to what extent does collective organizational identity affect the level of trust in a strategic alliance? In this research, I reviewed 25 peer-reviewed articles published from the year 1988 – 2019 covering collective organizational identity, trust in a strategic alliance and also interpersonal interaction – where there is an emphasis of interpersonal interaction in trust building under the strategic alliance context. Findings suggest that collective organizational identity affects the level of trust through trust signal identification theory, interpersonal attachments and optimistic perception of other partners for collectivistic culture. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sihite, Lucyana Margareth
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara resiliensi dan nilai pada pengungsi Halmahera di Bitung. Menurut Connor dan Davidson (2003) resiliensi adalah kualitas personal yang memampukan seseorang untuk berjuang menghadapi kesulitan. Pengertian nilai menurut Schwartz (2006) adalah tujuan abstrak yang ingin dicapai dan memiliki tingkat kepentingan yang bervariasi dan digunakan sebagai prinsip dasar yang menuntun kehidupan seseorang. CD-RISC 10 (Connor Davidson Resilience Scale 10 Items) dipakai untuk mengukur resiliensi sedangkan PVQ (Portrait Value Questionnaire) untuk mengukur nilai. Partisipan dalam penelitian adalah 58 orang pengungsi dari Halmahera yang saat ini tinggal di Bitung, Sulawesi Utara. Hasil penelitian terhadap resiliensi menunjukkan terdapat perbedaan resiliensi yang signifikan antara laki-laki dan perempuan. Untuk nilai, ditemukan perbedaan yang signifikan pada nilai security, hedonism dan power antara laki-laki dan perempuan. Selain itu, ada hubungan yang signifikan antara resiliensi dengan nilai security, conformity dan tradition. Tiga urutan nilai yang paling penting adalah security, tradition, conformity dan benevolence sedangkan tiga nilai yang kurang penting adalah power, hedonism dan achievement. Nilai security, tradition dan conformity sebagai nilai yang berhubungan secara signifikan dengan resiliensi pengungsi Halmahera di Bitung sebaiknya dijaga dan dikembangkan untuk menjaga dan meningkatkan resiliensi mereka.

This research is intended to find out the description of resilience, values and the relationship between resilience and values of IDPs from Halmahera who lives in Bitung, North Sulawesi. Connor and Davidson (2003) theorized that resilience embodies the personal qualities that enable one to thrive in the face of adversity. The Values Theory defines values as desirable, trans-situational goals, varying in importance that serves as guiding principles in people’s lives (Schwartz, 2006). This research used CD-RISC 10 (Connor-Davidson Resilience Scale 10 Items) to measure resilience and PVQ (Portrait Values Questionnaire) to measure values. Participants of this research are 58 IDPs who live in Bitung, North Sulawesi. The results show that there are significant differences between males and females n resilience. There are significant differences of security, hedonism and power values between males and females. There are significant relationships between resilience and security, between resilience and conformity and between resilience and tradition values. Furthermore, the most important values of IDPs from Halmahera in Bitung are security, tradition, benevolence and conformity while the most unimportant values are power, hedonism and achievement. Security, tradition and conformity as some values which have significant relationship with resilience should be kept and developed among IDPs to enhance their resilience. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56798
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jane Nurhanifah
"Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki peran religiositas sebagai moderator hubungan antara resiliensi dan subjective well-being pada penduduk miskin di Jakarta. Hasil penelitian pada 181 partisipan (114 laki-laki, 67 perempuan) menunjukkan bahwa effect size pada analisis regresi sederhana sebesar 15,3%, dan dilanjutkan dengan melakukan analisis regresi moderasi menjadi sebesar 22,1%. Hal ini menunjukkan bahwa religiositas dapat memperkuat hubungan resiliensi dan subjective well-being pada penduduk miskin di Jakarta. Hasil penelitian ini menambah pengetahuan mengenai peran religiositas sebagai moderator hubungan resiliensi dan subjective well-being.

This study is aimed to investigate the role of religiosity as a moderator of the relationship between resilience and subjective well-being of the poor in Jakarta. The results of the study on 181 participants (114 males, 67 females) showed that the effect size in the simple regression analysis was 15.3%, and the result followed by moderation regression analysis was 22.1%. This shows that religiosity could strengthen the relationship between resilience and subjective well-being of the poor in Jakarta. The results of this study enhance the knowledge of the role of religiosity as a moderating variable of the relationship between resilience and subjective well-being."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>