Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 77788 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abinawanto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
PGB-PDF
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
"Fully revised second edition providing providing trainees with the most recent advances in infertility. Includes two CD ROMs. Previous edition published in 2007."
New Delhi: Jaypee Brothers Medical, 2014
616.692 INF
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"This review article gives a brief history of the classical experiments that led to the development of the embryo culture medium and in vitro embryo culture. It proposes that, in view of the outstanding and significant pioneering contributions of Wesley Kingston Whitten to the development of embryo culture medium, he be considered the “Father of Embryo Culture Medium”. Furthermore, it describes the nutritional requirements of early embryos and how these requirements with specific references to carbohydrates, amino acids, phosphates, growth factors, etc, have been utilized to formulate increasingly more complex embryo culture media. This has led to the development of progressively more efficacious embryo culture media including the formulation of completely defined and synthetic protein-free embryo culture medium. The review also describes physical factors, growth factors, insemination methods for the fertilization of oocytes and culture methods affecting embryo growth, development, metabolism, oxygen embryotoxicity and survival. In procedural terms, the review also summarizes the evolution of embryo culture techniques from tube culture to, microdrop culture under oil to co-culture to ultra microdrop culture techniques. It includes techniques of in vitro maturation and for the selection of potentially viable embryos of various developmental stages. "
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sutanto Priyo Hastono
"ABSTRAK
Salah satu masalah kesehatan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah masih tingginya angka kematian ibu pada masa maternal. Rendahnya pemanfaatan penolong persalinan pada tenaga kesehatan (medis) merupakan salah satu penyebab masih tingginya angka kematian tersebut. Analisis terhadap faktor yang berkaitan dengan pemanfaatan penolong persalinan menunjukkan bahwa faktor sosio demografi ibu mempunyai daya ungkit yang besar dalam menentukan pilihan pemanfaatan penolong persalinan.
Tujuan penelitian adalah untuk-mengetahui hubungan faktor sosio demografi ibu dengan pemanfaatan penolong persalinan di Kabupaten Cianjur.
Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan disain cross sectional. Sampel penelitian diambil 300 ibu yang berumur 15-49 tahun dan mempunyai anak berumur dibawah satu tahun. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis deskriptif dan analisis hubungan dua variabel.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar (71,3%) persalinan masih ditolong oleh dukun. Hasil analisis hubungan dua variabel menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dan pemeriksaan kehamilan merupakan variabel yang berhubungan dengan pemanfaatan penolong persalinan. Ibu dengan pendidikan tinggi cenderung memilih tenaga kesehatan (medic) sebagai penolong persalinan dibandingkan ibu yang berpendidikan rendah. Selain itu, ibu yang pernah melakukan perneriksaan kehamilan (antenatal care) mempunyai peluang Iebih besar untuk memilih persalinan tenaga kesehatan (medis) dibandingkan ibu yang tidak pernah melakukan pemeriksaan kehamilan. Sedangkan umur dan pekerjaan ibu tidak mempunyai hubunganlpengaruh dengan pemanfaatan penolong persalinan. "
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kartono Mohamad
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1998
612.6 KAR k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Masa remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa
dimana terjadi perubahan biologis yang signifikan. Perubahan biologis ini mempengaruhi
maturasi organ reproduksi sehingga organ tersebut perlu dijaga kesehatannya. Remaja putri
sangat rentan dengan masalah kesehatan reproduksinya sehingga jika tidak memperhatikan
kesehatan reproduksinya dapat menimbulkan masalah seperti penyakit infeksi vagina dan
penyakit menular seksual. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui
gambaran perilaku remaja putri dalam menjaga kesehatan reproduksinya dengan desain diskriptif
sederhana. Jumlah responden yang diambil 96 orang dengan metode quota sampling. Instrumen
yang digunakan yaitu kuisioner, terdiri dari data demografi, pengetahuan dan perilaku remaja
putri dalam menjaga kesehatan reproduksinya. Hasil penelitian ini menunjukkan 57.29 % remaja
putri berperilaku positif dan 42.71 % berperilaku negatif. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa
remaja putri memiliki perilaku yang positif dalam menjaga kesehatan reproduksinya. Penelitian
ini dapat dijadikan dasar bagi peneliti lain yang ingin mengetahui lebih dalam tentang perilaku
tersebut sehingga akan lebih baik bila penelitian ini dikembangkan dengan desain deskriptif
korelasi."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5343
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eufrasia Agatha Murwani Setyaningsih
"Penelitian ini bertujuan mengungkapkan pemahaman dan pengalaman remaja awal (preteen) tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi. Bagaimana para remaja usia preteen memahami informasi yang masuk dan menerapkannya dalam kesehariannya dan pandangan-pandangan mereka bedasarkan pemahaman dan pengalaman mereka tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi. Penggalian pemahaman dan pengalaman mengenai seksualitas dan kesehatan reproduksi dengan berpatokan pada kata-kata kunci yaitu, pacaran, ciuman, seksi, merangsang, VCD porno, perempuan baik-baik, mimpi basah, sperma, menstruasi, bersetubuh, diperkosa, dan hamil. Informan dalam penelitian ini adalah lima orang perempuan remaja usia awal dan tiga orang remaja laki-laki usia awal. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara kelompok dari wawancara mendalam. Penelitian ini menggunakan teori-teori feminis yang menyangkut seksualitas dan kesehatan reproduksi dan psikologi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pemahaman dan pengalaman remaja usia awal (preteen) sudah sangat jauh melebihi yang diduga dipahami dan diaiami remaja usia awal (preteen). Hal ini dipengaruhi oleh media, lingkungan, dan kelompok sebayanya. Beberapa pemahaman dan tindakan remaja awal (preteen) yang kurang benar dan cenderung salah ditemukan dalam penelitian ini. Hal ini berdampak tidak baik bagi perkembangan seksualitas dan kesehatan reproduksinya.

This thesis is aims to discover understanding of sexuality and reproductive health and the experiences of preteen. This thesis examine how preteen internalize the information relating to sex and reproductive health and apply it in their daily life, their views based on their own experience and understanding. There are key words in the interview; dating, kissing, sexy, blue VCD, good girl, wet dream, sperm, menstruation, having sex, raped, and pregnant. There are eight informants, five girls and three boys in this research. In depth interviews and group discussions have been used in order to obtain accurate data. Feminist theories about psychoanalysis, sexuality and reproductive health are used. Findings show that preteens know more about sexuality than the researcher expected. Preteens are very much influenced by the media, their environment, and peer group. The misunderstanding that occur, have a negative effect on their sexuality and reproductive health."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T20282
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianipar, Astrid Farmawati
"Tesis ini membahas tentang hak reproduksi perempuan dalam perkawinan transnasional di Kota Singkawang Kalimantan Barat Tahun 2013. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola perkawinan, faktor-faktor yang mendukung dan hak reproduksi perempuan dalam perkawinan transnasional. Metode penelitian ini kualitatif dengan metode wawancara mendalam terhadap 6 informan, 6 informan keluarga dan 6 informan kunci.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pendukung dalam perkawinan transnasional adalah sosial ekonomi yang rendah; persamaan agama, bahasa dan etnis serta persepsi positif tentang negara Taiwan. Hak reproduksi perempuan dengan status pisah yang tidak terpenuhi yaitu hak untuk membangun dan merencanakan keluarga, hak untuk bebas dari segala bentuk diskriminasi dalam keluarga dan kesehatan reproduksi, hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk dan hak untuk menentukan jumlah anak dan jarak kelahiran. Pemerintah daerah Kota Singkawang perlu meningkatkan kerjasama lintas sektoral antara instansi dan lembaga masyarakat, pencatatan yang baik jumlah warga yang menikah dengan Warga Negara Asing dan penyuluhan yang berkaitan dengan perkawinan transnasional dan kesehatan reproduksi dengan menggunakan bahasa setempat.

The focus of this study is the reproductive rights of women in transnational marriages in Singkawang West Kalimantan in 2013, aim to determine the patterns of marriage, the factors that support and reproductive rights of women in transnational marriages. This qualitative study using in-depth interviews of 6 informants, 6 family informants and 6 key informants.
The results showed that factors related in transnational marriage are low socioeconomic; similiarities in religion, language and ethnicity; positive perceptions about Taiwan. Unfullfill reproductive rights of divorced women are the right to build and plan a family, the right to be free from all forms of discrimination in the family and reproductive health, the right to be free from torture and ill-treatment and the right to determine the number and spacing of children. Singkawang local governments need to improve cross-sectoral cooperation between institutions and community organizations, having acurate recording of citizens who are married to foreign citizens and having counseling program related to transnational marriage and reproductive health by using the local language.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35495
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosaria Wijayanti
"Penelitian ini membahas tentang penggunaan teknologi reproduksi berbantuan oleh kelompok minoritas lesbi, gay, transgender di Jepang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perkembangan teknologi reproduksi berbantuan di Jepang, latar belakang penggunaan teknologi reproduksi berbantuan oleh kelompok minoritas LGT, polemik penggunaan teknologi reproduksi berbantuan oleh kelompok minoritas LGT, dan sikap pemerintah terhadap penggunaan teknologi reproduksi berbantuan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur. Penelitian ini menggunakan teori Struktural Fungsionalis terkait fenomena penggunaan teknologi reproduksi berbantuan oleh kelompok LGT di Jepang dan teori kebutuhan Maslow. Hasil menunjukkan bahwa latar belakang penggunaan teknologi reproduksi berbantuan disebabkan karena kebutuhan rasa sayang dan memiliki. Penggunaan teknologi reproduksi berbantuan meski sulit dilakukan namun pada akhirnya berhasil dilakukan. Kemudian kelompok LGT menghadapi polemik dalam menggunakan teknologi reproduksi berbantuan dalam aspek hukum, masyarakat, dan status anak.

This research discusses the use of assisted reproductive technology by lesbian, gay and transgender minority groups in Japan. The aim of this research is to determine the development of assisted reproductive technology in Japan, the background to the use of assisted reproductive technology by LGT minority groups, the polemic on the use of assisted reproductive technology by LGT minority groups, and the government's attitude towards the use of assisted reproductive technology.
This research uses a qualitative approach with a literature study method. This research uses Structural Functionalist theory related to the phenomenon of the use of assisted reproductive technology by LGT groups in Japan and Maslow's theory of needs. The results show that the background to the use of assisted reproductive technology is due to the need for love and belonging. Although the use of assisted reproductive technology was difficult, it was ultimately successful. Then the LGT group faced polemics in using assisted reproductive technology in legal, societal and child status aspects
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>