Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181318 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ni Putu Ausitania Surya Carolina
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kepuasan kebutuhan intrinsik (otonomi, keterkaitan, dan kompetensi), kesejahteraan pegawai dan tempat kerja digital. Studi ini didasarkan pada survei yang dilakukan secara online selama pandemi COVID-19 pada Mei 2022 melalui platform media sosial. Artikel ini menyajikan hasil penelitian empiris yang dilakukan dengan menggunakan metode PLS-SEM, pada sampel yang representatif dari pekerja startup Indonesia (n = 140). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan kepuasan kebutuhan intrinsik pada faktor otonomi, keterkaitan, dan kompetensi terhadap kesejahteraan pegawai. Adapun dalam penelitian ini menjelaskan bahwa kesejahteraan pegawai dapat secara signifikan mendukung tercapainya penerapan tempat kerja digital yang lebih baik. Hal yang mungkin membatasi hasil penelitian ini yaitu karena survei dilakukan secara online, responden mungkin memiliki ketertarikan tertentu terhadap pekerjaan digital. Hasil penelitian ini memiliki implikasi penting bagi manajemen untuk menyadari pemenuhan atas kepuasan kebutuhan intrinsik (otonomi, keterkaitan, dan kompetensi) serta kesejahteraan pegawai dalam pengaturan kerja jarak jauh dalam lingkungan tempat kerja digital.

This study aims to analyze the relationship between intrinsic needs satisfaction (autonomy, relatedness, and competence), employee well-being and a digital workplace. This study is based on a survey conducted online during the COVID-19 pandemic in May 2022 via social media platforms. This article presents the results of empirical research conducted using the PLS-SEM method, on a representative sample of Indonesian startup workers (n = 140). The results of the study indicate that there is a significant effect of intrinsic needs satisfaction on the factors of autonomy, relatedness, and competence on employee well-being. This study explains that employee well-being can significantly support the implementation of a better digital workplace. What may limit the results of this study is that because the survey was conducted online, respondents may have a particular interest in digital work. The results of this study have important implications for management to realize the fulfillment of the intrinsic needs satisfaction (autonomy, relatedness, and competence) as well as employee well-being in remote work settings in a digital workplace environment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Affifa Karunia Putri
"

Penggunaan internet telah banyak dimanfaatkan oleh perusahaan, baik untuk sekedar bertukar informasi maupun sebagai sarana pendukung fungsi bisnis. Internet juga kerap digunakan untuk melakukan berbagai keperluan pribadi. Ketika kedua aktivitas tersebut dilakukan secara bersamaan oleh karyawan, maka terjadilah workplace internet leisure. Sebagai salah satu sektor yang diandalkan dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia, karyawan pada perusahaan perbankan menjadi perhatian dalam penelitian ini. Penelitian ini berfokus pada pengaruh workplace internet leisure, workplace internet leisure policy, dan workplace autonomy orientation terhadap employee satisfaction dan peran mediasinya pada employee productivity. Sebanyak 262 karyawan bank di DKI Jakarta berhasil dikumpulkan untuk kemudian dianalisis menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian membuktikan adanya pengaruh pengaruh positif dari workplace internet leisure, workplace internet leisure policy, dan workplace autonomy orientation pada employee productivity dengan peran mediasi darri employee satisfaction.


The internet has been widely used by companies, both for exchanging information and as a means of supporting business functions. The internet is also often used to do various personal purposes. When both activities are carried out simultaneously by employees, there is an workplace internet leisure. As one of the sectors that drives economic growth in Indonesia, employees in banking companies are the focus of the study. This study also focuses on the effect of the workplace internet leisure, workplace internet leisure policy, and workplace autonomy orientation on employee satisfaction and its mediating role on employee productivity. A total of 262 bank employees in DKI Jakarta were collected and analyzed using the Structural Equation Modeling (SEM) method. The result of the study proves that there is a positive effect of the workplace internet leisure, workplace internet leisure policy, and workplace autonomy orientation on employee productivity with the mediating role of employee satisfaction.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julianingsih Tan
"Sumber Daya Manusia (SDM) adalah aset yang sangat penting dalam profesi Kantor Akuntan Publik (KAP). Saat ini KAP menghadapi tantangan besar dalam hal tingkat retensi karyawan yang secara umum rendah. Implementasi hybrid workplace mampu memberikan fleksibilitas dalam bekerja, mencapai work-life balance, dan mengurangi perputaran karyawan di KAP JTT. Namun, persepsi terhadap rencana penerapan ini masih menimbulkan pro dan kontra dari karyawan dan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis mendalam terkait rencana penerapan hybrid workplace di KAP JTT. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan perolehan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Responden penelitian mencakup manajemen dan karyawan KAP JTT. Analisis hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan kerangka teori job-demand resource. Hasil penelitian ini menemukan bahwa untuk menerapkan hybrid workplace, KAP JTT masih memiliki beberapa kendala antara lain keterbatasan akses karyawan pada fasilitas kantor, kurangnya fasilitas pendukung untuk dapat bekerja di rumah, belum adanya kebijakan yang mengatur secara rinci mengenai penerapan hybrid workplace, gangguan bekerja di rumah yang tidak dapat dikendalikan, kurangnya pengawasan manajer atas kinerja karyawan, adanya risiko kebocoran data rahasia akibat lokasi bekerja yang tidak bisa dikendalikan, dan kesehatan mental dari karyawan yang terpengaruh. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan rencana penerapan hybrid workplace berupa penerapan satellite office, penyediaan fasilitas pendukung untuk bekerja dari rumah, dan pengembangan kebijakan yang jelas dalam implementasinya.

Human Resources are a very important asset of the Public Accounting profession. Currently, Public Accounting Firms (KAP) are facing substantial challenges in terms of generally poor employee retention. Hybrid workplace implementation is intended to provide flexibility at work, achieve work-life balance, and reduce employee turnover at the JTT Accounting Firm (KAP JTT). However, perceptions regarding this implementation plan have prompted a debate on the relative pros and cons of hybrid working from both employees and employers. This study aims to analyze the implementation plan of a hybrid workplace arrangement at KAP JTT. This research was conducted using a case study method through the acquisition of stakeholder perceptions from the results of questionnaires and interviews. Respondents of this study include management and employee of KAP JTT. The analysis was carried out using the job-demand resource theoretical framework. The results of this study found that to successfully implement a hybrid workplace, KAP JTT still has several obstacles to overcome including limited employee access to office facilities, lack of supporting facilities to be able to work at home, lack of detailed policies that regulate details of the implementation of a hybrid workplace, uncontrollable disruption of working at home, insufficient manager supervision over employee performance, the risk of confidential data leaks due to uncontrollable work locations, and the mental health of affected employees. Therefore, this study recommends a strategy for implementing a hybrid workplace in the form of implementing a satellite office, providing supporting facilities for working from home, and developing clear policies in its implementation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farhan Aziz
"Literasi keuangan merupakan suatu kemampuan seseorang dalam mengetahui aspek-aspek dalam bidang keuangan termasuk dengan mengelola keuangan dan investasi yang dapat dilakukan. Kemampuan yang dimiliki individu terhadap keuangan dapat mempengaruhi perilaku mereka dalam mengelola keuangan mereka dan dapat mempengaruhi mereka dari terhindarnya bias yang bisa terjadi terhadap pengambilan keputusan mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh dari financial literacy dan behavioral biases terhadap portfolio diversification yang dilakukan oleh investor pasar saham. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey menggunakan purposive sampling. Jumlah responden pada penelitian ini yaitu terdapat 189 orang yang didapat melalalui kuesioner online. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa behavioral biases memiliki pengaruh signifikan terhadap portfolio diversification dengan pengaruh signifikan terbesar terdapat pada familiarity biases sedangkan untuk financial literacy tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap portfolio diversification. Untuk variabel kontrol yaitu sosio demografis dan ukuran portofolio memiliki pengaruh yang signifikan lebih besar saat dimasukan dalam uji kepada portfolio diversification investor pasar saham di Bursa Efek Indonesia. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan dapat mengumpulkan data responden secara proporsional sesuai kategori yang diuji seperti jenis kelamin

Financial literacy is the ability that a person has in knowing aspects in the financial sector including managing finances and investing that can be done. The abilities that individuals have towards finances can influence their behavior in managing their finances and can influence them from avoiding the bias that can occur in their decision making. The purpose of this study is to analyze the effect of financial literacy and behavioral biases on the portfolio diversification of stock market investors. This study uses a quantitative approach with a survey method using purposive sampling. The number of respondents in this study was 189 people who were obtained through online questionnaires. The results of this study indicate that behavioral biases have a significant influence on portfolio diversification with the greatest significant effect on familiarity biases, while financial literacy does not have a significant effect on portfolio diversification. For control variables, socio-demographics and portfolio size have a significantly greater effect when included in the test on the portfolio diversification of stock market investors on the Indonesia Stock Exchange. For further research, it's expected that can collect data respondents proportionally according to the categories tested such as gender"
Depok: Fakultas Ilmu Adminstrasi Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zeinia Maulida
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas proses berbagi informasi antar pustakawan hukum pada Asosisasi Pekerja Informasi Hukum Indonesia APIHI berdasarkan motivasi yang mereka miliki, media yang digunakan, jenis informasi yang dibagikan dan alur dalam berbagi informasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana berbagi informasi antar pustakawan hukum, di satu sisi mereka harus berbagi dan di sisi lain pengguna pengacara tempat bekerja mereka bersaing. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Informan dalam penelitian ini berjumlah 6 orang yang yang terdiri dari anggota dan pengurus asosiasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa berbagi informasi telah menjadi kegiatan rutin yang dilakukan oleh pustakawan guna membantu pekerjaan mereka dalam memenuhi kebutuhan informasi penggunanya. Namun, proses berbagi terkadang berjalan hanya satu arah dimana informasi hanya disediakan oleh satu anggota dan informasi yang ditanyakan tidak mendapat tanggapan dari anggota lain.

ABSTRACT
This study discusses the process of information sharing among the law librarians of the Association of Indonesia rsquo s Information Law Workers, based on their motivation, media usage, type and flow of information sharing. The purpose of this research is to find out how the law librarians share information among themselves, where they have to share but at the same time their users lawyers compete to each other. This research using a qualitative approach with a case study methode. Six informants were selected using snowball sampling technique. The results showed that information sharing has become a routine activity performed by librarians to assist themselves fulfilling the users information needs. However, the process of sharing information is not always two way, there are times when someone shares information gets responses from other members but the sharing process sometimes runs only one way in which the information is only provided by one member and the information requested does not receive any response from other members."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sopacua, PI Jaclyn
"Sejak tahun 2004, Perpustakaan UI mulai mencanangkan program information skills bagi sivitas akademika UI dan tahun 2005 Perpustakaan UI berhasil membuat modul untuk pelatihan information skills. Tujuan utama pembuatan modul information skills tersebut adalah memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada pengguna perpustakaan untuk dapat mengidentifikasi, mengakses, mengevaluasi dan menggunakan informasi secara efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pustakawan mengenai program information skills dan kendala-kendala yang dihadapi dalam menerapkan program tersebut di UI. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif karena metode ini lebih tepat untuk menggali persepsi informan mengenai topik yang dibahas. Peneliti mewawancarai 13 pustakawan dari 13 fakultas di lingkungan UI (10 orang kepala pustakawan dan 3 orang pustakawan rujukan). Model operasional menggunakan model SCONUL. Model ini berfungsi untuk mengarahkan peneliti dalam mengajukan pertanyaan dan menganalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para informan sangat memahami pentingnya program information skills di perguruan tinggi untuk mendukung visi universitas menghasilkan lulusan berkualitas dan menjadi pembelajar seumur hidup.
Tanggapan informan terhadap program information skills mencakup hal-hal berikut :
1) Program information skills adalah bagian dari information literacy
2) Program information skills adalah bagian dari pendidikan pengguna yang dirancang secara sistematis dan lebih mendalam.
3) Information skills mencakup kemampuan mengakses, mengevaluasi dan menggunakan informasi secara tepat dan efektif.
4) Information skills bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan pengguna dalam
mengelola informasi dan mencegah pengguna melakukan tindakan plagiat.
5) IS membutuhkan pengetahuan mengenai perpustakaan (basic library skills) dan
ketrampilan teknologi (IT skills).
6) Modul information skills UI cukup lengkap dan mencakup semua materi dalam
information skills, namun belum spesifik sesuai kebutuhan semua fakultas.
7) Program information skills merupakan tanggung jawab pustakawan sebagai penyedia
informasi dan sebagai partner staf pengajar dalam penyelenggaraan proses
pembelajaran di perguruan tinggi.
8) Pustakawan yang mengajarkan information skills harus memiliki kemampuan soft skills, hard skill dan memiliki latar belakang pendidikan perpustakaan atau menguasai berbagai macam sumber-sumber informasi serta memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik.
9) Pustakawan harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang baik mengenai perkembangan ilmu, khususnya subjek ilmu di fakultasnya masing-masing.
10) Pustakawan berperan sebagai fasilitator atau intermediary (perantara) bagi pengguna.
Hasil wawancara menunjukkan bahwa program information skills di UI belum berjalan sebagaimana diharapkan oleh Perpustakaan UI. Para informan mengakui bahwa banyak kendala yang dihadapi di lapangan yang membutuhkan tindakan lebih serius dari lembaga. Adapun kendala-kendala yang dihadapi adalah:
1) Keterbatasan SDM yang mampu mengajarkan IS kepada pengguna. Pustakawan di lingkungan UI tidak semuanya dapat diandalkan mengajarkan keahlian informasi
kepada pengguna.
2) Kebijakan yang tidak mendukung dari pimpinan dan staf pengajar.
3) Fasilitas yang tidak memadai (komputer, akses Internet),
Melihat kendala-kendala diatas, Perpustakaan UI perlu melibatkan dosen dan mahasiswa untuk menjalankan program information skills. Hal ini dapat ditempuh dengan memasukkan program information skill dalam kurikulum pendidikan dan bekerja sama dengan organisasi-organisasi kemahasiswaan, seperti BEM atau Senat Mahasiswa. Perpustakaan UI juga harus dapat memastikan bahwa sarana dan fasilitas yang ada di tiap fakultas memadai untuk membuka kelas information skills. Supaya kegiatan dapat dilakukan, perlu pendekatan resmi kepada pimpinan fakultas karena hal ini menyangkut fasilitas kegiatan akademik.Langkah konkrit yang dapat dilakukan adalah promosi terus menerus terhadap sivitas akademika UI dan mengorganisir pelaksanaan program tersebut secara terpadu.

In 2004, the library of the University of Indonesia decided to introduce training in information skills to the academic community. In 2005, the UI Library UI prepared a module for training in information skills. This module aims especially at giving library users the knowledge and skills to identify, access, evaluate and use information effectively. This research is based on a survey of UI librarians concerning their perceptions about the training program and the constraints faced in applying it at UI. The research method is qualitative because this method is more appropriate for probing perceptions in regard to the topic. The researcher interviewed .13 Librarians from 13 faculties at UI (10 Library directors and 3 reference librarians). The SCONUL model was used to guide the researcher in raising question and conducting analysis.
Results show that all informants have a good understanding of the importance of the program on information skills in support of the vision of a high-quality university graduate who becomes a lifetime learner. Responses included the following:
1. The program of information skills is part of information literacy.
2. A program information skill is a kind of consumer education designed in a systematic and thorough way.
3. Information skills include the ability to access, evaluate and use information precisely and effectively.
4. Information skills aim to increase consumer skills in managing information and avoiding plagiarism.
5. IS requires a knowledge of basic library skills and information technology skills.
6. The UI information skills program is comprehensive enough and includes all the relevant materials in information skills, but has not yet been adapted to the needs of each faculty.
7. The program in information skills is a responsibility of librarians, who serve as resources of information and as partners of teaching staff in managing the study process in college.
8. Librarians who teach users need to have soft skills, hard skills and a background in library science, together with good communications skills.
9. Librarians need to have a good knowledge of scientific development, especially in regard to one's own faculty.
10. Librarians need to function as facilitators or intermediaries for users.
Survey results indicate that the UI program in information skills has not yet been implemented as expected by the UI Library department. As a group, the informants mentioned many constraints requiring more serious action from the [which?] institute. These include:
1. Limited skills on the part of librarians. Not all of them have the mastery needed to teach information skills to users
2. Policies that are not effectively supported by leaders and teaching staff
3. Inadequate facilities (computers, Internet access).
Considering these constraints, the UI Library department needs to involve students and teachers in the program for developing information skills. This could be accomplished by introducing an IS program in the regular curriculum, and collaborating with student organizations, including the BEM and Student Senate. The Library Department also needs to ensure that equipment and facilities are provided in every faculty to support classes in information skills. In order that this support be obtained, a formal approach to faculty leaders is needed. On this basis, the IS program can be promoted to the entire academic community and implemented in an integrated way."
2006
T17236
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aziizah Mutiara Yasti
"Dalam kurikulum 2013 yang menekankan pada student-centered learning, kemampuan literasi informasi siswa berperan penting. Kemampuan literasi informasi siswa yang baik akan mendukung keberlangsungan proses belajar mengajar terutama di dalam kelas. Sekolah tingkat menengah atas SMA di Jakarta umumnya terbagi menjadi dua jurusan, yaitu jurusan Ilmu-Ilmu Sosial IIS dan siswa jurusan Matematika dan Ilmu Alam MIA . Kedua jurusan ini memiliki perbedaan dalam subjek, metode belajar dan gaya belajar. Sehingga, terdapat kemungkinan adanya perbedaan literasi informasi antara siswa dari kedua jurusan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu apakah terdapat perbedaan signifikan dalam kemampuan literasi informasi antara siswa jurusan Ilmu-Ilmu Sosial IIS dan siswa jurusan Matematika dan Ilmu Alam MIA di SMAN 103 Jakarta.
Penelitian ini adalah penelitian komparatif dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan kuesioner untuk mendapatkan data primer. Kuesioner disusun menggunakan indikator-indikator dari standar kompetensi literasi informasi untuk tingkat sekolah Information Literacy Standards for Student Learning yang dikembangkan oleh American Association of School Librarians AASL dan Association for Educational Communications and Technology.
Hasil deskriptif penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan literasi informasi siswa dari kedua jurusan IIS dan MIA termasuk ke dalam katagori baik dengan besar skor tiap indikator dalam rentang skala 3,43-4,23. Sedangkan untuk hasil uji-t, nilai signifikan sebagian besar indikator sebesar > 0,05, atau tidak ada perbedaan signifikan pada kemampuan literasi informasi antara siswa jurusan IIS dan MIA. Sehingga dapat disimpulkan tidak ada perbedaan signifikan pada kemampuan literasi informasi siswa jurusan IIS dan MIA di SMAN 103 Jakarta. Hasil tersebut disebabkan karena kurikulum 2013 memungkinkan siswa dari kedua jurusan tersebut memilih mata pelajaran yang ada dalam mata pelajaran peminatan yang tidak berada dalam mata pelajaran wajib masing-masing jurusan. Hal ini mengakibatkan siswa jurusan IIS dan MIA mendapatkan pengalaman belajar yang nyaris sama sehingga kemampuan literasi informasi keduanya tidak memiliki perbedaan yang signifikan.

Kurikulum 2013 that emphasizes student centered learning, students 39 s information literacy skills play an important role. Good information literacy skills of students will support the continuity of teaching and learning process, especially in the classroom. High school SMA in Jakarta is generally divided into two majors, namely the Department of Social Sciences IIS and Departmen of Mathematics and Natural Sciences MIA . Both of these majors have differences in subject, learning method and learning style. Thus, there may be differences in information literacy skill between students from both departments. This study aims to find out whether there are significant differences in information literacy skills between students majoring in Social Sciences IIS and students majoring in Mathematics and Natural Sciences MIA at SMAN 103 Jakarta.
This research is a comparative research with quantitative approach using questioner to get primary data. The questionnaire was prepared using indicators of the Information Literacy Standards for Student Learning standard created by the American Association of School Librarians AASL and the Association for Educational Communications and Technology.
The descriptive results of this study indicate that students 39 information literacy skills from both IIS and MIA departments are catagorized as good within the range of 3.43 4.23, which is included in the good category. While for t test results, the p value of most indicators are 0.05, or there is no significant difference in information literacy skills between students of IIS and MIA. So it can be concluded there is no significant difference in the ability of information literacy students majoring in IIS and MIA at SMAN 103 Jakarta. The result is because the Kurikulum 2013 allows students from both majors to choose subjects that are in mata pelajaran peminatan that are not in mata pelajaran wajib. So students on each department get subjects with subjects, learning methods and learning styles typical in each department.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Azhar
"Information literacy adalah serangkaian kemampuan seseorang dalam menyatakan kebutuhan informasi sendiri dengan mencari, menyeleksi, mengevaluasi, menggunakan, dan menyampaikan kepada orang lain. Jika seseorang sudah memiliki serangkaian kemampuan tersebut maka ia dapat dikatakan melek inforrnasi (information literate). Information literacy merupakan kemampuan yang dapat digunakan sepanjang hayat, karena kemampuan tersebut dapat mendidik pemakai dalam memanfaatkan sumber informasi dan cara memperoleh pengetahuan. Mengingat pentingnya memiliki kemampuan information literacy maka ilmu ini sudah selayaknya diajarkan dan mulai diterapkan dalam dunia pendidikan yang dimulai dari tingkat sekolah. Karena kemampuan information literacy penting diterapkan pada siswa tingkat sekolah, maka sekolah perlu mencantumkan program infcrmnation literacy sebagai salah satu program wajib yang mendukung dalam kurikulum sekolah. Oleh karena itu penelitian ini ingin membahas mengenai pengaruh program information literacy siswa Sekolah Internasionai Stella Maris dalam penulisan esai. Alasan pemilihan Sekolah Internasional Stella Maris sebagai tempat penelitian dikarenakan sekolah tersebut sudah mencantumkan program information literacy ke dalam kurikulum dan melaksanakannya sebagai mata pelajaran wajib. Metode penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif berbentuk studi kasus dengan pendekatan kualitatif Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara langsung kepada informan dan melakukan studi literatur sebagai bahan acuan untuk teori pendukung. Hasil dari data tersebut disajikan dalam bentuk narasi dan tabel. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa program information literacy yang dilaksanakan memberikan pengaruh yang cukup besar dalam proses belajar mengajar dan sangat membantu siswa dalam menulis tugas esai di sekolah. Hal tersebut dapat dilihat dari masing-masing pemahaman siswa dalam menerapkan kemampuan information literacy pada setiap esai yang dibuat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S15480
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirza Imanudin Aziz
"Skripsi ini membahas tentang dampak program pendidikan pemakai (IT4U) terhadap pengetahuan mahasiswa fakultas kedokteran unika atma jaya angkatan 2008. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif berbentuk survey pendapat dengan pendekatan kuantitatif, dan pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan tingkat pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya angkatan 2008 mengenai perpustakaan dan penggunaan sistem perpustakaan AtmaLib. Penelitian ini dilakukan kepada 135 orang responden dengan cara menyebarkan kuesioner sebelum dan 2,5 bulan sesudah pelaksanaan kegiatan Information Technology For You (IT4U).
Dari hasil penelitian ini di dapatkan bahwa kegiatan ini mengakibatkan peningkatan pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya angkatan 2008 terhadap perpustakaan dan penggunaan sistem perpustakaan AtmaLib. Hal ini dilihat dari hasil analisis nilai responden mengenai perpustakaan dan penggunaan sistem AtmaLib sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan IT4U serta dari pengalaman responden setelah mengikuti kegiatan IT4U. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S15317
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Suryadi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman instruktur literasi informasi
perpustakaan Universitas Indonesia (UI) terhadap program literasi keuangan di
perpustakaan. Penelitian ini juga mengidentifikasi strategi yang dapat dijalankan
perpustakaan UI untuk meningkatkan literasi keuangan penggunanya. Penelitian
ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif dan metode studi kasus. Pengumpulan
data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Analisis hasil wawancara
terhadap informan menunjukkan bahwa informan secara keseluruhan telah
memahami dengan baik konsep literasi informasi. Sebagian besar informan
memahami bahwa perpustakaan UI perlu turut berperan serta dalam membangun
civitas academica atau pengguna perpustakaan yang memiliki kemampuan melek
keuangan (financial literate). Perpustakaan UI berpotensi untuk berperan sebagai
penyedia akses informasi yang berkaitan dengan keuangan untuk membantu
penggunanya memiliki kemampuan literasi keuangan. Strategi yang dapat
dilakukan perpustakaan UI untuk mendukung program literasi keuangan ini
diantaranya membangun kerjasama dengan lembaga bidang keuangan, meminta
bantuan pakar subjek (subject specialist) bidang keuangan dan dapat juga dengan
membuat percontohan program pelatihan literasi keuangan pada lingkup yang
lebih kecil di tingkat fakultas untuk diadopsi pada tingkat universitas

ABSTRACT
This research aims to know the understanding of information literacy instructor of
University of Indonesia (UI) library about financial literacy programs in libraries.
This study also identifies strategies that could be undertaken to improve financial
literacy of UI Library users. The study was conducted using a qualitative approach
and case study methods. Data collection is done by observation and interviews.
Analysis of the results of the interviews indicated that the informants have
understood the concept of information literacy very well. The majority of
informants understand that UI Library need to contribute in establishing financial
literacy program to develop financial literacy skills of UI civitas academica and
UI Library users. UI Library has the potential to become information access
provider of information sources related to the financial issues, to help its users to
have the capability of financial literacy. The strategy can be done by UI Library to
support this financial literacy program is by building cooperation with financial
institutions, asking the assistance of subject specialist, and may also by making
financial literacy training program on the small scale that can be adopted at
faculty or university level."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57473
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>