Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144563 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizka Iswara
"Perang tidak pernah menunjukkan wajah yang sama disetiap perang. Jika dahulu manusia berperang menggunakan batu, sekarang manusia berperang menggunakan teknologi. Manusia telah memasuki era gelombang ketiga dimana peranan teknologi sudah tidak bisa lepas dari peradaban manusia. Teknologi-teknologi yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan dan dapat bertindak tanpa bantuan manusia (Sistem Senjata Otonom) kini hadir dan telah terjun langsung di medan perang dan memberikan ketakutan yang luar biasa bagi beberapa pihak dan juga menjadi sebuah senyuman bagi pihak lainnya karena merasa bahwa ini merupakan sebuah mahakarya yang dapat melindungi dan menyelamatkan nyawa. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dalam wujud penciptaan sistem senjata otonom ini kemudian diuji dengan etika dan moralitas dalam berperang. Pro dan kontra kerap terjadi dengan mengacu pada keraguan apakah sistem seperti ini dapat tunduk pada kaidah-kaidah yang hidup dan berlaku. Apakah hadirnya teknologi otonom seperti ini membawa manusia kedalam pertempuran yang lebih manusiawi atau malah semakin sadis? Pengaturan terkait hadirnya teknologi ini juga terlihat statis sehingg membuat banyak pihak semakin mempertanyakan keabsahan teknologi ini. Penelitian ini dilakukan secara normatif dengan mengkaji sistem senjata otonom berdasarkan hukum humaniter.

War never shows the same face in every war. If in the past humans carried out executions using stones, now humans carry out executions using technology. Humans have entered the third wave era where the role of technology cannot be separated from human civilization. Technologies that are equipped with artificial intelligence and can act without human assistance (Autonomous Weapon Systems) are now present and have plunged directly into the battlefield and have given great fear to some parties and also become a smile for others because they feel that this is a masterpiece that can protect and save lives. The use of science in the form of making an autonomous weapon system is then tested with ethics and morality in a sense of anxiety. Pros and cons often occur with reference to doubts whether a system like this can be subject to living and valid rules. Does the presence of autonomous technology like this bring humans into battles that are more humane or even more sadistic? Arrangements related to the presence of this technology also look static, so that many parties are increasingly modifying the validity of this technology. This research was conducted normatively by examining autonomous weapons systems based on humanitarian law."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Valeryan Natasha
"Skripsi ini akan menganalisa Sistem Persenjataan Otomatis Mematikan/Lethal Auotonomous Weapons Systems (LAWS), suatu sistem senjata baru yang dapat beroperasi tanpa campur tangan manusia. Analisa terhadap LAWS didasari pada prinsip dasar hukum humaniter, yaitu prinsip pembedaan dan proporsionalitas, serta aturan dasar persenjataan, yaitu Larangan Indiscriminate Weapons, Larangan Pengguaan Senjata yang mengakibatkan Superfluous Injury dan Unncessary Suffering, dan Klausa Martens. Penelitian ini bersumber dari studi kepustakaan dengan metode yuridis normatif. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa perlu dibuat suatu ketentuan yang bersifat pembatasan (restriction) terhadap pengembangan dan penggunaan LAWS.

This undergraduate thesis seeks out to analyze the use of Lethal Autonomous Weapon System (LAWS), a newly-invented weapon system which is capable to elf-operate without any human intervention. Analysis of the LAWS is based on he basic principles of humanitarian laws, namely, principle of distinction and rinciple of proportionality, as well as basic weaponry rules, such as Prohibition n Indiscriminate Weapons, Prohohibitions on Weapons that cause Superfluous njury and Unncessary Suffering, and Martens Clause. The research comes from iterature study with normative juridical method. Based on this research, it can be oncluded that a provision of a restriction nature shall be made to regulate the evelopment and use of LAWS."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
S62655
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athalya Qotrunnada
"Perkembangan teknologi dalam senjata telah memengaruhi interaksinya dengan manusia dan hukum humaniter internasional. Penggunaan Autonomous Weapon System khususnya dalam konflik bersenjata telah menarik perhatian terkait dengan interaksi manusia dan mesin yang terdapat dalam sistem senjata tersebut. Ketiadaan kontrol manusia dalam fungsi kritis senjata, yaitu pemilihan dan penyerangan terhadap target, telah memicu kekhawatiran terkait hilangnya interaksi manusia dan mesin dalam penggunaan senjata. Selama ini, keberadaan kontrol manusia dalam penggunaan senjata merupakan hal penting untuk mempertahankan adanya tanggung jawab hukum internasional. Manusia sebagai pengguna senjata perlu memiliki kontrol untuk menilai dan mempertimbangkan prinsip-prinsip hukum humaniter internasional yang berlaku sebelum memutuskan penyerangan. Namun, manusia memiliki kontrol dan interaksi yang berbeda dalam penggunaan Autonomous Weapon System. Manusia hanya perlu mengaktifkan senjata, dan Autonomous Weapon System akan secara mandiri memilih dan menyerang target. Kemampuan senjata tersebut menimbulkan kekhawatiran terkait hilangnya kontrol manusia dalam fungsi kritis senjata. Perbincangan terkait interaksi antara manusia dan mesin dalam penggunaan Autonomous Weapon System mengangkat adanya konsep meaningful human control sebagai bentuk kontrol yang harus dimiliki manusia dalam senjata. Adanya meaningful human control dalam Autonomous Weapon System dinilai dapat memastikan adanya pihak yang bertanggungjawab terhadap pelanggaran hukum humaniter internasional yang timbul dari penggunaan senjata. Namun, definisi, bentuk, dan ambang batas terkait meaningful human control belum secara eksplisit tercantum dalam peraturan hukum humaniter internasional yang telah ada. Ketiadaan pengaturan menimbulkan adanya celah dari bentuk kontrol manusia yang harus disertakan dalam penggunaan senjata secara umum. Selain itu, ketiadaan pengaturan tersebut juga mempersulit bentuk kontrol manusia yang seharusnya disertakan dalam penggunaan Autonomous Weapon System.

Technological developments in weapons have affected their interaction with humans and international humanitarian law. The use of Autonomous Weapon System, especially in armed conflicts, has raised concerns regarding the human-machine interaction in the related weapon systems. The absence of human control in the weapon's critical functions, target selection and attack, has raised concerns regarding the loss of human-machine interaction in weapon use. It has been recognized that the existence of human control in the use of weapons is crucial to maintaining international legal responsibility. Humans as weapon users need to have the control to assess and consider the applicable principles of international humanitarian law before they decide to attack. However, humans have different controls and interactions in the use of Autonomous Weapon System. Humans are only required to activate the weapon, and the Autonomous Weapon System will autonomously select and attack targets. The weapon's capabilities have led to concerns regarding the loss of human control in critical functions of the weapon. The discussion related to the interaction between humans and machines in the use of Autonomous Weapon System brings up the concept of meaningful human control as a form of control that humans should have in weapons. The presence of meaningful human control in the Autonomous Weapon System is believed to ascertain the responsibility of the party responsible for violations of international humanitarian law arising from the use of weapons. However, the definition, form, and threshold related to meaningful human control have not been explicitly stated in existing international humanitarian law rules. The absence of regulation creates a gap in the form of human control that must be included in the use of weapons. In addition, the absence of regulation also imposes difficulties on the form of human control that should be required in the use of Autonomous Weapon System."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bobby Zainir
"Dalam penelitian ini mengangkat masalah penggunaan Radio Frequency Identification (RFID) pada sistem pembayaran tol yang masih terdapat beberapa kekurangan, salah satunya masih terjadinya kemacetan dan belum berfungsinya gerbang tol secara Multi Line Free Flow (MLFF). Penelitian ini mengusulkan dua solusi teknologi yaitu Automatic Number Plate Recognition (ANPR) dan Global Navigation Satellite System (GNSS). Dalam kontek keindonesiaan, studi kelayakan kedua teknologi tersebut dilakukan dengan metode in deep interview bersama tiga narasumber, yaitu regulator, ahli telematika, dan akademisi. Ketiga narasumber tersebut berasal dari kalangan pemerintah, pakar telematika, dan akademisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah mengatakan mengenai izin frekuensi penggunaan RFID dan satelit serta sistem integrasi sistem transportasi terintegrasi di masa depan, ahli telematika menjelaskan aspek umum dan aspek khusus terkait teknologi yang akan digunakan untuk keperluan di sistem pembayaran jalan tol, dan akademisi menjelaskan bagaimana proses kebutuhan penyedia layanan jalan tol membuat keputusan untuk membuat sistem pembayaran non tunai dengan melakukan benchmarking ke luar negeri terlebih dahulu dan bagaimana seharusnya suatu sistem dapat menjalankan semua proses dengan baik untuk kepentingan audit internal . Mengingat sudut pandang ini dan data dukungan dari benchmark negara lain, ANPR adalah teknologi yang cukup baik untuk sistem pembayaran tol karena lebih banyak data dapat digunakan dan dapat digunakan di masa mendatang.

This research raises the problem of using Radio Frequency Identification (RFID) in the toll payment system which still have deficiency, the congestion often happen and a Multi Line Free Flow (SLFF) system at toll gate still are ongoing yet. This study proposes two technology solutions, Automatic Number Plate Recognition (ANPR) and Global Navigation Satellite System (GNSS) as the option. In the Indonesiaan context, the feasibility study of the two technologies by using in deepth interviews method with three sources speaker, from regulator, telematics experts, and academics. The three resource persons came from the government, telematic expert, and academic. The results of the study show that the government says about the frequency permit for the use of RFID and satellites as well as an integrated transportation system integration system in the future, telematic expert explain general aspects and specific aspects related to technology that will be used for purposes in the toll road payment system, and academics explain how to process requirements. toll road service providers make a decision to make a non-cash payment system by benchmarking abroad first and how a system should be able to carry out all processes properly for internal audit purposes. Considering this point of view and supporting data from other country benchmarks, ANPR is good enough technology for a toll payment system because more data can be used and can be used in the future."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Kristina Uli
"Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menentukan segmentasi dari pengguna mobile internet melalui handphone pada tahun 2012 dengan metode two step clustering menggunakan SPSS. Dari hasil penulisan ini, diharapkan hasil segmen yang terbentuk dapat memberikan gambaran karakter penggunaan/behavior dan karakter demografis dari pengguna mobile internet.
Adapun dari penelitian ini ditemukan empat klaster yang dimana dalam penelitian ini dikaji karakteristik baik dari penggunaan dan demografi. Klaster ? klaster yang terbentuk antara lain Savvy User, Trandy User, Value User dan Traditional User.
Informasi tersebut kemudian ditujukan untuk membantu pengembangan produk mobile internet dan pemasarannya terkhusus bagi provider telekomunikasi seluler di Indonesia. Diharapkan juga penulisan ini dapat menjadi sumbangan pikiran dalam penulisan terkait mobile internet ke depannya.

The purpose of this study was to determine the segmentation of mobile internet users through mobile phones in 2012 with two step clustering method using SPSS. From the results of this study are expected to form the segment that can give character information of the use and demographic character of mobile internet users.
From this research, the researcher found four cluster of segmentation in which described by demographical attributes and technology usage attributes. The names of the clusters are: Savvy User, Trendy User, Value User and the last Traditional User.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Handayani
"Kondisi negara Indonesia memiliki banyak potensi bencana, baik bencana alam dan non-alam. Kesiapsiagaan organisasi dan masyarakat dalam menghadapi darurat kesehatan masyarakat menjadi salah satu isu yang penting dalam usaha pengurangan resiko bencana. Darurat kesehatan masyarakat Intervensi kesiapsiagaan KLB merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan organisasi dalam menghadapi wabah dan Kejadian Luar Biasa (KLB) yang merupakan manifestasi dari
darurat kesehatan masyarakat. Studi ini bertujuan untuk mengukur tingkat kesiapsiagaan organisasi dan masyarakat pada wilayah intervensi dalam menghadapi darurat kesehatan masyarakat. Studi ini merupakan descriptive study menggunakan metode kuantitatif yang diperkuat juga dengan metode kualitatif untuk
mengetahui dinamika proses kesiapsiagaan. Penilaian tingkat kesiapsiagaan organisasi diukur dengan menggunakan sembilan tahap pada undang-undang penanganan bencana. Penilaian kesiagsiagaan masyarakat diukur dengan memadukan indikator desa siaga aktif dan desa tangguh bencana. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kesiapsiagaan dari BPBD dan PMI di Kabupaten Cianjur dan Kotamadaya Jakarta Pusat masuk dalam kategori belum siap karena belum dapat memenuhi semua tahap kesiapsiagaan darurat kesehatan masyarakat, sedangkan Dinas Kesehatan masuk dalam kategori siap dalam menghadapi darurat kesehatan masyarakat. Hasil penilaian kesiapsiagaan masyarakat di tiga desa intervensi di Kabupaten Cianjur menunjukkan level sedang atau hampir siap, sedangkan dua kelurahan di Kotamadya
Jakarta Pusat masuk dalam kategori siap menghadapi darurat kesehatan masyarakat. Ada perbedaan tingkat kesiapsiagaan menghadapi darurat kesehatan masyarakat antara wilayah pedesaan dan perkotaan. Hal ini disebabkan karena prioritas dan strategi pembangunan yang cukup berbeda pula di kedua wilayah tersebut

Under condition of Indonesia which has a lot of potential disaster,both natural ond non-natural disasters, community preparednes in public health emergency become the most important issue of disaster risk
reduction. Emergency response are often being a triggers of public health emergency. Major trigger of
public health emergencies is disease outbreak which cause the damage of public health system. Epidemic
Preparedness project is a program which aims to improve organization and community preparedness to deal
with outbreak and epidemic as public health emergency. This study aimed to analyze the organization and
community preparedness as result of epidemic preparedness project. The study used the method of
qualitative analysis and descriptive statistical analysis which refer to existing indicators of resilient both
health and disaster. The study shows the role and responsibilities of Health District Office in term of public
health emergency categorized ready while BPBD and PMI have not been ready yet. BPBD, District Health
Office and PMI in the two intervention project areas (Cianjur District, Central Jakarta District) have a good
coordination mechanis, otherwise the leading sector for handling public health emergencies is still
dominated by the Health Sector. Analysis of community preparedness in Cianjur district showed at
moderate level while Centre Jakarta showed advance level.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
John William Horasia
"ABSTRACT
The purpose of this journal report is to understand the current development of the Autonomous Vehicle Technology, Drawback that could disadvantageous to the community and what Solutions that can be beneficial to both parties. This project is taking the Brisbane city condition as the parameter. The project started by reviewing the current stage of the autonomous technology that scientist and engineer has achieve. Analyzing the drawback of the technology and current situation of the commuting system around the city will be the next step before assigning the objectives and goals that create a concept idea by implementing the autonomous technology to the transport system, exclusively in Brisbane City.

ABSTRAK
Tujuan dari penulisan jurnal ini adalah untuk mengerti tahap dari pengembangan teknology kendaraan otonom, kekurangan yang dapat merugikan masyarakat dan solusi apa yang dapat dihasilkan dengan menguntungkan kedua belah pihak. Parameter kondisi dari proyek in berlokasi di kota Brisbane. Penulisan dimulai dengan meninjau tahap dari teknologi otonom yang telah berhasil di capai oleh peniliti dan insinyur. Kemudian di lanjut dengan menganalisa kekurangan dari teknologi dan cara masyarakat melakukan komuter mereka di kota. Langkah terakhir menetapkan tujuan dan sasaran dari Analisa yang dilakukan untuk membuat sebuah ide konsep yang dimana menerapkan teknologi otonom ke sistem transport khususnya di kota Brisbane."
2017
S68909
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feisal Rizky Dhika Hidayat
"Fast Moving Consumer Goods FMCG merupakan industri ritel yang membutuhkan rantai suplai dengan kemampuan traceability untuk memudahkan konsumennya mengetahui informasi dan menjaga sekuritas dengan menambahkan sistem identifikasi. Sistem identifikasi lokasi objek secara aktual dapat dilakukan oleh beberapa teknologi diantaranya yaitu RFID. Saat ini pendeteksian banyak dilakukan oleh RFID karena cocok untuk dipakai pada sistem yang berjalan secara otomatis. Namun RFID memiliki beberapa kekurangan seperti kebutuhan khusus untuk pembacaan jarak jauh, efektifitas yang rendah pada beberapa orang yang tidak paham, dan kebutuhan perbaikan yang sulit. Dibutuhkan sebuah metode yang dapat dijadikan sebagai alternatif RFID. Salah satu diantaranya yaitu sensor GPS pada smartphone. GPS pada smartphone dapat dimanfaatkan dengan membuat aplikasi untuk smartphone berbasis android. Aplikasi dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemrogramman Java. Aplikasi juga dilengkapi dengan metode geofencing untuk menambah fitur dalam memberikan notifikasi dan data lokasi. Geofence yang digunakan dapat dijadikan sebagai sistem untuk mengaktivasi program agar dapat mengirim data berupa koordinat latitude dan longitude serta waktu ke database. Sebelum diimplementasi, sensor GPS perlu dilakukan pengujian. Pengujian dilakukan dengan menggunakan berbagai varian GPS pada perangkat smartphone. Pengujian yang dilakukan berupa akurasi pembacaan lokasi disuatu tempat secara terus menerus pada kondisi yang sama antar alat uji. Selain itu dilakukan pengujian waktu jeda yang dibutuhkan untuk mengirim data setelah masuk area yang dibubuhkan geofencing.

Fast Moving Consumer goods FMCG are retail industri which needs suplay chain with the necessity of traceability to make consumer know the information and protect security by implemented identification system. Identification of objects location in real time is used within Objects realtime location. Real time Locating system is one of system which could be done by RFID. Recently, RFID is used as real time locating system because it rsquo s very realible for automation system. RFID have several disadvantages such as a special treatment to do a long range detection, low effectiveness for people who have lack of knowledge, and the difficulty of maintenance. It need an alternative method as a replacement of RFID. It could be a GPS sensor in smartphone. GPS within smartphone could be used as the application is created in Android operating system. The app is reinforced with geofencing to limit the identification process so it only works within the area which is settled. Geofence can be used as a trigger to send the data in database. GPS sensor in smartphone should be tested before the implementation. The test used several GPS in smartphone device. with different specification to observe the clear difference between maximum and minimum value. One of the test is to observe the accuracy of detection on a location repetitively. The other one is to observe the delay time needed "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Ibrahim
"ABSTRAK
industri telekomunikasi di Indonesia selain untuk memenuhi kebutuhan pembangunan telekomunikasi sekaligus dimaksudkan untuk menguasai teknologi dalam upaya mengurangi ketergantungan pada luar negeri. Tulisan ini berusaha mengkaji sejauh mana industri telekomunikasi sudah berhasil mengemban misinya dengan fokus masalah persediaan bahan baku dan komponen pada industri sentral telepon.
Bahan baku dan komponen elektronika sebagian besar masih didatangkan dari luar negeri sehingga masalah pengelolaan persediaan menjadi sangat penting. Pengelolaan persediaan yang tidak baik akan mengakibatkan kerugian terutama karena cepat berubahnya teknologi elektronika.
Dalam penelitian ini dikaji pola pengadaan dan persediaan pada sebuah perusahaan produsen sentral telepon. Dipelajari berbagai aspek terkait seperti penjualan sentral, hubungan dengan konsumen, hubungan dengan pemasok komponen, dan proses produksi. Dilakukan pula perkiraan statistik persediaan berdasarkan data 4 tahun terakhir. Mengingat kecenderungan pasar sentral telepon kemudian dikaji prospek bisnis perusahaan untuk masa depan.
Sebagai kesimpulan, bahwa pola persediaan bahan baku dan komponen yang ada masih mampu memenuhi jumlah dan jaduai pesanan sentral. Satu faktor penting pendukung yang perlu di dorong di dalam negeri adalah kemampuan disain komponen elektronika aplikasi khusus. Industri telekomunikasi dan sentral telepon harus mulai segera mencari produk dan bisnis yang baru.

Telecomunication industry in Indonesia is aimed at meeting the need of national development. Besides, it has a strategic mission to master the technology in order to reduce the dependecy on foreign technology.
This paper tried to evaluate the progress achieved by a telecommunication industry that produces electronic switches by taking raw material and components as the main focus. Today almost every component and raw material for switch production are imported from various countries. Thereby if the procurement as well as inventory are not handled in proper manner eventually the particular telecommunication industry will be in big trouble.
This research reviewed the procurement and inventory system of a switch industry. Related aspects such as sale of switch, relation with consumer and component suppliers, and production process were carefully evaluated. Inventory forecast was performed based on data of the last 4 years. Due to changes of technology and switch market trend, the analysis of future business of the industry was also made.
As the conclusion, raw material and component procurement and inventory system are still capable to cope with the volume and delivery of orders. The development of local industry which capable of designing and engineering in application specific IC is considered a must now. Producer of switch of today should do its very best to find new product and new line of business in order to successfully stay in the market for the next decade.
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirabito, Michael M., 1956-
Oxford: Elsevier, 2004
621.382 MIR n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>