Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177882 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Zahran Pratomo
"Perkembangan ekonomi dunia saat ini sedang memasuki era-Industri 4.0. Industri 4.0 tidak dapat dihadapi hanya dengan pengembangan teknologi saja, namun harus melibatkan dinamika sosial di dalamnya. Setiap perusahaan dan instansi harus menciptakan sebuah strategi dalam menghadapi era ini, tak terkecuali dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan menetapkan nilai-nilai utama yang menjadi acuan perilaku seluruh sumber daya manusia yang ada di BUMN. Nilai-nilai utama tersebut terdiri dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (AKHLAK). Pada praktiknya, AKHLAK belum diterapkan dengan baik, padahal corevalues AKHLAK ini perlu diimplementasikan oleh seluruh sumber daya manusia di BUMN. Skripsi ini meneliti faktor-faktor yang signifikan menjelaskan pengimplementasian corevalues AKHLAK pada karyawan PT TASPEN (Persero) dan untuk meneliti profil karyawan yang mempunyai pengimplementasian corevalues AKHLAK tinggi dan rendah berdasarkan faktor-faktor yang signifikan. Faktor yang digunakan dalam penelitian ini yaitu motivasi kerja, lingkungan kerja, kesejahteraan karyawan (employee’s well-being), sosialisasi, komitmen karyawan, religiusitas, stres kerja, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan masa kerja. Metode yang digunakan dalam penyelesaian masalah penelitian ini yaitu metode Partial Least Square (PLS) dan metode Classification and Regression Tree (CART). Data yang digunakan adalah data primer sebanyak 209 karyawan PT TASPEN (Persero) yang diambil menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan motivasi kerja, sosialisasi, religiusitas, dan tingkat pendidikan dapat menjelaskan secara signifikan pengimplementasian AKHLAK. Profil karyawan yang memiliki tingkat pengimplementasian AKHLAK tinggi yaitu karyawan dengan tingkat religiusitas yang tinggi, motivasi kerja tinggi, untuk semua kategori tingkat pendidikan, dan tingkat stres. Profil karyawan yang memiliki tingkat pengimplementasian AKHLAK rendah yaitu karyawan yang memiliki religiusitas rendah dan motivasi kerja rendah.

The development of the global economy is currently entering the era of Industry 4.0. Industry 4.0 cannot be faced only with technological development, but must involve social dynamics in it. Every company and agency must create a strategy in dealing with this era, including Badan Usaha Milik Negara (BUMN) by establishing main values that become the reference for the behavior of all human resources in BUMN. These corevalues consist of Trustworthy, Competent, Harmonious, Loyal, Adaptive, and Collaborative (AKHLAK). In practice, AKHLAK has not been implemented properly, even though the corevalues of AKHLAK need to be implemented by all human resources in BUMN. This thesis examines the significant factors explaining the implementation of AKHLAK corevalues on PT TASPEN (Persero) employees and to examine the profile of employees who have implementation corevalues high and low are based on significant factors. The factors used in this study are work motivation, work environment, employee welfare, socialization, employee commitment, religiosity, work stress, age, gender, education level, and years of service. The methods used in solving this research problem are the Partial Least Square (PLS) method and the Classification and Regression Tree (CART) method. The data used is primary data of 209 PT TASPEN (Persero) employees taken using purposive sampling. The results showed that work motivation, socialization, religiosity, and education level can significantly explain the implementation of AKHLAK. The profile of employees who have a high level of implementation of AKHLAK are employees with high level of religiosity, high work motivation, for all categories of educational levels, and work stress levels. The profile of employees who have a low level of implementation of AKHLAK are employees who have low religiosity and work motivation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ejo Imandeka
"Business Intelligence merupakan salah satu trend teknologi dalam mendukung analisis dan pengambilan keputusan yang strategis di organisasi. Banyak organisasi yang menyatakan berhasil melakukan adopsi BI, banyak pula yang melaporkan kegagalan pasca adopsi. PT Taspen Persero memiliki permasalahan terhadap penggunaan BI, trend penggunaan BI menunjukkan penurunan hingga mencapai 16 di akhir tahun 2015. Berdasarkan fakta tersebut perlu dilakukan analisis mengenai faktor-faktor yang memengaruhi kelangsungan penggunaan BI di Taspen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui penyebaran kuisioner kepada para pengambil keputusan dan pengguna BI di Taspen. Dari hasil pengumpulan data, didapatkan responden penelitian sejumlah 195 responden yang kemudian dianalisis dengan menggunakan Covariance Based SEM CB-SEM dengan bantuan perangkat lunak IBM Amos v22. Penelitian ini mengajukan sebuah model kerangka pemikiran dengan mengkombinasikan faktor Eksternal External Stimuli, Internal Internal Stimuli Afektif Affective Response, dan Kognitif Cognitive Response terhadap kelangsungan penggunaan BI Behavioral Response. Hasil dari penelitian ini menunjukkan Information Integration merupakan faktor yang paling signifikan dari sisi eksternal dalam membentuk pengaruh terhadap kelangsungan penggunaan, selain itu faktor yang paling signifikan dalam membentuk pengaruh terhadap kelangsungan penggunaan BI dari sisi perceive of usefulness yaitu increase productivity. Faktor relatedness dan trust juga memiliki pengaruh terhadap kelangsungan penggunaan continuance use BI, namun faktor organisasi yang diwakili oleh influence organization dan influence peers tidak memiliki pengaruh terhadap kelangsungan penggunaan continuance use BI. Hasil dari penelitian ini juga diharapkan dapat mendukung studi terkait kelangsungan penggunaan BI dan menjadi rekomendasi perbaikan program kerja BI pada ITMP Taspen 2015-2016.

Business Intelligence BI is a technology trend that support the analysis and strategic decision making in an organization. Many organizations are declared successful adoption of BI, many also report the failure of post adoption. PT Taspen Persero has an issue related to the continuance usage intention of BI. BI usage trend showed a decrease of up to 16 at the end of 2015. Based on these facts, need to do a study of the factors influencing BI continuance usage intention at Taspen. This study uses a quantitative approach through the distribution of questionnaires to decision makers and users of BI. The questionnaires consisting of 38 items were distributed online and offline, and 195 responses were collected and analyzed. The results of this study indicate information integration and perceive of usefulness factors were the most influencing factor on the continuance usage intention of BI, Relatedness and trust factors also have an influence on the continuity of use continuance use BI, but organizational factors represented by the organization and peers influence have no effect on thecontinuance use of BI. The study proposed a model that combines external factors, internal factors, affective response, and cognitive response of BI. The results of this study shows integration of information, increasing productivity, and advanced reporting as factors that have strong influence to the continuance usage intention of BI. It is expected to support related studies, provide recommendations for improvements of BI, and evaluate BI work program on ITMP Infromation Technology Master Plan ."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nerissa Asriana Eka Putri
"Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi bisnis beroperasi melalui sistem nilai yang diperkenalkan ke pekerja dengan istilah budaya organisasi dan diharapkan menjadi pedoman bagi tiap anggotanya. Pimpinan manajerial PT. Barata Indonesia (Persero) memperkenalkan “AKHLAK” sebagai nilai utama dengan menginisiasi program kegiatan untuk menginternalisasikan nilai-nilai baru kepada pekerja sejak menerima arahan dari Menteri BUMN. Makalah ilmiah ini berisi refleksi saya ketika menjalani magang untuk menjelaskan fenomena internalisasi “AKHLAK” di PT. Barata Indonesia (Persero) melalui kerangka perspektif studi nilai dalam antropologi, khususnya antropologi bisnis. Metode yang digunakan pada makalah ilmiah ini adalah autoetnografi dan refleksi diri. Seluruh argumentasi dan kesimpulan dalam tulisan ini berasal dari pengalaman saya yang sangat mungkin terdapat limitasi dalam memperoleh data karena tidak melalui penelitian etnografi yang dirancang khusus. Oleh sebab itu, tulisan ini memang bukan ditujukan untuk mengevaluasi proses internalisasi secara keseluruhan, tetapi lebih kepada uraian kesimpulan yang diambil dari pengalaman saya. Hasil analisis menunjukkan program kegiatan yang dilaksanakan untuk menginternalisasikan “AKHLAK” menghadapi kendala yang cukup signifikan karena adanya keterikatan “AKHLAK” dengan nilai perusahaan yang sudah diterapkan sebelumnya dan kurangnya motivasi pekerja untuk menjalani program penunjang internalisasi di masa pandemi. Kondisi yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa proses penerapan suatu nilai memang tidak sederhana sebab banyak hal ikut mempengaruhi individu dalam menerima dan menerapkan suatu sistem nilai. Saya akan menceritakan pendapat tersebut dengan mengilustrasikan data pengalaman saya dimulai dari proses diperkenalkan, diinternalisasikan, terlibat dalam diskusi, dan penyusunan program usulan penunjang internalisasi “AKHLAK” di perusahaan.

Company as a form of business organization operates through a value system that is introduced to employees with the term organizational culture and is expected to be a guide for each of its members. Managerial leadership of PT. Barata Indonesia (Persero) introduced “AKHLAK” as the main value by initiating an activity program to internalize new values to workers since receiving directions from Minister of BUMN. This paper contains my reflection when participates in internship activities to explain the phenomenon of internalization of “AKHLAK” at PT. Barata Indonesia (Persero) through a value study framework in anthropology, especially business anthropology. The method used in this paper are autoethnography and self-reflection. All arguments and conclusions in this paper are derived from my experience where it is very possible that there are limitations in obtaining data because it is not through a specially designed ethnographic research. Therefore, this paper is not intended to evaluate the whole internalization process, but rather to describe conclusions drawn from my experience. The results of the analysis show that the program of activities carried out to internalize "AKHLAK" faces significant obstacles due to the attachment of "AKHLAK" to company values that have been previously implemented and the lack of motivation to undergo internalization support programs during the pandemic. This conditions shows that the process of applying a value is not simple because many things influence individuals in accepting and implementing a value system. I will discuss by illustrating my experience data starting from the process of being introduced, internalized, involved in discussions and preparing a proposed program to support the internalization of “AKHLAK” in the company."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ariana Restu Handary
"Penelitian ini membahas tentang sistem pengendalian yang dapat digunakan perusahaan untuk mengimplementasikan strategi sehingga tujuan dan strategi bisnis perusahaan dapat tercapai. Sistem pengendalian ini dianalisis dengan menggunakan konsep four levers of control yang dikemukakan oleh Simons (2000) yang terdiri dari belief system, boundary system, diagnostic control system, dan interactive control system. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan studi kasus pada PT TASPEN (Persero).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan telah memiliki dan menerapkan keseluruhan sistem pengendalian sesuai kerangka four levers, namun masih terdapat beberapa perbaikan yang sebaiknya dilakukan pada diagnostic dan interactive control system-nya agar sistem pengendalian berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan.

This research discusses the control system that can be used by companies to implement strategies so that the company's business objectives and strategies can be achieved. This control system is analyzed using four levers of control concept proposed by Simons (2000) consisting of belief systems, boundary systems, diagnostic control systems and interactive control systems. This study is a qualitative research case study at PT TASPEN (Persero).
The results show that the company has overall control system and implements within the framework of four levers, but there are still some improvements that should be done on the diagnostic and interactive control system so that the control system is running well and can achieve overall corporate objectives.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34665
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Alfriani
"Pensiun merupakan salah satu bentuk jaminan sosial yang diberikan oleh pemerintah kepada pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Setiap tahunnya pemerintah mengeluarkan uang untuk pembayaran pensiun. Melihat jumlahnya yang cukup membebani fiskal APBN maka dalam pelaksanaan pembayaran pensiun diperlukan pengendalian internal untuk menjaga agar dana tersebut tersalurkan kepada penerima yang berhak. Skripsi ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap mekanisme pembayaran pensiun serta pengendalian internal yang dilakukan oleh PT TASPEN (Persero) selaku pelaksana pembayaran pensiun bulanan APBN. Adapun hasil penelitian ini berupa gambaran proses dan prosedur pengendalian internal dari pembayaran pensiun. Manfaat yang diperoleh manajemen PT TASPEN (Persero) adalah pemahaman atas pengendalian internal yang telah dilakukan dengan teori dan best practice yang ada dimana selanjutnya hal tersebut dapat meningkatkan efisiensi dan meminimalisir risiko yang ada.

Pension is one kind of social security provided by the government for retired Civil Servant (PNS). Every year the government spend money for pension payments. By seeing a considerable amount that burden fiscal budget pension payments need an internal control to ensure that funds are distributed to eligible recipients. This research is aimed to analyze the mechanisms of pension payments and its internal control perforrmed by PT TASPEN (Persero) as executant of this program. The results of this study are a description of internal control process and procedure of pension payments. Besides, the benefit for the management of PT TASPEN (Persero) is also in terms of a better understanding regarding the internal control done in TASPEN between the theory and best practice, through which can further enhance the eficiency and minimize the risks."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S47112
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukman Effendi
"ABSTRAK
PT Taspen (Persero) adalah perusahaan yang dipercaya oleh pemerintah untuk
mengelola program tabungan hari tua dan program pensiun dalam rangka
mensejahterakan pegawai peserta program dan keluarganya setelah pegawai tersebut
pensiun. Sumber dana program tersebut berasal dari premi dan hasil investasi. Khusus
dalam investasi, perusahaan dituntut untuk dapat menghasilkan tingkat pengembalian
yang tinggi atau minimal sama dengan tingkat inflasi. Batasan tersebut adalah batas
minimal, dan harus diingat bahwa beban yang dihadapi terus meningkat baik untuk
membayar klaim maupun biaya operasional perusahaan. Disamping itu adanya
ketentuan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang menetapkan batasan yang harus
dipatuhi dalam rangka perlindungan terhadap kepentingan peserta program dan
keluarganya. Permasalahan lainnya yaitu sebagaimana diketahui bahwa investasí adalah
merupakan usaha utama perusahaan dalam menghasilkan laba yang tentu saja bila
teijadi kesalahan akan berakibat hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan harapan.
Untuk itulah penulis memandang perlu melakukan penilaian terhadap kebijakan
investasi perusahaan, apakah sudah optimal atau belum.
Dalam penilaian, penulis akan melihat kinerja perusahaan secara umum, apakah
kondisinya sudah baik atau belum, untuk itu digunakan beberapa analisis rasio yaitu
meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas. Kemudian akan dinilai
pula setiap jenis investasi yang dipilih perusahaan. Untuk melihat hasilnya penulis
membandíngkan antara hasil investasi dengan nilai investasi, kemudian menghitung porsi
hasil investasi terhadap laba usaha perusahaan. Untuk itu penulis menggunakan analisis
komparatif yang meliputi analisis trend/horizontal dan analisis vertikal. Analisis
trend/horizontal bertujuan memperoleh kesimpulan apakah telah terjadi kemajuan atau
kemunduran usaha investasi perusahaan dan mengukur kemampuan perusahaan dan
dana yang tertanam dalam investasi tersebut daiam menghasilkan laba. Sedangkan
analisis vertikal bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peran serta suatu Pos dalam
pendapatan usaha perusahaan. Dalam hal penilaian portofollo penulis menggunakan
perhitungan portofolio yang optimal. Untuk menghitung portofolio yang optimal ini penulis
menggunakan bantuan program komputer yaltu dari Charles P. Jones untuk
mendapatkan komposisi portofolio yang efisien. Darl portofolio yang efisien tersebut
setelah digabungkan dengan risk-free rate akan didapatkan portofoho yang optimal yaltu
pada persinggungan dan risk-free line dengan efficIent prontier line.
Dengan menggunakan data perusahaan selama 5 tahun yaitu tahun 1992 sampai
dengan tahun 1996, penulis melakukan penilaian dengan hasil yaitu perusahaan dalam
kondisi yang likuid dan solvabel. Likuid beranti perusahaan mampu untuk membayar
hutang-hutang yang segera harus dibayar dengan aktiva lancar. Solvabel berarti bila
perusahaan dilikuiditir miaka perusahaan akan mampu memenuhi seluruh kewajibannya.
Selanjutnya pada perhitungan profitabilitas, hasilnya kecil berarti kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba dan total modal yang diinvestasikan kecil yaitu
rata-rata 2,67%.
Kebijakan investasi yang dilakukan perusahaan adalah dengan perpedoman
kepada kebijakan pemegang saham yaitu keamanan (nsiko) yang sekecil mungkin.
Investasi perusahaan dibagi dalam dua kelompok yaitu : pertama, investasi jangka
pendek, yang dimaksudkan sebagai penempatan dana sementara belum digunakan, dan
kedua, investasi jangka panjang, yang tujuannya sebagai usaha utama dalam
menghasilkan laba. Jenis investasi yang dipilih meliputi, saham, obligasi, deposito, SBI,
dan investasl langsung Penempatan dana sebagian besar ditempatkan pada SBI dan
deposito, seda ngkan pada saham dan obligasi serta investasi Iangsung, mengingat
risikonya Iebih besar, hanya sebagian kecil saja.
Pengaruh kebijakan investasi terhadap profitabilitas perusahaan cukup besar, hal
ini dapat dilihat dari proporsi hasil investasi terhadap laba perusahaan cukup besar yaitu
rata-rata 53%. Dengan kebijakan investasi yang dilakukan perusahaan saat ini
menunjukkan bahwa walaupun nilai investasi dan hasil investasi setiap tahunnya selalu
meningkat, tetapi bila dilihat rasio hasil investasi terhadap nilai investasi tidak terlalu
besar dan berfluktuasi bahkan bila dibandingkan dengan tirigkat bunga deposito 3 bulan
setiap tahunnya masih lebih kecil. Sebagai contoh dan hash penelitian panulis, hasil
portofolio perusahaan tahun 1996 adalah 14,90%, setelah dihitung dengan
menggunakan bantuan program komputer, portofoho perusahaan tersebut dapat
dioptimalkan, hasilnya adalah 15,615%. Dalam perhitungan tersebut komposisi investasi
yang disarankan adalah 0,172% pada saham. 0,974% pada obligasi, 98854% pada
deposito dan investasi di SBI tidak rekomendasikan.
Dari uraian diatas diketahui bahwa PT Taspen (Persero) daJam kondisi yang sehat
bila dilihat dari rasio likuiditas dan solvabilitas. Hanya saja rasio profitabulitasnya cukup
kecil, padahal beban yang harus dipikul perusahaan setiap tahunnya akan semakin besar
seperti untuk menutup beban klaim dan biaya operasional perusahaan. Untuk ¡tu
pelaksanaan investasi sebagai usaha utama perusahaan dalam menghasilkan laba harus
dioptimalkan. Dengan portofolio perusahaan saat ini dimana investasinya lebih dominan
pada sertifikat bank indonesia dan deposito temyata hasilnya setiap tahun selalu
dibawah tingkat bunga deposito 3 bulan seperti tahun 1996 hasilnya adalah sebesar
14,90%, padahal tingkat bunga deposito adalah 15,29%. Dengari komposisi portofoio
perusahaan yang Iebih banyak pada sertifikat bank indonesia dan deposito tersebut
hasilnya akan sangat tergantung kepada pergerakan tingkat suku buriga bank. Oleh
karena itulah penulis mencoba menghitung berapa komposisi yang optimal bagi
perusahaan sehingga hasil investasi dapat ditingkatkan dan risiko dapat diminirnalkan.
Dengan menggunakafl perhitungafl portofolio yang optimal, maka portofolio perusahaan
tahun 1996 dapat dioptimaikan dan hasHnya lebih besar yaltu 15,62% dan deviasi
standar sebesar 15,76%. Hasil ¡ni dapat diperbesar apabila perusahaan lebih berani
mengambil risiko yaitu dengan merubah komposisi nvestasinya lebit, banyak pada
obligasi.
Dan penilaian kebijakan investasi tersebut saran yang dapat penulis rekomendasi
kan antara lain : (1) perusahaan rnasih perlu meningkatkan kinerjanya , (2) perlu
dipikirkan untuk menambah jenis investasi seperti pada reksadana dan atau investasi di
real assets, (3) Terhadap portofolio yang ada hendaknya senantiasa dilakukan penilaian
secara berkala dan dilakukan revisi sesuai dengan hasil analisis, dan (4) untuk
membenkan per,galaman kepada analis irivestasi, sebaiknya jual beli obligasi dan
saham dilakukan kembali
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Octavia Kosasi
"Tesis ini membahas tentang kelayakan penyertaan langsung PT Taspen (Persero) pada Bank Sinar Harapan Bali dengan menghitung penilaian harga saham wajar dari bank tersebut. Pada penelitian ini dilakukan valuasi saham Bank Sinar menggunakan metode Free Cash Flow to Equity dengan model pertumbuhan Two Stage Discounted Free Cash Flow to Equity dan Relative Valuation (Price- Earning Ratio dan Price to Book Value). Selain dari sisi keuangan, juga dibahas faktor strategis lain yang perlu dipertimbangkan dalam menerima tawaran ini. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa harga saham yang ditawarkan kepada PT Taspen berada pada posisi overvalued terhadap harga wajar saham Bank Sinar.

This thesis discusses about the feasibility of direct investment of PT Taspen (Persero) in Bank Sinar Harapan Bali, by calculating the fair price valuation of the bank. In this research, the stock valuation of Bank Sinar has been calculated by using Free Cash Flow to Equity Methods with Two Stage Discounted Discounted Free Cash Flow to Equity growth model and Relative Valuation Methods (Price-Earning Ratio dan Price to Book Value). In addition to financial side, this thesis also discusses about other strategic factors that need to be considered in accepting this offer. The results of this research show that the share price that offered to PT Taspen is overvalued against the fair price of Bank Sinar shares."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Temmy Taher
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1995
S23011
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitepu, Dila Kristy
"PT TASPEN (PERSERO) merupakan salah satu BUMN (Badan Usaha Milik
Negara) yang sudah memiliki aturan internal tentang tanda tangan dalam bentuk
elektronik yang termuat didalam Peraturan Direksi Nomor 36 tahun 2020 yang
ditetapkan pada tanggal 16 September 2020. Penelitian ini menganalisis 3 (tiga)
permasalahan terkait dengan Penerapan Tanda Tangan Dalam Bentuk Elektronik
di PT TASPEN (PERSERO), yakni : (1) Pengaturan Hukum tentang Penerapan
Tanda Tangan Dalam Bentuk Elektronik yang berlaku diIndonesia; (2)
mekanisme Penerapan Tanda Tangan Dalam Bentuk Elektronik di PT TASPEN
(PERSERO); dan (3) kelemahan dan kelebihan Penerapan Tanda Tangan Dalam
Bentuk Elektronik di PT TASPEN (PERSERO), metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode hukum normatif yang bersifat kualitatif, penelitian
ini menyimpulkan bahwa : (1) aturan hukum penerapan tanda tangan dalam
bentuk elektronik di Indonesia salah satunya didalam pasal 5 ayat 1 undang-undang
Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan atas undang-undang Nomor 11 tahun
2008 tentang Informasi dan transaksi elektronik menyebutkan bahwa keberadaan
dokumen elektronik mengikat dan diakui sebagai alat bukti yang sah dan dapat
memberikan kepastian hukum; (2) Dokumen yang dapat dilakukan penerapan tanda
tangan dalam bentuk elektronik di PT TASPEN (PERSERO) hanya terbatas pada
dokumen-dokumen tertentu yang ada di kantor Pusat PT TASPEN (PERSERO) dan
orang yang dapat melakukan tanda tangan dalam bentuk elektronik di PT TASPEN
(PERSERO) adalah pejabat yang berwenang yang telah memiliki sertifikasi
elektronik. (3) Penerapan tanda tangan dalam bentuk elektronik di PT TASPEN
(PERSERO) pada dasarnya membuat pekerjaan semakin efisien dari segi waktu
karena setiap pejabat dapat melakukan persetujuan baik dimana pun maupun kapan
pun mereka berada

PT TASPEN (PERSERO) is one of the STATE-Owned Enterprises (SOEs)
that already has internal rules on signatures in electronic form contained in The
Board of Directors Regulation No. 36 of 2020 stipulated on September 16, 2020.
This study analyzed 3 (three) problems related to the Application of Signatures in
Electronic Form at PT TASPEN (PERSERO), namely: (1) Legal Arrangements on
the Application of Signatures in Electronic Forms applicable in Indonesia; (2)
mechanism of Application of Signatures in Electronic Form at PT TASPEN
(PERSERO); and (3) the weaknesses and advantages of the Application of
Signatures in Electronic Form at PT TASPEN (PERSERO), the method used in this
research is a normative legal method that is qualitative, this study concluded that:
(1) the rule of law on the application of signatures in electronic form in Indonesia,
one of which is in article 5 paragraph 1 of law No. 19 of 2016 on amendments to
law No. 11 of 2008 on Information and electronic transactions mentioning that the
existence of electronic documents is binding and recognized as a means of legal
certainty; (2) Documents that can be done the application of signatures in electronic
form at PT TASPEN (PERSERO) are limited to certain documents that are in the
Head Office of PT TASPEN (PERSERO) and people who can sign in electronic
form at PT TASPEN (PERSERO) are authorized officials who have electronic
certification. (3) The application of signatures in electronic form at PT TASPEN
(PERSERO) basically makes the work more efficient in terms of time because
every official can conduct approvals either anywhere or whenever they are"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Firman Alamsyah
"Pokok permasalahan yang dapat diidentifikasi oleh Penulis untuk dibahas dalam tulisan ini adalah sebagai berikut:
Apakah status yuridis dari iuran Pensiun Pegawai Negeri yang dipotong dari penghasilannya tiap bulan pada PT. Taspen (Persero) merupakan Keuangan Negara?
Apakah dasar kewenangan Menteri Keuangan menetapkan akumulasi iuran pensiun Pegawai Negeri Sipil sebagai salah satu sumber pembiayaan pembayaran pensiun Pegawai Negeri Sipil?
Bagaimana mekanisme pertanggungjawaban atas penggunaan iuran Pegawai Negeri yang dikelola PT Taspen (Persero) dan segi pemeriksaannya?
Tujuan Penelitian
Untuk memahami dan mengetahui apakab status yuridis dari iuran pensiun Pegawai Negeri yang dikelola oleh PT Taspen (Persero) termasuk pengertian Keuangan Negara atau bukan; Untuk mengetahui dasar kewenangan dari Menteri Keuangan menetapkan akumulasi iuran Pensiun Pegawai Negeri sebagai sumber pembiayaan pembayaran pensiun Pegawai Negeri. Sipil, selain Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Untuk memahami dan mengetahui mekanisme pertanggungjawaban atas penggunaan iuran Pegawai Negeri yang dikelola PT Taspen (Persero) dan segi pemeriksaannya."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006
T18702
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>