Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126014 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harvina Vera
"Skripsi ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat pengungkapan keberlanjutan pada PT ITDC berdasarkan SEOJK 16. Penelitan ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Dengan menggunakan data sekunder dan teknik analisis isi, penelitian ini menganalisis pengungkapan informasi keberlanjutan PT ITDC berdasarkan laporan tahunan yang diterbitkan oleh ITDC untuk periode 2021 dengan menggunakan pedoman penyusunan laporan keberlanjutan SEOJK 16. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar informasi yang diungkapkan oleh perusahaan dalam laporan tahunannya sudah cukup sesuai dengan SEOJK 16 dengan persentase pengungkapan sebesar 77%.

This study aims to evaluate the level of sustainability disclosure of PT ITDC based on SEOJK 16. This study is a descriptive qualitative research with case study approach. By using secondary data and content analysis technique, this study analyzed the disclosure of sustainability information of PT ITDC based on the published annual report for the year 2021 using the sustainability reporting guidance of SEOJK 16. The result shows that the level of sustainability disclosure of the company’s annual report based on SEOJK 16 considered appropriate enough with 77% disclosure percentage."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nirmalasari Dwi Cahyaningrum
"Isu keberlanjutan menjadi fokus perhatian seluruh dunia untuk semua aspek. Industri peleburan tembaga dapat dikatakan sebagai salah satu penyebab masalah lingkungan dan sosial. Penelitian ini dirancang untuk mengkaji pelaporan keberlanjutan yang dikeluarkan oleh salah satu perusahaan peleburan tembaga di Indonesia yang merupakan pertama kali menerbitkan laporan keberlanjutan pada tahun 2021. PT Tembaga Mulia Semanan Tbk merupakan perusahaan peleburan tembaga terkemuka di Indonesia. Masalah penelitian ini muncul karena pengungkapan laporan keberlanjutan PT TMS memicu celah dengan POJK No. 51/POJK.03/2017 yang sudah mulai efektif untuk perusahaan emiten sejak tahun 2020 sehingga penting untuk dievaluasi lebih dalam mengenai laporan keberlanjutan PT TMS berdasarkan SEOJK No.16/SEOJK/04/2021. Selain itu, penelitian ini juga menilai strategi keberlanjutan PT TMS dengan kerangka strategi keberlanjutan yang dikembangkan oleh Wardhani & Rahadian (2021).  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan metode pengumpulan data triangulasi. Di mana data sekunder dengan laporan tahunan dan laporan keberlanjutan yang dipublikasikan dan data primer berupa wawancara dengan corporate secretary. Kemudian, penelitian ini mengisi celah dalam pendekatan empiris untuk menganalisis laporan keberlanjutan perusahaan peleburan tembaga. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengungkapan laporan keberlanjutan PT TMS didasari oleh teori institusional, di mana laporan keberlanjutan tersebut sudah memenuhi komponen SEOJK No.16/SEOJK.04/2021 namun secara kualitas informasi yang diungkapkan pada stiap komponennya belum sepenuhnya memenuhi informasi minimum yang telah ditentukan SEOJK No.16/SEOJK.04/2021. Penelitian ini juga menemukan bahwa PT TMS baru memenuhi sebesar 71% pada kerangka strategi keberlanjutan yang dikembangkan oleh Wardhani & Rahadian (2021).

The issue of sustainability is the focus of worldwide attention in all aspects. The copper smelting industry is one of the causes of environmental and social problems. This research is designed to examine the sustainability reporting issued by a copper smelting company in Indonesia which is the first to publish a sustainability report in 2021. PT Tembaga Mulia Semanan Tbk is a leading copper smelting company in Indonesia. This research problem arises because the disclosure of PT TMS's sustainability report triggers a gap with POJK No. 51/POJK.03/2017 which has become effective for issuer companies since 2020. Hence it is essential to evaluate the PT TMS sustainability report based on SEOJK No.16/SEOJK/04/2021. In addition, this research also assesses PT TMS's sustainability strategy with the sustainability strategy framework developed by Wardhani & Rahadian (2021). The method used in this research is a case study with a triangulation data collection method. Where is the secondary data with published annual reports and sustainability reports and primary data in the form of interviews with the corporate secretary. Then, this research fills in the gaps in the empirical approach to analyze the sustainability reports of copper smelters. The results of this study indicate that the disclosure of PT TMS's sustainability report is based on institutional theory, in which the sustainability report already meets the components of SEOJK No.16/SEOJK.04/2021 but in terms of the quality of the information disclosed in each of its components, it does not fully meet the minimum information that has been determined. SEOJK No.16/SEOJK.04/2021. This research also found that PT TMS only fulfilled 71% of the sustainability strategy framework developed by Wardhani & Rahadian (2021)."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Zharifah
"Penelitian ini mengevaluasi tingkat pengungkapan laporan keberlanjutan dan strategi keberlanjutan PT Dharma Satya Nusantara Tbk pada tahun 2020, serta membandingkan strategi keberlanjutan pada periode sebelum dan sesudah berlakunya POJK No. 51/POJK.03/2017. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dan metode analisis konten. Data yang digunakan merupakan data publik yang bersumber dari laporan tahunan dan laporan keberlanjutan perusahaan yang dipublikasikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan laporan keberlanjutan perusahaan tahun 2020 belum sepenuhnya memenuhi informasi yang diwajibkan oleh POJK No. 51/POJK.03/2017. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa strategi keberlanjutan perusahaan sudah cukup baik, meskipun belum sepenuhnya memenuhi indikator penilaian strategi keberlanjutan dalam elemen tata kelola dan kepemimpinan, serta strategi ekonomi. Namun demikian, hasil penelitian juga menunjukkan strategi keberlanjutan pada tahun 2020 (setelah berlakunya POJK No. 51/POJK.03/2017) mengalami perbaikan dibandingkan strategi keberlanjutan pada tahun 2019 (sebelum berlakunya POJK No. 51/POJK.03/2017).

This study evaluates the sustainability report disclosure and sustainability strategy of PT Dharma Satya Nusantara Tbk in 2020, and compares the sustainability strategy in the period before and after the enactment of POJK No. 51/POJK.03/2017. This research uses a case study approach and content analysis methods. The data used is public data sourced from published annual report and company sustainability report. The results of the study indicate that the disclosure of the company's 2020 sustainability report has not fully met the information required by POJK No. 51/POJK.03/2017. This study also found that the company's sustainability strategy was quite good, although it did not fully meet the sustainability strategy assessment indicators in the elements of governance and leadership and economic strategy. However, the study also found that the sustainability strategy in 2020 (after the enactment of POJK No. 51/POJK.03/2017) has been improved compared to the sustainability strategy in 2019 (before the enactment of POJK No. 51/POJK.03/2017)."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Whanegi Skar Al Khalifi
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi stakeholder engagement yang telah dilakukan PT Asuransi Virtue guna memahami topik-topik keberlanjutan material yang relevan bagi Perusahaan sehingga dapat melakukan penerapan pengungkapan topik-topik tersebut berdasarkan GRI Standards. Penelitian ini merupakan studi kasus dengan objek penelitian PT Asuransi Virtue yang bergerak di industri jasa keuangan khususnya asuransi. Data diperoleh melalui studi literatur, benchmarking dengan perusahaan di industri yang sama, dan wawancara. Penelitian ini sangat dipengaruhi oleh persepsi objek dan peneliti sehingga temuan pada masing-masing perusahaan dapat berbeda satu sama lain. Dengan mengacu pada model BSR rsquo;s Five-Step Approach of Stakeholder Engagement untuk melakukan penilaian stakeholder engagement yang telah dilaksanakan PT Asuransi Virtue, diperoleh hasil bahwa stakeholder engagement masih sangat rendah, belum tersistematis, dan hanya terfokus pada kepentingan bisnis semata. Dari proses engagement tersebut, diperoleh topik-topik keberlanjutan yang material berupa kinerja ekonomi, keberadaan di pasar, dampak ekonomi tidak langsung, praktik pengadaan, praktik anti-korupsi, pemakaian bahan material , konsumsi energi, kepegawaian, kesehatan dan keselamatan kerja, pelatihan dan pendidikan, keberagaman dan kesetaraan peluang, pekerja anak, pekerja paksa, masyarakat lokal, kesehatan dan keselamatan pelanggan, pemasaran dan pelabelan produk dan jasa, dan privasi pelanggan. Penelitian ini memberikan gambaran penerapan topik-topik keberlanjutan material yang berada pada kuadran I. Pelibatan stakeholder di dalam proses bisnis yang tersistematis dapat membantu Perusahaan dalam mempersiapkan laporan keberlanjutan yang dapat meningkatkan nilai Perusahaan dan meningkatkan kepatuhan atas diwajibkannya penyusunan laporan terkait per tahun 2021 oleh OJK.

The objectives of this research are to evaluate the stakeholder engagement process which has been done by PT Asuransi Virtue so that the sustainability topics which are material for the Company can be understood as well. The output of understanding those topics is sustainability disclosure based on GRI Standards. This research is categorized into case study research with PT Asuransi Virtue, which running its business in financial services insurance industry, as the research object. The data were obtained through literature review, benchmarking with similar companies, and interviews. By referring to BSR rsquo s Five Step Approach of Stakeholder Engagement Model to evaluate the ongoing engagement in the Company, it can be concluded that the ongoing stakeholder engagement in the Company is quiet low, unsystematic, and mainly focused only on business the Company rsquo s interest. By conducting that engagement process, there are several topics found as the Company rsquo s material sustainability topics economic performance, market presence, indirect economic impacts, procurement practices, anti corruption, materials, energy, employment, occupational health and safety, training and education, diversity and equal opportunity, child labor, forced or compulsary labor, local communities, customer health and safety, marketing and labeling, and customer privacy. This research gives an illustration of material sustainability topics disclosures classified in quadrant I. Systematic and effective stakeholder engagement will be able to help the Company in preparing their sustainability report so that the Company can increase their values as well as compliance towards OJKs regulations."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadiza Permata
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang pelibatan pemangku kepentingan, pengungkapan model laporan keberlanjutan, dan upaya PT X yang bergerak di industri pertambangan batu bara untuk berkontribusi dalam Sustainable Development Goals SDG. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode analisis deskriptif. PT X melakukan persiapan pelibatan pemangku kepentingan dengan menggunakan jasa pihak ketiga, sehingga menghasilkan laporan-laporan yang dapat menunjang pelibatan. Pelibatan pemangku kepentingan yang dilakukan oleh PT X masih dapat ditingkatkan lagi karena dari laporan IKM ditemukan bahwa hanya 2 dari 4 atribut yang menyatakan bahwa masyarakat merasa puas.
Model pengungkapan dibuat dengan berpedoman pada GRI G4, dengan mengungkapkan aspek keterlibatan pemangku kepentingan, remunerasi, air, kepatuhan, kepegawaian, kesehatan dan keselamatan kerja K3, mekanisme pengaduan masalah ketenagakerjaan, efluen dan limbah, serta pelatihan dan pendidikan 9 aspek, tidak seluruh aspek diungkapkan. PT X telah melakukan upaya yang signifikan dalam pemenuhan SDG 6 Air Bersih dan Sanitasi, 8 Pekerjaan yang Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, 9 Industri, Inovasi dan Infrastruktur, 12 Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab, 14 Kehidupan di Bawah Air, 15 Kehidupan di Daratan, dan 16 Keadilan, Perdamaian dan Institusi Yang Kuat.

This study aims to analyze stakeholder engagement, model of sustainability disclosure, and PT X 39s efforts in the coal mining industry to contribute to Sustainable Development Goals SDG. This research is a qualitative research with a descriptive analysis method. PT X used third party services in creating reports needed for the engagement. The involvement of stakeholders conducted by PT X can still be improved because of the Community Satisfaction Index IKM report found only 2 of 4 attributes state that the community feel satisfied.
The disclosure model is based on GRI G4, with various related aspects such as remuneration, water, compliance, employee affair, health and safety K3, employment, effluent and waste issues, and training and education 9 aspects, not all aspects are disclosed . PT X has made significant efforts in the fulfillment of SDG 6 Water Supply and Sanitation, 8 Decent Work and Economic Growth, 9 Industry, Innovation and Infrastructure, 12 Accountability and Responsible Production, 14 Life on Under Water, 15 Life on the Mainland, and 16 Justice, Peace and Strong Institutions.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kezia Nabella Kusuma
"Pada bulan Juni 2023, IFRS (International Financial Reporting Standards Sustainability)  S1 dan S2 resmi digunakan sebagai standar pelaporan keberlanjutan yang berlaku secara global. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat pengungkapan informasi pada Laporan Keberlanjutan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) tahun 2023 berdasarkan pedoman IFRS S1 General Requirements for Disclosure of Sustainability-related Financial Information dan IFRS S2 Climate-Disclosure. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan yang menggunakan pendekatan studi kasus dan analisis konten. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder berupa laporan tahunan, laporan keuangan, laporan keberlanjutan, serta dokumen yang telah dipublikasi BMRI yang berkaitan dengan keberlanjutan selama tahun 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan informasi pada laporan keberlanjutan belum sepenuhnya memenuhi persyaratan yang diatur pada IFRS S1 maupun IFRS S2. Laporan keberlanjutan BMRI belum memenuhi seluruh landasan konseptual yang disyaratkan dalam IFRS S1. Seluruh persyaratan umum yang diatur dalam IFRS S1 juga belum dapat terpenuhi. Dalam menyajikan pengungkapan terkait konten inti pada IFRS S1 maupun IFRS S2, aspek governansi serta manajemen risiko memiliki tingkat pengungkapan yang tinggi, sedangkan untuk aspek strategi dan metrik & target memiliki tingkat pengungkapan yang rendah.

In June 2023, IFRS (International Financial Reporting Standards Sustainability) S1 and S2 were officially adopted as sustainability reporting standards that apply globally. This research aims to evaluate the level of information disclosure in the 2023 PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Sustainability Report based on IFRS S1 General Requirements for Disclosure of Sustainability-related Financial Information and IFRS S2 Climate-Disclosure guidelines. This research is qualitative research using a case study approach and content analysis. The data used in this research is secondary data in the form of annual reports, financial reports, sustainability reports, as well as all documents that have been published by BMRI that has been published related to sustainability during 2023. The research results show that information disclosure in sustainability reports does not fully meet the requirements set out in IFRS S1 and IFRS S2. BMRI's sustainability report does not meet all the conceptual foundations required in IFRS S1. All general requirements set out in IFRS S1 have also not been fulfilled. In presenting disclosures related to core content in IFRS S1 and S2, governance and risk management aspects have a high level of disclosure, while aspects of strategy and metrics & targets have a low level of disclosure."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Nur Amalia
"Laporan magang ini membahas mengenai evaluasi atas pengungkapan akun Imbalan Kerja pada PT Euphoria, PT Dope, dan PT Lost berdasarkan PSAK 24 Imbalan Kerja yang dilakukan dalam rangka melakukan kegiatan quality assurance di Divisi Quality Assurance di KAP SAN. Ketiga perusahaan tersebut memiliki Program Imbalan Pasti yang menjadi pembahasan utama dalam laporan magang ini. Di dalam laporan keuangan masing-masing, ketiga perusahaan mengungkapkan bahwa mereka menggunakan metode Projected Unit Credit untuk menghitung Program Imbalan Pasti. Diungkapkan juga mengenai risiko aktuaria yang timbul akibat adanya Program Imbalan Pasti, serta asumsi aktuaria yang digunakan dalam menghitung Program Imbalan Pasti. Ketiga perusahaan juga mengungkapkan analisis sensitivitas terkait dengan asumsi aktuarial yang signifikan. Terdapat perbedaan pada penyajian Imbalan Kerja ketiga perusahaan pada laporan keuangan masing-masing. Perbedaan lain terdapat pada asumsi tingkat kematian dan tingkat gaji yang digunakan oleh ketiga perusahaan tersebut. Berdasarkan evaluasi, ketiga perusahaan sudah mengungkapkan informasi mengenai Imbalan Kerja di Laporan Keuangan masing-masing sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam PSAK 24, kecuali PT Euphoria yang belum mengungkapkan informasi mengenai sifat dari imbalan program yang dimilikinya. Selain evaluasi, laporan magang ini juga akan membahas mengenai refleksi diri selama menjalankan magang di KAP SAN. Melalui refleksi diri, dapat diketahui kelebihan dan kekurangan pada diri.

The topic of this internship report is about evaluation of disclosure of Employee Benefits at PT Euphoria, PT Dope, and PT Lost based on PSAK 24 Employee Benefits, which is done in the context of doing quality assurance activities in the Quality Assurance Division of KAP SAN. The three companies mentioned all have Defined Benefit Program which will be the main focus of this report. In the financial report, each company discloses that they use the Projected Unit Credit method to calculate the Defined Benefit Program. They also disclose the risks that arise from the existence of the Defined Benefit Program, as well as the actuarial assumptions used to calculate the Defined Benefit Program. The three companies also disclose sensitivity analysis regarding significant actuarial assumption. There is a difference in the presentation of Employee Benefits of the three companies in each of their financial statements. Other differences are in the mortality rates and salary rates used in the three companies. Based on the evaluation, the three companies have disclosed information on Employee Benefits in each of their Financial Statements in accordance with PSAK 24, except for PT Euphoria who has not disclosed the information about the nature of benefits of the program it has. Other than evaluation, this internship report will also discuss about self reflection during doing the internship program at KAP SAN. Through self reflection, strengths and weaknesses of self are able to be known."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shafa Satustika
"ABSTRAK
Penyusunan laporan tahunan PT Telkom Indonesia Persero Tbk merupakan salah satu pekerjaan paling penting yang harus dilakukan perusahaan sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban perusahaan kepada shareholder dan stakeholder. Laporan tahunan perusahaan dapat menggambarkan tata kelola perusahaan, kualitas kinerja bisnis dan non bisnis perusahaan, yang dapat mempengaruhi penilaian para shareholder dan stakeholder yang kemudian dapat menentukan tingkat keberhasilan perusahaan dalam mencapai sasaran-sasaran organisasi. Sebagai sebuah konsekuensi, laporan tahunan yang disusun perusahaan harus memenuhi harapan-harapan shareholder dan stakeholder. Selain itu, laporan tahunan juga harus sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan SEOJK No. 30 tahun 2016 tentang Bentuk dan Isi Laporan Tahunan. Metode kualitatif digunakan dalam penyusunan laporan magang ini untuk menganalisis bagaimana proses penyusunan laporan tahunan PT Telkom Indonesia Persero Tbk dalam memenuhi ketentuan Surat Edaran tersebut. Hasil analisis telah menunjukkan bahwa komponen-komponen yang dimuat dalam laporan tahunan Telkom sudah sesuai dengan SEOJK No. 30 tahun 2016. Informasi dan materi yang disajikan dalam laporan tahunan Telkom sangat lengkap, valid dan akurat.

ABSTRACT
The annual report arrangement of PT Telkom Indonesia Persero Tbk is one of the most important task should be carried out by the company as accounting responsibility to shareholders and stakeholders. The annual report can explain corporate governance practices, business and non business performances that can influence valuations and decisions of shareholder and stakeholder and then it could has impact on success factors in achieving organization goals. As a consequence, annual report is arranged should fulfill shareholder and stakeholder expectations. In addition to that, the annual report should also be accorded with Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan SEOJK No. 30 tahun 2016 tentang Bentuk dan Isi Laporan Tahunan. The qualitative method is used to arrange this apprenticeship report in order to analyze how is the annual report process at PT Telkom Indonesia Persero Tbk in fulfilling that provision. The analysis results indicated that components contained in the annual report for period 2016 was accorded with SEOJK No. 30 tahun 2016. Information and material are composed in the annual report of Telkom for period 2016 are valid, complete, detail and accurate."
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nella Patrecia
"Sustainable Development Goals (SDGs) telah menjadi topik utama bagi para pelaku usaha. Hal tersebut juga dirasakan oleh pengusaha sektor menengah di bidang perdagangan pelumas sebagai bagian dari aspek komunitas global yang berkontribusi memberikan dampak yang sangat besar terhadap perkembangan SDGs. Peranan manajemen keberlanjutan dalam mengelola dan mengakomodir model kerangka keberlanjutan usaha yang selaras dengan strategi keberlanjutan dirasa sangat penting. Namun, menurut Grunda (2011) masih banyak manajer yang belum mengetahui dan memahami maksud dari pengelolaan berkelanjutan dan bagaimana cara mengadopsi kerangka keberlanjutan ke dalam strategi perusahaan. Penelitian studi kasus ini dilakukan untuk membantu proses perumusan manajemen keberlanjutan pada PT BI. Metode pengumpulan data melalui dokumentasi, survei, dan wawancara. Analisis dilakukan dengan pendekatan Balanced Scorecard (BSC) yang dikolaborasikan dengan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG). Hasil penelitian ini memberikan usulan peta strategi berkelanjutan dan kerangka Sustainability Balanced Scorecard sebagai alat pengendali kinerja. Proses penerapan manajemen keberlanjutan yang sederhana dan efektif yang diharapkan dapat mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan yang sejalan dengan visi, misi, dan strategi keberlanjutan perusahaan.

The Sustainable Development Goals (SDGs) have become a trending topic for business role. Medium sector entrepreneurs in the field of lubricant trading also feel this as part of the global community aspect that contributes to a huge impact on the development of the SDGs. Thus, the importance of the role of sustainability management in managing and accommodating a business sustainability framework model aligned with the sustainability strategy. However, some managers do not know and understand the objectives of sustainable management and how to adopt a sustainability framework into the company's strategy according to Grunda (2011). In this case study, the research aims to assist in the processing of formulating sustainability management at PT BI. Methods of data collection through documentation, survey, and interviews. The analytical approach uses the Balanced Scorecard (BSC) approach in collaboration with the Environmental, Social, and Governance (ESG) aspect. The results of this study provide a proposal for a sustainable strategy map and a Sustainability Balanced Scorecard framework as a performance control tool. The expectation of simple and effective process sustainability management implementation is to support sustainable development goals that are in line with the company's vision, mission, and sustainability strategy. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Ramadhini Trianaputri
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kelompok stakeholder terhadap kualitas pengungkapan keberlanjutan pada perusahaan sektor primer yang ada pada negara ASEAN-5, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina. Pengujian dilakukan pada empat tipe kelompok stakeholder, yaitu internal primary stakeholder yang terdiri dari kelompok para pemegang saham dan karyawan, external primary stakeholder yang terdiri dari kelompok konsumen internasional dan kreditor, secondary stakeholder yang terdiri dari kelompok media masa dan auditor, dan regulatory stakeholder. Sebanyak 224 perusahaan sektor primer menjadi sampel dalam penelitian ini, dengan tahun observasi 2016.
Melalui metode analisis konten dengan dasar pedoman GRI G4, dilakukan penilaian untuk setiap pengungkapan keberlanjutan yang dilakukan perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kualitas pengungkapan keberlanjutan masih cenderung rendah.
Thailand menjadi negara dengan kualitas pengungkapan keberlanjutan tertinggi, disusul oleh Malaysia dan Indonesia. Aspek ketenagakerjaan labor practice menjadi aspek yang paling banyak diungkapkan oleh perusahaan, disusul dengan aspek lingkungan dan kemasyarakatan.
Berdasarkan hasil pengujian, diketahui bahwa kelompok karyawan sebagai internal primary stakeholder, media masa dan auditor sebagai secondary stakeholder, dan regulatory stakeholder memiliki peranan dalam mendorong perusahaan untuk melakukan pengungkapan keberlanjutan yang berkualitas. Namun, tidak ditemukan adanya pengaruh yang signifikan dari kelompok pemegang saham dan konsumen internasional terhadap kualitas pengungkapan keberlanjutan. Penelitian ini juga menemukan adanya pengaruh negatif dari kelompok kreditor terhadap kualitas pengungkapan keberlanjutan.

This study aims to investigate the influence of stakeholder groups on the quality of sustainability disclosure in primary sector companies listed in ASEAN 5 countries Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, and Philippines. The stakeholder groups were divided into four types, namely internal primary stakeholders, consist of shareholders and employees group, external primary stakeholders, consist of international consumer and creditors, secondary stakeholders consist of mass media and auditors, and the regulatory stakeholders. There were 224 primary sector companies as the samples in this study with one observation year, 2016.
Through the content analysis methods under GRI G4 guideline, the sustainability disclosures were assessed for each of the company. The results showed that the level of quality of sustainability disclosure still tend to be low.
Thailand becomes the country with the highest quality of sustainable disclosure, followed by Malaysia and Indonesia. Labor practice aspect has the highest quality score, followed by environmental and social aspect.
Based on the results, it is known that some of the stakeholder groups have a role in encouraging companies to conduct the quality sustainability disclosures. Those groups are the employees as the internal primary stakeholder, mass media and auditors as secondary stakeholders, and the regulatory stakeholder. However, there is no significant influence from shareholders and international consumers on the quality of sustainability disclosure. This study also found a negative influence of creditor groups on the quality of sustainability disclosure.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T49651
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>