Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126238 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widdy Nuril Ahyar
"Penelitian ini membahas peran Thomas Karsten dalam pengembangan permukiman Eropa di Buitenzorg pada 1903 hingga 1942. Bangunan dan kawasan permukiman Eropa berkembang pesat seiring dengan meningkatnya kedatangan orang Eropa ke Hindia Belanda pada awal abad ke-20 akibat desentralisasi yang diterapkan pada 1903. Oleh karena itu, dirancanglah kawasan permukiman Eropa di Buitenzorg yang memiliki keunikan tersendiri sejalan dengan status Kota Bogor sebagai pusat pemerintahan Hindia Belanda. Di Buitenzorg permukiman Eropa menempati lokasi yang strategis. Dalam pengembangan permukiman Eropa di Buitenzorg, Thomas Karsten menyusun paket lengkap untuk membangun kota yang berisi rencana kota, rencana rinci dan peraturan bangunan. Beberapa rumusan masalah yang diangkat adalah: apa peran Thomas Karsten dalam pengembangan permukiman Eropa di Buitenzorg. Beberapa kajian terdahulu yang membahas peran Thomas Karsten dalam pengembangan tata kota di Hindia Belanda, ditulis oleh Joost Cote, Huge O’Neill dan Pauline Roosmalen. Namun sebagian besar difokuskan pada karya Thomas Karsten di Kota Semarang, Malang dan Bandung. Sumber-sumber primer dalam bentuk arsip kolonial Hindia Belanda, seperti staatsblad,gemeenteblad, verslag, gedenboek dimanfaatkan dalam penelitian ini. Melalui metode historis dan Teori Strukturasi yang dikemukakan Anthony Giddens, ditemukan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa Thomas Karsten berperan merancang suatu pengembangan permukiman Eropa di sebelah timur Buitenzorg sejak 1917 dengan membuat rancangan perluasan kota dan mulai dilaksanakan pada 1920 hingga 1942 berdasarkan konsep Garden City.

This study discusses the role of Thomas Karsten in the development of a European settlement in Buitenzorg from 1903 to 1942. European buildings and residential areas developed rapidly along with the increasing arrival of Europeans to the Dutch East Indies in the early 20th century due to decentralization implemented in 1903. Therefore, a European residential area was designed in Buitenzorg which has its own uniqueness in line with the status of Bogor City as the center of the Dutch East Indies government. In Buitenzorg European settlements occupy a strategic location. In the development of European settlements in Buitenzorg, Thomas Karsten put together a complete package for building cities containing city plans, detailed plans and building regulations. Some of the problem formulations raised are: what is the role of Thomas Karsten in the development of European settlements in Buitenzorg. Several previous studies that discussed the role of Thomas Karsten in the development of urban planning in the Dutch East Indies, written by Joost Cote, Huge O'Neill and Pauline Roosmalen. But most of it is focused on the work of Thomas Karsten in the cities of Semarang, Malang and Bandung. Primary sources in the form of Dutch East Indies colonial archives, such as staatsblad, gemeenteblad, verslag, gedenboek are used in this research. Through the historical method and Structuration Approach put forward by Anthony Giddens, evidence was found showing that Thomas Karsten played a role in designing a European settlement development to the east of Buitenzorg since 1917 by making plans for the expansion of the city and began to be carried out from 1920 to 1942 based on the "Garden City" concept."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Maghfira Surendro
"ABSTRAK
Kebijakan pemerintah Hindia Belanda dalam pemberian status kotapraja sejak 1905 merubah bentuk dan arah masing-masing kota dalam merencanakan dan menata kotanya. Pada sepuluh tahun pertama sejak Semarang menjadi kotapraja, pemerintah kota mengambil langkah dalam kebijakan untuk penataan kota dan arsitektur. Herman Thomas Karsten 1884-1945 , seorang arsitek sekaligus ahli tata kota berkebangsaan Belanda, adalah salah satu tokoh yang berperan besar dalam pembangunan Semarang. Ide-idenya melampaui zamannya, ia merancang dengan konsep persatuan masyarakat kolonial di tengah kebijakan segregrasi ras kolonial yang masih berlangsung. Berbeda dari penelitian-penelitan yang lain, penelitian ini memberikan sudut pandang lain dari Karsten, bukan hanya sebagai arsitek atau perencana tata kota yang ahli dalam bidangnya, tapi juga sebagai seorang yang menyumbangkan perubahan dalam kehidupan masyarakat Semarang. Hal ini dapat ditunjukkan dari visi dan rancangannya untuk menciptakan Semarang menjadi masyarakat kolonial yang satu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Karsten dapat merealisasikan rancangannya sesuai dengan visinya dengan mendorong modernitas masyarakat Jawa dan interaksi antar ras dan etnis di Semarang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah, yaitu heuristik, kritik, interprestasi dan historiografi.Kata Kunci: arsitektur; sejarah arsitektur; sejarah kota; tata kota.

ABSTRACT
The Dutch East Indies rsquo policy in constituting municipality status to cities since 1905 had changed the form and direction to each one of them in planning and structuring their cities. For the first ten years since Semarang became a municipality, as an early step to manage the urban spaces and architectural form of the city. Thomas Karsten 1884 1945 , an architect and urban planning expert from Netherlands, is one of many figure who had huge role in building the city. Karsten rsquo s idea was beyond that time, he longed for an united colonial society when the racial segregation was still in act. Different from any previous researches, this paper will provide a new perspective about Karsten, not only as an urban planner and an architect, but as someone who brought changes in the life of Semarang people. His pioneering was seen from his ideal and design to shape Semarang into an united colonial society. The study showed that Karsten had executed the design based on his ideal by encouraged modernity in Javanese and interaction between races and ethnicity in Semarang. This study uses a historical method which consisting a series of stages, heuristics, criticism, interpretation and historiography.Keywords architecture architectural history urban history, urban planning"
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sherona Junika
"Tesis ini membahas mengenai isu pendidikan di Eropa yang saat ini sedang memfokuskan pada peningkatan kualitas dan inovasinya agar mampu bersaing secara kompetitif di seluruh dunia. Pada dasarnya kebijakan pendidikan dibentuk dengan tujuan untuk melaksanakan kewajiban pasar internal yang sangat bergantung pada kondisi ekonomi saat itu, sehingga akhirnya Uni Eropa menciptakan kerangka kebijakan pendidikan yang berpusat pada dimensi ekonomi, politik, sosial dan budaya agar dapat memperkuat standar hidup warga Eropa yang cerdas, berkelanjutan dan inklusif sesuai dengan target “Strategi Eropa 2020” untuk menjadikan Eropa negara ekonomi berbasis pengetahuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kualitatif dengan pendekatan hubungan internasional, ekonomi dan budaya. Adapun teori yang digunakan sebagai instrumen analisis yaitu teori neo-institusionalisme (yang dikemukakan oleh William R. Scott) dengan tiga pilar elemen analisisnya, yaitu pilar normatif, regulatif, dan kultural-kognitif, serta teori modal manusia (yang dikemukakan oleh Garry S. Becker). Teori ini berkaitan dengan pencapaian produktivitas ekonomi melalui investasi modal manusia dalam program pendidikan dan pelatihan, serta sumber daya manusia sebagai tenaga kerja.

This thesis discusses the issue of education in Europe which is currently focusing on improving its quality and innovation in order to be able to compete competitively around the world. Basically, education policy was formed with the aim of carrying out the obligations of the internal market which is very dependent on the current economic conditions at that time, in order the European Union created an educational policy framework centered on the economic, political, social and cultural dimensions in order to strengthen the standard of living of its citizens to be smart, sustainable and inclusive in accordance with the target of the "European 2020 Strategy " to make Europe as a knowledge-based economy. The methods used in this research are qualitative methods with an approach to international relations, economics and culture. The theory used as an instrument of analysis is neo-institutionalism theory (by William R. Scott) with three pillars of its analysis elements (normative, regulative, and cultural-cognitive pillars), and Human Capital Theory (by Garry S. Bcker). This theory deals with achieving economic productivity through investment in human capital in education and training programs, and human resources as labor."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Lukas Ronggur Hasiholan
"Penelitia ini membahas mengenai peran Kanselir Angela Merkel dalam menangani krisis finansial Eropa melalui penerapan pengetatan anggaran di Uni Eropa. Krisis finansial Eropa yang terjadi sejak 2009 tidak hanya berpengaruh pada kondisi perekonomian negara-negara anggota, namun juga telah menyebabkan terganggunya proses integrasi kawasan tersebut. Sebagai kepala negara yang dapat bertahan dari goncangan krisis, Kanselir Merkel memiliki sentralitas dan peranan yang cukup vital dalam penanganan krisis. Sentralitas Kanselir Merkel terlihat dengan diterapkannya penerapan pengetatan anggaran di sejumlah negara meskipun mendapatkan penolakan, hujatan, bahkan memunculkan gerakan-gerakan masyarakat Eurosceptism.
Penelitian ini menemukan bahwa terdapat karakteristik Kanselir Merkel yang menjadi kunci utama diberlakukannya pengetatan anggaran. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa setiap pemimpin negara seyogyanya melakukan konsiderasi yang mendalam, seperti dengan melakukan konsultasi, dan penjajakan terhadap konstituen, agar kebijakan yang dihasilkan tidak hanya terbatas pada keberhasilan mengatasi masalah namun juga dapat diterima oleh masyarakat.

This research will analyse about the role of Chancellor Angela Merkel to handle eurozone crisis through austerity measure in European Union. The crisis that emerged in Europe since 2009 not only crashed the finansial system, but also affected the integration process in that region. As a head of state that survive during the crisis, Chancellor Merkel have been acting as an important and prominent political leader. During the finansial crisis, Chanceloor Merkel has pushed the implementation of austerity measure although some harsh resistances occurred among the member states.
This research found that the characteristic of Angela Merkel as main feature that justify her decision to implement austerity measure to manage the eurozone crisis. Moreover, this research also suggests that it is important for every political leaders to take deeper consideration during decision making process. Thus the outcome will not just succesfully manage the crisis but also accepted by the peoples.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harries, Karsten
Cambridge, UK: MIT Press, 2000
723.104 HAR e (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Arni Sarah
"ABSTRAK Rata-rata tonase sampah yang masuk ke TPA sampah Sumur Batu Kota Bekasi dari tahun 2011 ke tahun 2015 meningkat sebesar 503,53 ton/hari. Volume sampah yang terus meningkat membuat pemerintah Kota Bekasi berupaya menambah jumlah bank sampah. Saat ini Kota Bekasi telah memiliki Bank Sampah sejumlah 1.030 Bank Sampah yang tersebar di 12 Kecamatan. Namun dari jumlah tersebut hanya 124 Bank Sampah yang aktif dalam mengelola sampah. Sisanya belum beroperasi secara maksimal. Berdasarkan permasalahan tersebut, tujuan penelitian ini adalah: 1) Menganalisis peran perempuan penggerak dalam pengelolaan lingkungan; 2) Menganalisis pengetahuan, sikap dan perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan lingkungan; 3) Mengetahui keterkaitan peran perempuan yang aktif mengelola lingkungan dengan elemen pemangku kepentigan lainnya dilokasi tempat tinggalnya. Riset ini menggunakan pendekatan kualitatif. Meskipun demikian, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah concurrent mixed methode (metode campuran konkuren). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Perempuan memiliki peran yang strategis sebagai agen perubahan dalam pengelolaan lingkungan permukiman berkelanjutan; 2) Sebanyak 96,1% ibu rumah tangga memiliki pengetahuan terkait pengelolaan lingkungan permukiman, 53,03% ibu rumah tangga menunjukkan sikap baik dalam pengelolaan lingkungan dan 58,1% ibu rumah tangga menunjukan perilaku sangat peduli dalam pengelolaan lingkungan permukiman; 3) Perempuan Koordinator Wilayah sebagai pemain utama dalam pengelolaan lingkungan.
ABSTRACT The average waste tonnage that enters the Bekasi City Sumur waste landfill from 2011 to 2015 increased by 503.53 tons / day. The increasing volume of waste has made the Bekasi city government try to increase the number of garbage banks. At present the City of Bekasi has a Waste Bank of 1,030 Waste Banks spread across 12 Districts. But of these only 124 Waste Banks are active in managing waste. The rest have not been operating optimally. Based on these problems, the purposes of this study are: 1) Analyzing the role of women activists in environmental management; 2) Analyzing knowledge, attitudes and behavior of housewives in environmental management; 3) Knowing the role of women who actively manage the environment and their interactions with other stakeholders in their location. This research uses a qualitative approach. However, the method used in this study is concurrent mixed method (concurrent mixed method). The results of the study can be concluded that: 1) Women have a strategic role in sustainable settlement environment management; 2) A total of 96.1% of housewives have knowledge related to residential environmental management, 53.03% of housewives show good attitude in environmental management and 58.1% of housewives show very caring behavior in the management of residential environments; 3) Regional Coordinator Women as the main players in environmental management.

"
Depok: Universitas Indonesia. Sekolah Kajian Stratejik dan Global, 2019
T51943
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilmizar Wahyu Wira Pradana
"Artikel ini membahas usaha-usaha yang dilakukan oleh PBSI dalam meraih gelar Piala Thomas pada periode 1970-an dan menganalisis faktor-faktor yang berperan di dalamnya. Terdapat permasalahan dalam bulu tangkis putra Indonesia saat itu, yakni kegagalan dalam meraih gelar Piala Thomas pada 1967. Kegagalan ini disebabkan oleh kurang kompetennya pengurus PBSI pada periode tersebut. Maka dari itu, PBSI segera melakukan perbaikan dengan harapan Indonesia dapat kembali merebut gelar Piala Thomas. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode sejarah dengan pengkajian sumber-sumber primer berupa literatur tertulis, studi surat kabar sezaman, serta wawancara lisan dengan para pelaku sejarah. Berdasarkan hal tersebut, muncul kebaruan penelitian yang bersifat komplemen terhadap penelitian yang telah ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PBSI melakukan beberapa usaha, seperti pengiriman pemain ke kejuaraan internasional, membangun hubungan baik dengan organisasi bulu tangkis kawasan maupun dunia, dan melakukan pembinaan serta regenerasi para atlet. Upaya untuk dapat kembali menjuarai Piala Thomas berhasil. Keberhasilan tersebut tidak hanya membawa satu gelar juara, melainkan empat gelar juara secara berturut-turut pada seluruh edisi yang diadakan tahun 1970-an. Faktor-faktor seperti pemilihan susunan pemain yang bertanding dan mental bertanding juga menunjukkan perannya di dalam keberhasilan upaya tersebut.

This article discusses PBSI's efforts to win the Thomas Cup championship in the 1970s and analyzes the factors that contributed to it. There was a problem with Indonesian men's badminton in that era, when PBSI failed to retain the title at Thomas Cup in 1967. This failure was caused by incompetent management. Therefore, PBSI consequently started making changes and improvements so that Indonesia could re-obtain the Thomas Cup title. The method used in this research is the historical method with primary reference reviews such as written literature, archival studies, and interviews with the actors. Based on this, the novelty of research arises which is complementary to existing research. This research proved that PBSI made several efforts such as sending their athletes to participate in international competitions, building good relations with government, world, and regional badminton federations, and developing their athletes' regeneration. Those efforts for obtaining the Thomas Cup were successful, where Indonesia managed to get not only one title, but four consecutive championship titles from all editions that were held in the 1970s. The factors that also played a role in this success were playing line-up and mentality to compete."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"[Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan peran Nicolas Sarkozy semasa
menjadi Presiden Prancis (2007-2012) dalam proses negosiasi keanggotaan Turki
di Uni Eropa mengingat Sarkozy telah menyatakan sikapnya secara tegas dalam
proses keanggotaan Turki. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
penelitian sejarah dengan menggunakan sumber data sekunder. Data sekunder
dianalisis dengan menggunakan teori ideologi dari Louis Althusser. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa Sarkozy berperan dalam menghambat proses negosiasi
keanggotaan Turki di Uni Eropa melalui sejumlah tindakan yang ia lakukan.
Dengan teori ideologi Althusser ditunjukkan bahwa alasan penolakan dan
tindakan Sarkozy dalam proses negosiasi keanggotaan Turki di Uni Eropa adalah
karena ideologi yang dimilikinya, This thesis has a purpose to show Sarkozy’s role as French President (2007-2012)
in Turkish accession negotiation process to European Union taking into
consideration that Sarkozy has emphasized his position related to this issue. This
thesis uses historical research method and secondary data. Seconday data were
analyzed by applying ideological theory of Louis Althusser. This thesis conclude
that Sarkozy has an important role to decelerate the process of Turkish accession
to European Union. Through ideological analysis by Althusser, it turns out that
the reasons and the acts reflecting Sarkozy’s rejection to Turkish accession were
due to political ideology.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57928
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Wulan Sari
"Tugas akhir ini memberikan sebuah gambaran dan penjelasan mengenai perkembangan pariwisata di wilayah Buitenzorg (Bogor), Jawa Barat, pada masa pemerintah kolonial di awal abad ke-20. Pembangunan jalur kereta api Batavia-Buitenzorg yang dibuka untuk umum pada 1883 dan sarana transportasi lainnya, serta berdirinya berbagai departemen telah berdampak pada kegiatan pariwisata. Buitenzorg disebut-sebut mirip dengan Kota Bloemendal yang terletak di dekat Haarlem serta wilayah Scheveningen di Den Haag terkenal dengan kesejukannya. Buitenzorg memiliki jarak tempuh yang paling dekat dengan Batavia dibandingkan dengan wilayah pedalaman Priangan lainnya. Masyarakat kolonial Hindia Belanda terutama penduduk Batavia memiliki kebiasaan piknik di akhir pekan dengan melakukan kegiatan berdarmawisata (piknik) ke luar kota. Kegiatan ini memunculkan istilah naar boven atau menuju puncak. Dalam berbagai buku panduan dan catatan perjalanan, ‘S Lands Plantentuin (Kebun Raya Pemerintah) Buitenzorg dan sekitarnya merupakan tempat yang menjadi primadona bagi para turis yang menyuguhkan panorama alam. Penelitian ini memberikan gambaran secara lebih mendalam mengenai dinamika kegiatan pariwisata di Buitenzorg yang membedakan dengan penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pariwisata. Metode sejarah merupakan metode yang digunakan dalam penulisan. Sumber-sumber yang digunakan berupa majalah pariwisata, koran, buku panduan, serta catatan perjalanan sezaman. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Buitenzorg merupakan tempat yang sangat strategis bagi para turis asing maupun domestik untuk berlibur. ‘S Lands Plantentuin menjadi objek utama wisata. Walaupun tempat ini memiliki fungsi utamanya sebagai pusat penelitian ilmiah. Namun, disisi lain pihak pengelola dari ‘S Lands Plantentuin memiliki kepedulian yang tinggi dalam meningkatkan arus turisme asing di Buitenzorg yang dilakukan dengan meningkatkan sarana dan prasarana yang bekerjasama dengan VTV atau Perhimpunan Arus Turisme maupun asosiasi lokal.

This final project provides an overview and explanation of the development of tourism in the Buitenzorg (Bogor), West Java, area during the colonial government in the early 20th century. The construction of the Batavia-Buitenzorg railway line which was opened to the public in 1883 and other means of transportation, as well as the establishment of various departments have had an impact on tourism activities. Buitenzorg was said to be similar to the City of Bloemendal which is located near Haarlem and the Scheveningen area in The Hague is famous for its coolness. Buitenzorg had the closest distance to Batavia compared to other interior areas of Priangan. The Dutch colonial community, especially the residents of Batavia, had a habit of picnicking on the weekends by doing excursions outside the city. This activity gave a rise to the term naar boven or towards the top. In various guidebooks and travel notes, 'S Lands Plantentuin Buitenzorg and its surroundings were a favorite place for tourists who offer natural panoramas. This study provides a more in-depth description of the dynamics of tourism activities in Buitenzorg which distinguishes it from previous research on tourism. The historical method is a method used in writing. The sources used are tourism magazines, newspapers, guide books, and contemporary travel records. The results of the study show that Buitenzorg was a very strategic place for foreign and domestic tourists for vacation. 'S Land Plantentuin (Governments Botanical Gardens) certainly became the main tourism attraction. Although the place had its main function as a center for scientific inquiries. But on the other hand, the management of the 'S Land Plantentuin certainly had a high concern in increasing flow of foreign tourists in Buitenzorg which was done by improving facilities and infrastructures in collaboration with VTV or Tourist Flow Association and local associations."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>