Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196018 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Naufalia Brillianti Sambowo
"Infeksi Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit penyebab angka kematian kedua tertinggi secara global setelah Covid-19. Pada kehamilan, infeksi tuberkulosis dapat meningkatkan risiko komplikasi pada ibu dan janin. Selama pandemi covid-19, ditemukan angka pelaporan kasus infeksi TB menurun sedangkan angka kematian ibu justru meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu hubungan kasus infeksi TB pada ibu hamil dengan masa pandemi Covid-19. Data didapatkan dengan menggunakan data kumulatif dan rekam medis dari empat rumah sakit di Kota Depok. Dari 40.933 data kehamilan ibu selama tahun 2018-2022 didapatkan angka kehamilan dengan infeksi TB sebanyak 28 kasus dengan peningkatan proporsi dari 0.03% menjadi 0.12% selama pandemi. Didapatkan hubungan bermakna antara kasus infeksi TB pada ibu hamil dengan masa pandemi (p-value<0.05). Analisa menunjukkan bahwa ibu hamil memiliki risiko empat kali lebih tinggi terinfeksi TB selama masa pandemi (RR=4.21, 95% CI 1.706-10.382). Tidak ditemukan adanya hubungan bermakna antar masing karakteristik subjek dengan masa pandemi. Karakteristik yang dianalisa diantaranya: usia ibu, trimester kehamilan saat terdiagnosa TB, status gizi dan glikemik ibu, status ekonomi, pekerjaan, dan tingkat pendidikan ibu.

Tuberculosis (TB) infection is the second leading cause of death globally after Covid-19. In pregnancy, TB infection can increase the risk of complications for the mother and child. During the Covid-19 pandemic, case detection and case notification of TB infection decreased. However, the number of maternal deaths is increasing. This study aimed to find the association between TB infection in pregnancy during with Covid-19 pandemic. This cross-sectional study collected data from four different hospitals in Kota Depok using each cumulative report and medical record. Out of 40.933 pregnancy data from 2018 to September 2020, 28 are infected with tuberculosis. There was a significant proportion increase from 0.03% to 0.12% during the pandemic. A Chi-square test was done with the data given and showed that the pandemic has a significant association with TB infection cases in pregnancy (p value<0.05). It also shows that pregnant mothers during the pandemic are four times more likely to be infected with tuberculosis (RR=4.21, 95% CI 1.706- 10.382). No relationship was found between the subject's characteristics and the pandemic. All characteristics analyzed were: mother's age, trimester of TB diagnosis, mother's nutritional and glycemic status, and mother's economic, work, and educational status."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilla Luthfia Salwani
"Hipertensi adalah salah satu penyebab terbanyak kematian ibu. Pandemi COVID-19 meningkatkan kematian ibu di Indonesia, di mana hipertensi merupakan salah satu faktor penyulit yang diduga menyebabkan hal tersebut. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan sampel ibu yang meninggal dengan hipertensi pada kehamilan, persalinan, dan 42 hari setelah persalinan selama dan sebelum pandemi COVID-19 di Kota Depok. Penelitian menggunakan data sekunder dari Dinas Kesehatan Kota Depok dan fasilitas kesehatan terkait di Kota Depok. Ditemukan proporsi kematian ibu dengan hipertensi pada kehamilan selama pandemi sebesar 19,8% (n=18) dan sebelum pandemi 27,3% (n=15). Pada uji chi-square, didapatkan nilai P sebesar 0,294 dan OR 0,658 (CI 0,3-1,443). Oleh karena itu, dapat disimpulkan tidak ada hubungan bermakna antara kematian ibu dengan hipertensi pada kehamilan dan pandemi COVID-19.
.....Hypertension is one of the most common cause of maternal mortality. The COVID-19 pandemic has increased maternal mortality in Indonesia, where hypertension is one of the complicating factors that is thought to cause this. This study used a cross-sectional study design with samples of mothers who died with hypertension during pregnancy, delivery, and 42 days after delivery during and before the COVID-19 pandemic in Depok City. The study used secondary data from Dinas Kesehatan Kota Depok and related health facilities in Depok City. This study found that the proportion of maternal deaths with hypertension in pregnancy during the pandemic is 19.8% (n=18) and 27.3% before the pandemic (n=15). In the chi-square test, the P value is 0.294 and the OR is 0.658 (CI 0.3-1.443). Therefore, there is no significant relationship between maternal mortality with hypertension in pregnancy and the COVID-19 pandemic."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faradinda Ramadhian Hakim
"Ibu hamil dengan diabetes memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk bersalin secara sesar. Adapun keadaan tersebut memiliki dampak buruk bagi kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi. Pada masa pandemi, terdapat peningkatan kejadian dan keparahan diabetes. Penelitian dilakukan dengan desain cross-sectional analitik, dengan data sekunder berupa rekam medis ibu hamil dengan diabetes pada tahun 2018-2021 dari 4 rumah sakit di Kota Depok, secara total sampling, dianalisis secara univariat dan bivariat. Tidak didapatkan hubungan yang signifikan antara kondisi pandemi dengan tingkat ekonomi, pendidikan, pekerjaan, BBLB, dan panjang lahir bayi. Ditemukan hubungan yang signifikan antara riwayat sesar sebelumnya dengan jenis persalinan pada ibu diabetes (95% CI 1,149-1,959, P=0,008). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kondisi pandemi dengan jenis persalinan pada ibu hamil dengan diabetes (p=0,716). Dengan demikian, kondisi pandemi COVID-19 di Kota Depok, tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap jenis persalinan ibu hamil yang memiliki riwayat diabetes

Pregnant women with diabetes have a higher chance of having a cesarean delivery. This situation has a negative impact on the health of the mothers and the babies. During the pandemic, there was an increase in the incidence and severity of diabetes. This research was conducted using an analytic cross-sectional design, with secondary data in the form of medical records of pregnant women with diabetes in 2018-2021 from 4 hospitals in Depok City, by total sampling, and analyzed by univariate and bivariate. There was no significant relationship between pandemic conditions with economic level, education, employment, birth weight, and birth length. A significant relationship was found between a history of previous cesarean delivery and the type of delivery in diabetic mothers (95% CI 1.149-1.959, P= 0.008). There was no significant relationship between pandemic conditions and the type of delivery in pregnant women with diabetes (p=0.716). Thus, the condition of the COVID-19 pandemic in Depok City does not have a significant relationship to the type of delivery for pregnant women who have a history of diabetes."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadilla Laila Nurakbar
"Kematian ibu dapat disebabkan oleh komplikasi, baik saat kehamilan maupun saat persalinan. Asuhan antenatal apabila dilakukan secara rutin dapat menurunkan risiko terjadinya komplikasi tersebut. Pada era Pandemi COVID-19 terjadi peningkatan kematian ibu dan penurunan asuhan antenatal yang dilakukan. Sehingga perlu dilihat apakah ada hubungan antara asuhan antenatal dengan kematian ibu sebelum dan sesudah era pandemi COVID-19. Penelitian dengan desain cross-sectional menggunakan data rekam medis ibu meninggal pada tahun 2018-2021 di Kota Depok yang ditelaah kunjungan antenatal yang dilakukap sebanyak 24 sampel (22 sampel 2020-2021 dan 2 sampel 2018-2019). Analisis bivariat yang digunakan adalah uji chi square dan uji fisher exact test. Analisis bivariat menunjukan tidak terdapat hubungan signifikan antara frekuensi kunjungan antenatal dengan kematian ibu sebelum dan saat era pandemi COVID-19 dengan keterangan risk ratio sebagai berikut: Tidak melakukan ANC (p-value = 0.308, RR = 1.333 (CI 95% 0.757-2.348) dan ANC tidak rutin (p-value = 1.000, RR = 1.10 (CI 95% 0.913-1.326). Tidak ada hubungan bermakna antara kematian ibu pada era sebelum dan saat pandemi COVID-19 dengan frekuensi kunjugan antenatal di Kota Depok.

Maternal death or maternal mortality can be caused by complication during pregnancy or delivery. Antenatal care, if done regularly, can reduce the risk of these complications. In COVID-19 Pandemic Era, there was an increase on maternal mortality and a decrease on antenatal care frequency. So, it is necessary to see whether there is a relationship between antenatal care and maternal mortality before and after the COVID-19 pandemic era. This research is conducted using cross-sectional study of 24 sample (22 during pandemic and 2 before pandemic) collected from clinical record data of death mother at Depok City in 2018-2021). Bivariat analysis is done using chi square test and fisher exact test. Bivariat analysis showed that there were no significant association between antenatal care frequency with the case of maternal mortality before and during COVID-19 Pandemic era, which is shown in the risk ratio: did not do ANC (p-value = 0.308, RR = 1.333 (CI 95% 0.757-2.348) and irregular ANC (p-value = 1.000, RR = 1.10 (CI 95% 0.913-1.326).There were no significant association between antenatalcare frequency with the case of maternal mortality before and during COVID-19 Pandemic era."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Aplikasi PeduliLindungi merupakan salah satu aplikasi yang diciptakan oleh pemerintah sebagai salah satu upaya mitigasi penyebaran Covid-19 di Indonesia. Seiring dengan berjalannya waktu aplikasi ini menjadi suatu kewajiban bagi masyarakat agar dapat beraktifitas di ruang publik. Berangkat dari hal tersebut, penelitian ini mengkaji terkait kualitas pelayanan aplikasi pedulilindungi selama masa pandemis covid-19 khususnya di Kota Depok dengan menggunakan empat dimensi E-Government Quality yang dikemukakan oleh Papadomichelaki dan Mentzas (2012). Adapun penelitian ini menggunakan Teknik pengumpulan data kuantitatif melalui survey yang kemudian peneliti lengkapi dengan studi literature dan wawancara mendalam. Adapun jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang yang didapatkan melalui penyebaran kuesioner secara online. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas aplikasi pedulilindungi di Kota Depok adalah baik. Namun, memang masih terdapat beberapa kendala yang dirasakan oleh masyarakat dalam penggunaan dan pelaksanaan pelayanan aplikasi pedulilindungi di lapangan. Maka dari itu, dalam penelitian ini terdapat beberapa saran yang ditujukan kepada tim pengembang aplikasi pedulilindungi agar aplikasi bisa semakin baik kedepannya.

PeduliLindungi is an application made by government as an effort to mitigate the spread of Covid-19 Viruses. During the time, currently pedulilindungi is a mandatory application for citizen to be able to do activies in public spaces. Referring to this context, this study examines the quality of application services to protect during the Covid-19 pandemic by using Analysis E-Government Service Quality of the Pedulilindungi Application during Covid-19 Pandemic : A Case Study in Depok City. This Research using quantitative data collection techniques through surveys which are the complemented by literature studies, and in depth interviews. The number of respondents in this study were 100 respondents who were obtained through online questionnaires. The results of this research indicate that the quality of the application in Depok City is good. However, there are still some obstacles that are felt by the community in the use and implementation of PeduliLindungi application services in the field. Therefore, in this study, there are several suggestions addressed to the PeduliLindungi application development team so that the application can be better in the future."
[Depok, Depok]: [Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia], 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kholifia Nabila
"Depresi pada remaja menjadi masalah global yang penting. Prevalensi peningkatan gejala depresi pada remaja dari tahun ke tahun terus meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan gejala depresi pada remaja. Sebuah studi online cross-sectional dilakukan menggunakan kuesioner secara online pada 124 remaja berdasarkan kriteria inklusi yaitu remaja SMA, berdomisili di Kota Depok, Jawa Barat serta bersedia menjadi responden. Sampel sekolah dipilih dengan teknik simple random sampling. Pertanyaan tentang karakteristik remaja, dukungan sosial, dan gejala depresi. Simplification of the Beck Depression Inventory (BDI-S) digunakan untuk mengukur kemungkinan mengalami gejala depresi. Dukungan sosial dinilai menggunakan Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) untuk mengukur dukungan sosial pada remaja. Analisis Mann-Whitney dilakukan untuk menentukan hubungan antara dukungan sosial dan gejala depresi. Secara keseluruhan, 75,8% remaja menunjukkan gejala depresi dan 75,8% remaja mendapatkan dukungan sosial sedang. Sebagian besar responden mendapatkan dukungan sosial yang sedang pada keluarga, teman, dan orang lain.  Studi ini menunjukkan bahwa adanya hubungan dukungan sosial dengan gejala depresi di kalangan remaja. Penelitian ini merekomendasikan agar remaja mampu meningkatkan dukungan sosial sehingga dapat mengurangi gejala depresi yang dirasakan. Penelitian lebih lanjut yang menghubungkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi gejala depresi pada remaja disarankan.

Depression in adolescents is an important global problem. The prevalence of increasing depressive symptoms in adolescents from year to year continues to increase. This study aims to determine the relationship between social support and symptoms of depression in adolescents. An online cross-sectional study was conducted using an online questionnaire on 124 adolescents based on inclusion criteria, namely high school youth, domiciled in Depok City, West Java and willing to be respondents. The school sample was selected by simple random sampling technique. Questions about adolescent characteristics, social support, and depressive symptoms. The Simplification of the Beck Depression Inventory (BDI-S) was used to measure the likelihood of experiencing depressive symptoms. Social support was assessed using the Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) to measure social support for adolescents. Mann-Whitney analysis was performed to determine the relationship between social support and depressive symptoms. Overall, 75.8% of adolescents showed symptoms of depression and 75.8% of adolescents received moderate social support. Most respondents get moderate social support from family, friends, and other people. This study shows that there is a relationship between social support and depressive symptoms among adolescents. This study recommends that adolescents are able to increase social support so that they can reduce the symptoms of depression they feel. Further research linking factors that may influence depressive symptoms in adolescents is suggested."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfi Kamelia Amany
"Asma merupakan penyakit inflamasi saluran napas kronis yang ditandai dengan gejala pernapasan seperti mengi, dispnea, batuk, dan sesak dada. Selama pandemi Covid-19 (2020 – 2022) jumlah kasus asma di DKI Jakarta termasuk Jakarta Pusat mengalami penurunan jika dibandingkan dengan sebelum pandemi terjadi (2018-2019). Hal yang sama juga terjadi pada penurunan polusi udara (PM10) yang menjadi salah satu penyebab penyakit asma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsentrasi PM10, suhu udara, kelembaban udara, dan curah hujan dengan jumlah kasus asma di Jakarta Pusat pada waktu sebelum (2018-2019) dan selama (2020-2022) pandemi Covid-19 dengan menggunakan desain studi ekologi time-trend. Metode analisis dilakukan dengan uji beda ≥ 2 rata-rata, uji korelasi, dan uji regresi linear berganda. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, BMKG wilayah Kemayoran, dan website BMKG. Hasil penelitian menunjukkan, terdapat perbedaan rata-rata kasus asma, konsentrasi PM10, dan curah hujan yang signifikan antara sebelum (2018-2019) dan selama (2020-2022) pandemi Covid-19 (p = 0,000; p = 0,023; p = 0,050). Selain itu, uji korelasi menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara konsentrasi PM10 (p = 0,156; r = 0210), suhu udara (p = 0,883; r = 0,019), kelembaban udara (p = 0,380; r = -0,115), curah hujan (p = 0,154; r = -0,186) dengan kasus asma seluruh tahun (2018-2022) di Jakarta Pusat. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu tidak terdapat hubungan signifikan antara konsentrasi PM10, suhu udara, kelembaban udara, dan curah hujan dengan kasus asma tahun 2018-2022.

Asthma is a chronic inflammatory airway disease characterized by respiratory symptoms such as wheezing, dyspnea, coughing and chest tightness. During the Covid-19 pandemic (2020-2022) the number of asthma cases in DKI Jakarta including Central Jakarta has decreased compared to before the pandemic occurred (2018-2019). The same thing also happened to the decrease in air pollution (PM10), which is one of the causes of asthma. This study aims to determine the relationship between PM10 concentration, air temperature, air humidity, and rainfall with the number of asthma cases in Central Jakarta before (2018-2019) and during (2020-2022) the Covid-19 pandemic using an ecological study design (time-trend). The method of analysis was carried out by means of ≥ 2 difference test, correlation test, and multiple linear regression test. This study used secondary data from the DKI Jakarta Provincial Health Office, the BMKG for the Kemayoran area, and the BMKG website. The results showed that there were significant differences in average asthma cases, PM10 concentrations, and rainfall before (2018-2019) and during (2020 – 2022) the Covid-19 pandemic (p = 0.000; p = 0.023; p = 0.050). In addition, the correlation test showed that there was no significant relationship between PM10 concentration (p = 0.156; r = 0210), air temperature (p = 0.883; r = 0.019), air humidity (p = 0.380; r = -0.115), rainfall (p = 0.154; r = -0.186) with asthma cases throughout the year (2018-2022) in Central Jakarta. The conclusion in this study is that there is no significant relationship between PM10 concentrations, air temperature, air humidity, and rainfall with asthma cases in 2018 – 2022."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Hanifah Sekar Kinasih
"Kurang energi kronis (KEK) masih menjadi masalah gizi ibu hamil dan salah satu dari empat masalah kesehatan yang umum dialami remaja di Indonesia. Pandemi Covid-19 dapat menjadi faktor risiko peningkatan kasus KEK. Penelitian ini bertujuan menelaah hubungan antara pandemi Covid-19 dengan kejadian KEK ibu hamil serta mengevaluasi prevalensi KEK ibu hamil sebelum dan ketika pandemi Covid-19 di Kota Depok. Studi cross-sectional dilakukan dengan data penelitian diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Depok dengan metode total sampling, yaitu seluruh ibu hamil di Kota Depok tahun 2018-2019 (sebelum pandemi Covid-19) dan 2020-2021 (pandemi Covid-19). Sampel berjumlah 190.676 ibu hamil, yaitu 95.792 ibu hamil pada tahun 2018-2019 dan 94.884 ibu hamil pada tahun 2020-2021. Mayoritas ibu hamil berada pada kelompok usia 20-35 tahun, baik pada sebelum pandemi Covid-19 (f = 40.710) dan saat pandemi Covid-19 (f = 73.690). Prevalensi KEK ibu hamil di Kota Depok adalah 2,7% pada era sebelum pandemi Covid-19 dan 3% pada pandemi Covid-19 (p 0,000; 95% CI 1,08-1,203). Ibu hamil pada pandemi Covid-19 memiliki kemungkinan KEK 1,1499 kali lebih tinggi (OR 1,1499) dibandingkan ibu hamil pada era sebelum pandemi Covid-19. Dengan demikian, terdapat hubungan yang signifikan antara pandemi Covid-19 dengan kejadian KEK ibu hamil di Kota Depok di mana pandemi Covid-19 merupakan faktor risiko dari kejadian KEK ibu hamil di Kota Depok.

Chronic energy deficiency (CED) is a persisting nutritional problem among pregnant women and one of the four common health problems among adolescents in Indonesia. The Covid-19 pandemic can be a risk factor for increasing CED cases. This study aimed to examine the interconnection between the Covid-19 pandemic and CED among pregnant women as well as to evaluate CED prevalence among pregnant women in the era before and during Covid-19 pandemic in Depok City. A cross-sectional study was conducted using data from Dinas Kesehatan Kota Depok which was collected using the total sampling method including all pregnant women in Depok City in 2018-2019 (before Covid-19 pandemic) and 2020-2021 (during Covid-19 pandemic). The sample consisted of 190.676 pregnant women, 95.792 of which were in 2018-2019 and 94.884 of which were in 2020-2021. Most pregnant women were in the 20-35 years old age group, both before Covid-19 pandemic (f = 40.710) and during Covid-19 pandemic (f = 73.690). CED prevalence among pregnant women in Depok City was 2,7% in the era before Covid-19 pandemic and 3% during Covid-19 pandemic (p 0,000; 95% CI 1,08-1,203). Pregnant women during Covid-19 pandemic had 1,1499 times higher for developing CED (OR 1,1499) compared to those who were pregnant before Covid-19 pandemic. In conclusion, there was a significant interconnection between Covid-19 pandemic and CED among pregnant women in Depok City in which the Covid-19 pandemic is a significant risk factor for CED among pregnant women in Depok City."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Virli Andani Harnelis
"Demam berdarah dengue (DBD) ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegepty dan Aedes albopictus betina yang terinfeksi virus dengue (DENV). Selama masa pandemi COVID-19, jumlah kasus DBD di dunia internasional maupun nasional mengalami penurunan, begitupun Kota Jakarta Timur. Kendati demikian, Kota Jakarta Timur merupakan kota dengan kasus DBD tertinggi di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor iklim dengan jeda waktu 0 (non-time lag), 1 (time lag 1), dan 2 (time lag 2) bulan, kepadatan penduduk, dan angka bebas jentik (ABJ) dengan kejadian DBD di Kota Jakarta Timur pada saat sebelum dan selama masa pandemi COVID-19 tahun 2018-2021. Data dianalisis menggunakan uji beda ≥ 2 rata-rata, uji korelasi, dan analisis spasial. Secara statistik, terdapat perbedaan rata-rata incidence rate (IR) DBD dan ABJ yang signifikan antara tahun 2018-2021 (p = 0,000; p = 0,011). Selain itu uji korelasi menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara curah hujan time lag 1 (p = 0,002; r = 0,041) dan time lag 2 (p =0,000; r = 0,651), suhu udara time lag 1 (p = 0,004; r = -0,441), dan time lag 2 (p = 0,001; r = -0,48), serta kelembaban udara non time lag (p = 0,002; r = 0,429), time lag 1 (p = 0,000; r = 0,668), dan time lag 2 (p = 0,000; r = 0,699) dengan kejadian DBD. Secara spasial maupun statistik tidak ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara kepadatan penduduk dan ABJ dengan kejadian DBD. Pemetaan tingkat kerawanan kejadian DBD pada saat sebelum dan selama pandemi COVID-19, menunjukkan bahwa dari 10 kecamatan yang ada di Kota Jakarta Timur, 1 kecamatan mengalami peningkatan tingkat kerawanan menjadi sedang dan 2 kecamatan mengalami penurunan tingkat kerawanan menjadi rendah. Kecamatan Matraman tergolong pada tingkat kerawanan tinggi. Kecamatan Jatinegara, Duren Sawit, Kramatjati, dan Ciracas tergolong pada tingkat kerawanan sedang. 5 Kecamatan lainnya tergolong pada tingkat kerawanan rendah. Adanya perbedaan rata-rata yang signifikan pada ABJ dan IR DBD, hubungan antara faktor iklim dengan kejadian DBD, serta tingkat kerawanan yang tinggi pada beberapa wilayah, sebaiknya dijadikan pertimbangan oleh pemerintah setempat untuk meningkatkan upaya pencegahan DBD dan menyusun rencana strategis dalam pengendalian DBD.

Dengue hemorrhagic fever (DHF) is transmitted by Aedes aegypti and Aedes albopictus mosquitoes infected with the dengue virus (DENV). During the COVID-19 pandemic, the number of dengue cases internationally and nationally decreased, as did the City of East Jakarta. Thus, East Jakarta City is the city with the highest dengue cases in DKI Jakarta Province. This study aims to analyze climate factors at time lag of 0 (non-time lag), 1 (time lag 1), and 2 (time lag 2) months, population density, and larva free index (LFI) with the incidence of DHF in the city of Jakarta. East before and during the 2018-2021 COVID-19 pandemic. The data were analyzed using the average difference test, correlation test, and spatial analysis. Statistically, there is a significant difference in the average incidence rate (IR) of DHF and LFI between 2018-2021 (p = 0.000; p = 0.011). In addition, the correlation test showed a significant relationship between rainfall at time lag 1 (p = 0.002; r = 0.041) and time lag 2 (p = 0.000; r = 0.651), air temperature at time lag 1 (p = 0.004; r = -0.441), and time lag 2 (p = 0.001; r = -0.48), as well as non-time lag air humidity (p = 0.002; r = 0.429), time lag 1 (p = 0.000; r = 0.668), and time lag 2 (p = 0.000; r = 0.699) with the incidence of DHF. Spatial and statistically, there was no significant relationship between population density and LFI with the incidence of DHF. Mapping the level of vulnerability to DHF events before and during the COVID-19 pandemic, shows that of the 10 sub-districts in East Jakarta City, 1 sub-district experienced an increase in the level of vulnerability to moderate and 2 sub-districts experienced a decrease in the level of vulnerability to low. Matraman sub-districts are classified as high vulnerability. Jatinegara, Duren Sawit, Kramatjati, and Ciracas sub-districts are classified as moderate vulnerability. The other 5 sub-districts are classified as low vulnerability. The existence of significant differences in the average ABJ and IR of DHF, the relationship between climatic factors and the incidence of DHF, as well as the high level of vulnerability in some areas, should be considered by the local government to increase efforts to prevent DHF and develop a strategic plan in controlling DHF."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septiany Trisnaningtyas
"Munculnya pandemi Covid-19 berdampak pada pertumbuhan sektor farmasi dan membawa perubahan besar pada posisi keuangan dan kinerja bisnis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan farmasi sebelum dan selama pandemi Covid-19 di Indonesia yang dikaitkan dengan jumlah kasus Covid-19 terkonfirmasi. Data yang digunakan adalah data sekunder dari laporan keuangan kuartal dari sembilan perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Periode penelitian dibagi menjadi dua bagian yaitu Januari 2018-Desember 2019 sebagai periode sebelum pandemi Covid-19 dan Januari 2020-Desember 2021 sebagai periode selama pandemi Covid-19. Panel least square dengan fixed effect digunakan dalam menganalisis data. Hasil menunjukkan terdapat hubungan positif signifikan antara pertumbuhan perusahaan, kekuatan pasar, ukuran perusahaan terhadap profitabilitas baik sebelum dan selama pandemi Covid-19. Sedangkan likuiditas memiliki hubungan positif signifikan sebelum pandemi Covid-19 namun negatif dan tidak signifikan selama pandemi Covid-19. Jumlah kasus Covid-19 terkonfirmasi terbukti memberikan dampak positif pada hubungan kekuatan pasar dan likuiditas terhadap profitabilitas, namun memberikan dampak negatif pada hubungan pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas.

The emergence of the Covid-19 pandemic had an impact on pharmaceutical growth and brought major changes to financial position and business performance. This study aims to analyze factors affecting the profitability of pharmaceutical companies before and during the Covid-19 pandemic in Indonesia associated with the number of confirmed Covid-19 cases. The data used is secondary data from the quarterly financial statements of nine pharmaceutical companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The research period is divided into two parts, namely January 2018-December 2019 as the period before Covid-19 and January 2020-December 2021 as the period during Covid-19. Least square panel with fixed effect is used to analyze the data. The results show that there is a significant positive relationship between company growth, market power, company size and profitability both before and during the Covid-19 pandemic. Meanwhile, liquidity had a significant positive relationship before the Covid-19 pandemic but was negative and insignificant during the Covid-19 pandemic. The number of confirmed Covid-19 cases has proven to have a positive impact on the relationship between market power and liquidity to profitability, but has a negative impact on the relationship between company growth and company size on profitability."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>