Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76965 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meigi Manomera Maliana Abidin
"Banyak hal yang membuat industri konstruksi Indonesia masih belum slap untuk bersaing dalam era otonomi daerah dan era globalisasi. Silat dari proyek konstruksi itu sendiri, yang unik, rumit, berisiko dan cenderung membutuhkan banyak biaya, membuat banyak perusahaan konstruksi memiliki keterbatasan sumber daya, kemampuan dan akses dalam menangani proyek konstruksi.
Bentuk kerja sama aliansi memiliki fitur untuk membagi risiko dan memungkinkan perusahaan-perusahaan yang berambisi untuk mengejar strategi individual mereka dengan keterbatasan sumber daya pada area tertentu. Strategi aliansi merupakan suatu cara dalam bekerja sama dengan pihak lain untuk mencapai tujuan yang sama tanpa menghilangkan identitas individual perusahaan tersebut.
Sifat aliansi yang dinamis, carat konflik dan ambiguitas dapat mempengaruhi kinerja perusahaan jasa konstruksi terhadap indikator tingkat "kesehatan? perusahaan (finansial, daya saing, ketahanan, pertumbuhan, kesejahteraan dan citra). Identifikasi dampak penyimpangan negatif sebagai sumber risiko dipetakan pengaruhnya terhadap masing-masing indikator kinerja berdasar bobot peringkat risiko, tingkat risiko, korelasi dan pengelompokan mitra kerja sama aliansi horisontal di perusahaan jasa konstruksi BUMN dengan menggunakan metode analisa risiko, metode AHP dan metode statistik.
Tindakan koreksi dilakukan sebatas rekomendasi atas risiko-risiko yang paling berpengaruh raja, yang diperlukan untuk mengurangi dan memperbaiki penyimpanganpenyimpangan negatif yang terjadi, yang dapat menurunkan kinerja perusahaan jasa konstruksi untuk mencapai aliansi strategis dengan pihak lain saat melaksanakan proyek konstruksi.

Construction industry in Indonesia is not yet ready to compete in autonomy and globalization era due to many factors. The characters of project construction; unique, complex, risky and tend to be expensive, makes many construction firms suffer from limited resources, capabilities and access in delivering the projects.
The formation of alliances has the frture in sharing the risk and allows the ambition firms to catch up their individual strategy with the limited resources in certain area. Strategy alliance is a way to work together with other parties to achieve the compatible goals without leaving their individual firm's identity.
The characteristic of alliance; dynamics, full of conflict and ambiguity, could affect the performance of construction firms which is measured by the °health" indicators level of the firms (financial, competitiveness, sustainability, growth, welfare and image). It needs to map all of the negative effects as the result of risks sources, in order to identify the risk influence in each performances indicator according to the risk ranking, risk level, correlation and group area in which the horizontal alliance of BUMN construction firms is occurring, by using risk analysis method, AHP method and statistic methods.
The corrective action, then, is needed (as a recommendation only) to prevent and minimalist the decreasing performance of alliance from the most significant sources of risk that could harm the firms in achieving the strategic alliances while executing the project.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14988
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Dewi
"

Proses audit pada sistem manajemen terintegrasi (mutu, lingkungan, K3) adalah menggabungkan upaya untuk memastikan atau membandingkan apakah suatu hasil pekerjaan sesuai dengan kriteria atau rencana yang sebelumnya di tentukan dan sebagai sarana untuk mencapai perbaikan secara terus menerus pada sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan dan sistem manajemen K3. Sistem manajemen terintegrasi itu sendiri adalah gabungan dari dua atau lebih sistem manajemen yang memudahkan organisasi untuk mencapai tujuannya dimana pada penelitian ini sistem manajemen terintegrasi tersebut merupakan gabungan dari sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan, dan sistem manajemen K3. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi aktivitas, tujuan serta risiko dalam proses audit sistem manajemen terintegrasi dan apakah aktivitas, tujuan, dan risiko tersebut mempengaruhi peningkatan efisiensi kinerja organisasi jasa konstruksi di Indonesia kemudian mengetahui cara mengelola risiko yang dominan agar proses audit sistem manajemen terintegrasi dan peningkatan efisiensi kinerja organisasi jasa konstruksi di Indonesia tidak terganggu. Penelitian ini menggunakan strategi survei responden untuk mengidentifikasi aktivitas, tujuan, serta risiko dan menggunakan strategi studi kasus untuk mengetahui strategi pengelolaan risiko yang dominan. Hasil dari penelitian ini berupa aktivitas, tujuan, serta risiko pada proses audit manajemen terintegrasi dan mengetahui apakah aktivitas, tujuan dan risiko tersebut mempengaruhi peningkatan efisiensi kinerja organisasi jasa konstruksi di Indonesia serta bagaimana mengelola risiko yang dominan tersebut. 


The audit process in an integrated management system (quality, environment, K3) is combining efforts to ensure or compare whether a work results in accordance with the criteria or plan previously determined and as a means to achieve continuous improvement in the quality management system, environmental management system and K3 management system. Integrated management system itself is a combination of two or more management systems that make it easier for organizations to achieve their objectives where in this research the integrated management system is a combination of quality management systems, environmental management systems, and K3 management systems. The purpose of this study is to identify the activities, objectives and risks in the integrated management system audit process and whether these activities, objectives and risks affect the increased efficiency of the performance of construction services organizations in Indonesia and then find out how to manage the dominant risk so that the integrated management system audit process the efficiency of the performance of construction services organizations in Indonesia is not disturbed. This study uses the respondent's survey strategy to identify activities, objectives, and risks and uses a case study strategy to find out the dominant risk management strategies. The results of this study in the form of activities, objectives, and risks in the integrated management audit process and find out whether the activities, objectives and risks affect the increase in the efficiency of the performance of construction services organizations in Indonesia and how to manage these dominant risks.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silmi Mardiatusholihah
"ABSTRAK
Kontrak design and build merupakan inovasi kontrak konstruksi yang baik digunakan untuk pembangunan proyek konstruksi yang memiliki risiko tinggi dan dapat mempercepat durasi pekerjaan. namun, dalam kenyataan, kontrak design and build banyak mengalami keterlambatan pelaksanaan proyek karena kurangnya pengelolaan kontrak tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko pengelolaan kontrak rancang bangun yang berpengaruh terhadap kinerja waktu proyek dengan menggunakan metode survei, melakukan wawancara dan menyebar kuisioner kepada pakar, pilot survey, dan responden. Terdapat 19 faktor risiko dominan setelah validasi pakar akhir dan dilakukan respon risiko tersebut untuk memperoleh kinerja waktu yang efisien.

ABSTRACT
Design and build contract is a good innovation of contruction contract that is used for construction development with high risk and it can accelerate work duration . however, in real case, design build contract has a lot of experience delays in project implementation due to lack of contract management. This research aims to identify risk factors in design and build contract management that affect project time performance using survey method through interview and questionnaire to experts, pilot survey, and respondents. After expert validation, there are 19 dominant risk factors identified and risk responses were done to achieve efficient time performance. "
2017
S69734
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Subiyanto
"Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat pencapaian sasaran perusahaan, faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan atau dipengaruhi oleh perusahaan dan faktor internal yaitu faktor-faktor yang dapat dikendalikan atau dipengaruhi oleh perusahaan. Manajemen perusahaan harus mampu mengidentifikasi faktor yang paling berpengaruh terhadap pencapaian sasaran, menganalisa faktor-faktor itu secara kualitatif maupun kuantitatif untuk mengetahui dampak atau pengaruhnya terhadap pencapaian sasaran, mengalokasikan resiko-resikonya, lalu menentukan langkah strategis maupun kebijakan yang diperlukan untuk mengendalikan faktor-faktor tersebut sehingga sasaran yang optimal dapat dicapai.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi resiko kegagalan dalam mencapai sasaran perusahaan jasa konstruksi dengan pendekatan manajemen resiko agar manajemen perusahaan mampu menentukan siapa yang harus menerima resiko dalam usahanya untuk mencapai sasaran yang paling optimal.
Dari hasil penelitian maka variabel-variabel resiko yang dominan mempengaruhi kinerja perusahaan adalah sebagai berikut (1) Dana investasi untuk biaya proyek (2) Kegagalan pembayaran dari owner (3) Kegagalan pembayaran dari investor (4) Perk sesuai kontrak (5) Perubahan bunga bank (6) Perubahan nilai pajak (7) anggaran negara untuk biaya proyek (8) Fluktuasi nilai mata uang (9) Pemutusan kontrak (10) Perubahan akibat desain berubah.
Faktor eksternal ini akan memberikan kontribusi besar terhadap pencapaian sasaran perusahaan apabila tidak dikendalikan secara baik, dengan demikian diperlukan upaya-upaya strategis yang dapat mengeliminir terjadinya resiko akibat variabel-variabel tersebut.
Dengan diperolehnya variabel-variabel dominan maka dapat mempermudah manajemen membuat keputusan secara akurat sehingga mempermudah manajemen dalam pengambilan keputusan secara efektif."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14749
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rifandy Fadhillah
"State Owned Companies in Indonesia basically aim to improve the welfare and prosperity of the people. The background of the establishment of the State Owned Company can be carried out with good performance from within the State Owned Company body itself. So that State Owned Company can realize their goals and can become the driving force of the national economy in Indonesia. To be able to improve the welfare and prosperity of the people in accordance with the initial objectives of the establishment of State Owned Company, a State-Owned Companies is declared successful if it can increase people's prosperity which begins by improving the performance of the company. From the explanation above, a state-owned enterprise is able to increase people's prosperity by increasing the performance of its company by identifying the goals of each success factor or the High Level Structure clause in the Integration of the Management System Process, then evaluating the company's performance through the outputs that are the objectives. This research method was carried out by means of interview surveys to experts and respondents and also literature study. The integration of management systems is ultimately seen as a very effective tool in optimizing the functions of the quality, safety, health, and environmental management system procedures in carrying out construction projects by a construction service organization. Based on the results of this study, it was found that the most influential objective for the efficiency of organizational performance came from the leadership clause.

BUMN di Indonesia pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Latar belakang berdirinya BUMN tersebut dapat terlaksana dengan adanya kinerja yang baik dari dalam tubuh BUMN itu sendiri. Sehingga BUMN dapat mewujudkan tujuannya dan dapat menjadi motor penggerak perekonomian nasional di Indonesia. Untuk dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat sesuai dengan tujuan awal didirikannya BUMN, maka suatu BUMN dinyatakan berhasil jika sudah dapat meningkatkan kemakmuran rakyat yang diawali dengan cara meningkatkan kinerja perusahaannya. Dari penjelasan diatas, suatu perusahaan BUMN mampu meningkatkan kemakmuran rakyat dengan cara meningkatkan kinerja perusahaannya dengan melakukan identifikasi sasaran-sasaran dari setiap faktor sukses atau klausul High Level Structure pada Integrasi Proses Sistem Manajemen, kemudian mengevaluasi kinerja perusahaan melalui output yang merupakan sasaran-sasaran tersebut. Metode penelitian ini dilakukan dengan cara survey wawancara kepada pakar dan responden serta studi literatur. Integrasi sistem manajemen pada akhirnya dilihat sebagai alat yang sangat efektif dalam mengoptimalkan fungsi dari prosedur sistem manajemen mutu, K3 dan lingkungan dalam melaksanakan proyek konstruksi oleh sebuah organisasi jasa konstruksi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui sasaran yang berpengaruh dari setiap klausul integrasi proses sistem manajemen dalam peningkatan efisiensi kinerja organisasi jasa konstruksi BUMN di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sasaran yang paling berpengaruh terhadap efisiensi kinerja organisasi berasal dari klausul kepemimpinan Integrasi Proses, High Level Structure , Sistem manajemen, evaluasi kinerja, BUMN di Indonesia, manajemen mutu, manajemen k3, manajemen lingkungan, manajemen sistem standard."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Youhan Pratama Febrianto
"Manajemen Portofolio Proyek (Project Portfolio Management/PPM) terbukti mampu meningkatkan keunggulan melalui mekanisme yang secara dinamis mendukung organisasi untuk mengatur basis sumber daya mereka untuk menghadapi perubahan lingkungan. PPM Maturity Model adalah alat untuk menilai tingkat kemampuan dalam proses, alat, dan orang-orang yang terlibat dalam mengelola proses portofolio proyek. Mengelola kematangan portofolio adalah proses penting untuk memastikan bahwa organisasi mengembangkan proses yang tepat berdasarkan kebutuhan organisasi. Penelitian ini akan membuat PPM Maturity Model dan menentukan PPM Maturity Level untuk perusahaan Jasa Konstruksi BUMN. Diawali dengan menganalisis parameter PPM apa saja yang berpengaruh pada PPM Maturity Model, lalu memetakan PPM maturity level dan terakhir menentukan parameter yang paling berpengaruh dalam PPM Maturity Level pada Perusahaan Jasa Konstruksi BUMN di Indonesia. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukan 5 variabel dan 40 indikator pada PPM Maturity Model yang dapat untuk mengukur PPM Maturity Level. Indikator paling berpengaruh adalah kemampuan beradaptasi dan ketahanan perusahaan.

Project Portfolio Management (PPM) is proven to be able to increase excellence through mechanisms that dynamically support organizations to manage their resource base to deal with environmental changes. The PPM Maturity Model is a tool for assessing the level of proficiency in the processes, tools, and people involved in managing the project portfolio process. Managing portfolio maturity is an important process to ensure that the organization develops the right processes based on the needs of the organization. This research will create a PPM Maturity Model and determine the PPM Maturity Level for BUMN Construction Services companies. It begins with analyzing which PPM parameters affect the PPM Maturity Model, then maps the PPM maturity level and finally determines the most influential parameters in the PPM Maturity Level in BUMN Construction Service Companies in Indonesia. The results of this study were found to be 5 variables and 40 indicators in the PPM Maturity Model which can be used to measure the PPM Maturity Level. The most influential indicators are the company's adaptability and resilience."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ainaya Chairunisa
"Along with the rapid development of infrastructure in Indonesia, the role of controlling the risk of work accidents is becoming increasingly important. State-Owned Enterprises (BUMN) as companies that dominate infrastructure projects in Indonesia are a large contributor to the number of accidents. Although there are already written regulations governing Occupational Safety and Health (OHS) in construction companies in Indonesia, the reality is that the implementation of safety in the field has not been fully implemented properly. The leadership in the company is one of the important factors in OHS management. The OHS management system is measured by the company's safety performance, where safety performance is driven by the company's leadership factor. Good leadership can regulate and control the occupational safety and health management system so that good safety performance is realized in the company. Therefore, the purpose of this study is to identify the factors that influence the leadership of BUMNs to improve the safety performance of construction projects. This research was conducted by distributing questionnaires to state-owned construction companies in Indonesia. Data analysis was carried out descriptively and also using the Delphi Method involving experts. In addition, the Relative Importance Index (RII) is used to determine the dominant factors that influence leadership to improve safety performance in state-owned construction companies. The results of this study shows that the factors that influence leadership to improve safety performance have been implemented in stateowned construction companies. The dominant factors of leadership in order to improve Safety Performance are the indicators of Safety Coaching that include leaders show commitment, leaders being the role model, and leaders coordinate well with the workers. The results of this study are vi Universitas Indonesia expected to provide further information about improving the construction safety management system through the influence of leadership roles in safety performance.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai perusahaan yang mendominasi proyek infrastruktur di Indonesia menjadi penyumbang besar angka kecelakaan. Walaupun sudah ada peraturan tertulis yang mengatur tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada perusahaan konstruksi di Indonesia, namun kenyataannya penerapan keselamatan di lapangan belum sepenuhnya dilaksanakan dengan baik. Kepemimpinan dalam perusahaan merupakan salah satu faktor penting dalam pengelolaan K3. Sistem manajemen K3 diukur dari kinerja keselamatan perusahaan, dimana kinerja keselamatan didorong oleh faktor kepemimpinan perusahaan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan BUMN untuk meningkatkan kinerja keselamatan proyek konstruksi. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada perusahaan konstruksi milik negara di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan untuk meningkatkan kinerja keselamatan telah diterapkan di perusahaan konstruksi milik negara. Faktor kepemimpinan yang dominan dalam rangka meningkatkan kinerja keselamatan adalah Safety Coaching yang meliputi, pemimpin menunjukkan komitmen, pemimpin menjadi panutan, dan pemimpin berkoordinasi dengan baik dengan pekerja."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosep Christian
"Target laba tidak selalu terealisasi secara efektif. Untuk itu perlu dicari faktorfaktor manajemen organisasi yang mempengaruhinya agar dapat dilakukan tindakan perbaikan. Penelitian ini bersifat studi kasus dengan membandingkan PT.X (BUMN) dengan PT.Y (BUMS). Dan dilanjutkan dengan survey di masingmasing perusahan untuk mengetahui tujuan penelitian. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain asosiatif. Hasil penelitian diharapkan dapat memberi masukan kepada perusahaan yang dibandingkan mengenai faktor-faktor kunci keberhasilan dalam mencapai target laba masing-masing. Dengan demikian diharapkan hasilnya dapat menjadikan perusahaan yang diteliti dapat lebih baik.

Profit target not always can be effectively realized. So that, we must find organization management factors that influence effectiveness and we can do some correction action. This research will be case study and the two companies will be PT.X (BUMN) and PT.Y (BUMS). It will continue with survey method in each company. This research is qualitative associative interpretive. Hopefully, the result of this study will give advice to company that become my research place. Hence, the result hopefully will bring those company get bigger and better."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50613
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Afaf Afifah
"Tingkat maturitas adalah keadaan lengkap, sempurna, atau kesiapan untuk memenuhi suatu pekerjaan. PT. XX merupakan salah satu BUMN jasa konstruksi terbesar di Indonesia dan tercatat memiliki sertifikat Sistem Manajemen Mutu berdasarkan Standar Internasional ISO 9001:2015. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun SOP dalam melaksanakan strategi meningkatkan tingkat kematangan budaya mutu pada PT XX. Berdasarkan kajian literatur tingkat kematangan budaya mutu dan penilaian validitas isi dan konstruk praktisi, diidentifikasi 5 variabel untuk mengukur tingkat kematangan budaya mutu, yaitu ad hoc, repeatable, define, managed dan continuous. Terdapat 55 indikator atau item pengukuran dari 5 variabel tersebut yang telah dikembangkan menjadi kuesioner yang lengkap. Kuesioner dibagikan kepada seluruh karyawan di PT XX, dengan total 27 tanggapan. Selanjutnya dilakukan pengolahan persentase tingkat kematangan pada PT XX dan analisis gap pada setiap item pertanyaan kemudian akan dibandingkan dengan kondisi optimal sesuai validasi yang telah diperoleh dari praktisi dan hasil penelitian sebelumnya yang telah mengukur tingkat kematangan budaya mutu perusahaan konstruksi milik negara pada umumnya. Penelitian ini mengidentifikasi variabel dan indikator tingkat kematangan budaya mutu yang valid dan reliabel, terdiri dari 5 variabel dan 46 indikator. Hasil pengolahan persentase tingkat kematangan pada PT XX menunjukkan 69% matang dan berada pada level 4 (Dikelola) yang merupakan selisih 5% jika dibandingkan dengan hasil tingkat kematangan budaya mutu pada perusahaan konstruksi BUMN di umum, yaitu 64% matang. Berdasarkan analisis gap pada setiap item pertanyaan dan beberapa pertimbangan studi literatur pada penelitian sebelumnya, ditemukan 24 indikator yang tidak memenuhi kriteria/kondisi optimal yang diharapkan. Selanjutnya dirumuskan 15 strategi perbaikan untuk indikator yang tidak memenuhi kondisi optimal untuk meningkatkan tingkat kematangan yang mempengaruhi budaya mutu di PT XX. Strategi peningkatan ini selanjutnya dikembangkan menjadi prosedur penerapan strategi yang kemudian dirumuskan menjadi Standar Operational Procedure (SOP).

Maturity level is a state of complete, perfect, or readiness to fulfill a job. PT. XX is one of the largest construction service SOEs in Indonesia and is recorded as having a Quality Management System certificate based on ISO 9001:2015 International Standards. This study aims to develop SOPs in implementing strategies to increase the level of quality culture maturity at PT XX. Based on the literature review on the maturity level of quality culture and the assessment of the content and construct validity of practitioners, 5 variables were identified to measure the maturity level of quality culture, namely ad hoc, repeatable, define, managed and continuous. There are 55 indicators or measurement items from these 5 variables which have been developed into a complete questionnaire. Questionnaires were distributed to all employees at PT XX, with a total of 27 responses. Furthermore, processing the percentage of maturity level at PT XX and gap analysis on each question item will then be compared with the optimal conditions according to the validation that has been obtained from practitioners and the results of previous studies that have measured the level of maturity of the quality culture of state-owned construction companies in general. This study identifies variables and indicators of the maturity level of quality culture that are valid and reliable, consisting of 5 variables and 46 indicators. The results of processing the percentage of maturity level at PT XX show 69% mature and are at level 4 (Managed) which is a difference of 5% when compared to the results of the maturity level of quality culture in state-owned construction companies in general, which is 64% mature. Based on the gap analysis on each question item and some considerations of literature studies in previous studies, it was found that 24 indicators did not meet the expected optimal criteria/conditions. Furthermore, 15 improvement strategies were formulated for indicators that did not meet optimal conditions to increase the level of maturity that affected the quality culture at PT XX. This improvement strategy was further developed into a strategy implementation procedure which was then formulated into a Standard Operational Procedure (SOP)"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benson
"Perusahaan jasa konstruksi BUMN publik Indonesia adalah perusahaan jasa konstruksi yang jumlah kepemilikan saham perusahaannya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan jumlah minimal 51%. Saat ini, terdapat 4 BUMN konstruksi yang telah menjadi perusahaan publik. Kinerja BUMN konstruksi publik pada tahun 2018 yang diukur dengan mengadopsi dan modifikasi Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE) menempatkan 2 BUMN konstruksi publik pada kelas industry leader, 1 pada kelas emerging industry leader, dan 1 pada kelas good performance. Salah satu faktor penyebab rendahnya kinerja pada perusahaan konstruksi adalah perencanaan yang kurang baik. Manajemen portofolio proyek (MPP) dapat meningkatkan perencanaan sehingga kinerja perusahaan juga dapat meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa faktor yang mempengaruhi keberhasilan portofolio proyek untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan objek BUMN konstruksi publik. Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara terhadap direksi BUMN konstruksi publik dimana data kemudian diolah untuk mendapatkan strategi meningkatkan kinerja perusahaan. Adapun hasil penelitian yang didapatkan adalah skala prioritas dalam meningkatkan kinerja perusahaan adalah strategi bisnis, persiapan masa depan, keseimbangan portofolio, kinerja proyek, sinergi antar proyek, pemangku kepentingan, dan aspek bisnis perusahaan.

Indonesia public construction state owned enterprise (SOE) is construction company that owned by the government of Indonesia by 51% or more. Currently there are 4 Indonesia state owned public construction company. These companies’ performance in 2018 are measured by adapting and modifying Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE) and putting 2 companies as industry leader, 1 as emerging industry leader, and another as good performance. One of the main reasons for low company performance is poor planning. Project portfolio management (PPM) can increase the planning quality and followed by increasing company performance. The purpose of this study is to analyze the critical success factors for PPM to increase company performance with Indonesia public construction SOE as object. This research is done by doing interview with directors from Indonesia public construction SOE and the data will be analize in order to know the strategy to improve company performance. The result of this research is that to improve company performance, the priority is business strategy, future preparedness, balance portfolio, project performance, project synergy, stakeholders, and company business aspect."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>