Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161641 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lily Salim
"lnteligensi adalah konsep penting dari atribut psikologis dalam diri manusia. Berbagai penelitian inteligensi menunjukkan bahwa faktor bawaan dan faktor lingkungan memberikan pengaruh terhadap perkembangan inteligensi seseorang. Dan Salah satu proses yang sangat berpengaruh dari faktor lingkungan adalah melalui proses belajar.
Sekolah Sebagai tempat berlangsungnya proses belajar formal diharapkan dapat membantu siswa/i untuk lebih mengenali kemampuan yang dimilikinya. Dengan berdasarkan model struktur intelek dari J.P Guilford (1959), Meeker & Meeker (1963-1979) menghadirkan tes SOI-LA (Structure of Intellect- Learning Abilities). Tes inteligensi ini akan memberikan informasi peta kemampuan yang telah dimiliki siswanya dan tehnik serta metode pengajaran yang sebaiknya dilakukan oleh sekolah untuk membantu siswa/i dalam mengembangkan kemampuannya.
Salah satu kemampuan yang diuji dalam penelitian ini adalah kemampuan matematika, yang terdiri dari sebelas subtes - dengan total item tes sebanyak 198 buah. Dengan tehnik sampling simple random sampling without replacement terpilih 400 siswali kelas X dari dua sekolah menengah atas di kota Malang sebagai sampel pada uji validasi tes SOI-LA. Pada pengujian dengan bantuan program komputer Quest version 2.1 diketahui bahwa seluruh subtes SOI-LA memiliki kesesuaian antara skor item tes dengan model, dimana nilai infit means square untuk masing-masing subtes berada pada batas penerimaannya. Berdasarkan perbandingan antara tingkat kemarnpuan siswa/i peserta tes dengan tingkat kesukaran item diketahui bahwa subtes CFS adalah subtes yang paling sulit, sedangkan subtes ESS adalah subtes yang paling mudah. Analisis item juga menunjukkan bahwa dari kesebelas subtes SOI-LA yang diujikan terdapat dua puluh item tes yang memiliki nilai infit means square yang berada diluar batas penerimaannya, sehingga item-item tes tersebut yang dinyatakan tidak fit. Tetapi pada pengujian lebih lanjut - dengan menggunakan bantuan program Prelis version 2.27 dan Lisrel version 8.7 - memperlihatkan bahwa pada uji kesesuaian model, basil pengujian yang diberikan oleh seluruh item tes tidak menunjukkan adanya perubahan yang signiftkan jika dibandingkan dengan hasil pengujian yang diberikan oleh item yang dinilai fit. Ini berarti bahwa seluruh item tes yang ada pada kesebelas subtes dapat diterima sebagai item tes yang fit.
Nilai reliabilitas yang diperoleh berdasarkan estimasi item dan konsistensi internal dari kesebelas subtes ini juga menunjukkan hasil yang baik. Berdasarkan kedua pengujian nilai reliabilitas, subtes CFS adalah subtes yang paling reliabel (r1 = 0,99 ; r2 = 0,91). Sedangkan subtes ESS adalah subtes dengan nilai reliabilitas yang terendah berdasarkan pengujian reliabilitas dengan estimasi item (r1 = 0,72) dan subtes CSS subtes dengan nilai reliabilitas yang terendah berdasarkan pengujian konsistensi internal (r2 = 0,29).
Uji validitas konstruk untuk tes SOI-LA mennnjukkan bahwa kesebelas subtes memiliki validitas konstruk yang baik, yang berarti bahwa kesebelas indikator tersebut terbukti mengukur variabel latennya - yaitu kemampuan matematika. Dengan melihat nilai koefisien muatan faktor (factor loading/lambda) dan nilai t, subtes ESC adalah subtes yang memberikan peranan yang paling besar dalam mengukur kemampuan matematika ( lambda 1, = 0,51 , t1, = 8,60 ; lambda 2 = 0,52 , t2 = 8,64) sedangkan subtes ESS adalah subtes yang mernberikan peranan paling kecil(lambda 1, = 0,17, t1 = 2,82 ; lambda 2 = 0,17 , t2 = 2, 74) .
Untuk mendapatkan model yang lebih baik dilakukan modifikasi terhadap model, yaitu dengan mengeliminasi subtes ESS. Hasil uji kesesuaian model dan validitas konstruk terhadap model yang dimodifikasi ternyata tidak memberikan hasil yang lebih baik. Tidak ada perubahan yang signifikan untuk uji kesesuaian model maupun uji validitas konstruk dari model yang dimodifikasi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18541
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lily Salim
"Inteligensi adalah konsep penting dari atribut psikologis dalam diri manusia. Berbagai penelitian inteligensi menunjukkan bahwa faktor bawaan dan faktor lingkungan memberikan pengaruh terhadap perkembangan inteligensi seseorang. Dan salah satu proses yang sangat berpengaruh dari faktor lingkungan adalah melalui proses belajar. Sekolah sebagai tempat berlangsungnya proses belajar formal diharapkan dapat membantu siswa/i untuk lebih mengenali kemampuan yang dimilikinya. Dengan berdasarkan model struktur intelek dari J.P Guilford (1959), Meeker & Meeker (1963-1979) menghadirkan tes 541-LA (Structure of Intellect - Learning Abilities). Tes inteligensi ini akan memberikan informasi peta kemampuan yang telah dimiliki siswali-nya dan tehnik Berta metode pengajaran yang sebaiknya dilakukan oleh sekolah untuk membantu siswa/i dalam mengembangkan kemampuannya. Salah satu kemampuan yang diuji dalam penelitian ini adalah kemampuan matematika, yang terdiri dari sebelas subtes -dengan total item tes sebanyak 198 buah. Dengan tehnik sampling simple random sampling without replacement terpilih 400 siswa/i kelas X dari dua sekolah menengah atas di kota Malang sebagai sampel pada uji validasi tes SOI LA.
Pada pengujian dengan bantuan program komputer Quest version 21 diketahui bahwa seluruh subtes SOI-LA memiliki kesesuaian antara skor item tes dengan model, dimana nilai infit means square untuk masing-masing subtes berada pada batas penerimaannya. Berdasarkan perbandingan antara tingkat kemampuan siswa/i peserta tes dengan tingkat kesukaran item diketahui bahwa subtes CFS adalah subtes yang paling sulit, sedangkan subtes ESS adalah subtes yang paling mudah. Analisis item juga menunjukkan bahwa dari kesebelas subtes S01 LA yang diujikan terdapat dua puluh item tes yang memiliki nilai infit means square yang berada diluar batas penerimaannya, sehingga item-item tes tersebut yang dinyatakan tidak fit. Tetapi pada pengujian lebih lanjut - dengan menggunakan bantuan program Prelis version 2.27 dan Lisrel version 8.7 - memperlihatkan bahwa pada uji kesesuaian model, hasil pengujian yang diberikan oleh seluruh item tes tidak menunjukkan adanya perubahan yang signifikan jika dibandingkan dengan hasil pengujian yang diberikan oleh item yang dinilai fit. Ini berarti bahwa seluruh item tes yang ada pads kesebelas subtes dapat diterima sebagai item tes yang fit.
Nilai reliabilitas yang diperoleh berdasarkan estimasi item dan konsistensi internal dari kesebelas subtes ini juga menunjukkan hasil yang baik. Berdasarkan kedua pengujian nilai reliabilitas, subtes CFS adalah subtes yang paling reliabel (r1 = 0,99 ; r2 = 0,91). Sedangkan subtes ESS adalah subtes dengan nilai reliabilitas yang terendah berdasarkan pengujian reliabilitas dengan estimasi item (r1 = 0,72) dan subtes CSS subtes dengan nilai reliabilitas yang terendah berdasarkan pengujian konsistensi internal (r2 = 0, 29).
Uji validitas konstruk untuk tes SOI-LA menunjukkan bahwa kesebelas subtes memiliki validitas konstruk yang baik, yang berarti bahwa kesebelas indikator tersebut terbukti mengukur variabel latennya - yaitu kemampuan matematika. Dengan melihat nilai koefisien muatan faktor (factor loading/.) dan nilai t, subtes ESC adalah subtes yang memberikan peranan yang paling besar dalam mengukur kemampuan matematika ( A1= 0,51 , t1 = 8,60 ; A2 = 0,52 , t2 = 8,64) sedangkan subtes ESS adalah subtes yang memberikan peranan paling kecil (A1 = 0,17, t1 = 2,82 ; .A2 = 0,17, t2 = 2,74) .
Untuk mendapatkan model yang lebih baik dilakukan modifikasi terhadap model, yaitu dengan mengeliminasi subtes ESS. Hasil uji kesesuaian model dan validitas konstruk terhadap model yang dimodifikasi ternyata tidak memberikan hasil yang lebih baik. Tidak ada perubahan yang signifikan untuk uji kesesuaian model maupun uji validitas konstruk dari model yang dimodifikasi."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18541
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismi Putri Rahmah
"Pemahaman menyimak bahasa Inggris merupakan salah satu kemahiran yang sangat penting untuk dikuasai oleh pelajar SMA di Indonesia. Akan tetapi, kemahiran menyimak bahasa Inggris juga menjadi sebuah permasalahan karena kesulitan pelajar dalam memahami kemahiran tersebut. Hal ini terlihat dari banyaknya pelajar SMA di Indonesia yang masih banyak mendapatkan nilai rendah dalam kemahiran menyimak. Memberikan kesempatan kepada pelajar untuk menjawab pertanyaan menyimak dalam bahasa Inggris dengan menggunakan bahasa Indonesia merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah rendahnya nilai kemahiran menyimak bahasa Inggris ini disebabkan oleh kemampuan berbahasa Inggris pelajar yang masih harus ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan tingkat kemampuan pemahaman menyimak melalui perbandingan nilai tes menyimak yang dijawab dengan menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelajar SMA memiliki kesulitan menjawab tes kemahiran menyimak dalam bahasa Inggris. Hal ini dibuktikan dengan nilai tes menyimak yang dijawab dengan menggunakan bahasa Indonesia memiliki rerata nilai yang lebih tinggi dibandingkan hasil tes menyimak yang dijawab dengan menggunakan bahasa Inggris. Selain itu, dari kuesioner yang disebarkan setelah pelaksanaan tes menyimak bahasa Inggris, para pelajar dari semua kelas memberikan persepsi yang positif terhadap penggunaan bahasa Indonesia dalam tes menyimak yang mereka kerjakan. Pelajar menyampaikan bahwa penggunaan bahasa Indonesia membantu mereka dalam mengungkapkan pemahaman menyimak. Dengan demikian, penggunaan bahasa Indonesia dalam tes menyimak bahasa Inggris membuktikan bahwa kemampuan pemahaman menyimak bahasa Inggris pelajar sesungguhnnya baik. Rendahnya nilai bahasa Inggris mereka dikarenakan kemampuan menjawab dalam bahasa Inggris terkendala oleh penguasaan bahasa Inggris mereka yang kurang baik.

English listening comprehension has been one of the most important skills to be acquired by the senior high school students in Indonesia. However, English listening comprehension has been a problem for the senior high school students. This case is proven by the number of students who got low scores below the standardization score of English listening comprehension skill. By giving a chance to the students on answering the listening test by using Indonesian is one of the ways that can be used for knowing whether the low score of the students is caused by the inability of the students in using English to answer the question. This study aims to investigate the students rsquo ability in comprehending and listening materials through the scoring comparison of the English listening test answered by using Indonesian and English language.
The result shows that the senior high school students found difficulties in answering the listening test by using English. This is proven by the fact that the average score of the English listening test answered by using Indonesian is higher than the average score of the English listening test answered using English language. Moreover, the results of the questionnaire distributed to all classes to investigate students rsquo perception towards the use of Indonesian in the English listening test show that the students from all the classes have positive perception on the use of Indonesian in the English listening test that has been conducted. Students conveyed that the use of Indonesian helped them to comprehend the listening materials. Thus, the use of Indonesian in the English listening test proved that the students comprehension on listening is good. Their low score of English listening test is mostly caused by incapability on answering because of their poor mastery of English.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T52057
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soetarlinah Soekadji
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan usaha pendahuluan untuk mendapatkan suatu tes yang dapat digunakan untuk mengarahkan ataupun menyeleksi lulusan SMP yang cocok kemampuannya untuk meneruskan ke SMU. Langkah pertama adalah menyusun Tes Bakat Sekolah, yang diharapkan dapat berfungsi sejajar dengan Scholastic Aptitude Tests (SAT), tetapi pada jenjang pendidikan yang lebih rendah (SLTA). Setelah tes tersebut tersusun, terbukti bahwa dengan tes yang belum sempurna, validitas kriterion menggunakan kriteria NEM dan TIKI-M, cukup memadai. Reliabilitas berdasar perhitungan belah dua dan bentuk paralel, menghasilkan angka yang kurang memadai, baik bagian tes yang disebut Tes Verbal maupun Tes Matematika, tetapi cukup memadai untuk keputusan kelompok (seperti dalam penelitian). Rendahnya reliabilitas belah dua bagian-bagian yang seharusnya paralel ini disebabkan lebih banyaknya item yang gugur pada bagian yang disajikan lebih belakangan. Item-item yang sulit disusun (yang banyak gugur dalam perhitungan konsistensi internal) terutama adalah item-item pemahaman verbal.
Saran-saran dipusatkan pada usaha penyempurnaan item-item tes, terutama item-item verbal, penyusunan norma dan penyusunan versi-versi yang selalu diperbaharui, dan menggunakan item-item jangkar untuk mendapatkan skor yang disamakan (equated score)."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"This research is aimed at identifying the effect of formative assessment in improving the results of study of students on mathematics lesson interconnected with the initial ability of students. The research was conducted at MAN 9 in DKI Jakarta in the second semester of 2007-2008 academic year. The sample was selected by applying simple random sampling technique and the size was 80. This research used experiment method with factorial design 2 x 2 and the data were analyzed by using Two-way Anova and T-test at the level of significance a' =0,05."
EDJPPAK
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zamzani
"Alat tes psikologi untuk mengukur kepribadian yang dipakai selama ini kebanyakan hasil adaptasi dari luar negeri. Mengembangkan alat tes dengan cara mengadaptasi alat ukur dari luar negeri memang lebih menguntungkan dan efisien karena tidak membutuhkan waktu lama untuk menyusunnya, namun pengaruh faktor budaya tempat alat ukur berasal tidak dapat dihilangkan. Sehingga pengujian secara lebih cermat perlu dilakukan.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji psikometrik terhadap salah satu alat tes psikologi yaitu State-Trait Anger Expression Inventory (STAXI) yang disusun oleh Spielberger, yang telah di adaptasi. Uji psikometrik yang dilakukan adalah pengujian validitas item dan reliabilitas. Selain itu pada penelitian ini akan dilihat bagaimana profil STAXI antara kelompok perwira calon penerbang dengan pasukan komando TNT Angkatan Udara.
Pengujian reliabilitas dan validitas item dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan, yakni pendekatan teori tes klasik dan teori tes modern atau sering dikenal dengan sebutan Item Response Theory (IR7). Software yang digunakan untuk menganalisis data dengan pendekatan klasik adalah program ITEMAN dan SPSS, sedangkan pendekatan modem dengan program LISREL dan QUEST.
Jumlah subyek pada penelitian ini adalah 1.313 orang namun seteiah dibersihkan datanya terambil 1.282 orang sebagai sampel penelitian. Ditinjau dari kepangkatan militer sampel dalam penelitian ini terdiri dari; 362 Perwira, 117 Bintara dan 834 Tamtama. Sedangkan ditinjau dari klasifikasi dan korps sampel pada penelitian ini terdiri dari; 576 orang calon minter, 110 orang calon penerbang, 203 orang calon siswa paradasar, 137 orang pasukan komando, 30 orang pasukan bravo, 43 orang calon siswa free fall dan 214 orang calon siswa Sekkau (Sekolah Komando Kesatuan TNI Angkatan Udara).
Hasil analisis menunjukkan dengan program SPSS kesemua item pada STAX1 terbukti valid dengan taraf signifikansi p > 0.01 dan dengan program ITEMAN kesemua item termasuk item yang baik karena memiliki nilai Item-Total Correlations > 0.4.
Analisis dengan LISREL terbukti kesemua item pada STAN memiliki nilai t muatan faktor (factor loading) di atas nilai kritis, yakni > 1.96 atau > 2, sehingga kesemua item termasuk valid. Selanjutnya hasil uji model yang dilakukan dengan LISREL ternyata menunjukkan Goodness of Fit Statistic masing-masing konstruk yang memenuhi persyaratan kecocokan atau fit, yaitu P >0.05; RMSEA <0.05; CFA >0.90; dan GFI X0.90_ Adapun hasil perhitungan statistiknya adalah sebagai berikut; skala state anger ; chi-square =28.43, df=19, P-value = 0. 07556, RMSEA =C.020_ skala trait anger; ch i-square =3 1. 72, df=22, P-value=0.08224, RMSEA=0.019., subskala anger temperament; chi-square=0.44, df=1, P-value =0.50826, RMSEA 0.0000., subskala anger reaction; chi-square =2.63, df 2, P-value =0.268 779, RMSEA =0. 016 , skala anger-in; chi-square=15.05, df=14, P-value =0. 3 7469, RMSEA =0.008, skala anger-out; chi-square=18.89, df=14, P-value=0.16921, RMSEA=0.017., dan skala anger-control; chi-square=22.883, df=15, P-value =0.08682, RMSEA=0.020.
Sedangkan dengan pendekatan IRT menggunakan program QUEST ditemukan 1 (sate) item tidak fit (tidak valid) yaitu item nomor 6 (enam) konstruk State Anger, karena item tersebut pada diagram plotnya tidak berada pada rentang nilai 0.75 std 1.30.
Pengujian reliabilitas menggunakan tiga program yakni; ITEMAN, SPSS dan LISREL menghasilkan koetisien alpha yang relatif sama, yakni; 0.81 skala State Anger, 0.78 skala Trait Anger, 0.68 subskala Anger Temperament, 0.62 subskala Anger reaction, 0.57 skala Anger-in, 0.7 skala Anger-out, dan 0.85 skala Anger-control.
Hasil perbandingan profit STAXI antara kelompok calon penerbang dengan pasukan komando TNT AU, ternyata kelompok calon penerbang secara keseluruhan memiliki nilai persentil antara 25 std 75, dunana termasuk dalam kategori wajar atau normal. Sedangkan pada kelompok pasukan komando TNI AU nampak cenderung tinggi pada State Anger, Trait Anger, Anger Temperament dan Anger-out, yakni dengan nilai persentil > 75. Profit STAXI pada kedua kelompok tersebut menunjukkan bahwa pasukan komando memiliki emosi marsh lebih tinggi daripeda calon penerbang dan cenderung diekspresikan keluar. Dilihat dari pengendalian terhadap ekspresi emosi marah (Anger-control); nilai persentil calon penerbang = 71 dan pasukan komando = 41, berarti calon penerbang lebih kuat dalam hal pengendalian terhadap ekspresi emosi marah namun demikian keduanya masih termasuk dalam kategori baik (wajar) karena skor Anger-control kedua kelompok tersebut berada diantara persentil 25 ski 75.
Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa alat ukur STAXI termasuk valid dan reliable untuk populasi talon militer dan militer, sehingga dapat disarankan untuk dipakai untuk seleksi dan klasifikasi di lingkungan TNI Angkatan Udara."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18283
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mona Marlina
"Nama : Mona MarlinaProgram Studi : Pedidikan KedokteranJudul : Validasi isi Maslach Burnout Inventory Educator Survey untuk mengukur burnout staf pengajar di Fakultas Kedokteran Latar belakangTugas dan tanggung jawab staf pengajar di kedokteran merupakan tugas yang berat dan perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak. Salah satu cara untuk melakukan pengukuran burnout di kalangan pendidik atau pengajar adalah dengan menggunakan alat ukur Maslach Burnout Inventory Educator Survey MBI-ES . Penelitian ini bertujuan untuk melakukan validasi isi alat ukur MBI-ES agar dapat mewakili kondisi burnout staf pengajar di kedokteran.MetodePenelitian ini merupakan penelitian potong lintang dengan pendekatan kualitatif yang terdiri atas tahap Focus Group Discussion FGD dan kajian panel ahli. FGD bertujuan untuk mengeksplorasi persepsi terhadap burnout staf pengajar di kedokteran dan tambahan butir pernyataan MBI-ES. Kajian panel ahli bertujuan untuk penilaian terhadap kejelasan bahasa dan redaksional dan relevansi burnout staf pengajar di kedokteran. Analisis tematik dilakukan terhadap transkripsi verbatim FGD disertai pencatatan usulan tambahan butir pernyataan MBI-ES. Analisis kuantitatif secara deskriptif dilakukan terhadap masukan panel ahli dengan memperhatikan kriteria kesepakatan terhadap relevansi dan kejelasan butir pernyataan MBI-ES asli dan tambahan ge;80 .Hasil dan diskusiSejumlah 17 staf pengajar kedokteran menjadi narasumber FGD dan 24 panel ahli memberikan masukan terhadap butir MBI-ES modifikasi di tahap berikutnya. Mempertimbangkan masukan dari FGD, MBI-ES yang sebelumnya berjumlah 22 butir pernyataan yang mewakili domain emotional exhaustion, depersonalization, dan personal accomplishment, bertambah menjadi 61 butir dengan keterwakilan domain yang sama. Penambahan butir tersebut sebagai upaya untuk mengakomodasi konteks penugasan tridharma perguruan tinggi yang dijalankan oleh staf pengajar di kedokteran dan keterlibatan sivitas akademika dalam pelaksanaan tugas staf pengajar kedokteran. Pada tahap berikutnya, kajian panel ahli dan pertimbangan terhadap butir MBI-ES asli, menetapkan 22 butir pernyataan MBI-ES yang telah disesuaikan dengan konteks staf pengajar kedokteran di Indonesia.KesimpulanPenelitian ini telah berhasil melakukan validasi isi butir pernyataan MBI-ES yang tetap mencakup 3 domain utama burnout dan sesuai dengan konteks staf pengajar kedokteran. Penelitian lebih lanjut untuk evaluasi validasi konstruk, proses respon, dan validasi konkuren perlu dilakukan. Kata kunci: Burnout, MBI-ES, staf pengajar kedokteran, validasi isi
ABSTRACT Name Mona MarlinaStudy Program Pedidikan KedokteranTitle Validasi isi Maslach Burnout Inventory Educator Survey untuk mengukur burnout staf pengajar di Fakultas Kedokteran BackgroundThe duty and responsibility of teaching staff in medical school is a tough task and needs to get attention from various parties. One way to measure burnout among educators or teachers is to use the Maslach Burnout Inventory Educator Survey MBI ES tool. This study aims to validate the contents of MBI ES in order to represent the condition of burnout of teaching staff in medical school.MethodThis was a cross sectional study with qualitative approach consisting of Focus Group Discussion FGD and expert panel review. The FGD aimed to explore perceptions of the burnout of teaching staff in medical school and additional points of the MBI ES items. The expert panel review aimed to assess the clarity of language and editorial and the relevance of the items. Thematic analysis was conducted on verbatim transcription of FGD with notes of additional MBI ES item suggestions. The descriptive quantitative analysis was completed for expert panel data by taking the criteria of agreement on the relevance and clarity of the original and additional MBI ES items ge 80 .Result and discussionA total of 17 medical faculty members became FGD interviewees and 24 expert panels provided feedback on the modified MBI ES items in the next stage. Considering the input from FGDs, the previous MBI ES with 22 items which represented domains of emotional exhaustion, depersonalization, and personal accomplishment domain, increased into 61 points with similar domains. The additional items accommodated the context of the roles conducted by the teaching staff in the medical school and the involvement of the academic community in the implementation of the teaching staff duties. The expert panel review and consideration of the original MBI ES item, set 22 MBI ES items that had been adapted to the context of medical teaching staff in Indonesia.ConclusionThis research has successfully validated the contents of the MBI ES items which still includes 3 domains of burnout which is accordance with the context of medical teaching staff. Further research for the evaluation of construct validation, response processes, and concurrent validation need to be done. Keywords Burnout, content validation, MBI ES, medical faculty "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T58627
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titin Juhartini
"Pada umumnya, sekolah-sekolah swasta melakukan tes masuk atau tes seleksi siswa baru untuk menentukan siswa yang diterima pada tahun ajaran baru. Tes tersebut biasanya menggunakan tes akademik (dalam hal ini tes prestasi belajar) dan psikotes. Namun, apakah butir soal tes akademik yang digunakan sudah cukup representatif untuk menjaring siswa yang sesuai dengan keinginan suatu lembaga pendidikan? Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas butir soal yang digunakan dalam tes matematika pada soal seleksi penerimaan siswa baru di sebuah SMP swasta di Jakarta Selatan dan hubungannya dengan prestasi belajar matematika pada semester satu di kelas satu SMP. Tujuan utama analisis soal adalah pengujian mute soal yang dapat memberikan informasi tentang karakteristik internal, yaitu balk buruknya suatu soal berdasarkan analisa kuantitaif (Depdikbud,1998:9). Data yang digunakan berupa data sekunder selama empat tahun, yaitu data respon jawaban peserta tahun 2002, 2003, 2004, dan 2005, balk data awal (seluruh peserta yang mengikuti tcs seleksi sebanyak 879 calon siswa ) maupun data respon jawaban dari peserta yang diterima dan data nilai rapor matematika semester satu di kelas satu SMP sebanyak 475 siswa, Soal-soal dianalisis dengan metode Item Response Theory (IRT) menggunakan program QUEST yang dibuat oleh Raymond J Adams dan Siek-Toon Khoo. Model logistik parameter yang digunakan adalah model satu parameter (model Rasch). Untuk melihat hubungan antara basil tes seleksi dengan prestasi belajar matematika digunakan analisis korelasi dan regresi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 160 butir soal yang tersebar dalam empat paket soal (tahun 2002, 2003, 2004, dan 2005), hanya satu soal yang menunjukkan tidak fit terhadap tes. Tingkat kesulitan soal yang diolah perpaket berkisar antara -2,9 sampai dengan 4,5, sementara tingkat kesulitan soal yang diolah dengan cara digabung berkisar antara - 3,3 sarnpai dengan 5,8. Tingkat kemampuan peserta tes pada soal yang diolah perpaket berkisar antara -1,5 sampai dengan 4,5, sedangkan pada soal yang diolah secara gabungan berkisar antara -1,7 sampai dengan 4,5. Antara basil tes matematika dengan basil belajar matematika pada semester satu di kelas sate SMP mempunyai korelasi positif dengan koefisien korelasi sebesar 0,620 (2002), 0,675 (2003), 0,723 (2004), 0,669 (2005), dan 0,598 (paket gabungan). Hasil regresi menunjukkan bahwa dari dua prediktor, yaitu hasil tes matematika dan hasil psikotes, hanya hasil tes matematika saja yang memberikan kontribusi signifikan (p < 0,001) terhadap nilai rapor matematika semester satu di kelas satu SMP, kecuali pada tahun 2004 (kedua prediktor memberikan kontribusi yang signifikan)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T 17811
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>