Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187452 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syarifah Farah Riessa
"Dalam setiap keputusan investasi, sebelum memutuskan berinvestasi saham, investor akan melihat return yang mungkin diperoleh dari investasi saham saham dari berusaha mengetahui apa yang akan terjadi pada investasi saham apabila terjadi perubahan pada faktor lain. Menentukan tingkat harapan atau expected return dari sebuah sekuritas dapat dilakukan dengan beberapa metode, salah satunya yang cukup popular dengan menggunakan CAPM.
Penggunaan CAPM dapat membantu dalam menentukan tingkat pengembalian dari suatu saham. Metode ini memperhitungkan aspek tingkat suku bunga babas risiko yang berlaku, di mana tingkat pengembalian yang diperoleh sesuai dengan tingkat risiko (diwakilkan dengan beta). Return market yang diwakilkan dengan Indeks LQ45 dan Indeks JII.
Sampel pertama yang digunakan adalah diambil dari 45 saham perusahaan yang sahamnya masuk dalam perhitungan Indeks LQ 45 periode Januari 2003-Desember 2005, terpilih 22 saham sebagai sampel. Sedangkan sampel kedua diambil dari 30 saham perusahaan yang masuk dalam perhitungan Indeks JII untuk periode yang sama sehingga terpilih 14 saham. Penelitian menggunakan SPSS dalam melakukan regresi terhadap data-data itu, untuk melihat pengaruh risk terhadap return pada saham-saham sampel dan melihat perbandingan return LQ 45 terhadap JII.
Hasil penelitian terhadap 22 sampel LQ 45 dan 14 sampel JII menunjukkan hasil bahwa ada pengaruh positif linear antara risk dengan return. Hasil risk dan return dan LQ 45 serta JII kemudian dibandingkan untuk melihat investasi mana yang lebih menguntungkan buat investor. Dari hasil penelitian diketahui bahwa return JII sebesar 0.03313874 adalah lebih tinggi dibandingkan dengan LQ 45 yang mempunyai return senilai 0.03209817. Jadi sebaiknya investor mulai melihat saham JII sebagai alternatif investasi di masa depan.

In every investment's decision, before the investors make decision to invest in stocks, they'll try to see the probability of return that they'll get from the investment and try to make prediction about what will happen in the investment if some factors change. One of the popular methods to determine the expected return is Capital Asset Pricing Model (CAPM).
CAPM method can help investor to determine rate of return from a stock. This method measures risk free interest rate and beta from the stocks. Return of the market is representing by LQ 45 and Jakarta Islamic Index (HI). There are 22 stocks sample from LQ 45 and 14 stocks from JII which include in this research. In order to do regression, this research uses SPPS to see the correlation of risk and return.
The result of the test show that all the samples have positive linear correlation and market return from JII is higher from LQ 45. So now it's the time for investor to see that JII can be one of alternative to invest.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18491
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Utami Ambarwati
"Dengan adanya gejolak ekonomi yang terjadi beberapa tahun belakangan ini membuat kondisi perekonomian Indonesia terpuruk. Tetapi saat ini sudah mulai menunjukkan adanya tanda-tanda pemulihan ekonomi. Hal ini dapat dilihat perkembangan pasar modal Indonesia menunjukkan suatu perkembangan yang baik dan mulai kembali aktif. Selain itu banyak cara berinvestasi untuk meningkatkan nilai uang yang dimiliki. Banyak para ahli yang menuliskan hasil pemikirannya ke dalam buku-buku untuk mengajarkan bagaimana cara berinvestasi. Ada deposito, saham, obligasi, kurs, bahkan asuransi dan instrumen lainnya yang menawarkan banyak keuntungan.
Sebagaian masyarakat sadar bahwa dana yang mereka miliki dari waktu ke waktu nilainya akan berkurang apabila tidak dimanfaatkan atau dibiarkan menganggur. Menentukan tingkat harapan atau expected return dari sebuah sekuritas dapat dilakukan dengan beberapa metode, salah satunya yang cukup populer dengan menggunakan CAPM. Penggunaannya dapat membantu dalam menentukan tingkat pengembalian dari suatu saham. Metode ini memperhitungkan aspek tingkat suku bunga bebas risiko (Suku Bunga SBI) yang berlaku, dimana tingkat pengembalian yang diperoleh sesuai dengan tingkat risiko (diwakilkan dengan beta). Return market yang diwakilkan dengan Indeks LQ45.
Sampel yang digunakan adalah diambil secara acak dari 45 saham perusahaan yang sahamnya masuk dalam perhitungan Indeks LQ 45 periode Januari 2000-Desember 2002, dipilih hanya 10 saham sebagai sampel. Penelitian menggunakan SPSS dalam melakukan regresi terhadap data-data itu, untuk melihat pengaruh risk terhadap return pada saham-saham sampel.
Hasil penelitian terhadap I 0 sampel menunjukkan hasil bahwa ada pengaruh positif linear antara risk dengan return, dimana terdapat tanda positif pada tabel correlations. Hampir sebagian saham tingkat signifikan levelnya diatas 5%, hanya dua saham yang memiliki tingkat signiflkan dibawah 5%. Memang berdasarkan hasil pengujian ada beberapa yang memiliki tingkat signifikan diatas 5% yang berati tidak ada pengaruh positif antara risk dengan return, tetapi secara teori hal itu menunjukkan jelas bahwa antara return dengan risk memiliki pengaruh yang positif linear dimana jika return naik maka risk juga akan naik. Walaupun demikian sulit untuk memprediksi nilai return tahun 2003 karena begitu banyak faktor yang mempengaruhi tingkat return suatu saham dan risiko saham. Faktor perekonomian Indonesia yang sulit diprediksi dan banyak kejadian-kejadian yang mempengaruhi perubahan harga saham secara cepat. Metode CAPM sendiri telah diuji bertahun-tahun dengan menggunakan sampel yang cukup banyak oleh para ahli sehingga hasil pengujian itulah yang dapat diterima sampai saat ini."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Rakhman
"Dengan adanya gejolak ekonomi yang terjadi beberapa tahun belakangan ini membuat kondisi perekonomian Indonesia terpuruk. Tetapi saat ini sudah mulai menunjukkan adanya tanda-tanda ppemulihan ekonomi. Hal ini dapat dilihat perkembangan pasar modal Indonesia menunjukkan suatu perkembangan yang baik dan mulai kembali aktif. Investasi pada pasar modal dapat dilakukan dengan membeli satu ataupun lebih dari satu jenis saham, di sinilah diperlukan suatu pengetahuan mengenai cara memperoleh tingkat pengembalian sesuai dengan yang diharapkan.
Menentukan tingkat pengembalian dari sebuah sekuritas dapat dilakukan dengan beberapa metode, salah satunya yang cukup populer dengan menggunakan CAPM. Metode ini memperhitungkan aspek tingkat suku bunga bebas risiko (suku bunga SBI) yang berlaku, di mana tingkat pengembalian yang diperoleh sesuai dengan tingkat risiko (diwakilkan dengan beta). Pada penelitian ini, return market diwakilkan dengan indeks IHSG. Sampel yang digunakan adalah seluruh saham sektoral yang terdapat pada bursa efek Jakarta. Penelitian ini menggunakan SPSS dalam melakukan regresi terhadap data-data, untuk melihat pengaruh risk terhadap return pada saham-saham sampel.
Hasil penelitian terhadap saham sektoral menunjukkan hasil bahwa tidak ada pengaruh positif linear antara risk dengan return, hal ini dikarenakan faktor perekonomian Indonesia yang sulit diprediksi dan juga pengaruh dari internal perusahaan. Dari hasil pengukuran kinerja portofolio dapat dilihat sektor yang paling baik kinerja portofolio pada periode 2001 hingga 2005 yaitu Pertambangan, sedangkan yang paling buruk kinerja portofolionya yaitu Perdagangan.
Dengan melihat nilai beta saham dan nilai return saham dari tahun 2001 hingga tahun 2005, maka nilai-nilai tersebut sulit untuk memprediks return untuk tahun 2006 karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Jika keadaan perekonomian stabil setiap tahunnya maka beta tahun sebelumnya dapat dipakai untuk memprediksi return di masa datang.
Penelitian ini bertujuan untuk membantu para investor dalam menginvestasikan modalnya pada saham-saham tertentu yang memberikan return yang baik. Dengan semakin banyaknya investor yang berinvestasi di pasar modal maka diharapkan ke depannya pasar modal Indonesia semakin baik dan diharapkan hal ini dapat memberikan dampak yang positif pada perekonomian Indonesia.

With existence of economic distortion some years lately make the condition of indonesian economics downhill. But in this time have started to show the existence of economic cure. This matter can be seen by Indonesia capital market growth shows a good growth and makes a fresh staratively. Investments at capital market can be done by buying one and or more than one share type, hence needed a procedurel knowledge to get rate of return are matching with which expected.
Determining rate of return from securities can be done with a few methods, one of them which is popular enough by using CAPM. This method reckon aspect mount free rate of interest (rate of interest SBI) going into effect, where obtained rate of return as according to risk storey level (delegated entrust with beta). At this research, market return delegated entrust with index IHSG. Used by sample is entire sector share found on Bursa Efek Jakarta. Research uses SPSS in doing regression to data, to see risk influence ot return at sample share.
Result of research to all sector share show result of that there is no positive influence linear between risk and return, this matter because of factor economics of Indonesian that difficult to predict as well as influence from internal company. From result of masurement of portfolio performance can be seen by the best sector of portfolio performance at period 2001 till 2005 that is Mining while the worst of performance is commerce.
Seeing share beta value and share return value from year 2001 till year 2005, the values is difficult used for prediction of return for the year 2006 because of many factor influence it. If situation economic every single year are stable, hence previous year beta can be used for prediction of return a period are going to come.
The purpose of this research is to help the investor in investing their capital at certain share which gives good return. With more and more investor that have capital market investment is expected to make capital market of Indonesian progressively good and expected this matter can give impact which are positive at economics of Indonesian.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T 18429
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Harry Tumpak Pascal
"ABSTRAK
Tesis ini membahas hubungan imbal balik antara return saham dan volume transaksi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan saham-saham LQ-45 dengan menggunakan data harian dari tanggal 2 Januari 2007 sampai dengan 30 Juni 2010.
Berdasarkan hasil-hasil pengujian statistik yang dilakukan yaitu: 1) Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa rata-rata nilai korelasi yang didapat dari perusahaan-perusahaan di Indonesia kurang dari 50%. Hasil uji korelasi membuktikan bahwa return saham belum terlalu efektif dalam peranannya terhadap volume trading. 2) Hasil uji regresi menunjukkan perusahaan-perusahaan LQ45 mencapai 53,3% mempunyai nilai koefisien regresi yang positif dan signifikan, yang berarti bahwa 53,3% return perusahaan-perusahaan LQ45 berpengaruh positif terhadap volume trading. 3) Hasil uji granger yang menguji bahwa volume menyebabkan rerurn ataupun return menyebabkan volume, tidak dapat mendukung model teoritis yang menyatakan bahwa ada informasi dalam return yang dapat memprediksi volume masa mendatang. 4) Hasil VAR rest menunjukkan bahwa seluruh hasil pengujian baik dari parameter B dan 8 tidak signifikan sehingga penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak adanya hubungan causal bi-directional antara return saham dengan volume trading.

ABSTRACT
This thesis discuss about bi-directional relationship between stock return and trading volume in Composite Index (JCI) and LQ-45 stocks using daily data from January 2, 2007 to June 30, 2010.
The results of statistical tests are as follow: 1) Correlation test showed that the average correlation coefficient obtained from companies in Indonesia is less than 50%. This results prove that the stock return correlation has not been too effective in role of trading volume. 2) Regression test showed that 53,3% of LQ45 stocks had a significant positive regression coefticient, mearnng that 53,3% LQ45 companies have a positive effect to trading volume. 3) The granger test results support theoretical model which states that no information in return can predict the future volume. 4) VAR test results showed that all test results from both B and 8 parameters are not significant, so this study concludes that there is no causal bi-directional relationship between stock returns to trading volume.
"
2010
T33266
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Indroyono
"Untuk mengukur perekonomian suatu negara, salah satu tolok ukurnya adalah tingkat investasinya dimana makin banyak investasi yang dilakukan di negara tersebut makin tinggi pula tingkat perekonomiannya. Berbicara mengenai investasi, banyak cara yang dapat dilakukan untuk melkkukan investasi di pasar modal. Seperti deposito, saham, obligasi, kurs, dan banyak instrumen lainnya yang menawarkan keuntungan bagi para investor. Yang menjadi subyek penelitian pada penelitian ini adalah investasi pada saham khususnya saham pads sektor rokok.
Dari data-data harga saham sektor rokok pada Bursa Efek Jakarta, dapat dilakukan perhitungan regresi sehingga dapat dilihat perbandingannya terhadap Indeks Harga Saharn Gabungan (IHSG) untuk mengukur tingkat expected return dan risk dari suatu sekuritas. Salah satu caranya dengan menggunakan metode yang sudah cukup popular seperti CAPM. Metode CAPM dapat membantu menentukan tingkat return dan risk dan suatu saham. Capital Asset Pricing Model ( CAPM) adalah suatu model keseimbangan yang menentukan hubungan antara risiko dan tingkat return."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18209
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nolasari Nurinalita
"Konsep Fractal Market Hypothesis (FMH) dalam pasar modal muncul sebagai alternatif teori Efficient Market Hypothesis (EMH) yang mampu menunjukkan kelemahan teori portofolio modern yang mengasumsikan bahwa investor bersifat rasional, pasar efisien, dan random walk. Fraktal mempunyai karakteristik yang tidak random, melainkan memiliki pola. Fraktal mengalami perulangan pola atau struktur dengan skala dan ukuran yang berbeda, dan menunjukkan adanya trend. Penelitian ini merupakan studi empiris yang bertujuan untuk mengetahui apakah konsep fraktal berlaku terhadap return harian indeks LQ45 dan lima saham perbankan yang bertahan dalam kelompok LQ45 selama periode 2 Juni 2008 sampai dengan 1 September 2009. Dalam penelitian digunakan analisis Rescaled Range (R/S) dan nilai eksponen Hurst (H) untuk melihat karakteristik pergerakan return, mengukur tingkat risiko, mengukur korelasi dan melihat dimensi fraktal. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pergerakan harga return harian indeks LQ45 dan lima saham perbankan kelompok LQ45 di BEI lebih mendekati asumsi FMH dengan konsep bias random walk, investor terdiri dari berbagai horison investasi dan pergerakan return saham dari waktu ke waktu mempunyai keterkaitan.

Fractal Market Hypothesis (FMH) turns up in the capital market as an alternative theory for Efficient Market Hypothesis (EMH). The EMH assumes that investor have rational character, efficient market and random walk. This study is an empirical study to identify whether the EMH concept is still suitable for the LQ45 stocks return or applies to the Hurst process which is biased random walk in nature and which is in accordance with the FMH concept emphasizing the effect of the liquidity and the horizon of the investor behavior. FMH concept uses Rescaled Range analysis as a statistical processing tool and Hurst value used to measure the degree of risk. The result of this study shows that the FMH assumptions are more realistic than the EMH assumptions and do happen on the Indonesian Capital Market, especially for LQ45."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27245
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erliyani Dewi
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ketiga metode penilaian EVA, MV A dan REVA baik secara parsial maupun bersama-sama mempengaruhi return dan abnormal return saham pada perusahaan katagori LQ 45 non lembaga keuangan di BEJ periode tahun 2002-2006. EVA, MYA dan REVA merupakan salah satu ukuran unjuk kinerja operasional yang merupakan perbaikan dari penilaian tradisional karena mempertimbangkan required rate of return yang dituntut oleh para investor dan kreditor. Salah satu kegunaan alat pengukur kinerja khususnya di pasar modal adalah sebagai alat untuk mengambil keputusan dalam pembelian atau penjualan saham. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dari 31 perusahaan yang masuk dalam katagori saham LQ 45 kecuali sektor bidang keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Jakarta tahun 2002-2006. Sampel data menggunakan metode purposive sampling. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif. Pengolahan data panel dilakukan dengan menggunakan pooled least square (PLS).
Hasil dari penelitian ini adalah pengujian secara parsial menunjukkan bahwa EVA, MVA dan REVA memiliki pengaruh terhadap return saham. Pengujian secara parsial menunjukkan bahwa EVA dan REVA memiliki pengaruh terhadap abnormal return sahum, sedangkan pengujian secara parsial MVA tidak memiliki pengaruh terhadap abnormal return saham. Untuk pengujian secara bersama-sama EVA dan MVA tidak memiliki pengaruh terhadap return, tetapi secara bersama-sama EVA dan REVA memiliki pengaruh terhadap return. Pengujian bersama-sama EVA dan MVA memiliki pengaruh terbadap abnormal return saham, pengujian bersama-sama EVA dan REVA memiliki pengaruh terhadap abnormal return saham. Sedangkan pengujian bersama-sama EVA, MVA dan REVA memiliki pengaruh baik terhadap return maupun abnormal return saham,

This research is aim to lest whether the third assessment method of EVA, MVA and REVA either through partially and/or together about influence return and abnormal return share at company With category LQ 45 the non financial institution in BEJ period of year of 2002-2006. EVA, MVA and REVA is one of the measure tools of the operational performance will repair the traditional assessment because considering required rate of return which claimed by investors and creditor. One of the usefulness of performance grader especially in capital market is as a means of to take decision in purchasing or safe of shore. The data used in this research is data from 31 companies. Which enter in category share LQ 45 except finance-related sector which publicized in Jakarta Stocks Exchange year of 2002-2006. Sample data use the method purposive sampling. Analyzing Method the data use the analysis descriptive. Data processing of panel done by using pooled least square (PLS).
Result of this research is partial examination of EVA, MVA and REVA indicate is having the influence to return share. Also partial examination for EVA and REVA showing us by having the influence to abnormal return share, is while examination is in partial MVA don't have the Influence to abnormal return share. For examination for both EVA and MYA don't have the influence to return, but allogether EVA and REVA have the influence to return. Examination for both EVA and MVA have the influence to abnormal return share, examination of EVA and REVA altogether have the influence to abnormal raturn share while examination of EVA, MYA and REVA altogether have the influence do well by return and abnormal return share.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T21221
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kholis Budiono
"Seiring dengan diluncurkannya Jakarta Islamic Index (JII) yang berisi saham-saham yang memenuhj prinsip syariah di Bursa Efek Indonesia (BEl) maka peluang investasi dalam pasar modal menjadi terbuka bagi umat Islam. Umat Islam dapat melalrukan transaksi terbadap saham m melalui mekanisme perrlagangan yang telah ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK). Melalui Dokumen Master Plan Pasar Modal Indonesia 2005-2009, BAPEPAM-LK menjadikan online trading sebagai salah satu strategi untuk: meningkatkan peran serta masyarakat dalam berinvestasi di pasar modal mengingat prosentase pelaku pasar modal di Indonesia tergolong
masih rendah jika dibandingkan dengan negara tetangga.
Dalam melakukan perdagangan di pasar modamasyru-alcal mengenal dua kelompok pelaku pasar yaitu trader dan investor. Saiah satu perbedaan dari keduanya terletak pada holding period atau periode menahan sualu saham sebelum kemudian dijual kembali Meskipun terdapat biaya transakel yang tidak kecil penggunaan online trading dipercaya akan mendorong semakin singkatnya holding period yang pendak. Penelitian ini membandingkan retwn dan risiko
sejumlah saham yang pensah tercatat dalam m mulai tahun 2005 sampai 2009
berrlasarkan kelompok holding period dan trend pasar apabila ditransaksikan
dengan menggunakan online trading.
Basil porhitungan teriladap 48 saham m memmjukkan bahwa holding period investor yang terdiri dari periode 2 bulan, 3 bulan dan 6 bulan memberikan return yang lebih besar dibandingkan dengan holding period trader yang bemnggotakan holding period I bari, 2 mlnggu dan 3 minggu. Seba!iknya risiko pada holding period investor terbukti lebih kecil dibendingkan dangan holding period tl1lder. Kondi•i ini berlaku beik unluk seluruh poriode pengamatan, ketika

Invesment opportunities in the capital marl<:& is open to Musiims along with the release of Jakarta Islamic Index (ill).The index contains stocks that meet the principles ofsharia in Indonesian Stock Exchange (BEl). Eventually, Muslims can perform transactions on the Jll stock through tmding mechanism estabiished by the Supervisory Agency of Capital Market and Financial Institution (BAPEPAM-LK).Through the Capital Market Master Plan Document 2005-2009, BAPEPAM-LK make online trading as a strategy to enhance the role of the community in the capital markets investment because of percentage of market actors in Indonesian is still low when compared with neighboring countries.
In trading on capital markets, peop1e recognize two groups of market actors such as traders and investors. One of the differences of the two is the holding period or period of holding a stock before it been sold. Despite there is · transaction fees while using online trading but it is believed to shorten holding period. This researeb compares the return and the risk of a stock that bas bean listed in the m from 2005 to 2009 based on the gronp's holding period and market trends when transacted trough online trading.
The calculation of the 48 m stocks show that the investor holding period consisting of period two months, three months and six months to provide a greater return than tbe traders holding period consist of holding period a day, two weeks and three weeks.On tbe other hand the risk in investor holding period proved to he small compered to trade111 holding period.This coodition occurs for the whole period of observation, when the market experienced a uptrend, downtrend or sideway. Fnrther testing showed that no significant dlfrerenoes on return of Investor holding period group members, it is concluded that return of two months holding period is same ro return of three montha and six months holding period.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33481
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hilda Hayati
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak yang terjadi pada saham ndash; saham yang dimasukkan dan dikeluarkan dari daftar konstituen Indeks LQ 45 dalam hal return, volume dan volatility saham tersebut dengan membandingkannya dengan return, volume dan volatility Indeks LQ 45 dan IHSG sebagai pembanding. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis apakah terdapat dampak yang signifikan terhadap saham ndash; saham yang dimasukkan dan dikeluarkan dari daftar saham indeks LQ 45. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan event study dan berhasil menemukan bahwa saham ndash; saham yang dimasukkan ke dalam perhitungan indeks LQ 45 akan mengalami excess return yang signifikan sedangkan yang dikeluarkan akan mengalami excess return yang negatif secara signifikan. Sedangkan dari sisi volume tidak ditemukan adanya perubahan excess volume yang cukup signifikan untuk saham yang dimasukkan namun terdapat perubahan yang signifikan untuk saham yang dikeluarkan. Sedangkan untuk excess volatility ditemukan tidak ada kondisi excess yang cukup signifikan. Kata kunci: LQ 45, Indeks, Excess, Return, Volume, Volatility

ABSTRACT
This research was aimed to look at the impact that occurred on stocks that were included and excluded from the list of LQ 45 index constituents in terms of returns, volume and volatility of these stocks, by comparing them to return, volume and volatility of LQ 45 and JCI as a comparison. This study was conducted to analyze whether there is a significant impact on stocks which was included or excluded from the stock list in LQ 45 index. This research was conducted using the event study approach and successfully found that stocks included in the index calculation LQ 45 will experience a significant excess return while excluded stocks will have a negative excess return significantly. In terms of volume, there are no significant changes in excess volume for the shares included but there is a significant change for the shares excluded from the index. As for the excess volatility it was found that there is no significant excess condition.. Keywords LQ 45, Index, Excess, Return, Volume, Volatility"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>