Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121686 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andi Tenriola Fitri Kessi
"Saat ini RS dituntut untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu dengan biaya yang masih yang masih dalam batas kemampuan masyarakat. Untuk mencapai hal ini maka penetapan tarif pelayanan kesehatan dilakukan berdasarkan pada antara lain biaya satuan pada masing-masing unit pelayanan. Dalam hal ini yang menjadi kendala ialah belum adanya informasi yang akurat mengenai besarnya biaya pelayanan diruang perawatan VIP(Gladiol) RSUD Budhi Asih.
Penelitian dilaksanakan di RSIJD Budhi Asih selama tahun anggaran 1999/2000 pada ruang perawatan VIP (Gladiol) dan beberapa unit lain yang terkait dengan ruang perawatan VIP (Gladiol), dengan ruang lingkup penelitian analisis biaya satuan dikaitkan dengan cost recovery rate dan ATP untuk mendapatkan tarif yang sesuai.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan mendeskripsikan dan mempelajari besarnya biaya yang digunakan pada ruang perawatan VIP(Gladiol) serta melakukan simulasi tarif dengan mempertimbangkan biaya satuan, cost recovery, dan ATP. Metode analisa biaya yang dipakai adalah "double distribution" di mana tahap pertama dilakukan perhitungan besar biaya path unit penunjang dan mengalokasikannya diantara sesama unit penunjang dan langsung ke unit produksi. Tahap kedua biaya yang diterima unit penunjang hasil alokasi tahap pertama dialokasikan kepada unit produksi.
Hasilnya adalah sejumlah biaya pada unit produksi yang merupakan gabungan biaya dari unit penunjang dan produksi. Dari perhitungan biaya diperoleh biaya satuan aktual yang lebih besar dari tarif dan biaya satuan normatif yang lebih kecil dari tarif yang berlaku saat ini.Dimana tarif yang berlaku saat ini sebesar Rp140.000 dan UC aktual sebesar Rp.171.503,33 dan UC normatif sebesar Rp. 133.935,80,Kemudian CRnya mempunyai nilai negatif sebesar Rp. 48.767.149,3 sedangkan CRR nya sebesar 81,63%.

At present hospitals are expected to provide the good quality public health services with the cost affordable by the public community. In order to achieve this, the determination of the tariff of the public health services shall be based on the unit cost at each service unit. On this regard, the obstacle encountered is the lack of the accurate information regarding the amount of the cost required for the VIP Care Room (Gladiol) RSUD Budhi Asih. Further, if this is related to the existing tariff, it has to be compared with the unit cost which is obtained.
The research is carried out at RSUD Budhi Asih during the budget year of 1999/2000 at the VIP Care Room (Gladiol) and other related units with the said VIP Care Room, with the scope of the research is the analysis of the unit cost related to the cost recovery rate and ATP in order to obtain the proper tariff.
The research is a descriptive one which is aimed at describing and studying the amount of the cost used by the VIP Care Room (Gladiol) as well as carrying out a tariff simulation with a consideration of the unit cost, cost recovery and ATP. The method of the cost analysis used is the double distribution where the first phase is to calculate the amount of the cost at the supporting units and allocate among the supporting units and directly to the production unit.In the second phase, the cost received by the supporting unit to be reallocated to the production unit. The result is a range of cost at the production unit which is a combination of costs at the supporting units and production units.
On the basis of the cost calculation, it is obtained the actual unit cost which is higher and normative unit cost which is lower than the existing tariff. The existing tariff is RpI40.000 and the actual UC is Rp171.503,33 and the normative UC is Rp. 133.935,80.The CR has a negative value in the amount of Rp48.767.149,3 while CRR is 81,63%.Based on the tariff simulation, the number of public community who are able to pay the existing tariff in the amount or Rp140.000 is only 37% and who are not able to pay is 63%.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T3613
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchammad Aufi Habibie Alfahmi
"Penyelenggaraan kesehatan yang dilaksanakan oleh setiap fasilitas pelayanan kesehatan wajib dilaksanakan dengan mepertimbangkan aspek mutu dan keselamatan pasien. Perawat merupakan salah satu komponen sumber daya manusia terbesar dalam sistem pelayanan di rumah sakit yang lebih banyak berhadapan langsung dengan pasien dan memegang peranan penting dalam pelaksanaan keselamatan pasien. Studi ini bertujuan untuk mengetahui persepsi beban kerja perawat dan kinerja perawat berdasarkan jumlah angka insiden keselamatan pasien di ruang rawat inap RSUD Budhi Asih pada tahun 2023. Studi ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional yang akan menganalisis persepsi beban kerja terhadap insiden keselamatan pasien di ruang rawat inap RSUD Budhi Asih pada tahun 2023. Persepsi beban kerja perawat di ruang rawat inap sebagian besar termasuk dalam kategori sedang (80,2%) dan persepsi beban kerja tinggi (17,6%). Kinerja perawat yang dilihat dari indikator sensitif keselamatan pasien di ruang rawat inap RSUD Budhi Asih didapatkan angka kejadian phlebitis sebesar 72,7% sesuai standar, angka kejadian infeksi daerah operasi secara keseluruhan 100% memenuhi angka standar dan pasien jatuh sebesar 72,7% memenuhi angka standar selama periode pelaporan Januari-November 2023.

The provision of health services carried out by each health service facility must be carried out by considering aspects of quality and patient safety. Nurses are one of the largest health human resources in the hospital service system who deal directly with patients and play an important role in implementing patient safety. This study aims to determine the relationship between perceptions of nurses' workload and the number of patient safety incidents in the inpatient ward of RSUD Budhi Asih in 2023. This study is a quantitative research with a cross sectional study design which will analyze perceptions of workload regarding patient safety incidents in the inpatient ward of RSUD Budhi Asih in 2023. The perception of the workload of nurses in the inpatient ward is mostly in the medium category (80.2%) and the perception of high workload (17.6%). The performance of nurses as seen from sensitive indicators of patient safety in the inpatient room at RSUD Budhi Asih Jakarta obtained a phlebitis incidence rate of 72.7% according to the standard, the overall incidence of surgical site infections was 100% meeting the standard figure and patient falls were 72.7% meeting the standard figure during the January-November 2023 reporting period."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wildan Pahlevi
"Skripsi ini membahas mengenai pelayanan pasien di unit admisi rawat inap RSUD Budhi Asih pada tahun 2009. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai pelaksanaan pelayanan pasien rawat inap di unit admisi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian didapat bahwa pelayanan pasien di admisi rawat inap masih belum optimal yang disebabkan oleh berbagai faktor yang saling terkait, faktor utamanya yang mempengaruhi adalah dari faktor manusia. Hasil penelitian menyarankan bahwa perlu meningkatkan pelayanan di admisi rawat inap yang terkait dengan berbagai faktor diantaranya yaitu SDM, SOP, cara pembayaran pasien, tahap pra admisi, dan tahap admisi.

The focus of this study is to explain deeply about customer service at inpatient admission unit RSUD Budhi Asih on 2009. The purpose of this study is to describe about service performing inpatient at admission unit. This research is qualitative descriptive. Observational result had been got that service performing at admission unit in not optimally yet, it?s caused factor sort that mutually concerning, the prime factor regards in man factor. Result observationally to suggest that needs to increase service at inpatient admission unit that correlates with factor sort such as: human resources, Standard Operational Procedure (SOP), patients paying tricks, phase pre admission and admission phase."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Prasetya
"Pembiayaan kesehatan merupakan suatu permasalahan yang terjadi di seluruh dunia. Banyak metode dan sistem yang telah dikembangkan mengenai hal ini. Indonesia seperti halnya Negara lain, menghadapi masalah yang sama dalam pengembangan sistem pembiayaan kesehatan. Dihadapkan dengan keadaan saat ini dalam krisis pembiayaan kesehatan, DKI Jaya dipaksa untuk dapat mengendalikan biaya. Mendapatkan biaya satuan yang handal dalam semua RSUDnya merupakan kebutuhan dasar dalam pertahanan ekonomi, di masa system pembiayaan kesehatan yang masih kurang baik di Indonesia. Definisi dari biaya satuan yang handal merupakan kunci kesuksesan semua rumah sakit. Clinical pathways disadari oleh DKI Jaya sebagai alat esensial dalam memberikan pelayanan kesehatan untuk rakyat. Pengembangan pathways ini kemudian dilanjutkan dengan kesadaran untuk perhitungan biaya tiap pathway yang ada. Dengan diketahuinya biaya ini selanjutnya untuk menganalisa efektifitas biaya per pathway pun mudah dilakukan.
Tujuan dari riset ini adalah untuk mengetahui metoda untuk menghitung cost of treatment berbasis clinical pathway dari diagnosa yang telah dibuat oleh RSUD DKI Jaya. Angka yang didapatkan di dalam penelitian ini adalah untuk selanjutnya dapat diklarifikasikan keakuratannya dan terbuka untuk penelitian lebih jauh, karena data yang didapatkan untuk pendukung masih belum dapat dijustifikasi. Diagnosa terpilih adalah Operasi Lensa dengan Diagnosis Katarak yang merupakan One Day Care. Diagnosa terpilih karena merupakan tindakan dengan frekuensi paling tinggi di DKI Jaya dan pelayanannya melibatkan banyak sumber daya. Budi Asih dan Tarakan adalah rumah sakit yang dipilih secara purposive sebagai perwakilan RSUD DKI Jaya.

Health financing has always been an ongoing issue in the world. There are many methods and systems that had been developed all over regarding this subject. Indonesia, like many countries, faces the same problem in developing its health financing system. Confronted with the current health care financial crisis, DKI Jaya is forced to control its cost. Setting up a reliable cost unit in its hospitals is a fundamental necessity for economic survival, given the current general conditions in Indonesia's healthcare system. Definition of a suitable cost unit is the crucial factor for success. Clinical pathways are recognized by DKI Jaya as essential tools for delivering health services to people. Developing these pathways should then be followed by evaluating the cost of each pathway. Once the cost of the pathway is known, analyzing the cost effectiveness of the pathway can easily be done.
The purpose of this research is to more understand the method to calculate cost of treatments based on the clinical pathways of the diagnoses that have been developed by DKI Jaya,. As for the values are for further clarification and research as the supporting data are not yet justified as the best data provided. The diagnose that is chosen Cataract Procedure, that is representing One Day Care surgical treatments. The diagnose is selected as it is the highest frequency within DKI Jaya's hospital and the treatment involved many resources. Budi Asih and Tarakan are the hospitals that are purposively chosen for the research, as representatives of all DKI Jaya?s hospitals.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T41333
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Khairani
"Kepuasan klien stroke saat dirawat di rumah sakit perlu diperhatikan karena akan berdampak pada peluang kembalinya klien untuk menggunakan fasilitas kesehatan di masa mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan klien stroke terhadap pelayanan keperawatan di ruang rawat neurologi menggunakan kuesioner SERVQUAL. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian terdiri dari 25 klien stroke yang dirawat di ruang rawat neurologi yang diikutsertakan secara berurutan consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 60 klien stroke merasa puas dengan pelayanan keperawatan yang diberikan, terutama pada dimensi assurance 72. Peneliti menyarankan rumah sakit untuk mengoptimalkan kualitas pelayanan keperawatan di ruang rawat neurologi.

Stroke clients rsquo satisfaction while being hospitalized need to be concerned because it will affect their follow up treatment. This research was conducted to determine stroke clients rsquo satisfaction toward nursing care in neurology ward using SERVQUAL questionnaire. This research was a descriptive study with cross sectional approach performed in 25 hospitalized patients consecutively at the neurology ward. The result shows 60 of stroke clients were satisfied with the nursing care in neurology ward, especially for the assurance dimension 76. Suggestion for the hospital is to optimize the nursing care quality in the neurology ward."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69562
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erni Sawitri Fachran
"Laboratorium RSUD Budhi Asih, tempat penelitian ini diadakan direncanakan untuk pindah lokasi, 200 meter dari RS lama, dimana laboratorium diharapkan tetap mampu mempertahankan jumlah kunjungan dan pendapatan seperti saat ini. Untuk itu diperlukan gambaran mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat pemanfaatan laboratorium di RSUD Budhi Asih Disamping itu juga dibutuhkan informasi, mengenai kemampuan Rumah tangga, corak distribusi pendapatan serta selera masyarakat konsumen laboratorium.
Desain penelitian survey analisa deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Besar sampel sebanyak 384, dihitung dengan p = 0,5; CI = 95 %. Metode yang digunakan analisis univariat dan bivariat, serta stratifikasi sub kelompok, tidak dilanjutkan dengan multivariat karena tujuan penelitian ini adalah kebijakan yang diharapkan dapat langsung diterapkan untuk manajemen RS.
Dari hasil penelitian didapatkan data bahwa pemanfaat Lab RSUD Budhi Asih terutama adalah wanita ( 75,5 %), tidak bekerja ( 66,1 %), tidak mendapatkan bantuan pembayaran jasa pelayanan ( 90,6 %), usia produktif ( 51,8 %), dengan pengeluaran keluarga Rp.501.000 - Rp.1000.000/bulan ( 77,9 %). Atas dasar analisa hubungan antara Pengeluaran Keluarga, Biaya Kesehatan, Biaya non Essensial dan Biaya non Food, kenaikan tarif ternyata masih dimungkinkan, dan upaya peningkatan pemanfaatan Lab dapat dilakukan melalui paket pemeriksaan untuk wanita usia produktif sebagai target utama.
Untuk masa yang akan datang, apabila visi RSUD Budhi Asih lama sebagai rujukan Gepeng akan dipertahankan, Pemda DKI perlu segera mewujudkan membangun RS baru dengan visi baru yang mampu melaksanakan subsidi silang kepada RS lama.

The Utilization of Laboratorium Instalation at the Budhi Asih Hospital The main purpose of the research on Laboratory Exploitation is to get information about the possibility of maintaining number of patient visits to support hospital income in the future if the hospital is moved to other location, while Quality is improved and medical fee increased.
The research objectives are to find out the factors related to the levels of Laboratory use at RSUD Budhi Asih seen simply from the point of view of users or visiting patients. Scope of research is the installation of RSUD Budhi Asih laboratory. Research design is descriptive analysis survey through cross sectional approach. Research population is all the patients visiting the RSUD Budhi Asih laboratory. Size of samples is 384 based on 0,5 level of propotion, 5 % level of precision and 95 % level of reliability, Data analysis method used is univariat and bivariat analysis . No multivariat analysis will be used since the purpose of the research is obtain a policy which can be directly applied in developing laboratory management.
Research results show that most users of RSUD Budhi Asih laboratory are women unemployed I not working, not medically insured nor financed by company, at productive age and coming from lower middle class. What has to be done is to increase the usefulness of the laboratory through women of productive age as the main objects by offering economical package which eventually increase hospital income. Yet, at the same time raise of tariff should be done carefully considering that RSUD Budhi Asih consumers are from lower middle class.
In the future, if RSUD Budhi Asih mission 1 image as GEPENG Hospital is to be maintained, the establishment of a new swadana - hospital is urgent to be able to do cross subsidy.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika
"Default adalah salah satu masalah penting dalam pengendalian TB paru. Default menyebabkan penderita berpotensi untuk mengalami resistensi terhadap OAT sehingga sulit disembuhkan. Penelitian ini menilai proporsi default TB paru dan faktor yang berhubungan di RSUD Budhi Asih Jakarta tahun 2008, dan desain studi penelitian adalah Cross Sectional. Jumlah sampel yang dianalisis adalah 188 dari 407 penderita. Penelitian ini menemukan proporsi kasus default TB paru di RSUD Budhi Asih Jakarta tahun 2008 sebesar 8,0% (15 kasus). Faktor- faktor yang berhubungan bermakna secara statistik dengan default penderita TB paru di RSUD Budhi Asih Jakarta tahun 2008 adalah umur (nilai p=0,002) dan efek samping obat (nilai p=0,05) sedangkan jenis kelamin, status pekerjaan, tipe penderita, riwayat pengobatan, jenis ESO, keberadaan PMO dan jenis PMO berhubungan tidak bermakna secara statistik dengan default penderita TB paru. Pengelola TB harus meningkatkan penyuluhan kepada pasien TB bahwa OAT memiliki efek samping, lebih menekankan pentingnya keteraturan berobat dan pengawasan minum obat pada penderita yang tergolong umur tidak produktif.

Default is one of the most important things in controlling lung TB. Default causes patients having treatment resistance and it makes them more difficult to be cured. This research determines default proportion among lung TB patient and factors related to it in RSUD Budhi Asih Jakarta 2008 and Cross Sectional is the study design. This research analyses 188 samples from 407 populations. Statistically, factors that significantly related to default among lung TB patient in RSUD Budhi Asih Jakarta 2008 are treatment side effect and age, while sex, work status, patient type, patients? treatment history, type of treatment side effect, treatment supervisor and it?s type are not related to default. TB administrator must reminding all TB patients that TB treatment has side effects and also must reminding those patients about treatment adherence especially to non productive age ones."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sulastri
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26688
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Palijama, Yvonne N.J.
"Penelitian ini dilatar belakangi oleo keterlambatan dan bad debt dalam pembayaran tagihan JPk Pasien Miskin di RSUD - Budhi Asih.Pendapatan rata-rata dari sektor pelayanan Pasien Miskin mencapai } 23,15 % dari seluruh pendapatan Rumah Sakit tahun 2004 dan 2005, dimana rawat inap kira-kira empat kali dari rawat jalan, sehingga keteriambatan dan bad debt dari pembayaran disini mempunyai dampak dalam operasional Rumah Sakit.
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor internal Rupiah Sakit yang berhubungan dengan keterlambatan dan tidak dibayarkannya kiairn rawat Map WK Pasien Miskin, dari faktor-faktor input seperti SDM, dana, aiat, bahan dart metode, serta faktor-faktor proses mulai dari pendaftaran, pelayanan perawatan, dan penataan bukti-bukti tagil,an serta merekap pengajuan klaim. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman petugas mengenar programJPK Pasien Miskin masih belum merata, peralatan yang mendukung belum sepenuhnya digunakan vaitu komputer terpadu, Jana yang dibutuhkan terpenuhi dan cukup, Mahan yang merupakan kelengkapan berkas pasien rawat inap JPK Pasien Miskin belum sepenuhnya terpenuhi dan masih lambat diterima untuk diproses meski metode yang dipakai sudah memadai.
Dari basil penelitian ini ada beberapa saran yang dijadikan masukan bagi Rumah Sakit untuk mcmperbatk_i pengelolahan klaim JPK Pasien Miskin yaitu adartya sosialisasi pada seluruh petugas sehingga pemahaman akan JPK Pasien Miskin tnerata, digunakannya komputer terpadu secara menyeluruh pada seniua unit pelayanan serta perhitungart &mil cost bagi layanan kesehatan. Khusus untuk Dinas Kesehatan Propinsi Dig Jakana diharapkan untuk menetapkan besaran iur biaya bagi pasien mskin yang menggunakan SKTM, menyesuaikan besaran PPE dengan keadaan nyata terutanaa bagi perawatan ICU clan kasus kliusus, serta mernpersingkat waktu pencairan pembayaran klaim.

The background of this study is outstanding and bad debt in claim payment of JPK Pacien Miskin in RSUD Budhi Asih, Average revenue from poor patien sector reaches = 23.15% of total hospital revenues in 2004 and 2005. Revenues from inpatient wards is four times bigger than those from outpatient clinics. Thus outstanding and bad debts from inpatient claims affect the operational of the hospital.
This is a qualitative study aimed to identify internal hospital factors which are related to outstanding and unpaid JPK Pasien Miskin inpatient claims. The factors are classified into inputs such as human resources, fund, instrument, material, and method; and process starting from registration, nursing care, claim receipt management, and claim recapitulation.
The study shows that there is lack of iniforrity of hospital personnel' understanding of JPK Pasien Makin program. Integrated computer program that supports the program is still not in full use. Materials such as JPK Pasien Miskin Inpatient claim folders are also inadequate. Nevertheless, the fund allocated and the methods used are found to be sufficient.
To improve JPK Pasien Miskin claim management, it is recommended that the hospital socialize the JPK Pasien Miskin program to all personnel, use integrated computer system at all service points, and calculate the unit cost for health services provided. It is suggested that Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta establish fixed percentage of cost sharing for SKTM holders, adjust the payment of PPE to the real situation (especially for ICU and special cases patients), and to shorten the delay in payment of the claim.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T19035
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadhan Nugraha
"Latar belakang: Untuk menekan laju pertumbuhan COVID-19, pemerintah melakukan upaya-upaya untuk dapat mengatasinya, antara lain dengan Protokol Kesehatan (ProKes). Meskipun sangat besar manfaatnya, masih kita jumpai masyarakat yang tidak mengindahkan anjuran pemerintah ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tindakan karyawan Non-Nakes dalam melaksanakan protokol kesehatan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian potong lintang dengan instrumen penelitian berupa kuesioner. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling dengan jumlah sampel 387 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dibagikan melalui link Google Form. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square. Hasil dan Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara variable tindakan dengan variable tingkat pndidikan, pengetahuan, pengawasan manajemen dan ketersediaan APD. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara variable Tindakan dengan usia, jenis kelamin, masa kerja, dan dukungan manajemen. Saran: Lebih memberikan penyuluhan kepada kelompok karyawan usia di bawah 36 tahun. Lebih menekankan kedisiplinan kepada karyawan lulusan perguruan tinggi.

Background: To suppress the growth rate of COVID-19, the government is making efforts to overcome it, including the Health Protocol (ProKes). Despite the enormous benefits, we still encounter people who do not heed the government's advice. This study aims to determine the actions of Non-Heallth workers in implementing health protocols. Methods: This research is a quantitative research with a cross-sectional design with the research instrument in the form of a questionnaire. The sampling technique in this study was total sampling with a sample of 387 respondents. Data collection uses a questionnaire distributed via a Google Form link. Bivariate analysis using Chi Square test. Results and Conclusions: There is a significant relationship between the action variable and the education level variable, knowledge, management supervision and the availability of PPE. There is no significant relationship between the Action variable and age, gender, years of service, and management support. Suggestion: Provide more counseling to groups of employees under 36 years of age. More emphasis on discipline to college graduate employees."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>