Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15376 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asep Suryahadi
"Mulai dan pertengahan tahun 1970-an sampai dengan pertengahan tahun 1990an terdapat kecenderungan menurunnya rasio upah antara tenaga kerja terampil dengan tenaga kerja tidak terampil di sektor manufaktur. Perkecualian dan kcendrugnan ini terjadi salama paruh kedua tahun 1980-an ketika rasio upah pada waktu itu meningkat.
Kajian ini menemukan bahwa kecendemngan jangka panjang menurunnya rasio upah antara tenaga kerja terampil dengan tenaga kerja tidak terampil tersebut didorong oleh terus meningkatnya penawaran relatif tenaga kerja terampil. yang dihasilkan dari terus berlanjutnya perluasan sektor pendidikan. Sebaliknya peningkatan rasio upah antara tenaga kerja terampil dengan tenaga kerja tidak terampil selama paruh kedua tahun 1980-an disebabkan oleh meningkatnya permintaan relatif terhadap tenaga kerja terampil secara besar dan cepat dalam periode tersebut. Peningkatan permintaan relalif terhadap tenaga kerja terampil ini timbul karena deregulasi perekonomian yang dilakukan pada saat itu menghasilkan perluasan secara cepat dan sektor-sektor modern dalam perekonomian Indonesia.
"
1999
EFIN-XLVII-3-Sept1999-271
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
McDiarmid, Orville John
Baltimore: John Hopkins University Press, 1977
331.7 MCD u
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Wahyu Sugeng Riyadi
"Upah minimum terhadap pengangguran adalah topik klasik dalam bidang ekonomi pembangunan. Namun, belum ada kesimpulan yang seragam mengenai dampak upah minimum terhadap pengangguran. Sementara pengangguran dan informalitas menjadi masalah serius yang dihadapi oleh negara-negara berkembang. Indonesia sebagai salah satu negara-negara berkembang telah melaksanakan desentralisasi penetapan upah minimum. Kebijakan ini telah menyebabkan variasi antar Provinsi baik yang berbeda pulau ataupun di dalam satu pulau. Tujuan paper ini untuk menemukan hubungan antara upah minimum pengangguran menggabungkan dengan setengah pengangguran dan informalitas menggunakan panel data set dari 33 provinsi di Indonesia sejak 2006 sampai 2012.
Berdasarkan tetap statik dan efek random, upah minimum menunjukkan hubungan yang negatif dengan pengangguran, pengangguran dan informalitas. Kenaikan upah minimum akan berdampak terhadap penurunan pengangguran, pengangguran dan informalitas. Hasil ini dianggap hasil yang mengejutkan karena banyak literatur sebelumnya menyebutkan hubungan yang positif. Hubungan negatif juga berarti monopsony yang memainkan peran penting di pasar tenaga kerja Indonesia. Monopsony di Indonesia bukan suatu hal yang mengejutkan karena karakteristik geografis dan konsentrasi pasar yang ada. Selain itu, hasil dari 2SLS estimasi menggunakan komponen biaya hidup layak sebagai variabel instrumental memberikan hasil tidak berbeda dibandingkan model efek statik.

Minimum wage impact on unemployment is classical topic in area of economic development. However, there has been no uniform conclusion on how minimum wage gives impact to unemployment. Meanwhile underemployment and informality become serious problem faced by developing countries. Indonesia as one of the developing countries has decentralized the minimum wage setting. This policy has led to variation of provincial minimum wage across provinces between islands, but also variations within island. While there has been several studies which examine the minimum wage impact on Indonesian labor market, there is still no study on unemployment combine with underemployment and informality that taken into account of endogeneity problem from minimum wage. In order to fill this gap on the existing literature, this paper utilizes panel data set from 33 Indonesian provinces since 2006 to 2012. Fixed effect and random effect panel data set are being employed to find the relationship between minimum wage and this paper’s outcomes. Furthermore, two stages least square model is used to tackle the endogeneity between minimum wage and outcomes that this paper examines.
Based on fixed effect and random effect model, minimum wage show negative relationships with unemployment, underemployment and informality. Increases in minimum wage will work towards reduced unemployment, underemployment and informality. This result is considered a surprising result due to many previous literatures provide positive relationships. The negative relationship also means that monopsony played a significant role in the Indonesian labor market. Monopsony in Indonesia is not a surprising fact due to geographical characteristics and market concentrations are existed. Furthermore, two stages least square estimation using decent living costs as instrumental variable provide no different result as compare to static effect models.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42770
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Watekhi
"Disertasi ini menganalisis pengaruh liberalisasi perdagangan  yang diukur dengan tarif barang final terhadap ketimpangan upah antarindustri (industry wage premium) pada sektor manufaktur di Indonesia. Selain itu penelitian ini juga mengukur ketimpangan upah antara pekerja terampil dan tidak terampil dalam suatu industri (industry-specific skill premium) untuk karakteristik pekerja yang identik. Metode estimasi yang digunakan adalah estimasi dua tahap (Haisken-DeNew & Schmidt, 1997; Krueger & Summers, 1988). Pada tahap pertama mengestimasi industry wage premium dan  industry-specific skill premium dengan cara meregresikan upah terhadap karakteristik pekerja, dummy industri dan interaksi antara dummy industri dengan dummy tingkat keterampilan pekerja. Estimator koefisien dummy industri merupakan industry wage premium dan koefisien interaksi antara dummy industri dengan dummy tingkat keterampilan pekerja merupakan industry-specific skill premium. Data yang digunakan adalah data Survei Angkatan Kerja Nasional tahun 2000 sampai dengan  2015. Pada tahap kedua meregresikan industry wage premium dan industry-specific skill premium masing-masing terhadap tarif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa liberalisasi perdagangan mengurangi industry wage premium dan liberalisasi perdagangan meningkatkan industry-specific skill premium. Kebijakan perdagangan di Indonesia dimana proteksi lebih tinggi pada industri yang unskilled labor-intensive dibanding industri yang skilled labor-intensive akan mengurangi ketimpangan upah antar industri, namun meningkatkan ketimpangan upah antara pekerja terampil dan tidak terampil dalam suatu industri.

This study analyzes the effect of trade liberalization on wage inequality through industry wage premium and industry-specific skill premium in Indonesian manufacturing sectors. The empirical study is conducted in two stages of estimation approach (Haisken-DeNew & Schmidt, 1997; Krueger & Summers, 1988). Using the survey of labor force dataset from the Sakernas (Survei Angkatan Kerja Nasional - Labor Force Survey), first, the study estimates industry wage premiums and industry-specific skill premium conditional on characteristics of the individual worker. In the second stage, the study regresses industry wage premium and industry-specific skill premium on tariff as a measure of trade liberalisation, respectively. The study finds trade liberalization decreases industry wage premium and increases industry-specific skill premium. So, Indonesia needs to be selective in implementing trade liberalization. Higher protection policies in the unskilled labor-intensive sector than the skilled labor-intensive sector will reduce wage inequality between industries. But on the contrary, it will increase wage inequality between skilled and unskilled workers in an industry."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mackenzie, Gavin.
London : Cambridge University Pres, 1973
301.444.2 MAC a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Differences in the occupations in which men and women are employed - i.e. occupational segregation - have been idenfified as a major cause of the gender wage gap...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"using the factor decomposition of micro data, in this paper we examine the validity of the SBTC ( Skill-biased technological change) and the outsourcing hypotheses regarding the continued rise in wage inequality that first emerged within each age group at the end of the 1990s in Japan...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Majory
"Jaringan Produksi Global telah mengubah jalannya globalisasi, khususnya teori Stolper-Samuelson. Saat ini Indonesia sedang dalam proses bergabung dengan JPG di unbundling ketiga di mana biaya komunikasi merosot, mengubah pola permintaan tenaga kerja. Indonesia juga menerima sejumlah besar investasi asing (FDI), memberikan lebih banyak ruang untuk peningkatan teknologi di perusahaan-perusahaan. Dengan tren-tren baru ini, Dampak globalisasi pada upah premium sekarang menjadi ambigu. Sebelumnya, penelitian tentang dampak perdagangan internasional terhadap premi upah menggunakan data 1991-2000 di Indonesia menemukan bahwa penurunan tarif impor diikuti oleh penurunan premi upah. Berdasarkan penelitian menggunakan OLS fixed effect balanced panel data regression 2011-2015, ditemukan bahwa berbagai aspek globalisasi mempengaruhi upah secara berbeda.


Global Production Network has changed the rule of globalization, in particular the Stolper-Samuelson Theory. Indonesia is in the process of joining the third unbundling where communication cost plummets, changing the pattern on labor demand. Indonesia also receives a huge amount of foreign direct investment, giving more room for a technology upgrade in firms. With these new trends, the Impact of globalization on wage premium is now ambiguous. Previously, research on the impact of international trade on wage premium using 1991-2000 data in Indonesia found that a decrease in import tariff was followed by a decrease in wage premium. Based on the research using OLS fixed effect balance panel data regression from 2011-2015, it is found that various aspects of globalization affect wage premium differently."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anas Mulia Amarullah
"Sejumlah besar literatur ilmiah dan populer dari revolusi industri abad kedelapan belas dan kesembilan belas berpendapat bahwa teknologi telah secara fundamental mengubah pasar tenaga kerja. Sementara sebagian besar negara memprioritaskan tingkat pendidikan dan pengembangan teknologi yang lebih tinggi untuk memacu pertumbuhan ekonomi, beberapa ekonom berpendapat bahwa dampak yang tidak merata dari perkembangan ini pada gaji berdasarkan tingkat pendidikan karyawan dapat memperburuk ketidaksetaraan upah yang sudah meningkat. Penulis menduga bahwa SBTC industri di Indonesia, khususnya otomasi, dapat terjadi dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan percepatan pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, dengan menggunakan data IFR terbaru yang dikombinasikan dengan data survei Manufaktur Indonesia periode 2010-2019, studi ini menilai dampak otomatisasi terhadap ketimpangan upah di industri manufaktur Indonesia. Dengan menggunakan model 2 stage least squared (2SLS), penulis menemukan bahwa otomatisasi memang meningkatkan ketimpangan upah di industri manufaktur Indonesia. Berbeda dengan hipotesis SBTC dan penelitian sebelumnya, otomatisasi secara signifikan meningkatkan upah kedua kelompok pekerja, menunjukkan korelasi yang saling melengkapi alih-alih substitusi antara robot dan tenaga kerja di sektor manufaktur Indonesia.

A sizable body of scholarly and popular literature from the industrial revolution of the eighteenth and nineteenth centuries contends that technology had fundamentally altered the structure of the labor market. While most nations prioritize higher levels of education and technological development to spur economic growth, some studies contend that the uneven impacts of technology on production and non-production workers may worsen already the rising wage inequality. The author suspects that in the case of Indonesia industry SBTC, especially automation, have grown thanks to rapid economic growth. Thus, using the latest IFR data combined with Indonesian Manufacturing surveys data in the period of 2010-2019, this study assesses the impact of automation on wage inequality in the Indonesia’s manufacturing industry. This study employs the 2 stage least squared (2SLS) model due to the nature of endogeneity of automation. I found that automation increases wage inequality in Indonesia’s manufacturing industry. Contrasts to SBTC hypothesis and previous studies, automation significantly increases wage of both workers group, indicating a complementary correlation instead of substitution between robot and labor in the Indonesia’s manufacturing sector."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Detri Fitria Hasyar
"Investasi Langsung Luar Negeri (FDI) dipercaya dapat memberikan dampak positif bagi perekenomian host country. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa FDI melalui perusahaan multinasional juga berkaitan dengan isu meningkatnya ketimpangan upah. Berdasarkan asumsi bahwa perusahaan multinasional memiliki peran penting dalam memperkenalkan teknologi baru, studi ini akan meneliti apakah perusahaan multinasional berdampak terhadap ketimpangan upah di sektor industri manufaktur Indonesia. Studi ini juga akan menginterpretasikan apakah efeknya non-linier-FDI akan meningkatkan ketimpangan upah, tetapi tingkat ketimpangan tersebut akan menurun dari waktu ke waktu. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa perusahaan multinasional memberikan efek non-linier terhadap ketimpangan upah di sektor industri manufaktur Indonesia.

Inward   Foreign   Direct   Investment (FDI) is generally believed to have a positive effect on the host country’s economy. However, several studies have documented that FDI by multinational companies (MNCs) may also relate to rising wage inequality issue.  Assuming that MNCs are playing an important role in introducing new technology, this study    will investigate whether MNCs have an impact on skilled-unskilled wage gap. The study will also attempt to interpret whether the effect is non-linear – FDI increases wage inequality but at a decreasing rate over time. The findings show that MNCs give non-linear effect to wage inequality in Indonesia’s manufacturing sector."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>