Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 195325 dokumen yang sesuai dengan query
cover
P. Jannus
"Politeknik Negeri Jakarta resmi mandiri pada tahun 1998 yang pada awalnya Politeknik Universitas Indonesia. Untuk mengetahui perkembangan produktivitas Politeknik tersebut diukur dari periode dasar 1995 sampai tahun 1999, agar civitas akademika mengetahui faktor output dan input yang mempengaruhinya dan menerapkan TQM untuk memperbaiki kualitas,output, input dan produktivitas. Hasil yang diperoleh dari pengukuran produktivitas di indeks, agar diketahui trend yang terjadi dari periode dasar sampai pengukuran akhir. Trend pengukuran rasio pengabdian dosen, waktu tunggu kerja mahasiswa,dana kegiatan mahasiswa dan dana pengabdian cenderung meningkat.
Dari persamaan regresi partial rasio dosen/mahasiswa akan terjadi peningkatan jika penelitian dosen meningkat,rasio waktu tunggu kerja mahasiswa akan meningkat jika rasio lulus/masuk mahasiswa meningkat, rasio gedung administrasi/mahasiswa akan meningkat jika rasio gedung selasar/mahasiswa meningkat, rasio dana pendidikan akan meningkat jika rasio dana pengabdian,dana mahasiswa dan perawatan meningkat.
Dari persamaan regressi total rasio dosen mahasiswa akan meningkat jika rasio dana pendidikan,hubungan industri dan pengabdian dosen meningkat, rasio jurnal buku/mahasiswa akan meningkat jika rasio pengabdian dosen, hubungan industri, gedung bengkel dan dana penelitian meningkat, rasio lulus masuk akan meningkat jika rasio lulus/daftar dan gedung adm meningkat, rasio waktu tunggu kerja/mahasiswa akan meningkat jika terjadi rasio adm/mahasiswa dan dana pegawai meningkat, rasio hubungan industri/mahasiswa akan meningkat jika terjadi rasio dosen/mahasiswa, lulus/mahasiswa daftar dan dana penelitian meningkat, rasio penelitian/dosen akan meningkat jika rasio lama studi/mahasiswa dan gedung laboratorium meningkat, rasio pengabdian dosen akan meningkat jika terjadi rasio dosen/mahasiswa dan jurnal buku meningkat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T3311
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Widjatmaka
"Politeknik adalah salah satu jenis lembaga pendidikan tinggi di Indonesia yang relatif baru, yang memiliki ciri yang menonjol pada besarnya porsi mata kuliah praktek di laboratorium dan di bengkel. Oleh karena itu, kualitas layanan terhadap mahasiswa untuk tiga bagian di politeknik, yaitu bagian perkuliahan teori, praktikum di laboratorium, dan praktek di bengkel merupakan sesuatu yang harus menjadi prioritas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas layanan untuk masing-masing bagian tersebut.
Pada bidang bisnis telah dikembangkan beberapa metode untuk mengukur kualitas layanan tersebut, salah satu diantaranya adalah metode SERVQUAL. Dalam penerapannya di Polrteknik Negeri Jakarta, metode SERVQUAL menunjukkan tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi untuk semua bagian layanan, yaitu kuliah teori, laboratorium, dan bengkel. Hanya saja pengelompokan kualitas Iayanan SERVQUAL pada 5 dimensi, yaitu dimensi tangibles, reliability responsiveness, assurance, dan empathy, dengan menggunakan analisis faktor, ternyata tidak tepat dan tidak konsisten.
Dengan menggunakan metode SERVQUAL tersebut, secara deskriptif memberikan informasi bahwa secara umum kualitas layanan untuk semua bagian di Politeknik Negeri Jakarta masih perlu ditingkatkan. Hal ini ditunjukkan dengan skor rata-rata nilai persepsi mahasiswa tentang layanan yang diterimanya masih di bawah skor rata-rata nilai harapan mahasiswa tersebut. Yang menonjol dari hasil pengukuran kualitas layanan tersebut adalah bahwa aspek peralatan fisik (tangibles) khususnya untuk laboratorium dan bengkel, serta
kecepatan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan peralatan tersebut merupakan aspek yang perlu mendapat prioritas utama. Sementara aspek yang berkaitan dengan empathy, walaupun juga masih perlu peningkatan tetapi tidak perlu mendapat prioritas
tinggi, bahkan terkesan berlebihan.
Hasrat perilaku mahasiswa, yang juga diukur dalam penelitian ini, secara deskriptif menunjukkan bahwa pada umumnya niat berperllaku mahasiswa untuk ikut berkiprah dalam usaha memajukan Politeknik Negeri Jakarta ternyata cukup baik (favorable). Hanya saja hasil pengujian secara statistik pengaruh kualitas layanan untuk masing-masing bagian di Politeknik Negeri Jakarta terhadap hasrat perilaku mahasiswa, tidak menunjukkan hubungan yang signifikan."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T9923
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Ketut Kardhana
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S37146
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darius Darwis
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S36689
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Winarni Susyanti
"Di latarbelakangi oleh kemajemukan budaya masyarakat Indonesia dan adanya pendapat yang menyatakan bahwa staf pengajar di Politeknik Negeri Jakarta memiliki hambatan untuk melakukan komunikasi dalam berinteraksi antara satu dengan yang lain, maka penelitian ini memusatkan fokusnya pada komunikasi sosial antar etnis sebagai bahan pemikiran kita bersama. Umumnya kita cenderung untuk berpikir bahwa keragaman budaya dan etnik pasti akan mendorong komunikasi terpolarisasi dan menghalangi pengembangan komunikasi antarbudaya yang efektif. Tidak seharusnya demikian, keragaman malah diperlukan bagi komuniti untuk berkembang. Perbedaan harus ditangani secara konstruktif.
Untuk mencapai tujuan penelitian ini, maka penulis menggunakan paradigma konstruktivisme dengan perspektif teoritikal pada interaksionisme simbolik. Di sini berusaha menjelaskan bagaimana orang-orang mengadaptasikan strategi komunikatif mereka dalam berbagai komunikasi tatap muka dengan berbagai macam orang lewat mekanisme pengambilan peran (role taking) atau pengambilan perpektif (perspektif taking). Penelitian ini mencoba mengkaji sifat hubungan antaretnis dalam proses berkomunikasi, yang dibagi dalam lima permasalahan yaitu: (1) sifat hubungan yang terdapat dalam organisasi; (2) stereotip; (3) iklim komunikasi; (4) aliran informasi dan (5) kepuasan kerja. Dari penelitian diperoleh bahwa belum terwujudnya pengembangan komuniti berdasarkan perbedaan, yang berarti belum adanya keterbukaan, bukan mutlak keakraban. Pentingnya keterbukaan sangat jelas, yang bisa ditempuh melalui tiga bentuk komunikasi, yakni secara monolog yang bersifat self-centered, dialog teknis untuk saling bertukar informasi serta dialog yang menyiratkan komunikasi antar individu.
Keefektifan komunikasi dapat terganggu atau terhambat karena adanya faktor stereotip. sikap prasangka dan etnisentrisme yang terdapat pada salah satu atau berbagai pihak yang terlibat dalam suatu situasi pertemuan antarkelompok. Agar komunikasi sosial antaretnis dalam masyarakat heterogen dapat berlangsung dengan baik, maka diperlukan pemikiran dan upaya agar sikap antaretnis yang tidak mendukung, dapat dihilangkan atau paling tidak dikurangi keberadaannya apalagi dalam organisasi yang sangat heterogen.
Pengembangan komuniti di organisasi sangatlah penting dan harus diupayakan agar tercapai keharmonisan internal dan kedamaian dalam hubungan-hubungan dengan orang lain, yang tentunya berdampak pada iklim di organisasi dan berpengaruh pula pada kepuasan kerja anggota organisasi. Apalagi tak lama kita akan memasuki era globalisasi. Oleh karenanya diperlukan upaya yang sungguh-sungguh. Dan, harus ada keyakinan bahwa semakin banyak masing-masing individu melaksanakannya semakin besar kemungkinan pembentukan komuniti dan kedamaian dalam masyarakat, khususnya di organisasi PNJ."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T7086
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Indriyanto
"Politeknik X merupakan lembaga pendidikan diploma non gelar yang bertujuan untuk menyediakan tenaga kerja trampil yang siap pakai di dunia industri dan manufaktur. Untuk menunjang hal tersebut diperlukan fasilitas pendidikan yang setara atau hampir sama dengan dunia industri. Untuk menunjang biaya pendidikan manufaktur yang relatif mahal politeknik X mempunyai unit-unit industri real yang digunakan untuk melakukan subsidi silang. Pada saat ini politeknik X merencanakan untuk mengganti mesin milling CNC yang lama disebabkan ketidakmampuan mesin itu untuk memenuhi permintaan pasar baik dari segi kuantitas dan kualitas. Tingginya harga dan beragam feature teknologi pada mesin CNC yang ditawarkan oleh beberapa vendor menyebabkan perlunya dilakukan analisa teknologi dan ekonomi pada proyek investasi ini. Langkah awal adalah mengumpulkan data teknologi dari 6 alternatif mesin CNC baru dan data ekonomi dan permintaan dari Departemen Pelayanan Industri Politeknik X. Kemudian dilakukan analisa teknologi (feedrate dan rapid traverse, power maksimal, data storage, post processor, konstruksi dan layanan purna jual). Dari analisa ini didapatkan 2 mesin dengan nilai tertinggi, Makino S33 dan Deckel Maho DMC 63 V, sehingga layak untuk dilakukan analisa ekonomi teknik. Setelah dilakukan analisa dan perhitungan net annual value (NA V), Internal Rate of Return (IRR) dan payback Periode didapatkan untuk mesin Makino S33 mempunyai NAV sebesar Rp 77,953,450.52, IRR 29,23 %, dan Payback Periode selama 3 tahun 4 bulan 18 hari. Sementara untuk mesin Deckel Maho DMC 63 V memiliki NAV sebesar Rp538.290.283,25, IRR 22,46 % dan Payback Periodé selama 4 tahun 5 bulan 29 hari. Dari hasil analisa ekonomi teknik didapatkan jika Makino S33 memiliki NAV, IRR, dan Payback Periode yang lebih baik maka layak dipilih untuk menggantikan mesin lama."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37593
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jumadi Tangko
Palembang: Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Sriwijaya Palembang, 2009
370 FORKE 29:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Sudrajat
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S37145
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36850
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafrizal Syaiful
"Perusahaan membutuhkan skenario yang tepat sebagai dukungan dalam meningkatkan produktivitas. Skenario yang tepat adalah yang dapat mengarahkan perusahaan kepada tujuan yang diharapkan pada awalnya.
Penulis mengadakan penelitian mengenai produktivitas PT. Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA), dengan menggunakan model perbandingan kedalam (intrafirm comparation) terhadap laporan keuangan dari tahun 1998 hingga 2001. Kemudian untuk mengetahui indikator produktivitas yang perlu ditingkatkan, penulis menggunakan Proses Hirarki Analitik (PHA) untuk mendapatkan bobot dari tiap indikator produktivitas dan membuat kuesioner untuk pakar keuangan tambang. Sebelumnya penulis membuat hirarki dari indikator produktivitas tersebut, sehingga ada peringkat tujuan yang paling utama, kriteria, sub kriteria dan sub-sub kriteria. Setiap peringkat akan mendapat nilai sesuai dengan kepentingannya.
Akhirnya, dihasilkan beberapa rekomendasi setelah mengetahui skenario PTBA, keadaan produktivitas saat ini, tujuan yang akan dicapai, hasil analisis dan pengukuran indikator produktivitas PTBA. Rekomendasi ini dapat dipakai oleh PTBA untuk meningkatkan produktivitas.

A company requires an appropriate scenario as a support to increase its productivity. A successful scenario is one which can direct a company?s activities to the initial expectation. Therefore, a company should have a scenario to obtain the goal that has been stated.
This study is about the productivity of PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) by using the intrafirm comparison method on the company's financial report from the year 1998 up ' to 2001. Analytical Hierarchy Process to know which productivity indicator should be increased through the weighing of each indicator and making the questioner for the mining tinancial expert. In the early times, hierarchy of productivity indicators are made to make ranking of the goal (mainly), criteria, sub-criteria and sub-sub criteria. Each rank will obtain the score related to its purposes.
Finally, it will produce some recommendations after acknowledging the PTBA scenario, current productivity status, the oblective that will be reached, the result of analysis and PTBA's indicator measurement. This recommendation can be used by PTBA to increase its productivity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T10977
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>