Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116025 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Sarwindah
"ABSTRAK
Keterbatasan lahan merupakan suatu kendala dalam memenuhi kebutuhan perumahan bagi warga perkotaan. Ditambah dengan arus urbanisasi dan pertambahan penduduk mengakibatkan munculnya daerah permukiman yang kumuh dan tidak memenuhi standar kesehatan. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah mengambil suatu kebijakan membangun rumah susun dengan pendekatan membangun tanpa menggusur sehingga masyarakat memperoleh berbagai keuntungan dalam memenuhi kebutuhan rumahnya.
Perubahan tempat tinggal dari rumah tipe horizontal ke tipe rumah susun merupakan kendala sendiri bagi warga penghuninya. Hal ini disebabkan adanya fasilitas bersama dan kondisi lingkungan sosial baru yang memerlukan adaptasi, dan berbagai kegiatan pengelolaan lingkungan bersama yang memerlukan partisipasi bagi penghuninya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola adaptasi penghuni rumah susun terhadap adanya perubahan lingkungan fisik dan sosial tempat tinggal mereka. Penelitian bersifat deskriptif kualitatif, yaitu menerangkan berbagai gejala dan fenomena yang berkaitan dengan pola adaptasi terhadap lingkungan di rumah susun Kemayoran.
Teknik pengambilan data dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam dengan pedoman wawancara. Responden dalam penelitian ini adalah i..bu rumahtangga yang tinggal di lokas.i rumah susun paling sedikit 2 tahun dan mempunyai anak berusia 12 tahun ke bawah. Pendekatan partisipatif dilakukan untuk memperoleh gambaran kehidupan warga lebih nyata dan mendalam.
Dari analisis terhadap variabel penelitian diketahul bahwa tingkat pendidikan responder mempunyai pengaruh terhadap partisipasi warga dalam pengelolaan lingkungan bersama. Makin tinggi tingkat pendidikan warga, makin tinggi kesadaran mereka dalam partisipasi pengelolaan lingkungan.
Kondisi bangunan rumah susun menyebabkan hubungan warga secara fisik lebih dekat dibanding rumah horizontal. Namun demikian, pola komunikasi antar warga kurang akomodatif terhadap pemecahan masalah-masalah yang ada. Sikap toleransi yang dikembangkan cenderung .bertujuan untuk sekedar menghindari konflik terbuka, dan belum merupakan suatu penerimaan atau penyelesaian dari sumber permasalahan.
Beberapa faktor yang mempengaruhi penghuni untuk tetap bertahan tinggal di rumah susun adalah berbagai fasilitas dan sarana ekonomi yang memberikan peluang guna meningkatkan penghasilan. Kemampuan warga dalam memanfaatkan sarana ekonomi ditambah kemampuan menyesuaikan antara jumlah anggota keluarga dengan luas ruang hunian, telah dapat mengangkat status sosial ekonominya. Selanjutnya dengan kondisi sosial ekonomi yang lebih baik penghuni akan mempunyai kesempatan dan kemampuan melakukan penyesuaian diri di tempat tinggalnya. Hal ini membuktikan adanya hubungan timbal balik antara status sosial ekonomi dengan kemampuan warga beradaptasi.
Selanjutnya persepsi dan kesadaran warga tentang masalah-masalah yang menyebabkan lingkungannya berkesan kumuh akan memotivasi mereka mengadakan berbagai kegiatan dan berpartisipasi dalam rangka meningkatkan kondisi lingkungan yang lebih baik. Dengan demikian motivasi untuk berpartisipasi akan mempermudah proses penyesuaian penghuni terhadap kondisi fisik dan sosial di lingkungan permukiman yang baru.

ABSTRACT
The limited size is an obstacle to meet the housing demand of the people, especially in urban areas. Additional, urbanization and population, resulted in the establishment of unsanitary housing and its environment. To overcome the problems, the government took the policy of building high-rise apartments. The approach was development without condemnation so that the people will gain various advantages in meeting their housing need.
The change of horizontal housing in vertical type is a constraint the inhabitants. This is brought about by the presence of joint facilities and new social environment which need adaptation and various activities environmental management that need participation of all the respective inhabitants.
This research is aimed to know the apartment inhabitants' adaptation pattern in correlation with the changing housing type including the physical and social environment. The study is qualitative descriptive in nature. It describes the various behavioral phenomena of the inhabitants in the Kemayoran environmental apartment.
The data is collected by doing in depth interview as well as using guided structured interview as re-search instrument. The respondents of this research are housewives who have lived in Kemayoran Apartment minimally two years and over and they have children of not more than 12 years old. Participative approach was carried out to get a picture of the real life style of the inhabitants.
From the results of research variable analysis disclosed that respondents' education have influence towards their participation in managing the apartment environment and common living area. If higher education wider the participation.
The condition of the apartment building caused the inhabitants' inter-relationship, physically; closer to each other than in horizontal housing. Nevertheless, the communication pattern among them tends to be unaccommodative towards solving the existing problem. The developed tolerance attitude was meant to avoid open conflict, not an acceptance or a solution to the source of the problem.
Some economic facilities in the apartment environment provide opportunities to the inhabitants in obtaining additional income as well as increasing their social economic condition. This is one factor that motivated the inhabitants to choose living at Kemayoran Apartment permanently. The inhabitants' ability to make use of the economical opportunity and their ability to adapt between the number of family members and size of their housing space showed their effort towards adaptation. It proved that there is interdependency and reciprocal relationship between the increasing social economy and inhabitants' ability towards adaptation.
Further more the inhabitants awareness concerning the problems which caused their environment look dirty will motivate them to conduct activities and participate to increase better environmental condition. So it proved that motivation to participate will facilitate the adaptation process of inhabitants towards their physical and social environment in their new housing settlement.
"
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Rida Sobana
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S48026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Andreas Romulus P.
"Kota Baru Bandar Kemayoran merupakan bagian dari wilayah adminsitrasi DKI Jakarta. Oleh karena kebutuhan akan lahan, maka sejak dilakukan perubahan fungsi tata ruang, mulai dari bandar udara sampai pada saat ini yaitu sebagai sentra bisnis kawasan, telah ada permasalahan yang menjadikan kawasan tersebut tidak sesuai lagi dengan rencana peruntukan semula. Pergeseran ini menyebabkan perubahan pada keseimbangan lingkungan, fungsi serta sosial ekonomi. Lewat metode SWOT untuk melakukan proses identifikasi faktor internal serta eksternal yang ada sehingga didapatkan prioritas untuk melakukan pembenahan lewat strategi serta skenario yang telah dibentuk. Faktor kekuatan pada KBBK adalah sarana dan prasarana ekonomi, sosial dan budaya seperti perkantoran, sarana olahraga, ruang interaksi sosial masyarakat, gedung pertemuan, bank, permukiman, serta sarana pendidikan dan kesehatan yang memiliki skor rata-rata 7,33. Disamping itu faktor kelemahan yang tertinggi diperoleh sebesar 4,33 untuk pengelolaan sistem keuangan yang menyebabkan berkurangnya fleksibilitas dalam pengelolaan ruang. Peluang terbesar diperoleh sebesar 6,83 dengan faktor kontinuitas jaringan listrik, air, gas dan telekomunikasi dengan wilayah DKI Jakarta. Tantangan terbesar yang ada adalah kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan di wilayah DKI Jakarta sebesar 4,83. Daerah yang kumuh serta tingkat perekonomian yang tidak merata menyebabkan semakin berkurang kohesi antar masyarakat. Dari hal tersebut diatas maka diperoleh perolehan strategi terbaik yaitu pada perbaikan dan peningkatan infrastruktur yang telah terbangun dengan nilai 0,365 diikuti dengan estate manajemen sebesar 0,355. Proses ini melibatkan bentuk skenario progresif yang menitikberatkan pada perbaikan ruang-ruang tertentu yang dianggap sudah fatal (0,532).

New Town Bandar Kemayoran is a part of DKI Jakarta administration. Because of the need for land, since made changes to the spatial functions, ranging from airport until this time as a business center for the Jakarta, had problems for making the area no longer in line with the original allocation plan. This shift causes a change in the balance of environmental, economic and social functions. Through the SWOT method to make the process of identifying the internal and external factors that exist to obtain a priority to make improvement through the strategies and scenarios that have been established. Factors strength is economic infrastructure, social and cultural such as office buildings, sports facilities, social interaction spaces, conference hall, banks, housing, and education and health facilities had an average score of 7.33. Afterwards, the weakness of the highest factor of 4.33 is obtained for the management of the financial system that reduces the flexibility in the management of space. Obtained the greatest opportunities for continuity factor of 6.83 to the power grid, water, gas and telecommunications to Jakarta. The biggest challenge is that there are social, economic and environmental issues in the Jakarta area of 4.83. Slum areas and uneven levels of economic causes diminishing cohesion between communities. From the above, gained the best strategy. It is the acquisition and improvement of infrastructure improvements that have been awakened to the value of 0.365 followed by 0.355 of estate management. This process involves a progressive form of scenarios that focus on the improvement of certain spaces that are considered fatal (0.532).
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Jauhar Nazhif
"Artikel ini membahas pembangunan Kota Baru Bandar Kemayoran sebagai sebuah kota baru di dalam kota dari tahun 1985 hingga 1995. Penelitian ini terfokus kepada bagaimana proses pembangunan Kota Baru Bandar Kemayoran, konflik yang terjadi di dalamnya, serta dampak yang dihasilkan dari pembangunan tersebut. Kota Baru Bandar Kemayoran ini memanfaatkan lahan bekas Bandara Kemayoran yang ditutup pada tahun 1985. Berlandaskan RBWK Khusus Kompleks Kemayoran, pembangunan mulai berjalan di tahun 1990. Proyek-proyek penting yang dibahas dalam penelitian ini adalah Pekan Raya Jakarta dan rumah susun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Tahapan-tahapan yang dilakukan antara lain tahapan heuristik, kritik intern dan ekstern, interpretasi, dan historiografi. Melalui serangkaian tahapan metode tersebut, didapatkanlah hasil penelitiannya. Kota Baru Bandar Kemayoran yang diharapkan akan menjadi kota baru yang asri, nyaman, dan rapih, belumlah terwujud di tahun 1995. Pada tahun tersebut, beberapa proyek sudah terselesaikan, seperti PRJ serta beberapa unit rumah susun dan apartemen. Namun, konflik yang terjadi antara warga Kemayoran dan DP3KK membuat pembangunan Kota Baru Bandar Kemayoran berkali-kali macet. Hingga akhirnya pembangunan ini berjalan lambat di tahun 1995.

This study discusses the development of the Kota Baru Bandar Kemayoran as a new town in town from 1985 to 1995. This research focuses on how the development process of Kota Baru Bandar Kemayoran, conflict that occurred, and the impact that resulted from the development. Kota Baru Bandar Kemayoran utilizes the former Kemayoran Airport land which was closed in 1985. Based on the RBWK Khusus Kompleks Kemayoran, construction began in 1990. The important projects discussed in this study were Jakarta Fair and flats. The method used in this study is the historical method. The stages carried out include the stages of heuristics, internal and external criticism, interpretation, and historiography. Through a series of stages of the method, the results of this research are obtained. Kota Baru Bandar Kemayoran which is expected to became a beautiful, comfortable and neat new city, was not realized in 1995. In that year, several projects have been completed, such as Jakarta Fair, several flats, and apartment units. However, the conflict between the residents of Kemayoran and DP3KK caused the construction of Kota Baru Bandar Kemayoran to repeatedly stalled. Until finally this development went slow in 1995. This research has addressed the development process of Kota Baru Bandar Kemayoran from 1985 to 1995."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Dede Indra C.
"Pembangunan rumah susun masih kurang memperhatikan aspek
manusia yang menghuninya, sehingga timbul ketidaksesuaian. Untuk
itu pembangunan rumah susun perlu didukung oleh penelitian
terhadap rumah susun yang telah dibangun dan ditempati, terlebih
terhadap penghuni rumah susunnya. Penelitian yang dilakukan
menitikberatkan kepada aspek Arsitektur Lingkungan dan Perilaku.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari hubungan timbal-balik
(korelasi) antara Iingkungan Hsik arsitektur rumah susun dengan
perilaku penghuni rumah susun tersebut, dengan fokus penelitian
berupa persepsi penghuni, tingkat kepuasan terhadap Iingkungan fisik rumah susun dan tingkat kebetahan untuk terus menetap di rumah
susun. Mencari kaitan antara fokus penelitian (persepsi, kepuasan,
dan kebetahan) dengan karakteristik penghuni dan karakteristik
lingkungan. Di samping itu juga untuk mengevaluasi rancangan rumah
susun yang ada dengan memperhatikan aspek kajian arsitektur
lingkungan dan perilaku.
Penelitian ini dilaksanakan di rumah susun sederhana tahap I dan
tahap IIA yang dibangun oleh Perum Perumnas di Kota Baru Bandar
Kemayoran, terdiri dari beberapa tipe unit, yaitu tipe F-18, F-18 Baru,
F-21, F-36, F-36 Baru dan tipe F-42, dengan total keseluruhan
bangunan 57 blok. Sampel penelitian adalah Kepala Keluarga atau
Ibu Rumah Tangga dari unit rumah susun yang terpilih secara acak
terstrata (Stratified Random Sampling) sebanyak 136 buah
responden.

Abstract
The development of flats so far still has not looked into the aspect of
people who reside it. In later stage mismatch occur between physical
environment of the flats and its residents. Because of that the
development of flats needs to be supported by research of existing
inhabited flats, especially towards the flats residents. The conducted
research put emphasizes on environmental architecture and behavior
aspect.
The aim of this research is to seek correlation between physical
architectural environment of flats and the behavior of its residents,
where research is focused on perception of residents, level of
satisfaction of physical environment of flats and level of contentment to
continue staying in flats. To seek for correlation between focus of
research (perception, satisfaction and contentment) with
characteristics of residents and environment. Moreover, to evaluate
the design of existing flats with respects of environmental architecture
and behavior.
This research is conducted at low cost flat stage land IIA which is built
by Perum Perumnas at Kota Baru Bandar Kemayoran. Comprises of
type F-18, New F-18, F-21, F-36, New F-36 and type F-42, with total
building of 57 blocks. Sample for research Head of Families or
Housewives from flats unit which chosen by methods of Stratitied
Random Sampling as many as 136 respondents.
The method for Data Collecting is by using questionnaire,
comprehensive interview, walk-through evaluation, tield observation,
evaluation of secondary data and interview with related person or
bodies.
Data Analysis Technique with frequency distribution table, Cross
Tabulation, and Bivariate Correlation ( Moment Pearson Correlation )
and Contingency Coeflicient to probe hypothesis. For Data Analysis
SPSS Program Windows-based Operating System version 9."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T10865
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Husni
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
S8342
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emmyra Fauzia Kariana
"Tesis ini membahas mengenai kedudukan Hak Milik atas tanah yang berada diatas tanah Hak Pengelolaan di Komplek Kemayoran. Diterbitkannya sertipikat Hak Milik dengan penunjuk bahwa ?Tanah ini berdiri diatas Hak Pengelolaan No.1/Gunung Sahari Utara?, maka Hak Milik tersebut akan tetap memenuhi sifatnya sebagaimana diatur dalam Pasal 20 UUPA atau tidak dan bagaimana penyelesaian Hukum Tanah Nasional di Indonesia atas permasalahan hukum tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan yang bersifat normatif, yaitu dilakukan dengan cara mengkaji berbagai peraturan perundang-undangan dan literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.

The focus of this thesis is discuss the legal status of Right of Ownership. The published of Certificate of Right of Ownership with the bookmark that ?The land is standing over the Right of Management (Hak Pengelolaan) No. 1/Gunung Sahari Utara?, means fulfill the nature of the Right of Ownership as stipulated in article 20 of Undang-Undang Pokok Agraria or do not fulfill and the settlement by Indonesian Law of Land. This research is normative juridische, conducted by way of reviewing laws and regulations, and literatures which related to the research."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009
T26245
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pamuntjak, Fiyarni M.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S48052
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>