Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97019 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syarif Syahrial
"Perkembangan studi perumahan di Indonesia relatif sedikit jika dibandiingkan dengan progresifitas of studi ini di negara lain. Studi ini merupakan studi awal perumahan di Indonesia yang menyangkut tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ekspektasi rumah tangga yang saat ini tidak memiliki rumah menjadi memiliki rumah.
Variabel-variabel penjelas yang digunakan dalam model ini terdiri dari variabel umur pendidikan terakhir dan kategori pekerjaan kepada keluarga status perkawinan jumlah anggota rumah tangga, serta adanya Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang akan mempengaruhi probabilitas rumah tangga untuk memiliki rumah serta ekspektasi seseorang untuk memiliki rumah. Untuk menangkap aspek lokasi, maka penulis juga akan melakukan proses estimasi terhadap wilayah perkotaan DKI Jakarta, Jawa kecuali DKI Jakarta dan Sumatera."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
JEPI-VII-01-Juli2006-1
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Afif Kindri Bahar
"Penelitian ini merupakan studi yang membahas determinan kemiskinan dengan menggunakan data Susenas 2012 dan kemudian akan dilihat hubungan antara variable karakteristik rumah tangga tersebut serta dibandingkan dampak masing masing variabel di masing masing wilayah tersebut terhadap kemiskinan Penelitian ini menggunakan metode logistik pada data cross section Hal ini memiliki tujuan dan harapan agar kemiskinan semakin dapat diatasi serta Indonesia akan semakin membaik dalam jangka panjang Kata kunci Kemiskinan Perkotaan Pedesaan Karakteristik Socio economic dan Susenas 2012.

This study is a study that addresses the determinants of poverty using data Susenas 2012 Study aims to know the factors that affect poverty in urban and rural household level This study using logistic method on cross section data Demographic characteristics of households indicates the direction of education in accordance with previous studies while the manufacturing and agricultural sectors shows the probability to be poor compared to the trade and educational services Keywords Poverty Urban rural Household Characteristics and Susenas 2012.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S55857
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardhi Zulhakim
"Penelitian ini menganalisis pengaruh variabel-variabel sosial ekonomi terhadap pengeluaran dan proporsi pengeluaran energi, listrik dan bensin rumah tangga di Indonesia dengan menggunakan data survei sosial ekonomi nasional Susenas tahun 2014. Hasil analisa deskriptif menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran energi rumah tangga Indonesia yaitu sebesar 9,17 persen dari total pengeluarannya dan pengeluaran energi rumah tangga masih didominasi oleh pengeluaran untuk listrik 29,61 dan bensin 47,79 . Hasil analisis regresi dengan metode ordinary least square OLS menemukan bahwa variabel sosial ekonomi mempengaruhi signifikan terhadap pengeluaran energi rumah tangga adalah kepemilikan mobil, motor dan AC. Pemerintah dapat mendorong rumah tangga untuk mengurangi pengeluaran energi dengan memperbaiki infrastruktur transportasi umum agar rumah tangga dapat meminimalisasi penggunaan kendaraan pribadi. Selain itu Pemerintah juga dapat mendorong industri elektronik untuk memproduksi barang elektronik hemat energi terutama AC.

This research analyzes the influence of socio economic variables on expenditure and proportion of expenditure spending on energy, electricity and gasoline household in Indonesia by using the national socio economic survey data Susenas in 2014. The results of the descriptive analysis shows that the average household energy expenditures Indonesia, amounting to 9.17 percent of the total energy expenditure and household expenditure is still dominated by spending on electricity 29.61 and gasoline 47.79 . Regression analysis by the method of ordinary least squares OLS found that socio economic variables affect significantly on household energy expenditure is the ownership of cars, motorcycles and air conditioner. The Governments can encourage households to reduce energy expenditures by improving public transport infrastructure so that households can minimize the use of private vehicles. In addition Governments can also encourage the electronics industry to manufacture energy efficient electronic goods, especially air conditioner."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T47071
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raisha Nurul Zahra
"Studi ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi status pengangguran usia muda di perkotaan dan di pedesaan. Selain itu, studi ini juga berusaha mencari tahu apakah terdapat perbedaan pengaruh variabel independen terhadap status pengangguran usia muda antara di perkotaan dan pedesaan. Variabel yang digunakan dalam studi ini terdiri dari karakteristik individu, karakteristik rumah tangga, dan karakteristik wilayah. Data yang digunakan adalah data survei SUSENAS untuk periode tahun 2012 dan juga data PDRB, Jumlah penduduk, dan Upah Minimum. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa variabel independen yang terdiri dari karakteristik individu, rumah tangga, dan wilayah secara bersamaan berpengaruh terhadap status pengangguran usia muda di perkotaan dan pedesaan.

This research studied factors that affect youth unemployment status in urban and rural areas. This study also aims to find out whether the independent variables have different effect on youth unemployment status in urban and rural areas. The variables used in this study consists of individual, household, and region characteristics. The Data used are the SUSENAS survey data for the period 2012 and also data on GDP, population, and the minimum wage. The results obtained indicate that the independent variables which consists of individual, household, and region characteristics simultaneously affecting the unemployment status of youth in urban and rural areas.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56540
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsidin R.
"Penulisan tesis ini mencoba memberikan gambaran faktor-faktor apa saja yang menjadi determinan pengeluaran konsumsi rumah tangga dengan status pekerjaan utama sebagai buruh/karyawan di Indonesia pada tahun 2000.
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengeluaran konsumsi tersebut dikelompokan menjadi dua bagian yaitu variabel ekonomi (gaji/upah) dan variabel non ekonomi (karakteristik demografi, pendidikan, dan kesehatan). Data yang digunakan dalarn penelitian ini bersumber pada Survei Ekonomi Sosial Nasional (Susenas) KOR tahun 2000, sedang metode analisis yang digunakan adalah deskriptif dan inferensial dengan model regresi double log.
Berdasarkan analisis deskriptif ditemukan bahwa sekitar 53,5 persen dari 54.051 kepala rumah tangga buruh/karyawan di Indonesia berpendidikan dibawah SLTA, selanjutnya sebesar 4,8 persen dari jumlah kepala rumah tangga tersebut masih menerima gaji/ upah kurang dari Rp. 200.000,- atau dibawah standar LIMP yang berlaku. Sementara dari analisis inferensial ditemui bahwa elastisitas pendapatan terhadap pengeluaran konsumsi tergantung dari pendidikan, usia dan daerah tempat tinggal kepala rumah tangga.
Nilai elastisitas pendapatan terhadap pengeluaran konsumsi lebih besar dari satu terdapat pada karakteristik kepala rumah tangga berpendidikan SD hingga S3, berusia produktif (20-60 tahun) dan bertempat tinggal di daerah perkotaan sebaliknya untuk kepala rumah tangga berpendidikan tidak tamat SD, berusia tidak produktif (61 tahun keatas) dan bertempat tinggal di desa nilai elastisitasnya lebih kecil dari satu."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T4295
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Sri Denti On Madya
"Jumlah tenaga kerja informal lebih banyak dibandingkan dengan tenaga kerja formal di Indonesia. Cakupan kepemilikan jaminan kecelakaan kerja masih sangat rendah sedangkan angka kecelakaan kerja masih cenderung tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepemilikan jaminan kecelakaan kerja pada tenaga kerja informal di Indonesia. Variabel yang diamati yaitu, wilayah, umur, jenis kelamin, status pernikahan, status kesehatan, pendidikan, tingkat resiko pekerjaan, lama bekerja, Kepemilikan JKN, rawat jalan dan pendapatan tenaga kerja informal. Data yang digunakan adalah Data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) tahun 2017 diolah menggunakan stata dengan uji logit serta dianalisis dengan pendekatan model ekonometri.
Hasil penelitian dengan p value <0,05 menunjukkan adanya hubungan antara wilayah, umur, jenis kelamin, status kesehatan, pendidikan, tingkat resiko pekerjaan, Kepemilikan JKN, dan pendapatan tenaga kerja informal terhadap kepemilikan jaminan kecelakaan kerja di Indonesia. Sedangkan variabel umur, status pernikahan, rawat jalan tidak berhubungan secara statistik dengan kepemilikan JKK. Nilai Ods Ratio (OR) tertinggi antara lain variabel pendapatan (OR 6,37), pendidikan tinggi (OR 2,99) dan kepemilikan JKN (OR 2,44) sedangkan yang terendah adalah variabel jenis kelamin (0,71).

The number of informal workers is more than the formal workforce in Indonesia. The coverage of employment accident insurance coverage is still very low while the work accident rate still tends to be high. This study aims to determine the faktors associated with the ownership of employment accident insurance in informal workers in Indonesia. The variables observed were, area, age, sex, marital status, health status, education, occupational risk level, length of employment, JKN ownership, outpatient care and informal labor income. The data used is Susenas Data (National Socio-Economic Survey) in 2017 processed using statistic with logit test and analyzed by econometric model approach.
The results of the study with p value <0.05 indicate the relationship between region, age, sex, health status, education, level of occupational risk, JKN ownership, and informal labor income towards job security insurance ownership in Indonesia. While the variables of age, marital status, outpatient care were not statistically related to JKK ownership. The highest Ods Ratio (OR) scores included income variables (OR 6.37), higher education (OR 2.99) and JKN ownership (OR 2.44) while the lowest was the sex variable (0.71).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54315
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Dewi Wuryandari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel sosio-demografi, sosio-ekonomi dan wilayah tempat tinggal terhadap pengeluaran rumah tangga untuk makanan, pendidikan, dan kesehatan. Hasil regresi OLS dan Tobit dengan menggunakan data Susenas 2011 menunjukkan bahwa tahapan siklus hidup rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga dan daerah tempat tinggal berpengaruh signifikan secara konsisten terhadap proporsi pengeluaran makanan, total pengeluaran pendidikan, dan total pengeluaran kesehatan. Ditemukan pula bahwa yang memiliki proporsi pengeluaran makanan terbesar sementara total pengeluaran pendidikan dan kesehatan terendah bukanlah rumah tangga yang kepala rumah tangganya tidak bekerja, tetapi rumah tangga yang kepala rumah tangganya pekerja bebas dan pekerja keluarga.

The objective of this study is to analyze the effect of socio-demographic and socio-economic variables on household expenditures on food, education, and health. The results of OLS and Tobit regressions using the 2011 Susenas data show that household life cycle stages, household size and areas have consistent effect on proportion of food expenditure, education expenditure and health expenditure. It is also found that households with the highest proportion of food expenditure and with the smallest total expenditures on education and health are not the ones with non-working heads of household but those with heads who are working as free labours or family workers."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldi Andalan
"[Masalah utama pada penelitian ini adalah terbatasnya lahan di Indonesia khususnya wilayah perkotaan dan perumahan yang didominasi oleh rumah tapak yang memakan banyak lahan. Menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 1989 ? 2007 rumah tapak cenderung mendominasi dan bahkan mengalami kenaikan dari 75.36% di 1989 menjadi 86.91% di 2007 dibandingkan jenis rumah lainnya. Tentunya hal ini akan mengurangi penggunaan lahan lain seperti untuk keperluan pertanian ataupun pembangunan infrastruktur seperti transportasi publik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh faktor lokasi serta faktor sosial ekonomi rumah tangga terhadap preferensi status kepemilikan dan tipe bangunan rumah. Penelitian ini menggunakan data SUSENAS 2007 khusus modul kor serta perumahan dan lingkungan. Metode estimasi yang diapakai adalah regresi multinomial logit dan regresi tobit untuk mengatasi kelemahan multinomial logit. Hasil regresi multinomial logit menunjukan bahwa umur kepala rumah tangga, jumlah anggota keluarga, total pengeluaran rumah tangga bulanan, tingkat pendidikan kepala rumah tangga, keapal rumah tangga bekerja di sektor jasa dan industri, adanya anak berumur 9 tahun atau kurang, jarak ke pasar tradisional dan jarak ke kantor berpengaruh signifikan dalam beberapa kemungkinan memiliki atau menyewa rumah tapak dan rumah vertikal. Akan tetapi, variabel pendidikan tertinggi kepala rumah tangga dan jarak ke toko hanya signifikan pada beberapa kategori di regresi multinomial logit.

Limited land in Indonesia, especially urban areas and housing which is dominated by landed house that takes up a lot of land. According to the National Socioeconomic Survey (SUSENAS) 1989-2007, landed houses tend to dominate and even increased from 75.36% in 1989 to 86.91% in 2007 compared to other types of homes. Surely this will reduce land use for agricultural purposes, construction or infrastructure such as public transport. This study aims to look at the influence of the location as well as socio-economic factors on the preferences of domestic ownership status and the type of house building. This study uses data CORE SUSENAS 2007 as well as MODULE SUSENAS 2007 which is special for housing and the environment. Estimation method that is used is multinomial logistic regression and Tobin logistic regression to overcome the weaknesses of multinomial logistic. Multinomial logistic regression results showed that the age of family head, the number of family members, total monthly household expenses, the main work status and field of household head, the distance to the traditional markets and the distance to the office have significant effect in some possibility to own or rent a landed house or vertical house. In spite of those variables, there are some significant variables such as highest education of household head, the distance to supermarkets or stores. Nevertheless, those variables are just significant in several categories in multinomial logistic regression.;Limited land in Indonesia, especially urban areas and housing which is dominated by landed house that takes up a lot of land. According to the National Socioeconomic Survey (SUSENAS) 1989-2007, landed houses tend to dominate and even increased from 75.36% in 1989 to 86.91% in 2007 compared to other types of homes. Surely this will reduce land use for agricultural purposes, construction or infrastructure such as public transport. This study aims to look at the influence of the location as well as socio-economic factors on the preferences of domestic ownership status and the type of house building. This study uses data CORE SUSENAS 2007 as well as MODULE SUSENAS 2007 which is special for housing and the environment. Estimation method that is used is multinomial logistic regression and Tobin logistic regression to overcome the weaknesses of multinomial logistic. Multinomial logistic regression results showed that the age of family head, the number of family members, total monthly household expenses, the main work status and field of household head, the distance to the traditional markets and the distance to the office have significant effect in some possibility to own or rent a landed house or vertical house. In spite of those variables, there are some significant variables such as highest education of household head, the distance to supermarkets or stores. Nevertheless, those variables are just significant in several categories in multinomial logistic regression., Limited land in Indonesia, especially urban areas and housing which is dominated by landed house that takes up a lot of land. According to the National Socioeconomic Survey (SUSENAS) 1989-2007, landed houses tend to dominate and even increased from 75.36% in 1989 to 86.91% in 2007 compared to other types of homes. Surely this will reduce land use for agricultural purposes, construction or infrastructure such as public transport. This study aims to look at the influence of the location as well as socio-economic factors on the preferences of domestic ownership status and the type of house building. This study uses data CORE SUSENAS 2007 as well as MODULE SUSENAS 2007 which is special for housing and the environment. Estimation method that is used is multinomial logistic regression and Tobin logistic regression to overcome the weaknesses of multinomial logistic. Multinomial logistic regression results showed that the age of family head, the number of family members, total monthly household expenses, the main work status and field of household head, the distance to the traditional markets and the distance to the office have significant effect in some possibility to own or rent a landed house or vertical house. In spite of those variables, there are some significant variables such as highest education of household head, the distance to supermarkets or stores. Nevertheless, those variables are just significant in several categories in multinomial logistic regression.]"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60712
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Amir
"Kebahagiaan umumnya dianggap sebagai hal penting. Dalam arti yang paling rasional, mengejar kebahagiaan adalah tujuan akhir dari semua tindakan kita. Ekonomi kontemporer telah menekankan peranan pendapatan dalam meningkatkan kebahagiaan seseorang. Meskipun teori ini umumnya benar, pendapatan hanyalah alat untuk mencapai tujuan dan bukan tujuan itu sendiri. Menggunakan data Susenas 2012, menganalisis beberapa faktor penentu lain yang memengaruhi kebahagiaan. Saya menemukan bahwa meskipun pendapatan berkontribusi besar pada kebahagiaan, faktor sosial demografi sama penting dari pendapatan itu sendiri.

Happiness is generally considered an important. In the most rational sense, the pursuit of happiness is the end goal of all our actions. Contemporary economics have overemphasized the role income plays in increasing a person’s happiness. Although this theory is generally true, income is merely a means to an end rather than an end in itself. Using data from the National Socioeconomic Survey 2012, analyse some of the other determinants of happiness. I find that although income is a substantial contributor to happiness, socio-demographic factors are as important as income in itself."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ihsanul Zikri Misra
"Jaminan sosial ketenagakerjaan merupakan instrumen penting untuk menjaga kesejahteraan tenaga kerja. Di Indonesia sendiri hanya ada 23% tenaga kerja yang memilki jamsostek, rendahnya angka ini dapat menjadi ancaman karena tidak terlindunginya tenaga kerja atas risiko-risiko yang dapat mereka hadapi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan sosial ekonomi yang mempengaruhi kepemilikan jaminan sosial ketenagakerjaan di Indonesia. Metode yang digunakan adalah logistik dengan data Susenas 2021 yang diperoleh dari BPS. Hasil penelitian ini menemukan bahwa variabel-variabel, seperti jenis kelamin, lokasi wilayah urban, status kemiskinan, sektor pekerjaan, umur, lokasi tempat tinggal, dan pendidikan terakhir berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan tenaga kerja untuk memiliki jamsostek.

Employment social security is an important instrument for maintaining the welfare of the workforce. In Indonesia, only 23% of the workforce owns employment social security. This low number of ownership can be a threat because the workforce is not protected against the risks they may face. Therefore, this study aims to determine the socioeconomic determinants of employment social security ownership in Indonesia. The study used Susenas 2021 data from BPS and analyzed it using logistic/logit regression. The results of this study found that various characteristics of workforce, such as gender, poverty status, employment sector, age, location of residence, urban/rural, and education have a significant effect on the workforce’s decision to have social security."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>