Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190412 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Dahsiar Anwar
"ABSTRAK
Pengertian konsep shomin shinko (kepercayaan rakyat) dari Kusunoki yang dipinjam untuk mendekati masalah syamanisme di Jepang tidak bisa difahami secara mendalam, tanpa terlebih dahulu rnenelaah konsep minkan shinko dan minkan densho dari para sarjana Jepang lainnya.
Istilah minkan shinko secara harafiah, juga berarti "kepercayaan rakyat". Kata minkan, dan kata shomin, jika di-Indonesia-kan sama-sama akan berarti "rakyat; sedangkan kata shinko berarti "kepercayaan". Namun demikian, sebagai suatu konsep ilmiah, di antara istilah minkan shinko dan shomin shinko terdapat konotasi anti yang berbeda. Bahkan dalam hal ini, konsep minkan, densho (tradisi rakyat), ternyata lebih mendekati pengertian shomin shinko ketimbang minkan shinko dari beberapa ahli tertentu.
Di dalam dunia ilmu pengetahuan di Jepang, konsep minkan shinko belum diartikan secara seragam. Beberapa ahli religiologi dan ahli folklor di sana mempunyai konsepsi yang berbeda tentang istilah ini, dan masing-masing memberikan batasan pengertian dari sudut pandangannya sendiri-sendiri. Ada yang menginterpretasikannya ke dalam berbagai macaw tahyul, ramalan, tabu, gejala-gejala kepercayaan terhadap kekuatan-kekuatan magis dan lain-lain. Ada yang memakainya dalam anti minkan shukyo (agama rakyat), untuk menunjukkan gejala-gejala kepercayaan yang ada kaitannya dengan agama Shinto sebagai agama asli orang Jepang. Ada yang menganggapnya sebagai bagian dari minkan densho (tradisi rakyat) yang tidak mengalami perubahan sejak masa purba hingga masa kini. Bahkan ada pula yang menginterpretasikannya sebagai gejala-gejala kepercayaan yang menyimpang dari ajaran-ajaran (dogma) agama Shinto dan Buddha.
Berbagai konsepsi tentang minkan shinko di atas mempunyai penjelasan yang kuat dari sudut pendekatannya masing-masing, tetapi dari bermacam konsepsi tersebut terdapat pula kelemahan-kelemahan atau segi-segi yang belum terpecahkan untuk menyimpulkan minkan shinko sebagai suatu esensi atau karakteristik kebudayaan Jepang oleh si pembuat konsepsi yang bersangkutan."
1987
D18
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Agustin
"ABSTRAK
Shamanisme merupakan salah satu kepercayaan yang tumbuh dan berkembang di Korea sejak berabad-abad lalu. Shamanisme lebih lanjut berkembang sebagai agama Mugyo/?? dan sebagai adat istiadat Musok /?? . Salah satu karakteristik khas dari Shamanisme Korea yakni Gut. Gut merupakan upacara yang bertujuan membangun komunikasi dengan dewa-dewa untuk memohon berkah maupun tujuan lainnya. Seperti halnya Seoulgut,yang tumbuh menjadi salah satu Gut dengan ciri khas yang membedakannya dengan Gut di daerah-daerah lain di Korea. Penelitian ini ditulis dengan metode deskriptif kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan karakteristik Gut yang berkembang di wilayah Seoul dan sekitarnya. Hasil dari penelitian ini adalah Seoulgut memiliki karakteristik khusus, dan juga Shamanisme yang ada di Korea sangatlah beragam yang tercermin dari adanya cabang Seoulgut.

ABSTRACT
Shamanism is one of the beliefs that grown and developed in Korea for centuries. Furthermore, Shamanism altered into a religion Mugyo and a culture Musok . A unique characteristic of Korean Shamanism is Gut, which is a ceremony to build up communication to gods for blessings and others. Just like Seoulgut, it developed as one of the Gut that is unique to each other. This study was written using qualitative descriptive method and aimed to describe characteristic of Gut in Seoul and its surrounding. The result of this study is Seoulgut has its own specific characteristic, and also Shamanism in Korea is very diverse reflected from the existence of numerous types of Seoulgut."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Agustina Tirtasari
"ABSTRAK
Upacara gut merupakan salah satu ritual yang sampai saat ini masih bertahan di Korea Selatan. Dalam pelaksanaan upacara gut terdapat beberapa peralatan yang wajib digunakan seperti: pakaian, lukisan dewa dan roh leluhur, serta makanan sebagai sesaji untuk para dewa dan roh leluhur. Masing-masing dari peralatan itu
memiliki nilai tersendiri untuk masyarakat Korea yang melaksanakan upacara tersebut. Tujuan penulisan jurnal ini adalah menjelaskan simbol-simbol apa saja yang ada di dalam peralatan upacara gut yang secara eksplisit berkaitan dengan unsur-unsur animisme dan dinamisme dalam konteks pemujaan dewa dan roh leluhur. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi analitis dalam kajian pendekatan semiotika untuk mengetahui hubungan upacara gut dengan simbol animisme dan dinamisme. Penelitian dilakukan dengan menganalisis fungsi dan makna peralatan yang digunakan di dalam upacara gut, terutama peralatan yang digunakan pada altar dan pakaian, serta warna-warna dominan yang digunakan pada saat upacara. Dari hasil penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa pada beberapa peralatan yang digunakan untuk mengiringi upacara gut memiliki nilai
makna yang berkaitan erat dengan penghormatan roh leluhur atau dewa yang ada di dalam tradisi animisme dan dinamisme.

ABSTRACT
The gut ceremony is one of the rituals that still survive in South Korea until now. In the gut ceremony implementation, there are several instruments which must be used, such as clothes, paintings of gods and ancestral spirits, and food as offerings for the gods and ancestral spirits. Each of these instruments has a philosophical value for Korean audience itself. The purpose of writing this paper is to explain several symbols in the gut ceremony instrument which has explicit relation to the elements of animism and dynamism in the context of gods and ancestral spirit worship. This research use analytical description method in the study of semiotic approach to find out the relation between gut ceremony and animism and dinamism symbols. This research conducted with analyzing the function and the meaning of instrumental tools used in the ceremony, especially on the altar, costume, and dominant colorduring in the gut ceremony. Then, from the results of the study we know that in each instrumental tool used in the gut ceremony has a philosophical value that is closely related to the respect of ancestors spirit or gods in the tradition of animism and dynamism."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Waley, Arthur
London: George Allen and Unwin, 1955
895.11 WAL n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Chandra
"ABSTRAK
Tulisan ini membahas tentang pengaruh shamanisme dalam kesenian pungmul di Korea. Pungmul atau nong rsquo;ak adalah tradisi perkusi masyarakat pedesaan di Korea Selatan. Pungmul merupakan bagian dari ritual yang dilaksanakan oleh para petani sepanjang tahun. Seiring dengan perubahan zaman, pungmul mengalami perubahan fungsi menjadi kesenian yang tujuannya untuk menghibur masyarakat. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk memaparkan pengaruh shamanisme dalam kesenian pungmul di masa modern. Penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan, mengolah dan analisis data untuk memaparkan pengaruh shamanisme dalam kesenian pungmul. Melalui metode tersebut penulis menyimpulkan bahwa shamanisme mempengaruhi kesenian pungmul dalam warna kostum, alat musik, dan peran masyarakat dalam kesenian tersebut.
ABSTRACT
This paper discusses the influence of shamanism in pungmul music in Korea. Pungmul or nong 39 ak is a percussion tradition of rural communities in South Korea. Pungmul is part of a ritual carried out by farmers throughout the year. As time goes by, pungmul experience a change of function into a music that its aim to entertain the public. The purpose of this paper is to expose the influence of shamanism in pungmul art in modern times. The method used is descriptive qualitative method with collecting, processing and data analysis techniques to describe the influence of shamanism in pungmul music. Through this method the researcher concludes that shamanism affects the modern pungmul music in the color of costumes, musical instruments, and the role of society in its performance."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nauli Sabrina
"ABSTRAK
Shaminisme merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat Korea kuno. Shamanisme merupakan kepercayaan masyarakat Korea terhadap roh-roh baik dan juga jahat. Masyarakat Korea kuno percaya melalui Shaman menreka dapat terhubung dengan roh-roh tersebut. Shaman melakukan gut atau biasa disebut juga ritual Shamanisme dalam menjalankan perannya sebagai jembatan penghubung. Salah satu jenis gut yang dilaksanakan di desa Hahoe adalah Hahoe Byeolsingut. Jurnal ini akan membahas mengenai bagaimana peran Talchum dalam ritual Shamanisme byeolsingut desa Hahoe dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan metode penjaringan data pustaka. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah bahwa talchum merupakan tarian yang dipergunakan oleh masyarakat desa Hahoe untuk menghibur dewi yang telah diundang oleh shaman dan juga sebagai sarana interaksi masyarakat dengan Dewi.
ABSTRACT
Shamanism is an inseparable thing from the ancient Korean society. Shamanism is a Korean rsquo s belief towards the spirits of good and evil. Ancient Korean community trust through Shaman, they can connect with the spirits. Shaman do a gut, which is also called Shamanism rituals, do their job connecting people with God. There is one type of gut that implemented in Hahoe Village is the Hahoe Byeolsingut. This journal will discuss how are talchum role in the rituals of shamanism byeolsingut Hahoe village using qualitative research methods and literature data networking methods. The conclusion of this study Are that talchum being used by Hahoe village rsquo s peoples to entertaining the Goddes and also as a mean of interaction between peoples and the Goddess that being called by Shaman."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Leihitu, Irsyad
"

Gambar sadas di Sangkulirang-Mangkalihat, Kalimantan Timur adalah salah satu di antara banyak situs di Indonesia yang memiliki kekhasan dari segi motif dan karakteristiknya. Sementara itu, perkembangan teori tentang gambar cadas saat ini menunjukkan bahwa shamanisme dipercaya sebagai teori paling mutakhir. Atas dasar uraian di atas, penelitian ini berusa untuk mengkaji gambar cadas di Wilayah Sangkulirang-Mangkalihat, Kalimantan Timur, dengan menggunakan teori shamanisme khususnya dengan menggunakan model neuropsychology yang terdiri dari tiga tahapan altered states of consciousness (ASC) dan enam metafora trans. Penelitian ini memfokuskan pada enam situs di Kawasan Gergaji, khususnya pada motif-motif yang memiliki indikasi ASC dan metafora trans di dalamnya. Antara lain Ceruk Tewet Bawah, Ceruk Tewet Atas, Ceruk Karim, Gua Tamrin, Gua Jeriji Saleh, dan Gua Ham. Permasalahan dari penelitian ini adalah bagaimana bentuk penggamabaran motif-motif yang memiliki indikasi shamanisme di Kawasan Gergaji. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah formal method, yaitu model neuropsychology yang memfokuskan hanya pada bentuk dan kontekstual dari gambar cadas pada situs. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat represetasi fenomena ASC berupa mental dan hallucinatory imagery pada gambar cadas di Sangkulirang-Mangkalihat

Kata Kunci: Gambar Cadas; Shamanisme; Neuropsikologi Sangkulirang-Mangkalihat; Kalimantan

 

 


Indonesia because of the peculiarity based on its images and characteristic. Meanwhile, the development of theory in the study of rock art has shown that shamanism is the most successful theory until now. Based on the above statements, this research tried to study rock art in Sangkulirang-Mangkalihat, East Kalimantan, under the theory of shamanism. Especially, using the neuropsychology model, which consist of three stages of altered states of consciousness (ASC) and six metaphors of trance. The study focused on six caves in Gergaji Regions, i.e. Tewet cave, Karim, Tamrin, Jeriji Saleh, and Ham. The research question is, how is the depiction of images which indicates as a shamanism's imagery, in the rock art of Gergaji Region. This research uses a formal method who study rock art which concerns only to its forms and context. The result of this research shows that there is a representation of the ASC in the form of mental and hallucinatory imagery in Sangkulirang-Mangkalihats rock art.

Keywords: Rock Art; Shamanism; Neuropsychology; Sangkulirang-Mangkalihat; Kalimantan

 

"
2019
T55246
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iram Barida Masya
"Latar Belakang. Dukun bayi telah menjadi sumber daya manusia utama bagi para wanita selama proses persalinan, dimana pada sebagian besar negara negara berkembang khususnya pada wi!ayah yang terpencil sebagian besar proses persalinan masih dito1ong oleh dukun bayi. Dukun bayi memiliki peran yang berarti dalam hal kompetensi, budaya, empati dun dukungan psikososial saat persalinan dengan manfaat yang penting bagi ibu dan bayi baru lahir. Faktor ·-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan dukun bayi sebagal penolong persalinan adalah : geografi, umur, pendidikan, pekerjaan, status ekonomi, pemeriksaan antenatal, petugas pemeriksa antenatal, komplikasi adn tempat melahirkun.
Tujuan. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan masih tingginya pemanfaatan dukun sebagat penolong persalinan di Kabupaten Sukabumi tahun 2006. Metode. Penelitian ini merupakan penelltian kuantitatif dengan pendekatan desain potong lintang (cross sectional) Data yang dlgunakan pada penelitian ini adalah data primer hasil Survei Kelangsungan Hidup lbu dan Anak di Kabupaten Sukabumi tahun 2001-2006 yang dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Ekologi dan Status Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Sampel yang diambil sebanyak 1.128 responden yaitu ibu yang melahirkan dalam 5 tahun terakhir. Teknik analisis yang digunakan adalah Uji Chi Square dan regresi logistik.
Hasil. Jumlah penolong persalinan dengan dukun ebesar 66.3 % sedangkan yang memanfaatkan tenaga kesehatan 33.7%. Responden yang tinggal di pedesaan 72% dan perkotaan 28%. Distribusi umur beresiko (<25 dan >35) sebesar 55.2% dan yang tidak beresiko 44.8%. pendidkan rseponden masih rendah yaitu 86.9% sedangkan yang berpendidikan tinggi 13.1%. Sebanyak 82.9% tidak bekerja, dan yang bekerja 17.1%. Status ekonomi sebagian besar berada di level miskin, yang berstatus kaya 41.7%. Petugas yang melakukan pemeriksaan ANC adalah dokter, bidan dan perawat. Responden yang melakukan pemeriksaan pada petugas kesehatan tersebut sebesar 82.2% dan yang tidak periksa 17.8%. Pemeriksaan antenatal disini tidak melihat frekuensi, responden yang melakukan ANC 90.2% dan yang tidak 9.8%.
Sebagian besar responden mengalami komplikasi 53%, semcentara yang tidak mengalami komplikasi sejumlah 46.3%. Rumah menjadi tren tempat melahirkan yaitu 87% dan hanya 13% yang melahirkan di sarana kesehatan. Pada proses analisis bivariat, yang berhubungan dengan pemanfaatan dukun sebagai penolong persalinan adalah faktor geografi, pekerjaan, pendidikan, status ekonomi, pemeriksaan antenatal, petugas pemeriksa antenatal dan tempat melahirkan. Selanjutnya dilakukan analisis multivariat untuk melihat variabel mana yang paling besar pengaruhnya terhadap pemanfaatan dukun sebagai penolong persalinan yaitu tempat melahirkan. Peran dukun bayi masih sangat besar sebagai penolong persalinan. Hal ini ditunjukkan dcngan tingginya angka melahirkan dengan dukun yaitu 66.3%. Faktor yang paling mempengaruhi adalah tempat melahirkan.

Background. Traditional birth attandent has become main human resource as women during delivery process, where most of developing countries especially rum] area most of the delivery process is using Traditional birth attandent support. Traditional birth attandent has significant role in competence, culture. empathy and psychosocial support during delivery with important benefit for mother and her newborn baby. Factors that related with using Traditional birth attandent as delivery support are geography, age, education, occupation, economical status, antenatal check up, antenatal check up officer, complication and birthplace.
Objective. To identify factors that related with high use of traditional birth attandent as delivery support in Sukabumi Regency at 2006.
Methods. This research is qualitative research with cross sectional design method. Data used in this research is secondary data from the result of Life Continuity Survey of Mother and Her Children in Sukabumi Regency at 2006 that performed by Center of Research and Development of Ecology and Health Status of Health Research and Development RI Health Department. Analysis technique used is Chi Square and Logistic regression.
Result. Total of delivery supports with shaman are 66.3%, while using health staff are 33.75%. Respondents who live in villages are 72% and in urban are 28%. Distribution of age risk (<25 and >35) is 55.2% and non-risk is 44.8%. Most of respondents' education still low that are 86,9%, while high educated are 13.1%. As much as 82.9% respondents not working and they who work are I?J%. Most of economies statuses of respondents are still in poor level. rich status are 41.?0/o. Staffs that still perform ANC check up are doctors) midwives and nurses. Respondents who perform check up to those health staffs are 86.2% and unchecked are 17.8%. Antenatal checks up do not observe frequency and quality, respondents who perform ANC are 90.2% and who not are 9.8%.
Most of respondents suffering complications are 53.7%, while who does not are 46.3%. Houses become trends of give birth that are 87% and only 13% giving birth in health medium. In bivariate analysis process, one that related with using shaman as delivery support is antenatal check up staffs and birthplace. Next, performed multivariate analysis to observe the highest affecting variables toward using shaman as delivery support, which is birthplace.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T32031
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hong, Thae-han, 1962-
Seoul: Minsogwon, 2009
KOR 201.44 HON u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hogarth, Hyun-key Kim
Seoul: Jimoondang, 2009
KOR 201.44 HOG g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>