ABSTRAKTulisan ini membahas tentang pengaruh shamanisme dalam kesenian pungmul di Korea. Pungmul atau nong rsquo;ak adalah tradisi perkusi masyarakat pedesaan di Korea Selatan. Pungmul merupakan bagian dari ritual yang dilaksanakan oleh para petani sepanjang tahun. Seiring dengan perubahan zaman, pungmul mengalami perubahan fungsi menjadi kesenian yang tujuannya untuk menghibur masyarakat. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk memaparkan pengaruh shamanisme dalam kesenian pungmul di masa modern. Penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan, mengolah dan analisis data untuk memaparkan pengaruh shamanisme dalam kesenian pungmul. Melalui metode tersebut penulis menyimpulkan bahwa shamanisme mempengaruhi kesenian pungmul dalam warna kostum, alat musik, dan peran masyarakat dalam kesenian tersebut.
ABSTRACTThis paper discusses the influence of shamanism in pungmul music in Korea. Pungmul or nong 39 ak is a percussion tradition of rural communities in South Korea. Pungmul is part of a ritual carried out by farmers throughout the year. As time goes by, pungmul experience a change of function into a music that its aim to entertain the public. The purpose of this paper is to expose the influence of shamanism in pungmul art in modern times. The method used is descriptive qualitative method with collecting, processing and data analysis techniques to describe the influence of shamanism in pungmul music. Through this method the researcher concludes that shamanism affects the modern pungmul music in the color of costumes, musical instruments, and the role of society in its performance.