Ditemukan 73779 dokumen yang sesuai dengan query
M. Dachyar
"Persaingan dalam industri pertambangan yang ketat di Indonesia yang merupakan negara yang mempunyai potensi mineral ketiga terbesar di dunia membuat suatu perusahaan harus mengetahui faktor-faktor kunci yang menentukan keberhasilannya dalam bisnis. Selain itu perlu ada suatu model yang dapat menilai tingkat keberhasilan perusahaan itu dengan faktor-faktor itu sebagai indikator. Dalam penelitian ini dirancang model untuk melakukan rating kinerja perusahaan pertambangan dengan metode Analytic Hierarchy Process. Pertama-tama Kriteria dan Sub Kriteria sebagai indikator kinerja perusahaan pertambangan dipilih dan dibobotkan oleh para ahli pertambangan, lalu dibuat model rating untuk perusahaan pertambangan berdasarkan Kriteria dan Sub Kriteria itu. Hasil yang diperoleh adalah model rating kinerja perusahaan pertambangan. Suatu contoh rating untuk perusahaan pertambangan Batubara dibuat untuk menjelaskan kegunaan model itu.
The competition in mining industry in Indonesia, that has the third highest mineral potential in the world, is forcing the companies to understand the key factors of its business success. There is also a need for a model that can rate the companies' success using the factors as indicators. In this research, a performance rating model for mining company is designed using Analytic Hierarchy Process. First, the Criteria and Sub Criteria as performance indicators is chosen and weighted by mining experts, and then a rating model is constructed based on the Criteria and Sub Criteria. The result is a performance rating model for mining company. An example of coal mining company rating is illustrated to explain the use of the model."
2004
JUTE-XVIII-2-Juni2004-127
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
M. Rifai Aji Wibowo
"This thesis discusses about how to select partners in the supply of land rigs based on the criteria for the administrative evaluation, technical evaluation and financial evaluation, using the Analytic Network Process (ANP).
Results of this study indicate that the technical evaluation has the highest weighting, followed by administration evaluation and financial evaluation; and the most influential sub criteria are the rig equipment.
Tesis ini membahas mengenai cara untuk memilih mitra kerja dalam penyediaan rig darat berdasarkan kriteria pada evaluasi administrasi, evaluasi teknis, dan evaluasi harga, dengan menggunakan metode Analytic Network Process (ANP). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa evaluasi teknis mempunyai bobot tertinggi, diikuti oleh evaluasi administrasi dan evaluasi harga; dan sub kriteria yang paling berpengaruh adalah peralatan rig."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27834
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
M. Dachyar
"The Design of Performance Assessment Model for Customer Relationship Management in Banking industries Using Analytic Hierarchy Process. Customer Relationship Management is an approach to organize company? interactions with customers that starts with a customer-centered point of view. Basically, the goals of adopting CRM are to increase customer retention and customer satisfaction. Previous researches had shown that retaining customers is more profitable than building new relationship with the customers. Therefore, in order to gain more customers, bank industries in Indonesia start to adopt CRM This condition results in increased emphasis on developing measures that are customer-centric and give managers a better idea of how their CRM policies and programs are working. In this research, a performance assessment model for Customer Relationship Management in banking industries is designed using Analytic Hierarchy Process. First the criteria and sub criteria as performance indicators are chosen and weighted by experts; the chosen criteria are Customer Knowledge, Customer Value, Customer Interaction, Customer Satisfaction, and Financial. Then an assessment model is constructed based on the chosen criteria and sub criteria. The result is a performance assessment model for Customer Relationship Management in banking industries."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
JUTE-19-1-Mar2005-94
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Budi Sudarwanto
"Salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja pada industri konstruksi adalah dengan meningkatkan kinerja jasa konsultan konstruksi. Untuk itu diperlukan pengukuran kinerja pada tingkatan organisasi jasa konsultan konstruksi, baik dari sisi finansial maupun non finansial. Penelitian ini menggunakan metode Balance Scorecard BSC dan Analytic Network Process ANP , dimana BSC merupakan metode untuk mengukur kinerja pada tingkatan organisasi yang meliputi ukuran-ukuran finansial maupun non finansial. ANP digunakan untuk menganalisis keterkaitan antar indikator kinerja. Penelitian ini menghasilkan suatu model pengukuran kinerja pada industri jasa konsultan konstruksi, yang mencakup 21 indikator kinerja yang tersebar pada 4 perpektif BSC. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan sistem kerja, mempertahankan daya saing terhadap pasar dan produktivitas karyawan menempati prioritas teratas dalam pengukuran kinerja yang memiliki pengaruh besar terhadap kinerja suatu organisasi jasa konsultan konstruksi.
One of the efforts to improve performance in the construction industry is by improving the performance of construction consultant services. Therefore, it is necessary to measure performance at the level of construction consultant services organization, both financially and non financially. This research uses Balance Scorecard BSC and Analytic Network Process ANP method, where BSC is a method to measure performance at organizational level covering financial and non financial measures. ANP is used to analyze the interrelationship between performance indicators. This study produces a performance measurement model in the construction consultant services industry, which includes 21 performance indicators scattered across 4 BSC perspectives. The results of this study indicate that the improvement of work system, maintaining market competitiveness and employee productivity occupy the top priority in performance measurement that has a major influence on the performance of a construction consulting services organization."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T49146
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Zainina Saphira
"Pengadaan material merupakan langkah paling awal dalam menejemen rantai pasok. Performa dari vendor-vendor tersebut memiliki pengaruh langsung terhadap tingkat efisiensi perusahaan. Evaluasi terhadap performa vendor diperlukan untuk dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing vendor sehingga dapat memudahkan proses menejemen vendor. Terdapat beberapa metode dalam menentukan kriteria penilaian vendor, namun metode yang digunakan dalam penelitian ini Analytic Hierarchy Process. Untuk mengembangkan suatu sistem evaluasi vendor, dipilih beberapa kriteria dan sub kriteria yang dibandingkan kecara pair-wise oleh para ahli. Dari model AHP ini menunjukkan bahwa kriteria paling penting adalah kualitas, diikuti pengiriman, layanan, dan fleksibilitas. Pengelompokkan vendor juga dilakukan untuk mengetahui vendor yang diprioritaskan dalam proses evaluasi ini, dimana terdapat 15 vendor prioritas utama.
Procurement is the earliest step in supply chain management. Performance of these vendors have a direct influence on the efficiency of the company. The evaluation of the performance of the vendor is required to be able to know the advantages and disadvantages of each vendor in order to facilitate the process of vendor management. There are several methods to determine the vendor assessment criteria but Analytic Hierarchy Process is the method used in this research. To develop an evaluation system vendor, several criterias and sub-criteria are selected ande compared kecara pair-wise by experts. AHP model shows that the most important criteria is quality, followed by delivery, service, and flexibility. Clustering vendor is also performed to determins the priority in this evaluation process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61063
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Bambang Niryono
"Persaingan industri di jaman era globalisasi sangat tergantung dari kemampuan sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi organisasi. Kemampuan dalam melihat peluang bisnis menjadi arti yang sangat penting jika perusahaan akan terus bertahan dan bergerak sesuai dengan visi dan misi. Kemampuan dalam mengelolah proyek diharapkan akan mendapatkan benefit yang baik secara organisasi. Diperlukan Manajer proyek yang bisa mengidentifikasi, merencanakan, mengevaluasi serta memonitor seluruh proyek yang sedang dilaksanakan supaya mendapatkan benefit yang baik. Untuk mendapatkan seorang Manajer proyek yang handal diperlukan evaluasi yang kompeherenship terhadap kinerja Manajer proyek.
Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan faktor-faktor sukses manajer proyek dan menentukan peringkat manajer proyek yang sesuai dengan faktor-faktor sukse. Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk mendapatkan nilai bobot prioritas yang paling signifikan terhadap kriteria yang sesuai dalam menentukan tingkat keberhasilan seorang Manajer proyek.
Penelitian ini menghasilan bobot nilai prioritas dari kriteria utama yang dijadikan faktor-faktor sukses yaitu Schedules and Plan 0.105, Communication 0.042, Project Mission 0.084 dan Managing Resources 0.077. Manajer proyek 9 (PM9) menjadi peringkat teratas dengan nilai 0.246. Manajer proyek dengan peringkat tertinggi diharapkan dapat menjalankan proyek-proyek saat ini dan masa yang akan datang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi.
Industry competition in the era of globalization depends on the ability of human resources in carrying out the functions of the organization. The ability to see a business opportunity be of great significance if the company will continue to sustain and move in accordance with the vision and mission. Ability to manage projects are expected to receive benefits that both organizations. Project Manajer required that can identify, plan, evaluate and monitor the entire project is being implemented in order to get a good benefit. To obtain a reliable Project Manajer required kompeherenship evaluation of the performance of the Project Manajer. The purpose of this study is to get success factors Project Manajer and Project Manajer rankings. Analytic Hierarchy Process (AHP) is used to get the value of the most significant priority weight to the appropriate criterion in determining the level of success of a project Manajer. This research resulted in the priority weighting of the main criteria that made success factors that schedules and plan is 0.105, Communication is 0.097, Project Mission is 0.084 and Managing resources is 0.077. Project Manajer 9 (PM9) is the best rank with a value of 0.246. Project Manajer with the highest ranking is expected to run projects current and future tailored to the needs of the organization."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45750
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Elena Feridani
"PT. X sebagai perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi migas memiliki resiko operasional yang tinggi sehingga spesifikasi terhadap barang dan jasa yang dibutuhkan juga kompleks. Maka keputusan pemilihan pemasok di PT. X juga menjadi penting. Karena itu dibutuhkan suatu metode yang objektif dan mampu mengatasi permasalahan multikriteria secara proporsional. Dalam penelitian ini akan dibahas dua alternatif metode yang dapat digunakan, yaitu Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy AHP.
Penelitian dilakukan dengan pendekatan studi kasus, yaitu pemilihan pemasok jasa pemeliharaan fasilitas off shore di PT X. Pertama-tama kriteria dan sub kriteria yang digunakan untuk memilih pemasok jasa pemeliharaan fasilitas off shore, dipilih oleh Procurement Specialist di PT. X kemudian dilakukan pembobotan kriteria dan sub kriteria dengan menggunakan metode AHP dan Fuzzy AHP.
Dari penelitian ini didapatkan 7 kriteria dan 34 sub krteria yang menjadi pertimbangan dalam memilih pemasok. Kriteria Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan merupakan kriteria yang memiliki prioritas dan bobot tertinggi untuk memilih pemasok. Sedangkan kedua metode yang digunakan memberikan hasil pembobotan yang tidak jauh berbeda satu sama lain dengan rata-rata perbedaan bobot sebesar 0,032.
As an oil and gas company, PT X has a very high operational risk in every of its activities. This cause the company has very detail specifications on goods or services that they needed. So, the decision on supplier selection becomes important. This situation needs an objective and accommodative method for multi criteria supplier selection problem. This research will introduce two alternatives method which can be used to solve these problems; they are the Analytic Hierarchy Process (AHP) and Fuzzy AHP.This research using study case approach in off shore facilities maintenance service supplier selection problem at PT.X. First, the criteria and sub criteria used to evaluate supplier is chosen by some procurement specialist in PT X, then the criteria and sub criteria is weighted by AHP and Fuzzy AHP Method.This research resulting 7 criteria and 34 sub criteria used to evaluate the supplier. Health, Safety and Environmental is the criteria with highest priority and weight for selecting supplier. The two methods used here, give weighting result which is not too different each other with said average difference is 0,032."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T18705
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
A. Iwan Setiawan
"Persaingan dalam industri pertambangan yang ketat di Indonesia yang merupakan negara yang mempunyai potensi mineral ketiga terbesar di dunia membuat suatu perusahaan harus mengetahui faktor-faktor kunci yang menentukan keberhasilannya dalam bisnis. Selain itu perlu ada suatu model yang dapat menilai tingkat keberhasilan perusahaan itu dengan faktor-faktor itu sebagai indikator.
Dalam penelitian ini dirancang model untuk melakukan rating kinenja perusahaan pertambangan dengan metode Analytic Hierarchy Process. Pertama-tama kriteria dan sub kriteria sebagai indikator kinerja perusahaan pertambangan dipilih dan dibobotkan oleh para ahli pertambangan, lalu dibuat model rating untuk perusahaan pertambangan berdasarkan kriteria dan sub kriteria itu. Hasil yang diperoleh adalah model rating kinerja perusahaan pertambangan. Suatu contoh rating untuk perusahaan pcrtambangan batubara dibuat untuk menjelaskan kegunaan model itu.
The competition in mining industry in Indonesia, that has the third highest mineral potential in the world, is forcing the companies to understand the key factors of its business success. There is also a need for a model that can rate the companies’ success using the factors as indicators.In this research, a performance rating model for mining company is designed using Analytic Hierarchy Process. First, the criteria and sub criteria as performance indicators is chosen and weighted by mining experts, and then a rating model is constructed based on the criteria and sub criteria. The result is a performance rating model for mining company. An example of coal mining company rating is illustrated to explain the use of the model."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50165
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fahrurrozi
"Obat merupakan hal yang sangat penting bagi institusi kesehatan, baik itu rumah sakit, klinik maupun puskesmas. Pemilihan obat yang digunakan juga menentukan kualitas sebuah institusi kesehatan, namun banyaknya jumlah obat yang beredar sering membingungkan rumah sakit dalam memilih obat yang terbaik untuk digunakan. Hal ini dikarenakan pemilihan obat yang ingin digunakan bukan hanya berdasarkan harga saja, melainkan beberapa kriteria lain yang cukup kompleks. Pemilihan berdasarkan rekomendasi dokter membuat jumlah obat yang harus digunakan semakin banyak sehingga menambah masalah baru dalam biaya pengadaan obat. Sistem Informasi Pemilihan Obat (SIPEBAT ) adalah suatu sistem penunjang keputusan yang bertujuan untuk memilih obat terbaik sesuai dengan kriteria tertentu. Sistem ini memetakan kriteria pemilihan obat menjadi sebuah hirarki, dimana masing-masing hirarki akan dilakukan pairwise comparison, yaitu perbandingan berpasangan antarkriteria, sehingga didapat perbandingan kepentingan relatif antara kriteria satu dengan yang lain. Hasil dari perbandingan ini kemudian dianalisa untuk mendapatkan prioritas dari masing-masing kriteria. Setelah selesai lalu dilakukan penilaian terhadap alternatif obat yang ingin dibandingkan dan dihitung untuk mendapatkan prioritas obat terbaik sesuai kriteria yang telah ditetapkan. Dengan sistem ini proses pemilihan obat terbaik akan lebih mudah sehingga penilaian yang dilakukan lebih objektif dan konsisten. Dengan ini tentunya akan didapatkan solusi yang sesuai dengan kriteria pemilihan obat terbaik. Laporan tugas akhir ini berisi tentang hasil penelitian mengenai penerapan metode analytic hierarchy process dalam suatu sistem penunjang keputusan pemilihan obat. Hasil pengujian menunjukkan bahwa solusi yang dihasilkan cukup akurat, terbukti bahwa solusi yang dihasilkan sistem mendekati pemikiran manusia. Hal ini menunjukkan sistem yang dibuat sudah cukup akurat dan dapat digunakan untuk menunjang keputusan pemilihan obat di rumah sakit."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library