Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30560 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elly Nurachmah
"Model praktek keperawatan profesional merupakan suatu model yang memberikan kesempatan bagi perawat untuk menunjukkan otonomi dan akontabilitas dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien. Suatu program evaluasi bagi model praktek keperawatan profesional diperlukan untuk mengkaji sejauhmana keefektifan model praktek keperawatan ini terhadap peningkatan pelayanan keperawatan di ruang model ini, Evaluasi dapat diarahkan kepada aspek struktur dimana komitmen organisasi pelayanan keperawatan akan dikaji, aspek proses dimana faktor pelibatan dan partisipasi dari seluruh komponen yang terlibat dalam pemberian asuhan keperawatan dinilai, serta aspek hasil dimana kepuasan klien dapat diukur. Program evaluasi ini seyogyanya dapat dilaksanakan minimal dua kali dalam tiga tahun, dimana evaluasi pertama merupakan informasi dasar bagi evaluasi selanjutnya.

A professional nursing practice model is an approach that enables nurses to demonstrate their autonomy and accountability in delivering their care to patients. An evaluation program for a professional nursing practice model is required to assess the effectiveness of this model toward an improvement of nursing service in this model unit. The evaluation plan is involved in three aspects; structure, process, and outcome. The aspect of structure is evaluated to assess a commitment of the nursing service organization. The aspect of process is directed to evaluate an involvement and participation of all components in a nursing care delivery system. And finally, the aspect of outcome is assessed to determine the satisfaction of patients and the staff A program of evaluation is best to be conducted twice for a period of three years during which the first evaluation is used as a baseline data for an incoming evaluation."
1998
JJKI-II-5-Okt1998-166
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Ratna
"Berdasarkan observasi tentang upaya yang dilakukan berbagai rumah sakit dalam meningkatkan mutu asuhan keperawatan dapat disimpulkan bahwa upaya yang dilakukan belum memberi hasil yang memuaskan. Upaya yang dilakukan lebih bersifat sesaat atau bersifat individu berupa pelatihan, akreditasi atau memberi kesempatan pada tenaga keperawatan untuk meningkatkan pendidikan pada jenjang yang Iebih tinggi. Namun dalam banyak hal, tenaga keperawatan yang telah dbierikan kesempatan meningkatkan pendidikan tersebut tidak dimanfaatkan secara optimal terutama sarjana keperawatan /Ners, karena belum ada sistem pemanfaatan tenaga keperawatan yang tepat."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tien Gartinah
Jakarta : PPNI, 1999
610.73 TIE s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Iskandar
Jakarta: In Media, 2013
610.73 ISK k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Ratna
"Proses profesionalisme keperawatan yang teljadi di Indonesia saat ini memacu berbagai pergeseran dalam aspek praktek keperawatan. Pandangan dan keyakinan tentang keperawatan sebagai suatu profesi mengakibatkan bergesernya pandangan tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dari yang tadinya semata-mata menekankan pada tindakan prosedural dan bagian dari pelayanan/asuhan medis, inenjadi asuhan yang menekankan pada metoda ilmiah dan landasan keilmuan yang kokoh, serta bersifat mandiri."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
La Ode Jumadi Gaffar
Jakarta: EGC , 1999
610.73 LAO p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Ratna
"Laporan ini menyajikan penjelasan tentang konsep dasar praktik keperawatan dan definisinya. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Mutu pelayanan keperawatan pada umumnya masih rendah. Hal ini ditandai dengan rendahnya kepuasan klien terhadap asuhan yang diterima. Kepuasan klien merupakan indikator utama dalam menilai mutu pelayanan. Salah satu faktor yang mempengaruhi mutu pelayanan adalah metode asuhan keperawatan. Untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan dikembangkan model praktek keperawatan profesional (MPKP).
Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh MPKP terhadap tingkat kepuasan klien di RSAL dr. Mintohardjo, yang menerapkan MPKP Sejak tahun 2003. Desain penelitian adalah korelasi. Jumlah responden 70 orang, terdiri dari 35 orang klien yang dirawat di ruangan MPKP dan 35 orang dirawat di ruang fungsional.
Data yang diperoleh dihitung skornya, kemudian dicari mediannya. Data yang nilainya lebih kecil atau sama dengan median menyatakan ldien tidak puas, sedangkan data yang nilainya Iebih besar dari median menyatakan klien puas dengan asuhan keperawatan yang diterimanya. Data dianalisa dengan analisa statistik Chi Square. Tujuan analisa data adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang bermakna antara tingkat kepuasan klien di ruang MPKP dengan tingkat kepuasan klien di ruang fungsional. Hasil yang didapatkan adalah sebanyak 31 orang (88,6%) klien di ruang MPKP puas terhadap asuhan yang diterima, sisanya 4 orang (11,4%)tidak puas. Di ruang fungsional 32 orang (91%) klien tidak puas dan 3 orang (9%) puas terhadap asuhan keperawatan. Kesimpulan ada perbedaan bermakna antara tingkat kepuasan klien di ruang MPKP dengan ruang fungsional. Atau dengan kata Iain tingkat kepuasan pada ruang MPKP lebih tinggi dari pada di ruang fungsional.
"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5359
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna S. Sudarsono
"Model Praktek Keperawatan Profesional (PKP) diartikan sebagai suatu sistem (struktur, proses dan nilai-nilai profesional) yang memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan yang diperlukan. Melalui pengembangan model ini terdapat otonomi & akuntabilitas perawat, pengembangan profesional dan penekanan pada mutu asuhan keperawatan. Berdasarkan hal tersebut pada model PKP yang dikembangkan di RSCM diperlukan penataan 3 (tiga) komponen utama dalam pemberian asuhan keperawatan yaitu ketenagaan; metoda pemberian asuhan dan dokumentasi keperawatan. Pada model ini metoda pemberian asuhan keperawatan yang digunakan adalah tim primer (kombinasi metoda keperawatan primer dan metoda tim).
Model ini dikembangkan di ruang rawat penyakit dalam dengan kapasitas 30 tempat tidur. Setelah model diimplementasikan ± 8 bulan, hasilyang dicapai menunjukkan, secara kualitatif perawat primer merasakan kebanggaan profesional, perawat asosiet mengatakan pekerjaan lebih terencana dan dokter menilai, bahwa mereka merasakan kerjasama dengan perawat lebih baik dibandingkan dengan ruang rawat lainnya
"
1998
JJKI-II-5-Okt1998-157
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Tidak dapat dipungkiri bahwa mutu pelayanan/asuhan keperawatan
di Indonesia masih belum memuaskan masyarakat. Kesan umum
masyarakat tentang perilaku perawat yang berkonotasi negatif
seperti tidak ramah, "judes", pemarah, tidak memberikan informasi
yang diperlukan, masih menguasai persepsi mereka. Kesan ini
didukung oleh Nash, et.al (1994) yang mambuktikan bahwa interaksi
personal antara perawat dan pasien merupakan prediktor panting
dalam menentukan kepuasan pasien. Martin (1989) mengidentifikasi
empat kebutuhan dasar penerima pelayanan kesehatan adalah kebutuhan
untuk merasa penting, diterima, dimengerti, dan kebutuhan akan rasa
nyaman. Keceriaan dan keramahan perawat, penghargaan terhadap
keleluasaan pribadi (privacy) pasien, juga menjadi indikator
tingkat kepuasan pasien, menurut Davis & Adams-Greenly (1994)."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>