Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164726 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Agus Fitrah Akbar
"Kegiatan konstruksi adalah suatu kegiatan dengan ciri tertentu, salah satunya adalah kegiatan tersebut memiliki batasan-batasan tertentu, yakni batasan mengenai waktu, mutu produk, dan biaya. Dengan adanya batasan tersebut dalam pelaksanaan kegiatan konstruksi dibutuhkan adanya suatu manajemen yang tepat. Manajemen dimaksud adalah suatu proses perencanaan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan kegiatan anggota serta sumber daya yang lain untuk mencapai sasaran organisasi. Dalam proyek konstruksi, salah satu metode pengelolaan yang dapat diterapkan adalah manajemen konstruksi. Manajemen Konstruksi (MK) sendiri dapat diartikan sebagai metode untuk mengelola proyek, dimana tahapan-tahapan dalam proses pembangunan, yaitu : tahap pengembangan konsep (concept development phase), tahap perencanaan (design phase), tahap pelelangan (lender phase), tahap pelaksanaan (construction phase) dan tahap pemeliharaan & pengoperasian (maintenance & operation phase) diperlakukan sebagai satu sistem yang menyeluruh dan terpadu (integrated), dengan tujuan untuk mencapai hasil yang optimal dalam aspek biaya, mutu dan waktu.
Pelaku dari Manajemen Konstruksi dalam pembahasan ini adalah Manajer Konstruksi. Manajer Konstruksi disini dalam menjalankan peran dan tugasnya tersebut sebaiknya memiliki pemahaman yang baik atau lebih baik jika memiliki penguasaan terhadap satu atau lebih Area Knowledge yang ada dalam CM-BOK Dengan penguasaan yang tepat akan Area Knowledge yang ada maka akan tercipta peningkatan kinerja pada suatu proyek yakni, dalam segi waktu, mutu, dan biaya. Manajemen resiko dan keselamatan kerja adalah dua hal yang seringkali dirasakan sebagai fungsi yang saling berhubungan. Manajeman yang efektif dalam perbandingan antara produktivitas dan keselamatan kerja adalah suatu tantangan dalam banyak industri yang mengoperasikan sistem engineering yang dinilai kritis, seperti nuclear power plants atau offshore oil platforms. Pada penelitian ini akan dianalisa mengenai keterkaitan antara area knowledge dengan kinerja pelaksanaan proyek. Dengan penguasaan yang tepat terhadap area knowledge Risk & Safety Management diharapkan dapat dikembangkan suatu upaya untuk meningkatkan produktifitas I kinerja selama masa pelaksanaan proyek.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh dari tingkat pemahaman Area Knowledge Risk & Safety Management oleh manajer konstruksi pada tahap pelaksanaan kegiatan konstruksi terhadap kinerja waktu dan biaya. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode survey langsung ke lapangan. Survey dimaksud adalah merupakan studi yang bersifat kuantitatif yang digunakan untuk meneliti gejala atau perilaku status kelompok. Survey ini dilakukan dengan cara menyebar kuisioner atau dengan cara wawancara iangsung dengan para ahli yang berkompeten mengenai masalah yang dibahas dalam penelitian. Tahapan selanjutnya adalah menganalisa apakah ada hubungan keterkaitan antara Risk dan Safety Management baik itu dari segi pemahamannya maupun dari segi pelaksanaannya dengan kinerja pada suatu proyek. Hal ini dapat diperoleh dengan cara melakukan analisis terhadap data yang didapat dari hasil survey.
Dari analisa korelasi yang terjadi dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan proyek Konstruksi, terjadi keterkaitan (hubungan antar ilmu pengetahuan) aspek dari knowledge area (risk management dan Safety management), yang harus diaplikasikan dalam tahap Pelaksanaan Proyek, dan harus dikuasai/dipahami oleh Manajer Konstruksi, untuk meningkatkan kinerja proyek, dalam hal ini adalah kinerja biaya dan kinerja waktu.

Construction activity is an activity with certain characteristic, one of them is that activity have some certain parameter, there are; time, quality, and cost. According to that parameter, the implementation of construction activity need the right management. Management is a process to making a plan, organizing, leading, and controlling activity of every team member including other resources in order to achieving organization objectives. In project construction, one of the management method that can be implemented is construction management. construction management is a method to manage the project, which every phase in development process, are; concept development phase, design phase, tender phase, construction phase and maintenance & operation phase, treating as one whole and integrated system, in objective to raise an optimal result of time, quality, and cost.
Subject of construction management in this research is construction manager. construction manager, while conduct it's role and function, better if they had good comprehension or much better if they had mastery of one or more area knowledge in CM-BOK. With the right mastery of area knowledge, so that will be produced increasing of performance in the project, that is time, quality, and cost. Risk management and safety is two things which is often feel as a relationship function. An effective management in comparison with productivity and safety is a challenge in may industry, while operating engineering system which is critical, such as nuclear ower plant and offshore oil platform. In this research, will be analyze about correlations between area knowledge risk and safety management and performance of project implementation. With the right mastery of risk and safety management, hopefully that could be developed some way to increase productivity / performance as long as project be implemented.
Research objective is to analyze the effect of comprehension level area knowledge risk & safety management By Construction Manager To Increase Performance Of Project Implementation Time & Cost. Survey method is used in this research. Survey is quantitative study for analyze symptom or behavior of group status. This survey is conducted by disseminate questionnaire or by direct interview with the expert in this research. The next step is analyze if there any relation between risk & safety management from the comprehension or implementation to project performance. It can be obtained by conduct data analysis from the survey.
From the correlations analysis, concluded that in the implementation of construction project, there is a relation between aspect from area knowledge (risk and safety management) that should be applicated in the project implementation, and should be mastered I comprehended by construction manager, in order to increase project performance, in this case is cost and time performance."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T16861
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dirgantara Putra
"Untuk menghasilkan kinerja yang baik, sebuah proyek harus dimanage dengan baik oleh manajer yang berkualitas baik, yaitu yang memiliki kompetensi yang disyaratkan. Kompetensi tersebut mencakup unsur ilmu pengetahuan (knowledge) dan unsur kemampuan (Skill) dan unsur sikap (attitude). Kompetensi manajer proyek merupakan salah satu faktor yang penting untuk keberhasilan dalam pencapaian sasaran proyek yaitu proyek yang dapat diselesaikan tepat pada waktunya, mutu yang disyaratkan dan biaya yang optimum. Manajer proyek merupakan individu yang paling menentukan keberhasilan / kegagalan suatu proyek konstruksi, karena manajer proyek berperan dalam mengintegrasikan dan mengkoordinasikan semua sumber dan kegiatan dalam sebuah proyek dan bertanggung jawab sepenuhnya atas keberhasilan pencapaian sasaran proyek.
Karena semakin berkembangnya dan pentingnya peran manajer proyek dalam dunia konstruksi saat ini, maka LPJKN (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional) merumuskan suatu bakuan kompetensi manajemen proyek konstruksi bagi seorang manajer proyek. Bakuan kompetensi manajemen proyek konstruksi mencakup seluruh pengetahuan yang harus dikuasai oleh tenaga ahli dibidang manajemen proyek selaras dengan perkembangan / kebutuhan dunia jasa layanan dibidang konstruksi, sehingga pengetahuan & standard kompetensi menganut ketentuan internasional. Standar ini akan memberikan seorang manajer proyek ringkasan keahlian yang lengkap yang dibutuhkan didalam perkerjaannya. Seorang manajer proyek dapat melihat lingkup pekerjaan yang telah dikuasainya dan juga lingkup pekerjaan lain yang diperlukan untuk pengembangan atau pengalaman lebih lanjut.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk meneliti pengaruh tingkat pemahaman manajer proyek untuk kompetensi manajemen finansial terhadap kegiatan tahap pelaksanaan proyek dalam usaha meningkatkan kinerja biaya proyek. Variabel yang digunakan adalah kompetensi manajer proyek yang meliputi unsur knowledge, unsur skill dan unsur perilaku. Penelitian dilakukan terhadap manajer proyek dalam berbagai tingkatan bakuan kompetensi LPJKN terdiri dari manajer proyek pratama, manajer proyek madya dan manajer proyek utama dalam cakupan perusahaan yang berada di Jakarta. Pengumpulan data primer dilakukan dengan pengisian kuisioner oleh responden (manajer proyek).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pemahaman manajer proyek dalam area knowledge manajemen finansial berkisar pada level cukup memahami sampai memahami. Dari penelitian, diketahui juga tingkat penguasaan manajer proyek dalam kompetensi skill berkisar pada level baik dan tingkat penguasaan manajer proyek dalam kompetensi sikap berkisar pada level cukup baik sampai baik. Dari penelitian juga diketahui bahwa tingkat pemahaman manajer proyek dalam kompetensi manajemen finansial berpengaruh secara signifikan terhadap kegiatan - kegiatan pelaksanaan proyek.

In order to achieve great efficiency, a project must be managed by a good project manager which has qualified competencies. The competency has various aspects including knowledge, skills, and attitude. Project manager competency is one of the important factors which affect the project to achieve a good result of its objective. A good results in a project means project can be done in its time frame, achieve the prerequisite quality, and cost effective. Project manager certainly is the most important person who determining the construction project will successful or failure, because he/she has a role to integrate and coordinate whole project resources and activities in the project. Also, the project manager has a full responsibility for the successfulness of project objectives.
As the more and more important project manager role in construction world today, then LPJKN (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional) or a Foundation of National Construction Service Improvement formulate a standard for a construction project management especially for a project manager. A standard of construction project management including whole knowledge that must be knew by an expert in project management field appropriate with the improvement and/or necessity in construction management service world. For that sake, the standard refers to international standard. This standard will give project manager a brief explanation of the skills that needed in his/her works. Also, the project manager can see the competency he/she has and another task which needed for further improvement.
This thesis wrote to evaluate the influence of project manager competency especially in financial management competency toward project implementation stage in order to improving project expenses efficiency. The variable is project manager competencies including knowledge aspect, skills, and attitude. The research has been done toward project manager in various LPJKN competency levels; they are consisting of pratama project manager, madya project manager, and utama project manager in a several company in Jakarta. Primary data collection had been done through questioner method.
The result of this research shows that the project manager's understanding level in the area of knowledge management financial is on the level of 'fairly understand' to 'understand'. From the research, it is found out that the project manager?s skill competency is on the level of 'good' and the project manager's attitude competency is on the level of 'fairly good' to 'good'. In addition, from this research, it is also figured out that the project manager?s understanding level in the financial management competency is significantly influence the activities of the project.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35336
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Bayuni Rahmat
"Kualitas manajemen proyek dalam melaksanakan pekerjaan proyek tergantung dengan kualitas manajer proyek. Dimana manajer proyek merupakan wakil dari perusahaan kontraktor memimpin tim kerja proyek, yang mempunyai pengaruh terhadap kinerja mutu produk yang di hasilkan oleh tim proyeknya. Kinerja mutu produk sendiri terdiri dari kinerja waktu, kinerja biaya, dan kinerja mutu. Salah satu usaha untuk meningkatkan kinerja proyek antara lain meningkatkan kualitas pekerja, dalam hal ini manajer proyek sebagai pimpinan tim proyek yang memiliki peranan kunci terhadap kesuksesan pekerjaan. Peningkatan kualitas manajemen proyek (manajer proyek ) merupakan bagian dari program peningkatan manajemen mutu (Quality Management) dan dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan dan pendidikan.
Penelitian ini difokuskan pada proyek konstruksi Sipil Umum seperti jalan, jembatan, fly over, pelabuhan laut, bandara udara, bendungan, pengairan yang ada di Indonesia pada perusahaan kontraktor PT Wijaya Karya. Dari analisa yang didapat factor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja manajer proyek dalam meningkatkan kualitas dlam kinerja waktu dan biaya dengan pengembangan kemampuan dibidang sociotechnical system. Yaitu suatu system yang mencakup system manajemen proyek (PMBOK) yang meliputi masalah manajerial, teknis dan organisasi serta system social, yaitu masalah hubungan antar manusia.

It is a common knowledge that the quality of project managmement is depends on the quality of the appointed manager it self, where he/she leads project team, representing the contractor company, which has minor and major effect on the performance of the product produced by his/her team. Product performance it self consists of three aspects, which are time, cost and quality. One way to improve the performance of the project is by improving the quality of the individual who works in the project, in this case the project manager, as the leader which is the key for a successful project. Project management quality improvement (for project manager) is a part of quality management improvement.
This research is focused on the civil construction project, such as the road, bridge, flyover, seaport, airport, and water dam in Indonesia which done by PT Wijaya Karya. Analyzes says the factors that affect project manager performance in improving the quality of product, in terms of time and cost, by develop socio-technical system, which is a system designated to solve project management problems, covering managerial, technical, organization, and last but not least human interaction.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T23485
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deddy Gusnadi
"Secara umum proyek konstruksi mempunyai kegiatan yang kompleks dan memiliki unsur ketidakpastian sehingga mengandung resiko. Tdak terkecuali juga dengan proyek jalan tol. Dimana resiko-resiko yang diterima proyek selama masa konstruksi berpotensi mempengaruhi kinerja proyek, termasuk kinerja biaya pelaksanaan proyek.
Untuk mengetahui resiko apa yang berpotensi memberikan pengaruh terhadap kinerja biaya pelaksanaan diperlukan manajemen resiko sebagai pendekatan untuk mengelola resiko. Identifikasi resiko selama masa pelaksanaan diperlukan untuk mengetahui resiko apa yang berpotensi mempengaruhi kinerja biaya pelaksanaan. Dengan demikian akan diperoleh tingkat prioritas masing-masing resiko, sehingga dapat dievaluasi dan diperoleh tindakan penanganan yang tepat (alokasi resiko).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan penanganan yang dilakukan oleh pihak kontraktor terhadap resiko cenderung berbeda. Ini menunjukkan bahwa belum diterapkannya prosedur yang baku terhadap pengelolaan resiko. Untuk itu diharapkan kontraktor jalan tol untuk menerapkan prosedur pengelolaan resiko yang baku.

In general the project of construction have complex activity and have uncertainty element so that contain risk. Do not aside from also with project of turnpike. Where accepted risks the projects of during a period of construction have potency to influence performance of is project of, including performance is expense of execution of project.
To know risk what have potency to give influence to performance is expense of execution needed by risk management as approach to manage risk Identify risk during a period of execution needed to know risk what have potency to influence performance of is expense of execution. Thereby will be obtained by priority level of is each risk, so that can evaluate and obtained by handling action which is accept risk allocation.
Handling action conducted by contractor party to risk tend to differ. This indicates that not yet applied of standard procedure to management of risk. Is for that expected by turnpike contractor to apply procedure management of standard risk.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14787
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Saiful R.
"Peralatan konstruksi merupakan suatu investasi yang sangat besar bagi hampir semua perusahaaan konstruksi. Masalah peralatan khususnya peralatan konstruksi, erat kaitannya dengan masalah keselamatan kerja. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta Cara-cara melakukan pekerjaan.
Selain itu perkembangan peralatan mesin semakin kompleks terutama dalam hal kemampuan, fungsi yang semakin beragam, tenaga yang semakin besar, serta produktivitas yang semakin tinggi. Seiring dengan itu, harus diikuti pula dengan tingkat keamanan dan kenyamanan yang lebih baik. Perencanaan dan prosedur keselamatan yang efisien lebih diperhatikan dalam pelaksanaannya saat ini.
Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan suatu manajemen peralatan konstruksi yang berkualitas bagi perusahaan kontraktor yang dapat diterapkan pada semua proyek guna mengurangi serta mencegah timbulnya risiko kecelakaan kerja. Secara garis besar, faktor-faktor penting yang merupakan permasalahan pokok dalam manajemen peralatan mencakup: pernilihan alat, kepemilikan alat, pengoperasian alat, pemeliharaan dan perbaikan alat, pencatatan penyaluran biaya peralatan, penggantian peralatan, serta administrasi peralatan.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh kualitas penerapan manajemen peralatan terhadap peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja pada tahap pelaksanaan proyek konstruksi bangunan tinggi di wilayah Jabotabek. Dengan melakukan analisis statistik terhadap 28 sampel (25 sampel yang diolah dan 3 sampel untuk validasi), maka didapat hubungan yang signifikan, dimana semakin balk kualitas penerapan manajemen peralatan akan dapat menaikkan kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K-3) proyek konstruksi bangunan tinggi di wilayah Jabotabek.
Variabel-variabel penentu yang didapat dari hasil penelitian ini adalah: kesesuaian alat dengan kondisi tempat kerja alat, pengawasan operasional alat serta pengalaman operator alat dan sebagai variabel dummy adalah pembuatan proyeksi keperluan peralatan serta pembuatan rencana tata ruang kerja (job layout)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T7285
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adecya Ayu Cynantya
"Kesuksesan suatu proyek konstruksi diperoleh dari adanya penerapan dan pemeliharaan sistem manajemen mutu dengan melakukan peningkatan berkesinambungan kinerja proyek secara efektif dan efisien. Dibutuhkan adanya suatu kriteria kompetensi bagi seorang manajer proyek konstruksi yang dapat menjamin terlaksananya pengelolaan manajemen kualitas dalam suatu proyek, sehingga berpengaruh baik pada waktu pelaksanaan proyek.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pemahaman manajer konstruksi yang diperlukan dalam menjamin pengelolaan manajemen kualitas proyek konstruksi dalam hubungannya dengan aplikasi pemahaman tersebut terhadap kinerja waktu untuk mencapai kualitas proyek yang baik. Adapun kriteria tersebut mengacu pada LPJKN (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional) dan level manajer proyek yang diteliti ada pada level Ahli Manajer Proyek Konstruksi Pratama, Ahli Manajer Proyek Konstruksi Madya, dan Ahli Manajer Proyek Konstruksi Utama.
Penelitian dikhususkan pada studi kasus untuk PT.X. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif, yaitu hasil survey berupa kuesioner dan wawancara dari pakar dan responden diolah sesuai dengan metode yang digunakan, yaitu dengan analisa validitas reabilitas, analisa nonparametrik, metode statistik dengan analisa deskriptif, analisa korelasi, dan analisa regresi.
Hasil dari penelitian ini adalah untuk tingkat pemahaman manajer proyek konstruksi dalam mengelola manajemen kualitas berkisar antara paham hingga sangat memahami manajemen kualitas tersebut, untuk tingkat kemampuan berkisar antara paham baik hingga sangat baik, dan aplikasi dari pemahaman berkisar antara sering hingga selalu menerapkan manajemen kualitas tersebut. Sementara tingkat pengaruh aplikasi dan pemahaman manajer proyek terhadap kinerja waktu berkisar antara cukup berpengaruh hingga sangat berpengaruh terhadap kinerja waktu proyek. Sehingga semakin tinggi tingkat pemahaman dan kemampuan seorang manajer proyek dalam manajemen mutu akan mempengaruhi aplikasi dari pemahaman tersebut dalam menjalankan suatu proyek sehingga akan menyebabkan peningkatan kinerja waktu proyek.

Success of construction projects can be done with application and maintain of a quality management systems. It is can do by project performance enhancement continuity in effective and efficient way. Some competencies criteria are needed for construction project manager. That criteria are assured and managed quality management in certain project. Then finally were influencing project construction period.
This research intend as much as to know degree of comprehension project manager that is required to be assured and managed quality management in construction project. Applied of comprehension above coherences with time performance out of construction period in line by objective of proper project quality. The criteria are referred to LPJKN (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional), National Construction Development Services Institution from Indonesia. The level?' of Project Manager respondents divided by Project Manager Expert Senior, Intermediate, and Junior Level.
Focuses of research were study case wherewith X Construction Company. Analysis of data are done by quantitative method specifically by questioner and interview with professional expert and selected respondents by validity and reability analysis, nonparametric analysis, plus statistic method by means of descriptive analysis, correlative analysis, and regression analysis. The function aforementioned then followed by another phases so that can produce competencies factors that at the best comprehensive a construction manager within how to manage quality management with time performance project.
As results of this research, the degree of comprehension project manager is between understand and very understand, the capability is between good and very good, and the application of the comprehension is between often and always implementing the quality management. Meanwhile, the applied of comprehension with the time performance out of construction period range from quite influencing and very influencing. So that the application of comprehension and capability of project manager to manage quality management could increase the time performance of construction project.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35318
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Syarif Hidayat
"Pada pelaksanaan proyek konstruksi tidak pernah dijumpai suatu proyek yang semua kegiatannya berjalan sesuai perencanaan dasar, terutama bagi proyek yang besar dan kompleks. Permasalahan akan berkembang setiap harinya seperti : keterlambatan material, kekurangan tenaga kerja, kerusakan peralatan dan kondisi-kondisi lain menggangu perencanaan awalnya. Pengawasan merupakan bagian dari pengendalian proyek yang diperlukan untuk mengantisipasi penyimpangan-penyimpangan yang terjadi sehingga tindakan koreksi dapat memperbaiki hasil pelaksanaan yang kurang memenuhi spesifikasi.
Pengawasan biasanya meliputi empat kegiatan utama. Keempat kegiatan utama itu adalah pengembangan standar pelaksanaan, pengukuran hasil pelaksanaan, penilaian hasil pelaksanaan dan perbaikan.
Penelitian ini ditujukan untuk melihat adanya hubungan secara kuantitatif melalui analisis regresi berganda pengaruh kualitas pengawasan kepada kinerja biaya dan kinerja waktu akhir dari pelaksanaan konstruksi Bendungan dan Bangunan Air pada proyek Irigasi.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang ditujukan kepada seluruh Kantor Dinas Departemen Pekerjaan Umum Propinsi. Dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian sistem pengawasan yaitu sistem pengawasan yang dilakukan oleh Pemilik dan sistem pengawasan yang dilakukan Pemilik bersama Konsultan Supervisi.
Dari total sampel kedua sistem pengawasan tersebut dilakukan analisis statistik untuk akhirnya mendapatkan model regresi berganda tentang hubungan antara variabel-variabel pengawasan terhadap kinerja biaya maupun kinerja waktu pelaksanaan proyek.
Dan hasil penelitian yang didapatkan bahwa peningkatan pengawasan yang dilakukan oleh Pemilik maupun Pemilik bersama Konsultan Supervisi akan meningkatkan kinerja biaya dan kinerja waktu pelaksanaan konstruksi Bendungan dan Bangunan Air pada Proyek Irigasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T2807
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tubagus M. Arry H.
"Seiring dengan kemajuan jaman, sepertinya teknologi sudah tidak dapat dipisahkan lagi dengan dunia usaha termasuk didalamnya bidang jasa konstruksi. PC (Personal Computer) sebagai alat bantu pengelolaan informasi, pengambilan keputusan dan efisiensi, secara garis besar terbagi menjadi dua komponen utama yaitu hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak) dan mengalami perkembangan yang cukup pesat pada akhir abad 20 ini, termasuk paket perangkat lunak manajemen proyek (project management software/PM software).
Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui pengaruh penggunaan perangkat lunak manajemen proyek (project management software/PM software) terhadap kinerja waktu proyek konstruksi pada tahap pelaksanaan, dan mengidentifikasi variabel PM Software yang potensial untuk dimaksimalkan kinerjanya.
Data penelitian ini diperoleh dari laporan proyek PT. Rekayasa Industri, dengan cara melakukan wawancara kepada personil proyek, antara lain: project manager, project control engineer, site manager, management information system manager dan project engineer yang terlibat dalam 25 sampel proyek pada tahap pelaksanaan yang telah dipisahkan dan digunakan dalam penelitian ini.
Hasil analisis regresi menunjukkan adanya korelasi yang positif antara variabelvariabel dalam PM Software terhadap kinerja waktu proyek konstruksi pada tahap pelaksanaan, variabel tersebut yaitu integrasi baseline, pelaksanaan, monitoring, proses informasi, analisa awal dan pelaporan mengenai jadwal dan tingkat fleksibilitas PM Software terhadap pengendalian perubahan jadwal proyek (schedule change control), sebagai komponen yang potensial untuk dimaksimalkan kinerjanya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T665
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>