Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89496 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budi Hariyanto
"Tesis ini adalah tentang manajemen pengawasan. Perhatian utama kajian ini adalah pada penerapan/pelaksanaan manajemen pengawasan di salah satu organisasi kepolisian tingkat polres dalam jajaran Polda Metro Jaya. Masalah penelitian dalam tesis ini adalah tentang pelaksanaan manajemen pengawasan di lingkungan Sat Reskrim polres Metro Jakarta Selatan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dimana penulis mendapatkan data dengan cara melakukan pengamatan, wawancara dan studi dokumen terhadap berbagai macam sumber informasi yang terkait dengan pelaksanaan manajemen pengawasan di Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan.
Hasil dari pada penelitian menemukan indikasi bahwa Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan belum menjalankan manajemen pengawasan secara balk dan benar. Pertimbangan belum dilaksanakannya manajemen pengawasan secara balk dan benar oleh Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan adalah karena banyak faktor, antara lain: sumber daya manusia yang terbatas, minimnya sarana dan prasarana pendukung, anggaran yang terbatas serta penerapan/ pelaksanaan aturan organisasi yang tidak konsisten. Terkait dengan masalah ini, maka baik buruknya pelaksanaan manajemen pengawasan akan menentukan kinerja organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa dalam sebuah organisasi, fungsi pengawasan harus berjalan dan dilakukan secara tepat demi menjaga agar pelaksanaan kegiatan organisasi sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dalam rangka pencapaian tujuan. Kemudian, dengan menggunakan manajemen pengawasan yang balk akan dapat dilakukan penilaian apakah suatu organisasi (dalam hal ini Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan) telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya secara hemat, efisien, dan efektif, serta sesuai dengan rencana, kebijakan yang telah ditetapkan, dan ketentuan yang berlaku. Selain itu, dengan melaksanakan manajemen pengawasan yang baik maka akan dapat diperoleh informasi, dimana informasi tersebut dapat digunakan oleh pimpinan untuk penyempurnaan kegiatan dan pengambilan keputusan. Jadi manajemen pengawasan merupakan proses/rangkaian kegiatan pengawasan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006
T16959
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Bagoes Wibisono H. K.
"ABSTRAK
Tesis ini membahas hasil penelitian tentang penanganan tindak pidana pencurian dengan pemberatan yang dilakukan oleh Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan. Fakta yang terjadi menunjukan bahwa kasus tindak pidana pencurian dengan pemberatan di wilayah hukum Polres Metro Jakarta Selatan selama kurun waktu dua tahun terakhir cukup tinggi. Penelitian ini dilakukan dengan metode pengamatan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara, pengamatan dan penelitian dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingginya jumlah kasus pencurian dengan pemberatan yang terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor tingginya kebutuhan hidup di kota Jakarta, sehingga menyebabkan orang makin nekad melakukan pelanggaran hukum. Dari sekian banyak jumlah kasus pencurian dengan pemberatan yang terjadi, kasus pencurian kendaraan bermotor dengan modus menggunakan kunci letter T dan gunting gembok pagar rumah merupakan kasus yang paling tinggi jumlah kasusnya. Penanganan kasus tindak pidana pencurian dengan pemberatan yang dilakukan oleh Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, diawali dengan adanya laporan dari warga masyarakat yang melaporkan bahwa adanya suatu tindak pidana pencurian dengan pemberatan, setelah itu dilakukan proses penyidikan dengan tahap pemeriksaan pendahuluan, setelah dilakukan pemeriksaan pendahuluan akan dilakukan penilaian oleh Kasat Reskrim mengenai kelayakan penyidikan apakah sesuai dengan yang diatur dalam KUHAP, setelah itu dilakukan penyidikan dan langkah selanjutnya adalah penyelesaian dan penyerahan berkas perkara kepada Jaksa Penuntut Umum. Dalam prakteknya, penanganan kasus tindak pidana pencurian dengan pemberatan yang dilakukan oleh Polres Metro Jakarta Selatan dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Beberapa upaya yang dilakukan oleh Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan dalam Meminimalisir Kasus Tindak Pidana Pencurian dengan Pemberatan di Wilayah Hukum Polres Metro Jakarta Selatan adalah dengan melakukan kegiatan kepolisian yang bersifat preventif.

ABSTRACT
This thesis describes the results of research on the handling of the crime of theft by weighting is performed by Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan. The fact is happening shows that the criminal case of theft by weighting in the jurisdiction of Polres Metro Jakarta Selatan for the last two years is quite high. This research was conducted using qualitative observations by the method of collecting data through interviews, observation and research documents. The results showed that the high number of cases of theft by weighting is caused by several factors, including the factor of the high demand for living in the city, causing more and more people desperate to have violated the law. Of the many theft by weighting the number of cases that occur, motor vehicle theft cases by mode using the key letter T and scissors padlock fence is the case for the highest number of cases. Handling criminal cases of theft by weighting is performed by Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, beginning with the reports from citizens who reported that the existence of a criminal offense of theft by weighting, after it conducted the investigation with the preliminary investigation stage, after the preliminary examination will assessment conducted by Invisible Criminal investigation on the feasibility of whether it is appropriate to set out in the Criminal Procedure Code, after the investigation is done and the next step is the completion and submission of the case file to the Public Prosecutor. In practice, handling criminal cases of theft by weighting performed by the Polres Metro Jakarta Selatan are influenced by internal factors and external factors. Some of the efforts made by the Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan minimize Theft Crime by weighting in jurisdiction Polres Metro Jakarta Selatan is by the conduct preventive.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dodi Abdulrohim
"The thesis discusses the topic of Paramilitary Policing that occurs at the Sabhara Function of the Metro Police Resort, South Jakarta and Bogor City Police Resort. The study refers to the former study on Paramilitary Policing in the implementation of tasks at the Police Functional Units (The study at the Metro Police Resort, South Jakarta and Bogor City Police Resort) where paramilitary policing is still dominant and inherent at the National Police, in particular related to the sabhara function. This study applies primary data through in-depth interviews and observation. It clarifies and illustrates why the element of paramilitary policing at the Metro Police Resort of South Jakarta and Bogor City Police Resort is similar whereas these two regions differ in characteristics and culture. The conclusion drawn from the study is that the similarity in military policing is caused by the legal foundations of the Indonesian National Police (Legislation, Government Regulations, Head of INP Regulations, Implementation and Technical Guidelines), besides the similarity in attitude and actions by Police officers, particularly in handling demonstrations as well as their repressive actions/arresting of offenders, show of force, and the utilization of tactical vehicles.;The thesis discusses the topic of Paramilitary Policing that occurs at the Sabhara Function of the Metro Police Resort, South Jakarta and Bogor City Police Resort. The study refers to the former study on Paramilitary Policing in the implementation of tasks at the Police Functional Units (The study at the Metro Police Resort, South Jakarta and Bogor City Police Resort) where paramilitary policing is still dominant and inherent at the National Police, in particular related to the sabhara function. This study applies primary data through in-depth interviews and observation. It clarifies and illustrates why the element of paramilitary policing at the Metro Police Resort of South Jakarta and Bogor City Police Resort is similar whereas these two regions differ in characteristics and culture. The conclusion drawn from the study is that the similarity in military policing is caused by the legal foundations of the Indonesian National Police (Legislation, Government Regulations, Head of INP Regulations, Implementation and Technical Guidelines), besides the similarity in attitude and actions by Police officers, particularly in handling demonstrations as well as their repressive actions/arresting of offenders, show of force, and the utilization of tactical vehicles."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T28976
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Baharudin Djafar
"Tesis ini bertujuan menunjukkan bagaimana pengendalian program kerja operasional yang dilakukan oleh pihak pimpinan Polres Metro Jakarta Selatan. Pengendalian yang dijalankan oleh pihak Polres akan terwujud pada pengendalian operasionainya.
Dalam rangka pengumpulan data, digunakan metode penelitian kualitatif, dengan memfokuskan pengamatan pada aktivitas pusat-pusat tanggung jawab pada Polres yaitu Kapolsek dan Kepala Satuan pada Polres, dengan maksud memahami makna gejala yang menyebabkan efektif tidaknya pengendalian yang dijalankan di Polres Metro Jakarta Selatan. Selain dari tehnik pengamatan, penulis juga melakukan wawancara dengan sejumlah personel Polres tersebut temasuk personel Polsek.
Teori dan konsep yang digunakan dalam mengkaji pelaksanaan pengendalian adalah teori pengendalian yang mencakup empat unsur utama dalam proses pengendalian, yaitu (1) Menetapkan standard kinerja,(2) Mengukur kinerja yang sedang berjalan,(3) Membandingkan kinerja dengan standard yang telah ditetapkan, serta (4) Mengambil tindakan untuk memperbaiki kalau ada penyimpangan.
Berdasarkan pada analisis data yang terkumpul dari hasil penelitian, maka dapat diketahui bahwa pengendalian program kerja operasional yang dijalankan oleh pihak Poires tidak dapat efektif karena proses pengendalian yang terdiri dari empat unsur tersebut diatas yang diajukan oleh AF. Stoner, belum diikuti secara utuh. Nampak pada pembuatan program kerja yang seharusnya melibatkan seluruh unsur pimpinan lapangan tidak diikutkan, kemudian pada aplikasinya tidak diadakan pembetulan Iangsung, atau peneguran bila terjadi kesalahan serta pada tahapan evaluasi dijalankan hanya sebagai formalitas. Sebaliknya, Pengendalian program kerja akan Iebih efektif apabila tahapan pengendalian diikuti secara utuh atau setidaknya akan Iebih meningkatkan produktifitas Polres sebagai Kesatuan Operasional Dasar (KOD).
Dalam penelitian ini ditemukan juga bahwa pembuatan program kerja yang dibuat oleh pihak Polres hanya sebagai formalitas dalam memenuhi kewajiban dari pihak Polres dalam membuat program kegiatan dan sebagai dasar pertanggung jawaban penggunaan keuangan yang dialokasikan kepada polres secara rutin setiap tahun.
Pengendalian program kerja akan Iebih efektif apabila sejak awal telah melibatkan pusat-pusat tanggung jawab dalam menyusun/ merumuskan kegiatan-kegiatan yang akan dijalankan dan selama aplikasi program kerjanya para petugas mengetahui secara menyeluruh tentang apa yang menjadi tujuan dari kegiatan itu serta pada tahap evaluasi kegiatan yang telah dijalankan harus dalam bentuk tim dan merupakan masukan bagi pembuatan program yang baru."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
T1382
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gregorius Michael Patria Tama
"Kegiatan penelitian melalui analisis perspektif motivasi kerja anggota Sat Resnarkoba dalam manajemen kepolisian Polres Metro Jakarta Barat, merupakan penjabaran dari hasil kerja anggota dalam rangka mengungkap dan menangkap para pelaku kejahatan narkoba (pengedar dan pengguna) yang telah merusak moril dan mental generasi muda. Metode penulisan menggunakan penelitian kualitatif. Kesimpulan dari penelitian ini, ada faktor yang mempengaruhi motivasi anggota Sat Resnarkoba Polres Metro Jakarta Barat dalam rangka pemberantasan narkoba, antara lain : sumber daya manusia anggota Polri yang direkrut harus berdasarkan hasil seleksi yang ketat, kemudian proses rekruitmen secara transparan dan akuntabel serta penggunaan teknologi untuk menentukan keberhasilan kelulusan yang menunjukan kompetensi atau kemampuan personel Polri tersebut. Kemudian ada faktor ketidakpuasan dan faktor kepuasan motivasi atau hygine motivator atau faktor intrnsik-ekstrinsik dalam perspektif anggota Sat Resnarkoba Polres Metro Jakarta Barat, terwujud karena adanya dukungan prestasi kerja melalui bantuan teknologi Direction Finder (DF) dan pemberian reward yang didasari pada keputusan Pimpinan Polri, bagi anggota yang berhasil dalam mengungkap kasus peredaran narkoba. Dan ada harapan kondisi yang ideal dalam rangka memaksimalkan motivasi kerja anggota Sat Resnarkoba Polres Metro Jakarta Barat, antara lain : setiap anggota Sat Resnarkoba mampu melakukan antisipasi setiap menghadapi kasus-kasus yang berkaitan dengan narkoba, mampu melakukan komunikasi dua arah baik kepada pimpinan maupun kepada bawahan serta penataan manajemen kepolisian melalui reformasi organisasi maupun struktur jabatan, diberikan reward yang disesuaikan dengan peraturan Polri sesuai Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia. Hasil penelitian disarankan pemberian reward perlu diberikan berdasarkan aturan yang berlaku di Polri bagi anggota Sat Resnarkoba Polres Metro Jakarta Barat yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik. Dukungan alat Direction Finder (DF) perlu lebih dioptimalkan lagi melalui pengadaan alat baru hingga mencapai 5 unit setiap Polres, perpanjangan lisensi dan dukungan biaya pemeliharaan material khusus (Harmatsus) yang digunakan anggota Sat Resnarkoba Polres Metro Jakarta Barat. Perlu dipertahankan budaya reward berupa pemberian Pin Emas Kapolri, Pendidikan Alih Golongan (PAG), Promosi Sekolah Inspektur Polisi (SIP), Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB), Kenaikan Pangkat Luar Biasa Anumerta (KPLBA) bagi anggota yang gugur dalam melaksanakan tugas, serta pemberian Piagam Penghargaan disertai uang kesejahteraan guna mewujudkan motivasi kerja yang optimal.

Research activities through analysis of the perspective of work motivation of members of Sat Resnarkoba in the management of the West Jakarta Metro Police, is an elaboration of the work of members in order to uncover and arrest drug offenders (dealers and users) who have damaged the morale and mentality of the younger generation. The writing method uses qualitative research. The conclusion from this study, there are factors that influence the motivation of West Jakarta Metro Police Sat Resnarkoba members in the context of eradicating narcotics, including: the human resources of Polri members who are recruited must be based on the results of strict selection, then the recruitment process is transparent and accountable and the use of technology to determine the success of graduation which shows the competency or ability of the Polri personnel. Then there are dissatisfaction factors and motivational satisfaction factors or hygine motivators or intrinsic-extrinsic factors in the perspective of West Jakarta Metro Police Narcotics Unit members, manifested due to support for work performance through the help of Direction Finder (DF) technology and awarding rewards based on the decisions of the National Police leadership, for members who succeed in uncovering cases of drug trafficking. And there is hope for ideal conditions in order to maximize the work motivation of West Jakarta Metro Police Sat Resnarkoba members, including: every member of the Narcotics Sat Residency is able to anticipate every time they face cases related to drugs, able to carry out two-way communication both to leaders and to subordinates as well as structuring police management through organizational reforms and position structures, rewards are given according to Polri regulations according to the Regulation of the Head of the National Police of the Republic of Indonesia Number 3 of 2016 concerning Administration of the Ranks of Members of the Indonesian National Police. The results of the study suggest that giving rewards needs to be given based on the rules in force at the National Police for members of the West Jakarta Metro Police Narcotics Residency Unit who have carried out their duties properly. Direction Finder (DF) support needs to be further optimized through the procurement of new tools up to 5 units per Polres, license extensions and support for maintenance costs for special materials (Harmatsus) used by members of the West Jakarta Metro Police Sat Resnarkoba. It is necessary to maintain a reward culture in the form of giving the National Police Chief's Gold Pin, Class Transfer Education (PAG), Police Inspector School Promotion (SIP), Extraordinary Rank Promotions (KPLB), Posthumous Extraordinary Rank Promotions (KPLBA) for members who fall in carrying out their duties, and the awarding of a Certificate of Appreciation along with welfare money in order to realize optimal work motivation.."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik Dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prasetijo Utomo
"Tesis ini tentang penanganan anak korban kekerasan seksual di Pores Metro Jakarta Selatan. Perhatian utama tesis ini adalah cara bertindak penyidik Ruang Pelayanan Khusus pada proses penyidikan terhadap anak perempuan korban kekerasan seksual di Polres Metro Jakarta Selatan.
Penelitian ini dimaksudkan adalah untuk menggambarkan proses penyidikan anak korban kekerasan seksual oleh penyidik Ruang Pelayanan Khusus Polres Metro Jakarta Selatan yang berbeda dengan penyidikan kejahatan yang lain. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui pengamatan, wawancara dan kajian dokumen. Peneliti ingin menggambarkan secara utuh mengenai tindakan penyidik Ruang Pelayanan Khusus dalam proses penyidikan anak korban kekerasan seksual, dampak atas perbuatan pelaku, bentuk-bentuk penyimpangan dan hubungan antara penyidik dengan berbagai pihak.
Hasil dari penelitian ini ditemukan beragamnya tindakan-tindakan dalam proses penyidikan anak korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh penyidik Ruang Pelayanan Khusus Polres Metro Jakarta Selatan. Tindakan ini dapat tergambar dalam proses penyidikan tersebut mulai dari diterimanya Laporan Polisi, Penyelidikan, Pemeriksaan, Pemanggilan, Penangkapan, Penahanan sampai dengan Penyelesaian dan Penyerahan Berkas Perkara kepada Penuntut Umum. Ditemukannya anak perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual, karakteristik pelaku, hubungan sosial korban dan pelaku serta dampak dari perbuatan si pelaku terhadap korban.
Tindakan lain yang terjadi pada proses penyidikan anak korban kekerasan seksual yaitu ditemukannya bentuk-bentuk penyimpangan yang dilakukan oleh penyidik Ruang Pelayanan Khusus. Ditemukan juga pola-pola hubungan antara penyidik Ruang Pelayanan Khusus dengan sesama anggota, warga masyarakat (korban, keluarga korban, saksi, tersangka), Kejaksaan, dan Pusat Krisis Terpadu Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Selain itu ditemukan faktor-faktor yang mempengaruhi proses penyidikan anak perempuan korban kekerasan seksual seperti faktor hukum, penegak hukum, sarana atau fasilitas, masyarakat dan faktor budaya."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11967
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfano Ramadhan
"Tesis ini dilatarbelakangi oleh adanya masalah pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh oknum anggota Polri, yang selanjutnya mengindikasikan lemahnya komitmen SDM organisasi Polri. Melihat pentingnya keberadaan komitmen yang mampu mendukung profesionalitas kinerja Polri, maka diperlukan upaya pemeliharaan komitmen SDM organisasi Polri, yang mana dua aspek yang diduga memberikan pengaruh kuatnya komitmen SDM organisasi Polri adalah praktek manajemen SDM dan persepsi dukungan organisasi. Berdsarkan penjelasan tersebut, penelitian ini ditujukan untuk menjelaskan pengaruh praktek manajemen SDM dan persepsi dukungan organisasi terhadap komitmen organisasi. Teori dan konsep yang digunakan adalah teori persepsi organisasi, teori persepsi dukungan organisasi, dan teori komitmen organisasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yang menggunakan regresi linier berganda untuk pengujian adanya pengaruh-pengaruh dari variabel praktek manajemen SDM dan persepsi dukungan organisasi terhadap komitmen organisasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh praktek manajemen SDM Polres Metro Jakarta Selatan dan persepsi dukungan organisasi Polres Metro Jakarta Selatan terhadap terhadap komitmen organisasi, yang mana hal ini dapat dilihat pada nilai F hitung: 14.128,dengan signifikasi 0,000. Dimana besarnya nilai pengaruh praktek manajemen SDM dan persepsi dukungan organisasi secara simultan terhadap komitmen organisasi Polres Metro Jakarta Selatan adalah 22,2%, yang artinya kemampuan mempengaruhi dari variabel praktek manajemen SDM dan persepsi dukungan organisasi secara simultan terhadap komitmen organisasi Polres Metro Jakarta Selatan adalah sebesar 22,2%, sedangkan sisanya 77,8% dipengaruh oleh faktor-faktor lain yang tidak diidentifikasikan dalam penelitian ini.

This thesis is motivated by the problem of violations of the code of ethics committed by unscrupulous members of the National Police, which further indicates the weak commitment of the Polri organization's human resources. Seeing the importance of having a commitment that is able to support the professionalism of Polri's performance, it is necessary to maintain the commitment of Polri's organizational HR, in which two aspects are thought to have a strong influence on Polri's organizational HR commitment, namely HR management practices and perceptions of organizational support. Based on this explanation, this study aims to explain the influence of HR management practices and perceptions of organizational support on organizational commitment. The theories and concepts used are organizational perception theory, organizational support perception theory, and organizational commitment theory. This study uses a quantitative method, which uses multiple linear regression to examine the effects of the variables of HR management practices and perceived organizationalsupport on organizational commitment. The results of this study indicate that there is an influence on the HR management practices of the South Jakarta Metro Police and the perception of organizational supportof the South Jakarta Metro Police on organizational commitment, which can be seen in the calculated F value: 14.128, with a significance of 0.000. Where the value of the influence of HR management practices and perceived organizational support simultaneously on the organizational commitment of the South Jakarta Metro Police is 22.2%, which means that the ability to influence the variables of HR management practices and perceived organizational support simultaneously for the organizational commitment of the South Jakarta Metro Police is equal to 22.2%, while the remaining 77.8% is influenced by other factors not identified in this study."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Asri Aprillia
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana perbedaan Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada Satuan Fungsi Intel dan Satuan Fungsi Reskrim di Polres Metro Jakarta Utara beserta faktor penghambatnya. Dilatarbelakngi oleh adanya perbedaan OCB antar individu pada satuan fungsi Intel dan Reskrim dalam pelaksanaan tugas sebagai anggota Polri. Dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, penelitian ini mengambil sumber data dengan teknik kuesioner, observasi, pengamatan, wawancara, dan telaah dokumen. Penelitian dilaksanakan di Polres Metro Jakarta Utara dengan menggunakan analisis data berupa pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi courtesy, conscientious, civic virtue, dan sportmanship dalam OCB telah diterapkan sangat baik oleh anggota Satuan Fungsi Intel. Sedangkan dimensi altruism masih perlu ditingkatkan karena mendapatkan rata-rata terendah. Sementara pada Satuan Fungsi Reskrim, dimensi courtesy, conscientious, civic virtue, dan altruism telah diterapkan dengan sangat baik. Sedangkan dimensi sportmanship yang masih harus ditingkatkan. Meskipun demikian, diantara penerapan dimensi-dimensi tersebut pada Satuan Fungsi Intel dan Reskrim, tidak ada perbedaan yang signifikan. Yang mana perbedaan tersebut disebabkan karena adanya faktor yang mempengaruhinya, seperti motivasi, kepribadian individu, komitmen organisasi, kepuasan kerja, kepercayaan pada pimpinan, dan budaya organisasi.  

This research was conducted to find out the implementation and differences of Organizational Citizenship Behavior (OCB) in the Intel Functional Unit and the Investigation Function Unit at the North Jakarta Metro Police along with the inhibiting factors. This was motivated by differences in OCB between individuals in the Intel and Criminal Investigation function units in carrying out their duties as members of the National Police. With a quantitative and qualitative approach, this research will take data sources using questionnaires, observations, observations, interviews and document reviews. The research was carried out at the North Jakarta Metro Police using data analysis in the form of data collection, data condensation, data presentation, and conclusions. The results show that the dimensions of courtesy, conscientiousness, civic virtue, and sportsmanship in OCB have been applied very well by members of the Intel Functional Unit. While the altruism dimension still needs to be improved because it gets the lowest average. Meanwhile, in the Crime Unit, the dimensions of courtesy, conscientiousness, civic virtue, and altruism have been implemented very well. Meanwhile, the dimensions of sportsmanship still need to be improved. However, between the application of these dimensions to the Intel Functional Unit and the Criminal Investigation Unit, there is no significant difference. This difference is caused by the factors that influence it, such as motivation, individual personality, organizational commitment, job satisfaction, trust in leadership, and organizational culture."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Saut Panggabean
"Tesis ini membahas pengaruh persepsi anggota yang bertugas di bidang operasional Polres Metro Jakarta Timur tentang pengawasan dan pengembangan karir terhadap efektifitas kerja anggota tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif dan dilengkapi dengan penelitian kualitatif menggunakan metode wawancara tak berstruktur.
Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh persepsi tentang pengawasan dan pengembangan karir terhadap efektifitas kerja anggota, sekalipun pada beberapa fungsi kategori pengaruh tersebut sangat rendah bahkan dapat dikatakan hampir tidak ada.
Penelitian ini menyarankan agar pengawasan dan pemeriksaan yang dilaksanakan memiliki standar yang baku, Personil Tim Wasrik seyogyanya relatif tetap (tidak berganti-ganti) dan personil Polri yang memiliki keahlian di bidangnya, Wasrik seyogyanya bukanlah sekedar rutinitas organisasi dari satuan atas ke satuan bawah, Pengembangan karir sebaiknya dilakukan dengan rencana yang baku dan tidak dikotori dengan suap guna mewujudkan organisasi yang bersih dari unsur korupsi, kolusi dan nepotisme.

This tesis discusses the influence of perception of members who served in operational areas of The Metro Police Station Jakarta Timur on supervision and career development of effective work such member. This research is descriptive quantitative research design and equipped with qualitative research using unstructured interviews.
Results showed that the influence perception about supervision and career development of effective work of members, although in some categories of function are very low influence can even be said almost nothing.
This research suggested that the supervision and inspection standards that have implemented the standard. The supervision and inspection Team personnal should be relatively fixed (not changing), The supervision and inspection Team personnal are national Police personnal who have expertise in their field, the implementation should not just routine supervision and inspection of organization of top unit to bottom unit. Career development should be done with standard plan and not littered with bribes in order to realize a clean organization of elemen of corruption, collution and nepotism.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29689
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alfred Sabungan Banjar Nahor
"Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh kompetensi, kualitas kehidupan kerja, dan kinerja penyelesaian perkara pada Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan. Tujuan penelitian ini bersifat eksplanatory untuk menguji dan menganalisis pengaruh kompetensi terhadap kualitas kehidupan kerja; menguji dan menganalisis pengaruh kompetensi terhadap kinerja penyelesaian perkara; menguji dan menganalisis pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap kinerja penyelesaian perkara; serta menguji dan menganalisis pengaruh kompetensi terhadap kinerja penyelesaian perkara melalui kualitas kehidupan kerja sebagai variabel mediasi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian campuran dengan jenis sequential explanatory design dimana tahap pertama penelitian menggunakan metode kuantitatif dan dilanjutkan tahap kedua yaitu dengan menggunakan metode kualitatif. Penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei dimana jumlah responden dalam penelitian ini terdiri dari 113 anggota Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan. Pengambilan sampel dengan menggunakan metode sampel jenuh dimana seluruh populasi dijadikan sampel dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden untuk selanjutnya dianalisis menggunakan software analisis SEM AMOS 22 untuk mengetahui pengaruh antar variabel. Skala Likert dalam pengukuran kuisioner menggunakan 1-5 skala. Penelitian kualitatif dibangun berdasarkan hasil awal data kuantitatif untuk membuktikan, memperdalam dan memperluas data kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan hipotesis yang diusulkan dapat diterima. Adapun faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan positif yaitu kompetensi terhadap kualitas kehidupan kerja; kompetensi terhadap kinerja penyelesaian perkara; kualitas kehidupan kerja terhadap kinerja penyelesaian perkara; dan kompetensi terhadap kinerja penyelesaian perkara melalui kualitas kehidupan kerja yang artinya kualitas kehidupan kerja mampu menjadi variabel intervening antara kompetensi terhadap kinerja penyelesaian perkara.

The research is conducted in order to examine the effect of competency, quality of work life, and performance in crime clearance at Criminal Investigation Department of South Jakarta Metropolitan Police Resort. This is an explanatory research aiming to examine and analyse the effect of competency on the quality of work life; the effect of competency on the performance in crime clearance; the effect of quality of work life on the performance in crime clearance; and the effect of competency on the performance in crime clearance through the quality of work life as an intervening variable.
The methods of the research is mixed, called sequential explanatory design, in which the first stage of the research employs the quantitative approach and the second stage employs the qualitative approach. The quantitative research using survey methods has 113 respondents who are the members of South Jakarta Metropolitan Police Resort Criminal Investigation Department. Samples are taken using the saturated sample method where the entire population is sampled in the study. Data is collected through distributing questionnaires to respondents. Then, the data is analysed using SEM AMOS 22 analysis software in order to determine the effect between variables. The Likert scale in measuring the questionnaire uses the 1-5 scale. The Qualitative research is built on the initial results of the quantitative data to prove, deepen and expand the quantitative data.
The results of the study indicate that the overall hypothesis proposed can be accepted. The factors that have a significantly positive effect are competency on the quality of work life; competency on the performance in crime clearance; quality of work life on the performance in crime clearance; and competency on the performance in crime clearance through the quality of work life, which means that the quality of work life can be an intervening variable between competency and performance in crime clearance
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>