Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 77003 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Baihaqi Basyarah
"Keberadaan entertaining shopping experience dan dampak positif terhadap pelaku ritel telah banyak dibuktikan sebelumnya. Sebagai tambahan, para pelaku ritel secara berkelanjutan berusaha untuk mencari cara baru untuk menghibur para pelanggannya. Seiring laju pertumbuhan pusat perbelanjaan yang semakin pesat, pengelola pusat belanja dan semua pelaku ritel dituntut untuk meciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi para pelangganya jika ingin mampu bertahan dalam lingkungan persaingan yang ketat. Karena itu, sangatlah penting bagi peritel untuk mengidentifikasi dan memahami pasar yang dituju dan faktor-faktor yang mempengaruhi entertaining shopping experience tersebut apabila mereka ingin menciptakan pengalaman yang menyenangkan pengunjungnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor utama yang membentuk enteriaining shoppiong experience. Faktor-faktor tersebut adalah retailer factors, consumer factors dan transport mode/ travel factors. Penelitian ini dilakukan di sebuah mal di daerah Bogor dengan metode penentuan sample adalah non-probability sampling dan teknik pengumpulan data menggunakan convenience sampling. Dari hasil penelitian dan analisis ditemukan bahwa retailer, customer dan transport mode/ travel factors secara positif dapat mempengaruhi entertaining shopping experience. Penelitian ini juga menemukan beberapa indikator dari shopping center yang diduga dapat mempengaruhi entertaining shopping experience, ternyata kurang mendapat apresiasi dari responden. Pada lain pihak, beberapa indikator yang kurang mendapat perhatian dari pelaku ritel ternyata cukup mendapatkan apresiasi dari para responden.

The existence of entertaining shopping experience and it?s positive eject to retailer has been previously investigated. In addition, many retailer are continually seeking new way to entertain theirs customers. With rapid development of shopping centres, mall's management and retailers forced to create entertaining experience for theirs customer if they want to survive in competitive environment. It's important to retailer to identified and understand theirs market and factors that influence entertaining shopping experience I they want to create entertaining experience for their customers.
The purpose of this research is to analyze the major factors that construct entertaining shopping experience. Those factors are retailer factors, consumer factors, and transport mode/ travel factors. A shopping mall in Bogar has been used as an object in this research and (this research) is using non-probability sampling methods and data are collected using convenience sampling technique. The field result concluded that together retailer, customer and transport mode/ travel factor positively influenced entertaining shopping experience. The research also found that a certain shopping centre's indicator that presumed have an influence to entertaining shopping experience in fact didn't have much appreciation from the respondent. In the other hand some indicators which didn't have much attention from retailer get sufficient appreciation from the respondent.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17006
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Masteka
"Skripsi ini membahas mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan dan loyalitas bagi konsumen yang melakukan pembelian barang melalui internet yaitu faktor eksternal yang berasal dari penerimanaan teknologi (technology acceptance factors), kualitas layanan website (website service quality), dan E-ServQual serta faktor internal yakni specific holdup cost. Pengelolahan data dalam penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling dengan LISREL 8.8.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga faktor tersebut mempengaruhi kepuasan dan loyalitas konsumen yang melakukan pembelian barang melalui internet. Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa loyalitas dapat dipengaruhi secara langsung melalui eksternal faktor dan secara tidak langsung dengan pengaruh yang diberikan oleh kepuasan konsumen secara signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas, para pebisnis perlu memperhatikan faktor penerimaan teknologi, kualitas layanan website, dan specific holdup cost.

This research discusses the analysis of the factors that influence satisfaction and loyalty for consumers who purchase goods over the internet is an external factor that comes from technology acceptance factors, website service quality, and EServQual as well as internal factors that is specific holdup cost. Structural Equation Modeling with LISREL 8.8 program has been used to process the data.
These results of this research shows that three factors influence the satisfaction and loyalty of consumers who make purchases via the internet. This study also found that loyalty can be influenced by external factors directly and indirectly by the impact of customer satisfaction significantly. This indicates that to increase customer satisfaction and loyalty, businesses need to concern about technology acceptance factors, website service quality, and specific holdup cost.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bintang Pradipta
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dampak persepsi similaritas dengan konsumen lain pada suatu mal terhadap diskonfirmasi, afeksi, kepuasan, serta loyalitas konsumen dengan memperhitungkan motivasi konsumen ketika mengunjungi mal tersebut. Ialah mal kelas atas dan menengah atas di DKI Jakarta yang menjadi objek penelitian dalam penelitian ini sedangkan responden dalam penelitian ini adalah para pengunjung mal yang menjadi objek penelitian. Metode analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Model SEM . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi similaritas secara langsung dan tidak langsung melalui diskonfirmasi positif mempengaruhi kepuasan dan selanjutnya loyalitas konsumen terhadap mal secara positif. Namun, afeksi positif tidak mampu memediasi pengaruh positif persepsi similaritas dengan konsumen lain terhadap kepuasan pada mal tanpa bantuan motivasi hedonis.

ABSTRACT
This study was conducted to analyze the effect of perceived similarity to other customer in a shopping mall on disconfirmation, affection, satisfaction, and loyalty while investigating the motivation of the consumer on visiting the shopping mall. Upper class and upper middle class shopping mall in DKI Jakarta became the research object while the respondents in this study were the visitors of those shopping malls. Structural Equation Model SEM is used as data processing method. The results of this study indicate that perceived similarity on other customer is the positive indicator of shopping mall satisfaction and loyalty. Disconfirmation also plays role to mediates the effect while affection needs moderation from hedonic motives to mediates the effect."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhila Fildza Henryantoputri
"[Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada pengalaman belanja konsumen yang terdiri dari perasaan positif, orientasi hedonis, dan orientasi utilitarian, berdasarkan tipe teman belanja dan level mall identification yang berbeda dengan menggunakan MANOVA. Penelitian ini dilakukan di lima mal menengah ke atas di DKI Jakarta yang dipilih berdasarkan banyaknya pengunjung, yakni Mal Kelapa Gading, Gandaria City, Central Park, Grand Indonesia, dan Kota Kasablanka (Supriadi, 2014). Sampel penelitian ini berjumlah 150 orang. Data penelitian ini diadaptasi dari kuisioner pengalaman belanja berdasarkan tipe-tipe teman belanja dan level mall identification oleh Borges, Chebat, dan Babin (2010). Hasil penelitian ini menemukan bahwa level mall identification yang berbeda menghasilkan perbedaan yang signifikan pada perasaan positif dan orientasi hedonis. Level mall identification yang berbeda tidak menghasilkan perbedaan yang signifikan pada orientasi utilitarian, serta tipe-tipe teman belanja tidak menghasilkan perbedaan
yang signifikan pula pada orientasi utilitarian, orientasi hedonis, dan perasaan positif.

The aim of this study is to analyze whether there is significant difference in consumer shopping behavior consisted of positive affect, hedonic orientation, and
utilitarian orientation, based on different shopping companion type and level of mall identification using MANOVA. The sample of this research took place at five top middle upper malls in DKI Jakarta, which are Kelapa Gading Mall, Gandaria City, Central Park, Grand Indonesia, and Kota Kasablanka, selected from the amount of visitors (Supriadi, 2014). The total samples of this research
are 150 people. The data of this research is adapted from shopping experience questionnaire based on types of shopping companion and levels of mall identification (Borges, Chebat, & Babin, 2010). This research found that different levels of mall identification have significant differences in positive affect and hedonic orientation. Different levels of mall identification do not generate
significant differences in utilitarian orientation, while different types of shopping companion do not generate significant differences as well in utilitarian orientation, hedonic orientation, and positive affect.;The aim of this study is to analyze whether there is significant difference in
consumer shopping behavior consisted of positive affect, hedonic orientation, and
utilitarian orientation, based on different shopping companion type and level of
mall identification using MANOVA. The sample of this research took place at
five top middle upper malls in DKI Jakarta, which are Kelapa Gading Mall,
Gandaria City, Central Park, Grand Indonesia, and Kota Kasablanka, selected
from the amount of visitors (Supriadi, 2014). The total samples of this research
are 150 people. The data of this research is adapted from shopping experience
questionnaire based on types of shopping companion and levels of mall
identification (Borges, Chebat, & Babin, 2010). This research found that different
levels of mall identification have significant differences in positive affect and
hedonic orientation. Different levels of mall identification do not generate
significant differences in utilitarian orientation, while different types of shopping
companion do not generate significant differences as well in utilitarian
orientation, hedonic orientation, and positive affect., The aim of this study is to analyze whether there is significant difference in
consumer shopping behavior consisted of positive affect, hedonic orientation, and
utilitarian orientation, based on different shopping companion type and level of
mall identification using MANOVA. The sample of this research took place at
five top middle upper malls in DKI Jakarta, which are Kelapa Gading Mall,
Gandaria City, Central Park, Grand Indonesia, and Kota Kasablanka, selected
from the amount of visitors (Supriadi, 2014). The total samples of this research
are 150 people. The data of this research is adapted from shopping experience
questionnaire based on types of shopping companion and levels of mall
identification (Borges, Chebat, & Babin, 2010). This research found that different
levels of mall identification have significant differences in positive affect and
hedonic orientation. Different levels of mall identification do not generate
significant differences in utilitarian orientation, while different types of shopping
companion do not generate significant differences as well in utilitarian
orientation, hedonic orientation, and positive affect.]
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60715
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadhanthia Azahra Sindudipoera
"Media sosial telah berkembang menjadi platform yang tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi, tetapi juga untuk melakukan transaksi jual-beli secara langsung, termasuk dalam konsep social commerce livestream shopping, yang memungkinkan pembelian dan penjualan dilakukan secara live, seperti yang terjadi dalam tren livestream shopping kosmetik yang didorong oleh kesadaran konsumen akan perawatan diri, dengan penelitian ini mengungkap fenomena perilaku pembelian impulsif dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembelian konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi intensi pembelian terhadap produk kosmetik lokal Indonesia secara impulsif di livestreaming shopping pada platform social commerce (Instagram Livestream Shopping dan TikTok Livestream Shopping) berdasarkan teori Stimulus-Organism-Response (SOR). Sampel yang diteliti adalah pengguna livestream shopping di platform social commerce (Instagram Livestream Shopping dan TikTok Livestream Shopping), yang pernah menonton livestream shopping produk kosmetik lokal dari Indonesia, berdomisili di Indonesia, dan berusia 18-34 tahun. Kuesioner penelitian disebarkan secara online. Jumlah responden yang berhasil dikumpulkan pada penelitian ini adalah 336 responden. Data yang sudah berhasil dikumpulkan diolah menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) menggunakan software SmartPLS 3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel faktor environmental stimulus yaitu Convenience, Interactivity, dan Playfulness memiliki pengaruh positif terhadap Perceived Enjoyment, Perceived Enjoyment secara langsung mendorong niat konsumen untuk melakukan pembelian impulsif. Pengaruh terbesar ada pada variabel Playfulness yang berpengaruh positif terhadap Perceived Enjoyment, sedangkan Demand terbukti berpengaruh negatif terhadap Perceived Enjoyment. Perceived Enjoyment memediasi secara positif hubungan antara variabel faktor environmental stimulus Convenience, Interactivity, dan Playfulness, sementara faktor environmental stimulus yaitu Demand memediasi secara negatif. Temuan dari penelitian ini dapat menjadi referensi berharga untuk pertumbuhan dan kemajuan perdagangan melalui siaran langsung (livestream), terutama di industri produk kosmetik lokal Indonesia.

The rise of social media as a platform for commerce has given birth to the concept of social commerce livestream shopping, where buying and selling take place in real-time. This study focuses on the growing trend of livestream shopping for cosmetic products, driven by consumers' increased awareness of self-care. It explores the phenomenon of impulsive buying behavior among consumers and examines the factors influencing their purchasing decisions. This research aims to investigate the factors that influence impulsive purchases of local Indonesian cosmetic products through livestream shopping on social commerce platforms (Instagram Livestream Shopping and TikTok Livestream Shopping) based on the Stimulus-Organism-Response (SOR) theory. The sample consists of users of livestream shopping on social commerce platforms (Instagram Livestream Shopping and TikTok Livestream Shopping) who have watched livestream shopping of local cosmetic products from Indonesia, reside in Indonesia, and are aged between 18 to 34 years old. The questionnaire is distributed online. The total number of respondents collected in this study was 336. The collected data was analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) method using SmartPLS 3 software. The results of this study indicate that the environmental stimulus factors, namely Convenience, Interactivity, and Playfulness, have a positive influence on Perceived Enjoyment. Perceived Enjoyment, in turn, directly influences consumers intention to make impulsive purchases. Playfulness has the strongest influence among the variables. On the other hand, Demand is proven to have negative influence on Perceived Enjoyment. Perceived Enjoyment mediates the positive relationship between the environmental stimulus factors, Convenience, Interactivity, and Playfulness. Meanwhile, the environmental stimulus factor, Demand, mediates negatively. The findings of this study can serve as a valuable reference for the growth and advancement of livestream shopping, particularly in the local Indonesian cosmetic products industry."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Greta Carolyn
"Dalam beberapa dekade terakhir, isu pelestarian lingkungan menjadi hal yang penting untuk diperhatikan bermasyarakat. Seiring dengan perkembangan tersebut, produk organik (organic product) yang merupakan bagian dari karakteristik produk ramah lingkungan kini menjadi tren dalam kehidupan bermasyarakat.
Tujuan utama skripsi ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari nilai-nilai konsumen (kesadaran akan kesehatan, kesadaran akan lingkungan dan kesadaran akan penampilan), sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku (perceived behavioral control) terhadap minat beli konsumen terhadap produk perawatan diri berbahan organik.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode SEM (Structural Equation Modeling), dan mengambil sampel sebanyak 231 orang, dengan unit analisis mahasiswa Universitas Indonesia.
Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa kesadaran akan lingkungan merupakan elemen yang sangat penting dalam membuat perilaku seorang individu pro terhadap lingkungan dalam kesehariannya, sehingga hal tersebut mendorong minat beli konsumen terhadap produk perawatan diri berbahan organik. Selain itu penelitian ini menemukan bahwa efek moderasi perceieved behavioral control tidak memiliki pengaruh terhadap minat beli produk perawatan diri berbahan organik.

In recent decades, environmental issues have become important to note community. In line with it, organic products, that are part of the characteristics of eco-friendly products are now becoming a trend in the society.
The main purpose of this paper is to investigate the effect of consumer values ​​(health consciousness, environmental consciousness, and appearance consciousness), attitudes, subjective norms, and perceived behavioral control on consumers purchase intention towards organic personal care products.
This research was conducted to 231 University of Indonesia students, by using SEM (Structural Equation Modeling).
The results of this study concluded that environmental consciousness is the most important element in making the behavior of an individual pro on the environment in their daily life, so that it encourages consumers to buy organic personal care product. In addition the study found that moderating effects of perceived behavioral control has no effect to influence purchase intention towards organic personal care product.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44565
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Nur Rahma
"Penelitian ini membahas mengenai intensi penggunaan ritel omnichannel konsumen milenial Indonesia dalam belanja produk fesyen yang menggunakan konsep pengembangan Technology Acceptance Model atau TAM. Penelitian ini melaksanakan survei kepada 426 responden dari generasi milenial yang lahir pada tahun 1982 hingga 2002 dan berdomisili di Indonesia. Adapun metode penyebaran kuesioner dilakukan secara online menggunakan Google Form dan dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan software pengolahan data LISREL 8.51. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dalam continuance intention usage, variabel yang terbukti mempengaruhi terdiri dari perceived usefulness, perceived ease of use, customer engagement, dan consumer value. Namun, tidak terdapat hubungan yang signifikan dalam variabel perceived ease of use terhadap continuance intention usage saat melalui perceived usefulness. Kemudian, continuance intention usage terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap actual use ritel omnichannel.

This study discusses the intention to use omnichannel retail by Indonesian millennial consumers in shopping for fashion products using the concept of developing the Technology Acceptance Model or TAM. This study conducted a survey of 426 respondents from the millennial generation who were born in 1982 to 2002 and domiciled in Indonesia. The data was collected through an online questionnaire, using the Structural Equation Modelling (SEM) method with LISREL 8.51 software. The result showed that the variables which significantly influenced continuance intention usage are perceived usefulness, perceived ease of use, customer engagement, and consumer value. However, perceived ease of use doesn’t have a significant effect on perceived usefulness. Finally, continuance intention usage of omnichannel does significantly affect actual use in retail omnichannel."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Azwar Haris
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menjelaskan perilaku konsumen dalam pembelian Ponsel Qur'an Raztel pada PT Raztel Solusindo Telematika di Jakarta. Dalam penelitian ini digunakan faktor kesadaran Islami, faktor gaya hidup, faktor produk, faktor promosi, dan faktor pelayanan sebagai faktor yang menjelaskan. Sedangkan faktor membeli Ponsel Qur'an Raztel sebagai faktor yang dijelaskannya. Adapun metode analisis dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif dan analisis faktor. Data penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada 150 konsumen PT Raztel Solusindo Telematika di Jakarta.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan konsumen yang membeli Ponsel Qur'an Raztel dijelaskan oleh perbedaan persepsi atau pertimbangan atas beberapa faktor, yaitu pelayanan, berkonten Islami dengan fitur-fitur Islaminya lengkap dan modern, ibadah jadi mudah, promosi, dan reputasi produk. Dari hasil penelitian juga terjawab, bahwa konsumen Ponsel Qur'an Raztel di Jakarta puas terhadap produk, fitur-fitur Islami yang lengkap dan pelayanan purnajual.

This research intends to know consumer behavior factors which explain customer in purchase Raztel Qur'an Phone at PT Raztel Solusindo Telematika in Jakarta. Factor used in this research are Islamic awareness, Islamic life style, product, promotion and service as explain factor. The analysis method in this research are descriptive statistic and factor. The data achieved by spreading questionnaires to 150 Raztel customers in Jakarta.
The result shows Raztel Qur'an Phone customer in Jakarta explained by different perception or consideration of few factors when making decision to purchase Raztel Qur'an Phone. They are satisfactory service, Islamic features are complete and modern, satisfactory service, product reputation. The result of the research answered that promotion activity does have significant correlation to influence customer's decision on purchase Raztel Qur'an Phone. The customers in Jakarta have been satisfied with the product, Islamic features and after sales service.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29909
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Octavia
"Mal merupakan tempat belanja favorit dan juga salah satu tempat rekreasi serta sarana bersosialisasi bagi masyarakat disekitarnya. Saat ini banyak pandangan negatif yang menyebut mal sebagai simbol masyarakat konsumtif dan tidak responsif terhadap masyarakat sekitar yang termasuk dalam kelompok menengah ke bawah. Pandangan semacam ini tentu beresiko menimbulkan reaksi penolakan masyarakat yang dapat merugikan pihak mal. Untuk menghindari akibat buruk dari image negatif ini, maka pengelola perlu menunjukkan sikap responsif dengan memperhatikan kebutuhan rekreasional dari konsumen kelompok menengah bawah.
Shopping merupakan kegiatan pergi ke toko atau tempat belanja. Tetapi kegiatan ini tidak selalu diikuti dengan perilaku membeli, karena tujuan shopping tidak selalu untuk membeli barang. Berdasarkan tipe needs yang mendasari, motivasi shopping dapat dikategorikan menjadi utilitarian (rasional) dan hedonic (emosional). Pemilihan tempat belanja merupakan fungsi dari karakteristik konsumen dan karakteristik tempat belanja. Karakteristik umum konsumen terdiri dari, lifestyle, kelas sosial, dan faktor demografis. Atribut terpenting dalam memilih tempat belanja adalah store image dan store atmosphere. Store image mencakup persepsi dan sikap konsumen terhadap toko tersebut berdasarkan atribut fungsional dan atribut psikologis seperti store atmosphere.
Penelitian dilakukan dengan wawancara terhadap 4 orang remaja pengunjung Mal 'X'. Berdasarkan hasil wawancara, diketahui bahwa store image responden terhadap Mal 'X' tidak memenuhi karakteristik yang mereka harapkan, terutama yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan hedonic. Pemecahan masalah yang disarankan adalah penyesuaian atribut- atribut store image dengan harapan dan kebutuhan konsumen. Penelitian konsumen yang berkelanjutan juga diperlukan sebagai upaya menyesuaikan mal dengan perubahan-perubahan perilaku konsumen di masa datang."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T38289
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Sulistiowati
"Era perdagangan bebas ditandai dengan hambatan tanpa bea masuk antar negara tetapi pertukaran produk barang/jasa yang masuk antar negara dituntut harus memiliki kualitas yang telah distandarisasi, tuntutan tersebut dikenal dengan istilah non-tariff barrier. Salah satu non tariff barier yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan adalah keikutsertaan perusahaan tersebut dalam mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu ISO 9000.
Tahun 80 an, Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 mural popular di berbagai dunia termasuk Indonesia. Tuntutan perdagangan bebas, agar perusahaan di Indonesia mampu bersaing dengan Perusahaan luar negeri mendorong banyaknya perusahaan untuk memperoleh Sertifikat ISO 9000.
Fenomena tersebut mendorong Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu baik dalam dan luar negeri bersaing untuk mendorong konsumen memilihnya. Salah satu Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu yang beroperasi di Indonesia adalah PT. Sucofindo (Persero) SBU Sucofindo International Certification Services (SICS) yang bersaing dengan Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu lainnya. Melihat persaingan yang begitu ketat antar LSSM, maka perlu diketahui faktor apa saja yang mendorong konsumen dalam memilih suatu LSSM.
Karena sertifikat ISO 9000 bersifat tidak memaksa, maka LSSM perlu menggali informasi Para konsumen untuk memilih suatu LSSM. Untuk itu LSSM harus memiliki Strategi Komunikasi Pemasaran untuk menarik pelanggan disamping aspek rasional lainnya seperti harga, manfaat ekonomis, kebanggaan memiliki sertifikat, dan sebagainya. Untuk itu perlu dikaji faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam memilih LSSM.
Dalam membahas hasil penelitian ini, penulis mengunakan faktor analisis yang membantu mereduksi beberapa variabel menjadi faktor yang memiliki kecenderungan yang sama. Analisis dilakukan dengan memanfaatkan beberapa kerangka konsep dan teori yang berkaitan dengan komunikasi pemasaran, antara lain kerangka pikir dari Kotler tentang Communication Mix.
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode yang umumnya digunakan dalam penelitian sosial. Sifatnya kuantitatif dan analisis yang digunakan adalah deskriptif, artinya tanpa menggunakan pembuktian suatu hipotesis tertentu. Studi Survey dilakukan terhadap pelanggan Sucofindo ICS yang telah memiliki Sertifikat ISO 9000 dan berkedudukan di Jakarta.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ternyata bahwa konsumen memilih Sucofindo ICS dikarenakan faktor Capability, Image, Scope dan Service. Sementara Sucofindo ICS perlu mengoptimalkan promosi pemasarannya melalui pendekatan komunikasi pemasaran terpadu serta mengevaluasikan hasilnya secara periodik."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13359
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>