Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100603 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wanti
"Masalah keterbatasan dana pembangunan infrastuktur jalan dan tingginya kerusakan jalan terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia termasuk Propinsi Jambi. Sehingga perlu adanya strategi implementasi "prioritas proyek" yang tepat sasaran dan berdaya manfaat tinggi.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis faktor dan variabel terhadap faktor yang paling mempengaruhi "strategis proyek" dengan Analytical Hierarchy Process (AHP ) pada studi kasus terhadap responder 9 kabupaten di wilayah Propinsi Jambi sebagai objek penelitian.
Hasil analisis responden adalah Pemodelan I yang menghasilkan faktor dan variabel pengaruh. Kemudian dengan Dynamic Analysis dan Dynamic System pada studi kasus menghasilkan Pemodelan II berupa analisa dan simulasi terhadap data eksisting setiap kabupaten. Hasil analisis ke dua pemodelan dapat digunakan sebagai faktor penentu kriteria dalam menentukan strategi implementasi prioritas proyek pada wilayah tersebut.

Financing gap for Roads Infrastructure project and road deterioration was a region problem in Indonesia, especially in Jambi Province. This public facility dilemma, urgent to develop implementation strategic for " prioritized Project", this requires proper priority of needs and efficient Infrastructure with benefit impact and optimation for project investment fund.
The purpose of this research was to identify and analyze the influenced of the main factor to " the project strategic" with Analytical Hierarchy Process Method (AHP) method. As the primary sources of data was available personal or expert questionnaire with case studies on 9-district area or research object in Jambi Province.
Results of respondent analyze was a Model Analyze I and Dynamic Analyze and System results: Model Analyze II to analyze and simulation existing data. Both of research Model I and Model II become aspects to determine of main criteria factor to make implementation strategic of priority project.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16077
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Permana
"Banyaknya proyek infrastruktur sektor publik yang terhambat penyelesaiannya di lingkungan Kimpraswil memiliki dampak yang luas kepada sektor-sektor pembangunan di Indonesia. Dampak yang luas dari keberadaan infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi suatu wilayah (infrastructure Driven Economy) membuat proyek-proyek tersebut menjadi penting dan vital untuk dilanjutkan kembali. Namun kondisi keterbatasan dana dan sumber daya lainnya membutuhkan suatu pengambilan keputusan berupa penentuan prioritas daiam menentukan proyek mana saja yang sebaiknya dilanjutkan kembali.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Manajemen Resiko dalam menentukan prioritas tersebut. Pendekatan Manajemen Resiko menggunakan variabel dampak yang ditimbulkan terhadap sektor-sektor lain akibat terhambatnya proyek infrastruktur yang jenisnya dibatasi berupa proyek infrastruktur jalan. Pada penelitian ini juga menggunakan analisis statistik daiam menggambarkan karakteristik sudut pandang responden yang beragam baik dari pusat atau daerah maupun berasai dari berbagai institusi dan instansi. Dalam hal ini studi dilakukan melalui metode Studi Kasus di propinsi Banten.
Diharapkan hasil identitikasi tingkat intensitas dampak memberi nilai penting dari setiap proyek jalan yang ditinjau sehingga dapat dijadikan salah satu dasar dalam menentukan prioritas proyek mana yang dilanjutkan kembali.

Many obstacle public sector infrastructure projects in Kimpraswil (Ministry of Regional infrastructure and Settlement) have large-scale impacts to Indonesia's development sectors. Impact from existence of infrastructure to economic growth in a region (infrastructure driven economy) has made that projects become more important to be completed. Lack of financial and other resources condition needs application of decision making process to prioritize which project(s) must be continue to be utilized by users.
Risk Management used as an approach to set prioritized infrastructure project(s). All impacts that raised to other development sectors from obstacle road infrastructure projects were defined as risk variable. This study also use statistical analysis to describe various respondent perspective characteristics. Case study method in Banten Province was applied for the study.
It's hoped that identification of impact intensity would rank which road projects to be completed under these limited condition.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14726
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ah Maftuchan
"ABSTRAK
Dalam pelaksanaan proyek pembangunan infrastruktur, acap kali tidak dijalankan secara partisipatif, dari tahap perencanaan, penganggaran, implementasi dan monitoring evaluasi sebagai satu mata rantai kebijakan program masih belum secara kuat menampung partisipasi masyarakat terdampak maupun masyarakat penerima manfaat.
Proyek infrastruktur yang menjadi program strategis nasional akan mengakibatkan mobilisasi sumber daya manusia dan keuangan dalam jumlah yang sangat besar. selain itu, akan membutuhkan material skala raksasa dan lahan yang sangat luas. Hal ini mengharuskan adanya tata kelola yang baik dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur dan pemanfaatan infrastruktur agar eskternalitas negatif dapat diminimalisir secara optimal.
Dengan demikian, pelaksanaan proyek infrastruktur tidak dapat dilepaskan dari pelaksanaan HAM. Dalam banyak kasus konflik sosial yang disebabkan oleh pada terjadinya pelanggaran HAM. Untuk itu, tulisan ini memaparkan perlunya mekanisme perlindungan dan pemenuhan HAM bagi masyarakat yang terdampak oleh pembangunan infrastruktur, lebih khusus bagi kelompok marginal dan rentan, seperti masyarakat adat, penyandang disabilitas, perempuan dan anak-anak."
Jakarta : Komnas HAM , 2018
300 JHAM 14 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Erwin Djuanda
"Berdasarkan PP No. 106 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan dalam Pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan pada Pasal 7 ayat (4) menyebutkan "Gubernur wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan atas pelaksanaan Dekonsentrasi kepada Menteri/Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen yang bersangkutan, Pelaksanaan tugas-tugas dekonsentrasi di Pemerintah Propinsi DKI Jakarta secara operasional sampai tahun anggaran 2001 dilaksanakan oleh Kanwil-kanwil Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen yang ada di Pemerintah Propinsi DKI Jakarta.
Seiring diberlakukannya otonomi daerah, pelaksanaan tugas-tugas dekonsentrasi di DKI Jakarta secara signifikan telah bergeser dan berubah fungsi dari Kanwil menjadi fungsi Dinas-Dinas di Propinsi DKI Jakarta. Perubahan tersebut jelas membawa implikasi dalam pelaksanaan dekonsentrasi di DKI Jakarta. Dalam penelitian ini penulis mengkaji tentang bagaimana implementasi penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan atas pelaksanaan dekonsentrasi di Pemerintah Propinsi DKI Jakarta oleh Dinas-dinas teknis kepada Gubemur melalui Biro Keuangan. Mengingat pembiayaannya bersumber dari dana APBN dan juga pencatatannya terpisah dari APED, serta penyalurannya juga tidak melalui kas daerah maka berimplikasi Biro Keuangan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta relatif mengalami kesulitan untuk mengetahui realisasi penyerapan dana dekonsentrasi dan sangat tergantung dan masukan berupa laporan dari unit pengguna dana dekonsentrasi tersebut.
Bertolak dari latar belakang masalah di atas, pertanyaan penelitian ini apakah sebenamya unit pengelola proyek dana Dekonsentrasi dapat atau tidak metaksanakan kebijakan tersebut, dan apakah implementasi dad sistem pelaporan pelaksanaan proyek pembangunan dana Dekonsentrasi sudah berjalan sesuai dengan peraturan ?
Secara operasional penelitian yang digunakan mengunakan metode survei yaitu penelitian yang mengambil sampel dan populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang utama. Hasil dari survei akan diarahkan untuk mendukung analisis penelitian yang dilakukan secara deskriptif.
Obyek penelitian ini secara umum terbagi atas dua kategori yaitu pertama Biro Keuangan dan kedua adalah unit pelaksana proyek dekonsentrasi di DK1 Jakarta, dimana menurut data tahun anggaran 2002 berjumlah 30 (tiga puluh) proyek dekonsentrasi.
Dari hasil analisis bahwa imptementasi sistem pelaporan yang dilaksanakan oleh Biro Keuangan maupun unit-unit pengelola proyek Dekonsentrasi di Dinas-dinas teknis untuk tahun anggaran 2002 masih belum melaksanakan peraturan ditetapkan. Biro Keuangan melakukan pencatatan dana Dekonsentrasi tidak berdasarkan data yang diperoleh langsung dari Pemimpin Proyek. Begitu pula dengan Dinas-Dinas Teknis, masih mengirimkan laporannya secara langsung kepada Departemen/Lembaga Teknisnya masing-masing setiap bulannya.
Untuk mengukur dapat tidaknya suatu kebijakan mencapai sasaran atau tujuan yang dikehendaki oleh pembuat kebijakan dari hasil penelitian berdasarkan jawaban dari para responden adalah sebagai berikut :
Secara umum komunikasi di unit keproyekan tergolong baik terbukti dengan nilai rata-rata variabel sebesar 41,93,
Sumber daya yang mendukung unit keproyekan diperoleh nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 28,33. Dari rata-rata nilai tersebut mencerminkan bahwa sumber daya yang mendukung sistem pelaporan proyek dekonsentrasi tergolong cukup baik.
Adapun sikap yang berkembang di unit keproyekan dikategorikan cukup baik dengan indikator diperolehnya rekapitulasi skor jawaban responden dengan nilai rata-rata sebesar 19,00. Hasil ini mengindikasikan pula bahwa sikap para pelaksana yang terkait dengan pelaporan proyek dekonsentrasi cukup kondusif.
Terakhir adalah variabel struktur birokrasi dimana didapat kesimpulan bahwa struktur birokrasi yang mendukung sistem pelaporan proyek dekonsentrasi tergolong baik, karena nilai rata-ratanya berada pada interval antara 23 sampai dengan 30 yang terkategori baik.
Merujuk hal tersebut di atas, dapat dipertimbangkan beberapa rekomendasi yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja masing-masing unit yaitu dengan mengadakan pertemuan secara periodik dan perlu membentuk Tim Koordinasi Pelaksanaan Proyek Dekonsentrasi di DKI Jakarta melalui penerbitan Surat Keputusan Gubernur. Tim Koordinasi ini merupakan wadah Pintas sektoral/unit dan lintas lembaga dalam rangka merumuskan langkah-langkah konkrit bagi terwujudnya koordinasi yang optima! antar unit dalam pelaksanaan pelaporan proyek Dekonsentrasi di DKI Jakarta. Adapun aspek lain yang menyangkut kinerja dari unit-unit pengelola proyek dekonsentrasi dalam mendukung pelaksanaan suatu kebijakan yang sudah relatif baik tersebut perlu dipertahankan dan bahkan ditingkatkan, karena akan memberikan pengaruh positif bagi kinerja pelaporan proyek dekonsentrasi di masa mendatang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12370
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yenne Aria Adhi Karai
"As a province, Jambi is one of the provinces in Sumatera island that manufacture industrial structure had been dominated by wooden industrial products, such as plywood. However, it has a lot of weakness in export competitiveness. In long term, the wooden industrial products in Jambi Province will face the limited raw materials. In the future, export existence of wooden industriai products will depend on commodity survival in comparative advantage and competitive advantage.
Therefore, the problems are how does the performance of export of wooden industrial products in Jambi Province during 1996-2003 and the most important potential factor in export of wooden industrial products affected Jambi's market share. The performance of export of wooden industry products could be measured by Revealed Comparative Advantage (RCA) Index. A decomposed Constants Market Share Analysis measures the source of export growth. CMS Analysis decomposed the changing of Jambi's market share into three effects: commodity composition effects, market distribution effects and competitiveness effects. The analysis divides Jambi's performance of exports of wooden industrial products into three digit products by Standard Intemational Trade Classification (STIC) for plywood and wood manufactures products. The analysis of Jambi's market share focused on relationship four trading partners: South Korea, Singapore, Japan and United States.
Analysis result showed that during 1996-2003, RCA ratio of manufacture industrial products had index was less than one. RCA Ratio which had index more than one was dominated by plywood and wood manufactures products. In 1996, 1999,2002 and 2003 years, the export of plywood products achieved comparative advantage. Between 1996-2003, except in 1996 and 2000, wood manufactures achieved comparative advantage with RCA ratio has index more than one.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T17148
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahmud Fauzi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S34508
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Maria Alexandra Prihatini
"Sejalan dengan perkembangan bisnis dari waktu ke waktu dan kemajuan peran dalam Manajemen Proyek1 pertumbuhan yang eksponensial1 kesinambungan perusahaan dan tuntutan untuk mencapai keunggulan dalam persaingan yang ketat perlu diupayakan. Berbagai cara dilakukan oleh organisasi perusahaan1 dalam menerapkan metodologi kualitas yang sesuai dengan kebutuhan organisasinya untuk mencapai kinerja yang diinginkan. 6 Sigma sebagai suatu metodologi berbasis statistik yang memerlukan disiplin tinggi, telah banyak membuahkan hasil terutama dalam industri manufaktur.
Perusahaan EPC (engineering, procurement & construction) global yang berdomisili di AS dalam 4 tahun terakhir1 juga mengadopsi metodologi ini untuk memenuhi kebutuhan organisasinya. Pendekatan secara terintegrasi dilakukan antara organisasi fungsional dan organisasi proyeknya/ dimana dengan pemilihan strategi implementasi yang tepat1 seluruh tujuan organisasi akan tercapai. Dalam hal ini adalah tujuan untuk mencapai kepuasan Customer dan kinerja finansialnya yang secara bersamaan dapat pula menghasilkan Learning & Growth dan Internal Process Excellence bagi organisasi tersebut. Pada penelitian ini1 strategi implementasinya ditemukan sebagai model dengan 5 faktor, yaitu Peran Serta Manajemen Puncak, Peningkatan Proses/ Perencanaan Implementasi1 Perilaku (behavior) dan Atribut Organisasi yang selanjutnya diidentifikasikan sebagai faktor-faktor yang sangat menentukan tingkat kesuksesan implementasi 6 Sigma pada organisasi tersebut."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T40609
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Iskandar
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, dan faktor-faktor lain terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Alai Ilir Kabupaten Tebo Propinsi Jambi tahun 2011. Penelitian menggunakan rancangan cross sectional, ini dilakukan pada bulan November sampai Desember 2011 dengan jumlah sampel sebanyak 144 responden yaitu ibu yang mempunyai bayi 6-12 bulan. Hasil penelitian mendapatkan sebesar 13,9 % ibu yang memberikan ASI eksklusif, ibu berpengetahuan baik cenderung memberikan ASI eksklusif sebanyak 4,9 kali dibandingkan dengan yang berpengetahuan rendah. Saran, untuk Dinas kesehatan Kabupaten Tebo Diharapkan ada suatu kebijakan khusus disertai alokasi anggaran dan pendampingan pelaksanaan ASI eksklusif.

The objective of this reseach was assess the relationship between knowledge, mothers attitudes, and other factors on Practic of exclusive breastfeeding mothers of baby aged 6-12 month. A cross sectional design was used in this research, that was done from November to Desember 2011. A total sample of 144 respondents who were having mothers babies 6-12 months were selected. The research found out that 13,9 % of exclusive breastfeeding, there was a relationship between knowledge and practice of exclusive breastfeeding where as mothers had better knowledge of likely and practice of exclusive breastfeeding 4,9 times higher that of the who had than mothers lower knowledge of exclusive breastfeeding, it was recomanded that Dictrict of Tebo Health office develop a clear policy to support exclusive breastfeeding ad allocate specific budget to develop such program. Advice for the District Tebo hoped there was a spesific policy with budget allocation and implementation of exclusive breastfeeding assistance."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta Aditya Media 1992,
306 Des
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>