Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197761 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riana Wardani
"Suatu kenyataan yang harus diperhatikan bahwa prevalensi penyakit periodontal di pedesaan sangat tinggi dibandingkan dengan perkotaan, prevalensi penyakit periodontal di Perkebunan Purbasari PT. Perkebunan XIII masih tinggi, di mana kebutuhan penyuluhan dan profilaksis masih tinggi. Tindakan pencegahan penyakit periodontal diperlukan untuk tindakan prevalensi penyakit periodontal.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang persepsi penyakit periodontal, tindakan pencegahan penyakit periodontal serta faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan pencegahan penyakit periodontal.
Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner untuk mengetahui perilaku pencegahan Ibu Rumah Tangga. Pemeriksaan jaringan periodontal dilakukan untuk mengetahui prevalensi penyakit periodontal. Analisa data dilakukan dengan menggunakan metode statistik uji square dengan derivatnya serta uji korelasi regresi berganda. Dari hasil penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa (1) Persepsi kerentanan diri, persepsi keseriusan penyakit, persepsi manfaat pencegahan terhadap penyakit periodontal serta tindakan pencegahannya kategorinya tinggi pada ibu rumah tangga, (2) tidak terdapat perbedaan bermakna antara persepsi kerentanan diri dan persepsi keseriusan penyakit periodontal terhadap tindakan pencegahan penyakit periodontal, (3) terdapat perbedaan yang bermakna antara persepsi manfaat pencegahan dengan tindakan pencegahan penyakit periodontal, (4) dapat dibuktikan ada pengaruh persepsi kerentanan diri, .persepsi keseriusan penyakit dan persepsi manfaat pencegahan terhadap tindakan pencegahan walaupun pengaruhnya kecil.
Oleh karena terdapat faktor-faktor yang berkaitan dengan tindakan pencegahan penyakit periodontal, maka dianggap perlu untuk : (1) dilakukan penyuluhan mengenai penyakit periodontal yang meliputi pengertian, penyebab, akibat dan tindakan pencegahan penyakit periodontal pada Ibu Rumah Tangga, (2) melakukan penelitian faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi tindakan pencegahan penyakit periodontal di Perkebunan Purbasari PT. Perkebunan XIII."
Depok: Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Nurmala
"ABSTRACT
Every health program that involves obtaining the cooperation of clientele needs to know how people behave, why they behave as they do and how that behavior might be modified. In developing countries the objective of implementing Primary health care Is to ensure that an adequate amount of medical care is available to the entire population. The provision of Health centres is one of the many programs that have been carried out to bring dental care especially to the rural people. Comparing to the utilization of other types of medical services, dental service utilization is relatively low. This condition will affect dental health status of the population. In Indonesia studies of the dental care in utilization found that dental care in health centres is underutilized.
There are numbers of factors related to utilization of dental care services but the focused in this study was to asses the relation between Perception of seriousness of dental disease and Perception of barriers to action to seeking professional dental care, controlled by several variables such as Education, Occupation, Monthly expenditure per kapita, Self-rated health, Disability days, and DMF-T of mothers in Tanjung Morawa, North Sumatera.
Sampling was conducted with EPI/WHO (Expanded Program on Immunization/WHO), which was a Two-stage cluster of 210 mothers with dental symptoms one month before the study was conducted. Respondents were interviewed using an interview guide carried out by 6 dental students. The analyses were performed with Simple and Multivariate Logistic Regression.
In the episode of dental symptoms, mother?s response in various ways, 56.7 % seeking non-Professional care such as self-medication, 6.7 % Professional care, and 28.5 % Combination of Professional and non-Professional, and 8.1 % taking no care. Using Simple and Multivariate Logistic Regression it was found that there is association between Perception of barriers to action (time spent in the waiting room and low satisfaction with dentist services) and seeking Professional dental care. The strength of association (ODDS RATIO) - 4.98, Attributable risk percent = 79.91 Z, while Perception-of seriousness of dental disease has no significant association.
The intervention should be focused on increasing the coverage of services of population target through enhancing the quality of Dental Services in Puskesmas and Dental Health Education Program through Integrated Health Post (Posyandu).

ABSTRAK
Setiap upaya pelayanan kesehatan yang membutuhkan kerjasama dari pengguna pelayanan kesehatan harus mengetahui bagaimana dan mengapa seseorang berperilaku tertentu dan bagaimana kemungkinan kita melakukan modifikasi terhadap perilaku tersebut. Dinegara-negara sedang berkembang Upaya Pelayanan Kesehatan Dasar ditujukan agar seluruh masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan yang adekuat. Penyediaan sarana Puskesmas dengan Pelayanan Kesehatan Gigi merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk memenuhi pelayanan kesehatan gigi yang dibutuhkan. Bila dibandingkan dengan pelayanan kesehatan lainnya pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi relatif masih rendah. Kondisi ini akan mempengaruhi status kesehatan gigi penduduk. Di Indonesia, dari beberapa studi yang dilakukan ditemukan bahwa pelayanan kesehatan gigi masih kurang di manfaatkan, terutama pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas.
Ada banyak faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan namun dalam penelitian ini yang terutama dilihat adalah bagaimana hubungan persepsi terhadap pencarian pengobatan profesional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi keseriusan penyakit, dan persepsi hambatan bertindak terhadap perilaku pencarian pengobatan profesional dengan dikontrol oleh variabel pendidikan, pekerjaan, pengeluaran/kapita/ bulan, persepsi status kesehatan gigi, jumlah hari sakit, dan DMP-T dari ibu-ibu rumah tangga di Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode EPI/WHO (Expanded Program on Immunization/WHO) yaitu dengan Two-stage cluster dari 210 ibu-ibu rumah tangga. Data diperoleh melalui wawancara oleh 6 orang mahasiswa FKG dengan menggunakan kuesioner.
Dari penelitian dapat diketahui bahwa pada saat ada gejala sakit gigi, respons ibu-ibu bervariasi dalam mengatasi gejala yaitu mulai dari mencari pengobatan non-Profesional 56.7 % antara lain dengan mengobati sendiri, Profesional 6.7 %, Kombinasi Profesional dan non-Profesional 28.5 %, dan Tidak mengobati 8.1 %. Analisa data dengan Regresi Logistik Sederhana dan Regresi Logistik Ganda menunjukkan adanya hubungan persepsi hambatan bertindak (waktu menunggu yang lama,dan perawatan tidak memuaskan) dengan perilaku pencarian pengobatan Profesional dengan ODDS RATIO = 4.98, dan juga diperoleh nilai Attributable Risk percent. = 79.91%. Studi ini tidak menemukan hubungan bermakna antara persepsi keseriusan penyakit dengan pencarian pengobatan Profesional.
Dari hasil penelitian disarankan agar dalam meningkatkan pemanfaatan pelayanan Profesional intervensi yang dilakukan adalah pada variabel yang mempunyai hubungan kuat dengan pencarian pengobatan Profesional yaitu persepsi hambatan bertindak dengan melakukan berbagai usaha dalam meningkatkan kualitas pelayanan di Puskesmas untuk meningkatkan angka cakupan Puskesmas dan kegiatan Penyuluhan Kesehatan Gigi terutama melalui kegiatan di Posyandu untuk intervensi terhadap adanya persepsi yang merugikan kesehatan yang ditemukan pada penelitian ini."
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Therecia Sri Endrasti
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudha Raditya Arjasa
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran persepsi risiko pekerja perawatan dan pemanenandi perkebunan kelapa sawit PT.X menggunakan paradigma psikometri. Penelitian dilakukan terhadap 83 responden pada bulan April-Mei 2015 menggunakan desain cross-sectional, data primer berupa kuesioner. Parameter yang digunakan pada penelitian adalah skala likert dengan nilai 1(sangat tidak setuju)—4 (sangat setuju). Nilai rata-rata masing-masing dari 9 dimensi paradigma psikometri dihitung dengan nilai 1(rendah), 2—3(sedang), 4(baik). Dimensi penerimaan secara sukarela dipersepsikan tinggi, berarti bahwa pekerja mau menerima segala risiko yang ada dipekerjaannya. Dimensi Known to expose of risk,Known to science of risk, dan Chronic-Catastrophic memiliki nilai persepsi yang paling rendah.Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi risiko K3 tidak dipengaruhi oleh masa kerja, jabatan, tingkat pendidikan dan pelatihan K3.Agar tercipta perilaku berbudaya K3 maka diperlukan komitmen manajemen terkait K3 yang kuat, pelatihan K3 yang aplikatif dan partisipasi dari seluruh pekerja untuk selalu memajukan K3.

The purpose of this study is to provide an overview of maintenance and harvester risk perception at Palm Oil Plantation in the Pontianak,West Borneo using psychometric paradigm. Research conducted on 83 respondents in the April- May 2015 using cross-sectional design, the primary data is obtained from questionnaire. This study used likert scale as follows : 1 (strongly disagree) -4 (strongly agree). The average value of each of the nine dimensions of psychometric paradigm is determined by the value of 1 (low), 2-3 (moderate), 4 (good). The voluntariness dimension is high, meaning that the workers are willing to accept all the risk in their job activity.Dimensions of Known to expose of risk,Known to science of risk, and Chronic-Catastrophic has the lowest perceived value. Research shows the occupational health and safety risk perception not associated to work period, work level, education level and OHS training. Good management commitment related to occupational health and safety, applicative OHS training and workers participation are needed to achieve health and safety behavior.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suwati Kartiwa
"Maksud dan tujuan penelitian. Maksud dan tujuan penulis membuat suatu ichtisar yang analisis sosiologis mengenai perkembangan hubungan diantara kaum buruh dan majikan diperkebunan. Dalam karya tulis ini, penulis akan menund jukkn bah_wa hubungan ditindjau garis besarnja telah berubah dari hubungan yang asimetris kearah hubungan yang simetris atau dari hubungan yang dishamonis kearah hubungan yang lebih harmonis. Untuk mewudjudkn tudjuan tersebut penulis akan mengana1isa hubungan kerdja pada umum, perkebunan teh Kertasari, Pengalengaa, Bandung-Selatan, D jawa-Barat, baik set j ara sindhronie maupruu diachronic diruulai dart achir abed 19 sampai pada waktu Metodo nenelitian. Peuelitian perkembangaa hubungan kerdja ma-ea lacapau pada umu mj a di P. Dj awa, diperoleh dart data-data tertulia sed j arch dengan nelakukan research perpustekaan dan untuk meneliti perkecnbangan. aampai mass kini diperoleh dengan menggunakan metode interplu terpimpin kepada tokoh-tokoh pimp& nan organisasi buruh dilingkumgan perkebunan dan orang-orang petting dilingkungan Departemen Tenaga Kerdja. Selain itu dju_ga didalam meneliti aalah satu ged j ala dalam hubungan. kerdja"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1971
S12904
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Desriani
"Analisis antara kesejahteraan dengan kesehatan pada negara berkembang menjadi fokus dalam berbagai kebijakan. Kesehatan penduduk yang buruk akibat penyakit kronis dapat menjadi bahaya dan ancaman bagi kestabilan perekonomian suatu negara. Salah satu penyakit kronis penyebab morbiditas dan mortalitas terbesar di dunia adalah hipertensi. Beban atau cost akibat hipertensi tidak hanya merugikan bagi penderita saja namun juga art lainnya yang turut menanggung biaya pengobatan bagi si penderita. Sehingga tujuan penelitian ini adalah melakukan estimasi kerentanan (forward looking) sebagai dampak hipertensi dengan mengunakan metode kerentanan vulnerability expected to poverty (VEP). Studi ini menggunakan data IFLS wave 4 dan 5. Penghitungan VEP diselesaikan dengan menggunakan metode estimasi Feasible Generalized Least Square (FGLS). Hasil penelitian menunjukkan rumah tangga yang terkena hipertensi cenderung memiliki expected consumption yang lebih rendah dibandingkan rumah tangga yang tidak hipertensi dan signifikan memengaruhi peningkatan peluang terjadinya kerentanan rumah tangga.

Analysis among the well beings and the health on the developed countries have become as the main focus on th evarious policies. The poor of the health population due to the chronic diseases appear as the hazard and the threat to the countries stability economy. One of the chronic diseases cause the largest morbidity and mortality in the world namely as hypertension. The burden or the cost happened after hypertension is not only affected to the victims and the others received the impact, as example is to pay the health treatment for the sufferer. Thus the purpose of this study is to estimate vulnerability as the result of hypertension with using the methods of the vulnerability expected to poverty (VEP). This study utilize the data from IFLS waves 4 and 5. The VEP calculation is completed by adding the method of three-step feasible generalized least squares (FGLS). The results have shown that the households in which retrieve the impact of the hypertensions tend to have a lower of expected consumption compared to the other households that have not hypertensions and it is significantly increasing the opportunities for household vulnerability influence."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Hartini
"ABSTRAK
Kekerasan seksual di Indonesia terus meningkat dan Cirebon termasuk wilayah darurat kekerasan pada anak. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi pengaruh edukasi pencegahan kekerasan seksual terhadap persepsi anak usia prasekolah. Desain penelitianini kuantitatif dengan pendekatan metode quasi experimental dengan pre-post test with control design melibatkan 240 responden meliputi 120 responden pada kelompok intervensi yang mendapat intervensi edukasi pencegahan kekerasan seksual dan 120 responden pada kelompok kontrol. Hasil analisis chi Square menunjukkan adanya pengaruh edukasi seksual terhadap persepsi anak usia prasekolah p value< 0,05 . Edukasi pencegahan kekerasan seksual pada anak usia prasekolah dapat direkomendasikan untuk masuk dalam kurikulum pendidikan usia dini dan keperawatan.ABSTRACT
Sexual violence in Indonesia continues to increase and Cirebon has been included in the emergency area of child.The objective of the study was to identify the influenece of sexual violence prevention education toward preschool age perception. The design of this study was quantitative approach with quasi experimental method with pre post test with control design involeving 240 respondents including 120 respondents in the intervention group who received sexual violence prevention education intervention and 120 respondents in the control group. The result of Chi Square analysis shows the effect of education on preventing sexual violence toward preschoolers rsquo perception p value 0,05 . Education of sexual violence prevention can be recomended for entry into the curriculum of early childhood education and nursing education."
Depok: 2018
T49421
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Mayasari
"Pendahuluan: pandemic Covid-19 yang berlangsung saat ini masih menjadi masalah global termasuk ODHA. Dimana ODHA merupakan seorang individu dengan HIV AIDS yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah atau imunodefisiensi sehingga rentan sekali terhadap paparan penyakit yang disebabkan oleh virus Covid-19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh hubungan persepsi kerentanan dan sikap ODHA terhadap perilaku pencegahan Covid-19. Metode: menggunakan desai penelitian cross sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 106 orang responden di Yayasan lekas bogor. Teknik sampling yang digunakan adalah convenience sampling. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang signifikan pada persepsi kerentanan dengan perilaku upya pencegahan covid-19 (p<0,03) san sikap ODHA terhadap perlaku upaya pencegahan covid-19 (p<0,01). Kesimpulan: terdapat hubungan yang signifikan pada persepsi kerentanan dan sikap ODHA dengan perilaku upaya pencegahan covid-19. Saran: dilakukannya edukasi terhadap respon yang negatif mengenai persepsi kerentanan dan sikap ODHA terhadap perilaku upaya pencegahan covid-19 dan memfasilitasi permasalahan yang di hadapi ODHA.

Introduction: the ongoing Covid-19 pandemic is still a global problem, including PLHIV. Where PLWHA are individuals with HIV AIDS who have weak immune systems or are immunodeficient so they are very vulnerable to exposure to diseases caused by the Covid-19 virus. The purpose of this study was to determine the influence of the relationship between perceptions of vulnerability and attitudes of PLHIV on Covid-19 prevention behavior. Methods: using a cross-sectional research design, with a total sample of 106 respondents at the Lekas ​​Bogor Foundation. The sampling technique used is convenience sampling. The results showed that there was a significant relationship between perceptions of vulnerability and the behavior of Covid-19 prevention efforts (p<0.03) and the attitude of PLWHA towards the treatment of Covid-19 prevention efforts (p<0.01). Conclusion: there is a significant relationship between perceptions of vulnerability and attitudes of PLHIV with the behavior of Covid-19 prevention efforts. Suggestion: conduct education on negative responses regarding perceptions of vulnerability and attitudes of PLWHA towards the behavior of efforts to prevent Covid-19 and facilitate the problems faced by PLWHA."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Alia
"Sebagai makhluk sosial, manusia dituntut untuk menjalin hubungan sosial dengan orang lain. Salah satu hubungan sosial yang paling awal dan yang mempunyai pengaruh besar adalah hubungan dengan ibu. Dimana interaksi antara ibu dan anak dimulai sejak anak masih berada dalam kandungan ibu. Kemudian ibu melahirkan anak, merawat dan mengasuhnya hingga dewasa. Besamya pengaruh pengasuhan ibu terhadap perkembangan anak dapat dilihat pada basil penelitian (dalam Lemma, 1995) menunjukkan pada ibu yang memiliki kehangatan dan kepedulian maka anak perempuannya lebih hangat dan anak lakilakinya lebih bahagia.
Pengasuhan ibu pada masa kecil tentu juga berperan dalam proses pembentukan sikap anak ketika memasuki usia dewasa. Saat anak menjadi dewasa, mulai ada perubahan peran dan status masing-masing anggota keluarga berkaitan dengan tugas perkembangan anak pada masa dewasa muda Mi. Menurut penelitian Duval (1985) komunikasi kerap menjadi sulit dengan adanya tekanan teman pada anak yang beranjak dewasa, karena itu dibutuhkan fondasi hubungan orang tua dan anak yang kuat di tahun-tahun awal (masa kecil dulu). Pada masa dewasa muda ini, anak akan banyak menjalin hubungan sosial dengan orang lain sebagai tempat bercerita selain kepada ibu. Namun demikian, masih banyak pula yang menjadikan ibu sebagai tempat mereka untuk bercerita.
Bercerita tentang diri sendiri kepada ibu merupakan salah sate bentuk keterbukaan. Keterbukaan diri adalah suatu usaha dalam menjadikan diri "transparan" terhadap orang lain dengan meialui komunikasi, misalnya ketika mengatakan mengenai dirinya, tentunya akan membantu orang lain untuk melihat keunikan orang tersebut sebagai manusia (Jourard dalam Hirokawa, 2004),
Keterbukaan diri anak pada ibu menjadi hal yang sangat panting untuk perkembangan seperti yang terlihat pada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa anak laki-saki dan anak perempuan yang terbuka akan mendapatkan dukungan emosional dari ibu dan ayahnya (Hagestad dalam Fischer, 1987). Keterbukaan diri anak kepada ibunya didasari oleh rasa percaya anak kepada ibu. Ketika rasa percaya sudah terbentuk maka keterbukaan diri anak kepada ibu menjadi lebih intensif dan topik yang dibicarakan menjadi lebih pribadi (Knapp & Vangelisti dalam Derlega, 1993). Kepercayaan itu send iri terbentuk dari persepsi anak terhadap sikap penerimaan ibu terhadap dirinya.
Penerimaan adalah pandangan positif yang diterima individu dari orang lain sebagai orang yang berharga dan tidak mempermasalahkan kondisi, tingkah laku, ataupun perasaan yang melatarbelakangi (Rogers,1961). Secara teoritik dikatakan bahwa sikap dan perlakuan orang tua akan memiliki pengaruh terhadap keinginan anak untuk melakukan keterbukaan dui (Penelitian Fagot dalam Rotenberg, 1995). Sikap dan perlakuan ibu kepada anak yang menunjukkan penerimaan kepada anak, seperti mau mendengarkan cerita anak, menghargai pendapat anak dan memberikan perhatian kepada anak, tentu akan dipersepsikan oleh anak sebagai penerimaan ibu bagi dirinya. Sedangkan ibu yang menampilkan sikap tidak menghargai pendapat anak, tidak mau mendengarkan cerita anak dan kurang memberikan perhatian kepada anak, akan dipersepsikan anak sebagai penolakan ibu terhadap dirinya. Oleh karena itu faktor persepsi merupakan hal yang panting dalam merasakan ada atau tidaknya penerimaan dari ibu bagi dirinya. Anak yang mempersepsikan ibu sebagai orang yang perhatian, mau mendengarkan dan mampu memahaminya, maka anak akan merasa dekat untuk rnau terbuka bercerita tentang segala hal yang dialaminya. Sebaliknya, anak yang mempersepsi ibu sebagai orang yang kaku, tidak memahami dirinya dan tidak mau mendengarkan keluhannya, maka anak akan menjaga jarak dengan ibunya dan tidak terbuka menceritakan tentang segala hal yang dialaminya.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang persepsi terhadap penerimaan ibu dan keterbukaan diri anak dewasa muda kepada ibunya. Penelitian yang dilakukan bersifat kualitatif, dengan metode penelitian studi kasus. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 4 orang, terdiri dari 2 perempuan dan 2 laki-laki. Karakteristik subjek adalah berusia antara 18-35 tahun atau termasuk dalam tahap perkembangan dewasa muda, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, ibu masih hidup dan masih bisa berkomunikasi serta taraf pendidikan subjek minimal SLTA.
Hasil utama yang diperoleh dalam penelitian ini adalah anak yang mempersepsikan adanya penerimaan ibu bagi dirinya, cenderung membuka diri secara mendalam kepada ibunya, begitu pula sebaliknya. Anak yang mempersepsikan tidak ada penerimaan ibu bagi dirinya, cenderung tidak terbuka kepada ibunya. Setiap subjek memiliki pengalaman yang berbeda tentang ibunya, sehingga mempengaruhi subjek dalam mempersepsikan ada atau tidak penerimaan dui ibunya. Keterbukaan diri anak kepada ibu bervariasi dalam hal topik-topik yang dibicarakan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T17883
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S8674
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>