Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 59115 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ony Avrianto Jamhari
"Studi ini bertujuan untuk untuk mengetahui gambaran ekuitas merek Universitas Bina Nusantara secara umum dan Program Internasional Universitas Bina Nusantara secara khusus yang dilakukan dengan cara menganalisa posisi kekuatan merek tersebut di tengah universitas lain serta memberikan alternatif strategi komunikasi pemasaran dalam usaha meningkatkan ekuitas merek tersebut.
Kornunikasi pemasaran merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan ekuitas merek. Hal ini disebabkan karena kesuksesan pesan merek akan membangun citra ekuitas merek yang positif di mata konsumen.
Dalam penelitian ini data diperoleh melalui survey yang dilakukan pada bulan Juni sampai Juli 2005. Hasil dari survey ini diuji dengan mengunakan metode cross sectional analisis, correspondence analisis, serta CHAID analisis dengan software SPSS.
Hasil penelitian ini menunjukkan ekuitas merek Universitas Bina Nusantara cukup tinggi. Hal ini terlihat dari brand awareness Universitas Bina Nusantara yang cukup tinggi dan Universitas Bina Nusantara menjadi Top of Mind dari universitas lainnya. Selain itu tingkat loyalitas serta kepnnasan responden juga tinggi terhadap Universitas Bina Nusantara.
Sedangkan ekuitas Program Internasional Bina Nusantara juga cukup tinggi. Hal ini terlihat dari brand awareness Program Internasional Universitas Bina Nusantara yang cukup tinggi, tingkat loyalitas responden yang tinggi serta kepuasan responden yang tinggi.
Dari hasil analisa ini dapat disimpulkan bahwa secara umum baik Universitas Bina Nusantara maupun Program Internasional Universitas Bina Nusantara mempunyai ekuitas yang tinggi dimata para pengguna jasa pendidikan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T14426
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Andre Oloan R.
"Brand atau merek merupakan sebuah kata yang tak terpisahkan dalam hidup kita. Merek adalah merupakan identitas sebuah produk yang notabene dibutuhkan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Dalam kehidupan di kota-kota besar, merek bahkan seringkati sudah bertransformasi sebagi sebuah simbol kemapanan, kemewahan, bahkan status sosial yang membedakan seseorang atau ketompok. Dari semua produk yang ada di pasaran, tidak semua produk bisa dikatakan memiliki merek. Sebuah produk baru dapat dikatakan memiliki sebuah merek jika produk tersebut mempunyai persepsi khusus di benak konsumen yang disebut dengan manfaat fungsional dan emosional.
The Brandmindset adalah salah satu cara yang dapat digunakan sebagai sebuah kerangka berpikir untuk mengembangkan sebuah strategi pengelolaan merek yang tepat untuk memberikan manfaat emosional dan fungsional bagi konsumennya. Konsep ini mempunyai lima variabel sebagai proses kerja, yaitu Brand Assessment, Brand promise, Brand Blueprint, Brand Culturalization, dan Brand Advantage. Kelima variabel yang merupakan proses kerja dari kerangka berpikir The Brandmindset ini mempunyai keterkaitan sinergis antara satu dengan yang lain, dimana untuk itu dibutuhkan pemahaman yang bersifat komprehensif menyangkut konsep ini.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan model analisa data tematik guna melihat dan mengevaluasi strategi serta implikasi dari manajemen pengelolaan merek pada harian Republika. Data dari penelitian ini diperoleh dari dua macam sumber. Yang pertama adalah informan penelitian sebagai sumber data primer, serta brosur company profile harian Republika sebagai sumber data sekunder. Sedangkan sebagai informan penelitian yaitu Bapak Radityo Gambiro dan Bapak Daniel Dhakidae masing-masing sebagai Direktur Utama dan Corporate Secretary dari PT. Abdi Bangsa Tbk.
Temuan-temuan yang bisa diperoleh penulis dalam penelitian ini adalah seluruh kebijakan dan implikasi dari harian Republika di dalam mengelola manajemen mereknya. Kebijakan-kebijakan tersebut meliputi prinsip-prinsip merek, budaya merek, janji-janji merek, kajian pasar, strategi persaingan, diferensiasi, dan aliansi. Sedangkan implikasi yang ditemukan antara lain berupa analisa tinjauan pasar, visi dan misi harian Republika, grafis atau lay out, nama merek, logo merek, Byline, Tag Line, serta aliansi-aliansi strategis merek. Kebijakan-kebijakan serta implikasi-implikasi tersebut yang akan dievaluasi oleh peneliti sebagai sebuah hasil kesimpulan dan rekomendasi dalam penelitian ini."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14281
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juliati Syarief
"ABSTRAK
Bagi perusahaan yang telah maju peranan yang penting dalam meningkatkan citra adalah mengoptimalisasikan pelayanan bagi pelanggannya. Salah satu upaya yang dilakukan bagi perusahaan besar tersebut Public Relations TELKOMSEL dengan mendekati dirinya kepada pelanggan, guna mengetahui sejauhmana Pelanggan melihat institusi TELKOMSEL berkiprah.
Sebagai operator telephone selular yang berkembang pesat TELKOMSEL dituntut untuk lebih menfokuskan terhadap jasa pelayanan perangkat teknologi komunikasi, yakni simcard KartuHALO dan simPATI.
Berdasarkan temuan yang ada keluhan yang didapat menggambarkan bahwa citra TELKOMSEL masih perlu di perbaiki mengingat, masukkan yang ada sangat terkait pada produknya.
Kendala yang timbul dari keluhan tersebut hendaknya ditanggapi sebagai masukan input guna mencapai satu solusi yang baik tepat.
Adapun salah satu upaya yang dilakukan guna memperhatikan pelanggannya dengan mengadakan/mengeluarkan Press Release sebagai jembatan komunikasi bagi perusahaan terhadap publiknya disamping upaya untuk mendekati diri perusahaan didalam citra pelanggan. Disamping memperhatikan keluhan didalam surat pembaca baik melalui media massa atau secara langsung melalui surat pengaduan ke TELKOMSEL.
Sejauh ini pelanggan lebih cenderung melihat aspek keberadaan fungsi atas simcard dari KartuHALO dan simPATI sebagai sarana komunikasi, tetapi seiring dengan perkembangan teknologi yang makin maju, tuntutan atas fasilitas yang diberikan harus juga disesuikan dengan kebutuhan zaman. Sehingga tidaklah berlebihan bila harapan tersebut sebagai bagian dalam upaya menonjolkan kelebihan atas produk TELKOMSEL terhadap produk telelphone selular lainnya.

"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hehuwat, Patrick
"Perkembangan industri pariwisata di Indonesia, khususnya perhotelan yang makin pesat ditandai bertambahnya jumlah hotel, baik hotel berbintang maupun hotel kelas melati (non bintang). Kondisi tersebut menggambarkan semakin tajamnya tingkat persaingan di dalam bisnis perhotelan, disertai dengan perang harga yang timbal.
Prospek bisnis perhotelan di Indonesia sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti faktor politik, ekonomi dan keamanan yang belum stabil serta keadaan dan selera masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dari perkembangan yang ada terutama sejak terjadi kerusuhan tahun 1998. Industri perhotelan secara umum mengalami penurunan drastis termasuk HB Garden Guest House. Namun dengan berjalannya waktu mengalami perbaikan, ditunjang dengan perbaikan/pengembangan produk sesuai kebutuhan konsumen serta pengalihan pangsa pasar dimana pada awalnya hanya melayani wisatawan asing kini dialihkan kepada para wisatawan domestik sebagai pangsa terbesar.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk melihat penerapan strategi pengembangan jasa yang dilakukan, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan pada akhirnya merumuskan strategi pengembangan jasa yang tepat untuk HB Garden Guest House.
Penelitian ini diawali dengan pengumpulan data dan observasi secara langsung terhadap obyek penelitian melalui wawancara dengan pimpinan pemilik) HB Garden Guest House dan karyawan yang bertindak sebagai wakil pimpinan HB Garden sebagai responden dalam penelitian ini.
Dalam melakukan analisis data, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode SWOT dan The TOWS Matrix dengan cara kualitatif yang sangat sederhana. Sebab HB Garden Guest House yang dijadikan obyek penelitian merupakan perusahaan yang relatif kecil dan sederhana, dengan ciri yang dimiliki sangat unik sehingga tidak ada hotel/guest house lain yang dapat dijadikan perbandingan yang kompatibel.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknesses) internal yang dimiliki perusahaan serta peluang (opportunity) dan ancaman (threats) eksternal yang dihadapi HB Garden Guest House dapat memanfaatkan seluruh potensi internal dan eksternal perusahaan untuk mengembangkan usaha melalui strategi pengembangan produk/jasa sesuai dengan kekuatan dan peluang yang dimiliki yaitu meluncurkan produk baru berupa "Tur Pulang Kampung", dengan menggali potensi alam pedesaan dan lingkungan desa yang dimilikinya. Untuk menjaga perkembangan perusahaan, sebaiknya perusahaan melakukan berbagai strategi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan yang berubah dan memenuhi kebutuhan dari segmen pasar tertentu."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T2888
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Purbasari
"Merek mempunyai peran dalam sukses pemasaran. Pemosisian sebuah merek melalui pembangunan image yang jelas dan konsisten merupakan senjata andalan dalam praktek pemasaran merek. Merek sejati dicirikan oleh aribut khusus yang diposisikan ke benak konsumen. Mengelola citra merek memerlukan kerangka kerja strategis, Park dkk dalam Bath dan Reddy (1998;32) mengemukakan Brand Concept Management (BCM) yaitu rancangan dalam bentuk umumnya, sebuah konsep merek terdapat simbolik maupun fungsional, dan terdiri dari satu aspek citra sebuah merek. Landasan pikir bahwa merek bisa bersifat fungsional atau simbolik menimbulkan pertanyaan penelitian, yaitu apakah ada faktor-faktor yang berhubungan dengan sikap konsumen terhadap penilaian atribut fungsional dan simbolik dari suatu merek dan apakah ada perbedaan yang signifikan di benak konsumen terhadap nilai fungsional dan simbolik dari merek.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor fungsionalitas dan simbolik dari merek dan mengetahui perbedaan penilaian fungsional dan simbolik dari merek di benak konsumen. Penelitian ini berlandaskan pada teori BCM oleh Park dkk dan teori Knapp (2001;8) bahwa "Salah satu sifat fundamental dari merek sejati dalam benak konsumen yaitu adanya manfaat-manfaat fungsional dan emosional yang dirasakan".
Metode penelitian bersifat deskriptif, peneliti berusaha untuk menguraikan karakteristik nilai fungsional dan simbolik suatu merek.. Dengan data hasil survei tentang karakteristik merek dan pengguna merek, dilakukan anaiisis faktor dan uji T. Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan pandangan tentang merek yaitu nilai fungsional use, simbolik prestige dan simbolik personality expression, dan ada perbedaan penilaian yang signifikan antara merek Nokia dan Siemens serta merek Seiko dan Guess.
Saran yang dapat disampaikan yaitu agar penelitian mendatang dapat membuat replikasi dengan merek-merek dan produk-produk lain, yang akan sangat berguna untuk penyempurnaan hasil penelitian ini. Perusahaan dapat membuat perencanaan pengelolaan merek dengan pertimbangan yang lebih jelas dan tepat untuk lebih memposisikan merek mereka pada satu nilai fungsional atau simbolik dalam benak konsumen sebagai upaya untuk mencapai target pasar dan memenangkan persaingan, tetapi untuk membuat merek dengan nilai simbolik lebih membutuhkan biaya yang relatif lebih besar dan mahal dengan memasukkan berbagai atribut ke dalam merek produk dibandingkan apabila perusahaan lebih memilih nilai fungsional pada merek produknya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12302
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Fathurahman
"Perkembangan bisnis ritel global yang mempengaruhi bisnis ritel lokal tidak lepas dari pengaruh teknologi, gaya hidup dan aplikasi ilmu ekonomi. Industri tersebut mengalami proses perubahan seiring dengan perkembangan teknologi, perubahan gaya hidup yang memberikan kontribusi bagi persaingan yang semakin ketat di sektro ritel. PT "XYZ" sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di usaha minimarket juga tidak lepas dari persaingan ketat di bisinis tersebut yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari dengan luas toko kurang lebih 200 meter persegi. Sejak tahun 1997 telah diwaralabakan dan hingga November 2000 telah mengoperasikan 463 gerai di Jabodetabek, Bandung, dan Sureabaya. Strategi yang dijalankan oleh PT "XYZ" yaitu muncul di kawasan pemukiman, perumahan, perkantoran khusus untuk menjemput konsumen.
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan ingin mengetahui sumber daya (resources) PT "XYZ", ingin mengetahui penilaian responden terhadap asosiasi merek (brand associations) PT "XYZ" dan ingin mengetahui apakah terdapat hubungan anatara pendidikan responden, penghasilan responden, pengeluaran responden, jarak tempat tinggal responden dengan penilaian responden terhadap asosiasi merek (brand association) minimarket "XYZ" dengan variabel kontrol usia respondedn dan jenis kelamin responden.Penelitian tentang asosiasi merek (brand associations) ini didasarkan atas teori brand equity dari David A. Aaker, teori brand knowledge dari Kevin Lane Keller, teori perluasan merek dari Philip Kotler dan teori-teori lain yang terkait dengan penelitian ini. Metode penelitian yang diguanakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif dan dilaksanakan dengan metode survey. Dalam penelitian ini dilakukan analisa univariat dan hubungan antar variabel dalam hubungan bivariat dan hubungan multivariat.
Karakteristik responden minimarket yang berhasil diperoleh dari penelitian ini yaitu umur, jenis kelamin, status pernikahan, domisili/ tempat tinggal, pekerjaan dan karakteristik responden yang menjadi variabel bebas yaitu pendidikan, penghasilan, pengeluaran dan jarak tempat tinggal. Adapun variabel terikat yaitu penilaian responden terhadap asosiasi merek minimarket "XYZ" yang terdiri dari penilaian responden terhadap atribut produk, atribut bukan produk dan brand attitudes.
Hubungan bivariat antara variabel bebas pendidikan, penghasilan, pengeluaran dan jarak tempat tinggal dengan penilaian respomnden terhadap asosiasi merek minimarket "XYZ" cenderung mempunyai kekuatan yang sangat lemah. Hubungan multivariat antara variable bebas penbdidikan, penghasilan, pengeluaran dan jarak tempat tinggal dengan penilaian responden terhadap asosiasi merek minimarket "XYZ" dengan variabel kontrol usia dan jenis kelamin cenderung juga mempunyai kekuatan yang sangat lemah.
PT "XYZ" perlu mempertimbangkan saran dari Komite Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) untuk menghentikan ekspansi toko "XYZ" di pasar-pasar tradisional yang berhadapan langsung dengan padangang/pengecer kecil."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T1815
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Adiwinoto
"Universitas Indonesia. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Industri minuman ringan berkarbonasi di Indonesia mengalami perkembangan pesat. Dengan pertumbuhan sebesar 15% per tahun, industri ini menarik minat produsen-produsen luar negeri maupun lokal. Produsen luar negeri seperti Coca-Cola dan Pepsi harus menghadapi merk-merk baru bahkan house-brand yang diproduksi oleh distributor lokal. Pangsa pasar minuman ringan di Indonesia 95% dikuasai oleh merk-merk Coca-Cola seperti Coke, Sprite dan Fanta.
Diantara produk-produk Coca-Cola di Indonesia, Fanta merupakan produk yang cukup potensial untuk dikembangkan. Walaupun penjualannya cukup stabil tetapi kontribusinya terhadap total penjualan perusahaan hanya sebesar 27%, dibanding Sprite sebesar 43,7% dan Coke sebesar 29,3%.
Masalah yang dihadapi oleh PT Coca-Cola Indonesia seba-gai produsen Fanta adalah bagaimana meningkatkan penjualan dan pangsa pasar Fanta dalam industri minuman ringan berkarbonasi non-kola. Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui posisi bersaing Fanta dalam industrinya dan bagaimana strategi pemasaran PT Coca-Cola Indonesia dalam rangka memperkenalkan Fanta aroma baru. Aroma yang digunakan pada produk Fanta baru ini adalah aroma lychee.
Fanta lychee ini ditujukan bagi segmen wanita dan anak-anak dengan daerah penyebaran di DKI Jakarta dan seki-tarnya. Adapun sasaran pasar yang dituju pada segmen ini adalah remaja dan wanita berusia antara 12 sampai 25 tahun. PT Coca-Cola Indonesia memposisikan produk ini untuk konsu-men minuman ringan yang mencari kesegaran rasa dan penyegar dahaga.
Strategi pemasaran yang dijalankan oleh PT Coca-Cola Indonesia dalam rangka peluncuran Fanta lychee berdasarkan bauran pemasarannya yaitu penggunaan kemasan botol kecil ukuran 6,5 dan 7 ons dengan harga jual sesuai dengan harga produk-produk Fanta lainnya. Sedangkan jalur distribusinya menggunakan vertical marketing system yaitu dengan memberi-kan lisensi kepada perusahaan pembotolan untuk melakukan pengolahan, pembotolan dan pemasaran produ-produk Coca-Cola. Untuk promosi produk baru ini digunakan materi POP (point of purchase) seperti poster, logo dan truck back sign. Selain itu jug a dilakukan promo si dagang y'aitu pemberian insentif bagi para dealer dan salesman.
Persaingan pada segmen minuman ringan berkarbonasi non-
kola ini cukup ketat. Mudahnya produsen untuk meniru aroma yang laku di pasaran, menyebabkan kemasan produk menjadi perhatian konsumen. Penggunaan kemasan 6,5 dan 7 ons pada produk Fanta lychee ini tampaknya kurang tepat karena selain dari volumenya yang hampir sama, warna yang kurang menarik dari Fanta lychee ini tidak dapat diraanipulasi. Kombinasi yang tepat adalah penggunaan kemasan kaleng dan botol, tetapi hal ini akan meningkatkan biaya produksi. Rekomendasi pemecahan maslah yang ditawarkan penulis adalah penggunaan tetrapack untuk mengganti kemasan kaleng. Dengan menggunakan tetrapack maka Fanta lychee dapat dijual dengan harga yang lebih murah dan masalah warna dapat diatasi.
Promosi yang dilakukan dalam memasarkan Fanta lychee lebih dititik beratkan pada promosi dagang bagi para dealer dan salesman. Sedangkan promosi untuk meningkatkan awarness konsumen akan adanya Fanta lychee di pasar masih kurang. Karena Fanta lychee ini merupakan produk baru yang.ditujukan pada konsumen remaja dan wanita maka menurut penulis penggunaan iklan televisi lebih tepat."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fayyat Shelby
"LAPAN sebagai organisasi tidak berada dalam ruang yang hampa. Banyak faktor yang berada di luar dan di dalam oraganisasi LAPAN yang berpengaruh. Faktor-faktor lingkungan selalu mengalami perubahan yang cepat, sehingga perlu dipertimbangkan dalam penyusunan strategi bisnis LAPAN dalam produk inderaja . Penelitian ini terpusat pada analisis startegi LAPAN dengan menganalisis berbagai faktor lingkungan untuk penyusunan alternatif strategi yang dianut LAPAN di masa yang akan datang.
Dalam penelitian ini ditelaah teori strategi dan strategi manajemen untuk membangun kerangka pemikiran penelitian. Penelitian dilakukan dengan metode diskriptif dan analisis kualitatif. Namun penelitian ini menghadapi keterbatasan dan kelemahan. baik yang berakar pada metodologi maupun bertumpu pada kualitas peneliti.
Hasil analisis strategi dengan fokus pada faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal LAPAN, menunjukkan organisasi sumber daya manusia dan sumber keuangan LAPAN kurang kondusif untuk mengembangakan resourced based strategy. Namun di luar faktor pesaing yang posisinya kuat, sejumlah faktor ekternal lain sangat mendukung untuk pengernbangan bisnis inderaja LAPAN di masa depan.
Berdasarkan analisis strategi tersebut disarankan untuk memformulasikan strategi dalam berbagai aspek. Dalam aspek organisasi, organisasi Deputi Inderaja Lapan menjadi BUMN atau persero Sumber daya manusia perlu terus dikembangkan dan ditingkatkan kemampuan keprofesionalannya. Disamping itu perlu diintensifkan komunikasi pemasaran dan networking dengan instansi-instansi terkait."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T8792
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Badar Basmallah
"ABSTRAK
Employer Branding berkaitan dengan bagaimana perusahaan memberikan persepsi tentang perusahaan tersebut baik secara internal (karyawan), maupun eksternal (masyarakat). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif serta didukung beberapa studi literatur. Dalam penelitian ini membahas Employer Branding Bank Mandiri dari kedua sudut pandang tersebut. Penelitian ini mencoba menguraikan Strategi Employer Branding Bank Mandiri dari berbagai teori yang dikemukankan beberapa ahli dikaitkan dengan hasil analisis didukung dengan beberapa hasil wawancara mendalam dengan tiga narasumber (pihak internal perusahaan, calon karyawan, dan nasabah). Hasil penelitian ini menunjukkan Bank Mandiri merupakan perusahaan yang sangat memperhatikan Employer Branding.

ABSTRACT
Employer Branding related to how the company gives the perception of the company both internally (employees) and external (community). This study is a qualitative research and supported by several literature studies. In this study discussed about the Employer Branding Bank Mandiri from those the two points of view. This study is try to describes the Strategy of Employer Branding Bank Mandiri from the various theories that have been suggested by some experts that associated with the results of the analysis is supported by several deep interviews with three informants (internal party companies, prospective employees, and customers). The results showed that Bank Mandiri is a company who were very concerned of Employer Branding."
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Oki Suryolaksono
"Semakin berkembangnya industri sepatu dengan begitu cepat, penting bagi sebuah perusahaan untuk dapat terus meningkatkan daya saingnya. Kebutuhan konsumen menjadi dasar yang penting dalam mengembangkan sepatu khususnya kategori sneakersuntuk bersaing dengan kompetitor. Hal itumenjadi penting bagi perusahaan untuk dapat merancang strategi pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan konsumen. Oleh karena itu, dibuatlah sebuah alternatif strategi yang dapat mengembangkan produk sepatu sesuai dengan kebutuhan konsumen. Penelitian ini membahas mengenai perancangan strategi berdasarkan kebutuhan konsumen (voice of customer). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah House of Quality (HOQ). Hasil dalam penelitian ini, diperoleh 3alternatif strategiyang diharapkan dapat menjadi acuan bagi perusahaan dalam mengembangkan produk sepatu kategori sneakers.

Along with the fast-paced development of shoe industry, it is important for a company to be able to constantly escalate its competitiveness. Customer needs become the basic importance in developing shoes, notably sneakers category, to compete with competitors. It is crucial for a company to design a product development strategy that fits the needs of its customers. Therefore, product development alternative strategies, particularly for sneakers, are made based on customer needs. This research aims to design strategies based on customer needs (voice of customer). The method used in this research is House of Quality (HoQ). The output of this research shows that there are three alternative strategies that are expected to become a reference for the company in developing their product, notably sneakers category.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63118
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>