Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20524 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"KATA PENGANTAR
Dalam rangka pemikiran Pendidikan demi Keberlanjutan, (Education for Sustainability) tiga tema pokok yang diintroduksi dalam berbagai modul pendidikan lingkungan adalah Pertama, bahwa sasaran mendasar dari pendidikan lingkungan adalah bagaimana menciptakan lingkungan hidup yang berkelanjutan dimana di dalamnya manusia dapat hidup dan berkarya. Kedua, bahwa pendidikan lingkungan merupakan pendekatan lintas-kurikulum dalam proses pengajaran yang menuntun individu serta kelompok dalam memahami konsepsi tentang lingkungan yang berkelanjutan (sustainable environment). Dalam hal ini, tujuan utama pemahaman tersebut adalah dalam rangka membantu generasi muda untuk menumbuh-kembangkan kepedulian dan serangkaian sikap keterlibatan, serta keinginan untuk bertindak dengan penuh tanggungjawab terhadap lingkungan dan terhadap satu dengan lainnya. Ketiga, bahwa sebagai implikasinya, pendidikan lingkungan tidak hanya terkait dengan pengajaran pengetahuan konseptual dan ketrampilan untuk melakukan pemantauan dan evaluasi lingkungan saja, tetapi juga terkait dengan pengembangan nilai-nilai, sikap, dan ketrampilan untuk memotivasi dan memberdayakan masyarakat agar mau bekerja mandiri dan bekerjasama dengan yang lain dalam rangka mengembangkan keberlanjutan dari lingkungan hidupnya, baik lingkungan hidup alami maupun lingkungan hidup sosial.
Dalam serangkaian Lokakarya mengenai pendidikan lingkungan yang telah diadakan di Australia, Tokyo dan Bangkok yang dihadiri oleh wakil-wakil dari negara-negara Asia-Pasifik, berbagai modul dan kurikulum pendidikan lingkungan bagi para instruktur maupun guru yang akan bertugas sebagai pendidik telah dirancang dalam rangka menggalakkan minat, pengetahuan serta ketrampilan para pendidik atau guru tersebut di bidang pendidikan lingkungan. Sebagai tindak lanjut, di beberapa negara pengikut lokakarya telah diadakan serangkaian uji-coba modul-modul pendidikan tersebut setelah dilakukan beberapa penyesuaian dengan kondisi spesifik lokal masing-masing. Lokakarya ini diselenggarakan dalam rangka proses evaluasi terhadap modul-modul yang telah diterapkan tersebut.
Selama 2 (dua) hari penuh para peserta, fasilitator, instruktur, serta pengamat telah secara bersama-sama bertukar pikiran dan pengalaman satu sama lain dalam rangka evaluasi dan penyempurnaan modul-modul pengajaran yang telah dipresentasikan selama lokakarya tersebut. Danternyata forum pertemuan ini telah berhasil menggalang berbagai kesatuan pendapat, menjembatani berbagai kesenjangan, serta mempererat silaturahmi antar para pendidik, yang karena kesibukan masing-masing jarang bertemu satu sama lain.
Buku prosiding ini menghimpun beberapa bagian dari modul-modul pengajaran Lingkungan untuk para guru yang sempat dipresentasikan dan didiskusikan oleh para peserta lokakarya, serta berbagai ilustrasi yang sempat direkam selama kegiatan lokakarya tersebut. Beberapa diantaranya masih dalam bentuk dan bahasa aslinya, yaitu bahasa Indonesia. Demikian pula rekaman hasil diskusi serta sambutan Bapak Sekretaris Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup serta pidato pembukaan Rektor Universitas Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
UI 304.2 Lok p
Prosiding - Seminar  Universitas Indonesia Library
cover
Stephanie Yuanita Indrasari
"Pendidikan prasekolah telah menjadi perhatian para orangtua dan pendidik. Adanya hasrat untuk meningkatkan kualitas anak sejak usia dini dan munculnya dampak positif jangka panjang dari program pendidikan dini usia terhadap peningkatau kualitas perkembangan anak mengakibatkan luasnya minat pengembangan pendidikan prasekolah (Patmonodewo, 2003). Perlakuan tepat terhadap anak melalui usaha pemberian stimulasi pada anak sedini mungkin selalu menjadi perhatian para pendidik. Program pendidikan yang berkualitas yang ada pada suatu sekolah tentunya tidak lepas dari peran guru sebagai pihak yang terlibat langsung dengan perkembangan siswanya Pendidik dalam pendidikan formal seharusnya adalah orang-orang yang memiliki pendidikan khusus sebagai guru. Namun kenyataannya, para guru di Kids’ World Educational Center bukanlah orang yang mempunyai latar belakang pendidikan sebagai guru sehingga mereka sebenarnya kurang memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan sebagai
guru. Selain itu, para guru merasa enggan dan tidak punya waktu untuk memperluas wawasan pengetahuan dan keterampilarmya Di sisi lain, pihak manajemen mengharapkan guru dapat berfingsi sebagai pendidik yang efektif. Adanya kesenjangan antara apa yang seharusnya dimiliki guru (sesuai harapan pihak manajemen) dengan kenyataan yang terjadi ini mendorong minat peneliti untuk membuat program pelatihan bagi para guru di institusi tersebut.
Pembuatan program ini didasari oleh hasii analisa kebutuhan yang dilakukan dengan metode wawancara pada Kepala Sekolah, Manajer dan guru. Hasil analisa kebutuhan pelatihan menunjukkan bahwa kebutuhan terbesar berkaitan dengan pengajaran efektif. Lebih spesifik mengenai kebutuhan tentang pengajaran efektif, para guru merasa perlu memperoleh pengetahuan tambahan dalam bidang pendidikan anak dan perkembangan anak, metode pengajaran, keterampilan disiplin, serta kreatif dalam mengajar.
Berdasarkan hasil analisa kebutuhan tersebut maka disusunlah program pelatihan pengajaran efektif bagi para guru prasekolah. Pokok bahasan dalam modul pelatihan tersebut yaitu: (1) Pembelajaran di Kids’ World Educaiional Center, (2) Perkembangan Anak Prasekolah, (3) Metode Pengajaran, (4) Disipiin,dan (5) Kreativitas pada Guru. Seluruh materi ini diharapkan dapat menciptakan pengajaran yang lebih efektif bagi para guru di sekolah tersebut. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38389
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S10573
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet Riyadi
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994
499.222 SLA p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Santhi Oktariyani
"ABSTRAK
Sekolah dasar merupakan pendidikan formal yang pertama kalinya mengajarkan anak mengenai pengetahuan akademik dan ketrampilan sosial. Pengalaman yang didapatkan anak selama belajar di SD memiliki pengaruh yang besar terhadap bagaimana anak memandang dan bersikap terhadap diri mereka sendiri maupun sekolah di tahun-tahun berikutnya. Oleh karena itu, penting bagi sekolah dasar untuk memberikan pendidikan yang baik bagi anak. Sekolah tidak dapat memberikan pendidikan secara efektif apabila tidak didukung guru yang efektif. Salah satu ketrampilan yang harus dikuasai guru adalah manajemen kelas. Selama satu dekade manajemen kelas merupakan salah satu komponen yang mendapatkan perhatian yang baik dari sekolah, guru dan orangtua. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap 7 orang guru kelas 4-6 SD Tarakanita 3 ditemukan bahwa pemahaman guru mengenai manajemen kelas terlihat kurang, dimana mereka belum menyadari pentingnya manajemen kelas dalam pembelajaran.
Atas dasar pemikiran diatas, maka peneliti menyusun modul pelatihan manajemen kelas pada guru kelas 4-6 SD Tarakanita 3. Dengan pelatihan ini, diharapkan guru mampu menyadari pentingnya manajemen kelas dalam proses belajar mengajar, dan siap melakukan manajemen kelas yang efektif."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38813
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Fitriana
"ABSTRAK
Disebutkan dalam Pasal 28 UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
PAUD adalah pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang diselenggarakan
melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal. Menurut Gutama (Media
indonesia, I0 Juli 2006), banyak kendala yang dihadapi dalam meningkatkan
partisipasi PAUD di Indonesia, diantaranya adalah tenaga pendidik yang belum
memenuhi kualifikasi. Sedangkan S6C&l`8 umum, guru merupakan faktor penentu
tinggi rendahnya kualitas pendidikan. Oleh kanena itu, penting memberikan perhatian
terhadap peningkatan kualitas guru.
Berdasarkan analisa kebutuhan yang diiakukan kepada guru PAUD dan kepala
sckolah PAUD yang ada di kota Bogor diketahui bahwa pengajar masih bclum
memahami pcngajaran efektif secara keseluruhan sehingga mereka belum dapat
kreatif dalam menyiapkan bahan-bahan pembelajaran dan mcngatasi anak-anak yang
bemiasalah. Akar permasalahannya adalah karena pengctahuan mereka yang kurang
mengenai kamkteristik anak usia dini dan bagaimana cara menghadapinya, Hal ini
disebabkan oleh perbedaan lalar belakang pendidikan para pengajar dan sebagian
besar dari mereka lidak memiliki pengetahuan dasar sebagai gum. Tujuan pelatihan
ini adalah untuk membekali guru mengcnai pengetahuan karaktcristik anak usia dini
schingga nantinya diharapkan guru lebih efektif dalam mclakukan kegiatan bclajar
mengajar di kclas.
Pelatihan ini diadakan dengan durasi waktu empat bclas jam selama dua han. Isi
pelatihan dirangkum dalam sebuah modul yang terdiri atas tujuh scsi dengan pokok
bahasan antara lain : I) Perkembangan anak usia dini, khususnya aspek Esik,
kognititl emosi dan sosial; 2) Pendidikan anak usia dini secara umum.

ABSTRACT
Stated on Pasal 28 UU No. 20/2003 about National Education System, early child age
education is an education prior to basic education level run through formal,
nonforrnal, and informal education. According to Gutama (Media Indonesia, .luly IO,
2006), many obstacles faced on improving PAUD participation in Indonesia, that is,
non qualified educator. Commonly, teacher is a definite factor detemiining high-low
of education quality. Therefore, it is important to give finll attention in improving the
quality of the teachers.
Based on need analysis of PAUD teacher and PAUD headmaster in Bogor, it is
known that they lack of comprehension of effective teaching completely, in order to,
they can't provide creative teaching modul and handle extraordinary problem on
children. The main problem is because of they lack of comprehension on the
characteristics of early child age and how to face and handle it. It is caused by
difterent education background ofthe teachers and having no basic knowledge of
teacher. This training aims to give the teachers knowledge of early child age
characteristics so they can effectively teach in the classroom.
This training is organized in I4 hours for 2 days. It covered in a modul with 7
session discussing: I) The development of early child age such as physically aspect,
cognitive, emotion and social; 2) Early child age education.

"
2007
T34127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Penny Handayani
"Abstrak
Yayasan Wahana Inklusif Indonesia (YWII) adalah lembaga yang bergerak di bidang pelayanan anak berkebutuhan khusus, penyandang disabilitas, dan masyarakat yang inklusif. Kegiatan yang dilakukan oleh YWII adalah memberikan layanan yang meliputi layanan konseling, pengembangan program pembelajaran individual (PPI), layanan pendukung pendidikan anak berkebutuhan khusus, pemberian pelatihan kepada pendidik, sekolah, orang tua, dan masyarakat. Kegiatan pendidikan dan pelatihan diberikan dengan memberikan kesempatan kepada anak berkebutuhan khusus (ABK) untuk mendapatkan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Magister Profesi Psikologi Anak dan Remaja Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya membantu memberikan intervensi berbasis pelatihan guna meningkatkan pengetahuan siswa, guru, dan orang tua mengenai perilaku seksual pada lingkungan YWII. Sebelum memberikan intervensi, penulis melakukan asesmen guna mengetahui penyebab masalah perilaku seksual tidak sopan yang terjadi di lingkungan YWII. Metode pengambilan data yang digunakan adalah metode asesmen yang meliputi wawancara, observasi, dan FGDyang dilakukan kepada seluruh guru YWII dan beberapa perwakilan orang tua siswa YWII secara terpisah. Metode analisis data yang digunakan adalah pohon masalah dan pohon tujuanguna memetakan kebutuhan berdasarkan data primer. Berdasarkan hasil asesmen, dapat disimpulkan bahwa salah satu tantangan yang dihadapi oleh pihak YWII saat ini terkait dengan pemberian pendidikan seksual kepada siswa/anak. Siswa remaja ABK belum memiliki kesadaran mengenai perkembangan mereka dari anak-anak menjadi remaja yang diikuti dengan perubahan atau perkembangan seksual dan bagaimana sikap yang tepat terkait perubahan yang mereka rasakan. Hal itu menyebabkan perilaku mereka sering kali dianggap tidak sopan dan rentan terhadap pelecehan seksual. Intervensi berbasis pelatihan diberikan kepada lima belasorang tua siswa dan enam guru di YWII guna memberikan pengarahan dan pendampingan bagi siswa ABK yang bersekolah di YWII
"
Jakarta: Pusat Pemberdayaan Masyarakat - Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, 2019
300 JPM 3:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lisadiyah Marifataini
"Keluhan tentang kekurangan guru pendidikan agama (GPAI) di sekolah selalu terdengar di setiap kesempatan. Secara kuantitas kebutuhan guru agama yang dirilis dibanyak media hanya berdasarkan rasio belum dilakukan penghitungan berdasarkan rumus yang seharusnya. Penelitian ini mencoba menghitung kebutuhan guru pendidikan agama Islam di sepuluh provinsi berdasarkan PP 74 tahun 2008 tentang kebutuhan guru, mengetahui pola penyediaan GPAI dan mengetahui pola pembinaan GPAI serta mengetahui beberapa opsi kebijakan yang dilakukan pimpinan lembaga. Pendekatan Penelitian ini adalah mixmethode yaitu kualitatif yang didukung oleh data-data kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan 1).secara keseluruhan di 10 provinsi sampel penelitian kekurangan GPAI pada semua jenjang (SD, SMP, SMA dan SMK) sebesar 17396 orang. 2) Posisi GPAI yang ada saat ini, secara riil pengangkatan dilakukan oleh Kementerian Agama dan Pemerintah Daerah, Pembinaan oleh Kementerian Agama, Tunjangan Profesi Guru (TPG) oleh Kementerian Agama, Pendidikan Profesi Guru oleh Pemerintah Daerah masih memiliki beberapa kekurangan. 3) Moratorium pengangkatan guru harus segera dicabut, mengingat kondisi darurat guru agama tersebut. 4) Persoalan pembinaan dan peningkatan kapasitas serta profesionalitas GPAI hendaklah dilakukan melalui penguatan KKG dan MGMP PAI menjadi pusat sumber belajar guru (PSBG). 5) Penelitian ini juga menyajikan 4 (empat) opsi kebijakan yang dapat diambil pimpinan Kementerian Agama dengan segala kelebihan dan kekurangannya."
Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, 2018
297 JPAM 31:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 1992
370.157 UTA m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>