Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 198367 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Heru Susilo
"ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini didasarkan atas kenyataan bahwa dengan tumbuhnya industri-industri di kota-kota besar ternyata kurang diikuti oleh kesejahteraan buruh (pekerja)nya. Sehingga banyak muncul permasalahan hubungan kerja. Masalah pokok yang sering terjadi pada umumnya berkaitan dengan pemutusan hubungan kerja, perpindahan kerja, pemogokan, maupun unjuk rasa. Kenyataan ini memperlihatkan bahwa nasib pekerja masih memprihatinkan.
Daerah-daerah seperti Jabotabek, Medan, dan Surabaya, merupakan daerah-daerah yang sering mengalami permasalahan hubungan kerja tersebut. Sektor industri garmen merupakan bidang usaha yang sering mengalamai permasalahan dibanding bidang usaha lainnya. Malang sebagai kota terbesar kedua setelah Surabaya tidak lepas dari permasalahan hubungan kerja ini. Dengan pertimbangan inilah Malang dipakai sebagai contoh dalam penelitian ini.
Secara konseptual permasalahan ini berkaitan dengan rendahnya keterikatan kerja. Secara operasional keterikatan kerja ini didefinisikan sebagai sifat hubungan seorang individu dengan organisasi yang memungkinkan untuk tetap menjadi anggota dan kesediaan berusaha untuk kepentingan organisasi. Dalam penelitian ini dijelaskan malalui beberapa variabel antara lain (1) tingkat kebetahan kerja, (2) tingkat har-apan pekerja dan (3) tingkat kepastian kerja. Dengan demikian fokus kajiannya berkaitan dengan perilaku individu dalam organisasi.
Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 120 pekerja (perajin) dari empat daerah sentra industri kecil garmen dan ditarik secara random. Metode analisis untuk interpretasi data menggunakan tabulasi silang dan statistik non parametrik.
Analisis statistik non parametrik chisquare dimanfaatkan untuk menguji hipotesis-hipotesis (1) Tidak berkaitan antara jenis motif tertentu yang dimiliki perajin dengan kebetahan kerja perajin (2) Faktor masa kerja tidak berpengaruh terhadap tingkat harapan perajin, dan (3) Pengaturan manajemen industri kecil kurang memberikan kepastian kerja perajin.
Data primer diperoleh melalui survei maupun pengamatan tidak langsung. Sedangkan data skunder diperoleh melalui dokumentasi dari lembaga atau instansi terkait.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelangsungan proses produksi industri ini banyak ditentukan oleh ada/tidaknya order dari pihak "principal" (pemberi order). Sehingga sifat ketergantungan organisasi ini terhadap lingkungan sangat tinggi. Dalam kaitan ini organisasi lebih tampak sebagai "tukang" daripada sifat enterpreneur murni.
Perajin industri kecil garmen pada umumnya mempunyai tingkat keterikatan kerja yang cukup tinggi dengan profit sebagai berikut, pekerjanya adalah wanita dan berpendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Ketrampilan yang diperoleh pada umumnya berasal dari kursus dan Balai Latihan Kerja.
Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa pendapatan yang diperoleh tidak menimbulkan perbedaan apakah perajin tetap berkeinginan tetap bekerja menjadi perajin ataukah pindah pekerjaan. Tetapi faktor tersebut (pendapatan) berhubungan dengan keinginan untuk menambah kecakapan, maupun tingkat kehadirannya.
Masa kerja perajin berhubungan dengan tingkat harapan perajin. Semakin lama menjadi perajin semakin kompleks harapan-harapan mereka.
Pengaturan beban kerja berpengaruh terhadap kontinuitas kerja maupun ketepatan pembayaran upah. Bahwa tingkat kepastian kerja perajin dapat dipengaruhi oleh seberapa jauh pemilik unit usaha dapat mengatur beban kerja yang harus dikerjakan oleh perajin.
Saran yang bisa diberikan agar dapat tumbuh adanya keikatan kerja (komitmen) terhadap organisasinya adalah dengan mengatur keseimbangan antara jumlah produk dengan waktu yang disediakan oleh perajin. Perlu adanya ketepatan pemberian upah. Besarnya upah yang diberikan kepada perajin, hendaknya didasarkan pada prestasi maupun masa kerja perajin. Di pihak lain diperlukan adanya pengaturan upah pokok minimum yang didasarkan pada Kebutuhan Hidup Minimum perajin.
"
Depok: 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jansson, Bruce S.
Belmont: Brooks/Cole, 2009
361.65 JAN r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, Departemen Sosial RI, 1996
362 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hawari
Yogyakarta: Balai Besar Penelitian dan Pengambangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial, 1999
361.06 MUH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Desy Puspaningrum
"Penelitian ini membahas mengenai partisipasi warga RW 009, Kelurahan Cipinang, Jakarta Timur dalam penaggulangan dampak pandemi Covid-19 dari disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penetapan pandemi Covid-19 sebagai bencana non alam sebab virus Covid-19 bertransmisi dengan sangat cepat dan menimbulkan dampak yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk pada warga RW 009. Sehingga, untuk menanggulangi dampak pandemi Covid-19, diperlukan upaya dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan juga masyarakat. Pelibatan partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan karena masyarakat merupakan salah satu elemen utama dalam penanggulangan bencana. Dengan demikian, diperlukan inisiatif dari masyarakat untuk berpartisipasi dalam penanggulangan dampak pandemi Covid-19 tersebut. Maka, tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan dampak pandemi Covid-19 pada warga RW 009 dan bagaimana partisipasi warga RW 009 dalam menanggulangi dampak pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara mendalam pada empat belas informan yang dipilih melalui metode non probability sampling dengan teknik purposive sampling sampling dalam kurun waktu bulan Februari sampai Juni 2022 secara daring dan luring. Hasil penelitian ini adalah ditemukannya dampak pandemi Covid-19 terhadap aspek sosial, emosional, dan ekonomi warga RW 009. Selain itu, ditemukan juga partisipasi warga yang aktif dan inisiatif maupun partisipasi warga dengan pihak lain di luar warga RW 009 dalam penanggulangan dampak pandemi Covid-19. Partisipasi warga RW 009, antara lain (1) pemberian informasi, imbauan, dan teguran; (2) terbentuknya Satuan Tugas (Satgas) Relawan-IX; (3) donasi masyarakat dan dana sosial; dan (4) pemberian dukungan dan bantuan perorangan. Sedangkan partisipasi warga RW 009 bersama pihak lain di luar warga RW 009, yakni (1) kolaborasi Satuan Tugas (Satgas) Relawan-IX dengan pihak X; (2) bantuan finansial dalam bentuk sumbangan; dan kerja sama informal dengan rumah sakit dan klinik PCR. Kemudian, ditemukan juga faktor pendorong partisipasi, yakni adanya budaya gotong royong dan dorongan dari dalam diri individu, seperti rasa empati dan simpati, adanya kemampuan, keresahan, dorongan dari pengalaman, serta adab bertetangga. Hambatan yang ditemukan dalam partisipasi warga RW 009, yakni adanya kecurigaan terhadap salah satu penyelenggara donasi masyarakat dan kurangnya kesadaran segelintir warga RW 009, Kelurahan Cipinang, Jakarta Timur untuk mematuhi protokol kesehatan. Dengan mengkaji partisipasi warga, maka diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi program studi Ilmu Kesejahteraan Sosial berupa konsep partisipasi masyarakat dalam mata kuliah Intervensi Komunitas. Beragamnya partisipasi warga dalam menanggulangi dampak pandemi Covid-19 juga mengantarkan warga RW 009 dalam mencapai kesejahteraan karena kesehatan merupakan salah satu aspek penting dari kesejahteraan sosial.

This study discusses the participation of residents of RW 009, Cipinang Sub District, East Jakarta in the response to the ramifications of the Covid-19 pandemic from the discipline of Social Welfare Study. The study was set back by the designation of the Covid-19 pandemic as a non-natural disaster because the Covid-19 virus transmitted very quickly and had a significant impact on various aspects of people's lives, including those of RW 009. To counter the effects of the COVID-19 pandemic, efforts are needed from various parties, including the central government, local governments, and the community. Community participation is urgently needed because community is one of the main elements in disaster response. Therefore, it is necessary to take initiatives from the community to participate in countermeasures against the ramifications of the Covid-19 pandemic. Thus, the purpose of this study is to describe the impact of the Covid-19 pandemic on the residents of RW 009 and how the participation of residents of RW 009 in overcoming the ramifications of the Covid-19 pandemic. This research used a qualitative approach with descriptive research. The data in this study was conducted through in-depth interview with fourteen informants selected through non-probability sampling using purposive sampling techniques in the period from February to June 2022, online and offline. The findings of the research shows that the residents of RW 009 were affected in social, emotional, and economic aspects from the Covid-19 pandemic. Moreover, it is found that there are active and initiative participations from the residents of RW 009 and participation of residents with other parties outside RW 009 in response to the ramifications of the Covid-19 pandemic. The participation of the RW 009 residents include (1) providing information, appeals, and reprimand; (2) the establishing of a Satuan Tugas (Satgas) Relawan-IX; (3) community donation and social funds; and (4) providing individual support and assistance. Meanwhile, the participation of other parties outside the residents of RW 009 are (1) collaboration of Satuan Tugas (Satgas) Relawan-IX with party X; (2) financial assistance in the form of donations; and (3) informal cooperation with PCR hospitals and clinics. Then, the factors driving participation were also found, namely the presence of a culture of mutual interest and encouragement from within the individual, such as empathy and sympathy, ability, agitation, encouragement from experience, and neighbors. The obstacles found in the participation of residents of RW 009, namely the suspicion of one of the organizers of community donation and the lack of awareness of a few residents of RW 009, Cipinang Sub District, East Jakarta to comply with health protocols. It is hoped that this study will contribute to the Social Welfare Science study program in the form of the concept of community participation in Community Intervention courses. The diverse participation of residents in tackling the ramifications of the Covid-19 pandemic has also led RW 009 to achieve well-being because health is an important aspect of social welfare"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uji Hartono
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan kerja terhadap kinerja pendamping sosial pengarĂ¼h motivasi kerja terhadap kinerja pendamping sosial PKH, pengaruh antara kemampuan kerja dan motivasi cara bersama-sama terhadap kinerja pendamping sosial PKH. Subyek yang diteliti 39 orang, teknik pengumpulan menggunakan angket, wawancara, telaah dokumen. Analisis data menggunakan teknik regresi program statistik SPSS. analisis menunjukkan bahwa pengaruh kemampuan kerja (X1) terhadap kinerja (Y) dengan koefisien regresi sebesar rengarĂ¼h motivasi kerja (X2) terhadap kinerja (Y) dengan koefisien regresi sebesar 0,557. Pengaruh secara bersama-sama kemampuan kerja dan motivasi kerja (X1 dan X2) terhadap kinerja (Y) dengan koefisien determinasi (R3) sebesar persen. Berdasarkan hasil analisis terhadap hipotesis pertama bahwa kemampuan kerja (XI) mempunyai pengaruh terhadap kinerja (Y), sehingga hipotesis pertama diterima. Hasil analisis terhadap hipotesis kedua bahwa motivasi X2) mempunyai pengaruh signifikan), sehingga hipotesis kedua diterima. Hasil analisis terhadap hipotesis ketiga kemampuan kerja (X1) dan motivasi kerja (X2) mempunyai pengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap (Y), sehingga hipotesis ketiga diterima. Rekomendasi, hendaknya dapat lebih meningkatkan kemampuan dan kerja pendamping sosial PKH melalui pelatihan dan bimbingan teknis, sehingga kinerjanya meningkat secara bertahap."
Yogyakarta: B2P3KS, 2017
300 JPKS 16:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arif Sofyan
"Fleksibilitas kerja semakin menjadi perhatian utama di berbagai sektor industri, terutama dalam konteks kesejahteraan subjektif pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara pengaturan kerja fleksibel dan kesejahteraan subjektif pada pekerja di sektor industri swasta di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain non-eksperimental korelasional. Partisipan penelitian adalah 87 pekerja berusia 19-60 tahun yang telah bekerja dengan pengaturan kerja fleksibel minimal selama 3 bulan. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang terdiri dari The PERMA-Profiler dan Flexible Working Arrangement Scale (FWAS). Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara fleksibilitas waktu kerja dan kesejahteraan subjektif (r = 0,487; p < 0,01; two tailed) serta antara fleksibilitas tempat kerja dan kesejahteraan subjektif (r = 0,532; p < 0,01; two tailed). Temuan ini mengindikasikan bahwa pekerja yang memiliki kontrol lebih besar atas waktu dan lokasi kerja mereka cenderung memiliki tingkat kesejahteraan subjektif yang lebih tinggi. Oleh karena itu, disarankan bagi organisasi untuk merancang kebijakan kerja yang lebih fleksibel dan memberikan dukungan yang memadai untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja.

Work flexibility has increasingly become a major focus in various industrial sectors, especially concerning the subjective well-being of employees. This study aims to examine the relationship between flexible working arrangements and subjective well-being among workers in the private sector in Indonesia, particularly in DKI Jakarta, Banten, and West Java. This research employs a quantitative method with a non-experimental correlational design. The participants of the study are 87 employees aged 19-60 years who have been working with flexible working arrangements for at least 3 months. Data were collected through questionnaires consisting of The PERMA- Profiler and the Flexible Working Arrangement Scale (FWAS). The results of the study show a significant positive relationship between flexible working hours and subjective well-being (r = 0,487; p < 0,01; two tailed) as well as between flexible work location and subjective well-being (r = 0,532; p < 0,01; two tailed). These findings indicate that employees who have greater control over their work hours and locations tend to have higher levels of subjective well-being. Therefore, it is recommended for organizations to design more flexible work policies and provide adequate support to enhance employee well-being."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Isbandi Rukminto Adi
Depok: FISIP UI Press, 2005
361.3 ISB l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>