Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 200941 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hutabarat, Helminaria
"Hal yang utama merupakan masalah adalah guru yang kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan. Hal ini merupakan prediktor kekurangan mampuan guru melaksanakan tugas sebagai tenaga pengajar. Jadi masalah dalam penelitian ini adalah belum diketahui tingkat kesiapan mengajar mahasiswa Pendidikan Ahli Madya Keperawatan Program Keguruan. Ruang lingkup penelitian adalah untuk mengetahui faktor yang kemungkinan mempengaruhi kesiapan mengajar yaitu minat terhadap jabatan guru, motivasi belajar, persepsi terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar dan nilai tes masuk di PAM Keperawatan Program Keguruan. Rancangan penelitian ini adalah studi analitik survey dengan pendekatan cross sectional. Tehnik analisis yang dipergunakan adalah analisis regresi linier sederhana dan analisis regresi ganda.
Hasil penelitian ini adalah bahwa: 1. Ada hubungan yang bermakna antara minat terhadap jabatan guru dengan Tingkat Kesiapan Mengajar. 2. Ada hubungan yang bermakna antara motivasi belajar dengan Tingkat Kesiapan Mengajar. 3. Tidak ada hubungan antara Tingkat Kesiapan Mengajar. 4. Tidak ada hubungan antara nilai tes masuk dengan Tingkat Kesiapan Mengajar. 5. Peneltian ini menyimpulkan bahwa secara bersama-sama terdapat hubungan yang bermakna antara minat terhadap jabatan guru, motivasi belajar, persepsi terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar dan nilai tes masuk dengan Tingkat Kesiapan Mengajar .
Saran dari penelitian ini adalah : (1) Himbauan pada pihak Institusi PAM Keperawatan Program Keguruan a) agar berupaya menumbuhkan dan meningkatkan minat mahasiswa yang semakin positif terhadap jabatan guru dan menjaga citra guru. Hal ini dapat diiaksanakan dengan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar, b) Agar berupaya meningkatkan motivasi belajar mahasiswa, hal ini dapat ditempuh dengan, b.1) Meningkatkan keinginan berprestasi dengan cara menciptakan kompetisi antar mahasiwa, b.2) Mengadakan bimbingan terhadap mahasiswa yang mengalami kesulitan, b.3) Menyediakan literatur yang ada hubungannya dengan mata kuliah serta mendorong mahasiswa untuk memanfaatkan literatur tersebut. (2). Himbauan pada pihak Pusdiknakes Dep Kea agar dalam penerimaan mahasiswa baru diadakan pengukuran (tes) minat. (3). Untuk Peneliti selanjutnya agar mengikutsertakan variabel lain yang berpengaruh terhadap kesiapan mengajar yaitu faktor lingkungan alami dan sosial beserta faktor instrumen diantaranya kurikulum, program, sarana dan guru."
Depok: Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuty Suaidah
"Sebagai perusahaan produk jasa, lembaga pendidikan berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan dengan pelayanan dan fasilitas yang baik. Menurut Barry dan Parasuraman, ada 5 faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan produk jasa, reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangible. Dalam tugas akhir ini, akan dilihat apakah ke-5 faktor tersebut mempengaruhi kepuasan pelanggan lembaga pendidikan, yakni mahasiswa FMIPA UI terhadap pelayanan dan fasilitas di Departemen mereka, dan akan dilihat apakah ada faktor lain yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa FMIPA UI dengan bantuan software SPSS 13, SAS 6.0, dan Eviews 5. Untuk itu dilakukan pengambilan sampel dengan metode Two Stage Cluster Sampling. Setiap responden diminta untuk mengisi biodata berupa karakteristik mereka, yakni jenis kelamin, umur, angkatan, urutan lahir dalam keluarga sebagai anak, pendapatan dan pendidikan orang tua, alat transportasi, dan status pernikahan orang tua mereka. Selain itu, mereka juga menjawab pertanyaan - pertanyaan yang akan dijadikan skor reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangible, dan skor kepuasan terhadap pelayanan dan fasilitas di Departemen mereka. Jadi terdapat 2 model pada masalah ini, model teori dan model karakteristik. Karena variabel tak bebas dalam masalah ini tersensor, maka digunakanlah regresi Tobit, jika dianalisis dengan regresi OLS(Ordinary Least Squares),"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S27675
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Soeharto
"Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) merupakan aset potensial bagi Pemerintah Daerah untuk masa sekarang dan yang akan datang, karena mengelola air minum, yaitu komoditi yang dibutuhkan oleh semua orang pada semua lapisan masyarakat.
PDAM sebagai perusahaan harus dikelola sebagaimana layaknya perusahaan bisnis, yang membutuhkan suatu pola organisasi bisnis, yang menekankan pada perolehan keuntungan. PDAM juga sebagai bagian dari organisasi Pemerintahan di Daerah, yang menekankan pada pemerataan kesejahteraan masyarakat sehingga organisasi PDAM mempunyai misi sosial disamping misi mencari keuntungan.
Kinerja PDAM di Indonesia pada umumnya kurang memuaskan, khususnya dalam cakupan dan kualitas pelayanannya. Tanga bermaksud mengecilkan upaya yang telah dilakukan oleh para pengelola (Direksi beserta staf PDAM) dan pembinanya (Departemen-departemen Teknis) uraian ini ingin mengungkap sebagian permasalahan organisasi PDAM, khususnya PDAM DKI Jakarta (PAM JAYA).
Masalah perilaku manajerial merupakan permasalahan yang kompleks, dan kepemimpinan merupakan salah satu sisi perilaku manajerial yang dominan untuk pelaksanaan tugas yang efektif. Dengan menunjuk iklim organisasi dan supervisi sebagai in-put, penelitian ini bermaksud untuk mengungkap faktor-faktor kepemimpinan yang mempunyai korelasi pengaruh terhadap pelaksanaan tugas, dan outcome sebagai tujuan fungsionalnya.
Hasil penelitian terhadap perilaku kepemimpinan PAM JAYA mengindikasikan bahwa pada selang kepercayaan diatas 90 % kepemimpinan mempunyai pengaruh terhadap pelaksanaan tugas. Sedangkan analisis dengan Path Analysis memberikan hasil bahwa iklim organisasi mempengaruhi outcome, penugasan dan supervise. Indikator yang menonjol dalam outcome, bagi manajer senior adalah berfungsinya tint, sedang pada manajer menengah dan junior adalah kepuasan.
Kata kuncinya adalah "terus terang, terang terus", dimana keterbukaan informasi akan menekan iklim saling curiga dan menjamin kelancaran komunikasi. Hubungan atasan - bawahan, serta antar sesama kolega yang setingkat dan dalam kelompok kerja merupakan kunci dalam efektifitas pelaksanaan tugas."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogi Tanzil Nurhuda
"[Seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menyebabkan perubahan perilaku manusia bahkan proses bisnis organisasi. Dalam dunia pendidikan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan dengan sistem e-learning. Beberapa perguruan tinggi baik di Indonesia dan juga di luar negeri telah banyak menerapkan sistem e-learning ini.Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret sebagai penyelenggara pendidikan tinggi berusaha menerapkan konsep-konsep terkini dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi terkini, salah satunya dengan menerapkan sistem e-learning. E-learning FKIP Universitas Sebelas Maret dikelola oleh Information and Communication Technology Center (ICT) FKIP Universitas Sebelas Maret dan ditujukan sebagai aplikasi learning management system (LMS) mulai dari penjelasan tentang mata kuliah, upload materi, upload tugas, forum, chat, quiz online, dan virtual class. Harapan dari ICT FKIP Universitas Sebelas Maret adalah dengan adanya e-learning FKIP Universitas Sebelas Maret 10% dari mahasiswa dan dosen berperan aktif dalam menggunakan e-learning sebagai media dalam membantu proses belajar mengajar di lingkungan FKIP Universitas Sebelas Maret. Berdasarkan data log acivity e-learning FKIP Universitas Sebelas Maret, hanya 4,42% mahasiswa dan 3,39% dosen yang menggunakan e-learning. Hal ini memicu rasa ingin tahu mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penerimaan pengguna dalam menggunakan e-learning FKIP Universitas Sebelas Maret. Kerangka pemikiran yang dirancang pada penelitian ini mengadopsi model Academic Discipline base Unified Theory of Acceptence and Use of Technology (ADUTAUT) dengan mengurangi variabel moderator age, dan gender. Metode pengumpulan data yang akan digunakan pada penelitian ini adalah model skala itemized rating scale. Dalam pengolahan data, peneliti akan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Diharapkan hasil dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pengguna dalam penggunaan e-learning FKIP Universitas Sebelas Maret.

The development of information technology and communication changing human behavior and also business process of organization. In education world, the development information technology and communiation used e-learning to support education activity. Some Institution in Indonesia and also worldwide has been implementing e-learning system. Faculty of education in Sebelas Maret University as an education instituted trying to implement the newest concept of usage information technology and communication with e-learning system. E-learning faculty of education is managed by Information and Communication Technology Center (ICT) FKIP Sebelas Maret University. Expectation of ICT FKIP Sebelas Maret University is 10% of lecturer and students could utilize e-learning. Based on data acivity log in last 3 months, only 4,42% students and 3,39 lecturer had used e-learning. Theoritical framework designed on this research adopted from a model of Academic Discipline base Unified Theory of Acceptence and Use of Technology (ADUTAUT) by reducing moderating variable (Age, and Gender). Itemized rating scale is used to compile the data method and then the data processed by using Structural Equation Modeling. Expectition from this research is to know the factors that affected user acceptance toward the use of e-learning FKIP Sebelas Maret University., The development of information technology and communication changing human behavior and also business process of organization In education world the development information technology and communiation used e learning to support education activity Some Institution in Indonesia and also worldwide has been implementing e learning system Faculty of education in Sebelas Maret University as an education instituted trying to implement the newest concept of usage information technology and communication with e learning system E learning faculty of education is managed by Information and Communication Technology Center ICT FKIP Sebelas Maret University Expectation of ICT FKIP Sebelas Maret University is 10 of lecturer and students could utilize e learning Based on data acivity log in last 3 months only 4 42 students and 3 39 lecturer had used e learning Theoritical framework designed on this research adopted from a model of Academic Discipline base Unified Theory of Acceptence and Use of Technology ADUTAUT by reducing moderating variable Age and Gender Itemized rating scale is used to compile the data method and then the data processed by using Structural Equation Modeling Expectition from this research is to know the factors that affected user acceptance toward the use of e learning FKIP Sebelas Maret University ]"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asmalidar
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat literasi keuangan mahasiswa ekonomi di Politeknik Negeri Medan dan Universitas Sumatera Utara serta menganalisis pengaruh faktor jenis kelamin, usia, tahun masuk perkuliahan, indeks prestasi kuliah (IPK), kemandirian mahasiswa, pendapatan orang tua, dan asal perguruan tinggi dalam mempengaruhi tingkat literasi keuangan mahasiswa. Penelitian ini difokuskan pada dua perguruan tinggi yaitu Politeknik Negeri Medan dan Universitas Sumatera Utara. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 200 orang yang terdiri dari 100 orang mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU dan 100 orang mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Usia, dan Indeks Prestasi Kumulatif berpengaruh positip dan signifikan terhadap tingkat literasi keuangan. Semakin tinggi usia dan IPK mahasiswa maka tingkat literasi keuangan juga semakin membaik. Tempat tinggal mahasiswa dan asal perguruan tinggi mahasiswa juga berpengaruh terhadap tingkat literasi keuangan. Perbedaan tempat tinggal dan asal perguruan tinggi mahasiswa menyebabkan terjadinya perbedaan kemampuan pemahaman keuangan. Sementara itu, jenis kelamin, lama kuliah dan pendapatan orang tua tidak berpengaruh terhadap tingkat literasi keuangan mahasiswa.
"
Medan: Politeknik Negeri Medan, 2019
338 PLMD 22:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Fardillah
"Stigma terhadap penderita HIV/AIDS juga dilakukan oleh sektor pelayanan kesehatan seperti dokter dan perawat. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan guna mengetahui hubungan antara faktor-faktor yang mempengarui stigma terhadap stigmatisasi penderita HIV/AIDS pada mahasiswa kesehatan tingkat akhir program reguler di beberapa fakultas di Universitas Indonesia. Peneiitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal pengalaman masa lalu terkait HIV/AIDS saja yang memiliki hubungan terhadap stigmatisasi penderita HIV/AIDS karena nilai p(0,007) < α,(0,05). Sedangkan faktor-faktor intemal dan ekstemai lain (tingkat pengetahuan, niiai kepercayaan/agama, niiai sosial budaya dan faktor lingkungan sekitar) tidak memiliki hubungan dengan stigmatisasi pada responden yang diambil di Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Keperawatan ini.
Dari 77 orang responden yang diteliti didapatkan hasil yaitu sebesar 40 orang (51,9%) responden memiliki stigma negatif dan 34 orang lainnya (48,1%) memiliki stigma positif tingginya stigma negatif pada mahasiswa kesehatan harusnya menjadi perhatian khusus dunia pelayanan kesehatan.

Stigma related people with HIV/AIDS are belonging to the health worker like doctor and nurse. The objective of this research is to know the relationshhn between the factors that contributing the stigma with stigmatize related people with HIV/AIDS in the freshman students of healthy at the last stage regular program in several faculties in University of Indonesia.
The analysis result shows that just internal factor experienced related HIV/AIDS that have relation with stigmatize related people with HIV/AIDS because the p value (0,007) < α (0,05). The other internal and external factors (degree of knowledge, the value of believed the value of social culture, and environment) have not relation with stigmattize people with HIV/AIDS in the subjective of this research that token in the Medical Faculty Dental Medical Faculty, and Nursing Faculty.
This research used a descriptive correlation From 77 samples that have been researched the result shown about 40 people (5.19%) samples have a negative stigma and 34 other people (48, 1 %) have a positive stigma. The high level of stigma negative in the ji-eshrnan students of healthy must be have more intention from the healthy world side.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5723
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Thobib Al-Asyhar
"Masa remaja dikenal dengan masa storm and stress, yaitu masa pergolakan emosi yang diiringi dengan pertumbuhan fisik yang pesat dan pertumbuhan psikis yang bervariasi. Pergolakan emosi yang terjadi pada remaja tidak terlepas dari bermacam pengaruh. Bila aktivitas remaja tidak memadai untuk memenuhi tuntutan gejolak energinya, maka remaja sering meluapkan kelebihan energinya ke arah yang negatif (kenakalan remaja), seperti tawuran antar pelajar, penyalahgunaan obat terlarang, pergaulan seks bebas, dan sebagainya.
Data kasus kenakalan remaja yang tercatat di kepolisian dapat dijadikan bukti betapa ada masalah yang cukup serius terhadap efek dari rendahnya pengendalian emosionalitas dan lemahnya kontrol spiritualitas remaja. Meskipun berbagai upaya pengendalian kenakalan remaja dilakukan oleh berbagai pihak, namun trend kenakalan remaja juntru cenderung meningkat.
Unit Kegiatan Rohani Islam (Rohis) di lingkungan sekolah formal, khususnya Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) merupakan salah satu model pembinaan remaja di sekolah. Unit Kegiatan Rohis mengusung konsep pembinaan mental pesertanya dengan memberikan penanaman nilai keagamaan siswa melalui Mentoring Tarbiyah.
Masalah tersebut menarik diteliti untuk mengetahui seberapa besar kontribusi Mentoring Tarbiyah terhadap tingkat kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual siswa. Untuk menfokuskan pembahasan dalam penelitian ini dibatasi pada masalah¬masalah yang terkait dengan pengaruh Mentoring Tarbiyah terhadap tingkat kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) siswa (peserta).
Kerangka teori dalam penelitian ini adalah mengungkap pengaruh Mentoring Tarbiyah (X) yang memiliki enam indikator: tujuan (XI), murabbi (X2), mutarabbi (X3), materi (X4), manhaj (X5), dan lingkungan (X6) terhadap Kecerdasan Emosional (Yl) dan Kecerdasan Spiritual (Y2). Kerangka teori dan basil analisisnya memunculkan hipotesis yang dapat diajukan sebagai berikut: (1) Mentoring Tarbiyah memiliki kontribusi yang besar terhadap tingkat kecerdasan emosional siswa (mutarabbi), dan (2) Mentoring Tarbiyah memiliki kontribusi yang besar terhadap tingkat kecerdasan spiritual siswa (mutarabbi).
Metode penelitian menggunakan metode eksplanatif, yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausalitas atara dua variabel atau lebih. Penelitian ini akan menelusuri seberapa besar pengaruh Mentoring Tarbiyah terhadap tingkat kecerdasan emosional dan keceradasan spiritual siswa. Pola yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode survey, yaitu metode penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen utama untuk mengumpulkan data.
Berdasarkan penelitian di lapangan terhadap Unit Kegiatan Rohani Islam (Rohis) SMAN di Jakarta, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Faktor Murabbi paling tinggi pengaruhnya terhadap tingkat Kecerdasan Emosional (EQ) siswa dibandingkan dengan faktor Manhaj, Tujuan Mentoring Tarbiyah, Mutarabbi dan Lingkungan. Sedangkan faktor Materi tidak berpangaruh secara positif terhadap Kecerdasan Emosional (EQ).
2. Faktor Mutarabbi paling tinggi pengaruhnya terhadap tingkat Kecerdasan Spiritual (SQ) siswa dibandingkan dengan faktor Tujuan Mentoring Tarbiyah. Sedangkan faktor Lingkungan, Manhaj, Materi dan Murabbi tidak berpangaruh secara positif terhadap Kecerdasan Spiritual (SQ).

Adolescent period is also known as storm and stress period, is an emotional upheaval period which is followed by rapid physical growth and many kinds of psychic growth. The emotional upheaval that occurs to adolescent can't be released of any influences. If their activities can't help to fulfill their needs of fluctuation energy, they often overflow their energy tending to the negative ways, like engaging in a gang fight, drugs consuming, free sex, etc.
Adolescent delinquency case data?s noted at the police department could be the evidence that there are some serious problems about the effect of low control of the adolescent emotional and also the low control of the adolescent spirituality. In spite of some people doing many efforts to control the adolescent delinquency, yet the adolescent delinquency trends tend to increase.
Unit Kegiatan Rohani Islam (Rohis) in formal school spheres, especially High School / Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) is one of the adolescent construction models at school. Rohis Activity Unit brings the concepts about constructing the member spirituality by giving spiritual value plantation with Mentoring Tarbiyah.
It's so interesting to do some further research about how far will the effect of Mentoring Tarbiyah go to the students' emotional and spiritual Quotient level. Focusing the study of the research, the research is limited by the problems that interrelated by the effects of MT to the students' EQ and SQ.
The theory framework of the research is revealing the effect of MT which has six indicators: aims (X1), murabbi (X2), mutarabbi (X3), materials (X4), way of life/manhaj (X5), and circles (X6) to Emotional Quotient (Y 1) and Spiritual Quotient (Y2).The theory framework and the analysis results show the hypothesis as follows: I. MT has any important contributions to the students/ mutarabbi Emotional Quotient level. 2. MT has any important contributions to the students/ mutarabbi Spiritual Quotient level.
The research's methodology is using Explanative method; the goal of the research is headed for explaining the causality relations between two variables or more. It will research how far the effects of MT go to the students EQ and SQ level. The research uses the pattern of survey method, which is using questionnaire as a major instrument for gaining data's.
According to the field research to Unit Kegiatan Rohani Islam (Rohis) SMAN at Jakarta, there are some conclusions:
a. Murabbi factor has most influence to the students' EQ level than manhaj, aims, mutarabbi and circles. But the materials factor hasn't influenced to the students' EQ level.
b. Mutarabbi factor has most influence to the students SQ level than aims. But circles, manhaj, materials and murabbi factor hasn't influenced to the students' SQ level.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20736
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>