Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180882 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Marnodi
"Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara faktor jabatan, pendidikan, masa kerja, sikap dan prestasi kerja pustakawan dalam rangka pelaksanaan jabatan fungsional pada perpustakaan perguruan tinggi negeri di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan pada tahun 1993 di 5 perpustakaan dengan menggunakan teknik pendekatan populasi. Populasi terdiri 106 pustakawan meliputi semua jenjang jabatan. Dalam pengumpulan data digunakan angket/kuesioner; untuk menguji validitas dan reliabilitas angket digunakan uji validitas logis dan uji reliabilitas dengan Rumus Alpha.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa angket secara logis valid, koefisien reliabilitas prestasi kerja cukup (0,708340), dan koefisien reliabilitas sikap tinggi (0,843726). Untuk menganalisis data digunakan teknik analisis korelasi Chi-kuadrat dengan taraf signifikansi 5%.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa hubungan antara jabatan dan prestasi kerja tidak signifikan karena X² lebih kecil daripada nilai kritis (3.71 < 5.99); hubungan antara pendidikan dan prestasi kerja signifikan karena X2 lebih besar daripada nilai kritis (10,54 > 5,99); hubungan antara masa kerja dan prestasi kerja tidak signifikan karena X2 lebih kecil daripada nilai kritis (3,56 < 5,99); dan hubungan antara sikap dan prestasi kerja tidak signifikan karena X2 lebih kecil daripada nilai kritis (1,41 < 5,99).
Selain itu terungkap pula bahwa prestasi kerja pustakawan pada umumnya cenderung rendah karena beberapa faktor antara lain kemampuan profesional kurang memadai, kebiasaan yang tidak menguntungkan, perbedaan persepsi tentang konsep pengelompokan tugas pokok pustakawan berdasarkan jenjang jabatan, pekerjaan kurang memberi tantangan, kebutuhan pemakai jasa layanan perpustakaan masih terbatas, dan sebagainya.

The objective of this study is to discover the relations between position, education, work period, attitude and librarian's work performance in the implementation of functional job at 5 government's own higher education libraries in the Special Region of Yogyakarta. The study has been carried out at 5 libraries, in 1993. In this study, population approach technique is used; consisting of 106 librarians, cover all over positions. In collecting the data, questionnaires method is used. In testing the questionnaires to deter-mine the validity and reliability, the logic validity and Alpha Formulae is used.
The result shows, that questionnaires is logically valid, coefficient reliability of work performance is enough (0.708340), and coefficient reliability of attitude is high (0.843726). In analyzing the data, Chi-square correlation analysis technique is used, with 5% significance level.
It is concluded from this study, that the relation between position and work performance is not significant, because X2 value is smaller than the critical value (3.71 < 5.99); the relation between education and work performance is significant, because X2 value is bigger than the critical value (10.54 > 5.99); the relation between work period and work performance is not significant, because X2 is smaller than the critical value (3.56 < 5.99); and the relation between attitude and work performance is not significant, because X2 value is smaller than the critical value (1.41 < 5.99).
This study shows, that in general, librarian's work performance tends to be low, due to several factors are inadequacy of professional qualification, in advantageous tradition, difference in perception among the librarians about the concept of librarian main duty grouping, the profession is unchallenging enough, limited user needs, etc.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Afida
"Penelitian ini membahas sikap pemustaka terhadap layanan American Corner di perpustakaan IAIN Walisongo Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis sikap pemustaka terhadap layanan American Corner di perpustakaan IAIN Walisongo Semarang yang meliputi koleksi, pelayanan, fasilitas dan SDM. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kuesioner untuk metode pengumpulkan datanya. Kemudian data dianalisis dengan metode deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap yang mempunyai aspek kognitif, afektif dan konatif pemustaka terhadap layanan American Corner adalah positif. Disarankan agar American Corner IAIN Walisongo dapat menyediakan koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pemustaka, menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya promosi untuk menarik pengunjung, menempatkan ruang American Corner di tempat yang berdekatan dengan koleksi umum agar mudah diketahui oleh pemustaka dan tetap menjaga dan meningkatkan layanannya.

The research discusses about users attitude toward American Corner's service in the library of IAIN Walisongo Semarang. This research has some purposes in identifying and analyzing users attitude toward American Corner services in the library of IAIN Walisongo Semarang include: collection, service, facility, and human resource. This is a quantitative by means of questionnaire in collecting the data, and analyzed by descriptive method.
The result indicates that users attitude of cognitive, affective and connative aspects through the American Corner service is positive. The researcher suggests that American Corner IAIN Walisongo Semarang should provide collection based on users needs, plan many events as promotion to atract users. Placed the American Corner next to the general collection to make users easier to access and also develop its service.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28895
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Palupi, Sarwendah Sri
"
ABSTRAK
Penelitian mengenai komitmen organisasi (organizational commitment) telah dilakukan di perpustakaan surat kabar harian (the) Jakarta Post, Kompas, Republika, Suara Pembaruan dan Bisnis Indonesia, di Jakarta pada bulan Maret sampai dengan April 1998. Tujuan dari penelitian ini adalah: pertama, memberikan gambaran mengenai tingkat komitmen organisasi staf perpustakaan surat kabar secara keseluruhan maupun berdasarkan pembagian Allen dan Meyer (1990). Medan, mengetahui perbedaan komitmen organisasi berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan dan masa kerja staf serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen mereka.
Pengumpulan data utama dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Cara penyusunan kuesioner dan pengambilan sampel dijelaskan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat komitmen organisasi staf perpustakaan surat kabar harian adalah cenderung tinggi (4,300). Sedangkan menurut jenis komitmen organisasi dari Allen dan Meyer terlihat bahwa responden memiliki komitmen afektif yang tinggi (4,333), komitmen berkesinambungan yang cenderung tinggi (4,096) dan komitmen normatif yang tinggi (4,374). Perbedaan tingkat komitmen organisasi yang signifikan terlihat antara responden pria dan wanita serta antara responden yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa faktor tingkat pendidikan dan jenis kelamin seseorang mempengaruhi komitmennya terhadap organisasi tempat mereka bekerja. Disamping itu ada pula beberapa hal yang dapat mempengaruhi komitmen organisasi seseorang secara positif seperti adanya jaminan kesejahteraan yang memadai (Gaji, tunjangan, fasilitas, dsb), lingkungan kerja yang cocok dan kemampuan menambah wawasan. Sedangkan faktor yang berpengaruh secara negatif adalah pekerjaan yang monoton dan membosankan, manajemen yang dirasa perlu untuk diperbaiki dan peraturan organisasi yang dirasa kurang sesuai.
,br>
Komitmen organisasi staf perpustakaan secara keseluruhan sudah cukup baik sebab responden memiliki komitmen afektif dan normatif yang lebih tinggi dibandingkan komitmen berkesinambungan (Allen dan Meyer, 1993). Namun demikian perlu dipertahankan atau ditingkatkan dengan melakukan usaha-usaha sebagai berikut: (1) Memperhatikan keluhan karyawan berkenaan dengan manajemen dan peraturan_-peraturan organisasi. (2) Memperhatikan faktor pendidikan dan jenis kelamin dalam upaya meningkatkan komitmen organisasi staf perpustakaan. Misalnya: untuk pria, hendaknya diberikan tugas-tugas yang bersifat menantang dan besar tanggung jawabnya. Sedangkan wanita, hendaknya diberikan kesempatan yang lebih luas untuk memenuhi kebutuhan berafiliasinya. Selain itu, perusahaan/organisasi perlu untuk memberikan tanggung jawab pekerjaan berdasarkan kemampuan staf sesuai dengan apa yang diperoleh di bangku pendidikan. 3) Memperhatikan faktor-faktor lainnya yang berpengaruh secara positif dalam meningkatkan komitrnen organisasi.
"
1998
S15302
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellien Trias Puspita
"Pesan mengenai perpustakaan dan pustakawan dalam buku bacaan anak dapat membantu anak memahami dan mengenal pustakawan di perpustakaan. Tujuan penelitian ini untuk memahami gambaran mengenai peran pustakawan dan perpustakaan kepada anak melalui tema, sudut pandang, penokohan dan ilustrasi. Penelitian ini menggunakan metode analisis wacana dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian adalah peran pustakawan dan perpustakaan. Objek dalam penelitian ini buku bacaan anak berjudul "Semua Terkendali, Ms Wiz?" karangan Terence Blacker. Hasil penelitian menunjukkan perpustakaan bergantung pada peran pustakawan serta pengguna, bahwa pustakawan yang dibutuhkan sekarang adalah pustakawan yang serba bisa. Perlu adanya buku bacaan anak mengenai perpustakaan dan pustakawan di perpustakaan umum.

Message about libraries and librarians in the children reading books can help children understand and know about librarian in the library. The purpose of this study is to understand overview of the role of librarians and libraries to the children through themes, perspectives, characterizations and illustrations. This study uses a method of discourse analysis with a qualitative approach. Subjects in this study are the role of librarians and library. Object in this study is a children reading book titled "In Control, Ms Wiz?" by Terrence Blacker. The results showed the library depends on the role of librarians and users, librarians that are needed now is an all round librarian. It is necessary the availability reading books for kids about libraries and librarians at public library."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S418
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rewynda Eka Frestira
"K-drama Sumer Strike merupakan serial drama Korea yang mengangkat pustakawan sebagai profesi pemeran utama laki-laki. Penelitian ini membahas resepsi (penerimaan) penonton terhadap pustakawan laki-laki dalam K-Drama Summer Strike serta stereotip yang digambarkan di dalamnya. Drama ini menampilkan beberapa adegan yang menunjukkan perpustakaan dan pustakawan sebagai sebuah profesi. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif. Teknik pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam yang selanjutnya dianalisis menggunakan teori resepsi Stuart Hall untuk mengetahui posisi penonton dalam menerima penggambaran pustakawan laki-laki yang ada di K-drama Summer Strike. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari delapan adegan yang dianalisis, mayoritas informan berada pada posisi hegemoni dominan. Informan berada pada posisi hegemoni mutlak pada empat adegan, yaitu adegan satu, empat, lima, dan enam, sedangkan pada adegan dua dan tujuh, mayoritas informan berada pada posisi oposisi. Pustakawan laki-laki dalam K-drama Summer Strike digambarkan sebagai pustakawan yang telah memiliki kompetensi pustakawan, menjalankan pelayanan prima serta kode etik pustakawan. K-drama ini memberikan penggambaran stereotip positif dan negatif. Pada sisi positif, pustakawan digambarkan sebagai seorang yang rajin, sederhana dan sigap. Pada penggambaran stereotip negatif yaitu kaku dan pendiam.

K-drama Sumer Strike is a Korean drama series that raises the role of librarian as a profession with the main male character. This drama features several scenes that show libraries and librarians as professionals. This study discusses the audience's reception of male librarians in the K-Drama Summer Strike and the stereotypes depicted in it. This research was conducted with qualitative methods. Data collection techniques were conducted using in-depth interviews, then analyzed using Stuart Hall's reception theory to determine the audience's position in accepting the depiction of male librarians in the K-drama Summer Strike. The results showed that most informants were in a dominant hegemonic position in the eight scenes analyzed. The informants are in a position of absolute hegemony in four scenes, namely scenes one, four, five, and six, while in scenes two and seven, most are in an oppositional position. The male librarian in the K-drama Summer Strike is described as a competent librarian who carries out excellent service and has a librarian code of ethics. The K-drama Summer Strike provides both positive and negative stereotyped portrayals. On the positive side, male librarians are described as diligent, modest, and swift in doing their job. The negative stereotypical depiction of being rigid and reserved."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kamilah Kinanti
"ABSTRACT
Skripsi ini bertujuan untuk menggambarkan upaya meningkatkan kompetensi pustakawan fungsional yang terjadi di Perpustakaan Universitas Sriwijaya. Penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Dalam pengumpulan data, penulis melihat dua sisi sudut pandang dari pihak manajemen perpustakaan dan pustakawan fungsional. Hasil dari penelitian ini adalah diperoleh gambaran upaya yang dilakukan oleh pustakawan fungsional dan manajemen Perpustakaan Unsri untuk meningkatkan kompetensi. Walaupun telah melakukan sejumlah upaya, tetapi belum ada kesadaran dari pihak pustakawan dan manajemen bahwa sikap (attitude) merupakan bagian dari kompetensi. Selain itu diperoleh pula gambaran mengenai hambatan yang dialami kedua pihak dalam upaya meningkatkan kompetensi. Peneliti menyarankan perlu diadakan suatu kegiatan untuk meningkatkan kompetensi sikap para pustakawan fungsional Perpustakaan Universitas Sriwijaya.

ABSTRACT
This thesis aims to describe the efforts to improve the functional librarian competence at Sriwijaya University Library. The researcher uses a qualitative approach with case study method. In collecting the data, the researcher look at the two sides of the viewpoint both of the library manager and the functional librarians. Results of this study was obtained a description of the efforts made by the functional librarians and library management Unsri to improve competence.However, there is no awareness of the librarians and the library manager that attitude is part of competence. In addition it also obtained a picture of the barriers experienced by both sides in an effort to improve competence. Researchers suggest there should be an activity to enhance the attitude competence aspect of the functional librarians at Sriwijaya University Library."
2016
S66890
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ofy Sofiana
"Yang melatar belakangi dilakukan penelitian tentang kompetensi pustakawan fungsional dalam melaksanakan tugas pokoknya di bidang pengolahan, yang merupakan suatu studi kasus di Perpustakaan Nasional ini adalah bahwa diktat merupakan salah satu sarana dalam pembekalan kompetensi, begitu juga bagi pustakawan fungsional, dimana salah satu syarat untuk dapat diangkat sebagai pustakawan fungsional, seseorang dengan latar belakang pendidikan sarjana non-perpustakaan harus dibekali dengan diktat pustakawan tingkat ahli. Namun bagaimana kemampuannya setelah mengikuti diktat pustakawan dalam melaksanakan tugasnya, belum diketahui, khususnya pustakawan fungsional yang melaksanakan tugas pengolahan bahan pustaka di lingkungan Perpustakaan Nasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang kompetensi yang harus dimiliki oleh pustakawan pengolahan bahan pustaka dan kompetensi pustakawan fungsional setelah mengikuti diktat pustakawan tingkat ahli dalam melaksanakan tugas pokoknya di unit pengolahan Perpustakaan Nasional.
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif interpretatif. Teknik pengumpulan data dilakukan secara purposive sampling, dengan mengambil sampel sebanyak 5 orang pengguna pustakawan fungsional di bidang pengolahan bahan pustaka, melalui wawancara, observasi dan kajian dokumen. Kemudian data yang terkumpul dianalisis, dengan menggunakan empat alur kegiatan, yaitu reduksi data, analisis data dan interpretasi serta penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini adalah 1) terdapat 14 kompetensi yang harus dimiliki oleh pustakawan pengolahan, 2) Pada umumnya kompetensi-kompetensi tersebut telah dicakup dalam kurikulum JIP-UI maupun diktat pustakawan tingkat ahli 3) pustakawan yang bekerja di bidang pengolahan, minimal memiliki pengetahuan teknis pengolahan, didukung dengan kemampuan penguasaan TI, dan bahasa asing, selain bahasa Inggris 4) setelah mengikuti diktat pustakawan tingkat ahli, kompetensi pustakawan fungsional menunjukkan peningkatan, hasil kerja pengolahan para pustakawan lebih baik dibandingkan sebelumnya, selain itu komunikasi antar pusakawan juga penting, karena hasil pekerjaannya jauh lebih baik jika mereka melakukan diskusi atau bertukar fikiran antar pustakawan atau dengan pustakawan yang lebih berpengalaman.
Agar dapat memenuhi kompetensi pustakawan pengolahan, Perpustakaan Nasional perlu 1) mengadakan kajian hasil diklat dalam hal penerapannya di lapangan, 2) melakukan pemilihan pengajar secara selektif, khususnya para pengajar teknis pengolahan, akan lebih baik apabila pengajar mata ajar teknis seperti katalogisasi, klasifikasi dan tajuk adalah juga pelaksana pekerjaan tersebut 3) mengadakan diklat-diklat teknis lanjutan yang sifatnya pendalaman, disesuaikan dengan bidang pekerjaan perpustakaan.

Competencies of Librarians in Conducting Their Job At The Cataloguing Unit : Case Study At The National Library (Perpustakaan National)This research is about competencies of librarians who are doing their job at the cataloguing unit. It is based on training as a requirement to have better competence on librarianship. This training is applied for librarians who do not have knowledge in library science background. However, there is no information about their capabilities after they attended library training. Therefore the aim of the study is to have a description competency which cataloguing and functional librarians should have, after attending advanced library training and the daily working on The National Library .
The research method used in this study is qualitative method, which uses an interpretative descriptive approach. A purposive sampling was used for collecting data, in which 5 librarians in cataloguing unit are chosen as informant. Interview, observation and document research were used in collecting data. Those data were analyzed, using 4 steps of activities, namely data reduction, analyzed data, interpretation and taking some conclusion.
The results of this research as follows :
1) there are 14 competencies that cataloguing librarian should have, 2)those competencies are available in JIP-UI curriculum and advanced library training of The National Library the cataloguing librarian should have those competencies and the IT knowledge as well as some foreign languages other than English 3) these competencies of librarians are increase after attending library training. 4) The researcher also found that communication is important as a media to discuss their work.
The researcher suggests that the National Library should
1 . study the result of training in the case of the application in the field
2. select lecturers who are expert in cataloguing, classification and subject heading
3. have a continuous training related to library work which is more comprehensive."
2004
T11584
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sakina Rofi Azkagina
"Artikel ini membahas tentang peran embedded librarian di Perpustakaan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Embedded librarian adalah seseorang yang proaktif dalam memberikan layanan perpustakaan dalam pencarian informasi dan memahami kebutuhan informasi penggunanya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui survei. Survei dilakukan terhadap peneliti yang bekerja di BPPT. Survei dilakukan pada bulan Juni dengan 35 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran embedded librarian di Perpustakaan BPPT sangat penting dalam membantu peneliti mencari informasi saat melakukan penelitian. Sebanyak 49% responden menyatakan bahwa pustakawan Perpustakaan BPPT telah melaksanakan kegiatan pustakawan tertanam dengan baik dengan mengedepankan layanan informasi kepada peneliti. Dalam menjalankan tugasnya sebagai pustakawan tertanam seperti memberikan informasi dengan kualitas informasi yang baik, pustakawan juga telah melaksanakan dengan baik, sebanyak 63% responden setuju dengan hal tersebut. Namun, pustakawan perlu meningkatkan kemampuannya untuk memahami topik terkini terkait penelitian yang sedang dilakukan oleh peneliti, hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti pelatihan terkait topik terkait, atau pustakawan dapat menjadi spesialis mata pelajaran dengan melanjutkan studinya dengan mengambil bidang yang menjadi fokus BPPT.

This article discusses the role of embedded librarians in the Library of the Agency for the Assessment and Application of Technology (BPPT). An embedded librarian is someone who is proactive in providing library services in information retrieval and understanding the information needs of their users. This research is a quantitative research with data collection techniques through surveys. The survey was conducted on researchers working at BPPT. The survey was conducted in June with 35 respondents. The results show that the role of embedded libraries in the BPPT Library is very important in helping researchers find information when conducting research. As many as 49% of respondents stated that the librarians of the BPPT Library have carried out embedded librarian activities well by promoting information services to researchers. In carrying out their duties as embedded librarians such as providing information with good quality information, librarians have also carried out well, as many as 63% of respondents agree with this. However, librarians need to improve their ability to understand current topics related to the research being carried out by researchers, this can be done by participating in training related to related topics, or librarians can become subject specialists by continuing their studies by taking the field that is the focus of BPPT."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tien Martini Suciati SR.
"Banyak pendapat yang mnengatakan bahwa membaca dan menulis saling melengkapi, keduanya merupakan suatu ciri intelektual. Namun keterampilan menulis, rasanya masih perlu didorong dan dikembangkan di antara kebanyakan dari kita. Dalam menulis dibutuhkan minat dan yang pada akhirnya dapat berkembang menjadi kebiasaan. Minat maupun kebiasaan membaca diperoleh seseorang karena dipelajari, tidak tumbuh atau menjadi biasa dengan sendirinya. Kemampuan menulis pun tidak tumbuh begitu saja, melainkan sangat dipengaruhi oleh kebiasaan membaca dan kemudian diungkapkan kembali dengan cara menuliskan pemikiran yang sudah dikembangkan dan dipengaruhi oleh pemikiran si penulis itu sendiri. Dengan siklus itu, profesi akan senantiasa berkembang karena selalu mernperbaharui otaknya dengan pemikiran-pemikiran mutakhir, melalui proses mambaca, mengkaji dan menyajikannya kembali dalam bentuk tulisan baru.
Peluang untuk menjadi besar rnelalui tulisan, sebenarnya lebih banyak dimiliki oleh para pustakawan karena berbagai kemudahan yang ada di sekelilingnya, antara lain akses terhadap sumber daya literatur yang begitu melimpah di sekitarnya, kelebihan kemampuan untuk memperoleh informasi di luar melalui dokumen sekunder yang ada di perpustakaannya, kemampuan teknis yang lebih tinggi dalam mencari informasi baru serta adanya peluang yang lebih besar atau kemudahan untuk berjumpa dan berdiskusi dengan para pakar menyangkut bidang yang secara kebetulan sama dengan bidang yang sedang dikaji oleh para pakar itu di perpustakaan tempat pustakawan itu bekerja. Dengan begitu, pustakawan berpeluang untuk memiliki profesi ganda, sebagai pustakawan sekaligus penulis.
Tujuan penelitian ini, secara umum adalah untuk mengetahui sejauh mana minat dan kebiasaan menulis pada pustakawan di Indonesia, dan secara khusus adalah untuk menganalisa jawaban dari para responden mengenai : alasan menulis, manfaat menulis, kendala dalam menulis, produktifitas dan sumber inspirasi menulis, pengetahuan tentang tulis menulis, tanggapan dan saran terhadap adanya asumsi `pustakawan yang tidak suka menulis'.
Adanya asumsi bahwa pustakawan tidak suka menulis, ternyata memang ditemukan dalam penelitian ini. Minat menulis di kalangan pustakawan masih sangat minim, Hal ini terbukti karena sulitnya mencari calon responden (informan) pada awal penelitian. Dari syarat menulis yang awalnya minimal 5 tulisan, dikurangi jadi hanya 3 tulisan saja. Karena, jika tetap disyaratkan minimal 5 tulisan, maka hanya akan mendapat 3 responden saja. Jarak jumlah tulisan antara pustakawan yang menulis di atas 5 tulisan dan di bawahnya juga sangat jauh, ada lebih dari seratus orang yang hanya rnenulis satu kali dan namanya tidak pernah ditemukan lagi di media selanjutnya. Pencarian calon responden tersebut dilakukan lewat observasi awal pada beberapa majalah ilmiah yang masih terbit di Indonesia pada saat penelitian dilakukan. Kesimpulan itu pun dikuatkan oleh hasil wawancara terhadap para responden. Mereka juga mengakui minimnya jumlah pustakawan-penulis di kalangan mereka sendiri. ltulah kesesuaian data yang ditemukan oleh penulis pada studi dokumenter dan pada penelitian lapangan.
Kebiasaan menulis di kalangan pustakawan pun disimpulkan masih minim. ini didasari oleh hasil penelitian lewat observasi awal, bahwa nama pustakawan yang ditemukan sebagai penulis hanya itu-itu saja. Padahal dapat dipastikan bahwa jumlah pustakawan di negeri ini jauh lebih banyak dari jumlah penulis yang ditemukan tersebut. Jumlah pustakawan yang menulis di Indonesia, dalam penelitian ini adalah sekitar 2,65 % saja, atau kurang dari 3 %. Data ini adalah hasil dari perbandingan jumlah anggota IPI dan jumlah pustakawan yang menulis yang merupakan populasi dari penelitian ini. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa minat dan kebiasaan menulis pada pustakawan di Indonesia masih sangat minim."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S15724
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini membahas mengenai representasi penerapan kode etik pustakawan dalam novel The Paris Library karya Janet Skeslien Charles yang diterbitkan pada 2021. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan representasi penerapan kode etik pustakawan dengan mengacu pada Code of Ethics for Librarians and other Information Workers yang dikeluarkan oleh IFLA. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif menggunakan metode analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pustakawan menerapkan kode etik tersebut dalam perjuangan mereka untuk melawan peraturan Nazi yang membatasi perpustakaan walau hal tersebut beresiko untuk keselamatan mereka. Kode etik menjadi pedoman yang menuntun pustakawan dalam bertindak dan berperilaku ketika menjalankan pekerjaannya secara profesional. Representasi ditunjukkan melalui tindakan dan perilaku yang dilakukan oleh tokoh pustakawan dalam novel ini yang telah sesuai dengan enam poin yang tertulis dalam kode etik pustakawan tersebut. Penerapan kode etik yang mereka lakukan membuat mereka tetap bisa melayani dan memenuhi hak pelanggan yang dicekal oleh Nazi serta mempertahankan perpustakaan untuk tetap beroperasi di tengah kondisi perang.

This study discusses the representation of the application of the librarian's code of ethics in the novel The Paris Library by Janet Skeslien Charles published in 2021. The purpose of this study is to describe the representation of the application of the librarian's code of ethics by referring to the Code of Ethics for Librarians and other Information Workers issued by IFLA. This is research with a qualitative approach using the content analysis method. The results show that librarians apply the code of ethics in their struggle against Nazi regulations that restrict libraries even though it is a risk to their safety. The code of ethics is a guideline that guides librarians in acting and behaving when carrying out their work professionally. The representation is shown through the actions and behavior of the librarian figures in this novel which are following the six points written in the librarian's code of ethics. The implementation of the code of ethics that they did allow them to continue to serve and fulfill the rights of customers who were banned by the Nazis and to maintain the library to continue operating during war conditions."
[Depok;Depok, Depok]: [Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia;Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia], 2023
MK-pdf;MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>