Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194695 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Rawan
"Penelitian tentang Hubungan penerapan Learning Organization dengan Efektifitas Organisasi pada Badan Penelitian dan Pengembangan HAM, ini dilakukan dengan dilatar belakangi bahwa Badan Litbang HAM sebagai unit eselon I bans dilingkungan Departemen Kehakiman dan HAM serta apakah dalam penerapan Learning telah membawa dampak yang sangat positif terhadap pencapaian Efektifitas organisasi sehingga pada gilirannya akan tercapainya visi dan misi Badan Litbang HAM secara tepat. Disamping hal tersebut untuk melihat sejauhmana Learning Organization (organisasi pembelajaran) yang diterapkan hubungannya dengan Efektifitas organisasi pada Badan Litbang HAM serta untuk melihat dominasi setiap faktor, disamping mencari bagaimana alternatif strategi yang dapat di ambil sebagai solusi untuk melakukan perbaikan berdasarkan fakta yang ada. Sehingga tujuan penelitian antara lain untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajaran organisasi telah dilakukan, serta untuk mengetahui serta menguji tingkat efektifitas organisasi disamping untuk menjelaskan hubungan penerapan Learning Organization dengan efektivitas organisasi pada Badan Litbang HAM.
Landasan teori yang dipergunakan dalam penelitian lebih banyak mengambil teoriteori manajemen khususnya yang berkaitan dengan organisasi pembelajaran dan Efektifitas organisasi. Organisasi pembelajaran dergan variabel visi bersama, keahlian pribadi, model mental, pembelajaran tim serta berpikir sistem selain dilihat bagaimana hubungannya antar masing-masing variabel dengan efektivitas organisasi juga dilihat bagaimana hubungannya secara bersama-sama dengan efektivitas organisasi.
Penelitian ini dilakukan dengan metode pendekatan deskritif dan eklanasi yang dibuat secara metris dengan alat ukur skala likert dalam bentuk check list. agar pertanyaan mengukur yang seharusnya diukur maka dilakukan uji Validitas dan uji Rehabilitas karena data nominal maka menguji hipotesis menggunakan statistik non parametris, dan dibantu program komputer untuk melihat hubungan antar variabel independent dengan variabel dependent digunakan tehnik korelasi Spearman serta hubungan variabel independent secara bersama-sama dengan variabel dependent dilihat dengan pendekatan regresi melalui uji F dan uji T untuk melihat tingkat signifikannya.
Hasil penelitian dari penerapan hubungan Learning Organization (organisasi pembelajaran) dengan efektifitas organisasi pada Badan Litbang HAM dapat diperoleh hasil bahwa Variabel bebas yang memiliki hubungan signifikan dengan Efektifitas Organisasi adalah Visi bersama, Model Mental dan Berpikir Sistem, sedangkan untuk Pembelajaran Tim, keahlian pribadi tidak signifikan hal ini dapat dimengerti karena kemampuan keahlian staf dilingkungan Badan Litbang HAM berasal dari gabungan 7 departemen basil merger dan tenaga ahli peneliti masih sangat kurang sehingga dalam Pembelajaranpun belum ditemukan keterpaduan tetapi bila dilihat hubungan variabel independent secara bersama dengan variabel independent maka dengan porsial uji T diperoleh hasil bahwa pembelajaran Tim merupakan variabel yang tidak signifikan secara statistik, kondisi ini bisa diterima di karenakan staf di lingkungan Badan Litbang HAM masih mencari bentuk standar yang tepat dalam pembelajaran tim serta kurangnya tenaga peneliti disamping proses diskusi dan dialog belum begitu berjalan.
Dengan memperhatikan hasil penelitian tersebut, maka agar penerapan Learning Organization mempunyai hubungan yang signifikan dengan efektivitas organisasi perlu peningkatan keahlian pribadi staf di lingkungan Badan Litbang HAM melalui kursuskursus/pelatihan-pelatihan serta pendidikan. Dalam hal pembelajaran ini agar mampu mendorong mewujudkan efetivitas organisasi maka sangat diperlukan adanya dialog dan diskusi sebagai sarana pembelajaran dalam menghadapi permasalahan sehingga dapat mewujudkan efektivitas organisasi.

We do a research on the relationship between implementation of Learning Organization and Organization Effectiveness on HAM Research and development bureau, since this Research and Development bureau is a new Echelon I unit in Justice and HAM Department. And other reasons are to see whether implementation on learning organization will bring good impact on the organization effectiveness achievement, so vision and mission of HAM Research and Development bureau can be achieved accordingly; to see how far the relationship between Learning Organization that is implemented and the Organization Effectiveness on HAM Research and Development bureau; to see the domination of each factor; to find what kind of a good strategy alternative that we can use to make an improvement based on facts.
Our aim to make a research are to know how far Learning Organization process has been done, to find out and also to make an examination of Organization Effectiveness level, to make a clear explanation on the relationship of the Organization Learning Implementation and Organization Effectiveness on HAM Research and Development bureau.
Most of basic theory that we are used on this research is from Management Theories. Especially that have link with Learning Organization and Effectiveness Organization. Learning Organization has some variables, they are Unify Vision, Individual Skill, Mental Model, Learning Team, and Think Systematic. We can see how is the relationship between each variable and the Organization Effectiveness, also all variables together and the organization effectiveness.
We do this research by Descriptive and "Eklanasi" approaching that is made symmetric by measurement tool "Scale Liker" in the form of Check List. To make every question can measure what it should be measured, we do a validation and rehabilitation examination. Since the data is in nominal, so to make the hypothesis examination we use Non-Parameter statistic and with the assistance of Computer program, to see the relationship between independent variable and dependent variable. In this term, we use correlation technique " Spearman". The relationship between independent variable together with dependent variable we use "Regression approaching" by F and T examination to see the significant level.
Based on the result of research from the implementation of the relationship between Learning Organization and Organization Effectiveness on HAM Research and Development bureau, we can know that free variable has a significant relationship with Organization Effectiveness. That free variable are Unify Vision, Mental Model and Thinking Systematic, despite for variable Learning Team and Individual Skill that less significant because of staff skill and capability in HAM Research and Development bureau is the consolidation of 7 merger departments, and lack of skilled research staff cause learning cannot find integrity. But if we try to see the relationship between independent variable together with dependent variable, with a partial T examination we can see that Learning Team is a non-significant variable on statistic. This condition can be accepted because staff in HAM Research and Development bureau environment still tries to find a standardized form that fit on Learning Team, despite lack of skilled research staff and the discussion and also the dialog process that is not run well.
With that research result, we can see that the implementation of Learning Organization has a significant relationship with Organization Effectiveness, and we need improvement on individual staff skill in the environment of HAM Research and Development bureau through training and educating. In term of learning, we need dialog and discussion as a means of learning to face and solve the problem, so the organization effectiveness can be realized.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14065
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Purwanto
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan mengetahui tingkat learning organization yang berkembang di lingkungan Direktorat Jenderal Perlindungan Hak Asasi Manusia, Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, yang meliputi level pimpinan (manager) dan level staf ( emergent ).
Disain penelitian yang digunakan adalah penelitian tingkat eksplanasi-deskriptif, sedangkan metode penelitian yang dipakai adalah metode studi kasus, dengan mengambil lokasi penelitian pada Direktorat Jenderal Perlindungan Hak Asasi Manusia yang merupakan salah satu unit kerja pada Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia. Dan diperkuat dengan wawancara dan studi dokumentasi.
Populasi dan penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Direktorat Jenderal Perlindungan Hak Asasi Manusia. Sampel diambil secara sensus, yang berarti seluruh populasi yang ada yaitu seluruh pegawai negeri sipil di lingkungan Direktorat Jenderal Perlindungan Hak Asasi Manusia sebanyak 156 orang menjadi responden dalain penelitian ini.
Instrumen yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah learning organizational profile ( LOP ) yang diambil dari buku " Building the Learning Organization " karangan Prof. Michael Marquardt, untuk mengukur variabel tingkat penerapan learning organization. Kuesioner disusun berdasarkan kisi-kisi instrumen penelitian yang sistematis. Disini, variable penelitian, komponen yang diukur, subkomponen yang diukur, dan nomor item instrumen dapat dengan jelas diurut keterkaitan yang satu dengan yang lain.
Dari hasil analisis data dan deskripsi hasil penelitian dapat diketahui bahwa tingkat penerapan learning organization pada Direktorat Jenderal Perlindungan Hak Asasi Manusia adalah masih rendah dengan nilai rata-rata 17,002 (bila dibandingkan dengan range-resultnya Marquardt ).
Dapat disimpulkan bahwa tingkat penerapan learning organization pada Direktorat Jenderal Perlindungan Hak Asasi Manusia berada pada tingkat antara buruk dan cukup (poor to fair), yang berarti pembelajarannya masih di bawah rata-rata dan standar yang diuji oleh Marquardt, secara umum dapat dinyatakan bahwa dengan adanya standar yang masih di bawah rata-rata, maka usaha pimpinan ( top level management) di Direktorat Jenderal Perlindungan Hak Asasi Manusia untuk membangun learning organization di lingkungan organisasinya masih rendah dan harus serta perlu ditingkatkan semaksimal mungkin sebagai strategi untuk menjadi organisasi pembelajar.
Atas dasar kesimpulan tersebut maka dapat disarankan bahwa pejabat dan para pegawai harus melakukan seluruh aspek yang ada dalam learning organization model agar bisa memiliki motivasi, komitmen, dan inovasi untuk menghadapi serta beradaptasi dengan arus perubahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12463
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Wisnu Pamungkas
"Organisasi sebagai suatu sistem yang terbuka akan selalu mengalami perubahan. Sasaran dari perubahan adalah untuk menciptakan sistem yang mampu untuk hidup dan berkembang. Keberhasilan mengelola perubahan dalam organisasi belum mencukupi untuk menjadikan suatu organisasi mempunyai daya saing tinggi kecuali mengusahakan supaya organisasi tersebut mau belajar. Ada beberapa alasan mengapa learning organization sangat relevan. Pertama : Kecocokan dengan era informasi yang sedang dihadapi, dimana perubahan telah menjadi sesuatu yang konstan. Kedua : Pada era informasi, organisasi lebih mengandalkan pada pengetahuan di dalam membangun keunggulan kompetitif. Ketiga : Belum sepenuhnya dilakukan transformasi dan pengembangan menuju learning organization agar memungkinkan pengembangan kapabilitas inti yang berkelanjutan dari organisasi.
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik (BBKB) sebagai suatu organisasi pasti mengalami perubahan. Agar perubahan tersebut menjadikan BBKB suatu organisasi yang mempunyai daya saing, maka perlu menjadikan BBKB sebagai organisasi pembelajar. Oleh karena itu yang menjadi permasalahan : Bagaimana persepsi karyawan BBKB tentang organisasi pembelajar? Subsistem manakah yang mendorong pembelajaran BBKB? Subsistem manakah yang menghambat pembelajaran BBKB? Strategi yang bagaimana yang dapat meningkatkan efektifitas organisasi pembelajar BBKB?
Penelitian tesis ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Marquardt, antara lain kuesioner tentang learning organization menggunakan indikator yang telah dikembangkan oleh Marquardt (1997, 222 - 226), yang pada dasamya berpedoman pada lima subsistem kekuatan organisasi pembelajar, yaitu : subsistem pembelajaran, subsistem organisasi, subsistem manusia, subsistem pengetahuan dan subsistem teknologi. Penelitian dilaksanakan di BBKB dengan obyek penelitian adalah seluruh karyawan. Namun, menyadari kesulitan teknis yang mungkin dihadapi, serta keterbatasan waktu, maka tidak semua populasi mengisi kuesioner, tetapi dengan meneliti sebagian dari populasi (sampel) dengan teknik random berstrata. Dengan jumlah karyawan 228 orang, maka diperlukan sampel sebanyak 62 orang, dengan rincian 6 orang pejabat struktural, 13 orang pejabat fungsional dan 43 orang staf/pelaksana (25 % dari jumlah karyawan).
Hasil analisis dari learning organization profile menunjukkan bahwa di BBKB keseluruhan subsistem berada pads tingkatan diterapkan sekedarnya. Dengan demikian secara keseluruhan profile organisasi pembelajar BBKB masih lemah. Hal ini diperkuat dengan jumlah karyawan yang berpendapat profile organisasi pembelajar sedikit sekali diterapkan atau tidak sama sekali menduduki peringkat dua (2) pada semua subsistem, kecuali subsistem transformasi organisasi dimana peringkat dua (2) adalah pemyataan diterapkan secara luas. Subsistem Transformasi Organisasi bisa dikatakan pendorong profile organisasi pembelajar BBKB. Dilihat skor terbesar dari setiap pernyataan, secara keseluruhan berada pada tingkat diterapkan sekedarnya, kecuali beberapa pernyataan berada pada tingkat sedikit sekali diterapkan atau tidak sama sekali, yang merupakan penghambat organisasi pembelajar BBKB, yaitu :
Pernyataan no.4 (karyawan diberi pelatihan bagaimana cara belajar), pernyataan no.8 (tim didorong untuk sating belajar dengan berbagai cara) dan pernyataan no.10 (tim dilatih tentang cara bekerja dan belajar dalam tim) dari subsistem dinamika belajar. Pernyataan no.8 (membagi pengetahuan dengan orang/kelompok lain) dari subsistem transformasi organisasi. Pernyataan no.2 (akses jalur cepat informasi), pernyataan no.4 (akses terhadap program belajar berbasis komputer) dari subsistem teknologi.
Secara keseluruhan skor rata-rata tingkat penerapan pembelajaran BBKB masih di bawah skor rata-rata 500 perusahaan yang diteliti oleh Marquardt. Secara keseluruhan tingkat organisasi pembelajar di BBKB belum optimal, maka diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan efektifitas organisasi pembelajar dengan melaksanakan strategi yang disarankan oleh Marquardt, antara lain : faktor kepemimpinan, yaitu perlu mendorong pemimpin untuk mempunyai komitmen yang kuat menjadikan BBKB sebagai organisasi pembelajar. Karena fungsi kepemimpinan adalah menciptakan perubahan. Juga disarankan untuk segera melaksanakan perbaikan dengan melakukan program kegiatan yang dapat meningkatkan BBKB sebagai organisasi pembelajar, dengan berpedoman peda pernyataan-pernyataan yang menghambat organisasi pembelajar. Khusus untuk subsistem aplikasi teknologi, subsistem yang paling menghambat organisasi pembelajaran BBKB, disarankan untuk menciptakan SIM (Sistem Informasi Manajemen) yang dapat dipergunakan untuk akses jalur cepat informasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12168
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Joko Purwanto
"Penelitian ini mengambil lokasi di Universitas Terbuka. Penelitian dilakukan selama kurang lebih satu tahun, terhitung mulai dari pengumpulan data awal, pengembangan desain penelitian, pengembangan instrumen, pengumpulan dan analisis data, dan penulisan laporan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang berhubungan dengan penerapan learning organization di UT, dan proses knowledge creation dalam pengembangan bahan ajar dan pelayanan mahasiswa.
Penelitian ini penelitian deskriptif dengan data kuantitatif dan kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah staf administratif dan staf edukatif yang langsung berhubungan dengan pelayanan akademik kemahasiswaan. Dengan demikian penelitian ini tidak mencakup staf yang bertugas sebagai supporting staff Jumlah populasinya 426 orang. Untuk pengumpulan data kuantitatif jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 84 orang. Sampel ditarik dengan metode proportional random sampling. Sedangkan untuk Jenis data kualitatif informan ditarik dengan menggunakan metode purposif, dengan jumlah informan sebanyak 8 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara, observasi dan kuesioner. Setelah data terkumpul data diolah dengan bantuan program SPSS (Statistical Package for Social Science for Windows) 6.0. Alat uji statistik yang digunakan adalah tabei frekuensi, tabulasi silang, dan chi square. Sedangkan untuk data kualitatif diolah dengan menggunakan metode coding and memo-writing techniques.
Berdasarkan analisis dan intepretasi data diperoleh hasil sebagai berikut :
Mayoritas responden penelitian adalah staf akademik yang berusia antara 31 - 40 tahun, berpendidikan S-1 dan S-2, masa kerja di UT di atas 9 tahun, tidak memegang jabatan struktural dan memiliki golongan kepangkatan akademik III.
Dan analisis univariat frekuensi diperoleh informan sebagai berikut :
Mayoritas pegawai UT memiliki skor yang tinggi pada sub-sub variabel system thinking, mental model, personal mastery, shared vision, dan team learning. Sebagian lainnya berada dalam kategori tinggi dan sisanya sedang. Untuk variabel birokrasi, mayoritas responden menyatakan bahwa birokrasi di UT cukup mendukung penerapan LO. Sedangkan untuk variabel kepemimpinan jawaban responden menyebar ke dalam kategori acuh tak acuh, mendorong, dan sangat mendorong.
Dari uji statistik yang dilakukan ternyata birokrasi dan kepemimpinan memiliki hubungan yang signifikan dengan learning organization di UT. Dalam uji statistik selanjutnya ternyata variabel birokrasi dan kepemimpinan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan learning pada level individu. Birokrasi dan kepemimpinan memiliki hubungan yang signifikan dengan learning pada level kelompok.
Faktor-faktor yang mendukung penerapan LO di UT adalah kesempatan untuk melakukan percobaan-percobaan, sruktur dan komunikasi informal, dan adanya komitmen yang tinggi dari sebagian staf UT. Sedangkan hambatan dalam penerapan LO di UT adalah adanya hambatan organisasional yang berupa adanya: pertama, dualisme struktur organisasi dan kedua, faktor-faktor individual yang berupa, kurangnya kemampuan staf dalam penguasaan materi dan teknologi pengembangan bahan ajar, dan kurangnya visi ke depan tentang bahan ajar. Ketiga, kurangnya komitmen dari para pengembang bahan ajar."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T5686
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marquardt, Michael J.
"This Infoline defines action learning as a group effort that involves solving real world problems through the use of acquired learning and implementing systems-wide solutions. It discusses why this process works and the benefits to organizations that use this technique. It features brief case studies from Whirlpool, National Semiconductor, General Electric, and Cigna International Property and Casualty Corporation."
Alexandria, VA: American Society for Training and Development Press, 2005
e20429010
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Saragi, Bertha Erliana
"Directorate general of human rights and protection part of department of justice and human rights and is of new institution. The employees were recruited from some departments that have gotten liquidation. In fact the merger made difference of organizational culture, unreliability between one employee and others, the organization is really needed to have the same vision, learning to know the employee's characters between one and others which is exactly needed the leader's role to guide the organization. According to Senge (1990:338) in learner's organization, the leaders is a planner, an advisor, and a teacher that is responsible to build the organization and it improves its skill continuously to recognize the complexity, to get obvious vision and increase the mentality together with the concept of the new paradigm theory of leadership is the new super leadership said a successful leader is a leader who is able to help employee becomes a leader for himself. This research done at directorate general of human rights ad protection from the number of 150 people at once. By having the number of 150 population, based on Krejle used 110 samples. This research is oriented to know how far the leader's role in implementing the Learning Organization concept, by using second data involves employee's document which is gained from the respondent's statement. Questionnaire's score used ordinal Likert scale. Before doing analysis, the instrument is tested its validity and reliability, firstly. The validity test uses the content of validity technique. Reliability test uses internal consistency with split-half technique. This research is a nominal data, so test its statistic uses non parametric spearman'rho, helped by SPSS program version 11.0 for windows. When the instrument said valid and reliable then is continued by counting the frequency distribution for each leader's variable and learning organization with the result of research that mast of employees don't know to understand the vision of organization and the process of learning gets small number of employees understand and doing it, so it's needed the leader's role to communicate 1 socialize it to the employee what the vision of organization is and the leader needs to learn what learning organization is and implementing it. The implementing of the concept learning organization at the environment of Directorate General Refuge of Human Rights."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14225
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samperuru, Maria A.
"PT XYZ sebagai salah satu organisasi air express yang lahir sejak tahun 1969 di Amerika Serikat dan telah tersebar di seluruh dunia bergerak sangat cepat dan sangat tergantung pada kondisi pasar secara global sehingga tidak jarang mereka menghadapi tantangan-tantangan yang belum pernah ditemui sebelumnya. Ia pun harus bersaing tidak hanya dengan sesama didalam satu negara melainkan juga dengan organisasi-organisasi lainnya dari seluruh dunia.
Strategi baru harus diciptakan yang akan menyebabkan tidak cocoknya budaya organisasi yang lama dengan strategi baru. Karena itu budaya perusahaan harus diarahkan pada terbentuknya learning culture, yang pada akhirnya akan membentuk learning organization yaitu organisasi global yang dapat memiliki kemampuan mengatur dan menguasai pasar global dengan segala ketidakpastian dan tantangannya.
Dengan PT XYZ sebagai learning organization, maka semua karyawan dapat mengembangkan dan mempersiapkan diri mereka secara terus menerus dalam menghadapi segala perubahan yang terjadi baik di dalam maupun di luar organisasi misalnya saja terjadi perubahan pemegang saham maupun persaingan yang semakin ketat."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T18840
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alpen Djuperi
"Perubahan lingkungan organisasi yang terjadi dengan cepat menuntut organisasi yang ingin tetap bertahan untuk mampu beradaptasi dan mempunyai daya saing yang tinggi. Perubahan tersebut juga berlangsung dalam organisasi pemerintahan, dimana diharapkan pola manajemen yang lebih adaftif, inovatif, imajinatif, kreatif dan fleksibel seperti pada organisasi swasta dapat diterapkan. Daya saing suatu organisasi tidak terlepas dari kemampuan dan kompetensi yang dimiliki, sehingga organisasi harus bertransformasi menjadi sebuah learning organization yang senantiasa belajar dan meningkatkan kapasitasnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penerapan learning organization pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ditinjau dari upaya organisasi dalam melakukan proses pembelajaran, transformasi organisasi, pemberdayaan manusia, pengelolaan pengetahuan dan penerapan teknologi. Selain itu juga untuk mengetahui upaya apa saja yang telah dilakukan oleh BPKP untuk menjadi sebuah learning organization.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode survei terhadap persepsi pegawai BPKP. Kuesioner yang digunakan diadaptasi dari kuesioner Learning Organization Profile yang dikembangkan oleh Michael J. Marquardt. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang aktif bekerja pada BPKP kantor pusat yang berjumlah 1420 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 304 yang tersebar pada seluruh unit kerja BPKP kantor pusat dengan metode proportionate stratified random sampling. Selain itu juga dilakukan dokumentasi data pendukung dan wawancara dengan narasumber terkait penerapan learning organization di BPKP.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penerapan learning organization pada BPKP tergolong BAIK, dengan nilai rata-rata 25,88 pada skala penilaian marquardt. Nilai rata-rata kelima subsistem learning organization juga tergolong baik, dengan nilai secara berurutan adalah sebagai berikut: dinamika pembelajaran 25,57, transformasi organisasi 26,82, pemberdayaan manusia 26,23, pengelolaan pengetahuan 25,76, dan penerapan teknologi 25. Nilai rata-rata tersebut lebih tinggi dari nilai rata-rata hasil penelitian Marquardt pada 500 organisasi di dunia dan nilai rata-rata pada 5 (lima) organisasi publik di Indonesia hasil penelitian sebelumnya.
BPKP telah berusaha menjadi sebuah learning organization dengan berbagai upaya yang dilakukan secara serius dan terencana dengan baik. Pada setiap unit kerja dibentuk Kelompok Budaya Kerja (KBK) yang berfungsi sebagai change agent. Unit kerja tersebut bertanggung jawab untuk selalu meningkatkan pengetahuan melalui inhouse training/Pelatihan di Kantor Sendiri (PKS). Penerapan program Total Quality Management dan Organisasi Berbasis Pengetahuan (OBP) juga giat dilakukan. BPKP sejak tahun 2007 juga ikut aktif dalam forum Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE) study bersama dengan organisasi lain, baik publik maupun swasta untuk memperebutkan MAKE Award."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24598
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Voosen, Deborah
"Looking for new ideas to enhance performance in your organization? Consider the possibilities of learning communities within your organization. In this issue, you will learn how these communities can open up the borders to thinking, generate better decisions, and improve learning programs and implementation of these programs in your organization. Discover how to build and sustain an effective learning community. Plus, learn how to measure the results of this new approach to problem solving and learning."
Alexandria, VA: [American Society for Training & Development Press, American Society for Training & Development Press], 2005
e20429134
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriza Prima Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana penerapan learning organization di PT XL Axiata tbk. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif dan metode penelitian studi kasus. Dari hasil penelitian, peneliti menyarankan agar perusahaan khususnya pihak manajemen yang menangani learning organization, dapat meningkatkan upaya untuk mengurangi berbagai kendala yang dihadapi dalam pembelajaran misalnya dengan peningkatan media dan program belajar virtual bagi karyawan yang sibuk, dan melakukan pendekatan yang intensif dan berkelanjutan kepada karyawan untuk merangsang inisiatif agar mau belajar dan berbagi pengetahuan.

The aim of this research is to describe the implementation of learning organization in PT XL Axiata. This research used qualitative approach and case study method. From this study, we suggest that the company should overcome the obstacles that are faced in implementing learning organization such as to increase the use of virtual tools for learning, and to use appropriate approach for each character of employee toward learning to stimulate their initiative to learn and share knowledge."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>